Hilmi Jurnal
Hilmi Jurnal
HILMI PRIBADI
Progam Studi Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis,
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : http//dinus.ac.id/
Email : 211201202566@mhs.dinus.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the influence of service quality, trust, facility
and price. The population used was an inpatient hospital Bhakti Asih, Jl. Pangeran
Diponegoro 125, Brebes whose number is not known for certain, because it is always
fluctuating. The research sample is partly inpatient hospital. Bhakti Asih 100 patients. The
data type is the primary data. Methods of data collection using questionnaires and analysis
techniques used are multiple regression. The results show that: 1). Price has positive and
significant affect on patient satisfaction. 2). Facility has positive and significant affect on
patient satisfaction. 3). Trust has positive and significant affect on patient satisfaction.4).
Service quality has positive and significant affect on patient satisfaction.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan,
kepercayaan, fasilitas dan harga. Populasi yang digunakan adalah rawat inap rumah sakit
Bhakti Asih, Jl. Pangeran Diponegoro 125, Brebes yang jumlahnya tidak diketahui secara
pasti, karena selalu berfluktuasi. Sampel penelitian adalah rumah sakit sebagian rawat inap.
Bhakti Asih 100 pasien. Tipe data adalah data primer. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1). Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pasien. 2). Fasilitas dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. 3).
Percaya dampak positif dan signifikan terhadap satisfaction.4 pasien). kualitas layanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien.
2
Di Brebes Terdapat Rumah Sakit Terkenal Yaitu RS. Bhakti Asih, Jl. Pangeran
Diponegoro 125, Brebes. RS Bhakti Asih merupakan salah satu rumah sakit swasta Di
Kabupaten Brebes yang terletak jalur pantura, tepatnya di Pesantunan, Wanasari, Brebes.
Rumah Sakit ini beroperasi sejak Oktober 2002. Jenis pelayanan meliputi pelayanan medis
umum, antara lain instalasi gawat darurat (IGD) dan poliklinik dokter umum. Terdapat pula
fasilitas pelayanan rawat inap yang diberikan rumah sakit ini kepada para pasien diantaranya
ruang icu untuk tiap pasien per ruang dilengkapi dengan pasien monitor, ventilator, siringe
pump, dan infusion pump. Disamping itu juga di sediakan ruang bagi pasien rawat inap mulai
dari VIP AC Cendana, VIP Non AC Akasia, Kelas I AC Mahoni, Kelas I Non AC Pinus,
Kelas II AC Meranti, Dan Kelas III Non AC Cemara. Serta Disediakan Pula Ruangan Bagi
Pelayanan Jamkesmas Yaitu Kelas III Non AC Palem.
RS Bhakti Asih adalah rumah sakit swasta kelas C. Rumah sakit ini mampu
memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung
pelayanan rujukan dari puskesmas. RS. Bhakti Asih tersedia 214 tempat tidur inap, lebih
banyak dibanding rumah sakit lain di Brebes yang tersedia rata-rata 56 tempat tidur inap.
Dengan 40 dokter, rumah sakit ini tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah sakit di
Brebes. Tersedia pula 11 dari 214 tempat tidur di rumah sakit ini berkelas VIP keatas.
RS. Bhakti Asih mempunyai pesaing terdekat (swasta) yaitu RSU Dedy Jaya, Jl.
Ahmad Yani 57, Brebes. Hal ini berdampak pada persaingan dan kepuasan pasien karena
pasien mempunyai pilihan untuk menentuk rumah sakit mana sebagai tempat berobat. Dan hal
ini berdampak pada banyaknya pasien yang memeriksakan kesehatannya di RS. Bhakti Asih.
Berdasarkan data dari RS. Bhakti Asih tahun 2016, dapat diketahui jumlah pasien
rawat inap, BOR (Bed Occupancy Ratio = rasio penggunaan tempat tidur) dan LOS (Length
Of Stay = lama pasien dirawat) serta jumlah tempat tidur yaitu :
Tabel 1.
Data Pasien Rawat Inap, BOR, LOS dan Jumlah Tempat Tidur
RS. Bhakti Asih Brebes
Periode : Januari – November 2016
3
Tabel 1. menunjukkan bahwa selama bulan Januari – November 2016, rata-rata
jumlah pasien rawat inap sebanyak 1.164 pasien, sedangkan rasio penggunaan tempat tidur
68,42% (BOR). Hal ini berarti, tidak semua pasien rawat inap dapat ditampung oleh RS.
Bhakti Asih karena dari rata-rata kamar yang tersedia yaitu 179 tempat tidur, pasien rawat
inap hanya menempati rata-rata 2,66 hari (LOS). Tidak tertampungnya pasien rawat inap
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya karena pelayanan RS. Bhakti Asih,
Brebes dianggap kurang memuaskan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasan
Kepuasan adalah perbedaan antara harapan dan kinerja atau jasa yang dirasakan
(Tjiptono,2008:24). Definisi lain kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja yang diharapkan (Kotler dan Keller,2009:138). Menurut Daryanto (2013:9), kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan,
dibandingkan dengan harapan.
Konsumen mengalami berbagai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan setelah
mengalami masing-masing jasa sesuai dengan sejauh mana harapan konsumen terpenuhi atau
terlampaui. Hal ini karena kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi pasca-pembelian
konsumen dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan, atau
kesenangan. Konsumen yang marah atau tidak puas akan menimbulkan masalah karena dapat
berpindah ke perusahaan lain dan menyebarkan berita negatif dari mulut ke mulut (Lovelock
dan Wright,2007:102).
Puas tidaknya konsumen diketahui setelah melakukan pembelian, tergantung pada
kinerja tawaran dalam pemenuhan harapan pembeli. Jika kinerja berada di bawah harapan,
konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, konsumen puas. Jika kinerja melebihi
harapan, konsumen amat puas atau senang (Kotler dan Keller,2009:139).
Walaupun perusahaan yang berpusat pada konsumen berupaya untuk menciptakan
kepuasan konsumen yang tinggi dengan menurunkan harganya atau meningkatkan jasanya,
kemungkinan hasilnya adalah laba yang lebih rendah. Perusahaan mungkin mampu
meningkatkan profitabilitasnya dengan sarana lain daripada meningkatkan kepuasan.
Perusahaan memiliki banyak pihak berkepentingan, termasuk karyawan, penyalur, pemasok,
dan pemegang saham. Perusahaan mengeluarkan lebih banyak biaya bertujuan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen (Kotler dan Keller,2009:139).
Kualitas Pelayanan
4
Pada umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen
tentang apa yang akan diterimanya apabila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik
barang maupun jasa. Sedangkan kinerja atau hasil yang diterima setelah mengkonsumsi
produk yang dibeli. Untuk itu manajemen harus memiliki persepsi yang sama dengan
konsumen agar supaya diperoleh hasil yang melebihi atau paling tidak sama dengan harapan
konsumen (Laksana,2008:96).
Kinerja yang jasa yang mengejutkan dan menyenangkan konsumen, yang berada di
atas tingkat jasa yang diinginkan, akan dipandang memiliki kualitas yang lebih tinggi. Jika
penyerahan jasa berada dalam zona toleransi, akan merasa jasa ini memadai. Namun, apabila
kualitas yang sebenarnya berada di bawah tingkat jasa yang memadai dengan yang
diharapkan konsumen, perbedaan atau kesenjangan kualitas akan muncul antara kinerja jasa
dan harapan konsumen. Kesenjangan dapat terjadi dalam berbagai bagian kinerja jasa
(Lovelock dan Wright,2007:97).
Konsumen secara langsung atau tidak langsung memberikan penilaian terhadap jasa
yang dibeli atau pernah dikonsumsinya. Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian
keseluruhan antara apa yang diteerima dan dialami dibandingkan dengan yang diharapkan.
Terdapat dua faktor utama yang dijadikan pedoman konsumen, yaitu : layanan yang diterima
dan layanan yang diharapkan (Suryani,2013:89).
Kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan bermutu.
Apabila kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu.
Sedangkan jika kenyataan sama dengan harapan, maka layanan tersebut memuaskan
(Ratnasari dan Aksa,2011:107).
Konsumen ingin agar harapannya sama dengan layanan seperti apakah seharusnya
diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Harapan para konsumen ini didasarkan pada
informasi dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi, pengalaman di masa lampau, dan
komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi perusahaan lainnya) (Ratnasari dan
Aksa,2011: 107).
Kepercayaan
5
mengidentifikasi dan mengerti dasar kepercayaan tersebut. Secara prinsip, konsumen dapat
memiliki kepercayaan mengenai segala jenis dan tingkatan arti yang memiliki asosiasi dengan
produk tertentu (Peter dan Olson,2013: 136).
Banyak faktor mempengaruhi kepercayaan dalam suatu situasi dan menjadi faktor
yang mementukan. Hal ini mencakup stimulus (perangsang) penting dalam lingkungan sekitar
(tampilan di tempat penjualan, iklan, dan informasi di kemasan), peristiwa terkini, suasana
hati konsumen dan kondisi emosional, nilai dan tujuan konsumen pada situasi tersebut
tertentu (Peter dan Olson,2013:137).
Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu baik benda maupun jasa yang menyertai pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan industri
(Arifin,2011:70). Konsep lain fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan konsumen
dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut (Haryanto,2013:752). Deskripsi tentang fasilias
adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas, dan sebagainya
(Riswandari,2013:91).
Faktor fasilitas merupakan suatu faktor yang sangat menunjang dalam usaha
memasarkan produk jasa kepada konsumen pengguna jasa. Fasilitas yang baik dan lengkap
atau komplit merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam menentukan
pilihannya terhadap pembelian suatu jasa. Sebaliknya fasilitas yang tidak memadai yang tidak
disesuaikan dengan harga, mendorong kearah kegagalan perusahaan karena konsumen dapat
mengurungkan niatnya untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam
banyak hal, penyediaan sarana dan fasilitas ini memang diperlukan untuk memacu usaha
umah sakit sehingga benar-benar menjadi usaha yang mampu melayani masyarakat luas
(Riswandari,2013:91).
Harga
6
seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa (Tjiptono,2008:151).
Penelitian Terdahulu
1. Arifin (2011)
Kepercayaan, Fasilitas dan Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan
Konsumen
3. Pelle (2013)
Mutu Layanan, Harga dan Fasilitas berpengaruh terhadap Kepuasan Pasien
4. Riswardani (2013)
Fasilitas, Biaya Rawat Inap dan Promosi berpengaruh terhadap Kepuasan Pasien
6. Pambudy (2016)
Kualitas Pelayanan dan Lokasi berpengaruh terhadap Kepuasan Pasien
KERANGKA KONSEPTUAL
Kualitas H1
Pelayanan
(X1)
Kepercayaan H2
(X2)
Kepuasan
Pelanggan
H3
(Y)
Fasilitas
(X3)
H4
Harga
(X4)
7
HIPOTESIS
H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien
H2 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien.
H3 : Fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien
H4 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel independen yaitu :
1. Kualitas Pelayanan ( X1 )
Kualitas pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan
konsumen atas pelayanan yang diterima/diperoleh (Ratnasari dan Aksa,2011:107).
Kualitas pelayanan diukur melalui (Sa’adah,2015:68):
a. Petugas bersikap ramah
b. Petugas tanggap dengan kebutuhan pasien
c. Petugas bersedia menjawab pertanyaan pasien
d. Jam buka pelayanan sesuai jadwal praktik
e. Kemudahan dalam menghubungi petugas
2. Kepercayaan ( X2 )
Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan
mempengaruhi perilakunya (Peter dan Olson,2013:136).
Kepercayaan diukur melalui (Fasochah dan Harnoto,2013:4) :
a. Memperhatikan kesehatan pasien
b. Pegawai jujur dalam bertindak
c. Menyediakan layanan secara konsisten
d. Tidak membeda-bedakan pasien
e. Sanggup memenuhi hak pasien
3. Fasilitas ( X3 )
Fasilitas merupakan sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas, dan
sebagainya (Riswandari,2013:91)
Fasilitas diukur melalui (Riswandari,2013:95):
a. Ada bel panggilan oleh pasien di kamar rawat inap
b. Ada AC
c. Ruang medis memadai
d. Peralatan medis memadai
e. Tempat tidur memadai
4. Harga ( X4 )
Harga atau persepsi harga merupakan pandangan konsumen dalam harga yang dilihat dari
tinggi rendahnya harga yang mempengaruhi pengambilan keputusan (Harjati dan
Venesia,2015:67).
Harga diukur melalui (Sa’adah,2015:68) :
a. Harga kamar terjangkau
b. Harga obat terjangkau
c. Harga perawatan dokter terjangkau
Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:59). Varibel terikat yang digunakan adalah
Kepuasan Pelanggan (Y)
8
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang
dirasakan, dibandingkan dengan harapan (Daryanto,2013:9)
5. Kepuasan Pelanggan diukur melalui (Sa’adah,2015:68) :
a. Pasien senang setelah menerima pelayanan
b. Pelayanan sesuai harapan
c. Pelayanan memuaskan
9
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Regresi
Regresi Berganda
Coefficients
Berdasarkan dari hasil koefisien regresi dapat dibuat persamaan sebagai berikut :
Y =0,214 (X1) + 0,238 (X2) + 0,239 (X3) + 0,267 (X4)
Persamaan regresi tersebut bisa diartikan sebagai berikut :
1. Koefisien regresi kualitas pelayanan (b 1) = 0,214, nilai positif yang didapat
menunjukkan adanya peningkatan kualitas pelayanan akan meningkatkan kepuasan pasien.
2. Koefisien regresi kepercayaan (b2) = 0,238, nilai positif yang didapat
menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan akan meningkatkan kepuasan pasien.
3. Koefisien regresi fasilitas (b3) = 0,239, nilai positif yang didapat menunjukkan
adanya peningkatan fasilitas akan meningkatkan kepuasan pasien.
4. Koefisien regresi harga (b3) = 0,267, nilai positif yang didapat menunjukkan adanya
penawaran harga yang lebih baik akan meningkatkan kepuasan pasien.
Koefisien Determinasi
Model Summary
Estimate
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,793. Dapat diartikan bahwa variabel kualitas
pelayanan, kepercayaan, fasilitas, dan harga mampu menjelaskan kepuasan pasien sebesar
79,3% (0,793 x 100%). Sementara untuk 20,7% (100%- 79,3%) kepuasan pasien dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak diangkat didalam penelitian ini.
10
Uji – F
ANOVAa
Total 479,960 99
Hasil uji – F sebesar 95,775 dengan sig. 0,000 < α = 0,05. Hasil ini menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan, kepercayaan, fasilitas, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan
pasien secara bersama-sama
Uji – t
Model t Sig.
11
4. Hasil uji – t harga terhadap kepuasan pasien sebesar 3,097 dengan sig. 0,003 < α = 0,05.
Hasil ini membuktikan Ha4 yang menyatakan harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pasien.
PEMBAHASAN
12
Bhakti Asih. Hasil penelitian yang didapat mendukung penelitian Arifin (2011), Fasochah
dan Harnoto (2013), Pelle (2013), Amrizal, dkk (2014), Prastika, dkk (2014), Toriq
(2014), Sa’adah (2015), Sutrisno (2015) dan Pambudy (2016) yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan.
13
3. Pengaruh Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pasien, dengan didapat hasil uji – t sebesar 2,303 dengan sig. 0,023 < α
= 0,05. Nilai positif yang didapat menunjukkan bahwa semakin lengkap fasilitas maka
akan semakin meningkatkan kepuasan pasien. Fasilitas merupakan segala sesuatu baik
benda maupun jasa yang menyertai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan baik
perusahaan jasa maupun perusahaan industri (Arifin,2011:70). Fasilitas yang baik dan
lengkap atau komplit merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam
menentukan pilihannya terhadap pembelian suatu jasa. Fasilitas yang baik dan lengkap
akan memenuhi kebutuhan konsumen sehingga akan konsumen merasa puas.
Hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa secara keseluruhan
fasilitas R.S Bhakti Asih Brebes sudah baik (nilai sebesar 3,47). Fasilitas yang baik dapat
dilihat dari RS. Bhakti Asih menyediakan ruang medis yang memadai (nilai sebesar 3,69),
yaitu ruang medis luas dan bersih serta sirkulasi udaranya cukup baik sehingga memberi
kenyamanan pasien ketika menjalani perawatan. RS. Bhakti Asih menyedikan peralatan
medis yang memadai (nilai sebesar 3,57), yaitu menyediakan peralatan medis yang
lengkap untuk mendukung perawatan pasien sesuai dengan jenis penyakit yang diderita.
RS. Bhakti Asih tempat tidur yang memadai (nilai sebesar 3,59), yaitu tempat tidur dapat
diatur sesuai posisi yang nyaman bagi pasien, dan menggunakan kasur yang empuk dan
bersih.
Pada faktor fasilitas pasien juga memberikan penilaian cukup mengenai RS.
Bhakti Asih menyediakan fasilitas bel panggilan oleh pasien di kamar rawat inap (nilai
sebesar 3,27). Fasilitas ini lebih banyak tersedia untuk kelas tertentu seperti kelas VIP.
Penilaian cukup juga diberikan terhadap RS. Bhakti Asih menyediakan ruangan ber AC
(nilai sebesar 3,21). Fasilitas AC hanya diberikan di ruang perawatan tertentu dengan tarif
yang lebih mahal seperti kelas VIP dan untuk Kelas I AC Mahoni, dan Kelas II AC
Meranti.
Fasilitas yang disediakan secara umum sudah cukup memadai dan mendukung
kenyamanan bagi pasien dan keluarga ketika berada di RS. Bhakti Asih. Akan tetapi
untuk fasilitas seperti bel panggilan sebaiknya juga diperbanyak untuk kelas – kelas
lainnya seperti kelas II dan kelas III sehingga memudahkan pasien untuk menghubungi
petugas jaga. Selain itu menambah jenis kelas yang memiliki fasilitas AC agar dapat
menampung para pasien yang tidak bisa tertampung di kelas yang memiliki fasilitas AC
karena sudah penuh. Dengan terus meningkatkan fasilitas yang memberi kenyamanan
pasien maka hal ini yang akan membuat pasien puas mendapatkan perawatan di RS.
Bhakti Asih. Hasil penelitian yang didapat mendukung penelitian Arifin (2011),
Harminingtayas (2012), Haryanto (2013), Riswardani (2013) dan Toriq (2014) yang
menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan.
14
secara tepat. Harga yang tepat yaitu terjangkau dan sesuai manfaat yang diberikan akan
lebih memuaskan para konsumen.
Hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa secara keseluruhan pasien
memberikan penilaian cukup mengenai harga (nilai sebesar 3,23). Penilaian ini didasari
karena penilaian cukup mengenai harga obat di apotek RS. Bhakti Asih terjangkau (nilai
sebesar 3,14), yang menunjukkan bahwa para pasien harus mengeluarkan cukup uang
untuk membayar obat yang dijual di di apotek RS. Bhakti Asih. Penilaian cukup juga
diberikan terhadap harga perawatan dokter di RS. Bhakti Asih terjangkau (nilai sebesar
3,12), yang menunjukkan bahwa pasien harus mengeluarkan cukup banyak biaya untuk
menjalani perawatan di RS. Bhakti Asih. Persepsi lebih baik diberikan pasien terhadap
harga kamar RS. Bhakti Asih terjangkau pasien rawat inap (nilai sebesar 3,43), yaitu
karena pasien perawat inap memiliki asuransi atau memiliki fasilitas BPJS sehingga dapat
meringkankan biaya perawatan termasuk membayar tarif kamar untuk perawatan mereka
saat ini.
Pada faktor harga terlihat bahwa RS. Bhakti Asih perlu memberikan harga obat
yang terjangkau, yaitu menawarkan jenis obat dengan harga lebih murah karena untuk
pasien non BPJS obat yang diberikan termasuk obat dengan harga lebih mahal. Selain itu
menawarkan harga perawatan yang lebih terjangkau seperti memberikan diskon biaya
laboratorium karena termasuk mahal, sebagai contoh untuk pemeriksaan kolestrol secara
lengkap Rp300.000 dan biaya pemeriksaan mencapai Rp 500.000. Dengan pemberian
diskon sampai sebesar 20% maka harga perawatan yang ditawarkan bisa lebih terjangkau.
Hal ini yang akan lebih memuaskan pasien ketika menjalani rawat inap di RS. Bhakti
Asih. Hasil penelitian yang didapat mendukung penelitian Pelle (2013), Lenzun, dkk
(2014), Lumenta, dkk (2014) serta Gula, dkk (2015) yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap kepuasan.
KESIMPULAN
1. Hargaxberpengaruhxpositif danxsignifikanxterhadapxkepuasanxpasien.
2. Fasilitasxberpengaruhipositif dan signifikaniterhadapikepuasanipasien
3. Kepercayaaniberpengaruh positifidan signifikaniterhadap kepuasan pasien.
4. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadapikepuasanipasien
SARAN
1. Agar dapat memberikan harga perawatan yang terjangkau maka perlu melakukan berbagai
upaya seperti pemberian diskon untuk biaya laboratorium, yang didasari karena biaya
laboratorium termasuk mahal seperti untuk pemeriksaan kolestrol lengkap mencapai Rp.
300.000 sehingga apabila ada program diskon harga dengan kisaran sebesar 20% maka
dapat dapat mengurangi biaya untuk pengobatan dan akan membuat harga perawatan yang
ditawarkan lebih terjangkau.
2. Sebaiknya RS. Bhakti Asih menyediakan ruangan ber AC, sehingga perlu disikapi dengan
memperbanyak type kelas yang memiliki fasilitas AC seperti untuk kelas II, dengan
tentunya harga yang ditawarkan lebih menyesuaikan.
3. Sebaiknya petugas RS. Bhakti Asih tidak membeda-bedakan pasien BPJS dan Non BPJS,
yang berarti para petugas harus lebih bersikap adil dengan tidak membeda-bedakan jenis
pelayanan yang digunakan pasien seperti ketika melayani pasien BPJS Jamkesmas tetap
cepat tanggap didalam merespon kebutuhan pasien, yaitu dengan segera mencarikan dan
15
menempatakan pasien di ruangan yang tersedia sehingga pasien bisa bisa mendapatkan
penanganan medis secara cepat.
4. Sebaiknya petugas RS. Bhakti Asih bersikap ramah, yang berarti para petugas harus lebih
ramah didalam melayani pasien, seperti selalu senyum dan komunikatif dengan pasien
yaitu dengan mengajak berbicara pasien atau keluarga ketika sedang memberi pelayanan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amrizal, Rusli Yusuf dan Mukhlis Yunus. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan
Customer Relationship Management Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Jaminan
Kesehatan Aceh Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh”.
Jurnal Manajemen. Volume 3. No. 1. Februari 2014. Hal. 1-9. Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh. Aceh.
Arifin, Samsul. 2011. “Pengaruh Kepercayaan, Fasilitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Hotel Jepara Indah”. Jurnal Dinamika Ekonomi dan
Bisnis. Vol. 8. No. 1. Hal. 68-78.
Cannon, Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008. Alih Bahasa : Diana
Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar : Pendekatan Manajerial
Global. Buku 2. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta.
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Cetakan II. Januari 2013. PT. Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.
Fasochah dan Harnoto. 2013. “Analisis Pengaruh Kepercayaan Dan Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel
Mediasi (Studi Pada RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal)”. Jurnal Ekonomi
Manajemen Akuntansi. No. 34. Tahun XX. Hal. 1-23. STIE DHARMAPUTRA.
Semarang.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan
Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gulla, Rendy, Sem George Oroh dan Ferdy Roring. 2015. “ Analisis Harga, Promosi, Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Manado Grace Inn”.
Jurnal Ekonomo Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol. 3. No. 1. Hal.
1313-1322. Universitas Sam Ratulangi Manado. Sulawesi.
Harianto, Feri dan Fendy Aries Prasetyo. 2010. “Analisis Tingkat Kepuasan Penghuni Rumah
Di Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo”. Seminar Nasional VI 2010
Teknik Sipil ITS Surabaya : Pengembangan Infrastruktur Dalam Menunjang
Pembangunan Nasional. Hal. 125 – 132. Institut Teknologi Aditama Surabaya
(ITATS). Surabaya.
16
Harminingtayas, Rudika. 2012. ”Analisis Faktor Pelayanan, Fasilitas, Promosi dan Lokasi
terhadap Kepuasan Penghuni Perumahan Permata Puri Ngalian Semarang”. Jurnal
STIE Semarang. Vol. 4. No. 3. Edisi Oktober 2012. Hal. 1 – 8. STIE Semarang.
Semarang.
Haryanto, Edy. 2013. “Kualitas Layanan, Fasilitas dan Harga Pengaruhnya terhadap
Kepuasan Pengguna Jasa Layanan Pada Kantor Samsat Manado”. Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Bisnis Akuntansi. Vol. 1. No. 3. September 2013. Hal. 750 – 760.
Universitas Sam Ratulangi Manado. Mando.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen
Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat. PT. Indeks. Jakarta.
Lenzun, Jessica J., James D.D. Massie dan Decky Adare. 2014. “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel”.
Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol. 2. No. 3. Hal.
1237-1245. Univesitas Sam Ratulangi Manado.
Lumenta, Dady J., Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie J. 2014. “Harga Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen PT. Pos Indonesia (Persero) Manado”.
Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol. 2. No. 3. Hal.
1550-1562. Univesitas Sam Ratulangi Manado.
Pambudy, Akhlis Priya. 2016. “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Dukun Gresik”. Jurnal Penelitian Ilmu
Manajemen. Volume 1. No. 01. Februari 2016. Hal. 11-21, Universitas Islam
Lamongan. Lamongan.
Pelle, Randy. 2013. “Analisis Mutu Layanan, Harga Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien
(Studi Pada Puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan)”. Jurnal Ekonomi
Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1. No. 3. September 2013. Hal.
374-384. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Sulawesi Utara.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Buku
1. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta.
Prastika, Yuli, Sutrisno Djaja dan Titin Kartini. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Al-Huda Genteng Kabupaten
Banyuwangi”. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2014. I (1). Hal. 1-8. Universitas Jember
(UNEJ). Jember.
Ransulangi, Mega Silvia, Silvya Mandey dan Willem A. Tumbuan. 2015. “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga Dan Servicescape Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Rumah
17
Makan Ocean 27 Manado”. Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi.
Vol. 3. No. 3. Hal. 839-848. Universitas Sam Ratulangi Manado. Sulawesi.
Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti Aksa. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Ghalia
Indonesia. Bogor.
Riswardani, Yeni Tri Sari. 2013. “Pengaruh Fasilitas, Biaya Dan Promosi Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Inap”. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. Vol. 14. No. 2.
Hal. 88-98.
Rondonuwu, Priscilia D. 2013. “Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Nissan March Pada PT. Wahana
Wirawan Manado”. Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (EMBA).
Vol. 1. No. 4. Hal. 718-728. Universitas Sam Ratulangi Manado. Sulawesi.
Sa’adah, Evi, Tatong Hariyanto dan Fatchur Rohman. 2015. “Pengaruh Mutu Pelayanan
Farmasi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Rawat Jalan dengan Cara Bayar
Tunai”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 13. No. 1. Maret 2015. Hal. 65-76.
Universitas Brawijaya. Malang.
Suryani, Wan. 2011. “Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada
Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan”. Jurnal Implementasi Ekonomi dan Bisnis.
Hal. 819-838. UNIVA. Medan. Sumatera Utara.
Suryani, Tatik 2013. Perilaku Konsumen di Era Internet. Implikasinya pada Strategi
Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Toriq, Mohammad. 2014. “Pengaruh Fasilitas Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada SPBU Pertamina 54.612.64 Di Sidoarjo”. Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen. Vol. 3. No. 8. Hal. 1-16. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya. Surabaya.
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua.
Cetakan 12. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wariki, Grace Marleen, Lisbeth Mananeke dan Hendra Tawas. 2015. “Pengaruh Bauran
Promosi, Persepsi Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Dan Kepuasan
Konsumen Pada Perumahan Tamansari Metropolitan Manado”. Jurnal Ekonomi
Manajemen Bisnis dan Akuntansi. Vol.3 No.2 Juni 2015. Hal. 1073-1085.
Universitas Sam Ratulangi Manado. Mando.
Yesenia dan Edward Siregar. 2014. “Pengaruh Kualitas Layanan dan Produk terhadap
Kepuasan serta Loyalitas Pelanggan Kentucky Fried Chicken di Tangerang Selatan”.
18
Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol. 5. No. 3. Hal. 183-199. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
19