Anda di halaman 1dari 1

STUDI KASUS KADER MTBS-M (2)

1) Bayi Merry lahir satu minggu yang lalu di Puskesmas Arso Kota. Dia lahir normal dan dibawa
pulang oleh ibunya 2 hari setelah bersalin. Berat lahir Merry yang tercatat di Buku KIA adalah
2400 gram. Bayi Merry adalah anak pertama. Ibu bayi Merry melihat bahwa kulit bayinya jadi
menguning sejak 3 hari yang lalu dan makin lama makin kuning. Bayi Merry juga jadi tidak mau
menyusu. Ibu menjadi bingung dan berkonsultasi kepada kader di kampungnya untuk bertanya
apa yang terjadi pada bayinya. Apa yang harus dilakukan oleh kader?

2) BayiYosef lahir saat Paskah tahun ini. Dia dibawa ibunya kepada kader karena sejak 5 hari yang
lalu Yosef teraba demam. Dia menjadi rewel tapi masih mau menyusu. Kader bertanya apakah
bayi Yosef batuk atau mencret? Ibu Yosef bilang bahwa buang air besar Yosef mulai cair sejak 3
hari yang lalu dan dia buang air besar menjadi lebih sering. Kader memeriksa bayi Yosef untuk
melihat apakah ada tanda-tanda bahaya pada bayi Yosef. Kader tidak menemukan tanda-tanda
bahaya pada bayi Yosef. Kader kemudian menimbang Yosef sambil meraba kulit Yosef, dan
teraba demam. Berat badan Yosef adalah 7 kg. Kader kemudian memeriksa suhu tubuh bayi
Yosef dan suhunya adalah 38.5°C. Kader kemudian memeriksa apakah mata Yosef cekung.
Ternyata mata Yosef tidak cekung. Kader lalu memeriksa darah bayi Yosef dengan RDT dan
hasilnya positif mixed. Apa yang harus dilakukan oleh kader?

3) Ibu Emi baru melahirkan bayi pertama 5 hari yang lalu. Bayinya perempuan belum diberi nama
karena menunggu mama mertua datang dari Serui. Ibu Emi selama hamil tidak pernah periksa
ke bidan dan kelahirannya ditolong dukun beranak di kampungnya. Bayi perempuannya rewel
sekali. Badannya teraba dingin dan tali pusarnya bengkak kemerahan dan ada sedikit nanah.
Sejak semalam bayinya kejang-kejang dan tidak bisa menyusu. Ibu Emi panik dan membawa
bayinya kepada kader. Apa yang harus dilakukan oleh kader?

4) Wilhelmina batuk lebih dari 1 minggu. Batuk ini sangat mengganggu terutama di malam hari.
Bapak Wilhelmina jadi marah-marah karena tidurnya terganggu. Ibu kemudian membawa
Wilhelmina kepada kader yang rumahnya berjarak 3 rumah dari rumahnya. Kader kemudian
bertanya tanggal lahir Wilhelmina. Ibu mengatakan bahwa dia lupa tanggal lahir Wilhelmina.
Tapi dia ingat bayi Wilhelmina lahir saat ada kedukaan besar di Kabupaten Keerom, di mana
Bapak Bupati yang lama wafat. Kader kemudian bertanya apakah selain batuk ada keluhan lain?
Ternyata Wilhelmina juga mencret-mencret sejak seminggu yang lalu, namun tidak ada demam.
Kader lalu menimbang Wilhelmina, dan berat badannya 15 kg. Kader memeriksa apakah ada
mata cekung. Ternyata tidak ada mata cekung. Kader memeriksa suhu tubuh Wilhelmina, dan
suhunya 37.5°C. Kader meminta ibu untuk membuka baju Wilhelmina untuk melihat apakah ada
tanda bahaya lainnya berupa tarikan dinding dada. Ternyata tidak ada tarikan dinding dada.
Kader kemudian menghitung nafas Wilhelmina, dan hasilnya adalah 35 kali per menit. Kader
kemudian memeriksa RDT dan hasilnya adalah positif vivax. Apa yang harus dilakukan kader?

5) Amir sudah demam lebih dari seminggu. Ibu sudah memberi obat panas yang dibeli di warung
selama 3 hari, tapi demam Amir belum turun juga. Ibu menjadi gelisah dan memberanikan diri
datang ke rumah kader yang dia dengar saat pengajian minggu lalu, bahwa kader tersebut bisa
bantu periksa anak yang sakit. Kader menerima ibu dengan ramah dan menanyakan apa keluhan
ibu. Ibu Amir menjelaskan kondisi Amir. Kader bertanya tanggal lahir Amir dan ibu mengatakan
bahwa Amir baru ulang tahun ketiga kemarin. Kader bertanya apakah Amir mencret atau batuk?
Ibu mengatakan bahwa Amir tidak mencret dan tidak batuk. Kader lalu menimbang Amir dan
beratnya 15 kg. Kader juga periksa suhu tubuh Amir dan ternyata suhunya 39°C. Kader lalu
memeriksa darah Amir dan hasilnya negatif. Apa yang harus dilakukan kader?

Anda mungkin juga menyukai