Anda di halaman 1dari 25

EFEKTIVITAS KULIT JERUK (CITRUS SP.

) TERHADAP MORTALITAS
SEMUT HITAM (FORMICA SP.)

HASIL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Kelulusan

Oleh:
Aqila Ariyanti
NIS : 2018.260

KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB PASER
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA PASER
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Efektivitas Kulit Jeruk (Citrus Sp.) terhadap Mortalitas


Semut Hitam (Formica Sp.)
Oleh:
Aqila Ariyanti
NIS : 2018.260

Menerangkan bahwa laporan penelitian tersebut telah disetujui oleh:


Guru Pembimbing

Mir’atul Hayat, S.Pd.


NPK : -

Telah diujikan pada tanggal

Penguji 1 Penguji 2

Nur Safitri Rusiwardani, S.Si. Nur Khairunnisah, M.Pd


NUPTK : NIP :
Menyetujui,
Kepala Madrasah

Khoirul Anam, M.Pd.I


NIP:197302182000121001

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan
judul “Efektivitas Kulit Jeruk (Citrus Sp.) terhadap Mortalitas Semut Hitam
(Formica Sp.)” ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau.
Laporan penelitian ini diajuakan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan
tingkat yang terdapat di MAN Insan Cendekia Paser. Selain itu, penyusunanan
laporan penelitian ini diharapkan juga dapat meningkatkan kreativitas dan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam menghadapi fenomena-fenomena alam serta
dapat bermanfaat bagi masyarakat.Selama penyusunan laporan penelitian ini, penulis
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, pada akhirnya laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penyusunan laporan penelitian ini, terutama kepada Ustadzah Mir’atul Hayat, S.Pd.
selaku guru pembimbing penulis. Semoga segala sesuatu yang telah diberikan dapat
bermanfaat dan bernilai ibadah dihadapan Allah Swt.
Penulis sangat menyadari bahwa proposal penelitian ini masih memilki
banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat
diharapakan. Semoga laporan penelitian dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Samarinda, 23 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................. 2

C. Rumusan Masalah............................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ........................................................................................ 4

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 8

C. Hipotesis ............................................................................................. 8

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................................... 9

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 9

C. Alat dan Bahan.................................................................................... 10

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 10

E. Objek Penelitian .................................................................................. 10

iii
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 10

G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 11

H. Metode Analisis Data ......................................................................... 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pembuatan Insektisida Limbah Kulit Jeruk ............................12

B. Pembahasan ........................................................................................14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................16

B. Saran ...................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................17

LAMPIRAN .......................................................................................................18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Gambar Semut Hitam (Formica sp.) ........................................ 4


Gambar 2.2: Gambar Kulit Jeruk (Citrus sp.) .............................................. 5
Gambar 3.1: Wadah perlakuan ....................................................................... 9
Gambar 4.1: Proses pengupasan Kulit Jeruk ................................................12
Gambar 4.2: Proses mengekstrak Kulit Jeruk ...............................................13
Gambar 4.3: Proses pengendapan ...................................................................14
Gambar 4.2: Proses mengekstrak Kulit Jeruk ...............................................13
Gambar 4.2: Proses mengekstrak Kulit Jeruk ...............................................13

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Lembar observasi uji pengaruh insektisida ................................. 11

Tabel 4.1 : Lembar observasi uji pengaruh insektisida ................................15

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semut merupakan serangga sosial yang merupakan kelompok serangga


yang termasuk ke dalam ordo Hymenoptera dan famili Formicidae.
Organisme ini terkenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur.
Organisme ini memiliki kurang lebih 12.000 spesies yang tersebar di dunia,
dan sebagian besar berada di kawasan tropis. (Suhara, 2009)
Sebagian besar semut berada di sekitar lingkungan kita. Koloni semut
membuat sarang yang dekat dengan sumber makanannya. Aktivitas mencari
makan dan kebiasaan bersarang semut pada peralatan rumah tangga juga
mengakibatkan kerugian bagi manusia (Rizali et al. 2008). Di sisi lain, semut
hitam (Formica sp.) merupakan serangga yang sangat menggangu kehidupan
manusia. Keberadaan semut hitam (Formica sp.) di lingkungan sangat tidak
diinginkan karena dapat menimbulkan rasa kurang nyaman, berkurangnya
nafsu makan karena makanan yang diliputi semut, memberi kesan kotor serta
mencemari makanan. Sehingga diperlukan insektisida untuk mengendalikan
semut hitam (Formica sp.)
Membasmi datangnya semut dapat dilakukan dengan cara alami. Salah
satunya dengan kulit buah jeruk (Citrus sp.) yang mengandung zat-zat yang
bermanfaat. Salah satu zat bermanfaat itu adalah minyak atsiri. Minyak atsiri
adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental dalam suhu
ruangan dan dapat dengan mudah menguap serta mempunyai aroma yang
sangat khas. (Lina, 2012)
Minyak atsiri sangat banyak disekitar kita Salah satunya ada pada kulit
jeruk. Kulit jeruk telah terbukti mampu mengusir kelompok serangga yaitu
nyamuk yang telah banyak digunakan dan dijual produknya dipasaran, karena

1
minyak atsiri pada kulit jeruk mengandung linalool geraniol, dan eugenol.
Linalool adalah racun kontak yang meningkatkan aktivitas saraf sensorik pada
serangga, lebih tepatnya menyebabkan stimulasi saraf motorik yang dapat
menyebabkan kejang dan kelumpuhan pada beberapa serangga, geranol yaitu
senyawa yang dapat mengakibatkan kematian pada serangga. Serangga yang
terkena senyawa iniakan memperlihatkan gejala keracunan dan dapat
menyebabkan kematian karena adanya zat racun dalam lambung. Sedangkan
eugenol merupakan suatu cairan yang memilki aroma yang menyegarkan dan
bersifat antiseptik yang dapat menghindarkan dari gangguan
nyamuk.(Kardinan, 2007)
Kulit jeruk yang melimpah merupakan hasil dari limbah rumah tangga.
Limbah kulit jeruk dapat berasal dari industri minuman, pasar ataupun dari
rumah. Pada tahun 2013 jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton
tiap tahunnya. Sejauh ini belum banyak orang yang mampu memanfaatkan
limbah kulit jeruk. (Kementerian Pertanian, 2013). menimbulkan masalah
dalam penanganannya, yaitu dibiarkan membusuk dan akan berdampak
negatif terhadap lingkungan. Sehingga, penanggulangannya perlu dipikirkan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkannya
menjadi produk yang bernilai lebih.
Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
kulit jeruk mampu membasmi kelompok serangga selain nyamuk (Culicisae
sp.) yaitu semut hitam (Formica sp.) yang dalam jumlah banyak dapat
mengganggu manusia.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan pada penelitian ini batasan masalahnya terdapat pada formula
yang tepat untuk membuat insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) yang optimal
dan mampu mengurangi jumlah dari semut hitam (Formica sp.)

2
C. Rumusan Masalah
1. Apakah limbah kulit jeruk (Citrus sp.) berpengaruh terhadap mortalitas
semut hitam?
2. Bagaimana cara pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk
(Citrus sp.)?
3. Pada konsentrasi berapa yang optimal untuk meningkatkan mortalitas
semut hitam?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh kulit jeruk (Citrus sp.) terhadap mortalitas semut
hitam
2. Mendapatkan cara untuk memanfaatkan kulit jeruk (Citrus sp.) sebagai
insektisida
3. Mengetahui konsentrasi yang optimal untuk mortalitas semut hitam

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Menambah ilmu pengetahuan tentang pembuatan insektisida dari limbah
kulit jeruk (Citrus sp.). Selain itu, juga memberikan pengalaman menulis
karya tulis ilmiah membuat insektisida dari limbah.
2. Manfaat bagi Madrasah
Man Insan Cendekia dapat mewujudkan keinginannya untuk menjadikan
Man Insan Cendekia sebagai Madrasah riset.
3. Manfaat bagi masyarakat
Mengurangi limbah yang ada dan memberikan solusi terhadap populasi
semut hitam yang mengganggu

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Semut Hitam Formica sp

Sumber (Tribun Batam, 2020)

Gambar 2.1 Semut Hitam (Formica sp.)

Klasifikasi :
kingdom : Animalia
phylum : Arthropoda
class : Insecta
ordo : Hymnoptera
famili : Formicidae
genus : Formica
species : Formica yessensis
Sumber : Maskoeri, jassin. 1984

Formica sp. merupakan semut kecil yang berwarna hitam memilki


ukuran tubuh yang kecil yaitu sekitar 3 mm dengan abdomen yang
berbentuk bulat oval tumpul. Tubuh dari jenis ini terbagi atas tiga bagian,
yaitu kepala, thorax dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang

4
antena yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi dari jenis
ini berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan menjilat. Makanan dari
jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati.

Keberadaan tempat bersarang yang sesuai juga mempengaruhi


keberadaan semut. Sebagai contoh, perkakas rumah tangga dan makanan
yang tersimpan dirumah menjadikan habitat yang sesuai untuk tempat
bersarang dan mencari makan bagi semut

2. Kulit jeruk Citrus sp.

Gambar 2.2 Kulit Jeruk (Citrus sp.)

Sumber (Dokumentasi
Pribadi)

Kingdom : Spermatophyta
Filum : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus

5
Spesies : Citrus sp

Citrus sp. berasal dari Asia Tenggara, namun jeruk ini dikonsumsi di
seluruh dunia karena merupakan sumber vitamin C, antioksidan alami
yang berperan membantu sistem kekebalan tubuh. (Etebu et al, 2014).
Penelitian menunjukkan pada kulit jeruk mengandung potensi
antioksidatif radikal yang baik (Hegazy dan Dev, 2012). Selain itu kulit
jeruk juga mempunyai kandungan yang bisa digunakan sebagai bahan
insektisida alami, diantaranya :
a. Minyak Atsiri

Minyak atsiri dari kulit jeruk mudah menguap dan terbakar


yang berwujud cairan kental pada duhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Para ahli biologi
menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang
biasannya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan
oleh serangga ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan
lain dalam mempertahankan ruang hidup.

b. Sitronela

Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi


(Desiccant). Racun tersebut merupakan racun kontak yang dapat
mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus menerus.
Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan.

c. Flavonoid
Dalam kulit jeruk terdapat senyawa flavonoid. Menurut
Tarigan dkk (2012), senyawa flavonoid merupakan salah satu senyawa
yang bersifat racun sehingga dapat dimanfaatkan sebagai insektisida.
Flavonoid mempunyai sifat yang khas yaitu bau yang sangat tajam,

6
sebagian besar merupakan pigmen warna kuning, dapat larut dalam air
dan mudah terurai pada temperature tinggi.

3. Insektisida

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1973 tentang


Pengawasan atas Peredaran. Penyimpanan dan Penggunaan Insektisida,
insektisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik, serta virus
yang dipergunakan untuk memberantas hama atau mencegah binatang-
binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Secara harfiah insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk


membunuh atau mengendalikan serangga hama. Pengertian secara luas yaitu
semua bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk mencegah,
membunuh, menolak, atau mengurangi serang (Cecep Dani Sucipto, 2011).

Insektisida rumah tangga adalah insektisida yang diformulasikan


untuk pengendalian serangga skala rumah tangga, memiliki efek yang lebih
rendah terhadap manusia, namun masih cukup efektif untuk pengendalian
serangga skala rumah tangga.

Penggunaan insektisida ditujukan untuk mengendalikan serangga


sehingga populasinya dapat ditekan seminimal mungkin untuk mengurangi
kerugian yang ditumbulkan oleh semut terhadap kehidupan manusia.

7
B. Kerangka Berpikir

Mengganggu
SEMUT HITAM RUMAH

Menghasilkan

LIMBAH

KULIT JERUK

INSEKTISIDA MINYAK ATSIRI

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah
Ho : insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) mampu meningkatkan jumlah
mortalitas semut hitam (Formica sp.)
H1 : insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) tidak mampu meningkatkan jumlah
mortalitas semut hitam (Formica sp.)

8
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
(Gambar 3.1) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dilakukan secara
eksperimental indoor (diruangan), dengan menggunakan wadah yang
diletakkan disuatu tempat sebanyak 3 perlakuan P1, P2, P3 dengan masing-
masing berisi 3 ekor semut.

Gambar 3.1. Wadah perlakuan

Keterangan :

P1 = 20 gram kulit jeruk/200 ml air

P2 = 50 gram kulit jeruk/200 ml air

P3 = 70 gram kulit jeruk/200 ml air

B. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan selama satu minggu di MAN Insan Cendekia Paser
Jl. Negara KM. 08 Desa Sempulang Kec. Tanah Grogot, Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur

9
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian :
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah panci, sendok, botol
semprot, gelas ukur, pisau dan saringan
2. Bahan Penelitian :
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit jeruk (Citrus sp.)
dan air

D. Prosedur penelitian
Pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk
Buang lapisan dalam kulit jeruk yang berwarna putih menggunakan
pisau. Masukkan kulit jeruk kedalam panci bersamaan dengan air. Rebus kulit
jeruk hingga mendidih menggunakan api kecil. Jika rebusan sudah mendidih,
matikan kompor lalu saring. Kemudian, masukkan kedalam botol semprot dan
diamkan selama 1 hari.

E. Populasi dan sampel


1. Populasi
Semut hitam (Formica sp.) sebanyak 9 ekor
2. Sampel
Limbah kulit jeruk sebanyak 500 gram yang ada di Samarinda,
Kalimantan Timur

F. Metode pengumpulan data


Di dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data studi
literatur yang berarti kegiatan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dalam menggumpulkan dan mempelajari teori-teori dan referensi dari
berbagai sumber.

10
G. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang
di lakukan adalah lembar observasi uji pengaruh insektisida terhadap
mortalitas semut hitam. Dilakukan dengan menyemprotkan cairan sari kulit
jeruk pada semut yang akan dibasmi. Adapun lembar tersebut dibagi menjadi
3 bagian dengan membandingkan 3 komposisi bahan yang berbeda.
Tabel 3.1 : Lembar observasi uji pengaruh insektisida terhadap tingkat
mortalitas semut hitam (Formica sp.)

Semut Hitam Insektisida A Insektisida B Insektisida C


(Formica sp.) (20 gram) (50 gram) (70 gram)
Semut 1

Semut 2

Semut 3

H. Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan data observasi, hasil uji coba dan dianalisis
menggunakan lembar observasi. Selanjutnya membandingkan komposisi kulit
jeruk untuk melihat bahan percobaan mana yang memiliki efek terhadap
mortalitas semut hitam

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Pembuatan Insektisida Limbah Kulit Jeruk


Proses pembuatan Insektisida dari pemanfaatan limbah kulit jeruk dimulai dari
pengupasan bahan baku, mengekstrak bahan baku, dan pengendapan. Tahapan
dalam proses pembuatan insektisida, yaitu sebagai berikut :
1. Proses pengupasan
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan insektisida yaitu limbah kulit
jeruk sebanyak 140 gram, yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan
masing masing kelompok terdiri dari 70 gram, 50 gram, dan 20 gram kulit
jeruk. Setelah bahan baku diperoleh dilakukan pengupasan lapisan halus
bewarna putih dalam kulit jeruk

Gambar 4.1 Proses pengupasan Kulit Jeruk

12
2. Proses mengekstrak kulit jeruk
Kulit jeruk yang telah dikupas kemudian di rebus bersama dengan 200 ml air
menggunakan api kecil hingga air berubah menjadi kekuningan dan muncul
gelembung gelembung dari pinggir lapisan kulit jeruk, pisahkan kulit jeruk
menggunakan saringan, lakukan sebanyak 3 kali sesuai dengan komposisi yang
telah dipisah sebelumnya, kemudian taruh di botol semprot dan diamkan
selama 1 hari.

Gambar 4.2 Proses mengekstrak Kulit Jeruk

13
3. Pengendapan
Setelah melewati masa pendiaman sekitar 1 hari, air rebusan kulit jeruk mulai
berwarna kekuningan muda. Dan muncul endapan berwarna putih, aromanya pun
menyerupai semacam aroma obat-obatan kimia. Tetapi, saat disemprotkan tidak
menimbulkan residu. Insektisida dari ekstrak 70 gram kulit jeruk juga sifatnya
sama, hanya warnanya jauh lebih pekat daripada insektisida dari ekstrak 50 gram
kulit jeruk dan 20 gram kulit jeruk.

Gambar 4.3 Proses pengendapan. (keterangan gambar: dari sebelah kiri 20 gram,
50 gram, dan 70 gram)

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini, pengamatan terhadap mortalitas semut hitam dilakukan


dengan menyemprotkan cairan ekstrak kulit jeruk pada 3 kelompok semut yang
akan dibasmi, yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor semut hitam dan
diberi konsentrasi kulit jeruk yang berbeda. Hasilnya, saat semut mengenai
semprotan semut mulai terpontang-panting. Tetapi proses matinya semut tersebut

14
tidak begitu cepat. Hasil dari perbandingan pemakaian insektisida bisa diliat pada
tabel dibawah ini,

Semut Hitam Insektisida A Insektisida B Insektisida C


(Formica sp.) (20 gram) (50 gram) (70 gram)
Semut 1 5,2 menit 4,6 menit 3,5 menit

Semut 2 5,8 menit 4,4 menit 3,1 menit

Semut 3 5,5 menit 5,0 menit 3,7 menit

Tabel 4.1 : Lembar observasi uji pengaruh insektida terhadap tingkat


mortalitas semut hitam (Formica sp.)

Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa proses matinya semut dengan konsentrasi
20 gram kulit jeruk lebih lama dibanding dengan konsentrasi 70 gram kulit jeruk.
Sedangkan perbandingan waktu matinya semut yang dibunuh dengan insektisida
A, insektisida B dan insektisida C terlihat berbeda secara signifikan. Semut yang
dibunuh dengan insektisida dari ekstrak 70 gram kulit jeruk lebih cepat mati
dibanding dibunuh dengan insektisida dari ekstrak 50 gram kulit jeruk dan 20
gram kulit jeruk, sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak kandungan
minyak atsiri kulit jeruk maka semakin ampuh insektisida tersebut dalam
membunuh serangga.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang penulis dapatkan adalah:

1. Kulit jeruk yang selama ini hanyalah sebuah limbah, ternyata berpengaruh
terhadap tingkat mortalitas semut hitam.

2. Cara pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk (Citrus sp.) cukup
mudah dan sangat mudah untuk dicoba

3. Konsentrasi yang optimal untuk meningkatkan mortalitas semut hitam adalah


70 gram/200 ml, walaupun proses mortalitas semut hitam oleh insektisida alami
dari kulit jeruk jauh lebih lama, tetapi hal ini tidak menimbulkan dampak buruk
bagi kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diambil
adalah:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan insektisida bahan


limbah kulit jeruk dengan variasi konsentrasi kulit jeruk untuk mendapatkan
pengaruh mortalitas yang lebih optimal
2. Bahan limbah kulit jeruk dalam pembuatan insektisida ini diharapkan
menggunakan kulit jeruk yang baru dilepaskan dari daging buahnya langsung,
agar kadar minyak atsiri tidak menguap.
3. Dengan adanya penelitian ini, semoga masyarakat dan pemerintah bisa
semakin terdorong untuk menjaga lingkungan salah satunya dengan
menggunakan bahan-bahan yang alami di segala hal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Albertus, Hans, 2017. Daya Insektisida Minyak Atsiri Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis)
Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Cair Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Undergraduate
thesis, Universitas Kristen Maranatha. (Online) diakses pada tanggal 27 Januari 2020

Istianto et all, 2006.. Komposisi dan Konsentrasi Senyawa dalam Minyak Atsiri Jeruk
Manis dan Jeruk Besar terhadap Perkembangan Tungau. Jurnal Hort, Vol. 16 No.1.

Saleh, M., Andi S., Syarfaini., and Musdalifah, 2017. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah
Jeruk sebagai Insektisida Hayati terhadap Nyamuk Aedes aegypti, Vol.3. No.1

Andrianto, Subagyo, 2014. Efektivitas Ekstrak Jeruk Purut (Citrus hystrix), Jeruk Limau
(Citrus amblycarpa), dan Jeruk Bali (Citrus maxima) terhadap Larva Aedes aegypti,
Vol.6. No.1

Abtar, Hasriyanti dan Burhanuddin, N, 2013. Komunitas Semut (Hymenoptera:


Formicidae) pada Tanaman Padi, Jagung, dan Bawang Merah. Jurnal Agroteknologi
dan bisnis 1 (2): 109-112

Yolanda, R., Anthonius P, & Riska, W, 2014. Jenis-Jenis Semut (Hymenoptera:


Formicidae) Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di Sekitar Kampus Universitas Pasir
Pengaraian. 1.

Baskoro, Aswin. D, dkk. 2010. Uji Potensi Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
sebagai Pengusir Kecoak (Peripleneta americanus) . Jurnal. Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.

Musdalifah. 2016. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
sebagai Insektisida Hayati. 16.

17
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Pembuatan Insektisida Limbah Kulit Jeruk

18

Anda mungkin juga menyukai