Anda di halaman 1dari 23

SEPTEMBER 29th

REFERAT:
OTITIS MEDIA AKUT &
OTITIS MEDIA
SUPURATIF KRONIK
SERTA KOMPLIKASINYA
STASE THT RSUD SOEDARSO

Bilal Wana Satria | I4061222047


Pembimbing :
dr. Eni Nuraeni, M.Kes, Sp. THT-KL
PENDAHULUAN
Otitis Media Telinga Tengah

Akut (<8 Minggu) Kronik (>8 Minggu)

Anak-anak

Infeksi virus & bakteri

Nyeri Telinga, Ottorhea, Kelainan Membrana TImpani


01
PEMBAHASAN
TELINGA LUAR
Mengumpulkan dan
menyalurkan
gelombang suara
WORLD HEARING DAY

TELINGA TENGAH
Menyampaikan
getaran suara ke oval
window
WORLD HEARING DAY

TELINGA DALAM
Menampung
reseptor
pendengaran dan
keseimbangan
WORLD HEARING DAY

Fisiologi Mendengar
OTITIS MEDIA AKUT

SEPTEMBER 29th
Merupakan peradangan pada Sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum dan sel-sel mastoid, yang terjadi kurang
dari 8 minggu

ETIOLOGI
• Infeksi bakteri (Streptokokus hemolitikus, S.
STASE THT RSUD SOEDARSO

anhemolitikus, Stafilokokus aureus, Proteus


vulgaris dan Pseudomonas aurugenosa) Infeksi
virus (Hemofilus influenza, coronavirus)
• Alergi
• Didukung faktor lingkungan dan
• kelainan kongenital
OTITIS MEDIA AKUT

SEPTEMBER 29th
EPIDEMIOLOGI PATOFISIOLOGI
• Pria > Wanita
• Anak anak 6-24 Bulan
Obstruksi Tuba Eustachius

Peningkatan tekanan negative ruang
TANDA & GEJALA tengah telinga
• Nyeri dalam Telinga ↓
• Gangguan Mendengar Transudasi
STASE THT RSUD SOEDARSO

• Demam ↓
• Riwayat ISPA Kolonisasi Organisme

Membran Timpani Menonjol atau
Eritem (Eksudasi)
1. Oklusi 2. Hiperemis

SEPTEMBER 29th
• Retraksi MT • MT Hiperemis dan edem
• MT tampak pucat

STADIUM OMA

3. Supurasi
• MT Bulging
STASE THT RSUD SOEDARSO

5. Resolusi
4. Perforasi • OMA
• Ruptur MT membaik
• Keluar Pus atau
menjadi
OMSK
OTITIS MEDIA AKUT

SEPTEMBER 29th
TATALAKSANA
• Tujuan; mengontrol nyeri dan mengobati infeksi
• Nyeri; nsaid atau asetaminofen
• Indikasi antibiotic: tanda supurasi
• Amoksisilin 40-90 mg/kgBB selama 10 hari
• Gejala tidak membaik: amoksisilin 90mg/kgBB + klavulanat 6,4
mg/kgBB/ hari dibagi dalam 2 dosis
STASE THT RSUD SOEDARSO

• Pasien anak muntah atau tidak bisa oral: ceftriaxone 50


mg/kgBB/hari melalui IV atau IM selama 3 hari berturut-turut
• Kekambuhan OMA >4 kali/tahun: miringotomi dengan tabung
TATALAKSANA SESUAI STADIUM

SEPTEMBER 29th
• Membuka tua eustachius
1. Oklusi • HCL efedrin 0,5% (anak <12 th) tetes hidung
• Hcl efedrin 1% (anak >12 th)

• Antibiotik oral > 7 hari


2. Hiperemis • Amoksisilin 40mg/kgBB/ hari (dibagi 3 dosis)
• Eritromisin 40mg/kgBB/hari

3. Supurasi • Antibiotik oral


• Miringotomi
STASE THT RSUD SOEDARSO

4. Perforasi • Antibiotik ototopical : Oxfloxacin


• Biasanya membaik setelah 7-10 hari

• Antibiotik < 2 Minggu


5. Resolusi
• Apabila masih keluar sekret, lanjut pengobatan OMSK
TATALAKSANA PEMBEDAHAN

01 02
Miringotomi Timpanosintesis
insisi pada pars tensa pungsi pada membran
membran timpani, agar timpani, dengan analgesia
terjadi drainase sekret lokal supaya mendapatkan
dari telinga tengah ke sekret untuk tujuan
STASE THT RSUD SOEDARSO

telinga luar pemeriksaan


03
Adenoidektomi
Efektif untuk
menurunkan risiko
OMA rekuren
OTITIS MEDIA AKUT

SEPTEMBER 29th
DIAGNOSIS BANDING KOMPLIKASI
• Otitis Media Efusi • Gangguan pendengaran dan
• Otitis Eksterna bicara anak
• Alergi • Perforasi MT
• OMSK
PROGNOSIS • Kelumpuhan wajah
Sebagian besar sangat baik.
STASE THT RSUD SOEDARSO

Terapi antibiotik yang


efektif adalah andalan
pengobatan Komplikasi
mempersulit dan
meningkatkan risiko
kekambuhan OMA
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
Otitis media supuratif kronis ialah infeksi kronis di
telinga tengah dengan perforasi membran timpani
dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul selama > 8 minggu.

ETIOLOGI
OMA berulang, didukung oleh:
• Lingkungan buruk
STASE THT RSUD SOEDARSO

• Pseudomonas aeruginosa sekitar 50%, Proteus


sp. 20% dan Staphylococcus aureus 25%.
• ISPA
• Autoimun
• Gangguan tuba eustachius
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
EPIDEMIOLOGI PATOFISIOLOGI
Dipengaruhi oleh ras, • OMA >> OMSK
sosioekonomi, lingkungan • Respon inflamasi >> edem mukosa
kumuh, gizi buruk • Ulkus epitel
• Granulasi >> polip di ruang telinga
TANDA & GEJALA tengah
• Otorrhoe/ telinga berair
STASE THT RSUD SOEDARSO

• Otalgia/ nyeri telinga


• Gangguan pendengaran
• Vertigo
• Adanya abses serta
polip
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
KLASIFIKASI
BENINGNA/MUKOSA MALIGNA/TULANG

Purulen/Berbau
Sekret Mukoid/Tidak berbau
busuk

Perforasi Sentral Atik/Marginal

Granulasi Jarang Biasa Terjadi


STASE THT RSUD SOEDARSO

Polip Pucat Kemerahan

Kolesteatoma Tidak Ada Ada

Komplikasi Jarang Terjadi Sering Terjadi


Tuli Konduktif Ringan- Tuli Konduktif dan
Audiogram
Sedang campuran
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
TATALAKSANA
Pemeriksaan otoskopi • Tujuan: pemberantasan bakteri dan
Pemeriksaan audiografi
penutupan dari perforasi MT (pantau
Kultur bakteriologik
2 bulan) dengan meringoplasti atau
timpanoplasti
STASE THT RSUD SOEDARSO

• Tipe benigna: cuci telinga H2O2 3%


selama 3-5 hari, antibiotic (tetes
telinga atau oral)
• Tipe maligna: mastoidektomi
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
DIAGNOSIS BANDING PROGNOSIS
• Benda asing Pasien dengan OMSK memiliki
• Otitis eksterna prognosis yang baik apabila dilakukan
• Mastoiditis kontrol yang baik terhadap proses
• Meningitis infeksinya. Pemulihan dari fungsi
pendengaran bervariasi dan tergantung
dari penyebab. 18,6% pasien meninggal
akibat komplikasi meningitis.
STASE THT RSUD SOEDARSO
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SEPTEMBER 29th
KOMPLIKASI

• Intratemporal • Ekstratemporal
Ø Ossicular chain disruption Ø Intrakranial
Ø Tuli Sensorineural v Abses Otak
Ø Fistula Labirin & Labirinitis v Meningitis
Ø Paresis N.Facialis v Empiema Subdural
v Hidrosefalus Otitik
STASE THT RSUD SOEDARSO

v Trombosis Sinun Lateralis


Ø Ekstrakranial
v Abses Subperiosteal
v Abses Bezold
KESIMPULAN
• Otitis media akut didefinisikan sebagai infeksi pada rongga telinga tengah. Faktor
infeksi, alergi, dan lingkungan berkontribusi terhadap otitis media. OMA terdiri
dari 5 stadium yakni: oklusi, hiperemis, supurasi, perforasi dan resolusi. Gejala
klinis yang ditimbulkan tergantung dari stadium dan umur pasien, dapat berupa
nyeri di dalam telinga (otalgia), rasa penuh di telinga, keluar cairan di liang telinga,
demam dan pendengaran berkurang. Terapi OMA dapat melalui medikamentosa
maupun pembedahan.
• Otitis media supuratif kronis adalah peradangan persisten pada telinga tengah
STASE THT RSUD SOEDARSO

atau rongga mastoid yang ditandai dengan sekret telinga yang berulang atau
persisten (otorrhea) selama > 8 minggu melalui perforasi membran timpani.
OMSK lebih banyak terjadi pada anak-anak disbanding orang dewasa, yang
merupakan lanjutan dari OMA yang tidak ditangani dengan baik, diakibatkan oleh
infeksi saluran pernapasan atas atau adanya trauma yang menyebabkan perforasi
membran timpani yang didukung oleh nutrisi serta PHBS yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Efiaty AS, Nurbaiti, Jenny B, Ratna DR. Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Telinga, Hidung, Tenggorokan Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta FKUI, 2007: 10-14, 65-74.
2. Meherali S, Campbell A, Hartling L, Scott S. Understanding Parents' Experiences and Information Needs on Pediatric Acute Otitis Media: A Qualitative Study. J Patient
Exp. 2019 Mar;6(1):53-61.
3. Ubukata K, Morozumi M, Sakuma M, Takata M, Mokuno E, Tajima T, Iwata S., AOM Surveillance Study Group. Etiology of Acute Otitis Media and Characterization of
Pneumococcal Isolates After Introduction of 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine in Japanese Children. Pediatr Infect Dis J. 2018 Jun;37(6):598-604.
4. Emmett SD, Kokesh J, Kaylie D. Chronic Ear Disease. Med Clin North Am. 2018 Nov;102(6):1063-1079.
5. Uddén F, Filipe M, Reimer Å, Paul M, Matuschek E, Thegerström J, Hammerschmidt S, Pelkonen T, Riesbeck K. Aerobic bacteria associated with chronic suppurative otitis
media in Angola. Infect Dis Poverty. 2018 May 03;7(1):42
6. Gerad J. Tortora and Bryan Derrickson. Principles of Anatomy and Physiology. Biological Science Textbooks. 13 Edition US. 2012;658-665.
7. Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J., et al. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke- 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2012.
8. Danishyar A, Ashurst JV. Acute Otitis Media. [Updated 2022 Jul 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
9. Schilder AG, Chonmaitree T, Cripps AW, Rosenfeld RM, Casselbrant ML, Haggard MP, Venekamp RP. Otitis media. Nat Rev Dis Primers. 2016 Sep 08;2:16063.
10. Titisari H. Prevalensi dan sensitivitas Haemophillus influenza pada otitis media akut di RSCM dan RSAB Harapan Kita [Tesis]. Jakarta:FKUI;2005.
11. Kerschner, J.E., Otitis Media. In: Kliegman, R.M., ed. Nelson Textbook of Pediatrics. 18 th ed. USA: Saunders Elsevier. 2007.
12. Paradise JL, Hoberman A, Rockette HE, Shaikh N. Treating acute otitis media in young children: what constitutes success? Pediatr Infect Dis J. 2013 Jul;32(7):745-7.
13. Wanna GB, Dharamsi LM, Moss JR, Bennett ML, Thompson RC, Haynes DS. Contemporary management of intracranial complications of otitis media. Otol Neurotol. 2010
Jan;31(1):111-7.
STASE THT RSUD SOEDARSO

14. Soepardie EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Ketujuh. Cetakan Keenam. Jakarta : Badan
Penerbit FKUI; 2017.
15. Morris P. Chronic suppurative otitis media. Clin Evid Handbook. December 2012:149-150
16. Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok
kepala dan leher. Ed ke-7. Jakarta: FKUI, 2015. h.62-7.
17. Ballenger JJ. Penyakit telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher. Alih bahasa: Staf pengajar FKUI-RSCM. 13rd ed. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997:105-9.
18. Chiappini E, Ciarcià M, Bortone B, Doria M, Becherucci P, Marseglia GL, Motisi MA, de Martino M, Galli L, Licari A, De Masi S, Lubrano R, Bettinelli M, Vicini C, Felisati G,
Villani A, Marchisio P., Italian Panel for the Management of Acute Otitis Media in Children. Updated Guidelines for the Management of Acute Otitis Media in Children by the
Italian Society of Pediatrics: Diagnosis. Pediatr Infect Dis J. 2019 Dec;38(12S Suppl):S3-S9.
19. Rettig E, Tunkel DE. Contemporary concepts in management of acute otitis media in children. Otolaryngol Clin North Am. 2014 Oct;47(5):651-72.
20. Marchica CL, Dahl JP, Raol N. What's New with Tubes, Tonsils, and Adenoids? Otolaryngol Clin North Am. 2019 Oct;52(5):779-794
21. Abdelaziz AA, Sadek AA, Talaat M. Differential Diagnosis of Post Auricular Swelling with Mastoid Bone Involvement. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2019
Nov;71(Suppl 2):1374-1376.
MARCH 3RD
THANKS!
ありがとう
WORLD HEARING DAY

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai