i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), diketahui bahwa sepanjang tahun
2021 terdapat belasan ribu anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Dalam data tersebut tercatat bahwa dari 14.517 data kekerasan terhadap anak,
45,1 persennya atau sekitar 6.547 kasusnya merupakan kasus kekerasan seksual
(Efendi dan Kasih, 2022). Bahkan berdasarkan data dari Sistem Informasi Daring
Perlindungan Perempuan dan Anak, dari bulan Juni 2021 hingga akhir tahun 2021
tersebut tercatat sebanyak 1.902 kasus kekerasan seksual pada anak (Anu et al.,
2023). Data kasus kekerasan seksual pada anak yang tercatat oleh Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) per tanggal 31 Desember 2020.
Menyebutkan bahwa pada tahun 2018, terdapat 182 anak yang menjadi korban
kekerasan seksual. Pada tahun 2019, jumlah korban mengalami kenaikan menjadi
190 orang dan bertambah menjadi 419 korban pada tahun 2020 (Anu et al., 2023).
Kekerasan seksual dapat terjadi di berbagai tempat seperti lingkungan
keluarga, pendidikan, sampai pada lingkungan kesehatan seperti ruang
pemeriksaan pasien (Paradiaz dan Soponyono, 2022). Republika.co.id (Tirta,
2022) memberitakan bahwa telah terjadi kasus kekerasan seksual yang menimpa
seorang mahasiswi fakultas hukum di salah satu universitas ternama di
Kalimantan Selatan saat sedang melaksanakan program magang, korban yang
berinisial VDPS menjadi korban pemerkosaan oleh anggota polisi di Polresta
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari kasus tersebut, kini korban yang berinisial
VDPS mengalami trauma berat dan kini dalam proses pendampingan oleh
psikolog untuk pemulihan kejiwaan korban ungkap Erlina. Tidak banyak korban
yang berani melaporkan kejadian kekerasan seksual tersebut dan membawanya ke
pengadilan, hal ini karena masih adanya stigma buruk oleh masyarakat terhadap
korban kekerasan seksual (Paradiaz dan Soponyono, 2022).
Kekerasan seksual dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas seksual
yang bersifat memaksa atau dilakukan tanpa adanya persetujuan (Soejoeti dan
Susanti, 2020). Kekerasan seksual dapat hadir dalam berbagai bentuk seperti
pemerkosaan, ejekan atau lelucon tentang hal-hal berbau seksual, hingga
pertanyaan pribadi mengenai kehidupan seksual (Paradiaz dan Soponyono, 2022).
Kekerasan seksual dapat menjadi salah satu pengalaman yang menimbulkan
trauma bagi korbannya yang mana bisa memberikan efek jangka panjang,
khususnya efek psikologis (Soeejoeti dan Susanti, 2020). Menurut Freidman
(2013), secara universal peristiwa traumatis merupakan fakta merugikan yang
berkaitan tentang resiko aktual atau ancaman terhadap kehidupan. Trauma
merupakan suatu keadaan terluka atau perasaan sakit yang berat diakibatkan
karena suatu peristiwa menyedihkan, menegangkan atau mengancam yang
menimpa seseorang sehingga menimbulkan reaksi ketakutan yang hebat dan
ketidakberdayaan (Uasni, 2019). Dampak psikologis yang dirasakan korban dapat
2
melahirkan dan membawa sikap tidak sehat seperti minder, takut berlebihan,
hingga berakibat pada gangguan jiwa (Rizqian, 2021). Oleh karena itu, perlu suatu
hal yang dapat membantu korban bangkit kembali dari pengalaman buruk.
Resiliensi psikologis adalah suatu kekuatan yang ada pada diri seseorang
untuk dapat bangkit kembali setelah mengalami tekanan psikologis tertentu
(Hendriani, 2022). Resiliensi ditandai oleh adanya kemampuan individu untuk
pulih dari pengalaman emosional negatif yang cukup menekan yang diakibatkan
oleh peristiwa traumatik (Hendriani, 2022). Terdapat berbagai aspek yang
membentuk resiliensi psikologis seperti adanya kompetensi personal, keuletan,
keyakinan pada insting, menerima perubahan secara positif, dan kuat dalam
menghadapi stres (Apriani, 2019). Individu yang resilien akan cenderung lebih
tahan terhadap stres sehingga tidak mudah mengalami gangguan emosi serta
perilaku (Rachmawati et al., 2019; Aisyah dan Listiyandini, 2015).
Sejauh ini, riset di Indonesia mengenai resiliensi dilakukan dengan
menggunakan metode survei pendekatan kuantitatif (Rachmawati et al., 2019).
Penelitian lain yang dilakukanan Apriani (2019) dengan metode survei
pendekatan kuantitatif menganggap bahwa data yang diperoleh dari survei
tersebut masih belum sepenuhnya bisa mengungkap secara mendalam terkait
berbagai aspek psikologis termasuk resiliensi sehingga diperlukan pendekatan lain
yang lebih mampu untuk menjelaskan dinamika yang muncul. Dalam hal ini,
penulis mencoba mengajukan sebuah pendekatan photovoice yang penulis anggap
lebih mampu dalam menjelaskan terkait resiliensi psikologis tersebut.
Photovoice adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membantu individu
dalam mengidentifikasi, mengekspresikan, dan memperkuat sebuah komunikasi
visual dan bercerita mengenai foto. Foto diambil oleh partisipan melalui
kameranya, yang mana foto tersebut dapat membantunya untuk menyampaikan
imajinasi atau perasaannya kepada orang lain (Debineva dan Pelupessy, 2019).
Menurut teori kognitif, pengolahan informasi dari suatu media yang dilihat
secara visual, dapat menghasilkan sebuah perspektif (Dewi et al., 2016). Hal ini
didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa teknik photovoice
mampu menumbuhkan gejolak emosional pada individu yang terlibat. Menurut
Musyuk, penggunaan photovoice dapat membantu dalam proses menangkap
pengalaman langsung dan persepsi individu serta dapat melakukan sebuah
pengamatan yang memberdayakan sebuah aktivitas yang memfasilitasi interaksi,
refleksi dan koneksi antar- peserta (Mysyuk dan Huisman, 2020).
Terdapat sebuah penelitian yang menggunakan teknik photovoice untuk
mengeksplorasi makna resiliensi bagi perawat dan faktor peningkat resiliensi yang
mereka rasakan. Dalam penelitian ini, partisipan diminta untuk mengambil dan
menginterpretasi foto (Ang et al., 2019). Selain itu, terdapat pula penelitian lain
yang mengeksplorasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap resiliensi para
gadis remaja yang positif HIV di Negeria dengan teknik photovoice (Adegoke dan
Steyn, 2017). Dari dua penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
3
RSH ini adalah Rp12.000.000,- atau Dua Belas Juta Rupiah dengan rincian
Rp10.000.000,- Belmawa + Rp2.000.000.- Universitas Lambung Mangkurat.
Adapun rincian justifikasi anggaran dapat dilihat pada lampiran 2.
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Bahan habis pakai Belmawa 4.050.000,-
Perguruan Tinggi 1.000.000,-
Instansi Lain (Jika ada) -
2 Sewa dan jasa Belmawa 1.550.000,-
Perguruan Tinggi 250.000,-
Instansi Lain (Jika ada) -
3 Transportasi lokal Belmawa 3.200.000,-
Perguruan Tinggi 250.000,-
Instansi Lain (Jika ada) -
4 Lain-lain Belmawa 1.200.000,-
Perguruan Tinggi 500.000,-
Instansi Lain (Jika ada) -
Jumlah 12.000.000,-
Belmawa 10.000.000,-
Perguruan Tinggi 2.000.000,-
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (Jika ada) -
Jumlah 12.000.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Adegoke, C. O. dan Steyn, M. G. 2017. A photo voice perspective on factors
contributing to the resilience of HIV positive Yoruba adolescent girls in
Nigeria. Journal of adolescence. 56: 1-10.
9
Akbar, Z. dan Pratasiwi, R. 2017. Resiliensi diri dan stres kerja pada guru sekolah
dasar. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP. 6(2): 106-112.
Ang, S. Y. Uthaman, T., Ayre, T. C., Lim, S. H. dan Lopez, V. 2019. A
Photovoice study on nurses’ perceptions and experience of resiliency.
Journal of nursing management. 27(2): 414-422.
Anu, H. T. C., Marampa, E. R., Kainara, S. D. dan Alunat, Y. E. 2023. Urgensi
Pendidikan Seks Pada Anak Sejak Dini Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Paedagoria: Jurnal
Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan. 14(1): 22-29.
Apriani, F. dan Listiyandini, R. A. 2019. Kecerdasan emosi sebagai prediktor
resiliensi psikologis pada remaja di panti asuhan. Persona: Jurnal
Psikologi Indonesia. 8(2): 325-339.
Astungkoro, R. 2021. Meningkatnya Kekerasan Terhadap Anak Saat Pandemi.
URL:https://republika.co.id/berita/qz2kw5430/meningkatnya-kekerasan-
terhadap-anak-saat-pandemi. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
Astuti, N. K. dan Taufiqqurachman, T. 2023. Analisis Korban Kekerasan
Terhadap Anak Selama Pandemi Rumah Faye Kota Batam. JISIP (Jurnal
Ilmu Sosial dan Pendidikan). 7(1): 304-308.
Bunga, B. N., Benu, J. M. Y. dan Kiling, I. Y. 2021. Left-behind children in West
Timor, Indonesia: a brief report. Vulnerable Children and Youth Studies.
17(1): 55-60.
Debineva, F. dan Pelupessy, D. 2019. Mengurangi prasangka negatif terhadap
transpuan dengan metode kontak imajiner melalui photovoice kepada
orang muda di tangerang, indonesia. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah.
11(1): 21-30.
Dewi, F. A., Atmoko, A. dan Triyono, T. 2016. Keefektifan teknik self instruction
dalam konseling cognitive behavior counseling untuk meningkatkan
efikasi diri sosial siswa SMKN 2 Malang. Jurnal Kajian Bimbingan dan
Konseling. 1(4): 172-178.
Dossett, L. A, Kaji, A. H, dan Cochran, A. 2021. SRQR and COREQ reporting
guidelines for qualitative studies. JAMA surgery. 156(9): 875-876.
Efendi, S. dan Kasih, D. 2022. Upaya Penangulangan Kekerasan Seksual
Terhadap Anak di Aceh Barat dalam Persepektif Hukum Islam. Legalite:
Jurnal Perundang Undangan dan Hukum Pidana Islam. 7(2): 88-100.
Eko. 2021. Sebanyak 3.683 Anak Menjadi Korban Kekerasan Selama Januari
Hingga Juni 2021. URL: https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/sebanyak-
3683-anak-menjadi-korban-kekerasan-selama-januari-hingga-
jun2021?id=20210623190115&ix=11 Diakses tanggal 17 Februari 2022.
Fakhira, F. dan Utami, R. H. 2021. Gambaran Post-Traumatic Growth pada
Remaja Korban Kekerasan Seksual. Socio Humanus. 3(2): 229-234.
Fitra, N. A., Karneli, Y. dan Netrawati, N. 2023. Konseling Kelompok Dengan
Pendekatan Person Centered Therapy dalam Membantu Trauma Pada Korban
Kekerasan Seksual. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial. 1(4): 519-525.
Friedman, M. J. 2013. Finalizing PTSD in DSM‐5: Getting here from there and
where to go next. Journal of traumatic stress. 26(5): 548-556.
Gina, F. dan Fitriani, Y. 2022. Validasi 10-Item Connor-Davidson Resilience
Scale (10-Item CD-RISC) Pada Ibu Bekerja. Jurnal Mitra Pendidikan
(Online). 6(1): 49-57.
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Ketua:
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Arman
2 Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 2010914110007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mekarsari, 02 Desember 2001
6 E-mail 2010914110007@mhs.ulm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082151773312
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Nama Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Magang Unit Konseling dan Mahasiswa 2020-2023, Fakultas
Pengembangan Karir (UKPK) Magang Terpilih Kedokteran ULM,
FK ULM dan Co-Tester Banjarbaru
2 Himpunan Mahasiswa Anggota Divisi 2022, Program studi
Psikologi FK ULM PSDM-O Psikologi FK ULM,
Banjarbaru
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Arman
2010914110007
13
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nor Aisyah Amini
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
14
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Norlaila
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Norlaila
2010914120002
16
Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Asma Nadiatul Khaira
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH
Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Muhammad Abdan Shadiqi, M.Si.
2 Jenis Kelamin Laki-laki/Perempuan
3 Program Studi Psikologi
4 NIP/NIDN 199102232019031008/0023029104
5 Tempat dan Tanggal Lahir Angkinang, 23 Februari 1991
6 E-mail abdan.shadiqi@ulm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081349558346
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi
Lulus
1 Sarjana (S1) Psikologi Universitas Lambung 2012
Mangkurat
2 Master (S2) Psikologi Sosial Universitas Indonesia 2017
3 Doktor (S3) Ilmu Psikologi Universitas Indonesia 2020
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Asesmen & Intervensi Komunitas Wajib 3
2 Asesmen & Intervensi PIO Wajib 3
3 Statistik Dasar Wajib 3
4 Statistik Inferensial Wajib 3
5 Teknik Penyusunan Proposal Wajib 2
6 Alat Ukur Psikologi Wajib 5
7 Psikologi Eksperimen Wajib 3
8 Psikologi Komunikasi Wajib 2
9 Psikologi Sosial Wajib 4
10 Metode Penelitian Kuantitatif Wajib 3
11 Psikologi Terintegrasi Wajib 2
12 Psikologi Sosial Wajib 4
13 Perubahan Sosial dan Pengaruhnya Pilihan 4
14 Kesehatan Masyarakat Lingkungan Wajib 2
Lahan Basah
15 Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan Wajib 2
16 Perilaku dan Psikologi Kesehatan Wajib 2
Reproduksi
17 Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Wajib 2
18 Ilmu Sosia63l dan Perilaku Wajib 2
19 Biostatistik Wajib 2
18
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Apakah Perbedaan Kelompok Membuat Mandiri 2023
Korban Bencana Mau Menerima
Bantuan? Efek Identifikasi Kelompok
pada Studi Eksperimental Perilaku
Prososial
2 Extended Social Identity Model Pro- Hibah 2022
Environmental Action (E-SIMPEA): Kemendikbudristek
Menguji Faktor Motivasional dan PDUPT
Conectedness to Nature pada Aksi Pro-
Lingkungan Perubahan Iklim
3 Pengaruh Role Overload, Persepsi PDWM Universitas 202
Dukungan Organisasi, dan Keadilan Lambung Mangkurat
Organisasi Terhadap Kesehatan Mental
yang Dimediasi Burnout Pada Karyawan
Perkebunan Kelapa Sawit Di Kalimantan
4 Religiosity and social change: Religious ANU-Indonesia 2022
motives for involvement in community- Project, The Australia
based environmental action in Indonesia National University
and SMERU Institute
of Indonesia
5 Studi tentang Myanmar dan Asia Penelitian Mandiri 2021
Tenggara pada Situasi Saat Ini: (non-hibah)
Dukungan Masyarakat Indonesia dan
Faktor Psikologisnya
6 Peran Kebijakan Komprehensif, Hibah Sawit BPDPS 2021
Suplementasi, dan Kecerdasan
Emosional Untuk Perbaikan Status
Kesehatan Reproduksi, Status Gizi dan
Penyimpangan Kerja Pada Pekerja
Perkebunan Kelapa Sawit
7 Perilaku Bertransportasi menggunakan PDWM Universitas 2021
BRT Banjarbakula sebagai Transportasi Lambung Mangkurat
Modern: Dinamika Faktor Demografis,
Psikologis, dan Kepribadian
8 Hubungan antara prokrastinasi Penelitian Mandiri 2020
akademik, stress, hubungan sosial, dan (non-hibah)
pandangan masa depan mahasiswa
9 Aksi kolektif #savemeratus Penelitian Mandiri 2020
(non-hibah)
19
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.
Banjarbaru, 20-02-2023
Yang menyatakan,
Arman
2010914110007
25
Terima kasih.
Hormat kami,
Arman
Nor Aisyah Amini
Norlaila
Asma Nadiatul Khaira
Dr. Muhammad Abdan Shadiqi, S. Psi, M. Si
Email: abdan.shadiqi@ulm.ac.id
26
, 2022
Partisipan
BAGIAN 1
1. Nama/inisial:
2. No. telepon:
3. Jenis kelamin: L/P (coret yang tidak perlu)
4. Usia: tahun
BAGIAN 2
Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan respons yang paling
sesuai diri Anda dengan melingkari salah satu pilihan jawaban. Semakin kecil
angka yang Anda lingkari menandakan semakin tidak setuju Anda dengan
pernyataan yang diberikan. Sementara itu, semakin besar angka yang Anda
lingkari menandakan semakin setuju Anda dengan pernyataan yang diberikan.
Berikut lima pilihan jawaban yang disediakan untuk pertanyaan-
pertanyaan dalam bagian ini.
1 = Sangat Tidak Sesuai
2 = Tidak Sesuai
3 = Sesuai
4 = Sangat Sesuai
Mekanisme Photovoice
a. Menentukan permasalahan yang ingin diungkap
b. Menentukan partisapan dalam penelitian
c. Menjeleskan kepada partisipan tujuan dan rencana pelaksanaan kegiatan
d. Memberikan edukasi tentang dasar-dasar fotografi
e. Partisipan diberi waktu selama 2 hari untuk memotret hal apapun yang ada
disekitar, yang merepresentasikan kondisi mereka setalah mengalami
kekerasan seksual dan yang menjadi resiliensi bagi diri partisipan, foto yang
diambil berjumlah 5 buah
f. Setelah melakukan pemotretan, peneliti akan mencetak hasil dari foto yang di
potret oleh partisipan
g. Dari 5 foto yang telah diambil partisipan akan diminta memilihi 2 foto yang
dianggap memiliki makna dan arti yang paling mendalam untuk menjelaskan
proses mengubah trauma akibat kekerasan seksual menjadi resiliensi
psikologis
h. Selanjutnya, setiap partisipan akan diminta menjelaskan 2 foto terpilih dan
menginterpretasikan apa yang ada didalam gambar tersebut
i. Peneliti akan melakukan wawancara mendalam bersama partisipan terkait
foto-foto yang sudah mereka ambil dengan durasi maksimal 1 jam per foto
dan maksimal 2 foto yang diinterpretasikan
28
No Pertanyaan
1 Apa hal pertama yang kamu pikirkan ketika melihat/mengambil foto
tersebut?
2 Bagaimana perasaan kamu saat mengambil foto tersebut?
3 Foto manakah yang menurutmu dapat membuatmu kuat dan bangkit dari
keterpurukan yang sudah kamu alami?
4 Mengapa foto tersebut mampu membuat kamu merasa kuat?
5 Coba ceritakan makna dari hal-hal yang ada dalam foto ini sehingga kamu
merasa bahwa foto ini mengingatkan pada proses yang membuat kamu
bangkit dari keterpurukan?