DISUSUN OLEH:
Widyaiswara BBPP Batu
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi hidayah, kekuatan, dan kesehatan kepada kami sehingga penyusunan Bahan Ajar
mesin Tetas skala rumah tangga ini dapat terselesaikan. Bahan Ajar ini disusun dengan
tujuan menyediakan materi pembelajaran mesin Tetas skala rumah tangga untuk peserta
Program Bertani On Cloud Volume 46.
Dalam penyusunan Bahan Ajar ini tentu masih banyak kekurangan, di samping ilmu
teknologi mesin tetas terus berkembang, sehingga sangat dimungkinkan perbaikan
terhadap Bahan Ajar ini. Untuk itu masukan, saran dan kritik untuk perbaikan sangat
diharapkan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu terselesaikannya pembuatan bahan ajar ini. Akhirnya kami
berharap semoga Bahan Ajar ini dapat menjadi referensi bagi peserta pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi sebagaimana tujuan dari pelatihan yang
diselenggarakan.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menetaskan telur, ada dua cara yaitu penetasan secara alam dan penetasan
secara buatan. Penetasan secara alam yaitu penetasan dengan menggunakan induknya
/ jenis unggas lain dan penetasan secara buatan yaitu dengan menggunakan alat penetasan
atau mesin tetas dan sering pula disebut sebagai incubator. Menetaskan telur dengan
mesin penetas dilakukan oleh manusia dengan berbagai macam tujuan seperti aga induk
unggas segera masuk pada siklus bertelur selanjutnya tanpa melalui aktivitas mengeram,
selain itu dengan mesin tetas dapat dilakukan penetasan telur dalam jumlah banyak pada
satu waktu. Penetasan telur ini dilakukan sebagai usaha sambilan skala rumah tangga
atau usaha pokok dalam skala besar. Pada industri-industri pembibitan ternak unggas
(breeding farm), biasanya digunakan mesin tetas modern dengan kapasitas yang cukup
banyak.
Bahan ajar ini merupakan pengetahuan dan keterampilan serta penerapannya
mengenai pembuatan mesin tetas sederhana dengan tujuan agar para peserta bisa
mengimplementasikan untuk skala kecil atau rumah tangga. Keberhasilan dalam
penetasan salah satunya dipengaruhi dengan operasional penetasan. Kesalahan
mengoperasionalkan mesin tetas salah satunya dipengaruhi oleh jenis mesin tetas .
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, modul ini merupakan upaya untuk
memberikan gambaran tentang cara-cara membuat mesin tetas dan cara menentukan agar
diperoleh hasil yang baik. Untuk menetaskan telur berbagai jenis ternak unggas seperti
telur ayam , telur ayam ras dan telur itik, umumnya cara-cara penetasan dengan mesin
tetas hampir sama, perbedaan antar unggas satu dengan lainnya terletak pada lama
waktu penetasan.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Materi bahan ajar ini membahas tentang pembuatan mesin tetas yang meliputi Pemilihan
bahan, menentukan model mesin tetas dan perakitan mesin tetas.
3
C. MANFAAT BAHAN AJAR
Dengan mempelajari bahan ajar ini diharapkan peserta dapat mengetahui pemilihan
bahan pembuatan mesin tetas, menentukan model mesin tetas dan Prosedur perakitan
mesin
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan bahan ajar ini peserta diharapkan mampu menerapkan
pembuatan mesin tetas dengan baik.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mempelajari bahan ajar ini secara spesifik peserta dapat :
a. Menjelaskan macam mesin tetas
b. Menjelaskan struktur dan peralatan mesin tetas
E. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK Materi Pokok
BAB II Macam Mesin Tetas
A. Mesin Tetas berdasarkan Jenis
B. Mesin Tetas bedasarkan Sistem Pemanasnya
F. PETUNJUK BELAJAR
Materi disajikan melalui pendekatan orang dewasa, ceramah, tanya jawab,. Dalam
menggunakan bahan ajar ini, widyaiswara hendaknya menyampaikan tentang teori
secara singkat, prinsif kerja peralatan, prosedur pelaksanaan, kegagalan yang sering
terjadi dalam pembuatan meisn tetas dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
selama pelaksanaan.
4
BAB II
MACAM MESIN TETAS
5
dalam mesin tetas dapat segera berganti dengan cepat. Dengan adanya pengaturan
ventilasi seperti ini, daya tetas umumnya lebih baik .
b. Setter dan Hatcher dipisahkan, artinya tempat pengeraman telur dari umur satu hari
sampai dengan 18 hari berbeda tempatnya dengan tempat persiapan untuk menetas.
6
BAB III
STRUKTUR DAN PERALATAN MESIN TETAS
7
ruangan, pada penetasan telur itik diperlukan kelembaban udara yang cukup tinggi.
5) Termoregulator/termostat,
Merupakan alat yang digunakan untuk mengendalikan kerja suatu perangkat lainnya
pada suatu suhu ambang tertentu.
6) Termometer
Merupakan alat yang digunakan untuk menguku suhu (temperatur) ataupun perubahan
suhu.
7) Higrometer,
Merupakan alat untuk mengukur tingkat Kelembaban pada suatu tempat
2. Bahan
1. Box Sterofoam / kardus
2. Kaca bening
3. Pipa pralon 5/8
4. Sambungan pipa pralon T 5/8
5. Sambungan pipa pralon L 5/8
6. Kawat
7. Sekrup
8. Baki air
8
9. Thermo Higrometer Digital
10. Termostat Digital
11. Fitting Plafon
12. Dop Bohlam 15 watt
Kesalahan dalam menyiapkan mesin tetas ini adalah salah satu faktor gagalnya penetasan
telur. Untuk itu, mesin tetas harus disiapkan dengan sebaik-baiknya agar penetasan telur
berlangsung dengan baik.
9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Untuk mendapatkan Mesin tetas yang baik harus dipehatikan faktor Kapasitas
mesin tetas, Peralatan Suhu, Kelembaban, Sumber panas.
Implikasi
Dengan keterampilan membuat mesin tetas didapatkan mesin tetas yang optimal.
Tindak Lanjut
Adapun tindak lanjut setelah membaca dan mempelajari bahan ajar ini para
instruktur atau penyuluh dapat mengaplikasikannya untuk menghasilkan produksi ayam
satu hari (Day Old Chick) yang baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Appleby. M.C., Barry O.H. 1992. Poultry Production System Behavior, Management and
Welfare. Red Wood Press Ltd. Wallingford, British.
Dawan Sugandi. 1984. Penuntun Praktis Beternak Ayam. IPB, Bogor..
North. M.O. 1990. Commercial Chiken Production Manual.Van Nostrand Rein ho
Supijatna. E, Atmomarsono, Umiyati, Kartasudjana Ruhyat 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar
Swadaya
11
12