Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Konstitusi Myanmar

Myanmar adalah suatu negara yang mempunyai sejarah panjang terhadap penguasaan
rezim militer yang menjadi sorotan dunia internasional maupun regional. Salah satu hal yang
di hadapi oleh negara ini adalah konflik internal selain itu juga terjadinya pelanggratan HAM.
Dalam proses yang terjadi saat ini negara myanmar mulai merubah konstitusi dan
memberikan kesempatan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan berpolitik menyebabkan
hal ini menjadian bagian dari proses dan prospek demokratisasi di negara Myanmar.
Sejumlah langkah reformasi dilakukan, di antaranya pembebasan tahanan politik termasuk
Aung San Su Kyi dan para pendukung demokrasi, mengijinkan tokoh oposisi untuk masuk
parlemen, selain itu juga melakukan pembubaran terhadap junta militer, dan membentuk
lembaga komisi nasional hak asasi manusia.

Hal ini menandakan bahwa negara yang di kuasai oleh rezim militer telah berangsur
untuk membuka diri dan membawa negara ini kearah yang demokratis seperti mencabut
sensor terhadap pemberitaan media masa, memberikan kebebasan bagi masyarakat, buruh,
dan organisasi lainnya dalam melakukan unjuk rasa. Pada tahun 2015 lalu terutama sektor
dalam ekonomi sebagai mana hasil riset yang di lakukan oleh United Overseas Bank (UOB)
riset yang berjudul UOB Asian Enterprise Survey 2014. Negara ini menjadi salah satu tujuan
investasi negara –negara di kawasan Asia. Dengan adanya investasi asing masuk hal ini akan
memberikan kemakmuran bagi masyarakat selain membuka lapangan pekerjaan dan
mempercepat pembangunan infrastruktur di negara ini.

Hal ini tidak terlepas dari pemerintah di bawah rezim militer sudah mulai membuka
dan mereformasi konstitusi berkaitan dengan aturan di bidang ekonomi. Selain itu juga
pemerintah Myanmar sudah mulai melakukan liberalisasi di sektor perbankan. Myanmar
juga sudah melakukan proses demokratisasi dengan baik terutama jika di lihat dalam
presfektif demokrasi perdamaian liberal. Hal ini terbukti dengan ketersedian pemerintah junta
militer mereformasi konstitusi negara. Myanmar bahwa negara yang demokratis cenderung
tidak berperang dan dalam konteks ini hal serupa di harapkan bahwa dengan terjadinya
demokratisasi di negara ini dapat mengurangi terutama konflik internal dan lebih
terjamninnya hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai