SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis
Universitas Wanita Internasional
Oleh :
Deni casmadjanuar
NIM :
20819132
Disetujui Oleh:
Pembimbing
Universitas Wanita Internasional
Dengan ini menyatakan bahwa peneliti ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan sepanjang pengetahuan saya,tidak berisi materi yang
dipublikasikan atau ditulis oranglain atau telah digunakan sebagai
persyaratan penyelesaian studi diperguruan tinggi lain,kecuali pada bagian
tertentu yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulis karya ilmiah sebagai mana mestinya.
Bandung,
Penulis
DENI CASMADJANUAR
NIM : 20819132
KATA PENGANTAR
Deni casmadjanuar
Nim : 20819132
DAFTAR ISI
BAB II.........................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .............................
2.1 Penelitian Terdahulu .........................................................................
2.2.1 Konsep Efektifitas Program.........................................................
2.2 Komunikasi .......................................................................................
2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi Yang Efektif .............................................
2.2.2 Pentingnya Komunikasi Organisasi ...........................................
2.3 Sosialisasi
19
2.3.1 Sosialisasi Program.....................................................................
2.4 Penelitri Terdahulu Hubungan Antar Variabel
25
2.4.1 Hubungan Antar Variabel Efektivitas Program .........................
2.4.2 Tata Cara Menggunakan Terminal Parkir Elektronik.................
2.4.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Terminal Parkir
Elektronik....................................................................................
2.5 Konsep Implementasi Kebijakan
...............................................................................................................................
2.5.1 Pengertian Implementasi Kebijakan ..........................................
2.5.2 Model Implementasi Kebijakan..................................................
2.6 Konsep Smart City
30
2.6.1 Pengertian Smart City.................................................................
2.6.2 Model Smart City........................................................................
2.6.3 Smart Parking System.................................................................
2.7 Kerangka Pikir
33
2.8 Hipotesis Penelitian
35
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target Realisasi Retribusi Parkir Pra Kenaikan Tahun 2017-
2019.............................................................................................
Tabel 1.2 Jenis Pelanggaran Parkir di kota Bandung ..................................
Tabel 1.3 Kebijakan Tarif............................................................................
Tabel 1.4 Perbandingan Tarif Pra dan Pascha Kenaikan.............................
Tabel 1.5 Timeline Penelitian......................................................................
Tabel 2.1 Definisi Efektifitas.......................................................................
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Hubungan Efektifitas Program dan
Sosialisasi Program....................................................
Tabel 2.3 Peneliti Terdahulu Terkait Hubungan Sosialisai Program...........
Tabel 3.1 Operasional variabel....................................................................
Tabel 3.2 Kriteria Presentase Retribusi Parkir.............................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Nominal Tarif Parkir dari Juru Parkir Yang Nakal..................
Gambar 2.1 Hubungan Antara Variabel Efektifitas Program......................
Gambar 2.2 Hubungan Antara Variabel Efektifitas dan Sosialisai
Program........................................................................................................
Gambar 2.3 Pradigma Penelitian.................................................................
Gambar 4.1 Profil Singkat Blud Upt Perparkiran Dinas Perhubungan
Kota Bandung........................................................................
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung..........
Gambar 4.3 Diagram Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Bandung
Gambar 4.4 Diagram Pegawai Berdasarkan Pangkat Dan Golongan..........
Gambar 4.5 Sosialisasi Pada Media Sosial UPT Perparkiran......................
Gambar 4.6 Sosialisasi Pada Radio PRFM dan Siaran TV..........................
Gambar 4.7 Papan Informasi Tarif Parkir....................................................
Gambar 4.8 Tata Cara Singkat Penggunaan Elektronik..............................
Gambar 4.9 Sosialisasi Penggunaan Elektronik Parkir................................
Gambar 4.10 Tiket Elektronik Parkir..........................................................
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PROGRAM KOMUNIKASI DAN SOSIALISASI
MENGGUNAKAN MESIN TERMINAL PARKIR
ELEKTRONIK(TPE) DI KOTA BANDUNG
Oleh :
Deni casmadjanuar
20819132
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF SOCIALIZING THE ELECTRONIC PARKING
TERMINAL PROGRAM IN INCREASING PARKING RATES IN
BANDUNG CITY
By :
Deni casmadjanuar
(Communication Science Study Program)
The city of Bandung is one of the cities with a level of the number of
private motorized vehicles which tends to increase every year. In line
with this context, the Bandung city government made a policy in order
to make the transition of people from private vehicles to using public
transportation and to minimize the occurrence of congestion, namely
by increasing the cost of tariffs. parking in the city of Bandung which
is regulated in the Bandung mayor's regulation number 66 of 2021
concerning parking service rates.In general, this study aims to
determine the effectiveness of the program to increase parking fees, to
find out the obstacles encountered during implementation, and to find
out alternative strategies that will be used to increase the effectiveness
of the program to increase parking fees in the city of Bandung. This
research uses a qualitative descriptive approach. The data collection
in this study was carried out through interviews, observations,
document study studies, and conclusions. The results of this study
indicate that in general the effectiveness of increasing parking fees is
not effective. Based on the program effectiveness factors used, namely:
Program socialization, Clarity of goals Understanding of the
Program, Availability of Facilities and Infrastructure, and Monitoring
and Control Systems. However, in implementing the increase in
parking fees in the city of Bandung, there are still deficiencies in terms
of socialization, information and work procedures. There are several
alternative strategies produced in this study including the following:
Infographics, SOPs, making banners that are posted on public streets
regarding the increase in parking fees.
