Anda di halaman 1dari 25

THERMODINAMIKA II

MAKALAH

SIKLUS BRAYTON STANDAR DAN REGENERATIVE

Untuk memenuhi Tugas 1 mata kuliah Thermodinamika II


Yang dibimbing oleh Bapak Robby Rokhyadi, S.T., M.T.

1. REZALDY 207023189
2. M.RIDHOWAN MARIYANO 207023200
3. WAHYU PUTRA PRATAMA 207023210
4. DAVA ARYA PRATAMA 207023217

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan segala rahmat-Nya yang
melimpah, atas terselesaikannya Makalah Siklus Brayton Standar dan Regenerative
guna untuk memenuhi Tugas 1 mata kuliah Thermodinamika II.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam membuat makalah ini. Pihak-pihak yang terkait itu di antaranya
sebagai berikut :
1. Dosen pengampu mata kuliah Thermodinamika II Bapak Robby Rokhyadi, S.T.,
M.T.
2. Rekan-rekan mahasiswa kelas B1.
Karena kebaikan semua pihak yang telah kami sebutkan tadi maka penulis bisa
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini memang masih jauh
dari kesempurnaan, tapi kami sudah berusaha sebaik mungkin. Akhirnya penyusun
mengharapkan dari Makalah Siklus Brayton Standar dan Regenerative ini kita dapat
mengambil hikmah dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Balikpapan, 05 April 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB 1 ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas ............................................................................. 1
BAB 2 ................................................................................................................................... 3
DASAR TEORI ....................................................................................................................... 3
2.1 Siklus Brayton ....................................................................................................... 3
2.2 Jenis Siklus ............................................................................................................ 4
2.3 Siklus Turbin Gas................................................................................................... 4
BAB 3 ................................................................................................................................. 10
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 10
3.1 Perkembangan Gas Turbin .................................................................................. 10
3.2 Komponen Turbin Gas ........................................................................................ 10
3.3 Maintenance Turbin Gas ..................................................................................... 14
3.4 Sistem Propulsi ................................................................................................... 15
3.5 Efisiensi Sistem Propulsi ...................................................................................... 19
BAB 4 ................................................................................................................................. 21
PENUTUP ........................................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 21
4.2 Saran .................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22

ii
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gas turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida
untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Di dalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda
turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke atas dipasangkan dengan turbin
turun ke bawah, dan sebuah bilik pembakaran di tengahnya.
Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan
bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume
dari aliran gas. Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-
baling turbin, memutar turbin dan mentenagai kompresor.
Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam
segala kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal,
generator, dan bahkan tank.

1.2. Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin
gas melalui suatu nozzle yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-
sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah
melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

1
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut :
 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozzle.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat
pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat
terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain :

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebihan waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibatnya terjadinya perubahan
temperature dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.

2
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Siklus Brayton
Siklus Brayton menjadi konsep dasar untuk setiap mesin turbin gas. Siklus
termodinamika ini dikembangkan pertama kali oleh John Barber pada tahun 1791, dan
disempurnakan lebih lanjut oleh George Brayton. Merupakan siklus daya gas yang
ditemukan oleh George Brayton pada tahun 1870 untuk mesin pembakaran minyak
bolak-balik. Pada saat ini banyak digunakan pada mesin turbin gas dengan siklus
terbuka. Tetapi untuk memudahkan perhitungan termodinamika dalam perancangan
maka dapat dimodelkan sebagai sistem tertutup dengan asumsi standar udara dan
penambahan panas dari sumber luar dan pembuangan panas ke lingkungan terjadi pada
tekanan yang konstan. Pada awal penerapan siklus ini, Brayton dan ilmuwan lainnya
mengembangkan mesin reciprocating dikombinasikan dengan kompresor. Mesin
tersebut berdampingan dengan mesin Otto diaplikasikan pertama kali ke otomotif roda
empat. Namun mesin Brayton kalah pamor dengan mesin Otto empat silinder yang
dikembangkan oleh Henry Ford. Pada perkembangan selanjutnya, siklus Brayton lebih
diaplikasikan khusus ke mesin-mesin turbo jet dan turbin gas.
Siklus pembangkit daya turbin gas yang paling sederhana dapat dilihat seperti
gambar di bawah :

Gambar 2.1 Siklus Sederhana

3
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Udara dihisap oleh kompresor pada kondisi tekanan dan temperature satu dan
dikompresikan secara isentropik sampai kondisi tekanan dan temperatur dua. Dari
kompresor udara kompresi di suplai kedalam ruang bakar saat itu juga bahan bakar di
injeksikan dengan alat injeksi dan terjadilah proses pembakaran, sehingga temperatur
fluida kerja mencapai temperatur. Gas hasil pembakaran kemudian di suplai ke turbin
terjadi ekspansi pada turbin, temperatur dan tekanan fluida kerja mencapai kondisi.
Daya keluaran dari turbin dipergunakan untuk menggerakan kompresor dengan
menghubungkanya secara langsung. Keluaran daya bersih dari pembangkit daya turbin
adalah daya keluaran turbin dikurangi daya yang dipergunakan untuk menggerakan
kompresor.
2.2 Jenis Siklus
Siklus turbin gas diklasifikasikan berdasarkan tipe pembakaran yang terjadi didalam
ruang bakar, antara lain :
 Siklus Tekanan Konstan
Jika pembakaran didalam ruang bakar terjadi pada tekanan konstan,
peningkatan volume tidak terjadi, ini disebut siklus tekanan konstan (isobaric).
 Siklus Volume Konstan
Jika pembakaran didalam ruang bakar berlangsung secara volume konstan
(isochoric).
2.3 Siklus Turbin Gas
Ditemukan oleh George Brayton pada sekitar tahun 1870. konsep kerjanya mirip
seperti mesin pembakaran reciprocating. Dimana bila untuk turbin gas proses kompresi
dan ekspansi terjadi pada mesin rotary (compressor dan turbine), Mesin turbin gas
selalu beroperasi pada siklus terbuka.
Siklus Thermodinamika turbin Gas : Turbin gas merupakan suatu mesin yang bekerja
mengikuti siklus termodinamik Brayton. Siklus termodinamika pada diagram P-V dan
T-S adalah sebagai berikut :

4
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Gambar 2.3 Siklus Turbin Gas Tekanan Konstan


Siklus Terbuka Turbin Gas, udara bersih pada kondisi lingkungan dihisap oleh
kompresor dan dikomprsesikan sampai tekanan tinggi di ruang bakar, saat itu bahan
bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar sehingga pembakaran berlangsung pada
tekanan konstan, gas temperatur tinggi berekspansi pada turbin sampai tekanan
atmosfer, gas sisa keluar ke lingkungan. Demikian proses ini berlangsung secara
berkelanjutan (Continue).
Dari diagram T-S diagram dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor
temperature naik yaitu T₂ dari tempertur atmosfer T₁ dan tekanan naik dari P₁ menjadi
P₂, temperatur dan tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran. Setelah bahan
bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara kompresi didalam ruang bakar dan
dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi sampai mencapai T₃.
Temperatur T₃ adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk turbin, temperatur
ini dibatasi oleh ketahan material turbin pada suhu tinggi. Setelah proses ekspansi pada
turbin, temperatur gas sisa menjadi turun sampai T₄ dan temperatur gas sisa ini masih
tinggi diatas temperatur T₁.
Terdiri dari 4 proses untuk satu siklus yang lengkap dalam menghasilkan
sejumlah kerja berguna yaitu:
Proses 1 – 2 : Kompresi adiabatik reversibel (Isentropic)
Proses 2 – 3 : Pemasukan panas tekanan konstan (Isobaric)
Proses 3 – 4 : Ekspansi adiabatic reversibel (Isentropic)
Proses 4 – 1 : Pembuangan panas tekanan konstan (Isobaric)

5
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

 Proses 1 – 2 : Proses Kompresi Adiabatik Reversibel (Isentropic)


Semua proses terjadi pada kondisi : Steady Flow dan Steady State
Steady Flow : Bahwa laju aliran massa masuk sama dengan laju
aliran masa keluar sistem.
Steady State : Bahwa tidak terjadi perubahan energi sistem
selama proses berlangsung, perubahan energi potensial dan energi
kinetik sistem diabaikan.
Udara lingkungan dihisap dan dikompresikan oleh kompresor secara adiabatic
reversible dari tekanan lingkungan mencapai tekanan kompresi. Persamaan
energi berdasarkan hukum Thermo I, berpedoman pada konsep Steady State
Steady Flow (SSSF) sebagai berikut :

6
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

q u w
q (u  w)
q (h)
q (hexit  hinlet )
SSSF Proses berlaku:q  w

Kondisi udara luar yang dihisap oleh kompresor memiliki


kondisi, sesuai berdasarkan posisi tempat atau ketinggan
sebagai berikut : Ta = T1 = Temperatur udara lingkungan. P a =
P1 = Tekanan udara lingkungan.
Rumus umum CAR :

Untuk Proses 1 ke 2 berlaku :


   
 k k1   kk1 
   
T1.P T .P 
1 2 2
 k 
P  k 1 
 
T2 T1. 1 
 P2 
P2
Dimana  r (rasio kompresi / presure)
:
p
P1
 Proses 2 – 3 : Proses Pemasukan Kalor pada tekanan konstan (Isobaric)
Proses pemasukan kalor secara tekanan konstan pada ruang
bakar. Besar kecilnya T mempengaruhi hasil proses
pembakara dibatasi oleh kwalitas material ruang bakar dan
material sudu turbin, serta ada beberapa tingkat pembakaran
yang terjadi pada ruang bakar : Pembakaran Primer, Sekunder
dan Tersier. Sehingga temperature gas yang akan memasuki
turbin dapat di setting sesuai kemampuan material sudu.

7
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Jumlah kalor yang dimasukan pada proses pembakaran tergantung pada jumlah
masa bahan bakar yang diinjeksikan, Nilai kalor bawah jenis bahan bakar dan
efisiensi dari ruang bakar tesebut. Jumlah kalor yang dimasukan adalah :
qin  q23  mbb .LHVbb .rb
 C p T3 T2 
 Proses 3 – 4 : Proses Ekspansi Adiabatik Reversibel (Isentropic)

Dimana rₑ merupakan fungsi dari jumlah deret sudu gerak dan kemampuan
kompresi dari masing-masing deretan sudu gerak Turbin. Gas hasil pembakaran
pada T₃ diekspansikan secara adiabatic reversible oleh turbin, dan
menghasilkan kerja turbin sebesar :

8
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

WE  h3  h4  C p T3 T4 


 T4   k k 1 

 Proses 4 – 1 : Proses Pembuangan kalor secara tekanan konstan (Isobaric)


Proses pembuangan kalor secara tekanan konstan ke udara lingkungan. Besar
kecilnya energi terbuang pada proses 4 - 1 tergantung pada besar kecilnya beda
temperatur antara gas buang dengan temperatur udara lingkungan.
Jumlah kalor yang buang pada proses 4 - 1 adalah :

qout  q14   q41 (h4  h1 )


 C p T4 T1 

9
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Gas Turbin


Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun
1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau
minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi.
Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan
kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat
ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin
gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi
usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan
tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des
Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya
berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair.
Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450°C dengan tekanan 45 atm dan
kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat
di mana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang
pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai
dengan konsepsi Frank Whittle tahun 1930.
3.2 Komponen Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section,
compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section.
Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil
system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini
penjelasan tentang komponen utama turbin gas :

10
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Air Inlet Section


Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum
masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari :
 Air Inlet Housing
merupakan tempat udara masuk di mana di dalamnya terdapat peralatan
pembersih udara.
 Inertia Separator
berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama
udara masuk.
 Pre-Filter
merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
 Main Filter
merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house,
udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
 Inlet Bellmouth
berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang
kompresor.
 Inlet Guide Vane
merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk
agar sesuai dengan yang diperlukan.

Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi
sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan
tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow
compressor terdiri dari dua bagian yaitu :

11
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

 Compressor Rotor Assembly


Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini
memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1
atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian
ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris
di sekeliling sumbu rotor.
 Compressor Stator
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari :
Inlet Casing
Merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet
bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
Forward Compressor Casing
Bagian casing yang di dalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
Aft Casing
Bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
Discharge Casing
Merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang
telah dikompresi.
Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang
berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi
panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut
ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem
adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri
dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame
dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah :

12
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

 Combustion Chamber berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran


antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
 Combustion Liners terdapat di dalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
 Fuel Nozzle berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
 Ignitors (Spark Plug) berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.
 Transition Fieces berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
 Cross Fire Tubes berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
 Flame Detector merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.
Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan
lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-
komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
 Turbin Rotor Case
 First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
 First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
 Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbine wheel.
 Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor yang lebih besar.

13
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari
beberapa bagian yaitu, Exhaust Frame Assembly dan Exhaust gas keluar dari turbin gas
melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum
dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfer melalui exhaust stack, sebelum
dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple di
mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan
proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah
untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

3.3 Maintenance Turbin Gas


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang
beroperasi maupun yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul
biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus
dan juga akibat langkah pengoperasian yang salah. Maintenance pada turbin gas selalu
tergantung dari faktor-faktor operasional dengan kondisi yang berbeda disetiap
wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari kondisi daerah
operasional. Semua pabrik pembuat turbin gas telah menetapkan suatu ketetapan yang
aman dalam pengoperasian sehingga turbin selalu dalam batas kondisi aman dan tepat
waktu untuk melakukan maintenance.

Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah :
- Preventive Maintenance
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik,
karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time
dari peralatan. Preventive maintenance dibagi menjadi :
1. Running Maintenance adalah Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya
bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit
produksi tetap melakukan kegiatan.
2. Turning Around Maintenance adalah Perawatan terhadap peralatan yang
sengaja dihentikan pengoperasiannya.

14
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

- Repair Maintenance
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis atau disebut juga
peralatan-peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.
- Predictive Maintenance
Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi
dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan
tersebut berjalan dengan normal atau tidak.
- Corrective Maintenance
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam
design, serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga
menambahkan material-material yang cocok.
- Break Down Maintenance
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada
peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.
- Modification Maintenance
Pekerjaan yang berhubungan dengan design suatu peralatan atau unit. Modifikasi
bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan
kualitas pekerjaan.
- Shut Down Maintenance
Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.

3.4 Sistem Propulsi


Pesawat bisa terbang karena ada gaya dorong dari mesin penggerak (Engine)
yang menyebabkan pesawat memiliki kecepatan, dan kecepatan ini yang di terima
sayap pesawat yang berbentuk aerofoil sehingga pesawat dapat terangkat atau terbang.
Prinsip dari turbo jet adalah mempercepat massa udara dan hasil pembakaran ke satu
arah, dan dari hukum gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan ke arah
yang berlawanan.

15
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Konsep kerjanya, udara luar dikompresi oleh kompresor hingga mencapai


tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam ruang
bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar. Pembakaran udara dan bahan bakar
tersebut akan meningkatkan temperatur dan tekanan fluida kerja. Fluida bertekanan
tinggi ini selanjutnya dilewatkan melalui turbin dan keluar pada nosel dengan
kecepatan sangat tinggi. Perbedaan kecepatan fluida masuk dan fluida keluar dari
mesin mencitpakan gaya dorong dari Hukum III Newton tentang Aksi dan Reaksi.
Gaya dorong ini dimanfaatkan untuk bergerak dalam arah horizontal atau vertikal dan
sebagian diubah oleh sayap pesawat menjadi gaya angkat.

Mesin Propulsi adalah mesin jenis pembakaran dalam yang menghasilkan dorongan.
Mesin Propulsi digolongkan menjadi beberapa jenis antara lain :

- Turbo Prop, Propeller yang berfungsi untuk menghisap udara dan


menghasilkan gaya dorong. Energi dihasilkan oleh putaran propeller sebesar
85%, dimana putaran propeller ini digerakkan oleh turbin yang menerima
ekspansi energi dari hasil pembakaran, sisanya 1 % menjadi exhaust jet (hot
gas).

Gambar 3.3 Turbo Prop

16
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

- Turbo Jet, Menghisap udara dan dimampatkan pada kompresor bertekanan


tinggi yang tertutup casing, mesin menyatu dengan ruang bakar dan turbin.
Tenaga gaya dorong 100 % di hasilkan oleh exhaust jet.

Gambar 3.4 Turbo Jet

- Turbo Fan, Menggabungkan teknologi gabungan Turbo Prop dan Turbo Jet.
Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara
dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan
kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran (by-
pass). Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan engine. Tenaga
gaya dorong (thrust) terbesar dihasilkan oleh baling- baling / blade paling depan
yang berukuran panjang yang di sebut fan, menghasilkan thrust sebesar 80%
(secondary airflow), dan sisanya 20% menjadi exhaust jet thrust hot gas.

Gambar 3.5 Turbin By Pass Fan

17
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

- Turbo Shaft, Mesin Turbo shaft sebenarnya adalah mesin turbo prop tanpa
baling-baling. Power turbin dihubungkan langsung dengan roda gigi reduksi
atau ke sebuah poros (shaft) sehingga tenaganya diukur dalam shaft hot gas.
Jenis mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan helikopter, yakni
menggerakan rotor utama maupun rotor ekor (tail rotor).

Gambar 3.6 Turbo Shaft

- Ramjet, merupakan suatu jenis mesin dimana campuran bahan bakar dan udara
yang dipercikkan api akan terjadi suatu ledakan, dan apabila ledakan tersebut
terjadi secara continue maka akan menghasilkan suatu dorongan.

Gambar 3.7 Ramjet

18
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

- Roket, Suatu busur api gaya yang dihasilkan merupakan gaya reaksi yang
disebabkan adanya gaya aksi berupa semburan gas hasil pembakaran liquid
oksigen, campuran nitrogen dengan gasolin. Roket selain membawa bahan
bakar juga membawa zat pembakarnya, jadi tidak tergantung pada persediaan
udara.

Gambar 3.8 Roket

3.5 Efisiensi Sistem Propulsi

Gambar 3.9 Gambar Grafik efisiensi sistem propulsi

19
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

Gambar 3.10 Gambar Grafik efisiensi sistem propulsi


Dari Grafik diatas dapat d ijelaskan, untuk sistem turbo jet by-pass baik rasio
by-pass tinggi maupun rasio by-pass rendah, bahwa semakin besar kecepatan terbang
pesawat atau semakin besar kecepatan udara berpengaruh terhadap semakin besarnya
efisiensi sistem. Begitu juga untuk turbo jet murni yaitu semakin besar kecepatan udara
berpengaruh terhadap semakin besarnya efisiensi sistem.
Turbo Prop mempunyai efisiensi yang sangat berbeda dibandingkan sistem
turbo jet, pada kecepatan terbang mendekati 400 mph efisiensi sistem cendrung
mengalami penurunan yang sangat tajam. Jadi turbo prop mempunyai batas kerja
maksimum yaitu dibawah 400 mph. Untuk prop fan dan contra rotasi fan memiliki
batas operasi yaitu dibawah 600 mph. seperti gambar diatas.

20
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton, di mana udara
dikompresi secara isentropic, pembakaran terjadi pada tekanan konstan, dan ekspansi
terjadi di turbin secara isentropik kembali ke tekanan awal.
Dalam praktiknya, gesekan dan turbulensi dapat menyebabkan antara lain :
- Isentropik non-kompresi untuk suatu tekanan secara keseluruhan rasio, suhu
pengiriman kompresor lebih tinggi dari ideal.
- Ekspansi non-isentropic walaupun penurunan suhu turbin yang diperlukan
untuk menggerakkan kompresor tidak terpengaruh, tekanan terkait rasio lebih
besar, yang mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang
bermanfaat.
- Tekanan kerugian dalam asupan udara, combustor dan knalpot mengurangi
ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
4.2 Saran
- Teliti pada setiap pengambilan data, agar dalam perhitungan serta pemakaian
rumus dalam menganalisa percobaan terhadp literatur tidak menyimpang dari
apa yang diharapkan.
- Untuk penelitian ini data yang diperoleh sebaiknya merupakan data primer.
Karena melalui data primer, penelitian yang akan dilakukan akan lebih baik
hasil yang nantinya akan diperoleh.

21
Siklus Brayton Standar dan Regerative
Kelompok 5
Prodi. Teknik Mesin

DAFTAR PUSTAKA

ASME, Performance Test Code on Gas Turbine, New York: Errata to ASME PTC 22,
1997.

Boyce, Meherwan P. 2002. Gas Turbines Engineering Handbook: Second Edition.


Texas: Gulf Professional Publishing.

Moran, Michael J. Shapiro, Howard N. 2000. "Fundamental of Engineering


Thermodynamics". 4th edition, New York: John Willey & Sons, Inc.

R. Kurz and K. Burn, "Gas Turbine Tutorial Maintenance and Operating Practices
Effects on Degradation and Life," in Proceedings of The Thirty-Sixth Turbomachinery
Symposium, 2007.

22

Anda mungkin juga menyukai