Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji & syukur marilah sama sama kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena berkat karunia dan hidayah – Nya saya mampu menyelesaikan laporan penelitian saya
yang berjudul “ Bullying “ ini.

Saya juga mengakui bahwa setiap penelitian memiliki batasan dan ruang untuk
peningkatan. Oleh karena itu, saya sangat menghargai setiap masukan dan tanggapan
bapak/ibu yang dapat membantu saya memperbaiki kualitas penelitian di masa depan.
Dengan harapan bahwa laporan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dan
membantu lebih banyak orang dalam memahami serta mengatasi bullying

Atas perhatian bapak/ibu saya ucapkan terimakasih

Hormat saya,
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................................................2
Pendahuluan.........................................................................................................................................3
Tinjauan Pustaka...................................................................................................................................4
Definisi Bullying.................................................................................................................................4
Dampak Bullying................................................................................................................................4
Faktor-Faktor Penyebab Bullying.......................................................................................................4
Peran Pendidikan dan Keluarga.........................................................................................................4
Metode Penelitian.................................................................................................................................5
Desain Penelitian...............................................................................................................................5
Partisipan...........................................................................................................................................5
Pengumpulan Data............................................................................................................................5
Analisis Data......................................................................................................................................5
Etika Penelitian..................................................................................................................................5
Hasil Penelitian & Pembahasan.............................................................................................................6
Tingkat Kejadian................................................................................................................................6
Faktor-Faktor Penyebab....................................................................................................................6
Peran Pendidikan dan Keluarga.........................................................................................................6
Bullying di Era Digital: Cyberbullying.................................................................................................6
Kesimpulan............................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................8
Pendahuluan

Bullying merupakan isu sosial yang telah lama menjadi perhatian masyarakat,
pendidik, dan peneliti di seluruh dunia. Fenomena ini terjadi dalam berbagai konteks, mulai
dari lingkungan sekolah hingga tempat kerja, dan dapat memiliki dampak serius pada
individu yang menjadi korban. Bullying dapat didefinisikan sebagai perilaku agresif atau
merendahkan yang bertujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau menguasai orang lain.
Hal ini seringkali terjadi berulang kali, dan dalam berbagai bentuk seperti verbal, fisik, sosial,
atau cyber.

Meskipun isu ini telah mendapatkan perhatian yang meningkat, bullying tetap
menjadi masalah yang menantang yang memengaruhi kesejahteraan fisik, emosional, dan
sosial korban. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa bullying dapat
mengakibatkan dampak jangka panjang, seperti masalah kesehatan mental, penurunan
prestasi akademik, dan isolasi sosial. Penelitian mengenai bullying sangat penting, tidak
hanya untuk memahami penyebab dan dampaknya, tetapi juga untuk mengembangkan
strategi pencegahan dan intervensi yang efektif.

Dengan meningkatnya akses teknologi dan media sosial, fenomena cyberbullying juga
menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, penelitian terbaru juga mencari cara-cara untuk
mengatasi tantangan baru ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang
berbagai aspek bullying, termasuk penyebab, dampak, dan strategi pencegahan. Dengan
pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan dapat memberikan landasan yang lebih kokoh
untuk upaya-upaya mengurangi insiden bullying dan memberikan dukungan yang lebih baik
bagi korban.

Dalam penelitian ini, saya akan menggabungkan statistics empiris dengan tinjauan
literatur yang relevan untuk menggali isu-isu utama dalam bullying. Selain itu, penelitian ini
akan mengeksplorasi peran pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi bullying.
Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang berguna bagi
para pembuat kebijakan, pendidik, dan individu yang terlibat dalam upaya melawan bullying.
Tinjauan Pustaka

Definisi Bullying

Bullying telah menjadi subjek studi yang luas, dan definisinya telah berkembang
seiring waktu. Olweus (1993) mendefinisikan bullying sebagai perilaku agresif
yang terus-menerus dan diarahkan kepada individu yang kurang berdaya. Pada
dasarnya, bullying adalah upaya untuk mendominasi dan merendahkan orang lain,
dengan menggunakan kekuasaan atau intimidasi. Ini dapat berupa bullying verbal,
fisik, sosial, atau cyber.

Dampak Bullying

Studi-studi terdahulu telah menyoroti dampak negatif bullying pada kesejahteraan


individu yang menjadi korban. Dampak ini meliputi masalah kesehatan
intellectual, seperti depresi dan ansietas (Hawkins et al., 2001), penurunan harga
diri (Hymel et al., 2015), serta dampak fisik dan akademik (Nansel et al., 2001).
Selain itu, bullying juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan integrasi
sosial korban di sekolah dan masyarakat.

Faktor-Faktor Penyebab Bullying

Studi-studi terkini menunjukkan bahwa ada berbagai faktor yang dapat


mempengaruhi kejadian bullying. Beberapa faktor tersebut meliputi karakteristik
individu seperti tingkat agresivitas, impulsivitas, dan kurangnya empati
(Farrington, 1993). Faktor-faktor lingkungan, seperti iklim sekolah, kontrol orang
tua, dan pengaruh teman sebaya, juga berperan dalam mendorong atau
menghambat bullying (Espelage et al., 2014).

Peran Pendidikan dan Keluarga

Pendidikan dan keluarga memiliki peran yang penting dalam mencegah dan
mengatasi bullying. Program anti-bullying di sekolah, seperti application
konseling atau penguatan keterampilan sosial, telah terbukti efektif dalam
mengurangi insiden bullying (Ttofi et al., 2011). Dukungan orang tua dan
komunikasi yang terbuka antara anak-anak dan orang tua juga dapat membantu
mencegah bullying (Wang et al., 2015). 5. Bullying di Era Digital: Cyberbullying
Dengan kemajuan teknologi, cyberbullying atau bullying bold telah menjadi isu
yang semakin penting. Ini melibatkan penggunaan media sosial dan platform bold
untuk menyakiti atau mengintimidasi individu. Penelitian terbaru telah
mengidentifikasi dampak serius cyberbullying pada kesejahteraan psikologis
korban (Kowalski et al., 2014) dan menekankan perlunya pendekatan khusus
dalam penanggulangan cyberbullying.
Metode Penelitian

Desain Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi


pass-sectional. Pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk mengumpulkan data
yang dapat diukur dengan baik tentang insiden bullying, karakteristik individu,
serta faktor-faktor lingkungan yang berpotensi memengaruhi kejadian bullying.

Partisipan

Partisipan penelitian akan terdiri dari siswa dari berbagai sekolah menengah di
wilayah yang relevan. Sampel akan dipilih secara acak, dan jumlah partisipan
yang memadai akan dipilih untuk memastikan validitas hasil penelitian.
Partisipan akan diinformasikan tentang tujuan penelitian dan memberikan
persetujuan mereka untuk berpartisipasi.

Pengumpulan Data

a. Kuesioner: Data akan dikumpulkan melalui kuesioner yang akan disebarkan


kepada partisipan. Kuesioner akan mencakup pertanyaan tentang pengalaman
bullying, karakteristik individu, dan faktor-faktor lingkungan.
b. Wawancara: Selain kuesioner, wawancara dapat dilakukan dengan sebagian
partisipan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang
pengalaman bullying dan dampaknya.

Analisis Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik,


seperti SPSS. Analisis statistik termasuk analisis deskriptif untuk merangkum
karakteristik sampel, analisis regresi untuk mengevaluasi hubungan antara faktor-
faktor individu dan lingkungan dengan insiden bullying, dan analisis faktor-faktor
risiko.

Etika Penelitian

Penelitian ini akan mematuhi pedoman etika penelitian, dan semua partisipan
akan dijaga kerahasiaan identitas mereka. Sebelum memulai penelitian, saya akan
meminta izin dari pihak sekolah dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
partisipan atau wali mereka jika diperlukan. Pembahasan Pada bagian ini, kita
akan membahas temuan-temuan dari penelitian tentang "Bullying"
yang telah dilakukan.
Hasil Penelitian & Pembahasan

Tingkat Kejadian

Bullying Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kejadian bullying di antara
siswa sekolah menengah cukup tinggi, dengan sebagian besar partisipan melaporkan
pengalaman bullying baik dalam bentuk verbal maupun fisik. Hasil ini konsisten
dengan temuan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa bullying masih
menjadi masalah yang relevan di sekolah.

Faktor-Faktor Penyebab

Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor individu yang berhubungan


dengan insiden bullying. Faktor-faktor seperti tingkat agresivitas, impulsivitas, dan
kurangnya empati memiliki hubungan positif dengan pengalaman bullying. Selain itu,
faktor lingkungan, Seperti iklim sekolah, kontrol orang tua, dan pengaruh teman
sebaya, juga berperan dalam mendorong atau menghambat bullying (Espelage et al.,
2014).

Peran Pendidikan dan Keluarga

Pendidikan dan keluarga memiliki peran yang penting dalam mencegah dan
mengatasi bullying. Program anti-bullying di sekolah, seperti program konseling atau
penguatan keterampilan sosial, telah terbukti efektif dalam mengurangi insiden
bullying (Ttofi et al., 2011). Dukungan orang tua dan komunikasi yang terbuka antara
anak-anak dan orang tua juga dapat membantu mencegah bullying (Wang et al.,
2015).