Keywords: The effectiveness of socializing the electronic parking terminal
program in increasing parking rates in bandung city
BAB I
PENDAHULUAN
Parkir di trotoar
Sumber : Perwal Kota Bandung No.66 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan retribusi di
Bidang Perhubungan
Maka tabel 1.3 dari itu penjelasan tarif yang sudah ditentukan dalam
perwal No.66 Tahun 2021. Munculnya tarif kebijakan tarif parkir dengan
tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah,karena pemerintah tidak
melihat keutamaan rakyat kecil hal ini disayangkan dengan tujuan dengan
diadakanya kenaikan tarif tersebut membuat masyarakat yang membayar
parkir menjadi semakin banyak bukan peminat parkiranya yang menjadi
besar dan itu memberatkan masyarakat.
Tabel 1.4 Perbandingan Tarif Pra dan Pascha Kenaikan
Gambar 1.1 Nominal Tarif Parkir dari Juru Parkir Yang Nakal
Sumber : Dari Media sosial Istragram
Maka hal ini disebabkan oleh tarif parkir membuat ke ikiutsertaan
masyarakat dalam kebijakan tersebut sedikit berkurang,karena sejumlah
masyarakat mengatakan keberatan dengan kebijakan tersebut. Seperti yang
disampaikan salah satu warga kenaikan parkir 50% memberatkan apalagi
mayoritas pengguna bahu jalan mayoritas pengguna pengendaraan motor
yang kelas menengah kebawah. Selain itu sering terjadi kejadian ketentuan
tarif yang ada pada perda berbeda dengan yang dilapangan bisa lebih besar
misal dari Tarif Rp 3.000 dilapangan bisa menjadi tarif Rp 5.000 , karena
barang kali juru parkir mengambil jasa (Budi,2022)
Keikutsertaan masyarakat dalam hal tersebut merupakan hal yang
sangat penting,karena mesin Elektronik parkir itu sendiri di ciptakan untuk
digunakan oleh mayarakat serta upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di Kota Bandung. Maka dari itu partisipasi masyarakat
sangat dibutuhkan agar tujuan diadakanya Elektronik Parkir dapat berjalan
secara optimal,serta pencapaian target retribusi parkir dapat terealisasi
secara maksimal. Namun hal tersebut tidak bisa menitik beratkan
kemasyarakat tetapi harus seimbang dengan fasilitas yang
memadai,keamanan dan kenyamanan masyarakat. Seperti yang terjadi pada
kawasan pasar andir terutama hari minggu/libur seorang pengendara mobil
haarus membayar uang parkir sebesar Rp20.000,dan yang menjadi
maslahnya tarif parkir tersebut diterakan pada nomor kendaraan,dan hal ini
sangat berbeda jauh dari tarif parkir resminya. Selain itu juga banyak
terdapat juru parkir resmi bekerja sama dengan oknum warga setempat yang
memintai uang parkir tidak sesui ketentuanya dan berujung pada pemecatan
juru parkir (calvin,2022). Terkait penelitian mengenai kenaikan taraif parkir
telah dilakukan oleh Samuri(2017) hasilnya menerangkan bahwa kenaikan
tarif parkir belum sepenuhnya dapat berpengaruh terhadap pemenuhan hak
konsumen. Selanjutnya peneliti dalam mengenai efektivitas terminal
elektronik parkir yang diukur dengan 5 indikator menghasilkan nilai 2,37%
dan hal itu belum bisa dikatakan dengan masih kurang efektif terlihat dari
kemampuan sosialisasi program masih kurang merata dan mengakibatkan
beberapa masyarakat tidak mematuhi terkait program Elektronik parkir
tersebut. Maka dari itu hubungan efektif dan komunikasi menurut. Effendy
(2001) menyatakan bahwa:
1. Komunikasi dapat dikatakan efektif, jika dapat menimbulkan
dampak seperti meningkatnya pengetahuan komunikasi,perubahan
sikap dan pandangan komunikan, karena hatinya tergerak akibat
komunikasi dan perubahan perilaku atau tindakan yang terjadi
pada komunikan.
2. Komunikasi dinilai efektif bila yang disampaikan dan
dimaksudkan oleh pengirim pesan berkaitan erat (identik) dengan
yang ditangkap dan dipahami oleh penerima pesan. Menurut Tubb
dan Moss (2005) ada lima hal yang menjadikan ukuran bagi
komunikasi efektif,yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada
sikap,hubungan yang makin baik, dan tindakan.
Menurut Schramm dan Kincaid (1977) menyatakan bahwa komunikasi akan
berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila
1. Pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan
kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman
dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang
diperoleh oleh komunikan.
2. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang
pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar.
3. Sebaliknya, apabila bidang pengalaman komunikan tidak sama
dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran
untuk mengerti satu sama lain.
Pembahasan mengenai beberapa teori dan pengertian-pengertian di
atas dapat dijelaskan bahwa komunikasi dan efektivitas dapat dikatakan
berjalan dengan baik jika pesan yang disampaikan oleh pengirim berkaitan
erat dengan pesan yang ditangkap dan diterima oleh penerima. Pemahaman,
kesenangan, mempengaruhi sikap, memperbaiki hubungan, dan tindakan
positif merupakan tujuan dari efektivitas. Maka dari itu penulis ingin
mengetahui “Bagaimana Efektivitas Program Komunikasi dan Sosialisasi
Mesin Terminal Parkir Elektronik di Kota Bandung” yang mana dalam hal
ini belum dilakukan oleh peneliti terdahulu terhadap kenaikan tarif parkir
yang terjadi pada awal tahun 2022.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dapat teridentifikasi
sebagai berikut :
1. Kurangnya efektivitas komunikasi dan sosialisasi kepada
masyarakat untuk menggunakan mesin terminal parkir elektronik
(TPE). Hal ini diindikasi oleh tidak berjalananya program TPE
parkir pada Dinas Perhubungan Kota Bandung di bidang UPT
Parkir.
2. Masih banyak jukir yang menerima uang tunai tanpa melakukan
pembayaran kemesin Terminal Parkir elektronik dapat
mempengaruhi terhadap hasil kinerja yang didapat oleh pegawai
Dinas Perhubungan Kota Bandung di bidang UPT Parkir.
3. Masyarakat masih banyak membayar uang tunai tanpa
menggunakan mesin terminal parkir elektronik dikarenakan belum
mengerti/memahami penggunaan mesin terminal parkir elektronik
2.3 Sosialisasi
2.3.1 Sosialisasi Program
Sosialisasi ada beberapa ukuran efetivitas program Sosialisasi yang
telah dijelaskan ,peneliti ini menggunakan sejumlah teori yang disampaikan
oleh para ahli seperti Budiana,Sutrisno,dan Siagan yang termuat dalam
jurnal Nurmawan (2019) dengan beralasan kesesuaian antara teori dengan
permasalahan yang dikaji,dengan indikatornya sebagai berikut:
Program sosialisasi yaitu keterampilan pihak pelaksanaan program
dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna
menyampaikan informasi terkait program tersebut agar tersalurkan
secara maksimal.
Kejelasan tujuan yang hendak dicapai,hal ini dilakukan supaya
karyawan dalam melaksanakan tugasnya dapat memenuhi target
dengan terarah sehingga tujuan atau sasaran organisasi tercapai.
Pemahaman program yaitu melihat sudah sejauh mana program atau
kegiatan sudah dimengerti oleh masyarakat.
Tersedia sasaran dan prasarana hal ini dibutuhkan dalam penunjang
pelaksanaan program supaya dapat berjalan dengan lancer.
Sistem pengawas dan pengendalian yaitu dilaksanakan untuk
menyusun dan menangkal terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan
dalam proses pelaksanaan program.
Efektifitas program ditujukan kepada kemampuan sumber daya
dalam bentuk perwujudan suatu program untuk peningkatan pelayanan
umum pada masyarakat begitu pula dengan efektifitas program sosialisasi
terminal parkir.Menurut Budiani efektivitas program dapat diukur melalui
kriteria-kriteria(dalam Nurmawan et al,2019) sebagai berikut :
Ketetapan sasaran program,yaitu digunakan untuk melihat sudah
seberapa jauh program yang dilaksanakan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Sosialisasi program,yaitu keterampilan pihak pelaksana program
dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna
menyampaikan informasi terkait program tersebut agar tersalurkan
secara maksimal.
