) TERHADAP MORTALITAS
SEMUT HITAM (FORMICA SP.)
HASIL PENELITIAN
Oleh:
Aqila Ariyanti
NIS : 2018.260
KEMENTERIAN AGAMA RI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB PASER
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA PASER
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji 1 Penguji 2
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan
judul “Efektivitas Kulit Jeruk (Citrus Sp.) terhadap Mortalitas Semut Hitam
(Formica Sp.)” ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau.
Laporan penelitian ini diajuakan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan
tingkat yang terdapat di MAN Insan Cendekia Paser. Selain itu, penyusunanan
laporan penelitian ini diharapkan juga dapat meningkatkan kreativitas dan
kemampuan berpikir kritis siswa dalam menghadapi fenomena-fenomena alam serta
dapat bermanfaat bagi masyarakat.Selama penyusunan laporan penelitian ini, penulis
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, pada akhirnya laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penyusunan laporan penelitian ini, terutama kepada Ustadzah Mir’atul Hayat, S.Pd.
selaku guru pembimbing penulis. Semoga segala sesuatu yang telah diberikan dapat
bermanfaat dan bernilai ibadah dihadapan Allah Swt.
Penulis sangat menyadari bahwa proposal penelitian ini masih memilki
banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat
diharapakan. Semoga laporan penelitian dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Samarinda, 23 April 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah............................................................................... 3
C. Hipotesis ............................................................................................. 8
iii
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 10
B. Pembahasan ........................................................................................14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................16
B. Saran ...................................................................................................16
LAMPIRAN .......................................................................................................18
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
minyak atsiri pada kulit jeruk mengandung linalool geraniol, dan eugenol.
Linalool adalah racun kontak yang meningkatkan aktivitas saraf sensorik pada
serangga, lebih tepatnya menyebabkan stimulasi saraf motorik yang dapat
menyebabkan kejang dan kelumpuhan pada beberapa serangga, geranol yaitu
senyawa yang dapat mengakibatkan kematian pada serangga. Serangga yang
terkena senyawa iniakan memperlihatkan gejala keracunan dan dapat
menyebabkan kematian karena adanya zat racun dalam lambung. Sedangkan
eugenol merupakan suatu cairan yang memilki aroma yang menyegarkan dan
bersifat antiseptik yang dapat menghindarkan dari gangguan
nyamuk.(Kardinan, 2007)
Kulit jeruk yang melimpah merupakan hasil dari limbah rumah tangga.
Limbah kulit jeruk dapat berasal dari industri minuman, pasar ataupun dari
rumah. Pada tahun 2013 jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton
tiap tahunnya. Sejauh ini belum banyak orang yang mampu memanfaatkan
limbah kulit jeruk. (Kementerian Pertanian, 2013). menimbulkan masalah
dalam penanganannya, yaitu dibiarkan membusuk dan akan berdampak
negatif terhadap lingkungan. Sehingga, penanggulangannya perlu dipikirkan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkannya
menjadi produk yang bernilai lebih.
Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
kulit jeruk mampu membasmi kelompok serangga selain nyamuk (Culicisae
sp.) yaitu semut hitam (Formica sp.) yang dalam jumlah banyak dapat
mengganggu manusia.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan pada penelitian ini batasan masalahnya terdapat pada formula
yang tepat untuk membuat insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) yang optimal
dan mampu mengurangi jumlah dari semut hitam (Formica sp.)
2
C. Rumusan Masalah
1. Apakah limbah kulit jeruk (Citrus sp.) berpengaruh terhadap mortalitas
semut hitam?
2. Bagaimana cara pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk
(Citrus sp.)?
3. Pada konsentrasi berapa yang optimal untuk meningkatkan mortalitas
semut hitam?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh kulit jeruk (Citrus sp.) terhadap mortalitas semut
hitam
2. Mendapatkan cara untuk memanfaatkan kulit jeruk (Citrus sp.) sebagai
insektisida
3. Mengetahui konsentrasi yang optimal untuk mortalitas semut hitam
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Menambah ilmu pengetahuan tentang pembuatan insektisida dari limbah
kulit jeruk (Citrus sp.). Selain itu, juga memberikan pengalaman menulis
karya tulis ilmiah membuat insektisida dari limbah.
2. Manfaat bagi Madrasah
Man Insan Cendekia dapat mewujudkan keinginannya untuk menjadikan
Man Insan Cendekia sebagai Madrasah riset.
3. Manfaat bagi masyarakat
Mengurangi limbah yang ada dan memberikan solusi terhadap populasi
semut hitam yang mengganggu
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Semut Hitam Formica sp
Klasifikasi :
kingdom : Animalia
phylum : Arthropoda
class : Insecta
ordo : Hymnoptera
famili : Formicidae
genus : Formica
species : Formica yessensis
Sumber : Maskoeri, jassin. 1984
4
antena yang variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi dari jenis
ini berfungsi sebagai alat untuk mengunyah dan menjilat. Makanan dari
jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati.
Sumber (Dokumentasi
Pribadi)
Kingdom : Spermatophyta
Filum : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
5
Spesies : Citrus sp
Citrus sp. berasal dari Asia Tenggara, namun jeruk ini dikonsumsi di
seluruh dunia karena merupakan sumber vitamin C, antioksidan alami
yang berperan membantu sistem kekebalan tubuh. (Etebu et al, 2014).
Penelitian menunjukkan pada kulit jeruk mengandung potensi
antioksidatif radikal yang baik (Hegazy dan Dev, 2012). Selain itu kulit
jeruk juga mempunyai kandungan yang bisa digunakan sebagai bahan
insektisida alami, diantaranya :
a. Minyak Atsiri
b. Sitronela
c. Flavonoid
Dalam kulit jeruk terdapat senyawa flavonoid. Menurut
Tarigan dkk (2012), senyawa flavonoid merupakan salah satu senyawa
yang bersifat racun sehingga dapat dimanfaatkan sebagai insektisida.
Flavonoid mempunyai sifat yang khas yaitu bau yang sangat tajam,
6
sebagian besar merupakan pigmen warna kuning, dapat larut dalam air
dan mudah terurai pada temperature tinggi.
3. Insektisida
7
B. Kerangka Berpikir
Mengganggu
SEMUT HITAM RUMAH
Menghasilkan
LIMBAH
KULIT JERUK
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah
Ho : insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) mampu meningkatkan jumlah
mortalitas semut hitam (Formica sp.)
H1 : insektisida kulit jeruk (Citrus sp.) tidak mampu meningkatkan jumlah
mortalitas semut hitam (Formica sp.)
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
(Gambar 3.1) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dilakukan secara
eksperimental indoor (diruangan), dengan menggunakan wadah yang
diletakkan disuatu tempat sebanyak 3 perlakuan P1, P2, P3 dengan masing-
masing berisi 3 ekor semut.
Keterangan :
9
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian :
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah panci, sendok, botol
semprot, gelas ukur, pisau dan saringan
2. Bahan Penelitian :
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit jeruk (Citrus sp.)
dan air
D. Prosedur penelitian
Pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk
Buang lapisan dalam kulit jeruk yang berwarna putih menggunakan
pisau. Masukkan kulit jeruk kedalam panci bersamaan dengan air. Rebus kulit
jeruk hingga mendidih menggunakan api kecil. Jika rebusan sudah mendidih,
matikan kompor lalu saring. Kemudian, masukkan kedalam botol semprot dan
diamkan selama 1 hari.
10
G. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang
di lakukan adalah lembar observasi uji pengaruh insektisida terhadap
mortalitas semut hitam. Dilakukan dengan menyemprotkan cairan sari kulit
jeruk pada semut yang akan dibasmi. Adapun lembar tersebut dibagi menjadi
3 bagian dengan membandingkan 3 komposisi bahan yang berbeda.
Tabel 3.1 : Lembar observasi uji pengaruh insektisida terhadap tingkat
mortalitas semut hitam (Formica sp.)
Semut 2
Semut 3
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
12
2. Proses mengekstrak kulit jeruk
Kulit jeruk yang telah dikupas kemudian di rebus bersama dengan 200 ml air
menggunakan api kecil hingga air berubah menjadi kekuningan dan muncul
gelembung gelembung dari pinggir lapisan kulit jeruk, pisahkan kulit jeruk
menggunakan saringan, lakukan sebanyak 3 kali sesuai dengan komposisi yang
telah dipisah sebelumnya, kemudian taruh di botol semprot dan diamkan
selama 1 hari.
13
3. Pengendapan
Setelah melewati masa pendiaman sekitar 1 hari, air rebusan kulit jeruk mulai
berwarna kekuningan muda. Dan muncul endapan berwarna putih, aromanya pun
menyerupai semacam aroma obat-obatan kimia. Tetapi, saat disemprotkan tidak
menimbulkan residu. Insektisida dari ekstrak 70 gram kulit jeruk juga sifatnya
sama, hanya warnanya jauh lebih pekat daripada insektisida dari ekstrak 50 gram
kulit jeruk dan 20 gram kulit jeruk.
Gambar 4.3 Proses pengendapan. (keterangan gambar: dari sebelah kiri 20 gram,
50 gram, dan 70 gram)
B. Pembahasan
14
tidak begitu cepat. Hasil dari perbandingan pemakaian insektisida bisa diliat pada
tabel dibawah ini,
Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa proses matinya semut dengan konsentrasi
20 gram kulit jeruk lebih lama dibanding dengan konsentrasi 70 gram kulit jeruk.
Sedangkan perbandingan waktu matinya semut yang dibunuh dengan insektisida
A, insektisida B dan insektisida C terlihat berbeda secara signifikan. Semut yang
dibunuh dengan insektisida dari ekstrak 70 gram kulit jeruk lebih cepat mati
dibanding dibunuh dengan insektisida dari ekstrak 50 gram kulit jeruk dan 20
gram kulit jeruk, sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak kandungan
minyak atsiri kulit jeruk maka semakin ampuh insektisida tersebut dalam
membunuh serangga.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang penulis dapatkan adalah:
1. Kulit jeruk yang selama ini hanyalah sebuah limbah, ternyata berpengaruh
terhadap tingkat mortalitas semut hitam.
2. Cara pembuatan insektisida menggunakan limbah kulit jeruk (Citrus sp.) cukup
mudah dan sangat mudah untuk dicoba
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diambil
adalah:
16
DAFTAR PUSTAKA
Albertus, Hans, 2017. Daya Insektisida Minyak Atsiri Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis)
Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Cair Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Undergraduate
thesis, Universitas Kristen Maranatha. (Online) diakses pada tanggal 27 Januari 2020
Istianto et all, 2006.. Komposisi dan Konsentrasi Senyawa dalam Minyak Atsiri Jeruk
Manis dan Jeruk Besar terhadap Perkembangan Tungau. Jurnal Hort, Vol. 16 No.1.
Saleh, M., Andi S., Syarfaini., and Musdalifah, 2017. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah
Jeruk sebagai Insektisida Hayati terhadap Nyamuk Aedes aegypti, Vol.3. No.1
Andrianto, Subagyo, 2014. Efektivitas Ekstrak Jeruk Purut (Citrus hystrix), Jeruk Limau
(Citrus amblycarpa), dan Jeruk Bali (Citrus maxima) terhadap Larva Aedes aegypti,
Vol.6. No.1
Baskoro, Aswin. D, dkk. 2010. Uji Potensi Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
sebagai Pengusir Kecoak (Peripleneta americanus) . Jurnal. Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
Musdalifah. 2016. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
sebagai Insektisida Hayati. 16.
17
LAMPIRAN
18