NIM : 20619305
Review Jurnal Valuasi Tanah
I. Pendahuluan
Perhatian akan valuasi biodiversitas dan ekosistem meningkat sejak istilah ecosystem
service mulai dipopulerkan karena adanya Millennium Ecosystem Assessment pada tahun
2005 (Atkinson, Bateman, & Mourato, 2012). Banyak hal yang bisa divaluasi dari mulai
komoditas yang ada pada suatu ekosistem hingga komponen abiotik dalam ekosistem
tersebut seperti tanah, air, maupun udara. Salah satu komponen abiotik yang oerlu divaluasi
adalah tanah.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa tanah utamanya pada lahan pertanian banyak
yang menjadi hot spot dalam pemberian layanan ekosistem (Berkel & Verburg, 2014). Tanah
merupakan salah satu sumber daya alam yang berada dibawah tekanan yang kian meningkat
yang disebabkan oleh aktivitas manusia (Jonsson, Nikolaidis, & Davidsdottir, 2016).
Gambaran dari framework layanan ekosistem yang diberikan tanah dapat dilihat pada gambar
1. Tanah menyediakan berbagai macam kebermanfaatan bagi manusia sendiri. Namun begitu
tanah kurang dihargai atas nilai-nilai yang diberikannya, sehingga tidak terlalu
diperhitungkan juga oleh para pengambil keputusan.
3. Classification and Valuation of Soil Ecosystem Services (2016) – Jon Orvar H Jonsson,
Brynhildur Davidsdottir.
Pendekatan berbasis preferensi digunakan untuk valuasi tanah. Valuasi dengan
pendekatan ini selalu berdasarkan nilai antroposentrik atau nilai untuk manusia. secara
umum terdapat dua kategori valuasi yaitu use dan non-use dengan pembagian lebih rinci
ditunjukan pada diagram berikut.
Gambar 3. Total valuasi ekonomi
Sumber: (Jonsson & Davidsdottir, Classification and Valuation of Soil Ecosystem, 2016)
Atkinson, G., Bateman, I., & Mourato, S. (2012). Recent Advances in The Valuation of Ecosystem Services
and Biodiversity. Oxford Review of Economic Policy, 22-47.
Berkel, D. B., & Verburg, P. H. (2014). Spatial Quantification and Valuation of Cultural Ecosystem Services
in An Agricultural Landscape. Ecological Indicators, 163-174.
Dominati, E., Mackay, A., Green, S., & Patterson, M. (2014). 2. A Soil Change-Based Methodology for The
Quantification and Valuation of Ecosystem Services from Agro-Ecosystem: A Case Study of
Pastoral Agriculture in New Zealand . Ecological Economics, 119-129.
Jonsson, J. O., & Davidsdottir, B. (2016). Classification and Valuation of Soil Ecosystem. Agricultural
Systems, 24-38.
Jonsson, J. O., Nikolaidis, N. P., & Davidsdottir, B. (2016). Valuation of Soil Ecosystem Services. Advances
in Agronomy, 356-383.