Tujuan program yaitu kemampuan penyelenggara dalam mengetahui
sasaran yang dilakukannya program.Hal ini dapat dilihat dari
sosialisasi yang dilaksanakan mengenai program tersebut mudah
dipahami oleh masyarakat umum.
Pemantauan program yaitu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
pada saat atau sesudah dilakukan program sebagai bentuk apresiasi
kepada pelaksana program.
Soekanto dalam Lindriati dkk (2017) berpendapat sosialisasi
merupakan proses sosial tempat seorang individu mendapatkan
pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-
orang disekitarnya.
Tabel 2.2
Peneliti terdahulu terkait hubungan Efektifitas Program dan Sosialisasi program
Sumber Hasil Penelitian
Menurut Beni (2016: 69) Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau
dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat
output, kebijakan dan prosedur dari organisasi.
Ditjen Binlantas Depnaker, Penilaian terhadap tingkat kesesuain program merupakan salah
1983, dalam Setiawan, 1998 satu cara untuk mengukur efektifitas program. Efektivitas
program dapat diketahui dengan membandingkan tujuan
program dengan output program.
Budiani (2007) antara lain meliputi ketepatan sasaran program, sosialisai
program, tujuan program, dan pemantauan program.
Sumber : Data dari peneliti
Berdasarkan tabel diatas, maka bisa digambarkan hubungan antara
variabel Efektifitas program seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :
Budiani (2007)
Efektifitas Program
Pemahaman
program
Tepat sasran
Tepat waktu
Tercapainya tujuan
Perubahan nyata
Menggunakan Mesin
Sosialisasi Program
Sasaran Program
Sosialisasi
Tujuan Tujuan
Pemantauan sasaran
Kota Bandung.
18 ,5
X 269=49,765=50 Orang
100
1. Observasi
Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang
terbentuk terhadap objek peneliti yang dilakukan secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses bertanya dan wajib secara
langsung antara dua orang atau kelompok yang memiliki maksud
tertentu dalam terjadinya proses tersebut.Penulis melakukan tanya
jawab langsung kepada pihak yang berwenang dalam pelaksanaan
program elektronik parkir,yaitu unit pelaksana teknis parkir dishub
kota bandung untuk memperoleh informasi mengenai kenaikan tarif
parkir dalam penerapan elektronik parkir yang sejauh ini sedang
berlangsung,kepada juru parkir bsebagai pelaku yang berperan
dalam proses pelaksanaan program elektronik parkir,serta
masyarakat yang mendapatkan pelayanan program elektronik parkir.
3. Kusioner
Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
keterangan dengan memberikan pertanyaa-pertanyaan tertulis yang
berisi mengenai kualitas efektifitas program sosialisasi
menggunakan mesin terminal parkir.
Dimana akan diberikan lima skala penilian sebagai berikut :
Tabel 3.3
Penilian skala Likert
Penilaian Frekuensi
Y = a+bX
Dimana :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b =Angka arahan atau koefisien regresi,yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen.Bila b (+) maka
naik,dan bila (-)maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen ynag mempunyai nilai
tertentu.
Data yang dihasilkan dengan rumusan tesebut berupa data
interval,maka untuk mendapatkan data menjadi ordinal hasil yang
diperoleh variabel X dan Y dirubah dengan bentuk MSI(bentuk tabel).
Tahapan cara perhitungan dengan menggunakan regresi
linier sederhana :
a. Menghitung harga a dan b dengan rumusan sebagai berikut:
Y = a + bX
0
X
Keterangan :
T = nilai uji t r2 = koesisien determinasi
r = koefisien relasi n = jumlah sampel yang diobservasi
Jika t Nilai < t tabel,maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika t hitung > t Tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
BAB IV
Gambar 4.2
Struktur Organisais Dinas Perhubungan Kota Bandung
2 S1 89 24%
3 D3 6 1%
4 D2 2 1%
5 D1 1 0%
7 SLTP 29 7%
8 SD 21 5%
1 GOL I 23 5%
2 GOL II 234 56%
3 GOL III 148 36%
4 GOL IV 11 3%
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Bandung 2019-2023
Tabel 4.3
Data hasil Penelitian Soisialisasi Program Elektronik Parkir
No Kategori Frekuensi Presentasi(%) Nilai
1 Pernah Sekali 17 34% 51
2 Pernah dua kali 24 48% 72
3 Tidak Pernah 4 8% 8
4 >Duakali 5 10% 10
Total 50 100% 141
Sumber : Kuesioner sosialisasi elektronik parkir
Sumber : youtobe
Tabel 4.6
1 Tidak Sesuai 2 4% 20
2 Kurang Sesuai 17 34% 68
3 Sesuai 21 42% 84
4 Sangat Sesuai 10 20% 50
Total 50 100% 222
Sumber : kuesioner Tujuan program Elektronik parkir
Tabel 4.7
Tabel 4.13 Data Hasil Penelitian Juru Parkir Mengingatkan Jam Parkir
Tabel 4.14
Data Skor Total Dimensi Sistem Pengawasan dan Pengendalian yang Bersifat
Mendidik
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Birokrasi
4. Disposisi
Disposisi merupakan sikap yang menunjukan
kecenderungan dari pelaksana terhadap kebijakan itu sendiri.
