Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN PADA KOPERASI

KUD GIRI TANI

Makalah Tugas Akhir Mata Kuliah


Organisasi Sosial dan Kepemimpinan

Oleh:
Kelompok 13
Muhammad Raihan Mufadhal 200110210046
Naura Firdausi Maulidha 200110210153
Salma Septiana 200110210311
Khairunnisa Sri Banuwati 200110210124
Kharisma Sekar Putra G. 200110210132
Miya Alfia Nurjanah 200110210299
Fahransyah Hasbi 200110210107
Kania Salsabila Ning Tyas 200110210054
Khalida Niami 200110210100
Ramlan Hidayat 200110210111
Qoharudin 200610210031
Apriyani Muspita 200110210196
Sandi Nugraha 200110210018
Resta Nadia 200110210293
Arina Zharfan Rasyadan 200110210206
Baginda Akbar Prakasa 200110210263
Erin Anindya 200110210265
Anggi Sakarida 200110200140

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tugas akhir

tentang “Analisis Organisasi dan Kepemimpinan Pada Koperasi KUD Giri Tani”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu

mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan :

1. Bapak Dr. Ir. Unang Yunasaf, M.Si. (Kelas A)

2. Ibu Dr. Ir. Marina Sulistyati, Ms. (Kelas B)

3. Bapak Ir. Syahirul Alim, S.Pt., M.Si (Kelas C)

4. Bapak Mochamad Ali Mauludin S.Pt., M.Si. (Kelas D)

5. Ibu Dr. Ir. Hj. Lilis Nurlina, M.Si. (Kelas E)

6. Bapak Dr. Ir. Unang Yunasaf, M.Si. (Kelas F)

7. Bapak Dr. Achmad Firman, S.Pt., MSi. dan Ibu Dr. Ir. Hj. Lilis Nurlina, M.Si.

(Kelas Pangandaran)

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik

dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh

karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah yang telah kami buat.

Jatinangor, Desember 2023


ii

DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 5
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................... 5
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan ............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Kepemimpianan .............................................................. 6
2.1.2 Kepemimpinan dengan Pendekatan Sifat.......................................... 7
2.1.3 Kepemimpinan dengan Pendekatan Perilaku .................................... 7
2.1.4 Kepemimpinan dengan Pendekatan Kontingensi.............................. 8
2.1.5 Kepemimpinan Berprinsip ................................................................ 8
III DESKRIPSI ORGANISASI YANG DIKAJI
3.1 Sejarah .......................................................................................................... 10
3.2 Visi dan Misi ................................................................................................ 11
3.3 Karakteristik Organisasi ............................................................................... 12
IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis SWOT ............................................................................................ 16
4.1.1 Kekuatan Koperasi .......................................................................... 16
4.1.2 Kelemahan Koperasi ....................................................................... 16
4.1.3 Peluang Koperasi ............................................................................ 17
4.1.4 Ancaman Koperasi .......................................................................... 18
4.2 Kajian Kepemimpinan ................................................................................. 19
4.2.1 Efektivitas Kepemimpinan .............................................................. 20
4.2.2 Kepemimpinan KUD Giri Tani dalam Perspekstif Teori Pendekatan
21
4.3 Tingkat Pelayanan Koperasi ........................................................................ 22
4.4 Hubungan Kepemimpinan dengan Tingkat Layanan Koperasi ................... 22
4.5 Rekomendasi untuk Perbaikan dan Strategi Pengembangan Organisasi
Koperasi ................................................................................................................ 23
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 25
iii

5.2 Saran ............................................................................................................. 25


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KUD merupakan singkatan dari "Koperasi Unit Desa." Koperasi ini adalah

bentuk dari organisasi ekonomi yang dimiliki dan dijalankan oleh masyarakat di

tingkat desa untuk mengembangkan usaha bersama dan meningkatkan

kesejahteraan anggotanya. KUD Giri Tani atau Koperasi Produsen Giri Tani

merupakan koperasi yang bergerak dibidang penyediaan pakan hijauan, konsentrat,

susu segar, dan melakukan IB (Inseminasi Buatan). KUD Giri Tani berada di

Kampung Baru Tegal, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor,

Jawa Barat. Koperasi ini berdiri pada tanggal 26 Maret 1973 dan mulai

mengembangkan usahanya di bidang peternakan pada tahun 1985 yang diurus oleh

Bapak Wawan Sumarwan berusia 64 tahun dengan jabatannya sebagai sekretaris

dan status pendidikan akhir adalah D3. KUD Giri Tani memiliki anggota pekerja

sebanyak 200 orang hingga saat ini. KUD Giri Tani telah bergerak dalam

memproduksi susu segar dengan kapasitas 4,5 ton, tetapi wabah PMK melanda

terjadinya penurunan produksi telur hingga 2,5 ton. Struktur organisasi KUD Giri

Tani masih sama seperti tahun sebelumnya dan masih dijabat oleh 3 orang

pengurus. Susunan pengurus diketuai oleh Bapak H. Bunyamin, sekretaris oleh

Bapak H. Wawan Sumarwan, dan bendahara oleh Bapak Miptah Rahman. Adapun

susunan badan pengawas yang diketuai oleh Bapak Pepen Supendi dengan anggota

Sunarto dan Masturo.


2

1.2 Tujuan Penulisan

Berikut hasil analisis swot koperasi KUD Giri Tani yang telah dilakukan

dari wawancara serta pengamatan disana :

1) Apa saja yang menjadi kekuatan/kelebihan koperasi ini?


Ceklist Kekuatan Koperasi Rangking mana yang
terpenting/terkuat
(12345)
✔ Dekat dengan usaha peternak 1
Jenis usaha koperasi
banyak/beragam
✔ Pelayanan terhadap anggota 2
baik
Jumlah anggota banyak
✔ Penerapan teknologi sudah baik 3
Sumber daya manusia koperasi
berkualitas
✔ Dukungan kuat dari pemerintah 4

Produktivitas tinggi

2) Apa saja yang menjadi kekurangan/kelemahan koperasi ini?


Ceklist Kelemahan Koperasi Rangking mana yang
terpenting/terkuat
(12345)
✔ Kurang sumber daya manusia 1
yang berkualitas
✔ Modal terbatas 5
Usaha belum diverifikasikan

Penerapan teknologi masih


rendah
✔ Manajemen belum profesional 3
✔ Produktivitas rendah 4
3

✔ Peternak anggota banyak yang 2


sudah tua
3) Apa saja peluang yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi ini?

Ceklist Peluang Koperasi Rangking mana yang


terpenting/terkuat
(12345)
✔ Permintaan susu meningkat 3
✔ Dukungan pemerintah 4
Peningkatan populasi sapi perah
✔ Peningkatan kesadaran 2
masyarakat akan pentingnya
susu
Perkembangan teknologi (media
sosial/bidang peternakan)
✔ Lainnya.. 1
(Lokasi dekat dengan tempat
wisata)
4) Apa ancaman yang bisa mengganggu koperasi ini?

Ceklist Peluang Koperasi Rangking mana yang


terpenting/terkuat
(12345)
✔ Fluktuasi harga susu 4
✔ Fluktuasi harga pakan 2
Wabah penyakit
Limbah
✔ Susu impor 1
Iklim
Lainnya…
✔ (Keberadaan tengkulak susu) 5
✔ (sebagian peternak menjual susu 3
langsung ke perusahaan
pengolahan susu)
4

5) Apa saja masalah utama yang sedang dihadapi koperasi? Bagaimana kira-
kira solusinya?

Masalah : Solusi :
1. Lahan hijauan semakin 1. Pemanfaatan teknologi
terbatas pakan yang lebih modern

6) Apakah koperasi menghadapi masalah limbah/polusi peternakan? Jika iya,


Bagaimana mengatasinya?

Tidak

7) Bagaimana koperasi membantu peternak yang kesulitan mendapatkan


pakan hijauan (rumput)?

1. Menjual pakan dengan harga jual yang lebih murah, sama


dengan harga beli di pabrik pakan
2. Bisa membayar pakan dengan susu yang disetorkan

8) Kemana saja koperasi menjual susu/produk olahannya?

1. Pabrik pengolahan susu cimory


2. Pelaku usaha home industri pengolahan susu sekitar koperasi

9) Inovasi apa saja yang sudah dilakukan koperasi agar tetap berlanjut dan
mampu mensejahterakan anggotanya?

1. Rumah pengolahan susu di kelompok-kelompok peternak


10) Apa rencana/program koperasi kedepan?

1. Kerjasama dengan instansi pemerintah dalam program


pengolahan dan penjualan susu
2. Mengolah susu dan menjual susu secara langsung di tempat-
tempat wisata di sekitar koperasi
3. Bekerjasama dengan pengelola Taman Safari untuk menjual
produk susu dari koperasi
4. Kerjasama kemitraan dengan instansi pemerintah dalam
pelaksanaan program-program pemerintah

11) Kajian kepemimpinan dilihat keefektifan dan teori kepemimpinan

Kepemimpinan dalam pendekatan Amanah, bertanggung jawab, dan


sifat cekatan dalam mengambil
keputusan
5

Kepemimpinan dalam pendekatan Low task-high relation


perilaku

Kepemimpinan dalam pendekatan Participasi


kontingensi atau situasional

1.3 Manfaat Penulisan

1) Mahasiswa mampu melakukan analisis SWOT terhadap suatu subjek

ataupun objek.

2) Mahasiswa mengerti dan memahami gaya kepemimpinan yang dibawakan

oleh ketua organisasi koperasi melalui keefektifan dan teori kepemimpinan

yang dibawakan oleh ketua organisasi koperasi.

3) Mahasiswa mengetahui bagaimana tingkat pelayanan koperasi dengan

melakukan analisis terhadap kepuasan mitra peternak.

4) Mahasiswa mengerti dan memahami kesesuaian gaya kepemimpinan yang

dibawakan oleh ketua organisasi koperasi dengan anggotanya dan hasil

kinerja para anggota koperasi.

1.4 Metode Penulisan


Dengan metode deskriptif melalui pengunjungan dan wawancara

berdasarkan data-data yang dimiliki oleh koperasi KUD Giri Tani.


6

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpianan

Menurut Wahjosumidjo (1985) kepemimpinan di terjemahkan kedalam

istilah sifat- sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola,

interaksi, hubungan kerjasama antar peran, kedudukan dari satu jabatan

administratif, dan persuasif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh.

Dikutip dalam jurnal Asnawi (1999) menurut Stoner, (1996 : 161)

Berdasarkan definisi Stoner dan Yukl, G., serta pandangan umum para peneliti,

kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan pengaruh

sosial dari seorang individu terhadap individu atau kelompok lainnya, dengan

tujuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan

pekerjaan dalam kelompok atau organisasi

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

suatu organisasi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi

ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut Martinis Yamin

dan Maisah (2010) kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang

dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai

tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan bentuk strategi atau teori memimpin

yang tentunya dilakukan oleh orang yang biasa kita sebut sebagai pemimpin.

Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan

bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai

tujuan.
7

2.1.2 Kepemimpinan dengan Pendekatan Sifat

Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya rupa dari keadaan pada suatu

benda, tanda lahiriah, ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang

lain (Nursalim et al., 2023).

Dalam pendekatan sifat, dicari sifat-sifat khusus yang membedakan

pemimpin dari orang lain dan memprediksi keberhasilannya dalam memimpin.

Pendekatan sifat tidak memberikan sejumlah hipotesis atau prinsip tentang apa jenis

pemimpin yang diperlukan di dalam suatu situasi tertentu atau apa yang seharusnya

dilakukan pemimpin berdasarkan situasi tertentu. Pendekatan ini justru

menekankan bahwa pemimpin yang memiliki sejumlah sifat tertentu itu penting

untuk bisa memiliki kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin dan kepribadian

pemimpin yang merupakan inti dari proses kepemimpinan (Zaccaro et al, 2007).

2.1.3 Kepemimpinan dengan Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku (behavioral approach) merupakan pendekatan yang

berdasarkan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan

oleh sikap dan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin yang

bersangkutan. Sikap dan gaya kepemimpinan itu tampak dalam kegiatan sehari-

harinya, dalam hal bagaimana pemimpin itu memberikan perintah, membagi tugas

dan wewenang, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara

memimpin rapat anggota, cara mengambil keputusan, dan sebagainya (Laili et al.,

2023).

Kepemimpinan dengan pendekatan perilaku menempatkan fokus pada

perilaku dan tindakan pemimpin sebagai faktor utama yang mempengaruhi kinerja

individu dan kelompok dalam suatu organisasi. Dalam pendekatan ini, perhatian

diberikan pada apa yang dilakukan pemimpin, bagaimana mereka berinteraksi


8

dengan bawahan, dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi motivasi dan

kinerja (Laili et al., 2023).

2.1.4 Kepemimpinan dengan Pendekatan Kontingensi

Teori kontingensi atau yang dikenal dengan nama lain leader match theory

yang berarti menemukan pemimpin dengan situasi yang tepat. Teori ini berfokus

pada gaya dan situasi. Sebab itu kepemimpinan kontingensi merupakan

kepemimpinan yang menggabungkan antara gaya kepemimpinan dan situasi

lingkungan yang sedang dipimpin (Mujahidah dan Wulansari, 2021).

Model kontingensi yang dikembangkan Fred Fiedler menyatakan bahwa

kelompok yang efektif tergantung pada kesesuaian antara gaya interaksi seorang

pemimpin dan bawahannya serta sejauh mana situasi tersebut menghasilkan kendali

dan pengaruh untuk pemimpin tersebut (Fiedler, 1951 dalam Miner 1980).

Teori kontingensi beranggapan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses

yang didalamnya terdiri dari kemampuan seorang pemimpin dalam memberikan

pengaruhnya sesuai dengan situasi kelompok tersebut (group task situation) dan

tingkatan gaya kepemimpinan, kepribadian dan pendekatannya yang sesuai dengan

kelompoknya (Hutahaean, 2021). Dapat dikatakan bahwa pendekatan kontingensi

atau situasional ini menekankan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan

tergantung pada situasi, karyawan, tugas, situasi dan variabel lingkungannya

(Susanto, 2017).

2.1.5 Kepemimpinan Berprinsip

Seorang pemimpin sejati harus memperhatikan karakter dan integritas,

memiliki kemampuan dalam metode kepemimpinan, dan menunjukkan perilaku

maupun kebiasaan seorang pemimpin (Rini, 2005). Kemampuan untuk


9

menunjukkan prinsip kepemimpinan diri dapat menumbuhkan sebuah organisasi

yang diterapkan berdasarkan manajemen yang benar.

Kepemimpinan berprinsip adalah gaya kepemimpinan yang menekankan

pada perilaku etis, transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab. Ini adalah gaya

kepemimpinan yang dipandu oleh serangkaian prinsip dan nilai inti, yang berfungsi

sebagai landasan pengambilan keputusan dan tindakan. Pemimpin yang berprinsip

berkomitmen untuk memajukan kebaikan bersama, memperlakukan orang lain

dengan hormat, dan bertindak dengan integritas (Beras, 2023).

Pemimpin yang berprinsip juga menetapkan kerangka etika bagi

organisasinya, seperangkat prinsip atau nilai yang diidentifikasi dan digunakan oleh

organisasi untuk membuat keputusan dan bertindak dengan cara yang bertanggung

jawab secara moral. Hal ini memberikan struktur pengambilan keputusan dan

perilaku etis yang selaras dengan nilai dan tujuan organisasi.


10

III

DESKRIPSI ORGANISASI YANG DIKAJI

3.1 Sejarah

KUD Giri Tani merupakan sebuah koperasi yang awalnya bergerak

dibidang usaha pertanian, pengadaan pangan, sarana produksi pertanian, Kredit

Candak Kulak KCK, pengadaan pupuk dan obat-obatan pertanian. Koperasi ini

berdiri pada tanggal 26 Maret 1973 dan mulai mengembangkan usahanya di bidang

peternakan pada tahun 1985. Usaha dibidang peternakan dimulai setelah

mendapatkan limpahan kredit sapi perah dari KUD Niaga Tani Kecamatan

Citeureup sebanyak 42 ekor. Pada tahun 1987 KUD Giri Tani mendapatkan kredit

program sapi perah impor melalui Bank Bukopin cabang Bandung sebanyak 300

ekor. Tahun 1989 KUD Giri Tani kembali mendapatkan tambahan kredit sapi impor

melalui Bank Rakyat Indonesia BRI cabang Bogor sebanyak 139 ekor. Daerah kerja

KUD Giri Tani berada di dua Kecamatan, yaitu Cisarua dan Megamendung

Kabupaten Bogor. Lokasi KUD Giri Tani berada di kaki Gunung Pangrango yang

memiliki potensi untuk pengembangan peternakan sapi perah. KUD Giri Tani

beralamat di Jalan Taman Safari, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten

Bogor, Jawa Barat. Batas administratif KUD sebelah utara dengan Desa Batu

Layang, sebelah selatan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah barat dengan

Kecamatan Megamendung dan sebelah timur dengan Kecamatan Ciawi. Pada tahun

1990 KUD Giri Tani mulai memasarkan produk susu segarnya ke PT Indomilk.

Kemudian semenjak tahun 1997 KUD Giri Tani memasarkan susu segarnya ke PT

Diamond di Jakarta, dengan permintaan rata-rata sebanyak 10.000 liter per hari.

Akan tetapi, KUD Giri Tani belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena

produksi rata-rata susu per hari hanya 5000 liter. Sejak kepemimpinan badan
11

pengurus yang baru, supply susu ke PT Diamond dihentikan disebabkan beberapa

alasan, diantaranya lokasi PT Diamond yang relatif lebih jauh karena terletak di

Jakarta. Pemasaran dialihkan ke PT Cisarua Mountain Diary atau yang lebih

dikenal dengan PT Cimory yang berada di Kecamatan Cisarua. Berdirinya PT

Cimory tidak terlepas dari keberadaan KUD Giri Tani yang merupakan koperasi

yang bergerak dalam produksi dan pemasaran susu segar. 40 Keberadaan KUD Giri

Tani yang terletak pada satu kecamatan dengan PT Cimory, membuat PT Cimory

menjadikan KUD Giri Tani sebagai mitra utama dalam memasok susu segar ke PT

Cimory. Setelah melakukan negosiasi akhirnya KUD Giri Tani menyetujui kerja

sama tersebut yang diantaranya berisi PT Cimory harus membeli susu dari KUD

Giri Tani dengan harga 10 persen lebih tinggi dari harga susu pada PT Diamond

3.2 Visi dan Misi

. Visi

MENJADIKAN KOPERASI GIRI TANI MANDIRI DAN TANGGUH

Misi

1. Meningkatkan peran aktif anggota

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

3. Meningkatkan perkembangan usaha baik sektor riil maupun jasa

4. meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan

usaha

Tujuan

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada

umumnya

2. Ikut peran aktif dalam gerakan ekonomi dalam rangka membangun

perekonomian nasional
12

3.3 Karakteristik Organisasi

Struktur Organisasi

Struktur organisasi KUD Giri Tani sampai saat ini tahun buku 2021 masih

belum berubah, yakni masih sama seperti tahun tahun sebelumnya

Kepengurusan dan badan pengawas

Kepengurusan KUD Giri Tani di tahun 2021 ini tidak mengalami perubahan, dan

masih dijabat oleh 3 (tiga) orang pengurus massa bakti 5 tahun, dan bila ada hal lain

akan diatur dalam Anggaran Dasar KUD Giri Tani. Adapun susunan Pengurus dan

Badan Pengawas masa bakti periode tahun 2019-2024, di tahun 2021 ini masih tetap

dengan susunan sebagai berikut:

Susunan Pengurus:

Ketun : H. Bunyamin.

Sekretaris : H. Wawan Sumarwan.

Bendahara : Miptah Rahman.

Susunan Badan Pengawas:

Ketua : Pepen Supendi.

Anggota : 1. Sunarto.

2. Masturo

Keanggotaan

Hingga akhir Desember 2021 anggota KUD Giri Tani sebanyak 896 orang,

anggota aktif sebanyak 135 orang yang semuanya merupakan anggota peternak

sapi perah.

Jumlah Karyawan saat ini sebanyak 18 orang terdiri dari


13

1. Tata Usaha / Staff : 5 orang

2. Persusuan : 5 orang

3. Gudang makanan ternak : 3 orang

4. pengemudi / sopir : 4 orang

5. Office Boy : 1 orang

Ruang lingkup organisasi

Struktur organisasi yang dimiliki KUD Giri Tani bertujuan agar koperasi ini dapat

berjalan secara efektif dan efisien. Dimana struktur organisasi ini terdiri dari

pengurus-pengurus koperasi yang terpilih melalui Rapat Umum Anggota. Susunan

kepengurusan KUD Giri Tani dalam satu periodenya berlaku untuk masa bakti lima

tahun. Kepengurusan untuk periode saat ini, yaitu masa bakti 2006- 2011. Struktur

Organisasi KUD Giri Tani Berdasarkan bagan tersebut dapat terlihat bahwa,

struktur kepengurusan KUD Giri Tani terdiri dari ketua yang dijabat oleh Heru

Susanto, SE dan dibantu oleh Bendahara dan Sekretaris yang masing-masing

dijabat oleh H. Bunyamin dan Cipto Budi Utomo. Selain itu, dibantu pula oleh

bagian kasir, kredit, dan administrasi umum. KUD Giri Tani memiliki beberapa

unit usaha, diantaranya adalah :

1) Unit Persusuan Unit ini bertugas untuk menerima dan mengirim susu dari

peternak anggota KUD Giri Tani. Susu yang telah diterima kemudian di uji

secara klinis melalui Badan Pengawas Ketua H. Ilyas H. Deden H. Makmur

Ketua Heru Unit Persusuan Maman Mamduh Junaedi H. Karomujid Unit Pakan

Ternak M. Yusuf Saepdin Syamsia h Unit Pelayanan Keswan IB Agus Unit

Simpan Pinjam Unit Pengolahan Susu Nana Yayat Endang Yuyun Unit

Pengolahan Limbah Bendahara H. Bunyamin H. Marwan Sekretaris Cipto Budi

Utomo Bagian Kasir Hj. Nunuy Bagian Kredit Ahmad Bagian Administrasi
14

Umum Dede uji alkohol 70, uji berat jenis, uji karbonat, dan uji rasa. Setelah

itu, susu yang lolos uji dikirim ke PT. Cisarua Mountain Dairy Cimory.

2) Unit Pakan Ternak Unit pakan ternak bertugas menyediakan dan menyalurkan

pakan ternak ke anggota maupun masyarakat, hal itu bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan pakan ternak sehari-hari. Pakan ternak yang kurang baik kualitasnya

akan mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan.

3) Unit Pelayanan Kesehatan Hewan dan Inseminasi Buatan Unit ini bertugas

memberikan pelayanan kesehatan hewan serta inseminasi buatan kepada ternak

yang dimiliki para anggota. Selain itu, unit ini juga menyediakan obat-obatan

yang diperlukan oleh ternak, seperti : antibiotik, analgetic, anthisitamin, obat

cacing, obat kering kandang, vitamin, dan desinfektan.

4) Unit Simpan Pinjam Unit simpan pinjam berperan sebagai sarana pendukung

permodalan bagi anggota KUD Giri Tani yang bersifat berjangka. Dana yang

disalurkan berasal dari simpanan anggota dan pihak perbankan.

5) Unit Pengolahan Susu Unit ini didirikan atas bantuan dan binaan Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Ditjen P2HP, Departemen

Pertanian Republik Indonesia Deptan RI, Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat LPPM IPB serta Dinas Peternakan Disnakkan Kabupaten Bogor.

Pada unit ini, dilakukan pengolahan susu segar menjadi produk turunan, yaitu

yoghurt dengan nama jual Puncak Milk. Hingga saat ini, pemasaran yoghurt

telah dilakukan ke beberapa wilayah, seperti : Cibinong, Citeureup, Caringin,

serta Kota Bogor.

6) Unit Pengolahan Limbah Unit pengolahan limbah didirikan dengan tujuan

mengatasi permasalahan limbah yang kerap kali dialami peternak anggota. Pada
15

unit ini dilakukan pengolahan lebih lanjut dari limbah ternak menjadi pupuk

organik, yang kemudian dijual kepada masyarakat umum.


16

IV

HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis SWOT

4.1.1 Kekuatan Koperasi

Kinerja suatu perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal

dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT merupakan singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses

serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dalam dunia

bisnis. Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan

yang ada, bisa dipastikan bahwa koperasi akan lebih maju dibanding yang lainnya.

Setelah melakukan kegiatan wawancara langsung dengan Koperasi di Giri Tani,

didapatkan hasil analisis mengenai kekuatan koperasi sebagai berikut.


No. Kekuatan Koperasi Ranking Terpenting
1. Dekat dengan peternak 1
2. Pelayanan terhadap anggota baik 2
3. Penerapan teknologi sudah baik 3
4. Dukungan kuat dari pemerintah 4

4.1.2 Kelemahan Koperasi

Kelemahan yang dimiliki koperasi ini harus diperbaiki agar bisa tetap maju.

Setelah melakukan kegiatan wawancara langsung dengan Koperasi di Giri Tani,

didapatkan hasil analisis mengenai kelemahan koperasi sebagai berikut.


No. Kelemahan Koperasi Ranking Terpenting
1. Kurangnya SDM yang berkualitas 1
2. Modal terbatas 5
3. Manajemen belum profesional 3
17

4. Produktivitas rendah 4
5. Peternak anggota banyak yang sudah 2
tua

4.1.3 Peluang Koperasi

Peluang dalam SWOT adalah peluang yang dimiliki oleh produk baik yang

berasal dari internal maupun eksternal, hal tersebut dihasil dari kekuatan dan

kelemahan yang telah dianalisa. Tidak berbeda jauh dengan strenght (kekuatan),

opportunity (peluang) lebih mengerucut lagi kepada hal yang tidak terlihat,

misalnya produk yang akan dilahirkan masih belum ada pesaing atau produk yang

akan dilahirkan sejalan dengan peraturan yang ada. opportunity (peluang) termasuk

kedalam faktor eksternal. Faktor eksternal berarti faktor yang berasal dari luar

perusahaan, oleh karena itu hal yang perlu diidentifikasi adalah:

1. Perkembangan teknologi

2. Perubahan peraturan pemerintah

3. Kondisi lingkungan

4. Perkembangan trend

5. Budaya

6. Sebuah peristiwa

7. Permintaan

Berikut peluang yang berhasil dianalisa dari Koperasi Unit Desa Giri Tani:
No. Peluang koperasi Rangking terpenting

1. Permintaan susu terus meningkat 3

2. Dukungan pemerintah 4

3. Peningkatan kesadaran masyarakat 2


akan pentingnya susu
4. Lokasi koperasi dekat dengan tempat 1
18

wisata

4.1.4 Ancaman Koperasi

Ancaman atau Threat merupakan lawan dari peluang atau opportunity.

Threat adalah ancaman yang menimbulkan resiko bagi suatu produk, bisnis, dll.

Ancaman berbeda dengan kelemahan, karena ancaman bersifat eksternal dan

umumnya diluar kendali. Ancaman eksternal yang dimaksud dapat berupa faktor

ekonomi, lingkungan, budaya, sumber modal, sosial politik, peraturan pemerintah,

tren, ideologi, perkembangan teknologi, dan masih banyak lagi. Munculnya

peraturan pemerintah yang baru dapat menjadi sebuah ancaman bagi kesuksesan

perusahaan. Selain itu, ancaman juga bisa datang dari dalam yang seringkali berupa

perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah

faham antar individu atau kelompok dalam organisasi tersebut.

Threat dalam SWOT sangat penting dipahami terutama dalam perusahaan

agar dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya kerugian atau kendala bisnis

yang disebabkan oleh ancaman tersebut. Selain itu, hasil analisis threat dalam

SWOT juga dapat digunakan untuk menyusun strategi yang nantinya bisa

meningkatkan keunggulan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dan

mempermudah proses pencapaian target - target.

Berikut ancaman yang berhasil dianalisa dari Koperasi Unit Desa Giri Tani:
No. Ancaman Koperasi Rangking Terpenting

1. Fluktuasi harga susu 4

2. Fluktuasi harga pakan 2

3. Susu impor 1

4. Iklim 5
19

5. Keberadaan tengkulak susu 3

4.2 Kajian Kepemimpinan

Bentuk organisasi KUD Giri Tani menggunakan lini dan staf dimana

kewenangan utama bersifat sentralisasi. Rapat Anggota Tahunan RAT Koperasi

mempunyai ciri yang berbeda dari badan usaha lain. Letak perbedaannya yaitu pada

Rapat Anggota Tahunan RAT yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi

dalam koperasi. Seluruh anggota wajib ikut serta dalam RAT. RAT dimaksudkan

untuk membahas keputusan-keputusan penting yang diperlukan untuk menjalankan

koperasi.

Masa jabatan Badan Pengawas adalah lima tahun sesuai dengan masa

jabatan Badan Pengurus. Badan Pengawas berasal dari anggota dan diangkat oleh
anggota pula. Badan Pengawas mempunyai kewajiban mengawasi pengurus dan

berhak memberikan masukan serta teguran jika pengurus tidak bekerja dengan baik.

Badan pengawas bekerja sesuai dengan waktu dan tempat yang dibutuhkan. Lain

halnya dengan Badan Pengurus yang memiliki kantor tersendiri dan jam kerja yang

telah ditentukan.
20

Badan Pengurus Pengurus KUD Giri Tani mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai pemegang kepercayaan dari RAT. Tugas dari Badan Pengurus adalah

untuk melaksanakan kebijakan yang sudah ditetapkan pada RAT, mengajukan

konsep rencana kerja dan anggaran pendapatan, belanja dalam rapat anggota,

menyusun laporan tahunan, memberikan penyuluhan, pembinaan, bimbingan

terhadap anggota dalam bidang organisasi maupun usaha KUD.

4.2.1 Efektivitas Kepemimpinan


No Kekuatan Kepemimpinan Penilaian Peternak (Prosentase)

Ya Tidak

1 Legalitas 100%
2 Keahlian 100%
3 Rujukan 100%
4 Imbalan 100%
5 Kejujuran 100%
6 Integritas 100%

Dari hasil wawancara yang dilakukan menemukan hasil yang sepakat

bahwa indikator efektivitas kepemimpinan tersebut seperti legalitas, keahlian,

rujukan, imbalan, kejujuran, dan integritas nyata terasa di KUD Giri Tani. Karena

memang indikator efektivitas ini merupakan hal yang harus ada dalam peternak,

karena dengan adanya kekuatan kepemimpinan tersebut bisa menjadikan peternak

lebih unggul dan berdaya saing. Kepemimpinan yang efektif melibatkan kepatuhan

terhadap peraturan dan legalitas yang berlaku. Kepemimpinan yang mampu

mengembangkan keahlian peternak maka akan menciptakan peningkatan kualitas

dan efisiensi produksi. Kepemimpinan yang baik dapat memberikan arahan dan

rujukan yang diperlukan kepada peternak. Ini membantu dalam pengembangan


21

keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk keberhasilan dalam usaha

peternakan.

Pengakuan terhadap kontribusi peternak melalui imbalan yang layak adalah

salah satu elemen penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi

dan mendukung pertumbuhan peternakan. Kepemimpinan yang berlandaskan pada

kejujuran dan integritas akan menciptakan budaya kerja yang transparan dan dapat

dipercaya. Peternak yang memiliki kepemimpinan yang kuat maka akan

menjadikan organisasinya unggul dalam sektor pasar dan industri yang kompetitif.

Dengan memahami pentingnya elemen-elemen ini dapat terus mengembangkan

strategi kepemimpinan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan usaha

peternak dalam koperasi tersebut.

4.2.2 Kepemimpinan KUD Giri Tani dalam Perspekstif Teori Pendekatan

Kepemimpinan di KUD Giri Tani dapat dilihat melalui berbagai pendekatan

yang ada seperti pendekatan sifat, perilaku, kontingensi dan pendekatan berprinsip.

Kepemimpinan dengan pendekatan sifat akan menciptakan fundamental dalam

kepercayaan serta kredibilitas dalam membantu membangun hubungan yang kuat

dengan anggotanya. Teori pendekatan sifat ini seringkali dihubungkan dengan

beberapa sifat atau karakteristik dari kepemimpinan, diantaranya berkharisma,

memiliki sifat tegas, percaya diri, bertanggung jawab, konsistensi, memiliki

integritas tinggi, memiliki skill komunikasi yang baik, sifat empati yang tinggi,

tenang, ulet, dan bijaksana terhadap segala sesuatu yang bersangkutan dengan para

anggotanya.

Selanjutnya, apabila dilihat melalui pendekatan perilaku, kepemimpinan

akan mengedepankan terkait interaksi dan hubungan interpersonal yang positif.

Pemimpin akan berfokus pada memotivasi, memberdayakan dan memandu


22

anggotanya. Adapun dari segi pendekatan kontingensi, kepemimpinan akan

senantiasa menyesuaikan diri dengan berbagai situasi yang berbeda. Karena

pemimpin harus memahami bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok

untuk semua situasi. Oleh karena itu, adaptabilitas dan kemampuan untuk merespon

perubahan sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Pendekatan yang bersifat

berprinsip dapat dilihat pada adanya nilai-nilai keadilan, transparansi dan

keberlanjutan menjadi landasan kebijakan serta tindakan yang diambil oleh

pemimpin. Hal ini tentunya akan menciptakan dasar yang kuat untuk mengambil

keputusan organisasi dan membantu membentuk sebuah budaya yang konsisten

dengan tujuan dan misi organisasi.

4.3 Tingkat Pelayanan Koperasi

Kualitas pelayanan merupakan tindak pemenuhan kebutuhan dalam bentuk

sebuah layanan tidak berwujud atau bukan barang. Menurut Nur Latifah (2017)

menjelaskan bahwa kualitas pelayanan koperasi adalah jasa yang diberikan

koperasi dalam memajukan usaha anggotanya. Menurut A Jajang W. Mahri dalam

Nur Latifah (2017) Pelayanan koperasi sangat berperan dalam mempengaruhi

partisipasi anggota.

Pelayanan pada koperasi KUD Giri Tani memiliki respon yang baik

sehingga dapat menghasilkan pelayanan yang berkualitas karena koperasi selalu

memikirkan peternak atau anggota. Memikirkan peluang-peluang yang dapat

mensejahterakan peternak atau anggota koperasi dan koperasi ini memiliki banyak

rencana atau program yang dirancang untuk koperasi kedepannya.

4.4 Hubungan Kepemimpinan dengan Tingkat Layanan Koperasi

Pada sebuah koperasi peran kepemimpinan dibutuhkan sebagai salah satu

penentu keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi suatu organisasi. Fungsi
23

kepemimpinan dalam organisasi merupakan elemen yang sangat penting dalam

pengelolaan sumber daya manusia. Selain memberikan pengarahan, juga

memberikan motivasi dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.

Hubungan kepemimpinan KUD Giri Tani memiliki tingkat layanan yang

baik dan berkualitas.

4.5 Rekomendasi untuk Perbaikan dan Strategi Pengembangan

Organisasi Koperasi

Koperasi perlu menempuh langkah-langkah strategis agar tetap dapat

bersaing dan mempertahankan eksistensinya dengan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, kualitas pelayanan sehingga anggota merasa dirinya berharga, puas,

dipentingkan, atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pelayanan yang memiliki

kepedulian merupakan strategi dalam rangka memenangkan kompetisi. Salah satu

cara untuk meningkatkan kepuasan pelanggan/anggota adalah dengan

meningkatkan kualitas pelayanan. Strategi yang dapat dilakukan pada koperasi

KUD Giri Tani, yaitu :

● Kerjasama dengan instansi pemerintah dalam program pengolahan dan

penjualan susu.

● Mengolah susu dan menjual susu secara langsung di tempat-tempat wisata di

sekitar koperasi.

● Bekerjasama dengan pengelola Taman Safari untuk menjual produk susu dari

koperasi

● Kerjasama kemitraan dengan instansi pemerintah dalam pelaksanaan program-

program pemerintah

● Kerjasama dengan perusahaan susu (contohnya: diamond, ultra, greenfield

dsb) agar dapat mensejahterakan koperasi dan peternak rakyat sekitar koperasi
24

● Dan menjalankan peluang-peluang yang sesuai di SWOT.


25

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1) KUD Giri Tani merupakan sebuah koperasi yang awalnya bergerak

dibidang usaha pertanian, pengadaan pangan, sarana produksi pertanian,

Kredit Candak Kulak KCK, pengadaan pupuk dan obat-obatan pertanian.

Koperasi ini berdiri pada tanggal 26 Maret 1973 dan mulai mengembangkan

usahanya di bidang peternakan pada tahun 1985.

2) Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan

yang ada, bisa dipastikan bahwa koperasi akan lebih maju dibanding yang

lainnya karena mendapatkan dukungan pemerintah dan penerapan teknologi

yang baik, walaupun kelemahannya anggota banyak yang sudah tua

sehingga sedikit SDM yang berkualitas atau bertenaga muda. Adapun

ancaman dan peluang selain mendapatkan dukungan pemerintah dan lokasi

yang strategis. Salah satunya adalah adanya fluktuasi susu dan pakan.

3) Bentuk organisasi KUD Giri Tani menggunakan lini dan staf dimana

kewenangan utama bersifat sentralisasi. Rapat Anggota Tahunan RAT yang

merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sehingga seluruh

anggota wajib ikut serta dalam RAT.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil SWOT terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh

KUD Giri Tani, yaitu koperasi masih kurangnya sumber daya manusia dan

manajerial yang rendah sehingga perlu adanya perkembangan usaha

peternakannya melalui training atau pelatihan dan pengembangan anggota

peternak agar menghasilkan pekerja yang berkompeten.


26

DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, S. 1999. Semangat Kerja dan Gaya Kepemimpinan. Jurnal Psikologi.
26(2): 86-92.
Laili, W., Musayaroh, Ishaq, M., dan Anshori, M. I. 2023. Kajian Teori Behavioral
Approach of Leadership: Studi Literatur Review. Jurnal Inovasi dan
Manajemen. 1(3): 24-46.
Latifah Nur, Aini. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota
Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
dan Ekonomi. 6(3): 195-207.
Martinis Yamin dan Maisah. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Masa Depan.
Bogor: IPB Press.
Miner, J. B. 1980. Theories of Organizational Behaviour. The Dryden Press.
Hinsdale, Illinois.
Mujahidah, N., dan Wulansari, N. 2021. Kepemimpinan Kontingensi dan
Implementasinya di Lembaga Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. 4(2):
190-201.
Nursalim, M. F., Pratiwi, A., Farasi, S. N., dan Anshori, M. I. 2023. Kepemimpinan
dan Pendekatan Sifat Dalam Organisasi. Journal of Management and Social
Sciences. 1(3): 86-108.
Rini, W. A. 2005. Membangun Kepemimpinan Diri. MODERNISASI. 1(3): 178-
181.
Wahjosumidjo. 1985. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Zaccaro, S. J., Kemp, C., & Bader, P. 2004. Leader Traits and Attributes. In J.
Antonakis, A. Cianciolo, & R. Sternberg (Eds.), The Nature of Leadership
(pp. 101–124). Thousand Oaks, CA: Sage Publications

Anda mungkin juga menyukai