Anda di halaman 1dari 4

1.

ANUNCYATA SARHE UNIVERSITAS CITRA BANGSA


2. ASANDI ROHI PROFESI NERS
3. PRIANKA LOMI RIHI
4. PUTRI TRIYANI PIGA
5. REMYANTO TANAEM
HERNIA UMBILIKAL
EPIDEMIOLOGI HERNIA UMBILIKAL
PENGERTIAN HERNIA UMBILIKAL
Sebanyak 10% kasus dari seluruh kasus hernia pada dinding abdomen di seluruh dunia
Hernia umbilikalis adalah hernia ventral yang terletak di atau dekat umbilikus. Klasifikasi
adalah hernia umbilikalis. Hernia umbilikalis lebih sering ditemukan pada anak-anak
hernia dinding perut dari European Hernia Society mendefinisikan hernia umbilikalis terutama populasi Afrika-Amerika dan Hispanik, bayi prematur atau dengan berat
sebagai hernia yang terletak 3 cm di atas hingga 3 cm di bawah umbilikus . Ini adalah badan lahir rendah dan wanita. Sebanyak 15-23% bayi baru lahir di Amerika
mengalami hernia umbilikalis. Hernia umbilikalis juga sering ditemukan berhubungan
jenis hernia paling umum kedua pada orang dewasa setelah hernia inguinalis . Penyakit
dengan sindrom-sindrom kongenital dan kondisi-kondisi medis
ini menyumbang 6%-14% dari seluruh hernia dinding perut pada orang dewasa seperti hipotiroid, sindrom Down, sindrom Beckwith-
Wiedemann, sindrom exomphalos-macroglossia, dan mucopolisacaridosis.

 Ny R.B/37 tahun. Diagnosa: Hernia Umbilikal. Keluhan utama: nyeri perut ketika beraktifitas berat. Pemeriksaan Lab:
Riwayat penyakit sekarang: Pasien masuk dari poli 20/01/24 dengan rencana operasi tanggal
Tanggal Nama Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
23/01/24 . pasien mengeluh nyeri perut ketika beraktivitas berat atau saat kelelahan dan merasa Pemeriksaan
15/01/2024 Darah Rutin
mual ketika makan terlalu banyak. Mulai muncul benjolan pada daerah umbulical sejak tahun Hb 12,5 g/dL 13 - 18 Normal
Eritrosit 5,40 106 /uL 4,5-6,2 Normal
2019 yang dirasakan makin membesar , dan bertambah nyeri jika pasien miring kanan. Riwayat
Hematokrit 40,1 % 40-54 Normal
penyakit dahulu hernia umbilikal. Saat di bougenfile TD: 123/80 mmHg, Nadi: 92x/menit, Suhu: Leukosit 9,29 103/uL 4-10 Normal
Jumlah Monosit 0,82 103uL 0 - 0,70 Tidak Normal
36,8˚C, RR: 18x/menit, SpO2 :97%. Lalu pada hari selasa 02 Januari 2024 pasien mengeluh nyeri 15/01/2024 Kimia Darah
Kreatinin 0,83 mg/dL 0-1,4 Normal
perut, pasien mengatakan nyeri pada pusar yang hilang timbul, susah tidur karena nyeri pada Urea 11 mg/dL 6-20 Normal
15/01/2024 Elektrolit
abdomen. Kalium 4,72 mmol/L 3,5-4,5 Normal
 Data Subjektif: pasien mengatakan nyeri pada pusar yang hilang timbul, susah tidur karena nyeri Total Calsium 2,68 mmol/L 2,20-2,55 Normal
Penatalaksanaan Medis :
pada abdomen, Pasien mengatakan mual setelah selesai makan, Nyeri daerah Post Operasi. IVFD Venflon
Katerolac 30g, Ranitidine, omeprazole
 1
Data Objektif: akral hangat, terdapat benjolan pada pusar, pasien tampak gelisah, TTV, TD 130/70
mmhg, N 105x/m, SpO2 95%, RR 18x/m, tampak lemas, mual,pucat, akral hangat dan skala nyeri 6
Pekerjaan (mengangkat Tekanan intra abdomial Obesitas Kongenital dan
beban berat) (Batuk kronis, konstipasi), keturunan
Penumpukan lemak
kehamilan
Peningkatan tekanan pada area abdomen

intra abdomen Peningkatan tekanan pada


abdomen Peningkatan tekanan
abdomen

Kelemahan pada lapisan


dinding abdomen

Usus keluar ke tempat yang tidak


seharusnya (cincin ubilikus MK Post OP : Gangguan Citra
MK Pre OP : Ansietas
Tubuh
Terjadi penonjolan
penonjolan pada perut

HERNIA UMBILIKUS

2
B1 B2 B3 B4 B5 B6

Pembedahan Terjepitnya Terjepitnya isi Gangguan pasase/ Nyeri abdomen


Gangguan pasase/
pembuluh darah hernia oleh cincin usus tersumbat usus tersumbat
Luka bekas oleh materi padat hernia Ketidaknyamanan
operasi/ jahitan area abdomen
Hernia inkaserata Hernia inkaserata
Terganggunya Merangsang
aliran darah ke pengeluaran Pembesaran
Nyeri abdomen
jaringan mediator inflamasi Obstruksi Obstruksi benjolan unak di
saat menariik
intestinal intestinal dekat pusar
nafas
Suplai O2 melalui Pengeluaran bradikinin
darah ke jaringan untuk merangsang Mual,muntah Mual,muntah Intervensi
Penurunan
terganggu nosiseptor bedah
kemampuan
Intake Cairan Mk.Nausea
menarik nafas
Sumplai darah Impuls dibawa kurang dari Tanda & gejala :
kebutuhan tubuh Mengeluh lelah,
Tanda & dan O2 ke corno dorsalis Intake Nutrisi Frekuensi jantung
gejala :Penggunaan
terganggu medula spinalis kurang dari meningkat > 20%
otot bantu
Mk. Risiko dari kondisi
pernapasan, Fase kebutuhan tubuh istirahat
ekspirasi Hipovolemi
Tanda & gejala : Merangsang
memanjang, Pola
CRT >3 detik, Nadi Tanda & gejala :
napas abnormal, konteks serebri Mk.
perifer tidak teraba, Berat badan
Adanya bunyi napas Intoleransi
Akral teraba dingin, (interpretasi nyeri) menurun minimal
tambahan aktifitas
Warna kulit pucat, 10% dibawah
Turgor kulit menurun rentang ideal.
Mk. Pola nafas <3 Tanda & gejala : > 3 bulan
bulan Ps mengeluh nyeri, Tampak
tidak efektif 3
Mk. Perfusi perifer meringis, Bersikap protektif,
Gelisah, Frekuensi nadi Mk. Nyeri Mk. Defisit
tidak efektif Mk. Nyeri meningkat, Sulit tidur Kronis Nutrisi
Akut
(I.01011. Hal 187) (I.02079) (I.08238. Hal 201) (I.03117. Hal 197) (I.05178. Hal 247)
Manajemen Jalan Napas Observasi Manajemen Nyeri Manajemen Mual Manajemen Energi
Observasi 1.Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi Observasi Observasi Observasi
1.Monitor pola napas perifer, edema, pengisian kapiler, 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Identifikasi pengalaman mual 1.Identifikasi gangguan
(frekuensi, kedalaman, warna, suhu, ankle-brachial index) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas 2. Identifikasi isyarat nonverbal fungsi tubuh yang
usaha napas) 2.Identifikasi faktor risiko gangguan nyeri ketidaknyamanan (mis: bayi, anak- mengakibatkan
2.Monitor bunyi napas sirkulasi (mis: diabetes, perokok, orang 2. Identifikasi skala nyeri anak, dan mereka yang tidak dapat kelelahan
tambahan (misalnya: tua, hipertensi, dan kadar kolesterol 3. Idenfitikasi respon nyeri non verbal berkomunikasi secara efektif) 2.Monitor kelelahan fisik
gurgling, mengi, tinggi) 4. Identifikasi faktor yang memperberat 3. Identifikasi dampak mual terhadap dan emosional
wheezing, ronchi kering) 3.Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau dan memperingan nyeri kualitas hidup (mis: nafsu makan, 3.Monitor pola dan jam
3.Monitor sputum (jumlah, bengkak pada ekstremitas 5. Identifikasi pengetahuan dan aktivitas, kinerja, tanggung jawab tidur
warna, aroma) Terapeutik keyakinan tentang nyeri peran, dan tidur) 4.Monitor lokasi dan
Terapeutik 1.Hindari pemasangan infus, atau 6. Identifikasi pengaruh budaya 4. Identifikasi faktor penyebab mual ketidaknyamanan
1.Pertahankan kepatenan pengambilan darah di area terhadap respon nyeri (mis: pengobatan dan prosedur) selama melakukan
jalan napas dengan head- keterbatasan perfusi 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada 5. Identifikasi antiemetik untuk aktivitas
tilt dan chin-lift (jaw 2.Hindari pengukuran tekanan darah pada kualitas hidup mencegah mual (kecuali mual pada Terapeutik
thrust jika curiga trauma ekstremitas dengan keterbatasan 8. Monitor keberhasilan terapi kehamilan) 1.Sediakan lingkungan
fraktur servikal) perfusi komplementer yang sudah diberikan 6. Monitor mual (mis: frekuensi, durasi, nyaman dan rendah
2.Posisikan semi-fowler 3.Hindari penekanan dan pemasangan 9. Monitor efek samping penggunaan dan tingkat keparahan) stimulus (mis: cahaya,
atau fowler tourniquet pada area yang cidera analgetik Terapeutik suara, kunjungan)
3.Berikan minum hangat 4.Lakukan pencegahan infeksi Terapeutik 1. Kendalikan faktor lingkungan 2.Lakukan latihan rentang
4.Lakukan fisioterapi dada, 5.Lakukan perawatan kaki dan kuku 1. Berikan Teknik nonfarmakologis penyebab mual (mis: bau tidak gerak pasif dan/atau
jika perlu 6.Lakukan hidrasi untuk mengurangi nyeri (mis: TENS, sedap, suara, dan rangsangan visual aktif
5.Lakukan penghisapan Edukasi hypnosis, akupresur, terapi music, yang tidak menyenangkan) 3.Berikan aktivitas distraksi
lendir kurang dari 15 7.Anjurkan berhenti merokok biofeedback, terapi pijat, 2. Kurangi atau hilangkan keadaan yang menenangkan
detik 8.Anjurkan berolahraga rutin aromaterapi, Teknik imajinasi penyebab mual (mis: kecemasan, 4.Fasilitasi duduk di sisi
6.Lakukan hiperoksigenasi 9.Anjurkan mengecek air mandi untuk terbimbing, kompres hangat/dingin, ketakutan, kelelahan) tempat tidur, jika tidak
sebelum penghisapan menghindari kulit terbakar terapi bermain) 3. Berikan makanan dalam jumlah kecil dapat berpindah atau
endotrakeal 10. Anjurkan menggunakan obat penurun 2. Kontrol lingkungan yang dan menarik berjalan
7.Keluarkan sumbatan tekanan darah, antikoagulan, dan memperberat rasa nyeri (mis: suhu 4. Berikan makanan dingin, cairan Edukasi
benda padat dengan penurun kolesterol, jika perlu ruangan, pencahayaan, kebisingan) bening, tidak berbau, dan tidak 1.Anjurkan tirah baring
forsep McGill 11. Anjurkan minum obat pengontrol 3. Fasilitasi istirahat dan tidur berwarna, jika perlu 2.Anjurkan melakukan
8.Berikan oksigen, jika perlu tekanan darah secara teratur 4. Pertimbangkan jenis dan sumber Edukasi aktivitas secara bertahap
Edukasi 12. Anjurkan menghindari penggunaan nyeri dalam pemilihan strategi 1. Anjurkan istirahat dan tidur yang 3.Anjurkan menghubungi
1.Anjurkan asupan cairan obat penyekat beta meredakan nyeri cukup perawat jika tanda dan
2000 ml/hari, jika tidak 13. Anjurkan melakukan perawatan kulit Edukasi 2. Anjurkan sering membersihkan gejala kelelahan tidak
ada kontraindikasi yang tepat (mis: melembabkan kulit 1. Jelaskan penyebab, periode, dan mulut, kecuali jika merangsang mual berkurang
2.Ajarkan Teknik batuk kering pada kaki) pemicu nyeri 3. Anjurkan makanan tinggi 4.Ajarkan strategi koping
efektif 14. Anjurkan program rehabilitasi 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri karbohidrat, dan rendah lemak untuk mengurangi
Kolaborasi vascular 3. Anjurkan memonitor nyeri secara 4. Ajarkan penggunaan teknik non kelelahan
1.Kolaborasi pemberian 15. Ajarkan program diet untuk mandiri farmakologis untuk mengatasi mual Kolaborasi
bronkodilator, memperbaiki sirkulasi (mis: rendah 4. Anjurkan menggunakan analgesik (mis: biofeedback, hipnosis, 1.Kolaborasi dengan ahli
ekspektoran, mukolitik, lemak jenuh, minyak ikan omega 3) secara tepat relaksasi, terapi musik, akupresur) gizi tentang cara
jika perlu. 16. Informasikan tanda dan gejala darurat 5. Ajarkan Teknik4farmakologis untuk Kolaborasi meningkatkan asupan
yang harus dilaporkan (mis: rasa sakit mengurangi nyeri 1. Kolaborasi pemberian obat makanan.
yang tidak hilang saat istirahat, luka antiemetik, jika perlu
tidak sembuh, hilangnya rasa.

Anda mungkin juga menyukai