Terkait pengimplementasian program ini para pegawai UPT
Perparkiran Dishub Kota Bandung telah menerapkan sikap positif
untuk mensukseskan program tersebut, hal ini ditunjukan dengan
komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari para pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun belum sepenuhnya para
juru parkir memiliki sikap positif mengenai program ini.
Berdasarkan pengamatan penulis, faktor yang mempengaruhi
kurangnya disposisi dari juru parkir adalah kurangnya kesejahteraan
juru parkir tersebut. Hal ini pun disebabkan karena terbatasnya
anggaran Dinas Perhubungan dalam memberikan gaji kepada juru
parkir. Hal ini sejalan dengan pendapat Edward III dalam Widodo
(2010:101) bahwa terbatasnya anggaran membuat disposisi pelaku
kebijakan menjadi rendah.
1. Karakteristik Organisasi
2. Karakteristik Kebijakan
3. Karakteristik Lingkungan
1. Karakteristik Lingkungan
2. Karakteristik Kebijakan
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Disposisi
Masalah disposisi ada di para juru parkir, oleh karena itu guna
meningkatkan motivasi para juru parkir dalam bekerja, penulis
memberikan solusi agar diterapkan sistem reward and punishment,
misalnya pemberian insentif. Insentif efektif mengatasi masalah ini
karena dapat mengubah pelaku pelaksana. Hal ini sejalan dengan
pendapat Edward III dalam Agustino sebagaimana dikutip Susila
(2016) bahwa insentif disarankan guna mengatasi sikap pelaksana
sebab orang bergerak atas kepentingan pribadi sehingga dengan
memanipulasi insentif dengan menambah keuntungan atau biaya
tertentu dapat mengubah perilaku pelaksana.
4. Birokrasi
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasi lobservasi,analisis permasalahan,dan pembahasa
permasalahan mengenai efektifitas Program Sosialisasi menggunakan
mesin Terminal parkir hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian ,
yang menyebutkan bahwa efektivitas TPE di kota Bandung efektif.
Namun apabila dirinci lebih lanjut, hasil penelitian ini memiliki
beberapa kesamaan dan beberapa perbedaan terkait hasil dari alat ukur
yang diujikan, hal ini disebabkan karena perbedaan sudut pandang
orang yang menilai efektifitas.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Napitupulu,D.(2000).E-Government;Implementasi,Strategi,dan
Inovasi,Medan : Yayasan Kita Menulis.
JURNAL
REGULASI
WEBSITE
WAWANCARA PENELITIAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Sidang Skripsi Pada Program
Studi Ilmu Komunikasi
Oleh
DENI CASMADJANUAR
NIM. 20819132
Hormat Saya,
DENI CASMADJANUAR
LAMPIRAN : 1. WAWANCARA BLUD UPT PERPARKIRAN
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
N SUBSTANSI PERTANYAAN
O
1 Sosialisasi Program 1.Bagaimanakah proses sosialisasi kebijakan kenaikan tarif
pelayan parkir kepada masyarakat ?
Proses sosialisasi dilakukan sebelum teng tanggal 1 januari
selama bulan November-Desembaer menyiapkan bahan-bahan
terkait media sosial,jadi turunlangsung kelapangan.Jadi kita tuh
ada flayer khusus tentang tadi kenaikan parkir. Bahwa sebelum
tanggal 1sudah persiapan.Semuanya disiarkan melalui
media,radio PRFM,Media cetak,dan bahwa kitapun membuat
iklan flyer masyarakat untuk ditelevisi lokal seperti Bandung tv
dsb.Bulan Desember sudah dilakukannya turun kejalan atau
kelapangan medsos dan langsung ke masyarakat
2 Kejelasan Tujuan 1. Bagaimana Proses rekrutmen juru parkir yang bertugas dalam
menjalankan pengoprasian elektronik parkir ?
Tidak ada rekruitmen juru parkir karena jukir ini tuh sifatnya
turun-temurun jadi ada yang sudah puluhan tahun kita angkat
jadi jukir resmi sesuai uji potensi yang biasnya markirin jadi
diresmikan begitu.jadi kalo orang tuanya udah sepuh diwariskan
ke anaknya trus nanti lapor kesini bilang ini “Pak saya mau
pensiun dan diteruskan sama anak saya yang ini”jadi nanti di
data semuanya.
