Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

Pekerjaan :Pembangunan Gedung Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten Malinau 16


LAPORAN AKHIR

BAB - 4
PERENCANAAN GEOMETRI DAN PERKERASAN
JALAN

4.1. PERENCANAAN GEOMETRI JALAN


Perencanaan jalan direncanakan berdasarkan pada buku “Petunjuk Teknik
Survai dan Perencanaan Teknik Jalan Kabupaten No. 013/T/Bt/1995" dan “Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997” yang dikeluarkan oleh
oleh Bina Marga, dengan kecepatan rencana 40 km/jam. Standar Geometris yang
dimaksud meliputi standar penentuan parameter-parameter alinyemen horisontal,
vertikal, maupun jalan yang akan dipakai dalam perencanaan teknis.
Berikut tabel kriteria perencanaan untuk jalan luar kota, yang ditetapkan
pada pekerjaan perencanaan teknis jalan sebagai berikut:

4.1.1. Kecepatan Rencana


Tabel 4.1. Kecepatan Rencana Minimum

Kelas Jalan Datar Bukit Pegunungan


IIIA 50 40 30
IIIB1 40 30 30
IIIB1 40 30 30
IIIC 30 30 20

4.1.2. Dimensi Melintang Jalan


Standar Desain Geometrik untuk untuk lebar perkerasan, lebar bahu jalan,
kemiringan melintang dan daerah milik jalan (damija) dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Pekerjaan :Pembangunan Gedung Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten Malinau 17


LAPORAN AKHIR

Gambar 4.1. Tipikal melintang jalan pada daerah timbunan dan galian

4.1.3. Alinyemen Horisontal


a. Kriteria Teknis Jalan
Kriteria teknis jalan mencakup kriteria teknis jaringan jalan dan kriteria teknis
pemilihan konstruksi perkerasan jalan. Kriteria teknis jaringan jalan pada
permukiman ditentukan berdasarkan ketersediaan jaringan jalan permukiman sesuai
dengan lebar jalan, cakupan pelayanan dan fungsi jalan. Berdasarkan fungsinya jalan
umum dikelompokkan menjadi jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan
lingkungan.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan, sistem jaringan jalan pada permukiman termasuk sistem jaringan jalan
sekunder dengan fungsi jalan sebagai berikut:
1. Jalan Lokal Sekunder
2. Jalan Lingkungan Sekunder :

Pekerjaan :Pembangunan Gedung Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten Malinau 18


LAPORAN AKHIR

Tabel 4.2. Kriteria Teknis Jaringan Jalan


Lebar
Hierarki Hierarki
Hierarki Perkerasan
Jalan Jalan
Jalan
Jalan yang
menghubungkan
kawasan sekunder
kesatu dengan
perumahan
Jalan Lokal kawasan sekunder 3 meter-
Permukiman
Sekunder kedua dengan 5,5 meter
perumahan,
kawasan sekunder
ketiga dan
seterusnya sampai
ke perumahan.

Jalan yang
Jalan
Menghubungkan antar 1,5 meter –
Lingkungan Perumahan
persil dalam kawasan 3 meter
Sekunder
perkotaan.

Sumber : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang


Jalan

b. Jari – Jari Minimum


Tabel 4.3. Jari-jari minumum
VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20
Jari-jari minimum
600 370 210 110 80 50 30 15
Rmin(m)
Jari-jari minimum
tanpa lengkung 2500 1500 900 500 350 250 130 60
peralihan (m)
Jari-jari minimum
5000 2000 1250 700 - - - -
tanpa superelevasi (m)

Sumber : Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, departemen PU, Ditjen Bina
Marga, 1997

c. Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan panjang pencapaian superelevasi (Le)


Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan panjang pencapaian superelevasi (Le)
untuk jalan 2 lajur 2 arah dapat ditetapkan dengan menggunakan Tabel 4.5.

Pekerjaan :Pembangunan Gedung Arsip Kantor Pertanahan Kabupaten Malinau 19

Anda mungkin juga menyukai