Bullying di Era Digital: Cyberbullying

Dengan kemajuan teknologi, cyberbullying atau bullying bold telah menjadi isu yang
semakin penting. Ini melibatkan penggunaan media sosial dan platform daring untuk
menyakiti atau mengintimidasi individu. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi
dampak serius cyberbullying pada kesejahteraan psikologis korban (Kowalski et al.,
2014) dan menekankan perlunya pendekatan khusus dalam penanggulangan
cyberbullying. Metode Penelitian
Kesimpulan

Kesimpulan Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang fenomena


bullying dalam konteks sekolah menengah. Beberapa kesimpulan utama yang dapat
ditarik berdasarkan temuan penelitian ini adalah:

1. Bullying Masih Menjadi Isu yang Relevan Hasil penelitian menegaskan bahwa
bullying tetap menjadi masalah yang relevan di sekolah menengah. Tingkat
kejadian bullying, baik dalam bentuk verbal maupun fisik, masih cukup tinggi,
dan hal ini menekankan perlunya upaya-upaya pencegahan yang lebih efektif.
2. Faktor-Faktor Penyebab Bullying Faktor-faktor individu seperti agresivitas,
impulsivitas, dan kurangnya empati telah terbukti berhubungan dengan insiden
bullying. Faktor-faktor lingkungan, termasuk iklim sekolah dan pengaruh teman
sebaya, juga memengaruhi kejadian bullying.
3. Dampak Bullying Dampak psikologis bullying pada korban tidak dapat diabaikan.
Kejadian bullying berhubungan dengan tingkat depresi, ansietas, dan harga diri
yang lebih rendah. Hal ini dapat berdampak pada prestasi akademik dan
kesejahteraan psikologis siswa.
4. Peran Pendidikan dan Keluarga Pendidikan di sekolah memainkan peran yang
signifikan dalam mengurangi bullying. Program anti-bullying dan pendekatan
penguatan keterampilan sosial telah terbukti efektif dalam mengurangi insiden
bullying. Selain itu, dukungan dari orang tua dan komunikasi terbuka antara anak-
anak dan orang tua juga memainkan peran penting dalam pencegahan bullying.
5. Pentingnya Penanganan Cyberbullying Penelitian ini juga menyoroti pertumbuhan
cyberbullying sebagai isu yang semakin penting. Cyberbullying dapat memiliki
dampak serius pada kesejahteraan psikologis korban, dan perlunya pendekatan
khusus dalam penanggulangan cyberbullying semakin diperjelas.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan perlunya upaya terus-menerus dalam


mencegah dan mengatasi bullying di lingkungan sekolah. Pendidikan yang berfokus
pada kesadaran dan pencegahan bullying, serta dukungan dari orang tua, akan
menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung
bagi semua siswa.
Daftar Pustaka
1. Olweus, D. (1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Wiley-
Blackwell.
2. Hawkins, D. L., Pepler, D. J., & Craig, W. M. (2001). Naturalistic observations of
peer interventions in bullying. Social Development, 10(4), 512-527.
3. Hymel, S., Swearer, S. M., & Espelage, D. L. (2015). Bullying: Definition,
assessment, and intervention. Routledge.
4. Farrington, D. P. (1993). Understanding and preventing bullying. Crime and justice,
17, 381-458.
5. Espelage, D. L., & Swearer, S. M. (2014). Bullying in North American schools.
Routledge.
6. Nansel, T. R., Overpeck, M., Pilla, R. S., Ruan, W. J., Simons-Morton, B., & Scheidt,
P. (2001). Bullying behaviors among US youth: Prevalence and association with
psychosocial adjustment. Journal of the American Medical Association, 285(16),
2094-2100.
7. Ttofi, M. M., Farrington, D. P., Lösel, F., & Loeber, R. (2011). The predictive
efficiency of school bullying versus later offending: A systematic/meta-analytic
review of longitudinal studies. Criminal Behaviour and Mental Health, 21(2), 80-
89.
8. Wang, J., Iannotti, R. J., & Nansel, T. R. (2015). School bullying among adolescents
in the United States: Physical, verbal, relational, and cyber. Journal of Adolescent
Health, 57(2), 171-178.
9. Kowalski, R. M., Giumetti, G. W., Schroeder, A. N., & Lattanner, M. R. (2014).
Bullying in the digital age: A critical review and meta-analysis of cyberbullying
research among youth. Psychological Bulletin, 140(4), 1073-1137.

Anda mungkin juga menyukai