Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH KERAJAAN ISLAM

DI SUMATERA
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Aufa Anggun Maulidiya
2. Fakhri Tri Gunawan
3. Rizfu Zaki A.
4. Sailin Ramadhania
5. Teuku Farel
1. Kerajaan Perlak
A. Sejarah Kerajaan Perlak
Pendiri sekaligus sultan pertama Kerajaan Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, Ia merupakan
keturunan Arab perempun setempat. Ia merupakan pendiri Kesultanan Perlak pada 1 Muharam 225 H atau 840 M.
Kesultanan Perlak sebenernya merupakan lanjutan dari kerajaan yang berdiri sebelum kehadiran islam. Pada awalnya
datang rombongan 100 orang dari wilayah Arab dibawah pimpinan seorang Nahkoda Khalifah dengan tujuan untuk
berdakwah sekaligus menyebarkan islam.

B. Sistem Pemerintahan
Dengan pemerintahan berbasis monarki, kesultanan ini dipimpin oleh sejumlah sultan terkemuka, antara lain Sultan
Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah dan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat.

C. Sistem Politik
Pada masa pemerintahan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah Kerajaan Perlak tumbuh dan berkembang menjadi
kerajaan yang subur dan menjadi semakin luas. Beliau merupakan sultan yang beraliran Syiah, aliran ini datang ke
Nusantara atau Indonesia melalui para pedagang Gujarat, Persia dan Arab. Aliran Syiah masuk pertama melalui
Kerajaan Perlak dengan dukungan penuh dari dinasti Fatimah di Mesir.
D. Sistem Ekonomi
Kesultanan Perlak dikenal sebagai penghasil kayu perlak.
Jenis kayu ini merupakan bahan baku untuk pembuatan
kapal. Selain itu, Perlak juga kaya akan hasil bumi yang
turut bersaing dalam perdagangan internasional di Selat
Malaka yaitu lada dengan daerah penghasil utamanya di
Aceh sedangkan Perlak sebagai penguasa di pantai Timur
Sumatra.

E. Sosial Budaya
Kekayaan-kekayaan hasil alam dan didukung dengan wilayah yang strategis membuat kerajaan Pereulak menjadi
sangat terkenal. Para pedagang yang berasal dari Persia, Gujarat dan India sangat tertarik untuk datang ke wilayah
Pereulak karena sangat terkenal sebagai penghasil kayu Pereulak yang dikenal bagus untuk pembuatan kapal.
2. Kerajaan Samudra Pasai
A. Sejarah Kerajaan
Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja
pertama Malik al-Saleh. Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting
di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab
dan Persia. Komoditas utama adalah lada.

B. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Kerajaan Samudra Pasai bercorak Islam. Raja sebagai pemimpin tertinggi
dianggap sebagai penguasa yang mendapatkan kekuasaannya dari Allah. Para pejabat diangkat
berdasarkan kualifikasi dan kemampuan mereka

C. Sistem Politik
Samudra Pasai menganut sistem kesultanan dengan Sultan sebagai pemegang kekuasaan politik
dan agama
D. Sistem Ekonomi
kerajaan samudra pasai ber penghasilan atau sumber
ekonomi nya yaitu ; Komoditas utama adalah lada.
Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera
Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut
dirham. Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan
tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan,
Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan
agama Islam.

E. Sosial Budaya
Kehidupan sosial di Kerajaan Samudra Pasai sangat dipengaruhi oleh agama
Islam. Banyak orang Aceh yang mempraktikkan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Masyarakat di Kerajaan Samudra Pasai sangat
menghormati para ulama dan memandang mereka sebagai pemimpin
spiritual.
3. Kerajaan Lamuri
A. Sejarah Kerajaan
Kerajaan Lamuri adalah salah satu kerajaan tertua di ujung barat Pulau Sumatera, yang menjadi
cikal bakal Kesultanan Aceh Darussalam. Para ahli menduga, kerajaan yang terletak di Lamreh,
Aceh Besar, ini telah berdiri sejak abad ke-8 atau ke-9.

B. Sistem Pemerintahan
Struktur pemerintahan Lamuri tidak jauh berbeda dengan struktur pemerintahan yang berlaku di
Kesultanan Samudera Pasai karena keduanya memiliki pola pemerintahan yang berdasarkan
pada konsep Islam dan konsep maritim (kelautan). Dalam struktur pemerintahan Lamuri, sultan
merupakan penguasa yang tertinggi.
D. Sistem Ekonomi
dasar kehidupan masyarakat di Lamuri di samping
mengandalkan hasil pertanian juga mengandalkan
hasil perdagangan yang dilakukan masyarakat
sekitar dengan pedagang-pedagang dari luar,
seperti dari Arab, India, dan Cina.
4. Kerajaan Jeumpa
A. Sejarah Kerajaan
kerajaan jeumpa adalah salah satu kerajaan islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Pendiri
kerajaan ini adalah Salman Al-Parsi. Wilayah kerajaan Jeumpa mencakup wilayah Kabupaten
Bireuen saat ini. Kerajaan Jeumpa mengalami keruntuhan pada tahun 880 Masehi.

B. Sistem Pemerintahan
Kehidupan politik dan pemerintahan Kerajaan Aceh dipimpin oleh seorang sultan. Sultan atau raja
awal mulanya berkedudukan di Gampong Pande, namun kemudian dipindahkan ke dalam Darud
Dunia atau di sekitar Pendopo Gubernur Aceh (sekarang). Ibu kota kesultanan Aceh berada di
Bandar Aceh Darussalam, namun pada tahun 1873 ibukota dipindahkan ke Keumala di pedalaman
Pidie.
C. Sistem Ekonomi
Kegiatan utama dalam Kerajaan Jeumpa yaitu
berdagang. Adapun kawasan perdagangan dari
kerajaan ini berada di pesisir utara Pulau Sumatera
dengan menjalin kerjasama diplomasi
perdagangan bersama kerajaan yang ada di Pulau
Sumatera. Kerajaan Jeumpa juga menjalin
kerjasama dengan kerajaan dari daerah India, Arab,
Tiongkok dan Persia

D. Sosial Budaya
Jeumpa adalah sebuah kerajaan yang pernah ada di Indonesia pada
masa lampau. Kebudayaan kerajaan Jeumpa mencakup tradisi, seni,
dan nilai-nilai yang berkembang di dalamnya
5. Kerajaan Siak
A. Sejarah Kerajaan
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul
Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan
pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan
yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ. Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada
dibawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk
dan diangkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah.
Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil
laut.

B. Sistem Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Ali Abdul Jalil Baalawi, Kesultanan Siak
mencapai puncak kekuasaan dengan memiliki hingga 12 wilayah jajahan, beberapa
di antaranya adalah Serdang, Delu, Asahan, dan Sambas. Hasilnya, Kesultanan Siak
mampu mengontrol jalur pelayaran laut antara Kalimantan dan Sumatera.
Sayangnya, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, wilayah Kesultanan Siak
menyusut dan Kesultanan Siak berada di bawah naungan Belanda.
C. Sistem Politik
Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam memperebutkan
penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka . Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia , Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya
bergabung dengan Republik Indonesia .

D. Sistem Ekonomi
Setelah Siak menjadi kerajaan mandiri pada tahun 1723, maka
perekonomian Siak sepenuhnya di bawah Pengawasan Raja Kecik.
Meskipun kawasan Siak pada masa itu hanya menghasilkan hasil
hutan(rotan, madu, lilin, gaharu, cula badak, gading gajah) saja,
tetapi karena wilayahnya berada di sepanjang sungai yang menuju
Selat Malaka, maka wilayahnya selalui ramai di lalui oleh kapal-
kapal niaga yang bolak balik menuju pelabuhan raya Malaka. Dan
di wilayah Kerajaan Siak mengalir tiga sungai besar yaitu sungai
Siak, sungai Kampar, dan sungai Rokan, ditambah pula dengan
sungai kecil lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
bagi kehidupan masyarakat karena merupakan urat nadi
perhubungan sebagai transportasi serta mobilitas barang.
jalan jalan ke amerika
pulangnya beli goodtime
terimakasih atas perhatian anda
and see you next time

Anda mungkin juga menyukai