Bab 9 - Oikoumene

Oikos -> rumah

menes -> tinggal, berdiam

oikoumene -> tinggal di satu rumah bersama, merefresh, menata kembali rumah bersama

menurut Firman Tuhan Jemaat adalah Tubuh Kristus

Efesus 1:23 -> disimpulkan bahwa pemimpin masyarakat Kristen di segala tempat
adalah Yesus Kristus
anggota jemaat mereka menempatkan iman kpd Allah

latar belakang Oikumene

Ditengah perpecahan dan pluralisme gereja, kita terpanggil
oleh Yesus utk mewujudkan gereja yang esa
muncullah gerakan Oikumene
melalui wadah PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia)

Denominsasi: ajaran gereja yang beranekaragam

keretakan dalam sejarah gereja
1. keretakan sesudah konsili Chalcedon
2. Skisma antara tahun 1054-1204
3. reformasi sesudah tahun 1517 (awal mula gereja protestan)
4. Keretakan lebih lanjut

Sikap gereja jama konsili Chalcedon, sering mengabaikan sikap injil sendiri
misal: Para Paus melakukan penindasan kepada kelompok Kristen yg tindak tunduk

Pendapat Calvin (tokoh reformasi)

memulihkan terpecah belah dengan cara takluk kepada kuasa Allah, berita Alkitab dan
metode penafsiran
Tantangan: tiap denominasi memiliki tafsiran sendiri mengenai alkitab

Masalah pkok bersifat teologis:

1. Masalah baptisan
2. Masalah jabatan gereja
3. Masalah sakramen Perjamuan Kudus

Gerakan Oikumene
Merupakan usaha utk mempersatukan kembali gereja-gereja dan seluruh denominasinya
utk
menjadi Gereja Yesus Kristus yang esa

Usaha yang dilakukan berpangkal pada gerakan revival dan pietisme pada abad ke-18
3 bidang pelayanan:
1. Persekutuan (koinonia)
2. Kesaksian (marturia)
3. Pelayanan (diakonia)
Yaitu keesaan dalam iman, keesaan persekutuan, keesaan tindakan
contoh bidang keesaan dalam iman dan tata gereja oleh Faith and Order
basicnya iman kepada Yesus Kristus utk terlibat dalam karya penyelamatan Allah

Lambang:
Lingkaran dengan kapal bertiang salib yang sedang mengarungi lautan

Peranan PGI membuat Lima Dokumen Keesaan (hal.163)

Ciri Oikumene:
Persekutuan berdasarkan panggilan Kristus
mengutamakan keberagaman
saling menghormati kedaulatan dan pengaturan kehidupan bergereja