2. Apakah Juru Parkir mempunyai surat keputusan/ada sk?
Jadi ketentuanya .Misal jukir ini di Sknya menjadi bagian Otista
jadi dia tetep disitu ga bisa pindah-pindah ke jalan mana-mana
gitu.
3. Apakah yang mendasari jukir melakukan aksi getok parkir?
Jadi kalo untuk make elektronik parkir itu ga bisa dibuat main
main karena kalo tapping pasti udah otomatis dari sistem misal
bayar rp 5000,ya udah segitu.Dulu di temui di jalan dipatiukur
jadi untuk aksi ini lebih ke juru parkir ilegal yang kuliner penya
karcis parkir sendiri dan itu ada motor,mobil ada yang matok
parkir sampai 10.0000-20.000rb,kemarin kita tindak karcisnya
ada dikita,sampai dicari ini yang membuatnya siapa,dimana.Aksi
itu pasti dilakukan kucing-kucingan pas kita ada giat ga
muncul,pas kita pergi baru keluar jadi karcisnya bukan resmi dari
pemerintahan kota bandung dan itu tuh karcisnya di
fotocopy,paling rendah tuh motor bayar 5000rb.
3 Pemahaman 1.Respon masyarakat terkaitbkenaikan tarif parkir bagaimana?
Program Masih ada yang mengeluh untuk kenaikan ini dan banyak juga
yang bertanya kok bisa naik ini gimana.Jadi kita mengasih
pemahaman aja ke jukir kalau ada yang bertanya begitu dijelasin
kalo memang tarif parkir mengalami kenaikan begitu dan
masyarakat juga bisa melihat sendiri papan informasi yang
terlihat pada setiap wilayah
2. Apakah masyarakat dapat menggunakan elektronik parkir
tanpa bantuan jukir ?
Masyarakat dalam hal ini kurang leih memilih ke jukir,makanya
kita menyuruh jukir untuk mengarahkan masyarakat untuk
melakukan tapping langsung ke mesin elektronik parkir.
4 Tersedianya Sarana 1.Apa saja sarana dan prasarana yang di dapatkan masyarakat
dan Prasarana terkait tarif parkir?
Sarana dan prasarana paling itu dari marka parkir yang kalau dari
marka parkir ya otomatis orang bisa parkir disitu.Jadi kita
kembali ada orang yang sekarang rame tuh ya,ini tuh ada
parkiran tapi ga ad marka otomatis itu juru parkir nya ilegal
juga.Jadi dilakukan penidakan penindakan.Jadi kenaikan tarif
parkir ini sesuai dengan marka yang dipinggir jalan sesuai
tempat mesin tapi kalo untuk yang ilegal itu dilihat dari udah tau
ada tanda p coret tapi masih dijadiin parkir.Selain itu mesin,tapi
ya gitu kesadaran dari masyarakatnya yang kurang,jadi
seharusnya uang itu langsung masuk ke uang kas daerah atau bjb
ini tunai ke jukir,terkait sarana yang itu marka jalanan yang
sudah ada diperda dan perwal.
2.Apakah Tingkat keamanan dapat dijamin dari mana
menggunakan parkir liar?
Jadi kita masih stanby untuk jukir resmi jadi ada shift-shift
tertentu sehari itu ada yang 2-3 shift.Jadi mereka harus stanby
dal selama ini belum ada laporan terkait kehilangan barang kalau
untuk parkir resmi.Kecuali ada yang parkir hilang motor,tapi itu
ternyata sudah di tertibin sama dishub karena parkir liar.
3.Apakah pada area lokasi elektronik parkir terdapat cctv?
Belum ada tapi kita dulu ada kaya semacam kecelakaan gitu,kita
lihat cctv ATCS Diskominfo.
5 Sistem Pengawasan 1.Apakah juru parkir ilegal sering menirukan atribut jukir resmi?
dan Pengendalian Banyak,jadi kita dishub itu ada bagian KKT (Keselamatan dan
Keteriban Transfortasi) itu bagian Gakum itu bagian penindakan
otomatis apabila ada juru parkir yang ilegal langsung di
tindak,dulu ada jukir parkir ilegal punya atribut lengkap jukir
resmi,itu beli di kosambi atau online nah dari dishubnya dicabut
atributnya,jadi dia polos dan diberi tau kalo gaboleh parkir disi
lagi jadi gaaneh lah kalo pasti begitu.
2.Tindakan apa aja yang dilakukan dishub untuk menertibkan
juru parkir liar?
Jadi ya himbauan gitu,kita awasi wilayahnya tapi ya gitu mereka
mainnya kucing-kucingan terus.ada pas ga diawasi ga ada waktu
di awasi sampai sekarang gitu jadi ya dari kesadaran aja yang
kurang.
3.Apa langkah yang diambil ketika juru parkir liar itu tetap tidak
bisa diatur?
Yang Pertama kita dateng ngasih teguran ke jukirnya
tersebut,motor kita angkut semua.Jadi masyarakat juga harus
pintar-pintar cari tempat parkir dimana yang resmi atau yang
tidak resmi.Tapi ya itu untuk parkir yang ilegal resikonya
pertama mungkin dari segi keamanan kurang diperhatikan,kita
tau sendirikan yah jukir liar gimanan memperlakukan
pelanggannya.Terus kalo pas ada tim gakum yang mau engga
mau motornya harus siangkut
N Substansi Pertanyaan
O
1 Sosialisasi Program 1.Bagaimanakah proses sosialisasi yang dilakukan juru parkir
kepada masyarakat ?
Biasanya diberi tahu melalui plang ada kenaikan tarif
parkir,mulai dari januari kemarin kita juga ngasih selembaran
gitu,ya kalau bapak ada yang ngasih 2000 sama bapak ya di
mintain lagi 1000 lalu bilang bu sekarang parkir motor
3000/jam,kalo ada yang bertanya dijelasin dari 1 januari 2022
naik.Karena kebanyakan masih ngasih 2000
2.Apakah masyarkat langusng dapat menerima kenaikan tarif parkir?
Masyarakat sering mengeluh dan keberatan kenaikan tarif paling
kalo ada yang nanya-nanya ya di jelasin kalo itu memang dari
peraturan pemerintahannya.Jadi masyarakat ya gitu mau ga mau
harus bayar sesuai dengan ketentuan (juru parkir Braga)
Kalao yang kurang mengerti ada,bilang ah pak saya disini 1 jam
kurang juga masih segitu Tapi kalo emang ga ada uangnya saya
juga ga bisa maksa jadi saya biarin aja gitu kadang-kadang juga
kalo orang yang ngerti biasanya uang kembalian suka ga mau di
minta jadi ya alhamdulillah buat saya(Otista)
2 Kejelasan Tujuan 1. Bagaimana Proses juru parkir menjadi jukir resmi?
Kalo saya dulu bapak sya jadi jukir,nah pas udah tua jadi dituruni
ke saya gitu.Jadi ya gitu turun-temurun kan saya kalau dikasihin
ke orang lain,jadi ya mending saya sendiri (Braga)
Saya di sini baru 2 tahun,jadi saya di sini ngikut temen yang
orang senior gitu tapi orang yang udah lama di sini jadi boleh
gitu.Karena ga boleh sembarangan orang jadi memang ada
kenalan gitu.
2. Berapa lama jam oprasional mesin elektronik parkir yang di
jaga oleh juru parkir?
Kalo disini tuh ada 2 shift,kalobapak dari jam 6 sampai jam 2
siang (Otista)
3. Apakah Tindakan yang di ambil pihak dishub apabila ada jukir
yang melakukan kecurangan?
Langsung di tangkap biasanya terus dikasih tahu,ya ga boleh
gitulah karena tugas kita memang buat mengarahkan ke orang-
orang untuk ngegunainitu (Braga)kalo itu kan pihak dishub
setiap hari mantau sambil ngambil setoran gitu jadiagak susah
buat itu(Otista)
3 Pemahaman 1.Apakah masyarakat antusias dalam mengunakan elektonik
Program parkir?
Banyak masyarakat yang memilih bayar langsung ke jukir,kalu
pun punya elektronik money nya yang tapping juga saya karena
orangnya ga mau dan ada yang bilang juga ga mau ribet,lebih
enaknya bayar tunai saja.
Adayang belum bisa tapping ya tetep sama saya di arahin buat
itu.Kebanyakan orang tuh ga mau ribet nanti kalo ada keluhan-
keluhan gitu saya lapor ke orang yang ngambil setoran gitu.
2.Apabila ada masyarakat yang belum ngerti cara penggunaan
elektronik mesin parkir?
Itu sebenarnya gampang karena kan di setiap mesin udah ada
cara-caranya jadi tinggal masyarakat aja mau nggunain atau
engganya.jadi kalo dibaca mah ya ada itu( Braga)
4 Tersedianya Sarana 1.Apakah masyarakat mudah mengetahui lokasi mesin elektronik
dan Prasarana parkir?
Kalo orang yang ngertimah itu tahu,karena kan udah ada plang
tanda p itu kan jadi buat nyari juga gampang kaenakan tinggi
juga plangnya(Braga)
2.Apakah ada jaminan keamanan bagi pengguna mesin
elektronik parkir?
