Anda di halaman 1dari 4

CERITA BELAJAR BERSAMA DENGAN REKAN GURU BK

Pada hari Selasa, 29 Agustus 2023 saya belajar bersama rekan seprofesi, yakni guru BK yang
tergabung dalam komunitas profesi MGBK SMK Kabupaten Wonogiri. Saya diundang sebagai
narasumber. Kegiatan dihadiri oleh 50 guru BK baik dari SMK Negeri maupun SMK swasta di
Wonogiri. Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah Bedah Administrasi Layanan BK. Hal
ini dikarenakan rekan-rekan guru BK membutuhkan pencerahan tentang administrasi layanan BK
yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Untuk mengawali kegiatan, saya melakukan assasmen kondisi awal rekan guru BK tentang
Kurikulum Merdeka, kebutuhan/harapan peserta kegiatan. Saya membagikan link padlet dan Quizizz
untuk mengetahui kondisi awal peserta kegiatan. Adapun hasil dari link padlet dapat dilihat melalui
link berikut https://padlet.com/bksmknegeri6surakarta/mgbk-smk-wonogiri-hclrnm1sdhft51wb.
Dari jawaban peserta kegiatan, saya menarik kesimpulan bahwa :
1. Pelaksanaan supervisi setiap sekolah dilakukan. Waktu pelaksanaan dan pihak yang dilibatkan
masing-masing sekolah berbeda. Ada yang dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Kurikulum,
rekan sejawat yang memiliki golongan lebih tinggi, bahkan oleh Pengawas Sekolah.
2. Harapan peserta saat belajar bersama adalah ingin memiliki adminsitrasi BK yang lengkap sesuai
dengan Kurikulum Merdeka dan ingin menambah wawasan, hal praktik baik dalam layanan BK
Kurikulum Merdeka.
Saya mengadakan Quizizz untuk mengetahui pengetahuan awal seperta tentang Implementasi
Kurikulum Merdeka dalam Layanan Bimbingan Konseling. Dari kuis tersebut saya menarik beberapa
pengertian bahwa pemahaman peserta tentang Kurikulum Merdeka cukup beragam.
Dari assemen kondisi awal tersebut, maka pada saat pelaksanaan saya berusaha untuk
memenuhi harapan para peserta, yakni tentang administrasi dan praktik baik layanan BK. Pada
kesempatan tersebut, saya mempresentasikan admnistrasi BK baik Capaian Layanan, Modul
Layanan dan adminsitrasi lainnya. Di sela-sela materi saya memberikan pemahaman tentang
Kurikulum Merdeka, agar pemahaman konsep bisa secara menyeluruh. Saya juga membagikan
praktik baik yang saya lakukan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti membuat profil
belajar peserta didik menggunakan Canva, Layanan Informasi tentang Profil Pelajar Pancasila
menggunakan Quizizz, permainan monopoli untuk meningkatkan pemahaman diri dan orang lain.
Saya juga menekankan bahwa administrasi yang saya miliki setiap saat mengalami
perubahan karena ada revisi atau perbaikan. Hal ini dikarenakan pemahaman saya tentang
Kurikulum Merdeka suatu saat mengalami peningkatan. Hingga saat ini saya masih terus belajar,
baik secara mandiri maupun diskusi dengan rekan guru. Saya memotivasi kepada rekan guru BK
untuk menjadi individu pemelajar. Guru bisa meningkatkan pemahaman dan kompetensi tentang
implementasi Kurikulum Merdeka dengan belajar mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar.
Setelah selesai belajar bersama, saya membagikan link evaluasi. Responden yang mengisi
adalah 12 guru BK baik negeri maupun swasta. Saya menggunakan skala 1-5 dalam meminta umpan
balik dari responden tentang kebermanfaatan materi, aplikasi materi yang saya berikan untuk
dipraktikkan di sekolah dan strategi yang digunakan. Adapun gambar hasil jawaban peserta adalah
sebagai berikut :
Saya merasa senang, bisa belajar bersama dan berbagi praktik baik dengan rekan guru yang
lain. Saya merasakan nuansa dan budaya yang berbeda, karena saya keluar dari rutinitas tanpa
meninggalkan kewajiban utama saya mengajar di kelas. Saya biasa bekerja di lingkungan dan
budaya Solo yang kondisinya berbeda dengan Wonogiri. Pada awalnya saya merasa canggung dan
kurang percaya diri saat berbagi dengan rekan guru BK. Namun hal di luar dugaan, saya merasa
lebih bersemangat saat berbagi dengan rekan guru BK di luar Solo. Peserta juga aktif dalam
berpendapat maupun bertanya selama kegiatan. Pendapat dan pertanyaan yang diajukan juga
bagus dan berbobot.
Ke depannya, saya ingin tetap belajar bersama dan berbagi praktik baik dengan rekan guru
yang lain. Membentuk komunitas belajar, baik rekan kerja seprofesi maupun lintas mata pelajaran.
Menepis rasa kurang percaya, dan meningkatkan rasa ingin tahu serta memperbaiki kualitas diri dan
pembelajaran.
Dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai