Anda di halaman 1dari 15

Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,

Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.


www.Era-Pest.com, 082368002020

JENIS – JENIS HAMA GUDANG dan LAINNYA

NO Hama Gudang Nama Hama Karakteristik

1 Tribollium, spp Disebut juga dengan kumbang tepung, menyerang beras, jagung,
sorghum tepung terigu, kakao, kopra, kacang tanah, gaplek dan remapah-
rempahan. Biasanya merusak biji yang telah rusak seperti beras pecah
sehingga bau tengik. Bentuk pipih, memanjang berukuran 3-4 mm.
Warnanya merah kecoklatan sampai coklat gelap. Dalam kondisi yang
optimal, memerlukan waktu 20 hari untuk mengembangkan telur menjadi
dewasa. Kondisi lingkungan yang mendukung 35°C kelembapan udara
75%
 Siklus hidup: 60 –90 hari
 Telur menetas: 5 –12 hari
 Larva: 35 –45 hari
 Pupa: 7 –14 hari
 Umur dewasa: 18 -24 bulan (2 tahun)
2 Shitopilus khas sekali dengan ciri fisik moncongnya. Ia merupakan hama penggerek
bijian serelia seperti beras, biji jagung, gandum, sorgum dan biji – bijian
lainnya. Serangga ini hidup pada suhu 17-34OC, dengan suhu optimal 28-
0
C serta kelembaban relatif antara 45-100 % dan kelembaban optimal 70
%. Ia sangat mmenyukai tempat gelap dan tidak menyukai cahaya.
Shitopilus memilki banyak spesies yang terdiri dari Sithopilus oryzae,
Sithopilus granaries dan Shitopilus zeamais. Lingkungan paling sesuai
dengan perkembangan hama ini pada suhu 25°C - 27°C dengan
kelembapan udara 70%
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

3 Stegobium  Biasa di sebut kumbang biskuit. Kumbang ini memiliki ukuran dewasa
2 – 3,5 mm. memilki warna coklat muda dan berbentuk oval. Pada bagian
antena berakhir pada 3 segmen. Betina menghasilkan 20-100 telur. Telur
memerlukan waktu sekitar 60-210 hari untuk berkembang menjadi
dewasa dengan 1-4 generasi per tahun tergantung temperaturmya. Dewasa
hidup selama 13-65 hari. instar larva 4-6 stadium dalam waktu 4-5 bulan
untuk perkembangan.

4 Lasioderma Biasa ditemukan pada gudang tembakau ataupun kumbang rokok.


Serricorne Memiliki ukuran 2-3 mm dan memiliki warna coklat kemerahan atau
coklat muda.. Menyukai tempat gelap atau kurang cahaya

 Menghasilkan 30-42 telur yang berukuran mikroskopis yang


ditempatkan di dalam produk atau di area yang banyak
mengandung makanan.
 Menetas dalam 6-10 hari di kondisi hangat
 Siklus hidup dari telur – dewasa 30-90 hari.
 Umur dewasa kurang lebih 23-28 hari.
 Temperatur minimum untuk perkembangan adalah 18oC.
 Suhu optimum pada 30oC dan 70% r. h.
.
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

5 Trogoderma Disebut juga dengan kumbang khapra dengan ciri fisik panjang
granarium kumbang dewasa mencapai 2 – 3 mm. Berwarna coklat tua dengan pola.
Serta memiliki bentuk seperti oval. Pada kumbang dewasa menghasilkan
35 telur. Membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk menyelesaikan siklus
hidup. Jenis kumbang ini bisasa ditemukan menginfestasi biji – bijian,
serea, dan kcang – kcangan
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

7 Callosobruchus Sering disebut kumbang biji. Memiliki ciri – ciri fisik moncongnya
yang pendek dan femur tungkai belakang yang membesar. Memiliki ciri
chinensis
– ciri fisik moncongnya yang pendek dan femur tungkai belakang yang
membesar. Bentuk tubuh kumbang dewasa kebanyak bulat atau lonjong.
Bentuk tubuh bulat telur dengan bagian kepalanya yang agak runcing.
Pada sayap depannya terdapat gambaran gelap yang menyerupai huruf U
dan pronotummnya halus. Warna sayap depanya coklat kekuning –
kuningnan.
Pada kumbang jantan memilki ukuran tubuh 2,4mm – 3mm sedangkan
betina 2,76 – 3,49mm. untuk betina dapat menghasilkan telur sebanyak
700 butir dengan bentuk telur yang lonjong agak transparan atau
kekuning – kuningan atau berwarna kelabu keoutih – putihan

8 Rizhopertha Disebut juga dengan kumbang bubuk gabah Merusak padi – padian dan
gaplek. Gejala serangan ditandain dengan adanya lubangnya bahan baku
dominica
dan adanya sisa gesekan berupa dedak halus. Tubuh kumbang ini
berwarna coklat gelap sampai kehitaman, ramping dan agak silindris
Kondisi lingkungan yang paling sesuai bagi perkembangan serangga ini
suhu 34°C kelembapan udara 70% dan kadar air gabah 14 %
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

9 Sitrotoga, spp Hama ini biasanya menyerang bijia – bijian. Mampu memecah biji dan
memasukkan telur dalam biji sehingga larva berkembang dan memakan
biji – bijian tersebut. Hama ini sering menyerang kacang – kacangan
seperti kacang koro, kacang tanah, kokoa, berasa dan biji – bijian
lainnya
Kondisi lingkungan yang optomal untuk serangga ini suhu 32°C
kelembapan udara 75%

10 Cryptolestes Serangga ini bermetamorforsis sempurna selama 25 – 35 hari dengan


ferrugineus suhu 33 - 35°C dengan kelembapan udara 70%.. menyerang beras yang
telah rusak, pecah atau berjamur. Pada serellia yang belum diolah larva
melakukan penetrasi dan menyerang bagian embrio sehingga biji tidak
mampu berkecambah. Memiliki badan yang pipih dengan ukuran 1,5
mm – 2,5 mm serta berwarna coklat kemerahan
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

11 Carpopilus Sering disebut dengan Dried Fruit Beetle. Imago memilki ciri fisik
tubuhnya lonjong dan pipih 2 – 5mm, berwarna coklat hingga hitam,
memiliki satu ata dua bintik berwarna kuning kemerahan. Antena
memilki 11 segmen. 3 segmen berbentuk lonjong atau, seperti gada
bulat. Elitra pendek dan abdomen terlihat keluar

12 Ahasverus, spp Spesies ini merupakan hama kosmopolitan dan dikenal sebagai “Foreign
grain beetle”. tersebar pada daerah tropik dan daerah yang beriklim
sedang. Ditemukan pada berbagai komoditi termasuk pada biji-bijian
cerealia, biji kakao, biji kelapa, kopra, kacang tanah, terutama pada
komoditi yang lembab dan berjamur. Berwarna coklat kemerahan dengan
panjang imago 2 – 3 mm

13 Bactrocera Lalat buah dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan
sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat
kekuningan. Abdomennya ada pita-pita hitam,
sedangkan thoraxnya ada bercak-bercak kekuningan.
Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan
seperti tanduk yang keras.
Dengan ovipositornya, lalat ini menusuk kulit buah. Jumlah telur
sekitar 100-120 butir. Setelah 2-3 hari, telur akan menetas dan
menjadi berenga. Berenga tersebut akan membuat terowongan di
dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 2
minggu.Berenga yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh
diatas tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan
berpupa. Lama masa pupa 7-8 hari. Total daur hidupnya antara
23-34 hari, tergantung keadaan udara.
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

14 Lyctus brunneus Lyctus brunneus(teter) atau yang lebih dikenal dengan


kumbang bubuk kayu adalah serangga berukuran tipis
yang agak rata dengan panjang sekitar 1 -7 mm dan
memiliki warna cokelat kemerahan. Teter dapat dikatakan
sebagai jenis serangga nomor dua setelah rayap yang
paling gemar memakan kayu. Kerusakan perabot kayu paling
parah disebabkan oleh kumbang dalam fase larva. Setelah keluar
dari telur, larva langsung mulai mengebor dan memakan kayu di
sekelilingnya.
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Golongan Hama Gudang Berdasarkan Cara Makannya


Ada banyak jenis-jenis hama gudang yang dapat kita temui, dan dari itu semua kita dapat menggolongkannya kedalam 4 kategori, yaitu :
1. Internal Feeders
Internal feeder merupakan hama yang menyerang biji-bijian yang masih utuh/belum diproses. Kerusakannya disebabkan oleh larva yang ada di
dalam biji.
 Sitophilus spp (weevil)
 Rhyzopertha dominica (Lesser grain borrer)
 Sitotroga cerealella (Angoumois grain moth)

2. External Feeders
External feeders merupakan hama yang menyerang biji-bijian dari luar, baik yang belum di proses maupun yang sudah diproses. Sehingga
kemunculan kelompok ini dapat menunjukan bahwa pada gudang tersebut terjadi kerusakan komoditas produk yang disimpan.
 Lasioderma serricorne ( Cigarette beetle)
 Tribolium spp (Flour beetle)
 Stegobium paniceum (Drugstore beetle)
 Tenebroides mauritanicus (Cadelle beetle)
 Plodia interpunctella (Indianmeal moth)

3. Scavanger
Scavenger merupakan hama yang menyerang biji-bijian, Tetapi mereka hanya menyerang yang sudah diproses atau rusak secara fisik maupun akibat
serangan hama lain.
 Oryzaephilus surinamensis (sawtoothed grain beetle)
 Anagasta kuehniella (mediteranian flour moth)
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

4. Secondary Pest
Secondary pest merupakan serangga yang hanya menyerang biji-bijian yang sudah rusak, lembab/busuk, dan telah berjamur.
 Tenebrio moliter (Yellow mealworm)
 Alphitobius diaperinus (Lesser mealworm)
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Pengelompokkan Pestisida Berdasarkan Pengaruhnya Terhadap Hama


Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Insektisida secara umum dibagi menjadi tiga berdasarkan sifat, cara kerja atau gerakan

pada tumbuhan.

a. Insektisida sistemik

Insektisida sistemik diserap oleh organ-organ tanaman, dapat melalaui akar, batang maupun daun. Selanjutnya, pepstisida

ditransportasikan mengikuti aliran cairan tanaman ke bagian-bagian tanaman lainnya. Insektisida sistemik yang ditransportasikan dari

akar ke daun tanaman (dari bawah ke atas) disebut “sistemik akropetal”.sementara pestisida yang ditransportasikan dari daun ke akar,

termasuk tunas yang baru tumbuh (dari atas ke bawah), disebut “sistemik basipetal” Contoh insektisida sistemik adalah asefat, aldikarb,

bendiokarb, disolfoton dan karbofuran.

b. Insektisida Non - Sistemik

Insektisida non-sistemik tidak diserap oleh jaringan tumbuhan, tetapi hanya menempel di bagian luran tanaman. Insektisida non-

sistemik sering disebut insektisida kontak. Akan tetapi insektisida yang bersifat sistemik belum tentu bekerja sebagai racun kontak pada

hama. Contoh insektisida non-sistemik berbahan aktif Bacillus thuringiensis (Bt) bekerja sebagai racun perut bagi hama dan tidak

memiliki efek sebagai racun kontak. Contoh insektisida non-sistemik lainnya adalah CCT, deltametrin, amitraz, sohalotrin, sipermetrin,

sulfotep dan tetrametrin.


Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

c. Insektisida sistemik lokal

Insektisida sistemik local disebut juga dengan semisitemik, merupakan kelompok insektisida yang bisa diserap oleh jaringan tanaman
(umunya daun), tetapi tidak atau hanya sangat sedikit ditransportasikan ke bagian tanaman lainnya. Contohnya meliputi abamekin,
emamekin, fosalon, milbemektin

Insektisida dikelompokkan berdasarkan cara masuknya ke dalam serangga hama

a. Racun Lambung (Racun Perut)

Sasarannya adalah membunuh serangga apabila memakan racun tersebut. Racun terebut kemudian bereaksi didalam tubuh serangga. Contoh
racun perut antara lain lufenuron, fosfamidon, tiodikarb

b. Racun Kontak (Racun Fisik)

Racun kontak merupakan insektisida yang masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan ditransportasikan ke bagian
tubuh serangga tempat insektisida aktif bekerja. Serangga hama akan mati jika bersinggungan langsung (kontak) dengan insektisida tersebut
Serangga juga dapat teracuni bila memakan bagian tanaman berinsektisida. Contoh : BHC dan DDT

c. Racun Pernafasan (Fumigan)

Racun pernapasan merupakan insektisida yang mudah menguap menjadi gas dan masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem pernafasan atau sistem
trakea yang kemudian diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Fumigant biasanya digunakan untuk pengendalian hama simpanan yang berada di ruangan
atau tempat tertutup dan di dalam tanah. Contoh : HCN, fosfin dan metil bromida
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Dampak Kemunculan Hama Gudang


Kerugian secara langsung :
1. Penyusutan baik bobot dan kualitas
2. Kontaminasi fisik, biologis dan kimiawi dari kotoran (feces & urine) dan sisa molting kulit
3. Rusak/habis
Kerugian secara tidak langsung

1. Kerusakan terhadap kemasan


2. Berjamur & menggumpal karena aktifitas serangga yang menghasilkan panas dan lembab
3. Kerusakan bangunan gudang
4. Kerusakan brand image/nama baik
5. Bertentangan dengan regulasi, Food Safety dll

Tanda – Tanda Kemunculan Hama Gudang


 Temuan fase dewasa atau larva atau pupa
 Web atau jaring dan gumpalan kecil pada web untuk moth
 Tepung berbau tidak sedap, menggumpal dan agak keras
 Trail atau jejak pada dusty surface
 Kerusakan pada packaging
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Populasi Hama Gudang


 Habitat penyimpanan merupakan reservoir alaminya
 Toleransinya yang tinggi terhadap lingkungannya
 Keragaman perilaku makan pada berbagai bahan simpan
 Laju atau kemampuan reproduksinya yang tinggi
 Kemampuan bertahan hidup dalam kondisi tanpa pangan
 Memiliki kemampuan adaptasi morfologi (bentuk, ukuran dan gerakan yang cepat)

Cara Mendeteksi Keberadaan Hama Gudang


1. QC INCOMING (Transporter check, qualitative sampling & Quantitative sampling)
2. PERANGKAP (Feromon trap & Light trap)
3. SCANNING (Acoustic detector & Xray photography)
Komp Ruko Duta Bintaro Block AA 6/3,
Pakujaya, Serpong Utara , Tangerang Selatan Banten 15324.
www.Era-Pest.com, 082368002020

Anda mungkin juga menyukai