ANEMIA
Disusun Oleh :
Ristianti 23149010061
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit (sel darah merah) serta jumlah
haemoglobin dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan
dalam 100ml darah. Hampir semua gangguan pada system peredaran darah disertai
dengan anemia yang ditandai warna kepucatan pada tubuh, terutama ekstremitas.
B. ETIOLOGI ANEMIA
4. Anemia Pascaperdarahan
Terjadi sebagai akibat perdarahan yang massif seperti kecelakaan, operasi dan
persalinan dengan perdarahan atau perdarahan yang menahun gejala yang timbul
tergantung dari cepat dan banyaknya darah yang hilang. Kehilangan darah sebanyak
12-15% akan memperlihatkan gejala pucat, transpirasi, takikardia, tekanan darah
menurun. Dapat dilakukan pemberian transfuse darah. Pilihan kedua plasma. Dalam
keadaan darurat diberikan cairan intravena dengan cairan infus yang tersedia.
D. KRITERIA ANEMIA
Batasan yang umum digunakan adalah kriteria WHO pada tahun 1968. Di nyatakan
dengan kriteria sebagai berikut :
No
Kriteria Jumlah Hb
.
1. Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl
2. Perempuan dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dl
3. Perempuan hamil Hb < 11 gr/dl
4. Anak usia 6-14 tahun Hb < 14 gr/dl
5. Anak usia 6 bulan – 6 tahun Hb < 14 gr/dl
6. Bayi baru lahir Hb < 20 gr/dl
E. DERAJAT ANEMIA
Ringan Sekali Hb 10gr/dl – 13gr/dl
Ringan Hb 8gr/dl – 9,9gr/dl
Sedang Hb 6gr/dl –7,9 gr/dl
Berat Hb < 6gr/dl
F. MANIFESTASI KLINIS
- Pucat pada bibir, lidah, konjungtiva, telapak tangan, dan kuku
- Pada pemeriksaan Hb dan eritrosit rendah/ kurang dari normal
- Anak terlihat lebih banyak diam daripada bermain
- Kelemahan otot
- Nafas pendek/sesak
- Mual
- Muntah
- Letargi
- Keluar keringat dingin
G. PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia karena adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel
darah merah. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kurangnya nutrisi,
pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolysis. Lisis sel darah merah
terjadi dalam sel fagositik atau dalam system retikulo endothelial, terutama dalam
hati dan limpa. Dari proses tersebut bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan
memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam
sirkulasi, maka haemoglobin akan muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi
plasma melebihi kapasitas hemoglobin plasma, hemoglobin akan berdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urine.
H. PATHWAY ANEMIA
Eritrosit/Hemoglobin menurun
Meningkatkan Redistribusi
curah jantung aliran darah
Penurunan afinitas
Hb terhadap oksigen dg
meningkatkan enzim 2,3
DPG
Menurunkan tekanan
Oksigen vena
Gejala anemia
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Perlu pemeriksaan darah tepi untuk mengetahui Hb, eritrosit, dan hematocrit. Pada
anemia defisiensi besi, kadar Hb kurang dari 10gr/dl dan eritrosit menurun.
Eritrosit berbentuk mikrositik hipokromik (kecil dan pucat). Sedangkan pada
defisiensi asam folat dan vitamin B12 , bentuk sel darahnya adalah makrositik.
J. PENATALAKSANAAN
Anak dengan anemia tidak harus selalu dirawat dirumah sakit. Hal ini tergantung
dengan anemia dan gangguan yang dialami oleh anak atau bila keadaan anak
dalam kondisi memburuk, misalnya kadar Hb yang sangat rendah atau gangguan
fisik lainnya yang membahayakan anak. Segera konsultasikan kedokter atau rujuk
kerumah sakit. Sedangkan untuk anak yang mengalami anemia defisiensi Fe yang
hanya tampak pucat, cukup berikan tablet Fe/folat atau Ferosulfat setiap hari
selama 4 minggu dengan dosis 5mg Fe/kg BB
6 – 12 bulan 1 1
∕4 tablet 2,5 ml ( ∕2 sendok teh)
(7- < 10 kg BB)