Anda di halaman 1dari 10

LK. 1.1.

Identifikasi Masalah

Dosen Pembimbing : Ibu Irma Yulia Basri, S.Pd. M.Eng


Nama : Imam anwar

Imam Anwar
No Jenis Masalah masalah yang di identifikasi analisis identifikasi masalah
1 pedagogik, literasi, Pedagogik: Pedagogik:
dan numerasi.  Rendahnya keaktifan  Siswa belum mengetahui
atau respon peserta tujuan materi pembelajaran
didik kelas XI TBSM transmisi manual sepeda
dalam mengikuti motor
pembelajaran mapel  guru belum sepenuhnya
pemeliharaan mesin menggunakan media
sepeda motor. pembelajaran yang menarik
untuk menjelaskan materi
pemeliharaan mesin sepeda
motor.
 Guru masih menggunakan
metode ceramah dalam
menjelaskan materi
pemeliharaan mesin sepeda
motor.

 Media pembelajaran masih


 Media dalam penyampaian menggunakan buku paket
pembelajaran perawatan dan papan tulis
kopling sepeda motor masih  kurangnya ilustrasi yang
kurang bervariasi menunjang penyampain
materi pada modul
pembelajaran yang
diberikan.
 Guru belum sempat
membuat media
pembelajaran yang baru
 Siswa cenderung diam  penyampaian bahasa tentang
ketika diberi pertanyaan pertanyaan yang diberikan
pada proses oleh guru terhadap siswa itu,
pembelajaran perawatan tidak mampu ditangkap
sistem transmisi sepeda oleh siswa
motor.  siswa takut memberikan
jawaban yang salah
 siswa tidak mampu
membahasakan apa yang ada
dipikiran mereka terhadap
jawaban atas pertanyaan
yang diberikan oleh guru
 karakter siswa tersebut
pemalu

Literasi: Literasi:
 Minat baca siswa masih  Guru masih kurang
sangat rendah dalam membiasakan literasi dalam
menggunakan manual proses belajar -mengajar.
book ketika praktek  materi yang disajikan dalam
over houl kopling modul belajar mandiri
sepeda motor. kurang menarik.
 Siswa tidak memahami
maksud dari jobsheet yang
diberikan oleh guru.

 Siswa banyak yang belum  Peserta didik tidak


bisa menyimpulkan hasil memahami tentang limit
pemeriksaan komponen maksimum, limit minimum
kopling sepeda motor yang dan spesifikasi dalam
masih bagus dan tidak jobsheet.
layak pakai..  Peserta didik belum mampu
membedakan nama-nama
komponen mesin ketika
mengukur komponen-
komponen
 Peserta didik tidak membaca
langkah-langkah
penggunaan alat ukur
sehingga tidak melakukan
mengkalibrasi alat ukur
 Ada beberapa peserta didik
yang salah dalam posisi
pengukuran komponen
karena tidak melihat posisi
pengukuran pada manual
book

Numerasi: Numerasi:
 Siswa malas  Siswa cenderung kesulitan
mengerjakan soal yang pada saat mengerjakan soal
berhubungan dengan yang berhubungan
pengukuran pada mata pemeriksaan komponen
pelajaran diagnosis kopling.
sistem kopling sepeda  Materi pengukuran yang
motor dipaparkan oleh guru sulit
ditangkap oleh siswa
sehingga mereka enggan
mengerjakan soal atau tugas
yang berhubungan dengan
materi tersebut
 Kurangnya pengawasan dari
guru pada saat siswa
mengerjakan soal
pengukuran.
 kurangnya komunikasi
antara guru dan siswa dalam
mengerjakan soal berkaitan
pengukuran.

 pada saat guru memberikan


 Siswa kurang materi pemeriksaan
memahami pembacaan mekanisme kopling
skala pada alat ukur menggunakan alat ukur,
mekanik (jangka guru hanya menjelaskan
sorong&micrometer) secara konteks tanpa
mempraktekkan cara
penggunaannya didepan
siswa.
 kurangnya tugas yang
diberikan guru kepada siswa
mengenai materi cara
penggunaan alat ukur.
 adanya perbedaan antara
materi penggunaan alat
ukur yang disampaikan oleh
guru ketika dikelas dengan
kondisi alat ukur yang
digunakan pada saat praktek
mengukur kampas kopling.
dengan kata lain materi
pengukuran yang
disampaikan oleh guru
ketika pembelajaran teori
tidak sesuai dengan alat
ukur yang digunakan pada
saat praktek

2 kesulitan belajar  Siswa berkebutuhan khusus  Siswa tidak bisa


siswa termasuk mengalami masalah di kelas. menyampaikan idenya
siswa dengan baik karena
berkebutuhan gangguan wicara
khusus dan  Siswa kurang memahami
masalah pembelajaran dan diskusi
pembelajaran  Siswa tidak mudah
(berdiferensiasi) di mengonseptualisasi simbol,
kelas berdasarkan konsep, atau teori abstrak
pengalaman  Siswa kesulitan mengaitkan
mahasiswa saat pengetahuan baru dengan
menjadi guru. apa yang sudah mereka
ketahui

 Siswa berkebutuhan khusus  Siswa mengalami kesulitan


kesulitan dalam mengikuti dalam pembacaan alat ukur
pembelajaran praktik akibat silndris
 Siswa kesulitan dalamm
membedakan warna
 Siswa kurang bisa bekerja
dalam praktik kelompok

 beberapa siswa
mengalami kebingungan  Diakibatkan karena siswa
pada saat materi sistem kebanyakan dalam proses
transmisi manual ketika pembelajaran masih bersifat
model transmisi yang menghafal bukan
digunakan diganti memahami
dengan model transmisi  Ketika diberikan tugas
yang lain siswa kebanyakan hanya
melakukan copy paste.
 Cara belajar siswa yang
hanya memanfaatkan satu
sumber ajar saja dalam
proses belajar.
 Kurangnya literasi dan
sumber-sumber belajar yang
beragam saat guru
● Guru (Sekolah) belum bisa
menjelaskan dikelas.
memfasilitasi kebutuhan
semua murid
 Guru kurang memahami
konsep pembelajaran
berdiferensiasi, sehingga
kurang bisa memanfaatkan
sumber daya yang sudah
ada
 Kurangnya pelatihan bagi
guru berkenaan dengan
pembelajaran
berdiferensiasi
● Siswa terlihat kurang  Siswa masih saling
aktif dalam mengikuti mengedepankan egonya
pembelajaran dan sendiri
seering mengantuk
ketika pembelajaran
sedang berlangsung.  Media pembelajaran yang
Siswa kurang kurang menyebabkan
bersemangat dalam bahan ajar menjadi
belajar. monoton.
 Guru kesulitan dalam
menyampaikan materi
terhadap peserta didik
karena masih kurangnya
pemanfaatan pembelajaran
berbasis inofatif
 Jarang melibatkan ataupun
memanfaatkan berbagai
macam media
pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajar
maupun masing-masing
peserta didik.
 Guru mengajar dengan
gaya yang monoton
sehingga membuat siswa
bosan (Menjelaskan
dengan metode ceramah
dan siswa disuruh
menyimak buku, menyuruh
mengerjakan latihan soal
dan melaksanakan
ulangan)

3 membangun  Relasi/ hubungan sekolah  Orang tua siswa sudah fokus


relasi/hubungan dengan siswa kurang intens bekerja terkadang perhatian/
dengan siswa dan dan efektif komunikasi ke anak (siswa)
orang tua siswa. kurang
 Guru (Sekolah) belum bisa jadi
circle siswa
 Wali Kelas, BK, maupun Guru
tidak semua menjadi tempat
yang nyaman untuk siswa
berdiskusi
 Relasi/ hubungan sekolah
dengan orang tua siswa
kurang intens dan efektif  Kurangnya kegiatan bersama
sekolah dengan orang tua
 Wali kelas kurang responsif
ketika orang tua yang bertanya
 Kurangnya Wali Kelas
mengawali komunikasi dengan
orang tua siswa
 Siswa enggan
mengkomunikasikan
permasalahan yang  Siswa tidak senang terhadap
dihadapi dalam proses guru mapel tersebut
pembelajaran  Siswa takut dengan guru
mapel tersebut
 Siswa kurang tertarik
dengan materi yang
disampaikan oleh guru

