Paper K4P2 TM2
Paper K4P2 TM2
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper adalah untuk mengetahui dan memahami berbagai
komponen yang terdapat dalam penyusunan anggaran pada sektor perkebunan kelapa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biaya
Biaya merujuk pada aliran sumber daya yang diukur dalam bentuk uang yang
dikeluarkan untuk akuisisi atau pembayaran persediaan, layanan, tenaga kerja, produk,
peralatan, dan komoditas lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau tujuan lainnya.
Sesuai dengan pandangan Mulyadi (2014), secara umum, biaya dapat diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam unit moneter, yang telah terjadi atau mungkin
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat empat elemen kunci dalam definisi biaya
tersebut, yaitu: a) biaya melibatkan pengorbanan sumber ekonomi, b) diukur dalam satuan
uang, c) telah terjadi atau berpotensi terjadi, dan d) pengorbanan tersebut dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2014), biaya dapat didefinisikan sebagai nilai moneter
saat ini dan sumber daya ekonomi yang dikorbankan atau harus dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa. Sementara menurut Purwanti dan Prawironegoro (2014), biaya
dapat diartikan sebagai kas dan setara kas yang dikorbankan dalam proses produksi atau
akuisisi barang atau jasa, dengan harapan akan memberikan manfaat atau keuntungan di masa
mendatang.
Tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung
merupakan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi barang atau
pemberian jasa suatu perusahaan mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Sedangkan tenaga
kerja tidak langsung merupakan tenaga kerja yang memberikan dukungan kepada berbagai
fungsi bisnis dan operasional perusahaan tanpa terlibat langsung dalam proses produksi,
mendukung berjalannya operasional perusahaan dan menjaga kelancaran berbagai fungsi non-
produksi. Tenaga kerja tidak langsung bertanggung jawab untuk mengelola masalah
administrasi, pemasaran produk, manajemen keuangan, atau pengembangan kebijakan
perusahaan.
a. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan atau land clearing adalah upaya menyiapkan lahan untuk
penggunaan tertentu utamanya untuk lahan pertanian atau perkebunan. Pada Perkebunan
kelapa, kegiatan land clearing terdiri atas survei lahan, setting block, blocking area,
pembersihan lahan, menyusun rumpukan, pembuatan teras dan pancang tanam.
Berikut contoh tenaga kerja langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan
kelapa pada kegiatan pembukaan lahan:
1. Surveyor tanah, seorang surveyor tanah bertanggung jawab untuk mengukur,
menganalisis, dan merekam data geografis serta topografis suatu wilayah tertentu.
2. Operator alat berat perkebunan, individu yang memiliki keterampilan dan keahlian
khusus dalam mengoperasikan alat-alat berat perkebunan seperti bulldozer, tractor,
eskavator dan lainnya.
3. KHL, individu yang pekerjaannya fokus pada pembersihan lahan termasuk
membersihkan bebatuan, ranting, dan material lainnya yang dapat mengganggu
pertumbuhan kelapa kedepannya.
Berikut contoh tenaga kerja tidak langsung yang terdapat dalam pengelolaan
perkebunan kelapa pada kegiatan pembukaan lahan:
1. Manajer Proyek, individu yang bertanggung jawab untuk mengatur, merencanakan, dan
melaksanakan proyek sesuai dengan anggaran dan jadwal.
2. Staf Administrasi, berfokus pada perencanaan dan mengkoordinasi tugas administrasi
di perusahaan seperti dokumen perizinan.
3. Ahli Pertanian, individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
mengelola tanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan, serta
pemilihan varietas tanaman yang tepat untuk memaksimalkan hasil
pertanian/perkebunan.
4. Akuntan, bertanggung jawab atas manajemen keuangan proyek, termasuk anggaran dan
pelaporan keuangan.
5. Penyedia peralatan (alat dan bahan), bertanggungjawab untuk menyediakan segala alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan pembukaan lahan.
6. Pengawas lapangan proyek, individu yang memastikan bahwa semua pekerjaan
dilakukan dengan mematuhi peraturan dan standar keselamatan yang berlaku. Mereka
harus memastikan bahwa tim proyek menggunakan peralatan pelindung diri (APD) dan
mengikuti prosedur keselamatan yang benar.
Berikut contoh tenaga kerja tidak langsung yang terdapat dalam pengelolaan
perkebunan kelapa pada kegiatan pemeliharaan TM dan TBM:
1. Manajer kebun
2. Asisten kepala
3. Asisten afdeling
4. Mandor
5. Kepala Tata Usaha
6. Perwira Pengamanan (PAPAM)
c. Pemanenan
Pemanenan kelapa adalah proses pengumpulan buah kelapa dari pohon kelapa dengan
tujuan untuk memanfaatkannya sebagai bahan baku dalam berbagai industri, seperti
industri makanan, minyak kelapa, dan produk-produk lainnya. Pemanenan melibatkan
serangkaian langkah-langkah yang melibatkan pemilihan waktu yang tepat, penggunaan
alat pemanenan yang sesuai, dan proses pengolahan lanjutan.
Berikut contoh tenaga kerja langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan
kelapa pada kegiatan pemanenan:
1. Pemanen Kelapa, pemanen kelapa adalah orang-orang yang secara langsung memotong
buah kelapa dari pohon menggunakan berbagai alat seperti parang, sabit, atau alat
pemanen kelapa khusus.
2. Pengumpul Buah Kelapa, setelah dipanen buah akan dikumpulkan oleh pemanen.nakan
keranjang buah.
Berikut contoh tenaga kerja tidak langsung yang terdapat dalam pengelolaan
perkebunan kelapa pada kegiatan pemanenan:
1. Perencanaan Operasional, Tim perencanaan operasional yang bertugas merencanakan
jadwal pemanenan, mengelola logistik, dan memastikan ketersediaan peralatan dan
tenaga kerja yang diperlukan.
2. Penyedia Layanan Transportasi, Perusahaan atau pihak ketiga yang menyediakan
layanan transportasi untuk mengangkut hasil panen dari kebun kelapa ke fasilitas
pengolahan.
3. Mandor panen adalah seorang supervisor atau manajer di bidang pertanian, khususnya
pada kegiatan panen. Tugas utama seorang mandor panen adalah memimpin dan
mengelola tim pemanen serta mengawasi seluruh proses panen untuk memastikan
efisiensi dan kualitas hasil panen yang maksimal.
Bahan material langsung dan tidak langsung. Bahan baku langsung atau direct
material adalah semua bahan yang merupakan bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli jenis bahan ini mempunyai hubungan erat dan sebanding
dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan. Sedangkan bahan baku tidak langsung atau disebut
juga dengan indirect material adalah bahan yang ikut berperan dalam proses produksi dalam
industri tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.
a. Pembukaan Lahan
Berikut bahan material langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan kelapa
pada kegiatan pembukaan lahan:
1. Bulldozer, tractor, dan eskavator untuk meratakan tanah dan membersihkan vegetasi.
2. Cangkul, sabit/parang untuk kegiatan olah lahan ringan seperti membersihkan area dari
gulma, memotong vegetasi atau merapikan lahan.
3. Material pupuk untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman kelapa
4. Benih atau bibit kelapa yang merupakan bahan utama untuk penanaman kelapa
Berikut bahan material tidak langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan
kelapa pada kegiatan pembukaan lahan:
1. Pupuk untuk untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman kelapa
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
2. Bahan kimia (pestisida, herbisida, dan insektisida) untuk mengendalikan hama, gulma,
dan serangga yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
3. Mulsa untuk untuk melindungi permukaan tanah dari erosi, menjaga kelembaban dan
struktur tanah.
4. Alat pertanian seperti cangkul, sabit/parang, sprayer, dan lainnya.
Berikut bahan material tidak langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan
kelapa pada kegiatan pemeliharaan TM dan TBM:
1. ATK seperti laptop, buku monitoring, alat tulis, dan lain sebagainya.
c. Pemanenan
Berikut bahan material langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan kelapa
pada kegiatan pemeliharaan pemanenan:
1. Karung
2. Gerobak angkut
3. Ember
4. APD
Berikut bahan tidak material langsung yang terdapat dalam pengelolaan perkebunan
kelapa pada kegiatan pemeliharaan pemanenan:
1. Alat tulis
2. Buku monitoring perhitungan panen
Biaya tetap dan biaya variable. Identifikasi mengenai upah dan pembelian material
ditinjau dari aspek biaya, termasuk biaya tetap atau biaya variabel. Upah dapat digolongkan
menjadi dua bagian yaitu upah yang termasuk biaya tetap dan ada upa yang termasuk biaya
tidak tetap karena untuk tenaga kerja langsung upah yang mereka terima dikategorikan dengan
biaya tidak tetap karena tenaga kerja tersebut digaji sesuai dengan produksi yang dihasilkan
contohnya tenaga pemanen, sedangkan untuk upah yang di kategorikan biaya tetap adalah upah
yang diberikan kepada tenaga kerja tidak langsung karena tenaga kerja ini diberi upah tidak di
pengaruhi oleh produksi komoditas jika produksi kecil mereka akan digaji tetap setiap
bulannya. Pada material sendiri bisa di golongkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap
karena beberapa material dipengaruhi oleh jumlah produksi sehingga biaya akan meningkat
saat jumlah produksi meningkat begitupun sebaliknya
4.1 Kesimpulan
Perencanaan anggaran merupakan salah satu faktor penting dalam perkebunan kelapa.
Perencanaan berfungsi untuk menjadi fondasi dalam langkah untuk mengelola keungan
perusahaan perkebunan secara baik dan anggaran menjadi perencanaan dari seluruh kegiatan
perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling
mempenggaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, praktikan dapat mengetahui pengkategorian
tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), mengetahui pengkategorian material (langsung dan
tidak langsung), dan mengetahui identifikasi biaya tenaga kerja dan material dalam dunia
perkebunan kakao yakni disetiap tahapan budidaya mulai dari pembukaan lahan, pemeliharaan,
sampai dengan pemanenan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti F. 2018. Pengaruh Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Terhadap Biaya
Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Serdang
Bedagai. [Skripsi]. Universitas Medan Area. Medan.
Khairuni DV, Marliyah, Nurwani. 2023. Analisis Anggaran Biaya Produksi dalam Menunjang
Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara II
Tanjung Morawa). Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol.2, No.11. 1-7.
Manalu YH. 2021. Analisis anggaran biaya produksi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian biaya pada pt perkebunan nusantara iv kota medan.