NPM : 202143501922
Kelas : S5N
Istilah manajemen konflik biasanya digunakan dalam bidang bisnis, manajemen organisasi,
dan ilmu sosial lainnya untuk mengacu pada proses mengelola atau mengatasi perbedaan
pendapat atau persepsi yang terjadi dalam sebuah organisasi. Konflik memang tidak dapat
dihindari, namun dapat diminimalisir dengan sebuah manajemen konflik yang baik. Proses
terjadinya konflik terdapat 5 tahapan, yaitu Tahap I Potensi oposisi dan ketidakcocokan,
Tahap II Kognisi dan personalisasi, Tahap III Maksud, Tahap IV Perilaku, dan Tahap V Hasil.
Dalam sebuah project aplikasi e-Smart, tim development project merasa terbebani
dengan timeline yang ketat dan perubahan serta penambahan requirement yang
sering terjadi.
Beberapa anggota tim project mulai memiliki persepsi negatif terhadap PMO (Project
Management Officer) dan Client, menganggap mereka tidak realistis sebab
resources pada saat itu tidak memadai dan kurang memahami tantangan teknis.
Tahap V: Hasil
Progres proyek menjadi terhambat, kepercayaan antar tim menurun, dan proyek
berisiko tidak selesai tepat waktu.
1. Preventif (Pencegahan):
Menetapkan aturan dan proses yang jelas untuk Management Scope (lingkup
kerja) agar tim project dapat menangani perubahan requirement dengan lebih
efektif.
2. Kuratif (Penanggulangan):
3. Konfrontatif (Penyimpangan):
4. Rehabilitatif (Pemulihan):
5. Konklusif (Penyelesaian):
Analisis:
Penjelasan :
Penyebab Angka Penjualan Merosot Tajam dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu People,
Skills, dan Productivity & Suality. Dari segi People (SDM) disebabkan karena Prasangka
staff Andi sering mencari muka, Tidak diberikannya kesempatan staff lain untuk
mengerjakan tugas penting, Staf lain merasa diskriminasi, Manajer A tidak membagi
pekerjaan dengan baik. Kemudian dari segi Skills disebabkan oleh Tidak ada nya pelatihan
yang diberikan oleh Manager A, Staff lain dinilai tidak punya skill yang memadai, Skill staf
Andi dinilai lebih cekatan dan teliti. Kemudian dari segi Productity & Quality, disebabkan
karena Project Management Quality tidak baik dan Karena kecemburuan, produktivitas staff
lain menurun.
c. CBA
Analisis: Dampak negatif terhadap produktivitas dan penjualan memiliki biaya yang
signifikan. Namun, keputusan Manajer A memberikan tanggung jawab kepada Andi dapat
memberikan manfaat dalam peningkatan kinerja proyek dan efisiensi operasional.
Kesimpulan: Meskipun ada potensi manfaat dari keputusan Manajer A, dampak negatif
terhadap staf lain dan penjualan perusahaan menunjukkan perlunya menghindari
diskriminasi.
Rekomendasi:
3. Promosi Berdasarkan Kinerja: Kembangkan sistem evaluasi kinerja yang adil dan
transparan.
3. Membangun sebuah kepercayaan memang tidak mudah, terlebih jika bisnis yang kita
jalankan adalah bisnis baru. Banyak yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam
menciptakan kepercayaan bagi para pelanggannya. Tentunya bukan hanya kepada
pelanggan saja, tetapi kepada pemangku kepentingan lainnya, yaitu karyawan, pemegang
saham, masyarakat dan lingkungan.
Benar, membangun kepercayaan dalam bisnis baru memang merupakan tantangan besar.
Kepercayaan harus dibangun karena kepercayaan merupakan fondasi utama dalam
menjalin hubungan baik dengan pelanggan, karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan
lingkungan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
Konsep excellent service sendiri didasari dengan konsep triple A yaitu: attitude, attention,
dan action. Akan tetapi, konsep excellent service yang baik sebenarnya didasari dengan 7A
+ S yang diyakini menjadi konsep lengkap dimana tujuan dan implementasi pelayanan prima
atau excellent service dapat tercapai.
1. Attitude (Sikap)
Kesan pertama yang ditorehkan oleh karyawan perusahaan, terutama mereka di frontliner,
mempengaruhi citra perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Setiap karyawan
seharusnya memiliki sikap ramah, profesional, dan rasa memiliki terhadap perusahaan,
menerapkan prinsip pelayanan prima.
2. Ability (Kemampuan)
Meskipun awalnya bukan konsep dasar, di era perkembangan saat ini karyawan perlu
memiliki kemampuan seperti komunikasi, kemampuan menjual, menyelesaikan masalah
dengan cepat, manajemen kecemasan, dan pemanfaatan teknologi informasi.
3. Attention (Perhatian)
Attention (perhatian) adalah prinsip pelayanan utama yang harus dimiliki semua karyawan,
terutama yang berinteraksi langsung dengan pelanggan. Karyawan harus memiliki
kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta pemahaman terhadap
saran dan kritik. Karyawan diharapkan selalu memperhatikan dan mengutamakan keinginan
pelanggan, terutama jika ada tanda-tanda butuh bantuan atau pelayanan.
4. Action (Tindakan)
Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah melakukan tindakan konkret untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan/tamu. Jika kurang yakin, konfirmasi dengan
sopan, catat permintaan secara rinci, dan ucapkan terima kasih. Pastikan untuk
menanyakan apakah ada hal lain yang dapat membantu, sambil menunjukkan
penghormatan. Ini adalah implementasi prinsip action dalam pelayanan prima, menunjukkan
kepedulian dengan tindakan nyata.
Prinsip pelayanan prima berikutnya adalah tanggung jawab, menunjukkan keberpihakan dan
empati terhadap pelanggan, tamu, atau mitra kerja. Jika dilaksanakan dengan sepenuh hati,
dapat mengurangi risiko ketidakpuasan mereka.
6. Appearance (Penampilan)
Penampilan karyawan baik secara fisik maupun non fisik merefleksikan kredibilitas
perusahaan, maka dari itu penting untuk selalu menjaga penampilan ini. Standar
penampilan harus dibuat oleh perusahaan, dan setiap karyawan harus menjalankannya,
apalagi saat bertemu dengan pelanggan atau tamu.
7. Sympathy (Simpati)
Hal terakhir yang menjadi konsep dasar excellent service adalah rasa simpati. Terkadang
sudah secara profesional melakukan pelayanan prima namun karena kurangnya simpati
yang dimiliki, proses pelayanan pun tidak berjalan dengan baik. Simpati sendiri adalah sikap
dimana Anda bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain.
4. Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama
dan kompetisi. Jelaskan empat prinsip negosiasi menurut Sardjono agar dapat
menyelesaikan persoalan!
5.Presentasi adalah tentang melayani audiens. Presentasi yang baik bukan tentang Anda,
namun tentang Audiens. Jelaskan bagaimana Anda memaknai pernyataan tersebut dengan
Teori yang terkait dan Berikan Ciri-Ciri Slide yang Baik dalam presentasi! [Bobot: 15]
Sebelum melakukan presentasi, sebaiknya kita dapat menjawab pertanyaan berikut untuk
memahami dan memenuhi kebutuhan audiens :
1. Sederhana:
Slide harus sederhana agar mudah dipahami dalam beberapa detik pertama.
Hindari kekompleksan yang dapat menghambat pemahaman audiens.
Pesan yang ingin disampaikan harus jelas tanpa kesulitan.
Tiap slide sebaiknya hanya fokus pada satu pesan atau ide.
Mencegah kebingungan dan memperkuat komunikasi visual.
Slide yang terfokus pada satu pesan lebih kuat dan mudah diingat.
Gunakan cara lain untuk menyampaikan gagasan selain dengan bullet point.
Jika perlu menggunakan bullet point, lakukan dengan bijak dan sesekali.
Menghindari penggunaan berlebihan agar tidak dianggap membosankan.