Anda di halaman 1dari 22

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN AGAMA TIGARAKSA

do
gu Memeriksa dan mengadili perkara perdata agama pada tingkat pertama
dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai

In
A
Gugat antara:

Penggugat, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan xxxxxxxx xxxxxx, tempat


ah

lik
tinggal di xxx xxxxxxxxx xx x xxxx, xxxxxxxx xxxxxxxx, Kota
xxxxxxxxx xxxxxxx, Provinsi xxxxxx, dalam hal ini memberikan
am

ub
kuasa dan domisili hukum kepada Didi Saeful Bahri, SH,
Muhammad Dhio Saputra, SH, dan Krisdo H. Pulungan, SH,
Para Advokat dan Konsultan Hukum pada kantor hukum
ep
k

“FAMILAW & CO”, beralamat kantor di Menara Mandiri II, Lt.16.


ah

Jl. Jendral Sudirman, Kav. 53, Senayan, Kebayoran Baru,


R

si
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor SKK-007/FML/VII-2022, tertanggal 17 Juli 2022,

ne
ng

yang telah terdaftar pada register surat kuasa


Nomor1484/KUASA/5081/Pdt.G./2022/PATgrs, tanggal 12

do
gu

September 2022, yang kemudian memberikan substitusi


kepada Denty Suci Mareta Femylia, SH. Berdasarkan Surat
Kuasa Substitusi tertanggal 25 Oktober 2022, yang terdaftar
In
A

dalam register surat kuasa Nomor 1486/KUASA/5081/PATgrs.


tanggal 25 Oktober 2022, sebagai Penggugat;
ah

lik

LAWAN
m

Junanda Wahid bin Junaidy Noor, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan
ub

xxxxxxxx xxxxxx, tempat tinggal semula di xxx xxxxxxxxx xx x


ka

xxxx, xxxxxxxxx, Kota xxxxxxxxx xxxxxxx, Provinsi xxxxxx,


ep

kemudian pindah ke Komplek Granada City Sepatan Blok F-7,


ah

Jalan Raya Mauk KM. 10, xxxx xxxxxx xxxx, Kecamatan


R

es

Hal. 1 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sepatan, Kabupaten Tangerang, Provinsi xxxxxx, sebagai

si
Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

ne
ng
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa

do
gu
bukti-bukti di persidangan;

DUDUK PERKARA

In
A
Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 12 September
2022 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa pada hari itu
ah

lik
juga dengan register perkara Nomor 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs,
mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
am

ub
1. Bahwa pada tanggal 14 November 2020, PENGGUGAT dan TERGUGGAT
telah mengikatkan diri mereka di dalam ikatan perkawinan sesuai dengan
Kutipan Akta Nikah Nomor : 679/53/XI/2020, yang secara resmi disahkan
ep
k

dan dikeluarkan pada 14 November 2020 oleh Kantor Urusan Agama;


ah

2. Bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT melangsungkan perkawinan


R

si
dengan tujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
berlandaskan cinta di dalam ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

ne
ng

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk mewujudkan


kehidupan rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah sesuai

do
gu

dengan apa yang tertuang di dalam dasar-dasar Perkawinan pada Bab II


Pasal 3 Buku ke 1 tentang hukum perkawinan pada Kompilasi Hukum
Islam;
In
A

3. Bahwa awal mula pernikahan PENGGUGAT dan TERGUGAT menjalani


ah

pernikahan secara rukun dan saling saying - menyayangi layaknya rumah


lik

tangga yang diharapkan oleh semua pasangan yang telah menikah.


m

ub

4. Bahwa seiring berjalannya waktu antara TERGUGAT dan PENGGUGAT


kerap terjadi pertengkaran dan perselisihan yang disebabkan karena
ka

TERGUGAT bersikap kasar dan tidak memiliki rasa tanggung jawab


ep

untuk menghidupi, melindungi dan memberikan nafkah lahir dan


ah

bathin kepada PENGGUGAT selayaknya istri;


R

es

Hal. 2 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa sikap temperamental dan kasar TERGUGAT sudah dimulai

si
sebelum PENGGUGAT menikah dengan TERGUGAT, yang dimana
pada saat itu TERGUGAT yang sedang emosi menarik tas

ne
ng
PENGGUGAT hingga tas tersebut rusak dan TERGUGAT melakukan
hal tersebut dihadapan umum;

do
6. guBahwa TERGUGAT berulangkali
dihadapan PENGGUGAT, prilaku yang TERGUGAT lakukan sangat
menonton video pornografi

In
tidak menghargai PENGGUGAT sebagai isteri dan tentunya menyakiti
A
perasaan PENGGUGAT, hal ini sangat disayangkan oleh PENGGUGAT
karena sikap TERGUGAT tidak mencerminkan sosok suami yang dapat
ah

lik
membimbing keluarga, sikap yang sungguh tidak dewasa;

7. Bahwa TERGUGAT pernah tidak memberikan nafkah wajib selama 1


am

ub
(satu) tahun lamanya dengan alasan TERGUGAT kesal terhadap
PENGGUGAT, demi menafkahi isteri yang sebagai mestinya kewajiban
ep
seorang suami dalam memberi nafkah kepada isteri, hal ini tentunya
k

selama 1 (satu) tahun tersebut sikap TERGUGAT tergolong


ah

R
menelantarkan istri karena TERGUGAT membiarkan PENGGUGAT

si
seorang diri bekerja keras demi kebutuhan anak dan keperluan rumah

ne
ng

tangga, sementara TERGUGAT yang begitu tenang tidak memenuhi


kebutuhan PENGGUGAT dengan alasan yang sangat tidak dewasa, hal
ini berakibat pada keuangan rumah tangga yang menjadi bermasalah dan

do
gu

tentu saja bertentangan dengan Pasal 34 Ayat (1) BAB VI Tentang Hak
dan Kewajiban Suami Isteri Undang-Undang perkawinan yang dimana
In
A

“suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu


keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya”, juga
ah

lik

TERGUGAT melanggar Shigat Taklik yang diucapkan pada saat akad


nikah bahwa “Jika tidak memberikan nafkah wajib kepada istri selama tiga
(3) bulan lamanya serta Membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6
m

ub

(enam) bulan atau lebih” maka istri dapat mengajukan gugatan ke


ka

Pengadilan Agama”, Pasal 80 Ayat (4) Kompilasi Hukum Islam BAB XII
ep

tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri “Sesuai dengan penghasilannya


suami menanggung : (b). Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya
ah

es

Hal. 3 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengobatan bagi isteri dan anak, Selain itu, Rasulullah SAW pun

si
menjelaskan dalam sebuah hadits shahih. Rasulullah SAW bersabda:
“Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah)

ne
ng
yang diwajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).’’ (HR Muslim
2137);

do
8. guBahwa selama masa pernikahan, kurangnya peran TERGUGAT sebagai
sosok kepala rumah tangga yang kuat memiliki prinsip sebagai

In
seorang suami dan laki-laki dalam membimbing, melindungi dan
A
menafkahi di dalam rumah tangga dikarenakan selalu saja PENGUGAT
yang menanggung semua juga sifat ketidak pedulian TERGUGAT
ah

lik
terhadap keadaan ekonomi dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Penggugat juga menyayangkan sikap TERGUGAT yang tidak
am

ub
menghiraukan serta sulit sekali diajak berdiskusi dalam menampung
permasalahan-permasalahan yang sedang isteri ungkapkan terhadap
ep
TERGUGAT. Hal tersebut sungguh berbeda dengan Pasal 80 Ayat (1) dan
k

(2) KHI BAB XII Tentang Hak dan Kewajiban Suami Isteri Bagian ketiga
ah

: Kewajiban “suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah


R

si
tangganya” dan “Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala
sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya”;

ne
ng

9. Bahwa Bahwa PENGGUGAT sudah terus mencoba untuk memberikan


nasehat kepada TERGUGAT namun sikap TERGUGAT yang tidak

do
gu

peduli akan nasehat dari PENGGUGAT dan hanya memperburuk


masalah yang sudah dihadapi oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT,
In
A

TERGUGAT-pun masih tetap melakukan kesalahan yang sama


berulangkali dengan sikap kasarnya dan selalu menonton video
ah

lik

pornografi tanpa memikirkan perasaan PENGGUGAT;

10. Bahwa TERGUGAT yang tidak bisa dan tidak peduli akan kewajibannya
m

ub

dalam memberikan kebutuhan keluarga lahir dan bathin, serta kurangnya


perhatian dalam membimbing, mendidik istri, tentunya membuat
ka

PENGGUGAT sangat kelelahan dan sedih dikarenakan yang seharusnya


ep

menjalani rumah tangga harus saling membantu dan tolong menolong


ah

es

Hal. 4 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam setiap kondisi apapun, namun dengan teganya TERGUGAT

si
membiarkan dan memberikan tanggung jawab yang seharunya
seorang suami laksanakan kepada PENGGUGAT . Sikap yang dilakukan

ne
ng
TERGUGAT tidak mencerminkan pada Pasal 31 Ayat (3) BAB VI Tentang
Hak dan Kewajban Suami Isteri Undang – Undang perkawinan “ Suami

do
guadalah kepala rumah tangga dan isteri ibu rumah tangga”. Pasal 103
KUHPerdata “suami isteri wajib setia satu sama lain, saling menolong dan
saling membantu”:

In
A
11. Bahwa selama perkawinan dan kejadian tersebut PENGUGGAT selalu
mencoba untuk memenuhi dan menjalani kewajibannya sebagai
ah

lik
selayaknya seorang istri yang membuat suami nyaman ketika berada
didekatnya. Dan juga PENGGUGAT juga selama ini terus berusaha untuk
am

ub
bersabar dan mempertahankan rumah tangga yang telah dibina selama
lebih dari ....... tahun walaupun dengan berbagai permasalahan –
ep
permasalahan yang dihadapi, PENGGUGAT-pun tetap memaafkan
k

kesalahan yang TERGUGAT lakukan, terlebih penting PENGGUGAT


ah

selalu menutupi aib-aib dari TERGUGAT demi kehormatan


R

si
TERGUGAT, namun TERGUGAT tidak pernah melihat pengorbanan
PENGGUGAT yang udah susah payah melaksanakan hal tersebut demi

ne
ng

rumah tangga yang baik dan sejahtera;

12. Bahwa TERGUGAT secara tidak bijak memilih untuk selalu mengambil

do
gu

cara berargumen dibandingkan berdiskusi secara baik-baik dengan


PENGGUGAT hingga menimbulkan pertengkaran terus menerus dan selalu
In
A

berbeda persepsi dalam hal apapun ketika berargumen bersama


PENGGUGAT, bahkan hal kecil bisa menjadi pertengkaran yang besar;
ah

lik

13. Bahwa PENGGUGAT selama 1 (satu) tahun TERGUGAT tidak


memberikan nafkah wajib dan keperluan rumah tangga, PENGGUGAT
m

ub

menjadi tulang punggung utama keluarga harus menanggung beban


biaya hidup sedirian yang dimana uang hasil dari bekerja
ka

PENGGUGAT tersebut tidak cukup untuk kebutuhan sehari - hari


ep

maupun untuk keperluan rumah tangga yang semakin lama semakin


ah

es

Hal. 5 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mahal kebutuhan serta biaya saat ini, hal ini tentunya tergolong

si
menelantarkan isteri karena TERGUGAT membiarkan PENGGUGAT
seorang diri bekerja, sementara TERGUGAT yang tidak berusaha

ne
ng
membantu memberi nafkah untuk memenuhi kebutuhan PENGGUGAT ,
seakan TERGUGAT tidak mempedulikan atau acuh dengan kondisi

do
gukeadaan ekonomi rumah tangganya;

14. Bahwa PENGGUGAT yang telah berusaha sebaik mungkin mengurus

In
rumah tangga dan merawat anak-anak PENGGUGAT dan TERGUGAT .
A
PENGUGAT telah melakukan kewajibannya sesuai dengan pasal 34 ayat
(2) UU Tahun 1974 tentang perkawinan yang berbunyi “isteri wajib
ah

lik
mengatur urusan rumah-tangga sebaik-baiknya”.

15. Bahwa PENGGUGAT juga sangat kecewa terhadap sikap TERGUGAT


am

ub
yang tidak memiliki inisiatif untuk dapat memperbaiki komunikasi
sedangkan PENGGUGAT sudah melakukan berbagai upaya untuk
ep
berdamai dengan TERGUGAT dan mempertemukan keluarga kedua
k

belah pihak, namun usahanya hingga saat ini tidak membuahkan hasil
ah

R
untuk berdamai kembali, hingga hubungan TERGUGAT dengan orang

si
tua PENGGUGAT sangat buruk dikarenakan TERGUGAT tidak ingin

ne
ng

meminta maaf dan menyesali perbuatannya;

16. Bahwa TERGUGAT pernah dengan emosinya hampir melakukan

do
kekerasan fisik kepada PENGGUGAT, dan hal tersebut disaksikan oleh
gu

ibu dari PENGGUGAT. Sikap temperamental yang TERGUGAT selalu


berikan kepada PENGGUGAT sangat mempengaruhi psikis
In
A

PENGGUGAT, yang dimana PENGGUGAT sangat ketakutan ketika


ingin memulai percakapan dengan TERGUGAT;
ah

lik

17. Bahwa dari awal perkawinan, TERGUGAT yang sangat tempramental


dalam berargumen pernah secara tidak segan dan tanpa rasa belas
m

ub

kasihan melakukan kekerasan secara verbal terhadap PENGGUGAT,


Kekerasan verbal yang dilakukan oleh TERGUGAT menimbulkan serangan
ka

ep

psikis terhadap PENGGUGAT, hal ini tentunya apa yang dilakukan oleh
tergugat mencoreng kesucian rumah tangga dan melanggar apa yang telah
ah

es

Hal. 6 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dituliskan pada Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang

si
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berbunyi ‘’Setiap
orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang

ne
ng
dalam Iingkup rumah tangganya, dengan cara: (a). kekerasan fisik; (b)
kekerasan psikis; (c). kekerasan seksual; atau (d). penelantaran rumah

do
gutangga’’

18. Bahwa perlakuan TERGUGAT sudah sangat tidak memikirkan

In
perasaan PENGGUGAT, dan PENGGUGAT merasa sudah tidak
A
sanggup lagi menerima perlakuan sikap dari TERGUGAT.
PENGUGGAT sering merasa tidak nyaman ketika berada di dekat
ah

lik
TERGUGAT oleh karena itu PENGGUGAT memutuskan untuk menjauh
dari TERGUGAT demi menghindari pertengkaran berlebih, hal ini sudah
am

ub
melanggar Pasal 1 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT): “setiap
ep
perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat
k

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,


ah

dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan


R

si
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga”. PENGGUGAT pun sudah merasa

ne
ng

kebingungan untuk menghadapi permasalahan dengan TERGUGAT yang


di hadapi tak kunjung reda ;

do
gu

19. Bahwa TERGUGAT seringkali tidak menghargai dan menghormati


PENGGUGAT ketika PENGGUGAT sebagai seorang istri yang sudah
In
A

sepatutnya untuk memberikan saran dan masukan akan tetapi


keinginan PENGGUGAT tidak pernah didengar oleh TERGUGAT , hal ini
ah

lik

tentunya sangat bertentangan dengan BAB VI Pasal 31 Ayat (1) Tentang


Hak dan Kewajiban Suami Isteri Undang- Undang Perkawinan Nomor 1
Tahun 1974 yang berbunyi “Hak dan kedudukan isteri seimbang dengan
m

ub

hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan
ka

hidup bersama dalam masyarakat”;


ep
ah

es

Hal. 7 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Bahwa TERGUGAT tidak menyadari apa yang selama ini dilakukan oleh

si
TERGUGAT tidak hanya membuat PENGGUGAT terus menerus merasa
tertekan namun juga kecewa yang luar biasa akibat sifat dan sikap

ne
ng
TERGUGAT yang tampak acuh dengan keadaan dan kesejahteraan
PENGGUGAT;

do
gu
21. Bahwa TERGUGAT sebagai suami yang tidak hanya bersyukur dan
menerima PENGGUGAT sebagai seorang isteri yang baik dan masih

In
membantu menopang kebutuhan hidup keluarga, namun lebih memilih
A
untuk, merendahkan dan mengabaikan kewajiban terhadap istri yang
harusnya TERGUGAT bertanggungjawab selaku suami.
ah

lik
22. Bahwa TERGUGAT sebagai seorang suami seharusnya melindungi,
mencukupi dan memberikan penghidupan yang layak secara lahir dan
am

ub
bathin kepada keluarga justru menjadi pihak yang memberikan
PENGGUGAT beban yang begitu besar kepada PENGGUGAT. Dan
ep
seharusnya sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga mencoba
k

mengusahakan menciptakan rumah tangga yang nyaman serta


ah

R
memberikan contoh yang baik bagi semua anggota keluarga akan tetapi

si
sifat TERGUGAT yang kurang memberikan contoh baik dan

ne
ng

cenderung apatis delam kehidupan sehari-hari sebagai suami, dan


sudah seharusnya sebagai kepala keluarga memberikan sikap yang
bijak untuk menjadi panutan keluarga yang baik;

do
gu

23. Bahwa tentunya dari apa yang telah dijabarkan pada poin -poin kronologis
diatas, dalam gugatan, Bahwa TERGUGAT seharusnya sebagai seorang
In
A

suami dapat membimbing, melindungi dan memberikan segala


sesuatu berumah tangga dan melaksanakan kewajiban sebagai
ah

lik

seorang suami namun pada faktanya TERGUGAT tidak peduli akan


keadaan ekonomi rumah tangga, tidak membimbing dan melindungi
m

ub

serta menjatuhkan harga diri sebagai seorang isteri, hal ini tentunya
sangat bertentangan dengan apa yang diamanahkan dan diatur di dalam
ka

Pasal 34 ayat 1 BAB VI UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan yang


ep

berbunyi “suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu


ah

es

Hal. 8 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.”, dengan

si
Pasal 80 Ayat (1) dan (2) KHI BAB XII Tentang Hak dan Kewajiban
Suami Isteri Bagian ketiga : Kewajiban “suami adalah pembimbing

ne
ng
terhadap istri dan rumah tangganya” dan “Suami wajib melindungi isterinya
dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai

do
gudengan kemampuannya”; Pasal 31 Ayat (3) BAB VI Tentang Hak dan
Kewajban Suami Isteri Undang – Undang perkawinan “ Suami adalah
kepala rumah tangga dan isteri ibu rumah tangga”. Pasal 103 KUHPerdata

In
A
“suami isteri wajib setia satu sama lain, saling menolong dan saling
membantu”: Pasal 80 Ayat (4) Kompilasi Hukum Islam BAB XII tentang
ah

lik
Hak dan Kewajiban Suami Isteri “Sesuai dengan penghasilannya suami
menanggung : (b). Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya
am

ub
pengobatan bagi isteri dan anak. (c). Biaya pendidikan bagi anak, Pasal 5
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berbunyi ‘’Setiap orang dilarang
ep
k

melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam Iingkup


ah

rumah tangganya, dengan cara: (a). kekerasan fisik; (b) kekerasan psikis;
R

si
(c). kekerasan seksual; atau (d). penelantaran rumah tangga’’, Shigat
Taklik “Jika tidak memberikan nafkah wajib kepada istri selama tiga (3)

ne
ng

bulan lamanya serta Membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6


(enam) bulan atau lebih” maka istri dapat mengajukan gugatan ke

do
Pengadilan Agama”, dan Sedangkan pada kenyataannya segala bentuk
gu

tindakan yang dilakukan oleh TERGUGAT jelas menimbulkan perasaan


takut, sedih, kecewa serta luka batin baik secara fisik maupun mental yang
In
A

sangat mendalam bagi PENGGUGAT;

24. Bahwa PENGGUGAT selama masa perkawinan dengan TERGUGAT


ah

lik

selalu menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang isteri untuk dapat


memenuhi segala kebutuhan keluarga namun PENGGUGAT sudah tidak
m

ub

lagi memiliki rasa cinta terhadap TERGUGAT Pasal 33 UU No. 1 Tahun


1974 tentang perkawinan yang berbunyi „‟Suami isteri wajib saling
ka

ep

cinta-mencintai hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir


bathin yang satu kepada yang lain‟ jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum
ah

es

Hal. 9 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Islam mengenai hak dan kewajiban suami isteri yang berbunyi “Suami

si
isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi
bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain”;

ne
ng
25. Bahwa rasa cinta PENGGUGAT selama perkawinan perlahan pudar,
sehingga PENGGUGAT akhirnya memutuskan untuk mengakhiri bahtera

do
gurumah tangga antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, dengan cara
mengajukan Gugatan Perceraian ke Pengadilan Agama Tigaraksa;

In
A
26. Bahwa atas permasalahan dan kemelut rumah tangga yang dihadapi
PENGGUGAT dan TERGUGAT tersebut diatas PENGGUGAT telah
ah

lik
mencoba memusyawarahkan dengan TERGUGGAT dan keluarga
PENGGUGAT untuk mencari Penyelesaiannya dan demi menyelamatkan
perkawinan. namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil dan sia-sia
am

ub
karena diantara PENGGUGAT dan TERGUGAT sudah tidak ada lagi
kecocokan. Sebagaimana disyaratkan oleh pasal 1 Undang-undang
ep
Nomor: 1 Tahun 1974 Perkawinan yang berbunyi: “Bahwa tujuan
k

pernikahan adalah “Membina/membentuk suatu rumah tangga (keluarga)


ah

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;


R

si
27. Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana diuraikan diatas, maka

ne
ng

PENGUGGAT telah berdasarkan hukum dan sangat beralasan dalam


mengajukan Gugatan Cerai Pasal 34 ayat (3) UU Perkawinan yang

do
menyatakan,“Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing
gu

dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan.”; kemudian diatur dalam


BAB XVI Pasal 115 dan 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam Buku I
In
A

tentang Perkawinan, dan untuk selanjutnya juga diatur di dalam Pasal


39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
ah

lik

yang menyatakan bahwa “Untuk melakukan perceraian harus ada cukup


alasan bahwa antara suami istri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami
m

ub

istri” jo. Pasal 19 huruf (d) dan (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974
ka

tentang Perkawinan;
ep
ah

es

Hal. 10 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Bahwa tindakan suami kepada istri dan anak selama lebih dari 2 (dua)

si
tahun berumah tangga juga tersebut juga tergolong tindakan
menelantarkan istri dan anak berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang

ne
ng
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (“UU Penghapusan KDRT”):

do
gu• Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah
tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena

In
persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan,
A
atau pemeliharaan kepada orang tersebut..
Hal ini jelas terbukti penelantaran terhadap istri;
ah

lik
29. Bahwa pada saat ini PENGGUGAT sudah tidak berharap kembali untuk
membina rumah tangga dengan TERGUGAT dan sangat sulit dan tidak
am

ub
mungkin lagi untuk kembali berumah tangga dengan TERGUGAT. Pada
satu sisi PENGGUGAT mengingat kembali kepada ajaran Islam bahwa
ep
k

Allah SWT membenci perceraian;


ah

30. Bahwa kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa yang


R

si
memeriksa dan memutus perkara ini berkenan menerima gugatan
PENGGUGAT dan mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Agama

ne
ng

Tigaraksa yang memeriksa dan memutus perkara ini menjatuhkan Talak


Ba‟in Shugraa PENGGUGAT atas nama PENGGUGAT Binti WAHYUDI

do
PRIANTORO terhadap TERGUGAT atas nama TERGUGAT Bin JUNAIDY
gu

NOOR;

31. Bahwa sangat tidak bermanfaat apabila perkawinan PENGGUGAT dan


In
A

TERGUGAT dipertahankan dan tidak mungkin lagi hidup rukun


sebagaimana layaknya suami isteri dan dikhawatirkan akan menimbulkan
ah

lik

penderitaan yang semakin berat bagi PENGGUGAT;

32. Bahwa TERGUGAT dalam hal perhatian untuk keluargapun kurang yang
m

ub

dapat menimbulkan kurangnya komunikasi antara PENGGUGAT dan


ka

TERGUGAT sehingga menimbulkan perbedaan dan prinsip dalam


ep

membentuk suatu rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah yang


tentunya akan menimbulkan terjdinya Preselisihan terus menerus dan tidak
ah

es

Hal. 11 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga (Vide Pasal 19

si
huruf f Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan), dan
mohon agar Majelis Hakim menyatakan perkawinan antara PENGGUGAT

ne
ng
dengan TERGUGAT, sebagaimana ternyata dalam Akta Nikah Nomor :
679/53/XI/2020, yang secara resmi disahkan dan dikeluarkan pada tanggal

do
gu14 November 2020 oleh Kantor Urusan Agama, Putus karena Perceraian.

33. Bahwa sebagai konsekuensi hukum dari adanya perceraian antara

In
PENGGUGAT dan TERGUGAT, mohon agar Majelis Hakim agar
A
PENGGUGAT untuk membayar biayabiaya perkara
ah

lik
Berdasarkan seluruh uraian dan alasan hukum sebagaimana dikemukakan
tersebut di atas, PENGGUGAT dengan ini memohon agar Majelis Hakim
Pengadilan Agama Tigaraksa yang memeriksa dan mengadili perkara aquo
am

ub
berkenan menjatuhkan putusan dengan amar putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan Permohonan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
ep
2. Menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughraa TERGUGAT (PENGGUGAT Binti
k

WAHYUDI PRIANTORO) terhadap PENGGUGAT (TERGUGAT Bin


ah

R
JUNAIDY NOOR);

si
3. Membebankan biaya perkara kepada PENGGUGAT;

ne
ng

Atau:
- Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, mohon putusan

do
gu

yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat


In
A

hadir didampingi kuasa hukumnya di persidangan. Sedangkan Tergugat hanya


1 (satu) kali hadir di persidangan yaitu pada persidangan tanggal 20 September
ah

lik

2022 dan belum memberikan jawabannya, selanjutnya Tergugat tidak pernah


hadir lagi di persidangan baik langsung maupun dengan mengutus orang lain
m

ub

sebagai wakil atau kuasanya yang sah, dan tidak ternyata ketidakhadiran
Tergugat tersebut disebabkan alasan yang sah.
ka

Bahwa Majelis Hakim telah berupaya merukunkan Penggugat dan


ep

Tergugat namun tidak berhasil.


ah

es

Hal. 12 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 130 HIR Juncto Peraturan

si
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, Ketua Majelis
telah memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk menempuh upaya

ne
ng
mediasi, namun sesuai laporan Mediator (Drs. H. Moch. Ichwan Ridwan, S.H,
M.H), tanggal 27 September 2022, mediasi telah terlaksana namun tidak

do
gu
berhasil merukunkan Penggugat dengan Tergugat;
Bahwa meskipun mediasi tidak berhasil, Majelis Hakim tetap
mengupayakan perdamaian dengan menasehati Penggugat agar rukun kembali

In
A
membina rumah tangga dengan Tergugat, namun tidak berhasil karena
Penggugat tetap berkeras hati untuk bercerai dari Tergugat;
ah

lik
Bahwa selanjutnya diperiksa pokok perkara dalam sidang tertutup untuk
umum dengan terlebih dahulu dibacakan surat gugatan Penggugat yang isi dan
am

ub
maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut:
ep
k

Bukti Surat:
ah

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat, diberi kode P.1;
R

si
2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, diberi
kode P.2;

ne
ng

3. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Kepala Keluarga Junanda Wahid, SH.,
diberi kode P.3;

do
gu

4. Screenshoot (tangkapan layar) percakapan di media sosial (whatsapp)


antara Ibu Kandung Tergugat (ibu mertua Penggugat) dengan Penggugat,
diberi kode P.4;
In
A

5. Screenshoot (tangkapan layar) percakapan di media sosial (whatsapp)


antara Tergugat dengan sahabat Penggugat, diberi kode P.5;
ah

lik

6. 2 (dua) lembar foto pakaian/baju Penggugat yang dikirim oleh Tergugat ke


kantor/tempat kerja Penggugat, diberi kode P.6;
m

ub

Bukti Saksi:
1. Saksi I, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:
ka

- Saksi adalah Ibu Kandung Penggugat.


ep
ah

es

Hal. 13 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Saksi tahu sebagai suami isteri Penggugat dengan Tergugat belum

si
dikaruniai anak.
- Saksi tahu Penggugat dengan Tergugat sejak sekitar bulan Juni 2022

ne
ng
yang lalu pisah rumah.
- Saksi tahu sebelum pisah rumah antara Penggugat dengan Tergugat

do
gu sering bertengkar, saksi pernah beberapa kali melihat langsung
pertengkaran mereka.
- Saksi tahu dari pengaduan Penggugat bahwa pertengkaran mereka

In
A
disebabkan sikap Tergugat yang kurang perduli dalam hal nafkah
kebutuhan rumah tangga dan perhatian pada Penggugat, Tergugat
ah

lik
temperamental, sering berkata dan bersikap kasar terhadap Penggugat;
- Saksi sudah berupaya menasehati Penggugat dan Tergugat tetapi tidak
am

ub
berhasil.
- Saksi tidak sanggup lagi untuk mendamaikan kedua belah pihak.
2. SAKSI 2, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:
ep
k

- Saksi adalah Ayah Kandung Penggugat.


ah

- Saksi tahu sebagai suami isteri Penggugat dengan Tergugat belum


R

si
dikaruniai anak.
- Saksi tahu Penggugat dengan Tergugat sejak sekitar bulan Juni 2022

ne
ng

yang lalu pisah rumah, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat.


- Saksi tahu dari pengaduan Penggugat dan ibu Kandung Penggugat (i.c.

do
gu

saksi pertama), sebelum pisah rumah antara Penggugat dengan


Tergugat sering bertengkar.
- Saksi tahu dari pengaduan Penggugat bahwa pertengkaran mereka
In
A

disebabkan sikap Tergugat yang kurang perduli dalam hal nafkah


Penggugat, Tergugat temperamental, sering berkata dan bersikap kasar
ah

lik

terhadap Penggugat;
- Saksi sudah berupaya menasehati Penggugat dan Tergugat tetapi tidak
m

ub

berhasil.
- Saksi tidak sanggup lagi untuk mendamaikan kedua belah pihak.
ka

ep

Bahwa atas keterangan saksi-saksi Penggugat tersebut Penggugat


membenarkannya dan tidak memberikan tanggapan lagi.
ah

es

Hal. 14 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulan yang pada

si
pokoknya tetap pada gugatan cerai. Selanjutnya Penggugat memohon kepada
Majelis Hakim untuk segera menjatuhkan putusan .

ne
ng
Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini segala sesuatu yang
terjadi dalam persidangan sebagaimana yang termuat dalam berita acara

do
gu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.

PERTIMBANGAN HUKUM

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana diuraikan di atas.
ah

lik
Menimbang, bahwa Majelis telah berupaya untuk mendamaikan Penggugat
dengan Tergugat akan tetapi tidak berhasil.
Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 130 HIR jo. Perma Nomor
am

ub
1 Tahun 2008, upaya perdamaian melalui mediasi juga telah diperintahkan oleh Majelis,
akan tetapi berdasarkan Laporan Mediator tertanggal 27 September 2022 bahwa
mediasi telah terlaksana namun tidak berhasil.
ep
k

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan


ah

status hukum hubungan antara Penggugat dengan Tergugat.


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2, terbukti antara Penggugat dengan
Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah sebagai suami isteri sejak tanggal

ne
ng

14 November 2020, dengan demikian Penggugat berkepentingan mengajukan


perkara ini.
Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatannya didasarkan kepada

do
gu

adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara Penggugat dengan
Tergugat, perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan oleh hal-hal
In
A

sebagaimana telah diutarakan oleh Penggugat dalam surat gugatannya yang


menimbulkan Penggugat sangat sulit untuk dapat mempertahankan dan meneruskan
perkawinannya dengan Tergugat, maka cukup alasan diajukannya gugatan ini
ah

lik

berdasarkan Pasal 19 Huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.


Menimbang, bahwa Tergugat hanya 1 (satu) kali menghadiri persidangan dan
m

ub

belum memberikan jawaban atas gugatan cerai Penggugat tersebut, meskipun ternyata
Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan dan
ka

tidak ternyata ketidakhadirannya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah
ep

menurut hukum, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat
dapat diperiksa dengan tanpa kehadiran Tergugat tersebut.
ah

es

Hal. 15 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat untuk memperkuat dalil gugatannya telah

si
mengajukan bukti tertulis P.1, P.2, P.3, P.4,P.5 dan P.6 serta 2 (dua) orang saksi yang
nama dan keterangannya sebagaimana telah terurai di muka.

ne
ng
Menimbang, bahwa apakah gugatan Penggugat telah memenuhi
alasan-alasan atau salah satu alasan sebagaimana yang telah ditentukan
dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116

do
gu
Kompilasi Hukum Islam, Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut.
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.1, P.2 dan P.3 tersebut,

In
A
masing-masing berupa fotokopi dari akta autentik, yang telah dinazegelen dan
diperlihatkan aslinya di persidangan, oleh karena itu, telah memenuhi ketentuan
ah

lik
Pasal 3 Ayat (1) Huruf (b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Bea
Meterai jo. Pasal 1888 KUH Perdata, sehingga telah memenuhi syarat formil
am

ub
bukti surat. Dan karena masing-masing bukti a quo isi/materinya relevan
dengan pokok perkara, maka Majelis berpendapat bahwa bukti-bukti tersebut
telah memenuhi syarat formal dan material, oleh karenanya mempunyai
ep
k

kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, sepanjang relevan dengan


ah

pokok perkara yang akan dibuktikan;


R

si
Menimbang, bahwa sedangkan bukti P.4, P.5 dan P.6, berdasarkan
ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 jo. Undang-Undang

ne
ng

Nomor 19 Tahun 2016 sebagai Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11


Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, bukti-bukti tersebut

do
dapat diterima sebagai bukti permulaan, yang masih harus ditambah dengan
gu

bukti lain;
Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi Penggugat masing-masing telah
In
A

dewasa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, keterangan saksi-saksi


tersebut berdasarkan pengetahuannya langsung serta saling bersesuaian
ah

lik

antara satu dengan lainnya dan mempunyai relevan dengan pokok perkara.
Dengan demikian secara formil dan materil keterangan saksi-saksi tersebut
m

ub

dapat diterima.
Menimbang, bahwa saksi 1 dan saksi 2 Penggugat telah memenuhi
ka

syarat formil dan materiil sebagai saksi sesuai Pasal 145 ayat (1) HIR dan
ep

Pasal 171 dan 172 HIR, sehingga keterangan saksi sebagaimana diuraikan
ah

es

Hal. 16 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam duduk perkara di atas tersebut dapat diterima dan bernilai sebagai alat

si
bukti;
Menimbang, bahwa dari posita Gugatan Penggugat telah menunjukkan

ne
ng
bahwa perkara ini termasuk sengketa di bidang perkawinan, dan berdasarkan
bukti P.1, Penggugat berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama

do
gu
Tigaraksa maka berdasarkan ketentuan Pasal 49 Ayat (1) Huruf a dan Pasal
73 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang

In
A
Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama Tigaraksa berwenang untuk
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan Gugatan Penggugat;
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap bukti P.2 sebagaimana telah
dipertimbangkan di atas.
am

ub
Menimbang, bahwa dari bukti P.4 dan keterangan saksi-saksi
Penggugat, menguatkan fakta bahwa Penggugat dengan Tergugat telah
bertengkar terus menerus disebabkan sikap Tergugat yang kurang bertanggung
ep
k

jawab dalam hal nafkah lahir Penggugat.


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4, keterangan saksi-saksi


R

si
dihubungkan dengan dalil gugatan Penggugat serta sikap Tergugat yang tidak
pernah hadir lagi sebelum ia memberikan jawabannya, Majelis telah

ne
ng

menemukan fakta di persidangan bahwa terbukti antara Penggugat dan


Tergugat sering terjadi pertengkaran yang terus menerus disebabkan sikap

do
gu

Tergugat yang kurang perduli dalam hal nafkah lahir dan batin Penggugat, serta
Tergugat temperamental, sering berkata dan bersikap kasar terhadap
Penggugat, sehingga sejak bulan Juni 2022 yang lalu Penggugat dan Tergugat
In
A

berpisah rumah.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dulu akan memberikan
ah

lik

landasan hukum untuk penyelesaian perkara ini.


Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran dalam sebuah rumah
m

ub

tangga disebut pecah (broken marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.


Pertama perselisihan dan pertengkaran itu terdapat pada Penggugat dan
ka

Tergugat, dan Kedua perselisihan dan pertengkaran itu tidak dapat


ep

diselesaikan oleh kedua suami isteri secara berdamai.


ah

es

Hal. 17 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap kriteria pertama perselisihan itu terdapat

si
pada Penggugat dan Tergugat artinya Penggugat dengan Tergugat telah
memperlihatkan tingkah laku yang tidak kompromi lagi. Dengan mendasarkan

ne
ng
kepada fakta yang terjadi sebagaimana tercantum di atas, di mana antara
Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan percekcokan yang

do
gu
terus menerus yang disebabkan sikap-sikap Tergugat sebagaimana tersebut di
atas, hal ini menunjukkan bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut
terdapat pada kedua suami isteri (Penggugat dan Tergugat);

In
A
Menimbang, bahwa terhadap kriteria kedua perselisihan tidak dapat
diselesaikan oleh kedua suami isteri secara berdamai. Hal ini terbukti antara
ah

lik
Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juni 2022 yang lalu
sampai sekarang.
am

ub
Menimbang, bahwa Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
menyebutkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
ep
k

keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang
ah

Maha Esa.
R

si
Menimbang, bahwa dari ketentuan pasal tersebut di atas terlihat bahwa
unsur dari perkawinan adalah ikatan lahir dan batin, apabila salah satu unsur

ne
ng

tersebut sudah tidak ada lagi, maka sebenarnya perkawinan itu sudah pecah.
Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung

do
gu

Nomor 38 K/AG/1990 tertanggal 5 Oktober 1991 menyatakan alasan


perceraian menurut Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975
adalah semata-mata ditujukan pada perkawinan itu sendiri tanpa
In
A

mempersoalkan siapa yang salah dalam hal terjadinya perselisihan dan


pertengkaran yang terus menerus serta tidak ada harapan akan hidup rukun
ah

lik

lagi dalam rumah tangga.


Menimbang, bahwa pernikahan bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk
m

ub

hidup bersama sebagai suami isteri, akan tetapi suatu "Mitsaqon gholidhan"
(vide Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam), perjanjian suci, yang untuk
ka

memutuskannya tidak boleh diukur dengan kesalahan dari salah satu pihak.
ep
ah

es

Hal. 18 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas, maka Majelis Hakim

si
berkeyakinan bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah
pecah, yang berarti hati kedua belah pihak telah pecah, dengan demikian

ne
ng
maksud isi Pasal 19 Huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah
terpenuhi.

do
gu Menimbang, bahwa tidaklah patut pecahnya rumah tangga antara
Penggugat dengan Tergugat itu dibebankan kepada salah satu pihak.
Menimbang, bahwa selain dari itu, mencari kesalahan salah satu pihak

In
A
dalam hal kenyataan kerukunan antara Penggugat dan Tergugat tidak mungkin
lagi diharapkan akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik bagi kedua belah
ah

lik
pihak dan anak mereka di masa yang akan datang.
Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan Penggugat juga telah
am

ub
menunjukkan sikap yang kuat dan konsisten untuk bercerai dengan Tergugat,
meskipun Majelis Hakim telah memberikan nasehat dalam setiap kali
persidangan.
ep
k

Menimbang, bahwa dengan berlandaskan kepada pertimbangan


ah

tersebut di atas, seharusnya suatu perkawinan merupakan suatu pergaulan


R

si
hidup antara dua orang (manusia) yang berbeda jenisnya yang dilakukan
secara teratur yang menghasilkan ketentraman dan kedamaian dalam

ne
ng

keluarga.
Menimbang, bahwa tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam

do
gu

Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam adalah mewujudkan kehidupan rumah tangga


yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Menimbang, bahwa sebagaimana terbukti antara Penggugat dan
In
A

Tergugat sering terjadi pertengkaran yang terus menerus, kemudian antara


Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah selama kurang lebih 4 bulan
ah

lik

sampai sekarang, maka Majelis menilai rumah tangga mereka telah


kehilangan hakekat dan makna dari tujuan perkawinan tersebut, dimana ikatan
m

ub

perkawinan antar keduanya sudah sedemikian rapuh, tidak terdapat lagi rasa
sakinah (ketenangan) dan rasa mawaddah (cinta) serta rahmah (kasih sayang)
ka

dan mempertahankan perkawinan seperti itu tidak akan membawa maslahat,


ep

bahkan cenderung menimbulkan kemadharatan bagi kedua belah pihak, maka


ah

es

Hal. 19 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk menghindari kemadharatan yang lebih besar lagi, perceraian merupakan

si
jalan keluar untuk mengatasi permasalahan rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat, hal mana sejalan dengan maksud kaidah hukum yang berbunyi:

ne
ng
"Menolak kemadhorotan harus didahulukan daripada menarik kemanfaatan".
Menimbang, bahwa para saksi yang dihadapkan ke persidangan

do
gu
tersebut di atas, yang nota bene adalah berasal dari pihak keluarga Penggugat
dan atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat, juga tidak sanggup untuk
merukunkan Penggugat dan Tergugat lagi, (vide Pasal 22 Ayat (2) Peraturan

In
A
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Juncto Pasal 76 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 juncto
ah

lik
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan -pertimbangan tersebut
am

ub
di atas, Majelis berkesimpulan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat
telah pecah sedemikan rupa yang sulit untuk dirukunkan lagi, maka gugatan
Penggugat telah memenuhi alasan perceraian berdasarkan Pasal 19 (f)
ep
k

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 juncto Pasal 116 (f) Kompilasi
ah

Hukum Islam, sehingga gugatan Penggugat sebagaimana tercantum dalam


R

si
petitum poin 2 (dua) patut dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain
sughra dari Tergugat terhadap Penggugat.

ne
ng

Menimbang, bahwa Majelis telah menganggap cukup dengan


mempertimbangkan alat bukti sebagaimana di atas, maka terhadap bukti P.3,

do
gu

P.5 dan P.6 harus dikesampingkan.


Menimbang, bahwa oleh karena perkara cerai gugat termasuk perkara
bidang perkawinan maka berdasarkan Pasal 89 Ayat 1 Undang-undang
In
A

Peradilan Agama Nomor 7 Tahun 1989 juncto Undang-Undang Nomor 3 tahun


2006 juncto Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 biaya perkara
ah

lik

dibebankan kepada Penggugat.


Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir lagi di
m

ub

persidangan, maka terhadap perkara ini Majelis Hakim menjatuhkan putusan di


luar kehadiran Tergugat, yang amarnya sebagaimana berikut di bawah.
ka

Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan


ep

ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara ini.


ah

es

Hal. 20 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI

si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;
2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Shughra Tergugat (Junanda Wahid bin

ne
ng
Junaidy Noor) terhadap Penggugat (Penggugat);
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini

do
gusejumlah Rp885.000,00 (delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis

In
A
Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa pada hari Selasa, tanggal 1 November
2022 Masehi bertepatan dengan tanggal 6 Rabiul Akhir 1444 Hijriah, oleh kami
ah

Dra. Sulkha Harwiyanti, S.H., sebagai Ketua Majelis, serta Drs. Abd. Halim

lik
Zailani dan Drs. H. Shobirin, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang pada saat itu juga putusan tersebut diucapkan oleh Ketua
am

ub
Majelis dalam persidangan terbuka untuk umum dengan didampingi oleh para
Hakim Anggota dan dibantu oleh Yulihendra, S.H., sebagai Panitera Pengganti
ep
dengan dihadiri Penggugat di luar kehadiran Tergugat.
k
ah

Ketua Majelis,
R

si
ne
ng

Dra. Sulkha Harwiyanti, S.H.

do
gu

Hakim Anggota, Hakim Anggota, In


A

Drs. Abd. Halim Zailani Drs. H. Shobirin, S.H., M.H.


ah

lik

Panitera Pengganti,
m

ub
ka

Yulihendra, S.H.
ep
ah

es

Hal. 21 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian Biaya Perkara :

si
1. Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,00
2. Biaya ATK Perkara : Rp 75.000,00

ne
ng
3. Biaya Panggilan : Rp 740.000,00
4. Biaya PNBP Panggilan : Rp 20.000,00

do
gu
5. Biaya Redaksi
6. Biaya Meterai
: Rp 10.000,00
: Rp 10.000,00
Jumlah : Rp.885.000,00

In
A
(delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah).
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Hal. 22 dari 22 hal. Putusan No. 5081/Pdt.G/2022/PA.Tgrs.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai