Anda di halaman 1dari 66

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya, yang telah melimpahkan berkah kepada kita semua. Dalam kesempatan ini,
kami dengan rendah hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul ini.

Modul ini kami hadirkan dengan tujuan untuk memberikan pembelajaran yang bermanfaat
bagi siswa SMK dalam mengembangkan keterampilan soft skills yang esensial di dunia kerja.
Keterampilan seperti etika berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri/tim, kepedulian
sosial dan lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS menjadi sangat
penting dalam membentuk individu yang kompeten, beretika, dan siap menghadapi dunia
kerja yang dinamis.

Modul ini tidak mungkin terwujud tanpa kontribusi dan kerjasama dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih kepada tim pengajar, pengembang kurikulum, dan semua yang
telah memberikan masukan berharga dalam penyusunan konten dan materi pembelajaran.
Terima kasih juga kepada para siswa yang telah berpartisipasi aktif dalam uji coba dan
memberikan umpan balik yang berharga.

Kami berharap bahwa modul ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para siswa
dalam mengembangkan keterampilan soft skills mereka. Semoga setiap pelajaran yang
diambil dari modul ini dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan pribadi dan karier
siswa. Kami juga berharap agar semangat belajar dan berusaha terus mengalir dalam diri
setiap individu, karena dengan usaha dan dedikasi, kita dapat meraih impian dan tujuan kita.

Akhir kata, kami berharap modul ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk
individu yang berkompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Semoga
kesuksesan senantiasa menyertai langkah-langkah kita semua.

Salam hormat,

Arief Maulana, SS.,MM.


Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 3 Metro
Ketua Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 3 Metro
Ketua Forum BKK SMK Kota Metro

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 1


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Modul : Penguatan Sof Skills Pada Dunia Kerja


2. Tema : Internalisasi Dan Penerapan Soft Skills
3. Jenis Tulisan : Modul Ajar PKL

4. Data Penyusun
A. Nama : Arief Maulana, SS.,M.M.
B. N I P : 197603222009021001
C. Pangkat/Golongan : Penata/ III C
D. Bidang Study yang diambu : Bahasa Inggris
E. Unit Kerja : SMK Negeri 3 Metro
F. Kabupaten/Kota : Metro
G. Provinsi : Lampung
H. Alamat Kantor : Jl Kemiri 15 A Iringmulyo Kecamatan Metro Timur
I. Telepon Kantor : (0725)41103
J. Waktu Penulisan : Juni – Agustus 2023

Metro, Agustus 2023


Mengesahkan, Penyusun,
Kepala SMK Negeri 3 Metro

Erlian Eka Damayanti, S.Kom., M.T.I Arief Maulana, SS.,M.M


NIP.198505302009022009 NIP.197603222009021001

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 2


DAFTAR ISI

 Kata Pengantar 1
 Lembar Pengesahan 2
 Daftar Isi 3

I. Pendahuluan

 Latar Belakang 6
 Tujuan Modul 7
 Ruang Lingkup Modul 9

II. Etika Berkomunikasi Secara Lisan dan Tulisan

 Pengertian Etika Berkomunikasi 11


 Prinsip-prinsip Etika Berkomunikasi 12
 Komunikasi Lisan yang Efektif 12
 Komunikasi Tulisan yang Bermutu 14
 Latihan: Simulasi Komunikasi Beretika 14
 Penilaian: Penilaian Implementasi Etika Berkomunikasi 15

III. Integritas dan Etos Kerja di Dunia Kerja

 Konsep Integritas dalam Karier 16


 Jujur, Disiplin, dan Tanggung Jawab 17
 Etos Kerja yang Berkualitas 18
 Mengatasi Tantangan Etika dalam Kerja 20
 Latihan: Diskusi Etika dalam Skenario Kerja 22
 Penilaian: Refleksi dan Evaluasi Diri tentang Integritas dan Etos Kerja 22

IV. Etos Kerja dan Produktivitas

 Mengenal Etos Kerja yang Efektif 24


 Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu 26
 Kreativitas dan Inovasi dalam Etos Kerja 27

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 3


 Latihan: Mengembangkan Rencana Produktivitas 28
 Penilaian: Penilaian Aktivitas Kelas dan Latihan 29

V. Kerja Mandiri dan Kolaborasi dalam Tim

 Ketrampilan Bekerja Mandiri dan Kemampuan Adaptasi 30


 Kolaborasi dan Komunikasi Efektif dalam Tim 31
 Manfaat dan Tantangan Bekerja dalam Tim 33
 Latihan: Simulasi Kerja dalam Tim 35
 Penilaian: Evaluasi Kolaborasi dan Kemampuan Bekerja Mandiri 35

VI. Kepedulian Sosial dan Lingkungan di Lingkungan Kerja

 Pentingnya Kepedulian terhadap Sosial dan Lingkungan 36


 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Individu 37
 Praktik Berkelanjutan dan Upaya Pelestarian Lingkungan 39
 Latihan: Perencanaan Aksi Kepedulian Sosial dan Lingkungan 41
 Penilaian: Refleksi tentang Kontribusi Sosial dan Lingkungan 41

VII. Ketaatan terhadap Norma, K3LH, dan POS di Dunia Kerja

 Norma-norma dan Kepatuhan terhadap Aturan Kerja 42


 Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan Kerja (K3LH) 43
 Pedoman Operasional Standar (POS) dalam Pekerjaan 45
 Latihan: Studi Kasus Ketaatan terhadap Norma, K3LH, dan POS 46
 Penilaian: Evaluasi Kesesuaian dengan Norma, K3LH, dan POS 46

VIII. Capaian Pembelajaran dan Penilaian Akhir

 Rekapitulasi Capaian Pembelajaran Soft Skills 48


 Penilaian Akhir: Proyek Implementasi Soft Skills di PKL 49
 Refleksi dan Evaluasi Diri 51
 Sertifikat Kelulusan PKL 53

IX. Daftar Pustaka 57

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 4


X. Lampiran-Lampiran 58

XI. Contoh Format Assessment Penilaian 60

XII. Penutup

Semua bagian dalam modul ini dirancang untuk membantu siswa memahami,
menginternalisasi, dan menerapkan keterampilan soft skills yang penting dalam dunia kerja.
Selamat belajar dan semoga modul ini membawa manfaat yang besar dalam perjalanan
pendidikan dan karier Siswa.

Arief Maulana, SS.,M.M.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 5


I. PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini, kami akan menguraikan latar belakang penyusunan modul ini, tujuan
yang ingin dicapai, serta ruang lingkup yang akan dibahas dalam modul. Dengan demikian,
pembaca akan mendapatkan gambaran awal mengenai konteks dan fokus utama dari modul
ini.

1. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi yang semakin dinamis dan persaingan yang semakin ketat di dunia
kerja, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan teknis semata.
Keterampilan lunak, yang dikenal sebagai soft skills, memainkan peran yang sangat penting
dalam membentuk kesuksesan dan karier yang berkelanjutan. Soft skills mencakup aspek-
aspek seperti komunikasi efektif, etika kerja, kemampuan beradaptasi, kerja sama dalam tim,
dan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan.

Pentingnya Soft Skills:

1. Komunikasi Efektif: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik adalah kunci


dalam memahami dan diartikulasikan gagasan, serta menjalin hubungan kerja yang
baik dengan kolega, atasan, dan klien.
2. Etika Kerja: Integritas dan etos kerja yang kuat mencerminkan tanggung jawab dan
dedikasi terhadap pekerjaan, memberikan dampak positif pada reputasi dan
kepercayaan.
3. Kemampuan Beradaptasi: Dunia kerja terus berkembang dan berubah. Kemampuan
untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi, tren, dan tuntutan
industri sangat penting.
4. Kerja dalam Tim: Bekerja dalam tim membutuhkan keterampilan kolaborasi,
mendengarkan, berkontribusi, dan menghormati pandangan anggota tim lainnya.
5. Kepedulian Sosial dan Lingkungan: Kepekaan terhadap masalah sosial dan
lingkungan mencerminkan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan dalam tindakan
sehari-hari.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 6


Peran SMK dalam Mengembangkan Soft Skills:

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang penting dalam membantu siswa
mengembangkan soft skills ini sejak dini. Melalui modul dan program yang terintegrasi, siswa
dapat dipersiapkan untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang lebih luas. Dengan
memfokuskan pada pengembangan soft skills, SMK dapat memberikan lulusan yang tidak
hanya memiliki pengetahuan teknis yang solid, tetapi juga kemampuan untuk berinteraksi
dengan baik dalam lingkungan kerja yang multikultural dan kompleks.

Tujuan Program Pengembangan Soft Skills:

1. Membekali siswa dengan keterampilan komunikasi efektif, yang esensial dalam


menjalankan tugas, memimpin, dan bekerja dalam tim.
2. Mendorong etika kerja yang kuat, yang akan membentuk integritas dan tanggung
jawab dalam setiap tindakan dan keputusan.
3. Mengajarkan siswa untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan
dalam dunia kerja yang cepat berubah.
4. Mengembangkan kemampuan kerja dalam tim yang baik, sehingga siswa dapat
berkolaborasi dan mencapai tujuan bersama.
5. Mengajarkan pentingnya peduli terhadap sosial dan lingkungan, serta
mengembangkan sikap yang berkelanjutan.

Dengan mengintegrasikan pengembangan soft skills dalam kurikulum, SMK dapat


mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan dunia kerja modern dan
menjadi individu yang sukses dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

2. TUJUAN MODUL

Modul ini dirancang dengan tujuan memberikan pembelajaran yang komprehensif tentang
pengembangan keterampilan soft skills yang penting dalam dunia kerja. Dengan mengikuti
modul ini, siswa diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan utama:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 7


1. Memahami Konsep dan Pentingnya Soft Skills:

 Memahami konsep dan definisi masing-masing soft skills, termasuk etika


berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri/tim, kepedulian sosial dan
lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS.
 Menyadari pentingnya soft skills dalam membentuk karier yang sukses dan
berkelanjutan.

2. Menginternalisasi dan Menerapkan Soft Skills:

 Menginternalisasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari setiap soft skills.


 Mampu menerapkan soft skills ini dalam berbagai situasi nyata, baik di lingkungan
sekolah maupun saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

3. Pengembangan Keterampilan Praktis:

 Mengembangkan keterampilan komunikasi efektif secara lisan dan tulisan.


 Mengasah kemampuan bekerja dalam tim dan berkontribusi pada pencapaian tujuan
bersama.
 Meningkatkan etika kerja, tanggung jawab, dan disiplin dalam melaksanakan tugas.

4. Berpikir Kritis dan Beradaptasi:

 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi masalah dan situasi


kompleks.
 Mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan cepat dalam dunia kerja
yang dinamis.

5. Peningkatan Kemampuan Kolaborasi:

 Mengembangkan keterampilan kolaborasi, termasuk mendengarkan, memberi dan


menerima umpan balik, serta menghormati pandangan orang lain.
 Mampu berkontribusi secara produktif dalam kerja tim dan membangun hubungan
yang baik dengan rekan kerja.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 8


6. Kesadaran Sosial dan Lingkungan:

 Memahami dampak tindakan individu terhadap aspek sosial dan lingkungan.


 Membangun kesadaran dan tanggung jawab terhadap isu-isu sosial dan lingkungan
dalam konteks dunia kerja.

Melalui pencapaian tujuan-tujuan ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan


soft skills yang akan memberi mereka keunggulan dalam meraih kesuksesan dalam dunia
kerja yang terus berkembang. Modul ini akan membekali mereka dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks kerja dan situasi kehidupan.

3. RUANG LINGKUP MODUL

Modul ini akan membahas berbagai aspek penting terkait dengan pengembangan soft skills
dalam dunia kerja. Topik-topik yang akan dijelaskan meliputi:

1. Etika Berkomunikasi Secara Lisan dan Tulisan:

 Bagaimana berkomunikasi secara efektif dan beretika dalam situasi komunikasi lisan
dan tertulis.
 Keterampilan mendengarkan aktif, penggunaan bahasa yang tepat, dan menghindari
konflik dalam berbicara.
 Penyusunan pesan tertulis dengan jelas, padat, dan berdampak.

2. Integritas dan Etos Kerja:

 Pentingnya integritas dalam karier dan bagaimana keselarasan antara tindakan dan
nilai-nilai pribadi mempengaruhi kepercayaan dan reputasi.
 Prinsip-prinsip integritas seperti jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugas.
 Cara menghadapi tantangan etika dalam dunia kerja.

3. Etos Kerja dan Produktivitas:

 Mengenal etos kerja yang efektif, seperti kedisiplinan, ketekunan, ketepatan waktu,
dan kerja keras.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 9


 Manajemen waktu, pengaturan prioritas, dan penghindaran pemborosan waktu untuk
meningkatkan produktivitas.
 Peran kreativitas, inovasi, dan solusi baru dalam etos kerja yang mendorong prestasi.

4. Kerja Mandiri dan Kolaborasi dalam Tim:

 Ketrampilan bekerja mandiri, pengaturan diri, dan pemecahan masalah secara


independen.
 Pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama dan keterampilan komunikasi
yang diperlukan dalam tim.

5. Kepedulian Sosial dan Lingkungan:

 Mengapa kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan menjadi penting dalam
dunia kerja.
 Tanggung jawab sosial perusahaan dan individu, serta praktik berkelanjutan dan upaya
pelestarian lingkungan.

6. Ketaatan Terhadap Norma, K3LH, dan POS:

 Pentingnya mengenal dan mematuhi norma-norma dan peraturan di tempat kerja.


 Keamanan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan kerja (K3LH) serta peran pedoman
operasional standar (POS) dalam menjaga tindakan dan prosedur kerja yang efektif.

Dengan merangkum topik-topik ini, modul ini akan memberikan pemahaman yang mendalam
tentang bagaimana mengembangkan soft skills yang esensial dalam dunia kerja yang terus
berubah. Siswa akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan peluang dengan
keyakinan dan keterampilan yang diperlukan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 10


II. ETIKA BERKOMUNIKASI
SECARA LISAN DAN TULISAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai pentingnya etika dalam berkomunikasi secara lisan dan
tertulis. Modul ini akan membantu siswa memahami bagaimana berkomunikasi dengan benar,
menghormati, dan efektif dalam dunia kerja.

1. PENGERTIAN ETIKA BERKOMUNIKASI

Etika berkomunikasi mengacu pada seperangkat prinsip dan norma-norma moral yang
mengatur cara kita berinteraksi, berbicara, dan menyampaikan pesan kepada orang lain secara
lisan maupun tulisan. Etika ini mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, menghormati privasi,
menggunakan bahasa yang sopan, serta memperlakukan orang lain dengan empati dan rasa
tanggung jawab. Tujuan utama dari etika berkomunikasi adalah untuk menciptakan hubungan
yang saling menghormati, membangun kepercayaan, dan menghindari konflik atau
kesalahpahaman yang bisa muncul akibat komunikasi yang tidak etis.

Etika berkomunikasi mencakup berbagai aspek, diantaranya;

A. Kebenaran dan Kehormatan: Berbicara jujur dan menghindari menyebarkan informasi


yang salah atau menyesatkan. Etika berkomunikasi mengajarkan pentingnya menjaga
integritas dan kepercayaan dalam interaksi dengan orang lain.
B. Pemilihan Kata dan Bahasa: Menggunakan bahasa yang sesuai, sopan, dan tidak
merendahkan. Menghindari bahasa kasar atau ofensif yang bisa menyakiti perasaan orang
lain.
C. Menghormati Privasi: Menghargai hak privasi orang lain dan tidak mengungkapkan
informasi pribadi tanpa izin.
D. Empati dan Pendengaran Aktif: Mendengarkan dengan perhatian penuh, mencoba
memahami sudut pandang orang lain, dan merespons dengan empati.
E. Pemberian Kredit dan Referensi: Memberikan penghargaan kepada sumber informasi
yang digunakan dalam komunikasi tulisan, serta menghindari plagiarisme.

Pemahaman tentang etika berkomunikasi membantu kita menghindari konflik, membangun


hubungan yang positif, dan menjaga reputasi baik kita dalam berbagai aspek kehidupan. Etika

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 11


berkomunikasi juga mencerminkan nilai-nilai moral yang mendasari cara kita berinteraksi
dengan dunia sekitar.

2. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BERKOMUNIKASI

Prinsip-prinsip utama yang harus diikuti dalam berkomunikasi secara beretika. Mengenali
nilai-nilai dasar seperti kejujuran, penghormatan, dan pertimbangan terhadap orang lain.

A. Kejujuran: Prinsip ini mendorong kita untuk selalu berbicara jujur dan menghindari
menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan. Kejujuran menciptakan kepercayaan dan
integritas dalam komunikasi.
B. Penghormatan: Menghormati orang lain dengan berbicara dengan bahasa yang sopan,
menghargai pandangan mereka, dan menjaga privasi mereka. Tidak merendahkan atau
menghina dalam komunikasi adalah bagian penting dari penghormatan.
C. Empati dan Pendengaran Aktif: Mendengarkan dengan empati dan perhatian penuh
terhadap orang yang sedang berbicara. Berusaha untuk memahami perspektif mereka dan
merespons dengan pengertian.
D. Ketepatan Konteks: Menyesuaikan gaya komunikasi dengan situasi atau konteks yang
berbeda, seperti berbicara dengan atasan, rekan kerja, teman, atau keluarga. Menggunakan
bahasa dan sikap yang sesuai dengan lingkungan komunikasi.
E. Pertimbangan Terhadap Orang Lain: Memikirkan efek dari kata-kata dan tindakan kita
terhadap perasaan dan perspektif orang lain sebelum berbicara atau menulis. Menghindari
komunikasi yang merugikan atau menyakiti.
F. Keterbukaan dan Transparansi: Mengkomunikasikan informasi dengan jelas dan
terbuka, terutama dalam situasi yang memerlukan kejelasan dan kejujuran, seperti dalam
pemberian umpan balik atau memberikan informasi penting.

3. KOMUNIKASI LISAN YANG EFEKTIF

Keterampilan komunikasi lisan yang efektif, termasuk mendengarkan aktif, menggunakan


bahasa yang tepat, dan menghindari konflik dalam berbicara.

A. Mendengarkan Aktif:
a. Berikan perhatian penuh kepada pembicara. Hindari gangguan dan fokuskan diri
sepenuhnya pada apa yang mereka katakan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 12


b. Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Anda sedang mendengarkan,
seperti kontak mata, anggukan kepala, dan ekspresi wajah yang responsif.
c. Hindari merencanakan respons Anda selama pembicara masih berbicara. Biarkan
mereka selesai berbicara sebelum Anda merespons.
B. Penggunaan Bahasa yang Tepat:
a. Sesuaikan gaya bahasa Anda dengan audiens Anda. Gunakan bahasa yang mereka
pahami dan sesuai dengan konteks komunikasi.
b. Hindari penggunaan kata-kata atau frasa yang mungkin menyinggung atau tidak
pantas dalam konteks tertentu.
c. Jaga bahasa Anda tetap sopan dan menghormati, terutama saat berbicara dengan
orang yang lebih senior atau dalam situasi resmi.
C. Menghindari Konflik dalam Berbicara:
a. Fokus pada tujuan bersama. Ketika berbicara tentang perbedaan pendapat, tahan
godaan untuk merasa harus "menang." Alih-alih, cari solusi yang saling
menguntungkan.
b. Praktikkan pendekatan berbicara yang penuh pengertian. Dengarkan dengan
empati dan berbicara dengan hormat bahkan jika Anda tidak sepakat.
c. Gunakan teknik mengelola stres, seperti pernapasan dalam, untuk menjaga emosi
tetap terkendali saat berbicara dalam situasi yang mungkin memicu konflik.
D. Latihan Teratur:
a. Lakukan latihan peran dengan teman atau rekan kerja untuk berlatih
mendengarkan aktif dan berbicara dengan jelas.
b. Praktikkan komunikasi dalam situasi kehidupan nyata, seperti berbicara dalam
rapat atau presentasi. Semakin sering Anda berlatih, semakin baik keterampilan
Anda akan berkembang.
E. Menerima Umpan Balik:
a. Jadilah terbuka terhadap umpan balik dari orang lain mengenai cara Anda
berkomunikasi. Pertimbangkan kritik konstruktif sebagai peluang untuk tumbuh.
b. Tanyakan kepada orang lain tentang bagaimana mereka menilai kemampuan
komunikasi Anda dan apa yang mungkin perlu diperbaiki.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 13


4. KOMUNIKASI TULISAN YANG BERMUTU

Bagaimana menyusun pesan tertulis dengan jelas, padat, dan berdampak. Mengenali
pentingnya struktur, tata bahasa yang benar, serta cara menghindari ambigu dan
kesalahpahaman.

A. Pengenalan yang Kuat: Mulailah dengan pengenalan yang menarik untuk menarik
perhatian pembaca. Jelaskan tujuan tulisan Anda secara singkat agar pembaca tahu apa
yang akan mereka baca.
B. Struktur yang Teratur: Susun pesan Anda dengan struktur yang teratur. Gunakan
pengaturan yang meliputi pengantar, isi, dan kesimpulan. Setiap bagian harus
mengalir secara logis ke bagian berikutnya.
C. Kalimat Jelas dan Padat: Gunakan kalimat yang jelas dan padat. Hindari kalimat
yang terlalu panjang atau rumit yang dapat mengakibatkan kebingungan. Singkatnya,
berbicaralah langsung dan sederhana.
D. Pemilihan Kata yang Tepat: Pilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan
Anda. Gunakan kata-kata yang menggambarkan gambaran yang kuat dan menghindari
kata-kata yang ambigu atau tidak tepat.
E. Penggunaan Paragraf: Gunakan paragraf untuk mengatur informasi dengan baik.
Setiap paragraf harus berfokus pada satu ide atau topik tertentu untuk menjaga
kelancaran alur bercerita.
F. Tata Bahasa yang Benar: Pastikan tata bahasa dan ejaan Anda benar. Kesalahan tata
bahasa dapat mengganggu pemahaman dan kredibilitas tulisan Anda.
G. Hindari Ambigu dan Kesalahpahaman: Gunakan kalimat yang jelas dan rinci untuk
menghindari ambiguitas atau kesalahpahaman. Hindari kata-kata ganda atau frasa
yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara.
H. Dukungan dengan Fakta dan Bukti: Jika mungkin, dukung pernyataan Anda dengan
fakta, statistik, atau contoh konkret. Ini akan memberikan kedalaman dan kredibilitas
pada tulisan Anda.

5. LATIHAN: SIMULASI KOMUNIKASI BERETIKA

Siswa akan diberikan skenario komunikasi dan diminta untuk berpartisipasi dalam simulasi
komunikasi beretika baik secara lisan maupun tertulis. Latihan ini akan membantu siswa
mempraktikkan prinsip-prinsip etika yang telah dipelajari.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 14


6. PENILAIAN: PENILAIAN IMPLEMENTASI ETIKA BERKOMUNIKASI

Penilaian akan dilakukan terhadap kemampuan siswa dalam mengimplementasikan etika


berkomunikasi dalam situasi nyata. Siswa akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam
berkomunikasi dengan beretika, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Dengan memahami dan menerapkan etika berkomunikasi, siswa akan menjadi individu yang
mampu berinteraksi secara efektif, menghormati, dan menjaga citra diri serta perusahaan di
dunia kerja.

 ASSESSMENT PENILAIAN ETIKA BERKOMUNIKASI SECARA LISAN DAN


TULISAN

Tugas: Analisis Kasus Komunikasi Beretika

1. Deskripsi Tugas: Siswa akan diberikan sebuah skenario komunikasi di lingkungan


kerja yang melibatkan berbagai aspek etika berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tulisan. Siswa diminta untuk menganalisis skenario tersebut dan memberikan solusi
berdasarkan prinsip-prinsip etika berkomunikasi.
2. Kriteria Penilaian:
o Analisis Situasi (1-5): Kemampuan siswa dalam menganalisis skenario
komunikasi dengan cermat.
o Solusi Beretika (1-5): Kualitas solusi yang diusulkan oleh siswa yang
mencerminkan penerapan etika berkomunikasi dalam situasi tersebut.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan proses analisis dan
solusi yang mereka berikan, serta bagaimana penerapan etika berkomunikasi dapat
memengaruhi hasil yang diharapkan.

Penilaian Akhir: Total Skor - 10

Keterangan Skor:

 1-3: Perlu Pengembangan Lebih Lanjut


 4-7: Cukup Baik, Tetapi Masih Bisa Ditingkatkan
 8-10: Sangat Baik, Telah Menerapkan Prinsip Etika Berkomunikasi dengan Baik
dalam Analisis Kasus

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 15


III. INTEGRITAS DAN ETOS KERJA DI DUNIA KERJA

Bagian ini akan membahas pentingnya integritas dan etos kerja yang kuat dalam menjalani
karier di dunia kerja. Siswa akan memahami nilai-nilai inti yang mendukung integritas dan
etos kerja yang berkualitas.

1. KONSEP INTEGRITAS DALAM KARIER

Integritas merupakan aspek yang sangat penting dalam karier karena memiliki dampak yang
signifikan pada kepercayaan, reputasi, dan kesuksesan seseorang dalam lingkungan
profesional. Integritas mencerminkan keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai pribadi, serta
menunjukkan kemampuan untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika yang dipegang
teguh. Berikut adalah beberapa alasan mengapa integritas menjadi aspek krusial dalam karier:

1. Kepercayaan: Integritas menciptakan dasar kepercayaan antara individu dan rekan


kerja, atasan, klien, atau pelanggan. Ketika seseorang dianggap memiliki integritas,
orang lain merasa yakin bahwa dia akan berperilaku dengan jujur, adil, dan konsisten.
2. Reputasi yang Baik: Individu yang menjunjung tinggi integritas cenderung
membangun reputasi yang baik dalam lingkungan profesional. Reputasi yang baik
memainkan peran penting dalam kesuksesan karier jangka panjang dan dapat
membuka peluang baru.
3. Kejujuran dalam Komunikasi: Integritas melibatkan berbicara jujur dan
menghindari manipulasi atau penyajian yang menyesatkan dalam komunikasi. Ini
membantu membangun lingkungan di mana informasi dapat dipertukarkan dengan
keyakinan.
4. Pengaruh Positif: Orang yang memiliki integritas yang kuat cenderung memiliki
pengaruh positif pada lingkungan kerja dan tim. Mereka dapat menjadi contoh yang
menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk bertindak dengan etika yang sama.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 16


5. Prestasi yang Berkelanjutan: Integritas membantu menjaga fokus pada tujuan
jangka panjang dan memastikan bahwa tindakan sehari-hari sejalan dengan visi
pribadi. Ini dapat mendukung prestasi yang berkelanjutan dan pertumbuhan karier
yang konsisten.
6. Membangun Hubungan yang Kuat: Integritas membantu membangun hubungan
profesional yang kuat dan langgeng. Orang lain merasa nyaman bekerja dengan
seseorang yang mereka percayai memiliki integritas yang tinggi.

Integritas bukan hanya tentang mengikuti kode etik atau peraturan, tetapi juga mencerminkan
integritas pribadi yang dalam dan kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang
diyakini. Keberadaan integritas dalam karier membantu menciptakan lingkungan kerja yang
etis, berintegritas, dan produktif, serta membangun dasar yang kokoh bagi kesuksesan jangka
panjang.

2. JUJUR, DISIPLIN, DAN TANGGUNG JAWAB

Tiga pilar utama integritas—jujur, disiplin, dan tanggung jawab—merupakan fondasi penting
dalam membangun sikap dan perilaku yang bermartabat dalam lingkungan karier. Mari kita
bahas masing-masing pilar dengan lebih detail:

A. Jujur dalam Tindakan dan Kata-kata:

Jujur adalah komitmen untuk berbicara dan bertindak dengan kebenaran dan integritas.
Ini mencakup:

a. Kejujuran dalam Komunikasi: Berbicara dengan fakta dan menghindari


menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan. Jika Anda tidak tahu atau tidak
yakin tentang sesuatu, lebih baik mengakui ketidaktahuan Anda daripada mencoba
untuk memanipulasi fakta.
b. Menghindari Penipuan dan Manipulasi: Tidak terlibat dalam praktik penipuan
atau manipulasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau profesional. Ini
termasuk dalam bentuk-bentuk seperti curang, mengelabui, atau mengubah
informasi.
B. Disiplin dalam Menjalankan Tanggung Jawab:

Disiplin melibatkan kesediaan untuk menghormati tanggung jawab dan kewajiban Anda
secara konsisten. Ini mencakup:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 17


a. Pengabdian pada Tugas: Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh
perhatian dan ketekunan, bahkan ketika tugas tersebut mungkin tidak menarik atau
menantang.
b. Kepatuhan terhadap Aturan dan Prosedur: Mengikuti aturan dan prosedur
yang ditetapkan oleh organisasi atau profesi Anda, serta menghormati norma-
norma etika yang berlaku.
C. Tanggung Jawab terhadap Tindakan dan Konsekuensinya:

Tanggung jawab melibatkan pengakuan dan penerimaan atas tindakan Anda serta
konsekuensinya. Ini mencakup:

a. Penerimaan atas Kesalahan: Jika Anda melakukan kesalahan, berani mengakui


dan bertanggung jawab atasnya. Jangan mencari kambing hitam atau menghindari
akibat dari tindakan Anda.
b. Pertimbangan Konsekuensi: Sebelum mengambil tindakan, pertimbangkan
dengan matang konsekuensi dari tindakan tersebut, baik bagi Anda maupun bagi
orang lain. Ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih beretika dan bijak.

Menerapkan prinsip-prinsip ini dalam karier Anda akan membantu Anda membangun reputasi
yang kuat dan menghormati, menciptakan hubungan yang saling percaya, dan memastikan
bahwa tindakan Anda sesuai dengan nilai-nilai etika yang Anda anut. Jujur, disiplin, dan
tanggung jawab bekerja bersama-sama untuk membentuk fondasi integritas yang kokoh
dalam berkarier.

3. ETOS KERJA YANG BERKUALITAS

Etos kerja yang berkualitas merupakan kunci penting dalam mencapai prestasi dan
pengembangan karier yang sukses. Berikut adalah ciri-ciri etos kerja yang kuat dan
dampaknya terhadap prestasi serta pengembangan karier:

1. Kedisiplinan:
o Ciri-ciri: Kemampuan untuk mengatur diri sendiri, menjalankan tugas sesuai
jadwal, dan mematuhi aturan dan tanggung jawab.
o Dampak: Kedisiplinan membantu menjaga konsistensi dalam pelaksanaan
tugas dan proyek. Ini meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan
memastikan pekerjaan selesai tepat waktu.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 18


2. Ketekunan:
o Ciri-ciri: Kemauan untuk bekerja keras dan gigih dalam mengatasi rintangan
atau tantangan yang muncul.
o Dampak: Ketekunan memungkinkan Anda untuk mengatasi hambatan dan
menghadapi situasi sulit. Ini dapat meningkatkan kualitas pekerjaan Anda dan
membantu Anda mencapai tujuan jangka panjang.
3. Ketepatan Waktu:
o Ciri-ciri: Kebiasaan tiba dan menyelesaikan tugas sesuai dengan tenggat
waktu yang ditetapkan.
o Dampak: Ketepatan waktu mencerminkan profesionalisme dan kemampuan
untuk menghormati waktu orang lain. Ini membangun reputasi yang baik dan
menciptakan kepercayaan.
4. Kerja Keras:
o Ciri-ciri: Kemampuan dan tekad untuk bekerja dengan giat dan penuh
semangat dalam mencapai tujuan.
o Dampak: Kerja keras membantu Anda menyelesaikan proyek dengan kualitas
yang tinggi dan memberikan usaha maksimal. Ini dapat dikenali oleh rekan
kerja dan atasan, serta membuka peluang pengembangan karier.
5. Komitmen terhadap Kualitas:
o Ciri-ciri: Berusaha untuk mencapai standar kualitas yang tinggi dalam segala
hal yang Anda lakukan.
o Dampak: Komitmen terhadap kualitas membantu Anda menghasilkan
pekerjaan yang memuaskan dan efektif. Ini dapat meningkatkan kepercayaan
klien, rekan kerja, dan atasan terhadap kemampuan Anda.
6. Kerjasama Tim:
o Ciri-ciri: Kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim, berkontribusi,
mendengarkan, dan berbagi pengetahuan.
o Dampak: Kerjasama tim meningkatkan produktivitas kelompok dan
menghasilkan solusi yang lebih kreatif. Ini juga membantu Anda membangun
hubungan baik dengan rekan kerja.
7. Kemauan Belajar dan Berkembang:
o Ciri-ciri: Terus mencari peluang untuk belajar, mengembangkan keterampilan,
dan meningkatkan diri.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 19


o Dampak: Kemauan untuk belajar dan berkembang membuat Anda relevan
dalam perubahan lingkungan kerja dan industri. Ini membantu Anda
beradaptasi dengan perkembangan baru dan membuka pintu peluang karier
yang lebih luas.
8. Inisiatif:
o Ciri-ciri: Kemampuan untuk melihat dan mengambil peluang yang muncul
tanpa diminta.
o Dampak: Inisiatif meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Ini juga
menunjukkan proaktif dan kreatif dalam menghadapi tantangan.

Dengan memiliki etos kerja yang berkualitas, Anda tidak hanya meningkatkan prestasi dalam
pekerjaan tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan karier yang lebih baik. Etos
kerja yang kuat menciptakan landasan yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang dalam
dunia profesional

4. MENGATASI TANTANGAN ETIKA DALAM KERJA

Menghadapi tantangan etika dalam dunia kerja adalah bagian penting dari menjaga integritas
dan etos kerja Anda. Berikut adalah beberapa contoh situasi yang dapat menguji integritas dan
etos kerja, serta cara menghadapinya:

1. Konflik Kepentingan:
o Situasi: Anda dihadapkan pada keputusan di mana kepentingan pribadi
Anda bertentangan dengan kepentingan perusahaan atau klien.
o Cara Menghadapi: Pertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari
tindakan Anda. Berfokus pada kepentingan jangka panjang organisasi atau
klien daripada kepentingan pribadi.
2. Tawaran Suap atau Imbalan Tidak Wajar:
o Situasi: Anda diberikan tawaran suap atau imbalan yang tidak wajar untuk
melakukan tindakan yang melanggar etika.
o Cara Menghadapi: Tolak tawaran tersebut dengan tegas dan laporkan ke
atasan atau pihak berwenang. Tetap teguh pada prinsip-prinsip etika dan
integritas Anda.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 20


3. Pelanggaran Kerahasiaan:
o Situasi: Anda memiliki akses ke informasi rahasia perusahaan atau klien
dan dihadapkan pada tekanan untuk mengungkapkannya.
o Cara Menghadapi: Patuhi kebijakan kerahasiaan yang berlaku dan
pertimbangkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh pengungkapan
informasi tersebut.
4. Tuntutan Tidak Etis dari Atasan:
o Situasi: Atasan Anda meminta Anda melakukan tindakan yang tidak etis
atau melanggar hukum.
o Cara Menghadapi: Pertimbangkan untuk membicarakan keprihatinan Anda
dengan atasan, mengajukan alternatif yang lebih etis, atau melaporkannya
kepada atasan yang lebih tinggi atau departemen yang berwenang.
5. Benturan Nilai:
o Situasi: Anda merasa terlibat dalam proyek atau keputusan yang
bertentangan dengan nilai-nilai pribadi atau etika Anda.
o Cara Menghadapi: Refleksikan nilai-nilai Anda dan komunikasikan
keprihatinan Anda dengan rekan kerja atau atasan. Jika perlu,
pertimbangkan opsi untuk meminta relokasi atau mengevaluasi apakah
pekerjaan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Anda.
6. Tekanan Kinerja Tinggi:
o Situasi: Anda menghadapi tekanan untuk mencapai target kinerja yang
tinggi, mungkin dengan cara yang meragukan.
o Cara Menghadapi: Tetap berpegang pada etika dan standar kerja yang baik.
Komunikasikan kendala atau tantangan yang Anda hadapi kepada atasan
dan cari solusi bersama.
7. Pemberian Umpan Balik yang Sulit:
o Situasi: Anda harus memberikan umpan balik yang sulit kepada rekan kerja
atau bawahan.
o Cara Menghadapi: Berikan umpan balik secara konstruktif dan berempati.
Fokus pada pemecahan masalah dan saran perbaikan, dan hindari sifat
pribadi atau kritik yang merendahkan.

Menghadapi tantangan etika memerlukan keberanian, tekad, dan komitmen untuk menjaga
integritas Anda. Penting untuk memprioritaskan nilai-nilai etika dan mempertimbangkan

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 21


dampak jangka panjang dari tindakan Anda. Jika Anda merasa kesulitan, jangan ragu untuk
mencari dukungan dari rekan kerja, atasan, atau sumber lain yang dapat memberikan panduan
dan perspektif yang bermanfaat.

5. LATIHAN: DISKUSI ETIKA DALAM SKENARIO KERJA

Siswa akan terlibat dalam diskusi kelompok berdasarkan skenario-skenario kerja yang
menuntut keputusan etika. Diskusi akan membantu siswa melatih pemahaman dan
kemampuan mengatasi tantangan etika.

6. PENILAIAN: REFLEKSI DAN EVALUASI DIRI TENTANG INTEGRITAS DAN


ETOS KERJA

Siswa akan diminta untuk merefleksikan pengalaman dan perkembangan mereka dalam
menginternalisasi integritas dan etos kerja. Penilaian akan dilakukan berdasarkan kemampuan
siswa dalam mengidentifikasi perubahan positif dan langkah-langkah pengembangan lebih
lanjut.

Dengan memahami dan menginternalisasi konsep integritas serta memiliki etos kerja yang
berkualitas, siswa akan menjadi individu yang dapat diandalkan, jujur, dan bertanggung jawab
dalam menjalani karier mereka.

 ASSESSMENT PENILAIAN INTEGRITAS DAN ETOS KERJA DI DUNIA KERJA

Tugas: Studi Kasus Integritas dan Etos Kerja

1. Deskripsi Tugas: Siswa akan diberikan sebuah studi kasus di lingkungan kerja yang
melibatkan tantangan terkait integritas, jujur, disiplin, dan etos kerja. Siswa diminta
untuk menganalisis situasi tersebut dan memberikan solusi berdasarkan prinsip-prinsip
etika dan etos kerja.
2. Kriteria Penilaian:
o Analisis Situasi (1-5): Kemampuan siswa dalam menganalisis situasi dengan
cermat dan mengidentifikasi aspek-aspek yang melibatkan integritas dan etos
kerja.
o Solusi Berdasarkan Etika dan Etos Kerja (1-5): Kualitas solusi yang diusulkan
oleh siswa berdasarkan prinsip-prinsip integritas dan etos kerja.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 22


3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan proses analisis dan
solusi yang mereka berikan, serta bagaimana penerapan integritas dan etos kerja dapat
memengaruhi keberhasilan dalam dunia kerja.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 23


IV. ETOS KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Bagian ini akan membahas pentingnya etos kerja yang efektif dalam meningkatkan
produktivitas dalam dunia kerja. Siswa akan memahami strategi untuk mengembangkan etos
kerja yang berkualitas serta teknik untuk meningkatkan produktivitas.

1. MENGENAL ETOS KERJA YANG EFEKTIF

Etos kerja yang efektif adalah kombinasi dari berbagai karakteristik dan nilai-nilai yang
memungkinkan seseorang untuk bekerja dengan produktif, tekun, dan bertanggung jawab
dalam mencapai tujuan dan kesuksesan dalam karier. Berikut adalah beberapa karakteristik
utama dari etos kerja yang efektif dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesuksesan
dalam karier:

1. Kedisiplinan:
o Kedisiplinan mencakup kemampuan untuk mengatur waktu, menjalankan
tugas sesuai jadwal, dan menghindari gangguan yang tidak perlu.
o Dampak: Kedisiplinan membantu menjaga fokus pada tujuan dan tugas yang
perlu diselesaikan. Ini mencegah pemborosan waktu dan meningkatkan
produktivitas.
2. Dedikasi:
o Dedikasi mencerminkan komitmen yang kuat untuk meraih tujuan dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.
o Dampak: Dedikasi memotivasi Anda untuk memberikan yang terbaik dalam
pekerjaan Anda, menghasilkan kualitas yang tinggi dan menghasilkan prestasi
yang luar biasa.
3. Tanggung Jawab:
o Tanggung jawab melibatkan mengakui dan memenuhi kewajiban Anda
terhadap tugas, tanggung jawab, dan komitmen yang Anda ambil.
o Dampak: Tanggung jawab membangun reputasi Anda sebagai individu yang
dapat diandalkan dan dipercayai. Ini juga menciptakan kepercayaan dari
atasan, rekan kerja, dan klien.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 24


4. Tekad dan Semangat:
o Tekad mencakup kemauan untuk terus bekerja keras dan menghadapi
tantangan, bahkan dalam situasi yang sulit.
o Dampak: Tekad membantu Anda melewati hambatan dan kegagalan. Ini juga
meningkatkan ketahanan mental dan memotivasi Anda untuk terus berusaha
mencapai tujuan.
5. Pengaturan Prioritas yang Baik:
o Kemampuan untuk mengidentifikasi tugas yang paling penting dan
mengalokasikan waktu dan sumber daya dengan cerdas.
o Dampak: Pengaturan prioritas yang baik membantu Anda menghindari stres
yang tidak perlu dan memastikan bahwa Anda fokus pada hal-hal yang paling
berdampak dalam karier Anda.
6. Kerja Keras dan Semangat Belajar:
o Kemauan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru, serta bekerja
keras dalam mengatasi tantangan.
o Dampak: Kerja keras dan semangat belajar memungkinkan Anda untuk terus
tumbuh dan berkembang. Ini meningkatkan fleksibilitas dan relevansi dalam
dunia kerja yang terus berubah.
7. Kerjasama Tim:
o Kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim, mendukung rekan kerja,
dan berkontribusi pada tujuan bersama.
o Dampak: Kemampuan berkolaborasi meningkatkan efisiensi kerja,
menghasilkan solusi kreatif, dan membangun hubungan yang positif dengan
rekan kerja.

Etos kerja yang kuat memiliki dampak positif pada kesuksesan dalam karier dengan
membantu Anda mencapai prestasi yang lebih tinggi, membangun reputasi yang baik, dan
menciptakan peluang pengembangan dan kenaikan pangkat. Etos kerja yang efektif tidak
hanya memengaruhi hasil kerja Anda tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam
membangun fondasi yang kokoh bagi karier yang sukses dan memuaskan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 25


2. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MANAJEMEN WAKTU

Manajemen waktu adalah keterampilan yang krusial dalam meningkatkan produktivitas dan
efektivitas dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Mengelola waktu dengan baik
membantu Anda memfokuskan energi pada tugas-tugas yang penting dan mendesak,
mengurangi stres, dan mencapai hasil yang lebih baik. Berikut adalah pentingnya manajemen
waktu dan beberapa teknik yang dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas:

Pentingnya Manajemen Waktu dalam Meningkatkan Produktivitas:

1. Efisiensi dan Produktivitas: Dengan manajemen waktu yang baik, Anda dapat
mengalokasikan waktu untuk tugas-tugas yang penting dan mendesak, meningkatkan
efisiensi kerja, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
2. Pengaturan Prioritas: Manajemen waktu membantu Anda mengidentifikasi tugas-
tugas yang paling berdampak dan memberikan prioritas pada hal-hal yang benar-benar
penting.
3. Pencegahan Stres: Dengan menghindari penundaan dan memiliki jadwal yang
terorganisir, Anda dapat mengurangi stres karena tugas-tugas yang menumpuk.
4. Kualitas Pekerjaan yang Lebih Baik: Dengan waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugas, Anda memiliki kesempatan untuk memfokuskan perhatian pada detail dan
kualitas pekerjaan.
5. Peningkatan Kesempatan: Manajemen waktu yang baik membuka lebih banyak
waktu untuk pengembangan pribadi, peluang baru, atau proyek tambahan yang dapat
meningkatkan karier Anda.

Teknik Manajemen Waktu:

1. Perencanaan Harian atau Mingguan: Buat daftar tugas-tugas yang perlu


diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan
pentingnya.
2. Pengaturan Prioritas dengan Metode Eisenhower: Gunakan matriks untuk
membagi tugas menjadi empat kategori: penting dan mendesak, penting tetapi tidak
mendesak, mendesak tetapi tidak penting, tidak penting dan tidak mendesak.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 26


3. Pomodoro Technique: Kerjakan tugas dalam periode waktu tertentu (misalnya, 25
menit) disusul istirahat singkat. Metode ini membantu menjaga fokus dan menghindari
kelelahan.
4. Menghindari Pemborosan Waktu: Identifikasi aktivitas yang menghabiskan banyak
waktu tanpa memberikan nilai tambah, seperti mengecek media sosial terlalu sering.
Batasi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas tersebut.
5. Delegasi: Jika memungkinkan, delegasikan tugas kepada rekan kerja yang sesuai. Ini
membebaskan waktu Anda untuk tugas-tugas lain yang memerlukan perhatian lebih
besar.
6. Menggunakan Alat Bantu Manajemen Waktu: Gunakan aplikasi atau alat
manajemen waktu untuk membantu mengatur jadwal, mengingatkan tenggat waktu,
dan mengontrol aktivitas harian.
7. Pemisahan Waktu: Pisahkan waktu untuk tugas-tugas khusus, seperti mengecek
email atau rapat, untuk menghindari gangguan dalam tugas lain.
8. Evaluasi Diri: Secara berkala, tinjau bagaimana Anda mengelola waktu Anda dan
apakah ada area yang memerlukan perbaikan.

Manajemen waktu yang efektif membutuhkan disiplin dan praktik yang konsisten. Dengan
menerapkan teknik-teknik ini, Anda dapat meningkatkan produktivitas, mengelola tugas-tugas
dengan lebih baik, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam karier maupun kehidupan
pribadi.

3. KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM ETOS KERJA

Kreativitas dan inovasi memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kerja modern.
Mereka memberikan keuntungan kompetitif, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan,
dan mendorong pertumbuhan. Etos kerja yang mendorong kreativitas dapat menghasilkan
solusi dan ide-ide baru yang memiliki dampak positif dalam berbagai aspek pekerjaan dan
pengembangan karier. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kreativitas dan inovasi
penting dalam dunia kerja:

1. Solving Complex Problems: Kreativitas membantu dalam mengatasi masalah yang


kompleks dan tantangan yang rumit. Ketika seseorang memiliki etos kerja yang
mendorong kreativitas, mereka lebih cenderung berpikir di luar kotak dan menemukan
pendekatan baru untuk menyelesaikan masalah yang sulit.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 27


2. Adapting to Change: Di lingkungan bisnis yang terus berubah, inovasi
memungkinkan organisasi dan individu untuk beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan. Etos kerja yang mendorong inovasi membantu menciptakan budaya yang
berani mengambil risiko dan eksperimen dengan solusi baru.
3. Improving Efficiency: Kreativitas dapat menghasilkan ide-ide yang meningkatkan
efisiensi dan produktivitas. Etos kerja yang mendorong kreativitas mendorong orang
untuk mencari cara-cara baru yang lebih efektif untuk menyelesaikan tugas-tugas
sehari-hari.
4. Competitive Advantage: Perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau layanan
baru yang inovatif cenderung memiliki keunggulan kompetitif. Etos kerja yang
mendorong kreativitas dan inovasi membantu perusahaan mempertahankan daya saing
mereka di pasar.
5. Employee Engagement: Lingkungan kerja yang mendorong kreativitas dan inovasi
cenderung lebih menarik bagi karyawan. Mereka merasa lebih termotivasi dan terlibat
dalam pekerjaan mereka, karena mereka memiliki kesempatan untuk berkontribusi
dengan ide-ide mereka sendiri.
6. Encouraging Experimentation: Etos kerja yang mendukung kreativitas mendorong
orang untuk mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan ide-ide. Ini menciptakan
budaya di mana gagal dianggap sebagai bagian dari proses dan dijadikan pelajaran
berharga.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan dinamis, kemampuan untuk berpikir kreatif dan
menghasilkan inovasi menjadi semakin penting. Etos kerja yang mendorong kreativitas dan
inovasi tidak hanya menghasilkan ide-ide baru yang berdampak positif, tetapi juga membantu
membangun budaya yang dinamis, adaptif, dan siap menghadapi perubahan masa depan.

5. LATIHAN: MENGEMBANGKAN RENCANA PRODUKTIVITAS

Siswa akan merencanakan dan mengembangkan rencana produktivitas pribadi. Mereka akan
belajar bagaimana merumuskan tujuan, mengatur jadwal, dan mengimplementasikan tindakan
untuk mencapai produktivitas yang lebih baik.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 28


6. PENILAIAN: PENILAIAN AKTIVITAS KELAS DAN LATIHANs

Penilaian akan dilakukan terhadap partisipasi siswa dalam latihan dan diskusi kelas. Siswa
akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk menerapkan konsep etos kerja dan
produktivitas dalam latihan yang diberikan.

Dengan mengembangkan etos kerja yang efektif dan meningkatkan produktivitas, siswa akan
menjadi individu yang mampu mengelola waktu dengan bijak, mencapai hasil yang optimal,
dan menghadapi tantangan dengan percaya diri.

 ASSESSMENT PENILAIAN ETOS KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Tugas: Pengembangan Rencana Produktivitas dan Etos Kerja

1. Deskripsi Tugas: Siswa diminta untuk mengembangkan rencana produktivitas dan


etos kerja pribadi mereka selama periode pembelajaran. Rencana harus mencakup
tujuan produktivitas, strategi manajemen waktu, dan upaya untuk mempertahankan
etos kerja yang berkualitas.
2. Kriteria Penilaian:
o Rencana Produktivitas (1-5): Sejauh mana rencana siswa mencakup tujuan
produktivitas yang jelas, tindakan konkret, dan strategi manajemen waktu.
o Etos Kerja (1-5): Bagaimana siswa merancang strategi untuk menjaga dan
meningkatkan etos kerja yang positif.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan hasil dari penerapan
rencana produktivitas dan upaya menjaga etos kerja, serta sejauh mana hal ini
memengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas kerja mereka.

Penilaian Akhir: Total Skor - 10

Keterangan Skor:

 1-3: Perlu Pengembangan Lebih Lanjut


 4-7: Cukup Baik, Tetapi Masih Bisa Ditingkatkan
 8-10: Sangat Baik, Telah Mengembangkan Rencana Produktivitas dan
Mempraktikkan Etos Kerja dengan Baik

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 29


V. KERJA MANDIRI DAN
KOLABORASI DALAM TIM

Bagian ini akan membahas ketrampilan bekerja mandiri dan kemampuan untuk bekerja dalam
tim. Siswa akan memahami pentingnya adaptasi, kolaborasi, dan komunikasi efektif dalam
situasi kerja yang beragam.

1. KETRAMPILAN BEKERJA MANDIRI DAN KEMAMPUAN ADAPTASI

Keterampilan bekerja mandiri dan kemampuan adaptasi adalah dua aspek penting dalam
menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan dalam karier. Berikut adalah penjelasan
mengapa keterampilan bekerja mandiri penting dalam karier dan bagaimana mengatasi
tantangan serta beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan kerja yang dinamis:

Keterampilan Bekerja Mandiri:

1. Meningkatkan Produktivitas: Kemampuan untuk bekerja mandiri memungkinkan


Anda untuk mengambil inisiatif dan menjalankan tugas-tugas tanpa harus selalu
bergantung pada arahan atau pengawasan langsung. Ini dapat meningkatkan
produktivitas Anda karena Anda dapat mengatur waktu Anda sendiri dan fokus pada
tugas yang paling penting.
2. Pengembangan Keterampilan: Bekerja mandiri memungkinkan Anda untuk
mengembangkan keterampilan pribadi dan profesional dengan lebih cepat. Anda dapat
mencoba hal-hal baru, mengatasi hambatan sendiri, dan belajar dari pengalaman Anda.
3. Pertanggungjawaban Pribadi: Keterampilan bekerja mandiri membantu Anda
mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan Anda. Anda menjadi lebih
bertanggung jawab atas hasil kerja Anda dan memiliki kontrol lebih besar atas
pencapaian tujuan.

Mengatasi Tantangan dan Beradaptasi dengan Perubahan:

1. Mengembangkan Keterampilan Adaptasi: Pertama, identifikasi dan kembangkan


keterampilan adaptasi, seperti fleksibilitas, kemampuan berpikir lateral, dan kemauan

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 30


untuk belajar hal baru. Ini akan membantu Anda tetap relevan dalam lingkungan yang
berubah.
2. Mengubah Pola Pikir: Lihat perubahan sebagai peluang daripada ancaman. Jika
Anda menerima perubahan sebagai bagian alami dari karier Anda, Anda akan lebih
mampu menangani tantangan dengan sikap positif.
3. Belajar secara Kontinu: Teruslah belajar dan meningkatkan keterampilan Anda.
Dalam lingkungan kerja yang dinamis, keterampilan yang relevan dan mutakhir sangat
penting.
4. Membangun Jaringan: Jaringan profesional yang kuat dapat membantu Anda
mendapatkan dukungan dan saran dari orang-orang yang telah mengalami perubahan
serupa dalam karier mereka.
5. Beradaptasi dengan Teknologi: Teknologi sering kali menjadi pendorong perubahan
dalam dunia kerja. Bersiaplah untuk mengadopsi dan belajar menggunakan alat-alat
baru yang relevan dengan industri Anda.
6. Mencari Bantuan dan Dukungan: Jika Anda menghadapi perubahan besar atau
tantangan yang sulit, jangan ragu untuk mencari dukungan dari atasan, mentor, atau
rekan kerja.
7. Pertahankan Sikap Positif: Sikap optimis dan adaptif dapat membantu Anda
menghadapi perubahan dengan lebih baik. Lihat setiap tantangan sebagai peluang
untuk tumbuh dan belajar.

Kemampuan untuk bekerja mandiri dan beradaptasi dengan perubahan tidak hanya penting
dalam menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga merupakan keterampilan penting untuk
berkelanjutan dan sukses dalam karier di masa depan. Dengan berfokus pada pengembangan
keterampilan ini, Anda akan menjadi lebih siap untuk menghadapi lingkungan kerja yang
dinamis dan berubah-ubah.

2. KOLABORASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM TIM

Kolaborasi dan komunikasi efektif dalam tim adalah elemen penting dalam mencapai tujuan
bersama dan meraih kesuksesan dalam proyek atau tugas. Kombinasi antara kemampuan
berkolaborasi dengan baik dan komunikasi yang efektif dapat menghasilkan hasil yang lebih
baik dan lebih efisien. Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya kolaborasi dalam
mencapai tujuan bersama dan ketrampilan komunikasi yang diperlukan untuk berinteraksi
dengan anggota tim lainnya secara efektif:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 31


Pentingnya Kolaborasi dalam Mencapai Tujuan Bersama:

1. Kombinasi Keterampilan: Kolaborasi memungkinkan berbagai anggota tim dengan


latar belakang, pengetahuan, dan keterampilan yang berbeda-beda untuk bekerja
bersama-sama. Ini menghasilkan kombinasi keterampilan yang lebih kuat untuk
mencapai tujuan bersama.
2. Pemecahan Masalah Lebih Kreatif: Dengan berkolaborasi, anggota tim dapat
berbagi ide, wawasan, dan perspektif yang berbeda, yang dapat memunculkan solusi
yang lebih kreatif dan inovatif untuk masalah yang kompleks.
3. Pembagian Tugas yang Efisien: Dalam kolaborasi, tugas-tugas dapat dibagi
berdasarkan keahlian dan minat masing-masing anggota tim. Hal ini dapat
meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan.
4. Meningkatkan Akuntabilitas: Dalam kolaborasi, setiap anggota tim memiliki
tanggung jawab terhadap kesuksesan tim secara keseluruhan. Ini membantu
meningkatkan rasa tanggung jawab dan kontribusi individu terhadap tujuan bersama.

Ketrampilan Komunikasi yang Diperlukan untuk Berkolaborasi secara Efektif:

1. Mendengarkan Aktif: Keterampilan mendengarkan yang baik adalah kunci untuk


berkolaborasi. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh pada orang lain,
memahami perspektif mereka, dan merespons dengan tepat.
2. Klarifikasi dan Pertanyaan: Bertanya pertanyaan dan meminta klarifikasi saat tidak
yakin akan membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan pemahaman yang
akurat.
3. Kemampuan Berbicara dengan Jelas: Komunikasikan gagasan dan informasi
dengan jelas dan lugas agar semua anggota tim memahaminya dengan benar.
4. Kemampuan Berkomunikasi Tulisan: Menulis email, laporan, atau pesan lainnya
dengan jelas dan terstruktur agar pesan dapat disampaikan dengan efektif.
5. Berbagi Informasi Secara Terbuka: Membagikan informasi yang relevan dengan
anggota tim lainnya agar semua orang memiliki pandangan yang lengkap.
6. Pengelolaan Konflik: Mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif dan berupaya
untuk mencapai pemahaman bersama.
7. Empati: Berupaya memahami perasaan dan perspektif anggota tim lainnya untuk
membangun hubungan yang lebih kuat dan kerja sama yang lebih baik.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 32


8. Umpan Balik yang Konstruktif: Memberikan dan menerima umpan balik dengan
cara yang membangun dan membantu perbaikan.
9. Fleksibilitas: Bersedia untuk mengadaptasi gaya komunikasi Anda sesuai dengan
gaya komunikasi anggota tim lainnya.

