Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI MISI MASUKNYA INJIL DI BURMA (MYANMAR)

OLEH WILLIAM D. HACKETT

OLEH:

NAMA : IRFANDI LASE

TINGKAT : II (DUA)

DOSEN : PDT. FATIZARO LAOLI, M.PD.K

M. KULIAH : ANALISIS KISAH PARA RASUL

STT BINA MUDA WIRAWAN SOSOK

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat Tuhan saya dapat
menyusun Makalah saya ini dengan sebaik-baiknya, dan berkat arahan dari dosen saya, saya
mampu memahami dan mengerti bagaimana strategi dari para penginjil untuk membritakan
kabar baik. Saya juga bertrimakasih kepada rekan-rekan saya yang selalu membantu saya dan
mendukung saya untuk membuat makalah ini dengan baik.

Dari setiap penginjil di dunia saya sangat tertarik menyusun bagaimana William D.
Hackett merancangkan strategi nya di burma. Baru-baru ini Asia telah menjadi pusat
perhatian dunia. hal itu mungkin tidak dapat dielakan, dengan berdiamnya dua pertiga dari
seluruh penduduk dunia didalam kawasan itu.

Tetapi Asia menyodorkan suatu gambaran yang membingungkan berupa kesetian


yang terbagi-bagi, namun ada suatu perkembangan yang membesarkan hati setiap orang
kristen: pitu-pitnu penginjilan sedang tebuka Semakin lebar. Lebih banyak orang membuka
hati pada kekristenan di Asia pada masa Modern ini jika dibandingkan dengan waktu
sebelumnya.

Saya berharap makalah ini bisa menjadi sesuatu hal yang dapat dipelajari kepada
orang-orang yang membacanya dimana setiap para penginjil, memiliki cara tertentu untuk
membritakan kabar baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. GEREJA PADA SAAT INI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesempatan-kesempatan dan kebutuhan-kebutuhan dalam penginjilan saat ini
B. Pertumbuhan gereja di Burma
C. Negara dan bangsa
D. Sejarah Kristen
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dikenal dalam sejarah Misionaris sebagai kubu sigagah berani judson di Asia (Judson
adalah Misionaris asing pertama di Amerika Utara). Burma terus berada dalam keadaan
rusuh sejak pendudukan jepang pada tahun 1942. Walaupun akhir dari perang pasifik
membawa kemerdekaan dari pendudukan jepang dan juga dari kolonalisme inggris,
perang itu membuat negara tersebut menjalin perebutan kekuasaan yang pahit antara
golongan-golongan dari para pemimpin nasional.
1. Biografi Williaam D. Hackett
William D. Hackett adalah seorang Misionaris generasi kedua ke burma di bawah
American Baptist Foreign Mission Society. Setelah memperoleh gelar Baghelor
of Arts B.A )-nya dari drury college (springfilde, Mo.), gelar Master of Arts
(M.A.)-nya dari kenndy school of missions, dan gealr Doctor of Philosophy
(Ph.D)dari Universitas cornell, Dr. Haccket memulai karirnya di antara kaum shan
di burma timur laut sebagai seorang penginjil dan pengembang gereja pedesaan
pada tahun 1937. Dia telah melayani pada sejumlah besar badan di seluruh nrgri
itu sambil mengajar dan membantu mendirikan perkebunan perkebunan
percontohan. Istrinya, yaitu Merionn Shaw Hackket, telah menerejamahkan bagian
utama dari perjanjian baru kedalam bahasa karen, dengan di alek Pa,o. Setelah
pengusiran dari burma pada tahun 1955, Dr. Hackett melayani di Chung Chi
College di hongkong, dengan mengadakan empat kunjungan ke burma dalam
masa empat tahun.
Konflik ini secara paksa di akhiri oleh sebuah kudeta militer pada tahun 1965
dan di tetapkannya “burma menuju soialisme” hal ini membuat pada Tahun 1966
terjadi pengusiran bukan hanya terhadap semua misionaris asing, tetapi juga
terhadap senua orang asing, dengan demikan menutup kesempatan bagi negara dan
gerejanya untuk berhubungngan dengan dunia luar.
Bagaimana gereja disana berjalan di bawah sosialisme sayap kiridalam sebuah
negara Budha? Apakah orang-orang kristen bebas atau dianiaya? Sedikit saja
berita yang bocor dari burma sejak tahun 1966, ada semula ada ketakutan untuk
melaporkan aktifitas gereja ke luar negeri kalau kalau terjadi tindakan-tindakan
balasan terhadapudha? Apakah orang-orang kristen bebas atau dianiaya? Sedikit
saja berita yang bocor dari burma sejak tahun 1966, ada semula ada ketakutan
untuk melaporkan aktifitas gereja ke luar negeri kalau kalau terjadi tindakan-
tindakan balasan terhadap gereja. tetapi akhirnya pada bulan juni 1970 saya bisa
mengunjungi suatu penyelidikan mendalam mengenai pekerjaan Allah selama
empat tahun yang tanpa berita.

B. GEREJA PADA SAAT INI


Semua pemimpin gereja terkecuali para uskup roma katolik menyatakan bahwa sejak
kemerdekaan terdapat pertumbuahan keanggotaan gereja secara lambat tetapi tetap.
Beberapa angka yang dapat mereka berikan tempaknya menunjukan sesuatu tampaknya
menunjukan kenaikan 2 sampai 2,5 % pertahun selama lima tahun belakangan ini.
pada tahun 1972 kenaiakan jumlah anggota yang di baptiskan ialah 3% dengan
pengoalahn sebuah geraja baru setiap minggu. Pada tahun 1974, kaum Baptis meencatat
10.450 anggota baru.
Banyak orang melaporkan adanya respon yang membesarkan hati terhadap
pemberitaan injil di antara kaum Budha dan animisi dan sejumlah besar orang yang
bertobat di banyak tempat. Para pemimpin gereja itu membrikan kesan bahwa,
mengingat berbagai penyesuaian yang terpaksa dibuat oleh setiap denominasi setelah
semua tenaga asing di keluarakan, angka pertumbuhan selama ini bagus.
Orang orang kristen dapat membrikan pengaruh pada total masyarakat jauh
melampaui jauh melampaui kekuatan mereka dalam angka. Karena mereka sering kali
dikaitkan dengann para penguasa kolonial inggri, terdapat seuatu masa setelah
kemerdekaan ketika mereka di curigai sebagai tidak memiliki semangat yang cukup
nasioanlistis. Untuk beberpa waktu yang lamanya nasionalisme dan budha di golongkan
bersama-sama; misalnya, seorang burma yang baik ialah seorang Budha yang baik.
Banyak pemimpin, khusunya pada tingkatan lokal di daerah-daerah perbatasan, adalah
orang-orang kristen dan mempunyai pengaruh yang besar dalam urusan-urusan
setenpat. walaupun ada satu pun orang kristen dalam dewan revolusioner, ada banyak
yang melayani di dalam jabatan-jabatan administrasi yang tinggi di departemen-
departemen-departemen pemerintahan di seluruh negara tersebut.
Hal ini buakan untuk mengatakan bahwa tidak semua masyarakat dan lembaga-
lembaganya menderita oleh kerusuhan di burma, termasuk semua agama. Tetapi
pemerintahan Ne Win telah menyatakan setuju terhadap kebebasan beragama.
Pemerintahan membatalkan rancangan undang-undang yang diajuakan oleh U Nu untuk
menjadikan Budha sebagai agama negara. Walaupun beberapa pengamat menganggap
sebagai tindakan anti-kristen peristiwa pengusiran para misionaris asing pada
tahun1966, itu dapat dipandang sebagai puncak suatu program netralisasi Yang ketat
dan penghapusan segala pengaruh asing, yang ditujukan terhadap bidang usaha,
program-program bantuan sukareal, dan perwakilan-perwakilan kebudayaan asing,
maupun terhadap organisasi-organisasi gereja internasional.
Tetapi bagaimana dengan kesehatan gereja itu sendiri di burama saat ini, hampir satu
dekade setelah revolusi? Bagaimana sikap dan ruang lingkup gereja protestan dan
berbagai kegiatanya? Bagaimanakah pengaruh pengusiran paara misionaris terhadap
pelayanan gereja?
Hampir semua denominasi gereja di burma pada saat ini dapat diklasifikasikan secara
teologi sebagai konservatif, kalau tidak fundamentalisme. Mereka menggunakan
terjemahan-terjemahan Alkitab yang disiapkan di lembaga Alkitab oleh para sarjana
yang terdidik secara konservatif. Doktrin-doktrin seperti lahir dari anak dara,
pengilhaman Kitab suci secara lisan, penciptaan, Trinitas, dan keselamatan melalui
pendamiaan dianut oleh mayoritas luas orang-orang kristen. Teologi liberal sekarang
sekarang didiskusikan dia dalam lembaga-lembaga pendidikan teologi, tetapi iman
orang-orang secara pasti didasarkan pada suatu penafsiran yang tepat atas ayat-ayat
Kitab suci.
Burma adalah salah satu diantara sedikit negara di didunia dimana terdapat lebih
banyak pendeta dan penginjil yang terlatih daripada gereja yang terorganisasi, dengan
hasilnya benar-benar ratusan anak muda di tempatkan di desa-desa non-Kristen untuk
mememnangkan pria maupun wanita bagi Kristus dan untuk akhirnya membentuk
gereja-gereja baru. Mendekati 300 pendeta dan pemimpin gereja berkumpul pada
seminary Hill di Insein, burma, untuk mengikuti konfrensi di bawah bantuan dari World
Vision. Itu benar-benar saat untuk saling untuk saling berbagi pengalaman dan saling
peduli; belajar dan latihan; membrikan dorongan semangat dan membangkitkan
kegembiraan.
BAB II
PEMBAHASAN

Herman Tegenfeldt, seorang veteran misionaris Babtis untuk burma, mengulas dengan
tepat pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari pungusiran misionaris.
1. Gereja-gereja nasional yang bertanggung jawap harus didirikan sejak permulaan.
2. Perbedaan-perbedaan kebudayaan harus dikenal dan upaya-upaya harus dibuat
untuk menjembatani hal tersebut. Walaupun judson melayani hanya di antara orang-
orang burma, belakangan para misionaris menemuakan kelompok suku karen dan
kachin lebih responsif, lalu memusatkan perhatian pada mereka. Hasilnya ialah
gereja-gereja kelompok minoritas yang besar sering kali terpisah dari mayoritas
kebudayaan dan nasional yang besar.
3. Pintu-pintu terbuka dan tertuutp;para misionaris harus masuk kapan saja mereka
dapat.

A. Kesempatan-kesempatan dan kebutuhan-kebutuhan dalam penginjilan saat ini


Burma sampai sekarang sudah berada dalam ujian yang berat selama hampir
tiga dekade. Tidak seorang pun diantara orang-orang tua mereka pernah mengenal
suatu kehidupan tanpa ketidakpastian. Sebagian besar orang-orang Kristen adalah
anggota dari gereja-gereja perdesaan, dan selama puluhan tahun daerah-daerah
perdesaan berada di luar pengawasan pemerintah yang efektif. Walau
demikian,sepanjang tahun-tahun penduduk jepang serta pemberontak-pemberontak
yang kemudiaann terjadi sejak kemerdekaan, gereja terus bertumbuh pada suatu
angka tahunan yang tetap yaitu 2,7 sampai 3%, sebagian besar diantara kelompok-
kelompok suku.
Para mahasiswa seminari menghabiskan banyak minggu setiap musim panas di
desa-desa non-kristenatas undangan penduduk desa, dengan mengadakan kebaktian-
kebaktian penginjilan dan memberikan dukungan moral pada para penginjil yang
telah di utus ke daerah-daerah ini. perkumpulan-perkumpulan babtis karen
menyokong gereja-gereja baru dan para pekerja di daerah-daerah baru, Yang sering
adalah di antara kaum naga,Wa, lisu, dansuku-suku karen yang lebih kecil, an
mereka melihat gereja-gereja baru dibentuk setiap Tahun. di negara babgian kayah
perkumpulan Babtis setempat telah membuka pelayanan di pedesaan yangbukan
kristen dalam waktu empat tahun sejak tahun 1966. Mereka melaporkan bahwa
desa-desa yang lain juga meminta para pekerja, tetapi mereka tidak mempunyai
tenaga atau pun dan untuk memenuhi semua permintaan itu. Ada 51 gereja babtis
negara bagian kayah,dengan jumlah anggota rata-rata sekitar 60 orang masing-
masing. gereja-gereja ini, dengan sedikit bantuan dari burma rendah (lower burma),
mempunyai 33 proyek pekabaran injil di dalam negeri. Kisah yang sama terjadi di
beberapa dareah yang lain di mana animisme merupakan kepercayaan utama.
Laporan-laporan menegenai respon terhadap pelayanan penginjilan di antara
orang burma lebih jarang; orang masih tidak mau bertobat di antara penduduk yang
mayoritas beragama budha itu. Beberapa pemimpin karen merasa bahwa mereka
harus melakukan suatu usaha besar untuk menjangkau orang-orang burma, tetapi
ketakutan-ketakutan yang bercokol secara mendalam di antara kelompok-kelompok
etnik merintangi usaha pemberitaan tersebut. Meskipun demikan , sebuah program
pokok Kristen, yang di malai kendatipun mendapat tantangan besar di sebuah
daerah pinggiran kota di rangoon beberapa tahun yang silam, telah memenangkan
120 orang baru dari antara orang burma penganut budha, beberapa di antara mereka
mempunyai satatus yang tinggi di dalam masyarakat. Contoh laporan penginjilan di
burma:

1. Laporan dari lembaga Alkitab


Laporan terakhir yang didapat dari lembaga Alktitab menyebutkan tahun 1969
sebagai tahun yang paling berhasil dalam sejarahnya, kendatipun”kehabisan stok
Perjanjan Baru dan Alkitab dalam banyak bahasa.” Sumbangsi-sumbangsi lokal
pada lembaga itu meningkat dengan hampir pada lembaga itu meningkat dengan
hampir 30% diatas sebelumnya. Kendatipun kekurangan persedian, distribusi
tercatat mencapai urutan kedua tertinggi, hanya kurang 7.800 dari angka
tertinggi, yaitu 264.627 buah. Bagian-bagian Kitab suci dan traktat-traktat masih
digunakan secara luas didalam pelayanan penginjilan.
2. Media modren
Media modern tidak lah diabaikan dalam penginjilan.Walaupun sulit
mendapatkan waktu siar pada radio yang di kuasai pemerintah, program-
program dipancarkan dari Manila oleh stasion pemancar Far East Broadcast dan
suara radio asia tenggara, dansurat-surat dari para pendengar meminta banyak
literatur Kristen dan Alkitab. Pelayanan ini berada di bawah bimbingan Dewan
Kristen Burma, sebagaimana juga sebuah departemen audio-visual yang
menyediakan film-film dan mengadakan perjalanan dari satu tempat ke tempat
lain untuk mempertontonkan film-film Kristen dan pendidikan.
3. Gereja
Kebanyakan dari gereja-gereja, baik itu di kota-kota maupun di desa-desa,
dipenuhi oleh anak-anak muda. para anggota dari kelompok-kelompok kawula
muda gereja dan paara mahasiswa berbagai seminar dan sekolah Alkitab
memimpin banyak kebaktian penginjilan, jadi kawula muda berbicara kepada
kawula muda. Kaim awam berpastisipasi di dalam banyak kebaktian, bernyanyi
dalam paduan suara dan membrikan kesaksian pribadi. Kebaktian-kebaktian
tahunan dari asosiasi gereja-gereja dan Konvensi Babtis burma terbuka untuk
semua pengunjung, dan khobah bersifat penginjilan yang di tekankan.sering kali
60% dari orang-orang yang hadir adalah bukan kristen, dan sejumlah besar
hadirin berusia di bawah 30 tahun.

Singkatnya, tidak ada persoalan yang di hadapkan pada penginjilan Kristen di


burma yang tiak dapat dipenuhi melalui perencanaan yang teliti dan penyampaiyan
injil yang berani. Deklarasi kebebasan beragama oleh dengan revolusioner
memberikan kebebasan untuk berkhotbah, untuk membagikan buku-buku dan
brosur brosur, untuk berusaha menarik orang masuk Kristen dan melaksankan
kegiatan-kegiatan penginjilan, di batasi hanya oleh kondisi-kondisi yang ttidak
pasti di dalam negeri dan larangan mengadakan perjalanan ke daerah-daerah
perbatasan yang di kuasai pasukan pemberontak. Kelihatannya ada toleransi agam
yang sungguh-sungguh di antara golongan yang lebih besar dalam komunitas
budha, dengan mengijinkan orang-orang Kristen bersaksi asalkan mereka tidak
menyinggung perasaan keagamaan para penganut budha.

B. Pertumbuhan gereja di Burma


Sejarah pertumbuhan gereja di burma penuh dengan kisah-kisah mengenai
orang-orang Kristen generasi pertama yang telah mengadakan berbagai proyek misi
sampai ke perbatasan-perbatasan paling jauh di negeri itu. Ko Tha Byu, seorang
bandit yang berbalik menajdi Kristen, menajd seorang penginjil keren yang hebat,
dan orang-orang karen telah mengikuti teladanya dengan menjangkau kelompok-
kelompok etnik lainnya dengan berita injil. Jadi gereja di burma mempunyai sejarah
usaha misionaris yang telah menetapkan sasaran-sasaran untuk saat ini.
Banyak orang yang berkunjung keburma dalam beberapa tahun yang silam
telah pulang dengan perasaan tergetar oleh visi yang berlanjut dari para pemimpin
gereja burma yang baru dan giatnya komunitas Kristen. Berbagai rencana untuk
memperluas pelayanan misi dalam negri kepada semua kelompok etnik yang besar,
dan beberapa yang kecil, telah berhasil. Konvensi konvrensi nasional, perkumpulan-
perkumpulan daerah, gereja-gereja individual, himpunan usahanwan Kristen,
perkumpulan wanita, dan bahka para anggota gereja individual menyokong ratusan
pekerja di bidang misi didalam negeri itu.
Semangat penginjil dari ratusan pekerja, baik itu para misionaris dari barat
maupun para pendeta dan penginjil nasional, telah membawa Kabar baik sampai ke
plosok-plosok yang jauh dari burma. Semangat yang sama ini tetap ada di banyak
gereja di burma pada saat itu, yang memandang kedepan dengan Iman, Keyakinan,
Kesungguhkan hati dan berkata-kata adoniram judson ‘masa depan adalah secerah
janji-janji Allah.”

C. Negara dan Bangsa


Serikat Burma dengan luas daerah 262.000 mil persegi, ialah negara terbesar di
daratan Asia tenggara. Negara tersebut berbagi perbatasan yang panjang di sebalah
timur dengan thailand, di sebelah timur laut dengan cina, dan di sebelah barat laut
dengan india dan juga perbatasan-perbatasan yang lebih pendek dengan laos dan
bangladesh di sebalah timur dan barat. Di sebelah selatan dan barat daya burma
mempunyai ribuan mil garis pantai di teluk benggala dan teluk martaban. Burma,
juga dilingkari oleh gunung-gunung di sebelah utara yang berjajar sampai 12.000
kaki dandi sebelah timur dan barat berjajar sampai 8.000 kaki.
Tidak pernah diadakan diadakan sensus penduduk selama bertahun-tahun
tetapi pada tahun 1971 di perkirakan jumlah penduduk adalah 28.400.000 jiwa.
Kepadatan penduduk kira-kira 103 jiwa per mil persegi, dan angka pertumbuhannya
di perkirakan 2,3% per tahun.
Penduduk pedesaan terutama terpusat pada daerah-daerah dan delta-delta yang
lebih rendah dari sungai chindwin, Irrawaddy, Sittang, dan Salween. Di gunung-
gunung dan dataran-dataran tinggi beberapa minoritas etnik melakukan penanaman
lereng gunung secara berpindah-pindah dan tinggal dalam komunitas-komunitas
kecil yang terpencar-pencar secara luas, tetapi mayoritas penduduk menanam padi.
Sekitar 19.500.000 orang Burma merupakan kelompok etnik yang paling
besar. Bergantung pada bagaimana mereka di klasifikasikan dan di kelompokkan
bersam-sama, kelompok-kelompok etnik yang besar lainnya adalah sekitar
3.000.000 orang karen, 1.500.000 orang shan,500.000 orang chin, 500.000 orang
kachin, 500.000 orang cina, 500.000 orang india dan pakistan, dan sejumlah kecil
kelompok etnik yang kemungkinan semuanya mempunyai hubungan jauh dengan
kaum burma-tibet yang asli.
Bahasa burma, yang berkaitan dengan bahasa tibet dan bahasa cini, merupakan
bahasa nasiaonal resmi dan dengan capat menjadi bahasa umum di sebagian besar
wilayah negri itu, walaupun masih ada kira-kira 128 bahasa dan dialek lain yang
dipakai. Kekacauan bahasa ini, plus berbagai taktik memecah belah oleh pihak
kolonial yang dipergunakan untuk menindas pemberontakan, telah menyebabkan
kelompok-kelompok etnik mempertahankan indetitas kebudayaan mereka waktu
menghadapi program-program pemerintah yang hendak menetapkan sesuatu
indetitas nosional dan juga telah ikut menimpulakn konflik antara etnik telah
mengganggu burma sejak kemerdekaannya pada bulan jaunari 1948.
Pada tahun 1866, waktu inggris menyerbu burma bagian pegunungan tinggi,
orang-orang burmadi pegunungan rendah mengambil kesempatan untuk
memberontak. Tepai para misionaris, yang telah membuat banyak kemajuan
diantara kaum karen, membujuk pihak pemerintahan untuk mempersenjatai orang-
orang karen ini melawan tetangga mereka orang burma.
Asal usul etnik diburma paling rumit. Orang–orang melanesold, negerito, dan
veddoid- yaitu kaum nomaden yang adalah petani di lereng gunung yang berbicara
dengan sejumlah dialek yang berbeda, termasuk berbagai tipe kaum karen, lahu, wa,
dan Kachin – telah menidami negeri itu sebelum zaman Kristus. Menejelang akhir
abad IX kaum buram mendirikan sebuah ibu kota di pangan dan mereka
menaklukan orang-orang asing atau menampung orang-orang tersebut.

D. Sejarah Kristen
Agama terjalin secara kuat dengan struktur masyarakat burma; kepercayaan
dan praktik-praktik keagaamaan menyatu dengan kehidupan, keluarga, masyarakat,
suku, dan bangsa. Hal ini berlaku baik untuk kepercayaan tradisional, agama budha
maupun aninisme.
“orang- orang kristen” pertama yang tentang mereka kami mempunyai catatan
cataan adalah tentara protugis yang tertawan dan beberapa pedagang serta para
petualang. Pada tahun 1554 imam katolik yang pertama, yaitu dua biarawaan ordo
dominikan, datang sebagai pendeta untuk melayani orang-orang Kristen pertama itu,
tetapi setelah tiga tahunmereka pergi karena mereka tidak diteima dengan baik oleh
para penjajah portugis; imam-imam ini menyatakan bahwa mereka lebih baik
berkhotbah kebapa babi! Kemudian para tentara yang tertawan di bawa ke burma
tengah, di mana mereka menikahi para wanita burma dan mengabdi sebagai anggota
infantri dan penembak di dalam pasukan kerajaan. Pada permulaaan tahun 1600-an
dua orang dari ordo yesuit melayani mereka sebagai pendeata. Beberapa ratus orang
keturunan komunitas ini masih hidup di burma.
Upaya-upaya pengabaran injil dari para imam Roma Katolik mula-mula
tersebut sepenuhnya di tolak oleh penduduk beragama budha. Rasa takut dan tidak
percaya pada orang-orang asing sudah sedemikian umum sehingga setiap bawahan
dari raja burma yang bergaul dengan mereka kemungkinan diancam. Barangsiapa
yang mendengar doktrin suatu agama baru dianggap penghianat sang raja, yang di
hormati sebagai pelindung tertinggi dari segala sesuatu. Di antara beberapa
misionaris mula-mula tercatat bahwa dua naggota mission estarngeres”dianiaya dan
ditenggelamkan” pada tahun 1693; bahwa uskup pertama di burma, yaitu bapa
gallizia, dan dua imam dari ordo barnabas dibunuh pada tahun 1746, dan uskup
nerini dihukum mati pada tahun 1756. Sikap permusuhan dari para biksu budha dan
perasaan kebencian terhadap orang-orang asing dalam pengadilan buram berarti
tidak ada orang yang tercatat masuk agama kristen sebelum misionaris protestan
dari Amerika tiba di burma tahun 1813.Ann dan adoniram judson meninggalkan
Amerika serikat sebagai misionari dari Congregational churches, tetapi setelah
memepelajari kitab suci dengan teliti semasa perjalanan mereka selama empat puluh
bulan ke india, judson memutuskan bahwa doktrin babtis tentang babtis selam
merupakan doktrin yang tepat, lalu mereka kemudian di babtis dengan babtis selam.
BAB III
PENUTUP

Judson adalah gabungan yang luar biasa dari seorang sarjana yang cermat dan
penginjil yang benaar-benar realistis. Dalam beberapa hari setelah kedatangannya dia mulai
belajar bahasa burma. Setelah mengetahui bahwa banyak pemikiran agama budha
diungkapkan dalam istilah -istilah pali, dia segera menyusun sebuah kamus pali-burma. Pada
tahun 1817 jduson mempublikasikan tarktat-traktat dan injil matius; pada tahun 1823 dia
menyelesaikan kitab perjanjian baru an pada tahun 1834 Alkitab yang lengkap.
Judson memutuskan sejak semula bahwa dia akan membritkan injil dan bukan anti-
budha, lalu dia membuka sebuah zayat (rumah peristrahan ) kecil di pinggir jalan dimana dia
meghabiskan banyak waktu berbicara dengan setiap orang yang singgah beberapa menit saja.
Sesudah lebih dari enam tahun baru orang pertama yang ia bawa bertobat, yang bernama
uNaw, di babtis. Tidak lama setelah ini, judson pergi ke ava untu berusaha mendapat
persetujuan raja agar dia bisa menerbitkan injil, tetapi dia di tolak dengan penghinaan,
walaupun demikian, pelayanannya berlanjut dengan pembukaan sekolah pertama oleh Ny.
Judson pada tahun 182 dan kedatangan misionaris medis pertama dalam tahun yang sama.

KESIMPULAN
Para misioner yang masuk keburma kadang kala mendapat tantangan yang sangat
berat, respon terhadap injil di burma sangat sekali, sehingga para misioner mengunakan
berbagai metode lalu di kembangkan di dalam pelayanan, berbagai organisasi-organisasi di
bangun, memfasilitasi gereja, mendidik sejumlah besar anak-anak muda, membuka sekolah-
sekolah Alkitab, dan seminar-seminar teologi. Itulah metode dan strategi misi para misioner
di burma. Dan saya sebagai penulis sangat mengapresiasikan kesetian para penginjil kepada
Tuhan, seperti yang di sampai kan Yesus “karna itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-
Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”Matius 28:19.
Demikan Makalah saya Tuhan Yesus memberkati

Anda mungkin juga menyukai