 Kurangnya sopan santun


siwa terhadap guru/siswa  kurangnya pendidikan
kurang menghargai guru. awal yang diberikan oleh
orang tua terhadap siswa
 siswa memiliki masalah
internal dalam keluarga
 lingkungan sosial siswa
dalam kehidupan sehari
 siswa kurang senang
 penggunaan kosa kata dengan guru yang
dalam penyampain bersangkutan
materi kadang-kadang
sulit dipahami oleh  siswa sering menggunakan
siswa. bahasa daerah
dilingkungan tempat
tinggal mereka.
 Pemahaman mereka
tentang penggunaan bahas
a indonesia masih kurang.
 bahasa yang digunakan
oleh guru dalam
penyampaian materi terlalu
berbelit-belit.

4 pemahaman/  Kurang maksimalnya  Guru kurang memahami konsep


pemanfaatan model implementasi model pembelajaran inovatif
-model pembelajaran inovatif di  Siswa kurang mendapat
pembelajaran kelas kesempatan pembelajaran
inovatif inovatif
berdasarkan  Siswa kurang bisa berperan aktif
karakteristik materi saat implementasi pembelajaran
dan siswa. inovatif
 Siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran inovatif

● Kurangnya kolaborasi peserta  Guru masih lebih memaksakan


didik dan guru dalam kehendaknya sendiri
pembelajaran  Siswa kurang diberi kesempatan
belajar kelompok
 Pembagian kelompok yang
dilakukan oleh guru secara
acak tanpa memperhatikan
keterampilan dan
kemampuan yang dimiliki
oleh masing-masing siswa

 Guru belum semua memiliki


 Kurangnya pembelajaran perangkat laptop yang memadai
yang mengintegrasikan  Siswa belum semua memiliki
Teknologi Informasi dan paket internet dan perangkat
Komunikasi (ICT) laptop yang memadai
 Kurangnya semangat belajar
Guru maupun Siswa terhadap
ICT

 Guru kurang memahami


 Belum semua guru keterampilan abad 21 terutama
menjalankan pembelajaran 4C (Creativity, Collaboration,
berorientasi pada Critical Thingking, dan
keterampilan belajar dan Communication)
mengembangkan  Belum semua guru memasukkan
Keterampilan Abad 21 (4C) unsur keterampilan abad 21 ke
dalam RPP
 Guru yang sudah memasukkan
unsur keterampilan abad 21 ke
dalam RPP, belum semua bisa
menjalankan RPP dengan
maksimal

 Kurang berkembangnya
kemampuan literasi siswa  Kurangnya sarana pendukung
literasi siswa
 Guru kurang menjadi figur
literasi bagi siswa
 Guru kurang memahami konsep
kemampuan literasi (literasi
baca tulis, numerasi, sains,
digital, finansial, dan budaya
dan kewargaan (Kemdikbud,
2017))
 Belum semua guru memasukkan
konsep literasi ke dalam RPP
● Kurangnya konsep
Penguatan Pendidikan
 Kurangnya sosialisasi konsep
Karakter (PPK)
PPK kepada Guru
 Guru kurang memahami konsep
Penguatan Pendidikan Karakter
(religiusitas, nasionalisme,
integritas (kejujuran),
kemandiian, dan gotong royong)
 Belum semua guru memasukkan
konsep PPK ke dalam RPP

5 Materi terkait Literasi  Tingkat literasi numerasi  Peserta didik malas dalam
numerasi, Advanced siswa masih sangat rendah mencari disumber buku,
material, artikel dan internet
miskonsepsi, HOTS.  Guru kurang memahami cara
meningkatkan kemampuan
literasi numerasi siswa
 Sekolah kurang memiliki
sumber belajar literasi numerasi

 Guru hanya mengajarkan


 Guru kurang materi yang ada di buku
memberikan materi dan kurang mengaitkan
pembelajaran perawatan dengan budaya kerja di
Mesin sepeda motor industri.
yang konstektual dan  Kurangnya
teknologi terbaru pengetahuan guru
berkaitan dengan
pengalaman di industri atau
dunia kerja.
 Guru belum pernah
mengikuti pelatihan dan on
job training di Industri
Otomotif
 Kurangnya pembelajaran
yang berorientasi HOTS  Guru kurang memahami konsep
pembelajaran berorientasi
HOTS
 Guru kurang mengikuti
pelatihan berkenaan dengan
pembelajaran HOTS
 Siswa kurang memiliki
 Kurangnya kemampuan
keterampilan berpikir tingkat
siswa dalam
tinggi
memberikan jawaban
yang tepat terhadap soal
yang berbentuk HOTS
 Guru dalam memberikan
pada mata pelajaran
materi pembelajaran jarang
Pemeliharaan kopling
melatih kemampuan siswa
Sepeda Motor
untuk menganalisi
permasalahan yang ada
pada materi ajar.
 Materi yang disajikan atau
disampaikan oleh guru
hanya sebatas pada level
memahami (C2)
 Guru jarang mengaitkan
materi pembelajaran dengan
kondisi faktual yang ada
pada lingkungan siswa.
 siswa tidak mampu  Metode yang diterapkan
menganalisis kerusakan oleh guru dalam proses
pada sistem transmisi pembelajaran kurang tepat.
manual sepeda motor.

 materi yang diajarkan oleh


guru kurang membiasakan
siswa untuk menerapkan
tingkat berpikir tinggi
(HOTS)
 disebabkan Karena materi
yang dirancang oleh guru
di RPP hanya sampai C2
saja
 siswa keseringan
menggunakan LOTS
 model pembelajaran
yang digunakan
guru masih
kebanyakan kata kerja
operasional C2

6 pemanfaatan  Teknologi kurang  Guru masih banyak yang gagap


teknologi/inovasi dimaksimalkan dalam teknologi dan malas belajar
dalam pembelajaran. pembuatan media ajar untuk  Keterbatasan ekonomi orangtua
pembelajaran perawatan dalam memfasilitasi siswa akan
mesin sepeda motor. media internet.
 Fasilitas sekolah masih belum
optimal

 Kemampuan yang  Guru kurang mengikuti


dimiliki guru dalam perkembangan dalam
mengelola teknologi penggunaan teknologi
informasi dan dan komunikasi .
komunikasi masih  Fasilitas yang dimiliki oleh
sangat kurang. guru untuk mengakses
teknologi informasi dan
komomunikasi terbatas
 Kegiatan guru dalam
belajar mandiri tentang
teknologi informasi dan
komunikasi sangat kurang.
 Guru cenderung lebih
nyaman dengan model
pembelajaran ceramah.

 kurangnya pelatihan yang


 Keterampilan yang diikuti oleh guru tentang
dimiliki oleh guru model-model pembelajaran
terhadap model-model dalam penyampaian materi
pembelajaran yang kepada peserta didik.
diterapkan dalam  guru tidak berusaha untuk
penyampaian materi mengembangkan
pembelajaran masih pengetahuan tentang model-
kurang model pembelajaran yang
diketahui.
 Guru kurang memanfaatkan
teknologi untuk mencari
teori-toeri tentang model
pembelajaran
 Guru tidak mengikuti
perkembangan terhadap dunia
pendidikan

 Kemampuan guru dalam


 sebagian materi yang mengelola materi
disampaikan oleh guru pembelajaran berbasis
melalui pembelajaran teknologi kurang.
berbasis teknologi tidak  Fasilitas yang dimiliki oleh
tersampaikan dengan guru untuk menyampaikan
baik materi pembelajaran
berbasis TIK sangat
terbatas.
 Fasilitas yang dimiliki oleh
siswa untuk mengakses
materi pembelajaran dari
guru yang berbasis TIK.
 Kualitas jaringan untuk
mengaksesmateri
pembelajaran kurang
mendukung.

 guru tidak mampu mengelola


 .Guru sulit menentukan data yang diperoleh dari
model pembelajaran hasil penilaian siswa .
mana yang sesuai  guru jarang melakukan
dengan kondisi peserta pengamatan terhadap siswa
didik yang ada. pada saat proses belajar
mengajar berlangsung
 Kurangnya komunikasi
antara guru dan peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai