RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh:Achmad Iqbal Maulidin
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Discovery Learning peserta didik diharapkan dapat:
Pertemuan Ke-18
1. Menjelaskan kehidupan masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan dengan tepat;
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler:
Masa Kemerdekaan (1945 – 1950)
Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
2. Materi Pembelajaran Pengayaan:
Masa Kemerdekaan (1945 – 1950)
Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
3. Materi Pembelajaran Remedial
Masa Kemerdekaan (1945 – 1950)
Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Sintaks Model
Alokasi
Kegiatan Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Pendahuluan 1) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan 5 menit
berdoa.
2) Peserta didik bersama guru mengkondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi dengan menjelaskan
pentingnya mengetahui sejarah bangsa Indonesia.
4) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan
tujuan pembelajaran dari guru yaitu perkembangan
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
kemerdekaan.
5) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 3 – 4 orang..
Kegiatan Inti Tahap – 1 KEGIATAN LITERASI 10 menit
Orientasi Guru menyampaikan tujuan pengamatan
peserta didik gambar. Guru meminta peserta didik untuk
pada masalah membuat prediksi apa yang akan
dipelajari(Menggunakan Tabel Prediksi).
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi/Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Lisan, Penugasan
c. Keterampilan : Non Tes yaitu menggunakan observasi pada kegiatan diskusi dan presentasi serta
produk hasil diskusi pada materi Proklamasi Kemerdekaan (1945-1950).
2. Instrumen penilaian
a. Sikap (pada buku jurnal penilaian sikap), contoh format penilaian sikap terlampir.
b. Pengetahuan (terlampir)
Materi Ajar
1. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Sebelum kemerdekaan, telah terjadi diskriminasi rasial yang membagi masyarakat
menjadi beberapa kelas. Saat itu, masyarakat Indonesia didominasi warga Eropa dan Jepang, sebagian besar
pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang menjadi pekerja bagi bangsawan dan penguasa. Setelah merdeka,
segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan, dan semua warga Indonesia dinyatakan memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam segala bidang.
2. Kehidupan Pendidikan
Pada masa penjajahan, kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak-anak Indonesia sangat terbatas. Dari
sejumlah anak, hanya sebagian kecil saja yang sempat menikmati sekolah. Akibatnya, sebagian besar penduduk
Indonesia masih buta huruf. Oleh karena itu, setelah Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah mengangkat Ki
Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K). Ki Hajar Dewantara
menjabat selama 3 bulan. Kemudian, jabatan dilimpahkan kepada Mr. T.S.G. Mulia yang menjabat selama 5
bulan. Selanjutnya, jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mohammad Syafei. Kemudian, digantikan oleh Mr.
Suwandi. Pada masa jabatan Mr. Suwandi, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang
bertugas meneliti dan merumuskan masalah pengajaran setelah kemerdekaan. Seusai menyelesaikan tugasnya,
panitia ini menyampaikan saran kepada pemerintah. Kemudian, disusunlah dasar struktur dan sistem
pendidikan di Indonesia. Baca juga: 8 Provinsi di Awal Kemerdekaan Indonesia Tujuan umum pendidikan di
Indonesia merdeka adalah mendidik anak-anak agar menjadi warga negara yang berguna.
4. keadaan ekonomi bangsa Indonesia masih belum stabil. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi
yang terjadi saat itu. Masalah-masalah tersebut, antara lain permasalah inflasi dan blokade laut. Berikut
penjelasannya: Permasalahan Inflasi Lihat Foto Bukan rupiah, mata uang pertama yang diterbitkan pemerintah
indonesia adalah Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)() Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa
Indonesia mengalami inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi). Inflasi terjadi karena mata uang Jepang beredar
secara tak terkendali. Pada saat itu, pemerintah tidak dapat menyatakan mata uang Jepang tidak berlaku karena
belum memiliki mata uang sendiri sebagai penggantinya. Kas negara pun kosong, pajak dan bea masuk sangat
kecil.
Blokade Laut
Blokade laut Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda dimulai pada bulan November 1945. Blokade ini menutup
pintu keluar masuk perdagangan Indonesia. Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor,
dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan. Tujuan Belanda melakukan
blokade ini adalah untuk meruntuhkan perekonomian Indonesia
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
I. Teknik penilaian:
observasi/jurnal
II. Instrumen penilaian
1. JURNAL PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMP Bustanul Muta’allimin
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IX A, B, C, dan D /Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Petunjuk:
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa
Waktu/ Nama Butir Ttd Tindak
No. Catatan Perilaku
Tanggal Siswa Sikap Lanjut
Tidak mengikuti shalat yang
Contoh 1/7/2018 Si A Ketakwaan - Pembinaan
diselenggarakan di sekolah.
2. JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Nama Sekolah : SMP Bustanul Muta’allimin
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IX A, B, C, dan D./Genap
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Petunjuk:
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di luar jam pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang siswa
Waktu/ Nama Ttd Tindak
No. Catatan Perilaku Butir Sikap
Tanggal Siswa Lanjut
Menolong orang lanjut usia untuk
Contoh 01/02/18 Si X menyeberang jalan di depan Kepedulian - -
sekolah.
Berbohong ketika ditanya alasan
Contoh 04/02/18 Si Z tidak masuk sekolah di ruang Kejujuran - Pembinaan
guru.