Anda di halaman 1dari 7

DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Aspek Legalitas

Beberapa aspek legalitas yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan,


menganalisis, dan pemecahan masalah yaitu terdiri dari :
1. Undang – undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan.
a. Bab II pasal 2 :
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan
memperhatikan:
1) Aspek Transparan;
2) Aspek Akuntabel;
3) Aspek Berkelanjutan;
4) Aspek Partisipatif;
5) Aspek Bermanfaat;
6) Aspek Efisien dan Efektif;
7) Aspek Seimbang;
8) Aspek Terpadu dan;
9) Aspek Mandiri.

b. Bab III pasal 3 :


1) Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang
aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda
angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional,
memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat
bangsa;

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-1 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

2) terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan


3) terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi
masyarakat.

c. Bab XVII pasal 253 (1) :


Pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib mengembangkan
sumber daya manusia untuk menghasilkan petugas yang
profesional dan memiliki kompetensi di bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.

2. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya


Manusia di Bidang Transportasi.
a. Bab I Pasal 2 (1) :
Sumber daya manusia di bidang transportasi, meliputi:
1) sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
2) sumber daya manusia di bidang perkeretaapian
3) sumber daya manusia di bidang pelayaran;
4) sumber daya manusia di bidang penerbangan; dan
5) sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi.

b. Bab I Pasal 3 (1) :


Bidang lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, terdiri atas subbidang :
1) lalu lintas jalan;
2) angkutan umum;
3) kendaraan
4) prasarana lalu lintas jalan; dan
5) keselamatan lalu lintas jalan.

c. Bab III Pasal 7 (1,2,4) :


1) Perencanaan sumber daya manusia di bidang transportasi
ditetapkan oleh:
a) Menteri, untuk rencana sumber daya manusia transportasi
nasional;

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-2 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

b) gubernur, untuk rencana sumber daya manusia transportasi


provinsi; dan
c) bupati/walikota, untuk rencana sumber daya manusia
transportasi kabupaten/kota.
2) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menghasilkan :
a) rencana sumber daya manusia transportasi jangka panjang
untuk periode 20 (dua puluh) tahun;
b) rencana sumber daya manusia transportasi jangka
menengah untuk periode 5 (lima) tahun; dan
c) rencana sumber daya manusia transportasi tahunan untuk
periode 1 (satu) tahun.
3) Dalam menyusun rencana sumber daya manusia transportasi
harus mempertimbangkan :
a) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b) peraturan perundang-undangan; dan
c) kebutuhan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan
transportasi.

d. Bab IV Pasal 11 (1) :


Sumber daya manusia di bidang transportasi harus memiliki
Kompetensi di bidang transportasi sesuai dengan jenis Kompetensi
yang ditetapkan untuk jabatan atau pekerjaan di bidang
transportasi yang dilakukan.

3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur


Jabatan Pelaksana bagi pegawai negeri sipil di lingkungan
instansi pemerintahan.
a. Pasal 2 :
1) Jabatan Pelaksana aparatur sipil negara dikelompokkan dalam
klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan
karakteristik, mekanisme, dan pola kerja.

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-3 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

2) Kesamaan karakteristik, mekanisme dan pola kerja


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan dalam bentuk
nomenklatur jabatan pelaksana;
3) Nomenklatur Jabatan pelaksana sebagaimana dimaksudpada
ayat (2) didasarkan kepada kualifikasi pendidikan formal
dan/atau profesi serta kompetensi sesuai kebutuhan organisasi.

b. Pasal 3 :
Nomenklatur Jabatan Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, digunakan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah
untuk :
1) penyusunan dan penetapan kebutuhan;
2) penentuan pangkat dan jabatan;
3) pengembangan karier;
4) pengembangan kompetensi;
5) penilaian kinerja;
6) penggajian dan tunjangan; dan
7) pemberhentian.

B. Aspek Teoritis
Untuk menunjang penyusunan ini, maka diperlukan kajian secara teoritis dan
legalitas yang berhubungan dengan penulisan analisis ini. Adapun aspek
teoritis yang digunakan :

1. Pengertian Transportasi

Transportasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang memungkinkan


perpindahan manusia dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Dari pengertian tersebut, maka setiap transportasi mengakibatkan
terjadinya perpindahan dan pergerakan, yang berarti terjadi lalu lintas
(Soejono,1990). Sementara menurut Nasution (1996) transportasi
merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (dari mana
tempat pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri), sehingga transportasi adalah bukan tujuan
melainkan sarana untuk mencapai tujuan untuk menanggulangi

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-4 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

kesenjangan jarak dan waktu. Warpani (1990), menyatakan bahwa adanya


kesenjangan jarak antara lokasi sumber, lokasi produksi dan lokasi
konsumen, itulah yang melahirkan perangkutan, dan didalam perangkutan
tersangkut lima unsur pokok yakni:
a. Manusia yang membutuhkan
b. Barang yang dibutuhkan
c. Kendaraan sebagai alat angkut
d. Jalan sebagai prasarana angkutan
e. Organisasi, yaitu pengelola angkutan
2. Transportasi Berkelanjutan
Transportasi berkelanjutan didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan
transportasi bersama dengan infrastruktur yang tidak meninggalkan
masalah atau biaya-biaya untuk generasi mendatang guna
menyelesaikannya dan menanggungnya. Brundtland Commission dalam
CAI-Asia (2005). Secara konseptual sustainable transportation didefinisikan
sebagai transportasi yang melayani tujuan utama sebagai penggerak
ekonomi wilayah perkotaan dan perkembangan sosial The World Bank
(1996). Transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem
transportasi yang berbasis pada penggunaan angkutan umum
dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan kendaraan
pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru sistem
transportasi di era globalisasi saat ini. Persoalan transportasi menjadi
persoalan yang memerlukan perhatian dan kajian dari berbagai perespektif
ilmu (Schipper, 2002:11 -25).
3. Pengembangan pelayanan angkutan
Karakteristik angkutan umum mempertemukan dua kepentingan yaitu
kepentingan dari pengguna jasa dan kepentingan operator. Kepentingan
pengguna jasa lebih mengutamakan kualitas pelayanan seperti waktu
bepergian (journey time), kenyamanan (comfort), keterandalan (reliability),
dan keselamatan (safety). Sedangkan motivasi operator adalah
memperoleh keuntungan dan mereka tidak akan mengeluarkan biaya
ekstra secara sukarela untuk meningkatkan pelayanan, terkecuali bila hasil
peningkatan pelayanan memberikan keuntungan yang lebih besar melalui

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-5 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

tarif yang lebih tinggi dan tambahan penumpang (Modul DALL-AU-3,


Pengembangan Pelayanan Angkutan Umum, STTD).

4. Transit Oriented Development


TOD menyiratkan proses perencanaan dan perancangan berkualitas
tinggi dari pola tata ruang dan wilayah untuk mendukung, memfasilitasi, dan
memprioritaskan tidak hanya penggunaan angkutan umum, tapi juga moda
transportasi yang palingmendasar yaitu berjalan kaki dan bersepeda. TOD
menyiratkan proses perencanaan dan perancangan berkualitas tinggi dari
pola tata ruang dan wilayah untuk mendukung, memfasilitasi, dan
memprioritaskan tidak hanya penggunaan angkutan umum, tapi juga moda
transportasi yang paling mendasar yaitu berjalan kaki dan bersepeda. TOD
Standard merupakan alat penilaian, pengakuan, serta panduan kebijakan
yang secara unik memfokuskan pada pengintegrasian transportasi
berkelanjutan dan perencanaan serta perancangan tata ruang dan wilayah.
Standar ini ditujukan untuk berbagai pemangku kepentingan pembangunan
perkotaan, termasuk pemerintah. Yang dikutip dari Intitute for
Transportation and Development Policy ITDP (2015).

5. Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi


Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan transportasi untuk dapat menjalankan peran transportasi
dalam kehidupan bangsa dan negara yaitu sebagai urat nadi kehidupan
ekonomi, sosial budaya, politik, dan pertahanan keamanan. Terwujudnya
pelayanan transportasi yang andal, berdaya saing dan memberikan nilai
tambah, sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
sebagai pelaksananya. Penyediaan dan pengembangan sumber daya
manusia di bidang transportasi merupakan tanggung jawab pemerintah,
yang di dalam penerapannya harus senantiasa diselenggarakan dengan
berpedoman pada azas-azas umum pemerintahan yang baik serta
mengedepankan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkup
Pemerintah dan pemerintah daerah, dengan sektor pembangunan lainnya,

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-6 Dinas perhubungan kota bandung
DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir

dan seluruh pemangku kepentingan di dalam pengembangan sumber daya


manusia di bidang transportasi.
Pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi harus dilakukan
secara merata di seluruh wilayah tanah air. Pemerintah dan pemerintah
daerah beserta seluruh pemangku kepentingan dituntut peranannya untuk
menyadarkan para pelaku kegiatan transportasi mengenai pentingnya
peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang transportasi.

Analisis kebutuhan sumber daya manusia bidang manajemen transportasi dan parkir
2-7 Dinas perhubungan kota bandung

Anda mungkin juga menyukai