Kolaborasi yang sukses memerlukan komunikasi yang efektif dan saling pengertian antara
anggota tim. Dengan mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang baik, Anda dapat
membangun hubungan yang kuat dalam tim, menghindari kesalahpahaman, dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

3. MANFAAT DAN TANTANGAN BEKERJA DALAM TIM

Manfaat Bekerja dalam Tim:

1. Peningkatan Produktivitas: Dalam tim, tugas-tugas dapat dibagi berdasarkan


keahlian dan minat, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih
efisien.
2. Kreativitas yang Lebih Besar: Interaksi antara anggota tim dengan latar belakang
yang berbeda-beda dapat menghasilkan beragam ide dan solusi kreatif untuk masalah
yang kompleks.
3. Dukungan dan Motivasi: Dalam tim, anggota dapat memberikan dukungan
emosional dan motivasi satu sama lain, membantu mengatasi tantangan dan menjaga
semangat.
4. Peningkatan Pembelajaran: Berinteraksi dengan anggota tim yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang berbeda dapat memperluas pemahaman Anda dan
membantu Anda belajar hal-hal baru.
5. Pembagian Beban Kerja: Dengan bekerja dalam tim, Anda dapat membagi beban
kerja dan menghindari terlalu banyak tugas pada satu orang.
6. Meningkatkan Kualitas Keputusan: Berdiskusi dan berkolaborasi dalam tim dapat
membantu menghasilkan keputusan yang lebih baik karena berbagai sudut pandang
dan informasi yang beragam.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 33


Tantangan Bekerja dalam Tim dan Cara Mengatasinya:

1. Perbedaan Pendapat: Konflik pendapat adalah bagian dari kerja dalam tim. Penting
untuk menghargai perspektif yang berbeda dan berusaha mencapai kesepakatan
melalui diskusi konstruktif.
2. Komunikasi yang Buruk: Komunikasi yang tidak efektif dapat menyebabkan
kesalahpahaman. Fokus pada mendengarkan aktif, berbicara dengan jelas, dan
memastikan pesan Anda dimengerti dengan baik.
3. Ketidakseimbangan Kontribusi: Beberapa anggota tim mungkin lebih dominan
daripada yang lain. Pemimpin tim harus memastikan bahwa setiap anggota memiliki
kesempatan untuk berkontribusi dan bahwa kerja sama adil.
4. Konflik Personal: Konflik personal dapat mengganggu dinamika tim. Penting untuk
mengatasi konflik dengan bijaksana, menghindari konfrontasi langsung, dan mencari
solusi yang memadai.
5. Peleburan dan Konsolidasi: Dalam tim yang terdiri dari individu-individu yang
berbeda, diperlukan upaya untuk menggabungkan ide-ide dan upaya individu menjadi
keseluruhan yang koheren.
6. Manajemen Waktu yang Tepat: Memastikan setiap anggota memiliki pemahaman
yang sama tentang tenggat waktu dan jadwal adalah tantangan tersendiri. Manajemen
waktu yang baik dan komunikasi yang efektif tentang tenggat waktu dapat membantu
mengatasi ini.
7. Resistensi terhadap Perubahan: Beberapa anggota tim mungkin tidak suka dengan
perubahan atau inisiatif baru. Penting untuk berkomunikasi dengan jelas mengenai
alasan perubahan dan manfaatnya.
8. Keseimbangan Keahlian: Memastikan bahwa tim memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dapat menjadi tantangan.
Pemilihan anggota tim yang tepat dan pengaturan kerja yang efektif dapat membantu
mengatasi ini.

Bekerja dalam tim memiliki manfaat yang signifikan, namun juga dapat melibatkan
tantangan-tantangan yang memerlukan pemahaman, kerjasama, dan komunikasi yang baik.
Dengan mengatasi tantangan ini, tim dapat mencapai hasil yang lebih baik dan menciptakan
lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 34


4. LATIHAN: SIMULASI KERJA DALAM TIM

Siswa akan berpartisipasi dalam simulasi kerja dalam tim. Mereka akan diberikan tugas-tugas
dan skenario yang memerlukan kolaborasi dan komunikasi efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

5. PENILAIAN: EVALUASI KOLABORASI DAN KEMAMPUAN BEKERJA MANDIRI

Penilaian akan dilakukan terhadap kemampuan siswa dalam bekerja mandiri dan dalam tim.
Siswa akan dinilai berdasarkan kontribusi mereka dalam latihan simulasi dan kemampuan
mereka untuk beradaptasi dengan peran individu dan kelompok.

Dengan mengembangkan ketrampilan bekerja mandiri dan kemampuan kolaborasi dalam tim,
siswa akan menjadi individu yang fleksibel, dapat beradaptasi, dan memiliki ketrampilan
interpersonal yang kuat dalam bekerja sama dengan orang lain.

 ASSESSMENT PENILAIAN KERJA MANDIRI DAN KOLABORASI DALAM TIM

Tugas: Simulasi Kerja Mandiri dan Kolaborasi dalam Tim

1. Deskripsi Tugas: Siswa akan diberikan dua bagian tugas. Bagian pertama, siswa
harus menyelesaikan tugas mandiri berupa proyek atau tugas individu. Bagian kedua,
siswa akan bekerja dalam tim untuk menyelesaikan tugas yang lebih besar. Masing-
masing bagian akan dinilai berdasarkan kemampuan siswa dalam bekerja mandiri dan
berkolaborasi dalam tim.
2. Kriteria Penilaian:
o Kerja Mandiri (1-5): Evaluasi atas kualitas tugas individu yang diselesaikan
oleh siswa secara mandiri.
o Kolaborasi dalam Tim (1-5): Penilaian atas kontribusi siswa dalam tim,
kemampuan berkomunikasi, berbagi tanggung jawab, dan mencapai tujuan
bersama.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan pengalaman kerja
mandiri dan kolaborasi dalam tim, serta mengevaluasi bagaimana kemampuan tersebut
dapat berdampak pada pencapaian tujuan secara efektif.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 35


VI. KEPEDULIAN SOSIAL DAN
LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN KERJA

Bab ini akan membahas pentingnya memiliki kepedulian sosial dan lingkungan dalam
konteks dunia kerja. Siswa akan memahami peran tanggung jawab sosial perusahaan dan
individu, serta bagaimana praktik berkelanjutan dapat membantu pelestarian lingkungan.

1. PENTINGNYA KEPEDULIAN TERHADAP SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan memiliki dampak yang sangat penting
dalam dunia kerja modern. Semakin banyak perusahaan dan individu yang menyadari bahwa
tanggung jawab sosial dan lingkungan bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga
berdampak positif dalam berbagai aspek bisnis dan karier. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan penting dalam dunia kerja:

1. Reputasi dan Citra: Perusahaan dan individu yang menunjukkan komitmen terhadap
tanggung jawab sosial dan lingkungan cenderung memiliki reputasi yang lebih baik.
Ini dapat meningkatkan citra merek, meningkatkan kepercayaan dari konsumen, klien,
dan masyarakat umum.
2. Daya Tarik untuk Karyawan: Banyak individu, terutama generasi muda, mencari
organisasi yang memiliki nilai-nilai sosial dan lingkungan yang positif. Perusahaan
yang peduli terhadap isu-isu ini cenderung lebih menarik bagi calon karyawan
berbakat.
3. Penghematan Biaya: Upaya untuk mengurangi dampak lingkungan sering kali
berdampak pada penghematan biaya dalam jangka panjang. Misalnya, mengadopsi
praktik berkelanjutan dapat mengurangi konsumsi energi dan limbah, yang pada
gilirannya mengurangi biaya operasional.
4. Inovasi dan Daya Saing: Mengatasi tantangan sosial dan lingkungan dapat
mendorong inovasi. Perusahaan yang berfokus pada solusi berkelanjutan dan mencari
cara baru untuk mengatasi masalah sosial dapat memiliki keunggulan kompetitif.
5. Pertumbuhan Pasar Baru: Kepedulian terhadap tanggung jawab sosial dan
lingkungan dapat membuka pintu untuk pasar baru. Konsumen semakin menyukai
produk dan layanan yang berkelanjutan, menciptakan peluang ekspansi bisnis.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 36


6. Hubungan yang Lebih Baik dengan Pihak Terkait: Masyarakat, pemerintah, dan
lembaga lain cenderung memberikan dukungan lebih besar kepada perusahaan yang
menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dampak Positif dari Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Sosial dan Lingkungan:

1. Peningkatan Hubungan Sosial: Melalui partisipasi dalam kegiatan sosial dan


lingkungan, Anda dapat membangun hubungan dengan rekan kerja, mitra bisnis, dan
komunitas.
2. Peningkatan Kepuasan Pribadi: Berkontribusi pada penyebab sosial dan lingkungan
memberikan rasa pemenuhan dan kepuasan pribadi yang mendalam.
3. Pengembangan Keterampilan: Terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan dapat
membantu Anda mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kerja
sama.
4. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan: Terlibat dalam inisiatif sosial dan
lingkungan memungkinkan Anda memahami isu-isu global dengan lebih baik dan
menjadi agen perubahan yang lebih sadar.
5. Dampak Positif pada Karier: Terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan dapat
meningkatkan profil Anda dan memberikan manfaat dalam pengembangan karier,
termasuk peluang kenaikan pangkat dan jaringan profesional yang lebih luas.

Kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan bukan hanya tentang kebaikan hati, tetapi
juga memiliki implikasi yang signifikan dalam karier dan bisnis. Partisipasi aktif dalam
kegiatan sosial dan lingkungan dapat memberikan dampak positif yang luas, baik bagi
individu maupun perusahaan.

2. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN INDIVIDU

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mengacu pada upaya yang dilakukan oleh
perusahaan untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Ini
mencakup praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap kepentingan sosial, lingkungan,
dan ekonomi. Integrasinya dalam kebijakan dan praktik perusahaan melibatkan beberapa
langkah:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 37


1. Penetapan Nilai dan Etika: Perusahaan harus mengartikulasikan nilai-nilai dan etika
yang mengarahkan operasinya. Ini dapat mencakup komitmen terhadap keberlanjutan,
tanggung jawab terhadap lingkungan, dan kontribusi positif pada masyarakat.
2. Penetapan Tujuan CSR: Perusahaan harus merumuskan tujuan-tujuan CSR yang
spesifik dan terukur. Ini dapat mencakup target pengurangan emisi, partisipasi dalam
kegiatan amal, atau kontribusi terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat.
3. Integrasi dalam Strategi Bisnis: CSR harus menjadi bagian integral dari strategi
bisnis perusahaan, bukan hanya sebagai inisiatif terpisah. Ini bisa mencakup integrasi
praktik berkelanjutan dalam rantai pasokan, pengembangan produk yang ramah
lingkungan, dan sebagainya.
4. Transparansi dan Pelaporan: Perusahaan harus secara terbuka melaporkan inisiatif
dan pencapaian CSR mereka kepada publik. Ini menciptakan akuntabilitas dan
memungkinkan evaluasi dari pihak luar.
5. Partisipasi Karyawan: Melibatkan karyawan dalam inisiatif CSR dapat
meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan rasa kepemilikan terhadap tujuan perusahaan
yang lebih luas.
6. Kemitraan dan Keterlibatan Masyarakat: Membentuk kemitraan dengan
komunitas lokal dan organisasi nirlaba dapat memperkuat dampak CSR. Kolaborasi
ini dapat membantu memahami kebutuhan masyarakat dan menciptakan solusi yang
lebih efektif.

Peran Individu dalam Tanggung Jawab Sosial:

1. Komitmen Pribadi: Individu dapat mengambil tanggung jawab pribadi untuk


berkontribusi pada kepedulian sosial dengan melakukan tindakan kecil sehari-hari,
seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, atau mendukung
organisasi amal.
2. Pendidikan dan Kesadaran: Individu dapat berperan sebagai agen perubahan dengan
meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial dan lingkungan, baik di tempat kerja
maupun dalam komunitas.
3. Partisipasi dalam Kegiatan Amal: Individu dapat berpartisipasi dalam kegiatan amal
dan relawan untuk membantu mereka yang membutuhkan, baik melalui sumbangan
waktu, tenaga, atau dana.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 38


4. Konsumsi Bertanggung Jawab: Memilih produk dan layanan yang berkelanjutan
serta mendukung perusahaan yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab
sosial juga merupakan bentuk kontribusi individu.
5. Advokasi dan Pemangku Kepentingan: Individu dapat memperjuangkan isu-isu
sosial dan lingkungan di tempat kerja, dalam komunitas, atau dalam lingkungan sosial
mereka.
6. Menjadi Contoh Teladan: Individu dapat menjadi contoh teladan dengan
mempraktikkan perilaku berkelanjutan dan sosial yang baik, mendorong orang lain
untuk mengikuti.

Integrasi tanggung jawab sosial dalam perusahaan dan kontribusi individu adalah langkah
penting menuju masyarakat dan lingkungan yang lebih baik. Ketika perusahaan dan individu
bersatu dalam tujuan ini, mereka dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam
masyarakat secara keseluruhan.

3. PRAKTIK BERKELANJUTAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

Praktik berkelanjutan dalam dunia kerja melibatkan tindakan yang bertujuan untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan operasi yang lebih ramah
lingkungan. Beberapa praktik berkelanjutan yang umum diadopsi oleh perusahaan meliputi:

1. Pengelolaan Limbah: Meminimalkan limbah melalui pengurangan, daur ulang, dan


pemusnahan yang tepat. Perusahaan dapat mengimplementasikan sistem pengelolaan
limbah yang efisien dan berkelanjutan.
2. Efisiensi Energi: Menggunakan energi secara lebih efisien melalui langkah-langkah
seperti penggunaan peralatan hemat energi, pengoptimalan sistem penerangan, dan
tata kelola energi yang lebih baik.
3. Pengurangan Emisi Karbon: Mengadopsi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca, termasuk melalui penggunaan energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan
pengembangan proses produksi yang lebih bersih.
4. Penggunaan Bahan Baku Berkelanjutan: Memilih bahan baku yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan, serta mengurangi penggunaan bahan berbahaya dan
beracun.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 39


5. Pengembangan Produk Berkelanjutan: Merancang produk dengan siklus hidup
yang lebih panjang, lebih mudah didaur ulang, atau memiliki dampak lingkungan yang
lebih rendah.
6. Pemberdayaan Karyawan: Mendorong partisipasi dan kesadaran karyawan tentang
praktik berkelanjutan serta memberikan pelatihan dan dukungan dalam
mengadopsinya.

