S DENGAN PENYAKIT
Oleh:
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 113063J120118
JUDUL LP : ANEMIA
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Preseptor Klinik dan Preseptor
Akademik.
Mengetahui,
1
Trombosit/ platelet (sel pembeku darah).
c. Plasma darah : yang terdiri dari air dan protein darah yaitu: albumin,globulin
dan fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut : serum
darah.
2. Fisilologi Darah :
Darah manusia adalah: Cairan jaringan tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel ke seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolism yang mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit dan berfungsi untuk mengedarkan hormone-hormon endokrin.
Darah manusia berwarna merah. Bila darahnya berwarna merah terang itu
tandanya darah itu banyak mengandung oksigen tetapi jka berwarna merah tua
menandakan kekurangan oksigen.Warna merah pada darah disebabkan oleh HB,
Protein pernapasan (Resiratory Protein),yang mengandung besi dalam bentuk
heme, yang merupaka tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia
memiliki sistem peredaran darah yang tertutup artinya darah ini mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan metabolisme berupa CO2 dan menyerap O2
melalui pembuluh darah dan aorta. Darah mengedarkan O2 melalui pembuluh
darah pulmonalis,lalu dibawah lagi ke jantung melalui pembuluh darah pulmonalis,
lalu dibawah lagi ke jantung melalui vena pulmonalis. Darah juga mengangkut
bahan – bahan sisa metabolisme, obst-obatan serta bahan kimia asing ke hati dan
dibuang melalui urine.
B. Definisi
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
Haemoglobin (HB) atau Hematokrit (Ht) dibawah normal. Anemia menunjukan suatu
status penyakit atau perubahan fungsi tubuh. Anemia merupakan keadaan dimana
masa eritrosit dan atau masa haemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya
untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.Secara laboratoris, anemia dijabarkan
sebagai penurunan kadar Hb serta hitung eritrosit dan hematocrit dibawah normal
(Handayani at all,2008).
Batasan umum seseorang dikatakan anemia dapat menggunakan kriteria WHO
pada tahun 1968, dengan kriteria sebagai berikut:
2
a. Laki-laki dewasa : Hb < 13 gr/dl
b. Perempuan dewasa tidak hamil : Hb < 12 gr/dl
c. Perempuan dewasa hamil : Hb < 11 gr/dl
d. Anak-anak usia 6-14 tahun : Hb < 12 gr/dl
e. Anak usia 6 bulan – 6 tahun : Hb < 11 gr/dl (Handayani at all,2008).
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada umumnya
dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut:
a. Hb < 10 gr/dl
b. Hematokrit < 30 %
c. Eritrosit < 2,8 juta/m.
Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang umum
dipakai adalah :
a. Ringan sekali Hb 10 gr/dl - 13 gr/dl.
b. Ringan Hb 8 gr / dl - 9,9 gr/dl.
c. Sedang Hb 6 gr/dl - 7,9 gr/dl.
d. Berat Hb < 6 gr/dl. (Handayani at all, 2008).
C. Klasifikasi
Menurut handayani at all, 2008, klasifikasi anemia dibagi atas:
1. Anemia Aplastik : Anemia ini disebabkan oleh penurunan pada prekusor sel-sel
tulang dan pergantian sum-sum dengan lemak.Anemia ini dapat disebabkan oleh
kongenital atau yang didapat, idiopti akibat dari infeksi tertentu, obat-obatn dan zat
kimia tertentu serta kerusakan akibat radiasi.Penyembuhan secara cepat dapat
diantisipasi jika pemajanan pada pasien dihentikan secara dini.Jika pemajanan tetap
berlanjut dan hal ini tidak diperhatikan, maka akan terjadi tanda- tanda hipoplasi,
depresi sumsum tulang dan tidak dapat berkembang menjadi gagal yang baik dan
bisa menjadi irreversible.
