BULLYING
Disusun Oleh :
YOGA APRIL SAPUTRA
KELAS :
XII DITF
Guru pembimbing:
DARMAWI S.P.D
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB II PEMBAHASAN 5
4.1 Permasalahan .8
4.2 Solusi8
BAB IV PENUTUP9
4.1 Kesimpulan9
4.2 Saran9
DAFTAR PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dankarunia-
Nya sehingga Makalah tentang “Bullying” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas individu mata kuliah Keperawatan Jiwa.Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan danreferensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pembimbing matakuliah Keperawatan Jiwa, yang telah
memberikan arahan serta bimbingan-nya selama inisehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehinggakami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaanmakalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dankekurangan, karena kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah swt, dankekurangan
pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi kitasemuanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah
Dengan rumusan masalah ini, penelitian akan dapat menyelidiki secara mendalam tentang
dampak bullying, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya bullying, serta
strategi pencegahan dan intervensi yang dapat diterapkan dalam konteks sekolah
menengah tertentu.
Ada beberapa manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
DATA PENDUKUNG
mengenai bullying dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk survei, studi ilmiah, laporan
lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah. Berikut adalah beberapa contoh data
pendukung yang mungkin digunakan dalam penelitian atau kampanye terkait bullying:
Survei dan Studi Ilmiah: Survei dan studi ilmiah sering dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
prevalensi bullying, jenis-jenis bullying yang paling umum, dan dampaknya terhadap kesejahteraan
psikologis dan fisik korban. Data dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang masalah ini dari perspektif ilmiah.
Laporan Lembaga Pemerintah: Banyak negara memiliki lembaga pemerintah yang bertanggung
jawab atas pendidikan atau kesejahteraan masyarakat yang secara rutin mengumpulkan data
tentang bullying di sekolah. Laporan dari lembaga seperti kementerian pendidikan atau kesehatan
dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang masalah bullying di tingkat nasional atau
regional.
Data Sekolah: Sekolah-sekolah sering mencatat insiden-insiden bullying yang terjadi di antara siswa.
Data dari catatan sekolah dapat memberikan informasi tentang tren bullying di sekolah tertentu, jenis
bullying yang paling umum, dan respons sekolah terhadap kasus-kasus bullying.
Survei Siswa: Survei yang dilakukan di antara siswa dapat memberikan wawasan langsung tentang
pengalaman mereka dengan bullying. Pertanyaan dalam survei ini dapat mencakup frekuensi, jenis,
dan lokasi bullying, serta dampaknya terhadap kesejahteraan siswa.
Data-data ini dapat digunakan untuk mendukung analisis, kampanye, atau intervensi terkait dengan
masalah bullying. Penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan berasal dari sumber yang
dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
Lingkungan Sekolah:
Suasana di koridor sekolah penuh dengan siswa yang bergerombol di sekitar area-area
tertentu, seperti loker atau lorong, di mana beberapa dari mereka mungkin mengejek atau
menindas siswa lain.
Di halaman belakang sekolah, siswa yang lebih kuat atau lebih populer mungkin
mempermalukan atau mengintimidasi siswa lain, seringkali tanpa pengawasan staf sekolah.
Di ruang kelas, bullying dapat terjadi secara diam-diam di antara siswa, dengan ejekan atau
intimidasi terjadi di meja-meja belakang atau di area yang kurang terawasi oleh guru.
Tempat Kerja:
Dalam lingkungan kantor, bullying bisa terjadi di ruang rapat di mana atasan atau rekan kerja
menyalahgunakan kekuasaan atau otoritas mereka untuk menekan atau mengejek
bawahannya.
Di area kerja yang lebih tersembunyi, seperti ruang kopi atau pantry, beberapa karyawan
mungkin menjadi sasaran intimidasi atau ejekan oleh rekan kerja mereka.
Bahkan di tempat umum seperti area parkir atau lift, situasi bullying bisa terjadi ketika
karyawan merasa tidak aman atau terancam oleh perilaku kolega mereka.
Lingkungan Online:
Di platform media sosial, bullying sering terjadi melalui komentar atau pesan yang menghina
atau mengintimidasi individu atau kelompok.
Di grup obrolan atau forum daring, pengguna mungkin menjadi korban cyberbullying, dengan
pesan-pesan yang menyinggung atau menghina mereka tanpa rasa takut terhadap
konsekuensi nyata.
Bahkan di permainan daring atau dunia maya lainnya, pemain mungkin menjadi sasaran
intimidasi atau pelecehan verbal dari sesama pemain.
Deskripsi lokasi bullying adalah penting untuk memahami konteks di mana perilaku tersebut terjadi
dan bagaimana itu dapat mempengaruhi korban. Dengan memahami tempat-tempat di mana bullying
dapat terjadi, langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang tepat dapat diambil untuk melindungi
individu dari bahaya tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan tentang bullying adalah proses memahami, menganalisis, dan merangkum isu-isu yang
terkait dengan fenomena bullying. Ini melibatkan berbagai aspek, termasuk penyebab, dampak,
konsekuensi, dan langkah-langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut. Berikut
adalah beberapa poin yang dapat dibahas dalam konteks pembahasan tentang bullying:
Definisi dan Jenis-Jenis Bullying: Penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan bullying
dan berbagai bentuk atau jenis bullying yang mungkin terjadi, seperti bullying verbal, fisik, sosial, atau
cyberbullying.
Penyebab Bullying: Menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bullying, baik itu
dari perspektif individu, lingkungan, atau faktor sosial dan budaya yang lebih luas.
Dampak dan Konsekuensi: Menyelidiki dampak psikologis, emosional, sosial, dan bahkan fisik dari
bullying terhadap korban, pelaku, dan lingkungan di sekitarnya. Ini juga dapat mencakup
pembahasan tentang perbedaan dalam dampak bullying berdasarkan faktor-faktor seperti jenis
kelamin, usia, atau status sosial ekonomi.
Peran Individu dan Lingkungan: Menganalisis peran individu yang terlibat dalam bullying, baik
sebagai pelaku, korban, atau saksi, serta peran lingkungan sosial, seperti keluarga, sekolah, atau
tempat kerja, dalam mendukung atau menghambat perilaku bullying.
Strategi Pencegahan dan Intervensi: Membahas berbagai pendekatan dan strategi yang dapat
digunakan untuk mencegah bullying atau mengatasi masalahnya ketika terjadi. Ini bisa termasuk
program-program pendidikan tentang kesadaran bullying, kebijakan anti-bullying di sekolah atau
tempat kerja, atau intervensi terapeutik untuk korban dan pelaku.
Kerjasama dan Kolaborasi: Mendorong kerjasama antara berbagai pihak, termasuk individu,
keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, untuk bekerja sama
dalam mengatasi masalah bullying dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif untuk
semua orang.
Pembahasan tentang bullying memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman kita
tentang masalah ini, mempromosikan kesadaran, dan mendorong tindakan yang efektif untuk
melindungi individu dari bahaya bullying dan membangun masyarakat yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan tentang bullying adalah rangkuman dari temuan dan pemahaman yang diperoleh dari
pembahasan tentang masalah ini. Ini mencakup penekanan pada poin-poin kunci dan implikasi dari
pembahasan tersebut. Berikut adalah kesimpulan yang mungkin diambil dari pembahasan tentang
bullying: