Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Anggota Kelompok :


1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..

No. Absen :
Kelas :
Elemen : Persiapan Alat dan Bahan
Mata Pelajaran : Peminatan (Pengolahan Hasil Produk Lokal)
Materi : Memahami menggunakan berbagai alat,
Memahami cara membersihkan dan penyimpanan alat, dan menerapkan cara
pemilihan bahan hewani dan nabati
Pertemuan : 1 (satu)
Waktu : 85 menit

Memasak akan menjadi sangat menyenangkan jika berhasil menyajikan


masakan yang lezat dan disukai banyak orang apalagi oleh keluarga tercinta. Tetapi,
terkadang hobi memasak ini menjadi jarang dan enggan dilakukan jika mengingat
banyak hal yang harus disiapkan sebelum memasak. Belum lagi setelahnya bertebaran
sisa-sisa bahan masakan dan peralatan dapur yang harus dibersihkan. Tentunya
hal-hal tersebut menyita waktu yang cukup banyak, sementara pekerjaan lain masih
menanti. Persiapan bahan-bahan dan peralatan memasak secara tepat menjadi faktor
penting yang akan mempersingkat waktu dalam proses memasak. Perencanaan dan
persiapan dalam kegiatan masak umumnya dikenal dengan sebutan mise en place.
Mise en place merupakan istilah bahasa perancis atau preparation dalam
bahasa inggris yang berarti mengatur segala sesuatu pada tempatnya sebelum suatu
kegiatan dilakukan. Persiapan (mise en place) dalam pengolahan bahan makanan
merupakan segala sesuatu yang harus disiapkan sebelum pengolahan. Persiapan akan
menentukan keefektifan dan keberhasilan suatu hasil pengolahan, persiapan
pengolahan meliputi persiapan alat, pengukuran, persiapan bahan, pencucian,
penyiangan dan pemotongan.
Peralatan dapur terdiri dari perlengkapan (equipment) dan peralatan (utensils).
Kitchen equipment adalah perlengkapan dapur atau peralatan besar yang membuat
ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan, seperti meja,
kompor, oven, refrigerator, dil. Sedangkan kitchen utensils adalah peralatan kecil
yang digunakan untuk mengolah makanan, seperti panci, pisau, sutil, dil. Dalam
bahasa sehari-hari kedua istilah ini disamakan menjadi peralatan dapur yang
mencangkup equipment dan utensils. Masing-masing peralatan dapur mempunyai
bentuk dan fungsi yang berbeda, juga mempunyai resiko masing-masing apabila tidak
digunakan semestinya. Peralatan dapur yang bersifat elektrik dan mekanik biasanya
dilengkapi dengan buku petunjuk tentang teknik perawatan dan keselamatan kerja.

1. Peserta didik mampu Memahami Cara Menggunakan Berbagai Alat


2. Peserta didik mampu Memahami Cara Membersihkan & Penyimpanan Alat
3. Peserta didik mampu Menerapkan Cara Pemilihan Bahan Hewani & Nabati

1. Peserta didik dapat menggunakan berbagai alat sesuai prosedur


2. Peserta didik dapat menerapkan berbagai cara membersihkan dan menyimpan
peralatan
3. Peserta didik dapat memilih bahan makanan hewani dan nabati yang berkualitas

1. Siswa mampu mengaplikasikan teori yang sudah diberikan dalam permasalah di


industri kuliner
2. Siswa mampu menganalisis berbagai kasus yang ada di industri kuliner
3. Siswa mampu menemukan solusi yang ada di industri kuliner
4. Siswa mampu berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan di industri kuliner
5. Siswa mampu bekerja sama dengan tim secara baik
6. Siswa mampu berkomunikasi dengan baik

A. Contoh kasus
Kasus 1 (pengetahuan alat)
Hidayatullah.com melaporkan bahwa hasil penelitian awal laboratorium
terkait kasus keracunan yang menimpa 180 mahasiswa di kantin Universitas Al-Azhar
Mesir mengindikasikan bahwa peralatan makan yang kotor menjadi penyebab utama
insiden tersebut. Wakil pimpinan Universitas Al-Azhar, Ahmad Husny, menegaskan
bahwa keracunan disebabkan oleh peralatan makan yang tidak bersih, bukan karena
makanan yang telah membusuk.
Husny menambahkan, "Jika disebabkan oleh makanan membusuk, jumlah
korban yang terkena dampaknya seharusnya lebih banyak, minimal 3.000 mahasiswa,
bukan hanya 180." Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Ahmad al-Bakary, ketua
persatuan mahasiswa, yang menekankan bahwa kejadian keracunan makanan
merupakan akibat dari kurangnya kebersihan di dapur asrama, terutama terkait dengan
keadaan piring dan peralatan dapur yang tidak bersih. Al-Bakary juga memberi
peringatan bahwa risiko keracunan makanan dapat terulang jika kebersihan dapur
tidak segera diperbaiki.
Ia mencatat bahwa banyak pekerja yang seharusnya dihentikan sementara
setelah insiden keracunan sebelumnya masih tetap bekerja. "Dapur hanya memiliki 28
pekerja, sementara ada 12.000 mahasiswa yang tinggal di asrama. Oleh karena itu,
sulit untuk menjaga kebersihannya dan memastikan peralatan yang digunakan
benar-benar bersih." Di sisi lain, pejabat Al-Azhar, Abdul Wahid Wujud, menolak
tuduhan bahwa ada niat jahat di balik kejadian tersebut.
Wujud menjelaskan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab menyediakan
makanan bagi mahasiswa dipilih melalui tender nasional yang terbuka, dihadiri oleh
pejabat negara dan kementerian keuangan. Ia menegaskan bahwa kelompok Salafy
dan Ikhwan tidak terlibat dalam proses tersebut, membantah tuduhan yang ditujukan
kepada kedua kelompok Islam di Mesir terkait kasus keracunan tersebut.

Berita diambil dari


https://hidayatullah.com/berita/internasional/2013/05/03/2852/keracunan-di-al-azhar-disebab
kan-peralatan-makan-kotor.html#google_vignette

Kasus 2 (pengetahuan bahan)


Jakarta, CNN Indonesia – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya
mengungkap hasil Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Surabaya mengungkap hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel masakan
daging kurban penyebab keracunan massal 71 warga Kalilom Indah Seruni 2, Tanah
Kali Kedinding, Kenjeran.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan)
Surabaya itu menyebutkan masakan daging kurban yang dimakan warga terpapar
bakteri salmonella.

"Daging yang dimasak untuk sate, gulai daging dan krengsengan mengandung bakteri
Salmonella sp. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh daging yang diolah kurang
dicuci bersih dan dimasak kurang matang," kata Nanik kepada awak media, Kamis
(6/7) malam.
Nanik menjelaskan Salmonella merupakan kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi
di saluran usus manusia, serta sering menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini
dapat hidup di saluran usus hewan dan ditularkan ke manusia melalui makanan yang
terkontaminasi kotoran hewan. Selain itu, konsumsi makanan yang kurang matang
dan tidak dicuci juga dapat meningkatkan risiko terkontaminasi.

"Masa inkubasi bakteri Salmonella sp adalah 6 hingga 72 jam. Hal ini sejalan dengan
hasil penyelidikan epidemiologi oleh Tim Dinkes Kota Surabaya bahwa sebagian
besar kasus mengalami gejala awal pada jam ke 9 hingga 10 jam setelah menyantap
hidangan yang disajikan," katanya.

Gejala yang ditimbulkan pada kasus keracunan ini, imbuh Nanik, yakni Diare
sebanyak 20,80 persen, demam sebanyak 17,20 persen, pusing sebanyak 17,20 persen,
mual sebanyak 16,00 persen, lemas sebanyak 15,20 persen, dan muntah sebanyak
13,20 persen. "Gejala-gejala tersebut merupakan beberapa gejala yang
mengindikasikan seseorang terinfeksi bakteri Salmonella sp," katanya.

Nanik mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam berkegiatan sehari-hari secara disiplin dan konsisten.

Berita diambil dari


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230707071932-20-970485/dinkes-ungkap-penyeb
ab-keracunan-massal-olahan-daging-kurban-surabaya

1. Jaringan Internet
2. Handphone/ laptop
3. Alat tulis (Buku, pensil dan pulpen)
Selamat Mengerjakan 😊
RUBRIK PENILAIAN

Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil laporan analisis yang telah diselesaikan
siswa
NO Aspek Penilaian Skala penilaian

1 2 3 4

Kurang Cukup Baik Baik


Sekali

1. Kemampuan 1. Mudah dibaca Urutan alur Urutan alur urutan alur urutan alur
menyelesaikan pengerjaan pengerjaan pengerjaan pengerjaan
studi kasus dalam dan tulisan dan tulisan dan tulisan dan tulisan
industri kuliner tidak hanya cukup terorganisir
terorganisir dipahami mudah sangat baik
dengan oleh orang untuk dan mudah
baik dan yang dibaca dibaca/dipa
sangat sulit mengetahui hami
dibaca dan apa yang
dipahami harus
dikerjakan

2. Logika dan analisis logika dan Logika dan Logika dan Semua
dalam penyelesaian analisis analisis analisis kasus
tidak menyelesai menyelesaik terselesaika
menyelesai kan ⅓ an ⅔ kasus n dengan
kan kasus kasus yang yang ada benar
yang ada ada

3. Komitmen terhadap Tugas Tugas Tugas Tugas


waktu diserahkan diserahkan diserahkan diserahkan
lebih 15 lebih 10 10 menit 15 menit
menit dari menit dari lebih awal dari 85
85 menit 85 menit dari 85 menit yang
sesuai sesuai menit yang telah
dengan dengan telah ditentukan
yang yang ditentukan
ditentukan ditentukan

4. Penyebutan perbedaan Tugas tidak Tugas Tugas Tugas


dan kesamaan antar menyertaka hanya menyertaka menyertaka
kasus n menyertaka n kesamaan n kesamaan
perbedaan n dan dan
dan perbedaan/ perbedaan perbedaan
kesamaan kesamaan namun tidak semua yang
antar kasus antar kasus disebutkan ada di
semua kasus
5. Kecepatan respon Memberika Memberika Memberika Memberika
n respon n respon n respon n respon
lebih dari tugas lebih tugas tepat tugas
deadline dari saat kurang dari
yang deadline deadline deadline
ditetapkan yang telah
ditentukan

NO Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Nilai Ket.


Skor

Mudah Logika Komit Penyebut Kecepat


dibaca dan men an an
analisis terhada perbedaa respon
p waktu n dan
kesamaa
n antar
kasus

Penilaian ini dilakukan saat siswa melakukan presentasi di depan kelas, bersama
kelompoknya
NO Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor

1. Penggunaan Gestur - Sikap badan yang tegap (tidak bersandar pada 4


tembok, kusi ataupun meja)
- Gerakan tangan harmonis dengan hal yang
disampaikan (tidak terlalu over dalam gerakan)
- Berdiri menghadap pendengar tidak
membelakangi pendengar)
- Tidak melakukan mobilitas yang terlalu banyak

Hanya menunjukan 3 kriteria 3

Hanya menunjukan 2 kriteria 2

Hanya menunjukkan 1 kriteria 1

2. Sistematika Penyajian - Menyajikan presentasi dengan terorganisir dari 4


Presentasi pembuka hingga penutup
- Menyajikan presentasi dengan terorganisir dari
sebab hingga penyelesaian masalah dari materi
tersebut
- Menyajikan presentasi dengan terorganisir dari
penjelasan materi hingga tanya jawab

Hanya mencakup 2 kriteria 3

Hanya mencakup 1 kriteria 2

Tidak memenuhi kriteria apapun 1

3. Kedalaman Materi - Mampu menjalankan konsep materi tersebut 4


secara praktis
- mampu menjelaskan akibat dari permasalahan
materi tersebut secara praktis
- mampu menyelesaikan persoalan terkait materi
tersebut secara praktis

Hanya mencakup 2 kriteria 3

Hanya mencakup 1 kriteria 2

Tidak memenuhi kriteria apapun 1

4. Media Presentasi - Membuat sebuah alat sederhana sebagai 4


peragaan
- membuat sebuah simulator / model animasi

- Membuat simulator 3
- Membuat powerpoint dengan animasi yang
mendukung

- Membuat power[point tanpa animasi (hanya 2


teks dan gambar)

- Menyampaikan materi menggunakan lisan tanpa 1


media apapun

NO Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Nilai Ket.


Skor

Penggun Sistematika Kedalama Media


aan Penyajian n Materi Presentasi
Gestur Presentasi
Penilaian ini dilakukan ketika siswa melakukan diskusi bersama kelompoknya
masing-masing

NO Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor

Siswa menunjukkan kerjasama yang sangat baik 4

1. Kemampuan Bekerjasama Siswa menunjukkan kerjasama yang baik 3

Siswa menunjukkan kerjasama yang cukup baik 2

Siswa menunjukkan kerjasama yang kurang baik 1

Siswa mampu menjelaskan kepada temannya 4


dengan sangat baik sesuai materi yang sedang
dipelajari
2. Kemampuan Menjelaskan
Kepada Teman Siswa mampu menjelaskan kepada temannya 3
dengan baik sesuai materi yang sedang dipelajari

Siswa mampu menjelaskan kepada temannya 2


dengan cukup baik sesuai materi yang sedang
dipelajari

Siswa mampu menjelaskan kepada temannya 1


dengan kurang baik sesuai materi yang sedang
dipelajari

Siswa menunjukkan kekompakan dalam kelompok 4


dengan sangat baik

3. Kekompakan Siswa menunjukkan kekompakan dalam kelompok 3


dengan baik

Siswa menunjukkan kekompakan dalam kelompok 2


dengan cukup baik

Siswa menunjukkan kekompakan dalam kelompok 1


dengan kurang baik

Siswa selalu aktif dalam diskusi kelompok 4

Siswa sering aktif dalam diskusi kelompok 3


4. Keaktifan
Siswa kadang-kadang aktif dalam diskusi 2
kelompok

Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok 1


Siswa mampu menerima dan memahami 4
penjelasan teman sesuai materi pembelajaran
dengan sangat baik
5. Kemampuan Menerima
Penjelasan Teman Siswa mampu menerima dan memahami 3
penjelasan teman sesuai materi pembelajaran
dengan baik

Siswa mampu menerima dan memahami 2


penjelasan teman sesuai materi pembelajaran
dengan cukup baik

Siswa mampu menerima dan memahami 1


penjelasan teman sesuai materi pembelajaran
dengan kurang baik

NO Nama Peserta Didik Aspek Penilaian Jumlah Nilai


Skor
Kema Kemam Kekom Keaktifa Kemamp
mpuan puan pakan n dalam uan
Bekerj Menjela Kelompo Menerim
asama skan k a
Kepada Penjelasa
Teman n Teman

Kelompok 1

1.

2.

3.

Kelompok 2

1.

2.

3.

dst.

Anda mungkin juga menyukai