2. Anemia defisiensi Zat Besi: Anemia ini adalah kondisi dimana kandungan besi
dalam tubuh menurun dibawah kadar normal.Zat besi yang tidak adekuat
menyebabkan berkurangnya sintesis Hb sehingga menghambat proses pematangan
eritrosit. Anemia ini dapat ditemukan pada pria dan wanita pasca menopause
karena perdarahan. Dan penyakit lain misalnya: ulkus, gastritis, tumor
gastrointestinal, malabsobsi atau diit sangat tinggi serat (mencegah absorbsi besi).
Alkoholisme kronis juga dapat menyebabkan masukan besi yang tidak adekuat dan
kehilangan besi melalui darah dari saluran gastrointestinal.
3
3. Anemia Megaloblastik (Defisiensi Vitamin B12 dan Assam Folat).Hal ini jarang
terjadi tetapi dapat terjadi akibat ketidakadekuatan masukan pada vegetarian yang
ketat, kegagalan absorbs saluran gastrointestinal, penyakit yang melibatkan illium
atau pancreas yang dapat merusak absorbs vitamin B12. Bila tidak diobati dengan
segera pasien akan syok dan bahkan meninggal dikarenakan akibat dari gagal
jantung kongesti sekunder karena anemia ini.Sedangkan anemia karena devisiensi
asam folat terjadi karena asupan makanan yang kurang gizi asam folat yang banyak
terjadi pada orang tua, pada individu yang jarang makan sayur dan
buah,alkoholisme,anoreksia nervosa dan pada pasien hemodialysis.
4. Anemia Sel Sabit: Anemia sel sabit adalah anemia hemolitik berat yang
diakibatkan oleh efek molekul Hb dan adanya serangan nyeri yang hebat. Anemia
ini banyak menyerang orang kulit hitam seperti di Mediterania dan afrika. Anemia
sel sabit merupakan gangguan resesif otosom yang disebabkan oleh pewaris dua
gen Hb defektis yang didapat dari satu diantara orang tua masing-masing. Hb yang
cacat ini disebut HbS, akan menjadi kaku dan membentuk konfigurasi seperti sabit
apabila terpajan O2 dalam kadar rendah.
5. Anemia Hemolitik : Anemia yang disebabkan oleh proses hemolysis, yaitu
pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya. Anemia hemolitik
adalah jenis anemia yang sering dijumpai pada pasien dengan riwayat cuci
darah.Anemia hemolitik juga dapat terjadai pada individu dengan riwayat
malaria,penyakit hemolytic pada bayi baru lahir dan reaksi transfuse darah.
D. Etiologi
Penyebab Anemia menurut Handayani at all, 2008 adalah:
1. Gangguan produksi eritrosit yang dapat terjadi karena:
a. Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemia defisiensi Fe,
Thalasemia dan Anemia Infeksi Kronik.
b. Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrient yang dapat menyebabkan
anemia pernisiosa dan anemia asam folat.
c. Funsi sel induk (stem sel) terganggu, sehingga dapat menimbulkan anemia
apalastik dan leukemia.
d. Inflitrasi sum- sum tulang,misalanya karena Carsinoma.
2. Kehilangan Darah
a. Akut: karena perdarahan atau trauma atau kecelakaan yang terjadi secara
mendadak.
4
b. Kronis: karena perdarahan pada saluran cerna atau menorrhagia.
3. Meningkatnya pemecahan eritrosit (hemolysis)
Hemoliysis dapat terjadi karena :
a. Faktor bawaan : misalnya, kekurangan enzim G6PD (untuk mencegah
kerusakan eritrosit).
b. Faktor-faktor yang didapat yaitu: adanya bahan yang dapat merusak eritrosit
yakni, ureum pada darah karena gangguan ginjal atau gangguan obat acetosal.
4. Keterbatasan bahan baku untuk pembentukan eritrosit
Bahan baku yang dimaksud adalah protein,asam folat,Vitamin B12 dan mineral Fe.
Sebagian besar anemia anak disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih zat gizi
esensial ( Zat besi, asam Folat, Vitami B12) yang digunakan dalam pembentukan
sel-sel darah merah.Anemia bisa disebabkan oleh penyakit malaria dan infeksi
cacing tambang.
E. Tanda Dan Gejala:
Tanda dan gejala anemia meliputi:
1. Lemah,Letih,Lesuh,Lelah, Lunglai (5 L)
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
3. Gejala lebih lanjut adalah: kelopak mata, bibir,lidah,kulit dan telapak tangan menjadi
pucat.
Sedangkan tanda dan gejala mayor dapat meliputi tiga golongan besar yakni:
1.Gejala Umum Anemia: Gejala umum anemia atau dapat disebut juga syndrome
anemia adalah gejala yang timbul pada semua jenis anemia pada kadar Hb yang sudah
menurun dibawah titik tertentu. Gejala-gejala tersebut dapat diklasifikasikan menurut
organ yang terkena antara lain :
1. Sistem krdivaskuler: lesu,cepat lelah,palpitasi,takikardi,sesak napas saat
beraktivitas,angina pectoris dan gagal jantung.
2. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging,mata berkunang-
kunang,kelemahan otot,lesuh serta perasaan dingin pada ekstremitas.
3. Sistem Urogenital: gangguan haid dan libido menurun.
4. Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun serta rambut
tipis dan halus.
Dua gejala khas dari masing-masing anemia
Gejala dan ciri khas dari masing-masing anemia adalah sebagai berikut:
5
1. Anemia defsiensi besi : disfagia,atropi papil lidah,stomatitis
angularis,keletihan,kebas dan kesemutan pada ekstremitas.
2. Anemia defisisensi asam folat : lidah merah (buffy tongue).
3. Anemia Hemolitik: icterus dan hepatosplenomegali.
4. Anemia aplastic: perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi.
Gejala-gejala anemia akibat dari penyebab penyakit : Gejala-gejala ini timbul karena
penyakit-penyakit yang menyebabkan anemia tersebut. Misalnya; anemia efisiensi
yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang berat akan menimbulkan gejala seperti
pembesaran parotis dan telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.
F. Epidemiologi
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa prevalensi penderita
anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang terjadi terutama di
Negara- Negara berkembang dan diperkirakan 30 % penduduk dunia menderita
anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu
hamil dan remaja putri. Dan prevalensi anemia di dunia mencapai 40-88 %
(WHO,2013).
Insiden di Indonesia sebesar 32 % artinya 3-4 dari 10 remaja putrid an ibu hamil
menderita penyakit anemia. Angka kejadian anemia di Indonesia masih terbilang
cukup tinggi. yang menderita penyakit anemia ini.Propinsi Nusa Tenggara Barat
merupakan propinsi dengan angka kejadian anemia yang terbanyak yaitu sebesar 16,6
% dari jumlah penduduknya. Selain itu penderita ditemukan paling banyak pada
kelompok umur remaja putrid an ibu hamil. (RIKESDA, 2013).
G. Pathway
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang belakang atau
kehilangan sel darah merah yang berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum
tulang terjadi akibat kekurangan nutrisi,pajanan toksik dan invasi tumor. Lisis sel
darah merah terjadi dalam sel fagostik atau dalam sistem retikulo endothelial, terutama
dalam hati dan limpa, akibatnya bilirubin yang terbentuk dalam fagositi akan
memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam
sirkulasi, maka Hb akan muncul dalam plasma,Hb ini akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dank e dalam urine. Pada dasarnya gejala anemia ini timbul karena dua hal yaitu:
anoksia organ- karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawah oleh darah ke
jaringan dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia.Perpaduan antara
keduanya ini akan menimbulkan gejala yang disebut syndrome anemia.
6
Berdasarkan proses patofisiologi terjadinya anemia, dapat digolongkan pada tiga
kelompok yaitu:
1. Anemia akibat produksi sel darah merah yang menurun atau gagal
Pada anemia tipe ini, tubuh memproduksi sel darah yang terlalu sedikit atau sel
darah merah yang diproduksi tidak berfungsi dengan baik. Hal ini terjadi akibat
adanya abnormalitas sel darah merah atau kekurangan vitamin dan mineral yang
dibutuhkan agar produksi dan kerja dari eritrosit berjalan normal.
2. Anemia akibat penghancuran sel darah merah
Bila sel darah merah yang beredar terlalu lemah dan tidak mampu untuk bertahan
terhadap tekanan sirkulasi, maka sel darah merah akan hancur lebih cepat sehingga
dapat menimbulkan anemia hemolitik.
Penyebab anemia hemolitik yang diketahui antara lain :
a. Keturunan seperti ; Sickle cell anemia dan thalassemia.
b. Adanya stressor seperti infeksi, obat-obatan atau beberapa jenis makanan.
c. Toksin dari penyakit ginjal kronis dan liver.
d. Autoimun
e. Pemasangan graft,pemasangan katup buatan, tumor, luka bakar, paparan zat
kimiawi, hipertensi berat dan gangguan thrombosis.
3. Anemia akibat kehilangan darah
Anemia ini dapat terjadi pada perdarahan akut yang hebat ataupun pada perdarahan
kronis. Perdarahan kronis pada umumya terdapat pada pasien dengan gangguan
gastrointestinal (haemoroid,gastritis, kanker saluran pencernaan), penggunaan obat-
obatan yang mengakibatkan ulkus atau gastritis ( misalnya: menstruasi dan proses
kelahiran).
7
Skema Pathway
Faktor-faktor penyebab : penyakit kronis, faktor keturunan, kurang nutrisi, kehilangan darah
Anoreksia
Kelemahan, kelelahan
8
H. Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan diagnosa anemia
adalah :
1. Pemeriksaan laboratorium Hematologis:
a. Tes penyaring : dilakukan pada tahap awal pada setiap kasus anemia.
Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada komponen- komponen seperti: kadar
Hb, indeks eritrosit (MCV,MCH,dan MCHC), asupan darah tepi.
b. Pemeriksaan darah rutin: Untuk mengetahui kelainan pada sistem leukosit dan
trombosit. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi laju endap darah (LED), hitung
diferencial dan hitung retikulosit.
c. Pemeriksaan sum-sum tulang: dilakukan pada kasus anemia dengan diagnois
devinitiv.
2. Pemeriksaan Laboratorium Nonhematologis:
a. Faal ginjal
b. Faal Endokrin
c. Asam Urat
d. Faal hati
e. Biakan kuman.
3. Pemeriksaan Penunjang lainya;
a. Biopsi kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi.
b. Radiologi : Thoraks,bone survey,USG, atau limfangiografi.
c. Pemeriksaan sistogenetik
d. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR: Polymerase chain reaction,FSH:
Fluorescence in situ hibrydization)
I. Penatalaksanaan :
a. Secara Medis
Penatalaksanaan Medis meliputi:
1) Memperbaiki penyebab dasarnya.
2) 2.Suplemen Nutrisi (Vitamin B12 dan Asam Folat).
3) Transfusi darah
b. Secara Non Medis atau Keperawatan
Penatalaksanaan Keperawatan
1) Posisi kepala dan badan 15-30 derajat. Posisi miring apabila muntah dan boleh
mulai mobilisasi bertahap jika sudah stabil.
9
2) Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat.
3) Tanda-tanda vital usahakan stabil.
4) Bedrest.
5) Pertahankan keseimbangan cairan dan elektroli (Muttaqin, 2018)
10
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama,
alamat, pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan tanggal pengkajian
diambil) dan identitas penanggung jawab (nama, umur, pendidikan, agama,
suku, hubungan dengan klien, pekerjaan, alamat).
2. Keluhan Utama
Kelemahan tubuh,nafsu makan berkurang dan pucat.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Apakah anemianya berlangsung lama dan kaji riwayat penyebabnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat hemodialysis, persalinan,penyakit menahun dan penggunaan
obat-obatan dalam waktu lama.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita anemia.
a. Aktivitas dan Istrahat: keletihan dalam beraktivitas,penurunan semangat
untuk bekerja, kebutuhan istrahat dan tidur lebih banyak.
b. Sirkulasi : Riwayat kehilangan darah,kronis maupun akut.
c. Eliminasi : Riwayat gagal ginjal, hematemesis feses dengan darah yang
segar, melena,diare,konstipasi dan penurunan haluaran urine.
d. Makanan/ cairan :Penurunan masukan diet,masukan diet proteinhewani
rendah atau masukan produk sereal tinggi.
e. Personal Hygyne: Kurang bertenaga dan berpenampilan tidak rapi.
f. Neurosensori: Sakit kepala,vertigo,tinnitus,tidak konsentrasi pada suatu
hal,mata berkunang-kunang,kaki terasa goyah dan tidak bertahan pada
pijakan,
g. Nyeri: Nyeri pada daerah abdomen.
h. Pernafasan: Riwayat TB, abses paru, nafas pendek pada saat istirahat dan
aktivitas.
i. Keamanan: Terpajan bahan kimia, terpajan pada radiasi,ada riwayat kanker
dan terapi kanker.
11
j. Seksualitas : Perubahan aliran menstruasi misalnya:
menoragi/amenore.Hilang libido / imponten.
k. Penyuluhan: Kecendrungan kelurga untuk anemi, penggunaan
antikonvulsan,antibiotic, koagulan,alkoholisme kronis, riwayat penyakit
hati atau ginjal.
l. Integritas Ego: Keyakinan agama atau budaya memepengaruhi pilihan
pengobatan, misalnya: penolakan terhadap transfusi darah
(Doengoes,2000).
B. Diagnosa Keperawatan
14
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BERDASARKAN
11 POLA FUNGSIONAL DARI GORDON
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN
2021
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama Klien : Tn.S
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : No.7- Bansal Anna
Tgl. MRS : 25 April 2021
No.RM : 0308521
Tgl. Pengkajian : 12 April 2021
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan badanya terasa lemas,nyeri ulu hati,pusing dan
nafsu makan tidak ada serta mual dan muntah.
b. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan penyakit yang ia derita ini sudah
berjalan 2 tahun dan diawali dengan badan lemas,nafsu makan menurun,pusing,mual
dan muntah serta mata berkunag-kunang tapi sedikit.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan pernah menderita penyakit asam urat jika
pasien makan kacang-kacangan.
d. Riwayat penyakit keluarga: Pasien mengatakan penyakit yang ia derita ini sama juga
dengan ibunya
Genogram :
15
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Istri pasien merupakan anak
semata wayang.Mereka memiliki tiga anak, kedua anak laki-lakinya telah menikah dan
punya rumah sendiri. Dan kini tinggal anak wanita dan mereka bertiga tinggal
bersama- sama.
e. Riwayat Sosial: Pasien dan keluarga dalam hubungan sosial dengan orang lain baik,
aktif dalam kelompok pengajian, aktif di lingkungan sekitarnya jika ada tetangga yang
mengalami kedukaan dan pasien sering menjadi mediator ketika ada tetangga yang
berselisih paham.
3. Pemeriksaan Fisik:
16
baik.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
6. LEHER Mulut:Inspeksi : Bibir pucat,Mulut
dapat makan makanan lunak dengan baik Normal
namun pelan.
17
digerakan secara aktif.
P : Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
4. 11 Pola Gordon:
a. Persepsi terhadap kesehatan dan manajenmen terhadap kesehatan :
Jika ada anggota keluarga yang sakit seluruh anggota keluarga turut prihatin dan segera
mengantarnya ke tempat pelayanan kesehatan.
b. Pola Aktivitas dan Latihan:
Ket :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tidak mampu
Alat bantu : Tidak ada alat bantu yang dipakai pasien.
c. Pola Istrahat dan Tidur:
NO Kegiatan SMRS MRS
1 Tidur siang Pasien tidak biasa beristrahat Pasien dapat tidur karena situasi
dikarenakan pasien bekerja sebagai dan kondisi RS yang baik
wiraswasta yang bekerja dari pagi walaupun ada bunyia- bunyian.
sampai malam.
2 Tidur Jam 22.00 s/d 05.00 Jam 21.00- 06.00. Pasien nyenyak
malam Nyenyak, karena seharaian bekerja. dengan situasi RS yang
mendukung.
3 Kebiasaan Bercerita sama istri dan anak Mendengarkan cerita istri dan anak
sebelum semata wayang tentang pekerjaan yang setia menjaganya dan kadang
tidur seharian. pasien menonton TV.
18
4 Kesulitan Tidak Ada Tidak Ada
tidur Ket : Tidur Nyenyak Ket : Tidur Nyenyak.
d. Pola Nutrisi:
NO Keterangan SMRS MRS
1 Jenis makanan/diet Tidak ada Makanan lunak
2 Frekuensi 3x sehari 3x sehari
3 Porsi yang dihabiskan 1 piring 3/4 piring
4 Komposisi Menu Ikan , Nasi lunak, sayur Porsi makan yang disiapkan
dan buah RS
5 Pantangan Tidak ada Makanan RS
e. Pola Eliminasi:
NO SMRS MRS
Buang Air Besar (BAB) :
19
5) Peran diri : Selama ini pasien berperan sebagai kepala keluarga bagi keluarganya.
h. Pola Koping :
Pasien mengatakan selama ini jika ada masalah selalu diceritakan dengan anak dan
istrinya dan tidak disimpan sendirian.
i. Pola seksualitas – reproduksi : Tidak dikaji
j. Pola Peran – hubungan:
Pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dan mengenal lingkunganya dengan
baik, pasien ramah dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya,pasien adalah ketua
kelompok pengajian yang selalu terlibat dalam kelompok ngajinya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan:
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rajin sholat 5 waktu dan tampak selalu berdoa
bersama anak dan istri di RS atas kesembuhanya.
B. PROSEDUR DIAGNOSTIK:
N Hari/Tgl Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan Analisa
O Pemeriksaan
2.Elektrolit:
Natrium 139 135-245 Umol/L Normal
4.Darah Lengkap:
20
C. THERAPY/ PENGOBATAN:
Nama Obat Dosis& Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Jalur
21
kehilangan cairan
tubuh saat 2. Pembengkakan mata
mengalami cedera.
3. Batuk Pilek
4. Kesulitan bernapas
5. Demam
Sakit kepala
pernatremia
D. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
Do:
Pasien mempunyai riwayat
22
penyakit anemia 2 tahun yang
lalu.
Pasien terbaring ditempat tidur
dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan transportasi O2 ke
jaringan menurun.
2. Resiko kurangnya kebutuhan nurisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya pemasukan yang diakibatkan proses penyakit.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.
23
F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal : 26 April 2021
Nama/Usia : Tn. S/ 60 thn
Ruangan : 07/Bangsal Anna
Diagnosa 1 : Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan transportasi O2 ke jaringan menurun.
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
. KEPERAWATAN
TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
(SDKI)
KRITERIA (SIKI)
HASIL (SLKI)
1. Tim Pokja SDKI,SLKI DPP PPNI (2018), Standart Luaran Keperawatan Indonesia,
PPNI-Jakarta
2. Brunner & Suddart.2013. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC.
3. Junadi P dkk. 2012. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: FK UI.
4. NANDA International. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2018 – 2020.
Jakarta: EGC.
5. Sjamsuhidjat R & De Jong. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah. edisi 2. Jakarta :EGC.
6. Potter & Perry. 2008. Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik edisi 4.
Jakarta: EGC.
LEMBAR KONSULTASI