Ditujukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Geologi Teknik yang diampu
oleh Muhammad Riza H, S.T., M.T. Aff.M. ASCE
Disusun Oleh
2305364
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................1
1.1. Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.7. Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR REFERENSI............................................................................................................12
LAMPIRAN..............................................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.3.1...............................................................................................................................6
Gambar 1.3.2...............................................................................................................................6
Gambar 1.4.1...............................................................................................................................7
Gambar 1.5.1...............................................................................................................................8
DAFTAR TABEL
Tabel 1.3.1..................................................................................................................................6
Tabel 1.5.1..................................................................................................................................8
Tabel 1.5.2................................................................................................................................10
1.1. Pendahuluan
Latar Belakang
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, termasuk komposisi, struktur, prose
s, dan sejarahnya. Ilmu ini mencakup pemahaman tentang material yang membentuk bum
i, dinamika dalam perubahan bentuk bumi, serta sejarah evolusinya.. Kemiringan lereng
merupakan ukuran kemiringan relatif terhadap bidang datar yang secara umum
dinyatakan dalam persen atau derajat. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah
daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya
yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah
hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis
dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan (PP No. 37 Tahun 2012). Gempa bumi juga dapat diartikan sebagai suatu gejala
fisik yang ditandai dengan bergetarnya bumi dengan berbagai intensitas. Getaran tersebut
terjadi karena terlepasnya suatu energi, salah satunya adalah Energi Elastic Strain yang
merupakan penyebab getaran pada gempa bumi (Riza, 2022).
Fak-Fak merupakan salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Papua Barat,
Indonesia. Wilayah Fak-Fak ini jika dilihat secara Astronomis terletak pada koordinat 13
1°30′ – 138°40′ BT dan 2°25′ – 4° LS. Luas wilayah Kabupaten Fak-Fak adalah 14.320 k
m2. meliputi pulau-pulau (daratan) dan lautan. Penulis mengambil wilayah Fak-Fak
sebagai sample penelitian karena wilayah ini merupakan wilayah yang tepat berada di
pulau Papua.
Wilayah Fak-Fak, Papua terdiri dari Batuan Sedimen, Metamorf, dan Batuan beku. Batuan-
batuan tersebut terdiri atas Batugamping Onin (Temo), Batugamping Ogar (Temog), Anggota
Batugamping Rumbati (Tmr), dan Anggota Batunapal Tawar (Tmt). Permasalahan yang perlu
diperhatikan dari formasi geologi pada wilayah ini adalah wilayah ini didominasi oleh batuan
berumur muda sehingga besar sekali potensi untuk terjadinya bahaya geologi seperti gempa
bumi dan sebagainya. Struktur Geologi yang berkembang di wilayah ini adalah
sesar(patahan), gawir, dan kekar utama. Wilayah ini didominasi oleh batuan muda yang
memiliki rentang umur 0,01 (holosen) juta tahun hingga 1,6 (plistosen) juta tahun. Sesar
dikatakan aktif apabila pernah bergerak dalam kurun waktu 10000 tahun terakhir sehingga
dapat diasumsikan bahwa sesar di wilayah ini aktif berdasarkan umur geologi batuannya.
Luasan daerah masing-masing kelompok klasifikasi lereng yang berada di daerah Fakfak
adalah sebagai berikut:
Total 10.475
Tabel 1.3.1. Luasan Kelompok Klasifikasi Lereng Fak-Fak,Papua Barat (Hasil Analisa Peneliti, 2024)
Adapun persentase luasan daerah yang memiliki potensi longsoran dari sedang
hingga sangat tinggi dapat dihitung sebagai berikut:
1917,2566
Kelas IV, daerah curam = x 100 % = 0,183032 %
10475
1222,3484
Kelas V, daerah sangat curam = x 100 % = 0,116692%
10475
281,191
Kelas VI, daerah terjal = x 100 % = 0,026844%
10475
0 ,7030
Kelas VII, daerah sangat terjal = x 100 % = 0.00067112%
10475
Daerah dengan potensi longsoran sedang hingga sangat tinggi terdapat pada
formasi geologi Temo
Gambar 1.3.2. Korelasi Kemiringan Lereng dengan Formasi Geologi di Fak-Fak,Papua Barat
Pola aliran sungai di wilayah ini adalah pola aliran sungai dendritic, paralel.
Gambar 1.4.1. Identifikasi Pola Aliran Sungai Fak-fak,Papua Barat (Hasil Analisa Peneliti, 2024)
Pola Dendritik merupakan pola aliran sungai yang mendominasi bentuk aliran
sungai di daerah ini. Pola ini berbentuk seperti cabang-cabang pohon yang tidak
teratur. Percabangan pada pola aliran sungai ini tidak teratur dan memiliki arah dan
besar sudut yang beragam. Aliran sungai ini arahnya konsekuen. Pola aliran ini
ditemukan di daerah dengan kemiringan struktur batuan yang tergolong datar atau
hampir datar dan dilalui gawir atau sesar pada wilayah ini.
Wilayah Fakfak, Papua hanya memiliki satu titik gempa terdekat yang tercatat di
situs usgs.gov. Titik gempa yang didapat dari situs USGS ini memiliki rentang waktu dari
tahun 1924-2024 (100 Tahun), dan diklasifikasikan kedalamannya dari 0 - 60 km. Titik
gempa yang terjadi di Bengkalis ini memiliki Magnitude Momen (Mw) maksimum
sebesar 6,44. Radius jarak yang terdampak dari gempa dengan magnitudo itu dirasakan
hingga jarak 212 km dari pusat gempa. Gempa ini berlokasi di titik 2.394 °S, dan 132.914
°E. Data tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Berdasarkan peta gempa Indonesia tahun 2017, rentang nilai percepatan gempa
yang terjadi di batuan dasar di daerah Bengkalis pada periode ulang 475 tahun adalah
0,1-0,15 g. Besaran ini bisa dilihat dari warna daerah yang terdapat pada peta gempa
Indonesia tahun 2017 yang memberikan warna biru pada daerah Fakfak,Papua Barat.
Sumber gempa yang memiliki pengaruh pada daerah Fakfak adalah gempa
yang bersumber dari aktivitas tektonik. Aktivitas tektonik itu berupa pergeseran atau
tumbukan yang terjadi antar lempeng. Pergerakan atau aktivitas tektonik terbesar
terakhir terjadi pada 17 Mei 1924 dan menghasilkan magnitudo sebesar 6,44.
Menurut data dari BMKG, besaran gempa yang memiliki magnitudo 6,44
dikategorikan ke dalam golongan merusak .Kerusakan ringan pada bangunan
berkonstruksi, kokoh, pada bangunan berkualitas burik meng-alami kerusakan sedang-
besar/rubuh.
Berdasarkan data dari peta geologi, jika dilihat dari sesarnya besar sekali
kemungkinan terjadi bahaya geologi seperti gempa bumi akibat bertabrakannya sesar atau
bergesernya sesar karena umur batuan yang dilalui sesar masih kurang dari dua juta
tahun. Namun, di daerah ini tidak terdapat gunung api baik yang aktif maupun tidak aktif
sehingga potensi adanya bencana atau bahaya geologi akibat letusan gunung terbilang
sangat kecil.
Berdasarkan data dari peta kemiringan lereng, wilayah ini didominasi oleh daerah
yang tergolong datar atau hampir datar sehingga memiliki potensi yang sangat kecil
untuk terjadi longsoran.
Berdasarkan data dari peta pola aliran Sungai, Potensi bahaya geologi yang
dapat ditimbulkan dari pola aliran sungai yang berkembang di daerah ini yaitu banjir
bandang/ rob yang dapat ditimbulkan dari sungai yang memiliki pola aliran dendritik.
Pada daerah ini juga teramati pola aliran paralel dengan prediksi arus aliran yang
relatif cepat karena pengaruh dari topografi daerah itu sendiri. Oleh karena topografi
yang curam dan arus aliran air yang relatif cepat, maka daerah ini memiliki potensi
bahaya erosi yang tinggi. bahkan potensi bahaya longsoran yang juga tinggi.
1.7. Kesimpulan
Daerah Fakfak dan sekitarnya sangat menarik untuk diteliti karena memiliki sistem
hidrogeologi kars yang ditunjukkan oleh berkembangnya sistem rekahan batuan, jaringan
rongga, dan mata air kars. Analisis kelurusan morfologi menunjukkan bahwa pola ali- ran air
tanah dipengaruhi oleh sistem rekahan den- gan arah relatif barat laut - tenggara (N154 oE
atau N334oE). Daerah resapan air tanah berada pada zona densitas kelurusan tinggi (>1,5
/km2)
Daerah Fak-Fak ini memiliki pola aliran sungai dendritik, paralel dan. Pola aliran dendritik
sangat mendominasi pola aliran sungai yang berkembang di daerah ini.
Data gempa Fak-Fak,Papua Barat dalam kurun waktu 100 tahun yaitu pada periode 1924-
2024 hanya berjumlah satu data gempa yang memiliki magnitudo momen sebesar 6,44 dan
berada pada kedalaman 15 km di bawah permukaan bumi. Besarnya nilai percepatan gempa
pada daerah ini menurut peta percepatan puncak di batuan dasar adalah 0,1-0,15 g.
DAFTAR REFERENSI
Muhammad Riza, S.T., M.T. (2022). Pengantar Gempa Bumi. Bahan Ajar Geologi Teknik,
Teknik Sipil UPI.
Muhammad Riza, S.T., M.T. (2022). Pola Aliran Sungai, Bahan Ajar Geologi Teknik, Teknik
Sipil UPI.
LAMPIRAN