Peran Individu dalam Pelestarian Lingkungan:

1. Praktik Kehidupan Sehari-hari: Mengurangi penggunaan air dan energi,


meminimalkan penggunaan plastik, dan mendukung produk yang ramah lingkungan
adalah langkah-langkah sederhana yang dapat diambil individu dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mengedukasi dan Menyebarkan Kesadaran: Individu dapat berperan sebagai agen
perubahan dengan mengedukasi dan menyebarkan kesadaran tentang isu-isu
lingkungan kepada keluarga, teman, dan komunitas.
3. Mendukung Inisiatif Lingkungan: Bergabung dengan kelompok lingkungan atau
organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian lingkungan adalah cara efektif untuk
berkontribusi lebih banyak.
4. Membeli Produk Berkelanjutan: Individu dapat mendukung praktik berkelanjutan
dengan memilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk dengan label energi
terbarukan atau sertifikasi organik.
5. Mengajukan Pertanyaan dan Mendorong Perubahan: Individu dapat mengajukan
pertanyaan tentang praktik berkelanjutan di tempat kerja atau kepada perusahaan
tempat mereka berbelanja, dan mendorong adopsi praktik yang lebih ramah
lingkungan.
6. Partisipasi dalam Kampanye dan Aksi Lingkungan: Bergabung dengan kampanye
atau aksi lingkungan, baik secara lokal maupun global, dapat membantu meningkatkan
tekanan untuk perubahan yang lebih besar.

Individu memiliki peran yang signifikan dalam pelestarian lingkungan. Dengan mengadopsi
praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan, setiap orang dapat
membantu menjaga alam dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi
mendatang.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 40


4. LATIHAN: PERENCANAAN AKSI KEPEDULIAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Siswa akan merencanakan aksi nyata dalam bidang kepedulian sosial dan lingkungan di
lingkungan kerja mereka. Mereka akan merumuskan rencana tindakan untuk berkontribusi
dalam kegiatan sosial atau lingkungan.

5. PENILAIAN: REFLEKSI TENTANG KONTRIBUSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Siswa akan diminta untuk merefleksikan hasil dari aksi kepedulian sosial dan lingkungan
yang mereka lakukan. Penilaian akan dilakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi dampak positif yang telah dihasilkan.

Dengan mengembangkan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan di lingkungan kerja,


siswa akan menjadi individu yang peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, serta mampu
berkontribusi positif dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

 ASSESSMENT PENILAIAN KEPEDULIAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN DI


LINGKUNGAN KERJA

Tugas: Perencanaan Aksi Kepedulian Sosial dan Lingkungan

1. Deskripsi Tugas: Siswa diminta untuk merancang dan melaksanakan aksi


kepemudaian yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar di lingkungan kerja atau tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL). Aksi ini dapat
berupa kampanye lingkungan, kegiatan sosial, atau upaya lain yang berkontribusi
positif.
2. Kriteria Penilaian:
o Konsep Aksi Kepedulian (1-5): Sejauh mana konsep aksi yang diusulkan siswa
menunjukkan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan.
o Pelaksanaan dan Dampak (1-5): Efektivitas dalam melaksanakan aksi
kepemudaian serta dampak positif yang dihasilkan.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan hasil dari aksi
kepemudaian mereka, termasuk dampak yang telah dicapai dan pelajaran yang dipetik
terkait dengan kepedulian sosial dan lingkungan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 41


VII. KETAATAN TERHADAP NORMA, K3LH,
DAN POS DI DUNIA KERJA

Bagian ini akan membahas pentingnya ketaatan terhadap norma, keselamatan, kesehatan,
keamanan, dan pedoman operasional standar di dunia kerja. Siswa akan memahami peran
ketaatan terhadap aturan dalam menjaga keselamatan dan efisiensi kerja.

1. NORMA-NORMA DAN KEPATUHAN TERHADAP ATURAN KERJA

Mengenal dan mematuhi norma-norma dan peraturan di tempat kerja memiliki dampak yang
sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, harmonis, dan teratur.
Beberapa alasan mengapa ini penting adalah:

1. Menghindari Konsekuensi Hukum: Melanggar norma-norma dan peraturan di


tempat kerja dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius baik bagi individu
maupun perusahaan. Ini termasuk denda, tuntutan hukum, dan kerugian finansial.
2. Menciptakan Lingkungan yang Aman: Norma-norma dan peraturan sering kali
berfokus pada keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Mematuhi peraturan ini
membantu melindungi kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja
yang lebih aman.
3. Meningkatkan Kualitas Pekerjaan: Norma-norma dan peraturan sering kali
dirancang untuk memastikan standar kualitas tertentu dalam pekerjaan. Mematuhi
aturan ini membantu memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan standar yang
tinggi dan sesuai dengan harapan.
4. Mempertahankan Reputasi dan Citra: Perusahaan yang mematuhi norma-norma
dan peraturan memiliki reputasi yang lebih baik dalam komunitas dan di mata
pelanggan, klien, dan mitra bisnis.
5. Membangun Kepercayaan: Ketaatan terhadap aturan membantu membangun
kepercayaan antara karyawan, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini
menciptakan lingkungan kerja yang lebih kooperatif dan berhubungan baik.
6. Menghindari Konflik Internal: Norma-norma dan peraturan membantu menghindari
konflik antara karyawan atau antara karyawan dan manajemen karena semua orang
tahu apa yang diharapkan dan diizinkan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 42


Bagaimana Ketaatan terhadap Aturan Dapat Membantu Menciptakan Lingkungan
Kerja yang Harmonis dan Teratur:

1. Konsistensi dan Kesetaraan: Ketaatan terhadap aturan memastikan bahwa semua


karyawan diperlakukan secara adil dan setara, tanpa adanya preferensi atau perlakuan
khusus.
2. Mengurangi Konflik: Aturan yang jelas dan ditaati membantu menghindari konflik
dan keraguan tentang bagaimana tugas harus dilakukan.
3. Meningkatkan Efisiensi: Dengan memiliki panduan dan prosedur yang diikuti oleh
semua, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tanpa hambatan.
4. Menciptakan Budaya Kerja Positif: Ketaatan terhadap aturan menciptakan
lingkungan kerja yang positif di mana norma-norma dan nilai-nilai dihargai dan
dipatuhi oleh semua.
5. Mendorong Pertumbuhan dan Pengembangan: Norma-norma dan peraturan sering
kali mencakup pelatihan dan pengembangan. Mempatuhi aturan ini dapat membantu
karyawan tumbuh dalam karier mereka.
6. Menjaga Disiplin: Ketaatan terhadap aturan membantu menjaga disiplin dalam kerja
dan mencegah perilaku yang merugikan atau merugikan lainnya.
7. Menciptakan Rasa Keamanan: Ketaatan terhadap norma-norma dan peraturan
memberikan rasa keamanan kepada karyawan bahwa lingkungan kerja mereka diatur
dan terkendali.

Mengenal dan mematuhi norma-norma dan peraturan di tempat kerja adalah kunci untuk
menciptakan lingkungan kerja yang profesional, teratur, dan harmonis, yang pada akhirnya
berkontribusi pada keberhasilan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

2. KESELAMATAN, KESEHATAN, KEAMANAN, DAN LINGKUNGAN KERJA (K3LH)

Aspek Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan Kerja (K3LH) sangat penting
dalam dunia kerja karena melibatkan perlindungan terhadap karyawan dan lingkungan tempat
kerja. Berikut adalah beberapa alasan mengapa K3LH sangat penting:

1. Perlindungan Karyawan: K3LH adalah tentang melindungi karyawan dari potensi


risiko, cedera, dan penyakit yang dapat timbul akibat kegiatan kerja. Ini adalah hak
dasar karyawan untuk bekerja dalam lingkungan yang aman dan sehat.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 43


2. Kewajiban Hukum: Banyak yurisdiksi mengharuskan perusahaan mematuhi
peraturan K3LH untuk melindungi karyawan. Pelanggaran peraturan ini dapat
mengakibatkan konsekuensi hukum dan denda.
3. Meningkatkan Produktivitas: Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat
meningkatkan produktivitas karyawan. Karyawan yang merasa aman dan sehat
cenderung lebih fokus dan efisien dalam pekerjaan mereka.
4. Mengurangi Absensi dan Penurunan Kinerja: Kecelakaan dan cedera kerja dapat
mengakibatkan absensi yang tidak terduga dan penurunan kinerja. Dengan menjaga
K3LH, perusahaan dapat mengurangi risiko ini.
5. Meningkatkan Morale Karyawan: Ketika karyawan tahu bahwa perusahaan peduli
tentang kesejahteraan mereka, mereka cenderung memiliki semangat dan moral yang
lebih tinggi.
6. Mencegah Dampak Lingkungan Negatif: K3LH juga melibatkan perlindungan
terhadap lingkungan tempat kerja. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
adalah tanggung jawab yang penting.
7. Meningkatkan Citra Perusahaan: Perusahaan yang menjaga K3LH cenderung
memiliki citra yang lebih baik di mata karyawan, pelanggan, dan masyarakat umum.

Bagaimana Menjaga K3LH Dapat Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Kerja:

1. Mengurangi Gangguan: Dengan mencegah kecelakaan dan cedera, lingkungan kerja


yang aman dan sehat dapat mengurangi gangguan dalam operasi perusahaan.
2. Peningkatan Efisiensi: Karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang aman dan
sehat cenderung lebih fokus pada tugas mereka, yang pada gilirannya meningkatkan
efisiensi kerja.
3. Peningkatan Morale: Karyawan yang merasa aman dan dihargai cenderung lebih
termotivasi dan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi.
4. Kurangnya Absensi: Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat mengurangi
absensi akibat cedera atau penyakit terkait kerja.
5. Kualitas Produk dan Layanan: Karyawan yang sehat dan aman cenderung
memberikan kualitas kerja yang lebih tinggi, yang berdampak pada produk dan
layanan yang lebih baik.
6. Penghematan Biaya: Mencegah cedera kerja dan penyakit dapat menghemat biaya
pengobatan dan kompensasi pekerja.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 44


7. Kepuasan Pelanggan: Lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat menghasilkan
kepuasan pelanggan yang lebih tinggi karena produk dan layanan yang lebih andal.

Mengingat dan memprioritaskan K3LH di tempat kerja bukan hanya penting untuk
keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk kesejahteraan karyawan dan lingkungan secara
keseluruhan.

3. PEDOMAN OPERASIONAL STANDAR (POS) DALAM PEKERJAAN

Pedoman Operasional Standar (POS) adalah panduan tertulis yang menguraikan tindakan dan
prosedur yang harus diikuti oleh individu atau tim dalam menjalankan tugas-tugas tertentu.
POS memiliki peran penting dalam mengarahkan, menyatukan, dan mengoptimalkan proses
kerja di berbagai bidang. Beberapa peran utama POS dalam pekerjaan adalah:

1. Pengaturan Prosedur: POS memberikan panduan tentang langkah-langkah yang


harus diikuti dalam menjalankan tugas tertentu. Ini membantu menjaga konsistensi
dan keteraturan dalam operasi perusahaan.
2. Mengarahkan Tindakan: POS membantu mengarahkan tindakan karyawan dengan
memberikan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Ini membantu mencegah
kebingungan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
3. Peningkatan Efisiensi: POS dapat membantu mengidentifikasi cara-cara terbaik
untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Ini mengarah pada peningkatan efisiensi
kerja dan penghematan waktu.
4. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: POS dapat digunakan sebagai alat
pelatihan bagi karyawan baru atau yang berpengalaman yang akan mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan.
5. Konsistensi dan Kualitas: Dengan mengikuti POS, karyawan cenderung
menghasilkan kinerja yang konsisten dan berkualitas karena tindakan yang diarahkan
oleh pedoman yang telah terbukti.
6. Mengurangi Ketidakpastian: POS membantu mengurangi ketidakpastian dalam
menjalankan tugas-tugas kompleks dengan memberikan panduan langkah demi
langkah yang dapat diikuti.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 45


Bagaimana Mengikuti POS Dapat Membantu Menghindari Kesalahan dan
Meningkatkan Akurasi Kerja:

1. Pencegahan Kesalahan: POS mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diikuti,


membantu mencegah kesalahan yang dapat terjadi akibat ketidakjelasan atau
kebingungan dalam pelaksanaan tugas.
2. Peningkatan Akurasi: Mengikuti POS membantu karyawan untuk menjalankan tugas
dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi karena mereka mengacu pada panduan yang
telah ditetapkan.
3. Konsistensi: POS memastikan konsistensi dalam cara tugas dilakukan, sehingga hasil
yang dihasilkan cenderung seragam dari waktu ke waktu.
4. Pengurangan Waktu dan Biaya: Kesalahan yang dapat dihindari dan peningkatan
akurasi yang dihasilkan dari mengikuti POS dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk memperbaiki kesalahan dan biaya yang terkait dengan hal tersebut.
5. Pengembangan Proses: Mengikuti POS dapat membantu mengidentifikasi area di
mana prosedur perlu diperbaiki atau disempurnakan, sehingga berpotensi
meningkatkan efisiensi dan hasil akhir.

Dalam rangka mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang tinggi, mengikuti Pedoman
Operasional Standar (POS) adalah langkah penting dalam mengarahkan tindakan dan
prosedur kerja dengan konsistensi, akurasi, dan kesesuaian yang tinggi.

4. LATIHAN: STUDI KASUS KETAATAN TERHADAP NORMA, K3LH, DAN POS

Siswa akan menganalisis studi kasus terkait ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS.
Mereka akan diberikan skenario yang memerlukan pemahaman dan pengaplikasian aturan
yang relevan.

5. PENILAIAN: EVALUASI KESESUAIAN DENGAN NORMA, K3LH, DAN POS

Penilaian akan dilakukan terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan norma, K3LH, dan
POS dalam situasi nyata. Siswa akan dinilai berdasarkan tingkat ketaatan dan pemahaman
mereka terhadap aturan yang berlaku.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 46


Dengan memahami dan menerapkan ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS di dunia kerja,
siswa akan menjadi individu yang bertanggung jawab, amanah, dan mampu menjaga
keselamatan diri sendiri serta rekan kerja.

 ASSESSMENT PENILAIAN KETAATAN TERHADAP NORMA, K3LH, DAN POS DI


DUNIA KERJA

Tugas: Studi Kasus Ketaatan terhadap Norma, K3LH, dan POS

1. Deskripsi Tugas: Siswa akan diberikan sebuah studi kasus di lingkungan kerja yang
melibatkan tantangan terkait ketaatan terhadap norma, keselamatan, kesehatan,
keamanan, dan pedoman operasional standar (POS). Siswa diminta untuk
menganalisis situasi tersebut dan memberikan solusi berdasarkan prinsip-prinsip etika
dan ketaatan terhadap norma dan aturan yang berlaku.
2. Kriteria Penilaian:
o Analisis Situasi (1-5): Kemampuan siswa dalam menganalisis situasi dengan
cermat dan mengidentifikasi aspek-aspek yang melibatkan ketaatan terhadap
norma, K3LH, dan POS.
o Solusi Berdasarkan Prinsip Etika dan Ketaatan (1-5): Kualitas solusi yang
diusulkan oleh siswa berdasarkan prinsip-prinsip etika dan ketaatan terhadap
norma, K3LH, dan POS.
3. Refleksi dan Evaluasi Diri: Siswa diminta untuk merefleksikan proses analisis dan
solusi yang mereka berikan, serta bagaimana penerapan ketaatan terhadap norma,
K3LH, dan POS dapat memengaruhi lingkungan kerja dan kesejahteraan.

Penilaian Akhir: Total Skor - 10


Keterangan Skor:

 1-3: Perlu Pengembangan Lebih Lanjut


 4-7: Cukup Baik, Tetapi Masih Bisa Ditingkatkan
 8-10: Sangat Baik, Telah Menerapkan Ketaatan terhadap Norma, K3LH, dan POS
dengan Baik dalam Analisis Kasus

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 47


VIII. CAPAIAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN AKHIR

Bab ini akan merangkum capaian pembelajaran siswa dalam mengembangkan soft skills yang
telah dibahas sepanjang modul. Siswa akan dinilai melalui proyek implementasi soft skills
selama Praktek Kerja Lapangan (PKL), serta diminta untuk merenung dan mengevaluasi
perkembangan pribadi mereka.

1. REKAPITULASI CAPAIAN PEMBELAJARAN SOFT SKILLS

Rekapitulasi Capaian Pembelajaran Soft Skills dari Modul:

1. Etika Berkomunikasi:
o Memahami pengertian etika berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
o Mengetahui prinsip-prinsip etika berkomunikasi, seperti kejujuran,
penghormatan, dan pertimbangan terhadap orang lain.
o Menguasai keterampilan komunikasi lisan yang efektif, termasuk
mendengarkan aktif, menggunakan bahasa yang tepat, dan menghindari
konflik dalam berbicara.
o Mampu menyusun pesan tulisan yang jelas, padat, dan berdampak, serta
menghindari ambigu dan kesalahpahaman.
2. Integritas:
o Memahami arti integritas sebagai keselarasan antara tindakan dan nilai-nilai
pribadi.
o Mengenali pentingnya integritas dalam karier dan dampaknya terhadap
kepercayaan dan reputasi.
3. Etos Kerja:
o Mengetahui ciri-ciri etos kerja yang kuat, seperti kedisiplinan, ketekunan,
ketepatan waktu, dan kerja keras.
o Memahami bagaimana etos kerja yang berkualitas berdampak pada prestasi
dan pengembangan karier.
4. Kerja Mandiri dan Kolaborasi dalam Tim:
o Mengenal pentingnya ketrampilan bekerja mandiri dalam karier.
o Memahami manfaat kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 48


o Menguasai keterampilan komunikasi efektif untuk berinteraksi dengan anggota
tim lainnya.
5. Kepedulian Sosial dan Lingkungan:
o Menjelaskan pentingnya kepedulian terhadap aspek sosial dan lingkungan
dalam dunia kerja.
o Memahami dampak positif dari partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan
lingkungan.
6. Ketaatan terhadap Norma, K3LH, dan POS:
o Mengetahui pentingnya mengenal dan mematuhi norma-norma dan peraturan
di tempat kerja.
o Memahami peran pedoman operasional standar (POS) dalam mengarahkan
tindakan dan prosedur kerja yang efektif.
o Mengenal peran Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan Kerja
(K3LH) dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan teratur.

Melalui modul ini, Anda telah mengembangkan berbagai keterampilan soft skills yang
penting dalam dunia kerja. Dengan pemahaman dan penerapan yang baik terhadap etika
berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri/tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS, Anda siap untuk mencapai kesuksesan dalam
karier dan berkontribusi positif dalam lingkungan kerja dan masyarakat secara keseluruhan.

2. PENILAIAN AKHIR: PROYEK IMPLEMENTASI SOFT SKILLS DI PKL

Tugas proyek implementasi soft skills dalam lingkungan dunia kerja selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL) memiliki tujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan soft
skills yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Proyek ini akan dinilai sebagai bagian dari
penilaian akhir siswa dan dapat membantu mengukur sejauh mana siswa mampu
mengintegrasikan soft skills ke dalam konteks pekerjaan. Berikut adalah tahapan dan
komponen yang dapat diperhitungkan dalam proyek ini:

1. Identifikasi Tugas atau Proyek:

 Siswa harus memilih atau diberikan tugas atau proyek konkret yang relevan dengan
dunia kerja yang melibatkan penggunaan soft skills.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 49


2. Penerapan Soft Skills:

 Siswa harus mengimplementasikan berbagai aspek soft skills yang telah dipelajari,
seperti etika berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri/tim, kepedulian sosial
dan lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS.

3. Dokumentasi dan Laporan:

 Siswa diharapkan untuk mendokumentasikan langkah-langkah yang diambil,


tantangan yang dihadapi, solusi yang diterapkan, dan hasil yang dicapai selama
pelaksanaan proyek.

4. Analisis dan Refleksi:

 Siswa perlu menganalisis dampak penggunaan soft skills pada kelancaran proyek,
hubungan dengan rekan kerja, manajemen waktu, serta hasil yang dicapai.
 Mereka juga harus merenungkan pengalaman dan pembelajaran dari proyek ini,
termasuk kesulitan yang dihadapi dan cara mengatasinya.

5. Presentasi dan Evaluasi:

 Siswa dapat diminta untuk membuat presentasi tentang proyek mereka, menjelaskan
langkah-langkah yang diambil, tantangan yang dihadapi, dan hasil yang dicapai.
 Evaluasi akan dilakukan berdasarkan penerapan soft skills, kemampuan menganalisis,
refleksi yang mendalam, serta kemampuan berkomunikasi.

6. Pembelajaran dan Pengembangan Lanjutan:

 Setelah penilaian, siswa dapat menerima umpan balik yang konstruktif dan saran
untuk pengembangan lanjutan dalam penggunaan soft skills.

Tujuan Penilaian Proyek: Penilaian proyek implementasi soft skills di PKL memiliki
beberapa tujuan penting, antara lain:

 Mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan soft skills dalam konteks dunia kerja.
 Mengidentifikasi sejauh mana siswa dapat mengatasi tantangan dan situasi nyata
menggunakan soft skills.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 50


 Mendorong siswa untuk merenung dan mengintegrasikan pembelajaran dari proyek ke
dalam perkembangan pribadi mereka.
 Memberikan gambaran tentang bagaimana siswa dapat berkontribusi dalam
lingkungan kerja sebenarnya dengan memanfaatkan soft skills.

Dengan melibatkan siswa dalam proyek implementasi soft skills di PKL dan menilai hasilnya,
sekolah dapat membantu siswa untuk menjadi lebih siap dan terampil dalam menghadapi
tuntutan dunia kerja yang melibatkan aspek interpersonal, etika, dan produktivitas.

3. REFLEKSI DAN EVALUASI DIRI

Tugas refleksi dan evaluasi diri merupakan bagian penting dari proses pembelajaran dalam
mengembangkan soft skills. Ini memungkinkan siswa untuk mengintrospeksi dan
mengidentifikasi perubahan, kemajuan, serta pelajaran yang mereka peroleh selama
perjalanan belajar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil dalam tugas refleksi
dan evaluasi diri ini:

1. Pemahaman tentang Soft Skills:

 Tuliskan pemahaman Anda tentang apa yang dimaksud dengan soft skills sebelum
memulai modul atau kursus ini. Apakah pandangan Anda tentang pentingnya soft
skills berubah sepanjang waktu?

2. Perkembangan Pribadi:

 Tinjau kembali keempat soft skills yang telah dipelajari (misalnya, etika
berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri/tim, kepedulian sosial dan
lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS).
 Identifikasi bagaimana Anda telah mengembangkan masing-masing soft skills ini
selama perjalanan pembelajaran.
 Contoh: Bagaimana Anda berhasil meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif?
Apa langkah konkret yang Anda ambil untuk menerapkan etika berkomunikasi dalam
situasi nyata?

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 51


3. Tantangan dan Rintangan:

 Jelaskan tantangan atau rintangan apa saja yang Anda hadapi dalam mengembangkan
soft skills. Ini bisa termasuk situasi yang sulit, hambatan pribadi, atau kesulitan dalam
mengatasi kebiasaan lama.
 Contoh: Bagaimana Anda mengatasi ketidaknyamanan saat berkolaborasi dalam tim?
Bagaimana Anda mengatasi kesulitan dalam menghindari konflik saat berkomunikasi?

4. Pelajaran dan Peningkatan:

 Identifikasi pelajaran yang paling berharga yang Anda pelajari dari pengembangan
soft skills ini. Apa wawasan baru yang Anda peroleh tentang diri sendiri dan interaksi
dengan orang lain?
 Bagaimana Anda merasa peningkatan dalam soft skills telah memengaruhi kinerja
Anda dalam pekerjaan atau interaksi sehari-hari?

5. Rencana Peningkatan Lanjutan:

 Berdasarkan refleksi Anda, buatlah rencana tentang bagaimana Anda akan terus
mengembangkan soft skills ini di masa depan.
 Apa langkah konkret yang akan Anda ambil untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemahiran ini?

6. Penghargaan Diri dan Pengakuan:

 Akhiri refleksi Anda dengan penghargaan terhadap diri sendiri atas upaya dan
komitmen Anda dalam mengembangkan soft skills.
 Pengakuan terhadap perubahan positif yang telah Anda alami dapat menjadi motivasi
untuk terus meningkatkan diri.

Tujuan Refleksi dan Evaluasi Diri: Tugas refleksi dan evaluasi diri ini memiliki beberapa
tujuan penting, termasuk:

 Membantu siswa mengenali perkembangan pribadi dan mengapresiasi usaha yang


telah mereka lakukan.
 Memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi area di mana mereka telah berhasil
dalam mengembangkan soft skills dan di mana masih ada ruang untuk peningkatan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 52


 Memberikan kesempatan bagi siswa untuk merenung dan memetik pelajaran dari
tantangan yang mereka hadapi.
 Mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya soft skills dalam
dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Dengan melakukan refleksi dan evaluasi diri ini, siswa dapat memanfaatkan pelajaran yang
telah mereka pelajari secara lebih efektif dan mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi
dunia kerja yang lebih kompleks dan dinamis.

4. SERTIFIKAT KELULUSAN PKL

Sertifikat kelulusan yang diberikan kepada siswa setelah menyelesaikan modul dan proyek
implementasi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan pengakuan atas capaian
mereka dalam mengembangkan keterampilan soft skills yang penting dalam dunia kerja.
Sertifikat ini memiliki nilai penting dalam membantu siswa mengenali perkembangan pribadi
mereka dan memberikan dorongan positif untuk melangkah ke dunia kerja yang sebenarnya.
Berikut adalah komponen penting sertifikat kelulusan tersebut:

Bagian Informasi Sertifikat:

 Nama lengkap siswa.


 Nama sekolah atau institusi.
 Judul sertifikat (Misalnya: "Sertifikat Kelulusan Pengembangan Soft Skills di Praktek
Kerja Lapangan").
 Tanggal pemberian sertifikat.

Deskripsi Capaian:

 Penjelasan singkat tentang modul dan proyek implementasi yang telah diselesaikan
oleh siswa.
 Pengakuan atas pencapaian siswa dalam mengembangkan keterampilan soft skills
yang diperlukan dalam dunia kerja.

Daftar Soft Skills yang Dikembangkan:

 Etika berkomunikasi.
 Integritas.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 53


 Etos kerja.
 Kerja mandiri/tim.
 Kepedulian sosial dan lingkungan.
 Ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS.

Tanda Tangan dan Cap Sekolah:

 Tanda tangan kepala sekolah atau pemimpin institusi.


 Cap sekolah atau institusi.

Nilai Penting Sertifikat Kelulusan:

1. Pengakuan dan Motivasi: Sertifikat kelulusan memberikan pengakuan resmi atas


usaha dan pencapaian siswa dalam mengembangkan soft skills. Ini dapat menjadi
dorongan positif bagi siswa untuk terus mengembangkan diri.
2. Pembuktian Keterampilan: Sertifikat ini dapat menjadi bukti konkret tentang
keterampilan yang telah dikuasai oleh siswa. Hal ini dapat diperlihatkan kepada calon
majikan atau perguruan tinggi sebagai bukti kemampuan soft skills.
3. Persiapan untuk Dunia Kerja: Sertifikat kelulusan membantu siswa menyadari
potensi mereka dalam konteks dunia kerja dan memberikan keyakinan pada diri
mereka untuk menghadapi tantangan di lapangan.
4. Peningkatan Diri: Menerima sertifikat kelulusan juga merupakan momen refleksi
yang baik bagi siswa. Ini memungkinkan mereka untuk melihat perjalanan
perkembangan pribadi dan keterampilan yang telah mereka peroleh.
5. Dokumentasi: Sertifikat ini menjadi bukti fisik atas pencapaian siswa dalam
mengembangkan soft skills dan dapat dijadikan referensi di masa depan.

Melalui pemberian sertifikat kelulusan yang memadai, sekolah atau institusi dapat
memberikan apresiasi yang layak kepada siswa atas upaya keras mereka dalam
mengembangkan soft skills, serta memberikan bekal berharga untuk menghadapi tantangan
karier dan kehidupan yang akan datang.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 54


PENUTUP

Modul ini telah dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pengembangan
keterampilan soft skills yang penting dalam dunia kerja. Melalui pembahasan etika
berkomunikasi, integritas, etos kerja, kemampuan bekerja mandiri dan kolaborasi dalam tim,
kepedulian sosial dan lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS,
diharapkan siswa dapat siap menghadapi tantangan dalam karier mereka.

Dengan memahami dan menerapkan keterampilan soft skills ini, siswa akan menjadi individu
yang beretika, bertanggung jawab, adaptif, serta memiliki kemampuan interpersonal yang
kuat. Kemampuan ini akan membantu mereka tidak hanya berhasil di tempat kerja, tetapi juga
berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar mereka.

Sebagai pengakhiran modul, kami ingin mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan usaha
Anda dalam memahami dan mengembangkan keterampilan soft skills. Semoga modul ini
memberikan manfaat yang berharga bagi perjalanan pendidikan dan karier Anda. Sukses
selalu dalam menghadapi tantangan dan kesempatan di masa depan!

KESIMPULAN

Dalam mengakhiri modul ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pengembangan keterampilan
soft skills sangat penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses dalam dunia kerja. Etika
berkomunikasi, integritas, etos kerja, kerja mandiri dan kolaborasi dalam tim, kepedulian
sosial dan lingkungan, serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS adalah elemen-elemen
yang fundamental dalam membentuk individu yang kompeten, beretika, dan berkontribusi
positif dalam berbagai konteks profesional.

SARAN

Sebagai saran dalam melanjutkan perjalanan Anda, pertimbangkan hal-hal berikut:

1. Terus Praktik dan Terapkan: Penerapan keterampilan soft skills memerlukan


latihan berkelanjutan. Teruslah berlatih dan menerapkan konsep yang telah dipelajari
dalam situasi nyata, baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam pengalaman kerja.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 55


2. Refleksi Rutin: Lakukan refleksi rutin terhadap perkembangan Anda dalam
mengembangkan keterampilan soft skills. Identifikasi area yang telah berkembang dan
yang perlu ditingkatkan lebih lanjut.
3. Mentoring dan Pembimbingan: Cari mentor atau pembimbing yang dapat
memberikan panduan dan umpan balik konstruktif terkait pengembangan keterampilan
soft skills Anda.
4. Pendidikan Lanjutan: Pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan atau kursus
tambahan yang berfokus pada pengembangan keterampilan soft skills yang lebih
spesifik sesuai dengan bidang karier yang Anda minati.
5. Aktif Berpartisipasi: Ikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan sekolah atau komunitas
yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan orang lain dan mengaplikasikan
keterampilan soft skills.
6. Jaga Ketekunan: Pengembangan keterampilan soft skills memerlukan waktu dan
usaha. Jangan mudah menyerah dan tetaplah berkomitmen untuk terus belajar dan
berkembang.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda akan memiliki fondasi yang kuat dalam
menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan dalam karier serta kehidupan secara
keseluruhan. Semoga perjalanan Anda dalam mengembangkan keterampilan soft skills ini
membawa Anda menuju pencapaian yang gemilang.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 56


DAFTAR PUSTAKA

 Covey, S. R. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People: Powerful Lessons in


Personal Change. Simon & Schuster.
 Carnegie, D. (1936). How to Win Friends and Influence People. Simon & Schuster.
 Pink, D. H. (2011). Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us. Riverhead
Books.
 Duhigg, C. (2014). The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and
Business. Random House.
 Goleman, D. (2005). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.
Bantam Books.
 Buckingham, M., & Coffman, C. (1999). First, Break All the Rules: What the World's
Greatest Managers Do Differently. Simon & Schuster.
 Maxwell, J. C. (2007). The 21 Irrefutable Laws of Leadership: Follow Them and
People Will Follow You. Thomas Nelson.
 Greenleaf, R. K. (2002). Servant Leadership: A Journey into the Nature of Legitimate
Power and Greatness. Paulist Press.
 Covey, S. R., Merrill, A. R., & Merrill, R. R. (1994). First Things First. Simon &
Schuster.
 Collins, J. (2001). Good to Great: Why Some Companies Make the Leap and Others
Don't. HarperBusiness.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 57


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bagian ini berisi lampiran-lampiran yang dapat digunakan sebagai sumber referensi dan
bahan tambahan dalam pengembangan keterampilan soft skills.

1. Contoh Materi Pelatihan: Lampiran ini berisi contoh-contoh materi pelatihan yang
mendalam tentang masing-masing keterampilan soft skills, seperti etika
berkomunikasi, integritas, etos kerja, kolaborasi dalam tim, dan lain-lain. Materi ini
dapat digunakan sebagai panduan lebih lanjut dalam mengembangkan pemahaman dan
keterampilan.
2. Formulir Penilaian: Lampiran ini berisi formulir penilaian yang dapat digunakan
untuk menilai kemajuan dan perkembangan siswa dalam mengembangkan
keterampilan soft skills. Formulir ini mencakup aspek-aspek seperti etika
berkomunikasi, kedisiplinan, kolaborasi dalam tim, dan lain-lain.
3. Materi Pendukung Lainnya: Lampiran ini berisi berbagai materi pendukung, seperti
artikel, video, buku, dan sumber daya online lainnya yang dapat digunakan untuk
mendalami lebih lanjut konsep-konsep tentang keterampilan soft skills.

Lampiran-lampiran ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan dukungan


dalam perjalanan pengembangan keterampilan soft skills. Dengan memanfaatkan materi-
materi ini, Anda dapat melengkapi pemahaman dan praktik keterampilan soft skills secara
lebih komprehensif.

Contoh Materi Pelatihan: Etika Berkomunikasi Secara Lisan dan Tulisan

Materi 1: Pengertian Etika Berkomunikasi

 Pengertian Etika Berkomunikasi dalam Konteks Profesional dan Sosial


 Hubungan Antara Etika Berkomunikasi dengan Citra dan Reputasi
 Prinsip-prinsip Dasar Etika dalam Berkomunikasi

Materi 2: Prinsip-prinsip Etika Berkomunikasi

 Jujur dan Transparansi dalam Berkomunikasi


 Menghormati dan Mendengarkan dengan Aktif
 Memahami Konteks dan Kepekaan Terhadap Audiens

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 58


Materi 3: Komunikasi Lisan yang Efektif

 Teknik Menyampaikan Pesan dengan Jelas dan Tegas


 Menghindari Konflik dan Kesalahpahaman dalam Berbicara
 Praktik Mendengarkan Aktif dan Memberi Umpan Balik Konstruktif

Materi 4: Penilaian - Penilaian Implementasi Etika Berkomunikasi

 Siswa akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip


etika berkomunikasi dalam situasi nyata. Penilaian akan mencakup kemampuan
berkomunikasi lisan dan tulisan, serta kemampuan menghindari konflik dan
kesalahpahaman.

Catatan: Materi pelatihan ini bersifat contoh dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan konteks pembelajaran di sekolah atau lembaga Anda. Setiap materi dapat
diuraikan lebih detail dengan menambahkan contoh, latihan, dan studi kasus yang
relevan.

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 59


A. CONTOH FORMULIR PENILAIAN ETIKA BERKOMUNIKASI SECARA LISAN DAN
TULISAN

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: : ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Etika Berkomunikasi Secara Lisan dan Tulisan di tempat PKL dengan memberikan tanda (√)
pada kolom yang sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang
(1)
1 Kemampuan Menyampaikan Ide
dengan Jelas dalam Komunikasi
Lisan
2 Kemampuan Menggunakan
Bahasa yang Tepat dan Santun
dalam Komunikasi Lisan
3 Kemampuan Berbicara dengan
Suara, Intonasi, dan Volume
yang Sesuai
4 Kemampuan Mendengarkan
dengan Aktif dan Empati
5 Kemampuan Menulis Pesan yang
Jelas dan Tepat dalam
Komunikasi Tulisan
6 Kemampuan Menggunakan Tata
Bahasa dan Ejaan yang Benar
dalam Komunikasi Tulisan
7 Kemampuan Mengorganisir dan
Merangkai Ide dengan Teratur
dalam Komunikasi Tulisan
8 Kemampuan Menyesuaikan Gaya
Komunikasi dengan Audiens
9 Keterampilan Berkomunikasi
dalam Rapat atau Diskusi
Kelompok
10 Kemampuan Mengatasi
Tantangan dalam Berkomunikasi

Komentar Tambahan:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 60


B. CONTOH FORMULIR PENILAIAN : INTEGRITAS DAN ETOS KERJA DI DUNIA
KERJA

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Integritas dan Etos Kerja di Dunia Kerja dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang
sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1 Memahami dan Menjelaskan
Integritas dan Etos
Kerja dengan Benar
2 Kemampuan Menerapkan
Integritas dalam
Pengambilan Keputusan dan
Tindakan
3 Menunjukkan Kepatuhan
terhadap Prinsip Etika
dan Integritas dalam
Tindakan
4 Kemampuan Bekerja Mandiri
dengan Etos Kerja
yang Tinggi
5 Kolaborasi dalam Tim dengan
Etos Kerja
yang Positif
6 Mengatasi Tantangan Etika
dalam Tugas PKL
7 Menunjukkan Kreativitas dan
Inovasi dalam
Pelaksanaan Tugas PKL
8 Penerimaan dan Pemberian
Feedback dengan
Sikap Terbuka dan
Konstruktif
9 Keterlibatan dalam Aktivitas
dan Pelatihan
selama PKL
Komentar Tambahan:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 61


C. CONTOH FORMULIR PENILAIAN ETOS KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: : ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Etos Kerja dan Produktivitas di tempat PKL dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang
sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1 Memahami Konsep Etos
Kerja
2 Menunjukkan Sikap Disiplin
dalam Pekerjaan
3 Kemampuan Mengatur
Waktu dengan Efektif
4 Kreativitas dalam
Menyelesaikan Tugas
5 Kerjasama dalam Tim
dengan Etos Kerja yang Baik
6 Kemampuan Mengatasi
Tantangan dan Kendala
dalam Pekerjaan
7 Produktivitas dalam
Pencapaian Tugas dan
Tujuan
8 Etos Kerja dalam
Menghadapi Rasa Bosan
atau
Tantangan Monoton
9 Penerimaan dan Pemberian
Feedback dengan
Sikap Terbuka dan
Konstruktif
10 Keterlibatan dalam Inisiatif
dan Proyek Tambahan
selama PKL

Komentar Tambahan:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 62


D. CONTOH FORMULIR PENILAIAN KERJA MANDIRI DAN KOLABORASI DALAM
TIM

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: : ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Kerja Mandiri dan Kolaborasi dalam Tim di tempat PKL dengan memberikan tanda (√) pada
kolom yang sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1 Kemampuan Bekerja Mandiri
dalam Menyelesaikan Tugas
2 Kontribusi Positif dalam Tim
Kerja
3 Kemampuan Berkomunikasi
dengan Jelas dan Efektif
4 Kolaborasi dalam Pengerjaan
Proyek Bersama Tim
5 Kemampuan Menangani
Perbedaan Pendapat atau
Konflik dalam Tim
6 Menghargai dan Mengakui
Kontribusi Anggota Tim
7 Inisiatif dalam Mengambil
Tanggung Jawab dalam Tim
8 Kreativitas dalam
Menemukan Solusi Bersama
Tim
9 Penerimaan dan Pemberian
Feedback dalam Kolaborasi
dengan Anggota Tim
10 Keterlibatan dalam Aktivitas
Kolaborasi dan Proyek
Tim selama PKL

Komentar Tambahan:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 63


E. CONTOH FORMULIR PENILAIAN KEPEDULIAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN DI
LINGKUNGAN KERJA

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: : ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Kepedulian Sosial dan Lingkungan di Lingkungan Kerja selama PKL dengan memberikan
tanda (√) pada kolom yang sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1 Memahami dan Menjelaskan
Pentingnya Kepedulian Sosial
dan Lingkungan di
Lingkungan Kerja
2 Tanggung Jawab terhadap
Lingkungan dan Sosial
3 Upaya dalam Melestarikan
dan Menjaga Lingkungan
Kerja
4 Kontribusi Positif dalam
Kegiatan Sosial di
Lingkungan Kerja
5 Menghargai Keberagaman
dalam Lingkungan Kerja
6 Kreativitas dalam
Mengusulkan Inisiatif
Kepedulian
Sosial dan Lingkungan
7 Penerimaan dan Pemberian
Feedback dalam Kepedulian
Sosial dan Lingkungan
8 Keterlibatan dalam Program
atau Kegiatan Lingkungan
atau Sosial selama PKL

Komentar Tambahan:

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 64


F. CONTOH FORMULIR PENILAIAN KETAATAN TERHADAP NORMA, K3LH, DAN POS
DI DUNIA KERJA

Nama Siswa : ________________________


Tanggal Penilaian : ________________________
Perusahaan/Instansi : ________________________
Pemateri/Pembimbing: : ________________________
Durasi PKL : ________________________

Instruksi: Mohon berikan penilaian Anda terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan
Ketaatan terhadap Norma, Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Pedoman Operasional
Standar (POS) di Dunia Kerja selama PKL dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang
sesuai.

No Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1)
1 Memahami dan Menjelaskan
Norma Kerja dan K3LH
(Keselamatan, Kesehatan,
Keamanan, dan Lingkungan)
2 Ketaatan terhadap Norma
Kerja yang Berlaku
3 Kesadaran dan Penerapan
K3LH di Lingkungan Kerja
4 Pemahaman dan Penerapan
POS dalam Pekerjaan
5 Menghadapi Tantangan dan
Risiko K3LH dalam
Pekerjaan
6 Tanggung Jawab terhadap
Keselamatan Rekan Kerja
7 Melaporkan Pelanggaran
Norma, K3LH, atau POS
8 Penerimaan dan Pemberian
Feedback dalam Ketaatan
Norma
Kerja, K3LH, dan POS
9 Keterlibatan dalam
Peningkatan Keselamatan dan
K3LH di Lingkungan Kerja
10 Kontribusi dalam Penerapan
Norma, K3LH, dan POS
dalam Proyek atau Tugas
PKL

MR.AM #MODUL_AJAR PKL #PENGUATAN SOFT SKILL 65

Anda mungkin juga menyukai