Kalo di daerah sinimah alhamdulillah ama,karenakan dijagain
terus jadi kita liatin terus kalo yang parkir disini (Braga)
Kalo keamanan udah terjamin jadi udah jelas gitu karenakan
dilihat terus gitu kecuali kalau diluar itu mah engga,kalo misal
ada orang kontrol dari dishub biasanya motornya
diangkut(Otista)
3.Apakah Mesin berfungsi dengan baik?
Ada yang rusak tapi udah ad indikatornya gitu terus mesin ini tuh
ga semua e-money bisa contohnya kaya flash BCA itu ga
bisa,biasnya mendiri,bni,bri jadi kendalanya banyak karena ada
keluhan kaya gitu (Braga)
Kalo disini alhamdulillah hidup semua saya masih sering ngisi
saldojuga,ini e-money saya ada mandiri,bri jadi kalo misal error
ada yang lainnya gitu jadi tulisanya error proses tidak bisa
digunakan (Sudirman)
5 Sistem Pengawasan 1.Apakah juru parkir resmi dapat gangguan dari pihak yang tidak
dan Pengendalian bertanggung jawab?
Kalo di daerah ini untungnya aman si,tapi ada juga malah dari
aparat pemerintahan gitu,kaya gitu tiap hari kesini,biasanya
mereka minta rokok jadi mereka ya masih merasa kaya gimana
gitu tetap minatin(Braga)
2.Apabila terdapat gangguan bagai mana caranya mengatasinya?
Biasanya laporan ke pihak dishub yang kesini,nanti ya sisanya
diurusin sama sananya gitu (Braga)
Kalo untuk gaganguan tergantung kitanya sih Cuma ya ngomong
aja sambil ngegeretak gitu biar dia agak takut (sudirman)
NO Substansi Pertanyaan
1 SistemPengawasan 1.Apakah pernah mendapatkan pemberitahuan
dan pengendalian apabila lahan yang dipakaimerupakan lahan parkir
resmi?
Kalau untuk itu engga,Cuma sebenarnya saya tau
daerah sini inituh sering diawasi Dishub,tapikan
saya juga cari uang,jadi ya saya pake aja kalu orang
yang ngamanin ga ada (jukir ilegal 1)
2.Apa tindakan Dishub yang pernah dilakukan
untuk menertibkan parkir liar?
Kalo saya baju atribut diambil ditarik semuanya tuh
jadi saya ya ga bisa apa-apa gitu.Trus dikasih tahu
juga kalo perbuatana kaya gini tuh ga boleh kan
karena niru-niruin jukir resminya gitu(jukir ilegal 2)
LAMPIRAN : 4. WAWANCARA MASYARAKAT (PENERIMA
LAYANAN)
N Substansi Pertanyaan
O
1 Sosialisasi 1.Apakah masyarakat mengetahui adanya kenaikan
Program dalam tarif pelayanan parkir?
Kalau saya pribadi tahu,tapi tahu terkait itu,ini saya
juga dari mulut kemulut gitu,kaya ada yang bilang
sekarang tarif parkir naik begitu sih (ojek Online)
Kalo saya sendiri baru tahu untuk bayar parkir
naik,terus saya jugaengga tahu sebenarnya naik itu
tujuanya buat apa,karena emang engga dapet
sosialisasi juga gitu.
2.Apa masyarakat pernah mendapatkan sosialisasi
langsung dari pihak upt parkir?
Saya ga pernah dapet langsung sosialisasi gitu-
gitu,Cuma saya pas itu juga nanya kejukirnya
langsung kenapa ko bisa naik,dan dijawab dari
sananya memang udah naik kalo mau tau besaran
tarifnya ya liat pang tarifparkir.
3.Apakah masyarakat mengetahui pemberitahuan
mengenai parkir resmi tersebar pada media sosial?
2 Kalo untuk itu saya belum tau juga karena saya juga
Pemahaman menguikuti berita terkini.
Program 1.Apakah masyarakat mengetahui adanya sistem
pelayanan perparkiran berbasis digital?
Saya tahunya kalo untuk itu tapi belumpernah
mencoba(pejalan kaki)
2.Apakah program e-parkir mudah di gunakan oleh
masyarakat?
Kalo saya belum pernah make,karena saya lebih
memilih cara cepat saja tinggal bayar ke jukir
langsung selesai,jadi enaknya gitu sih.
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Oleh :
DENI CASMADJANUAR
NIM. 20819132
Kepada YTH
Ibu/Bpk Karyawan
………………………………
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Hormat Saya,
DENI CASMADJANUAR
NIM : 20819132
Karakteristik Responden
Mengarahkan
Menggunakan
Mesin Elektronik
Parkir
SELESAI
LAMPIRAN 4
Jenjang : S1