Kelas : XI IPA 1
1. Syirkah alat persekutuan yang melibatkan dua atau lebih pihak, untuk menghasilkan
keuntungan
• Syarat Syirkah:
1. Syarat Lafadz, kalimat akad yang mengandung arti izin untuk menjalankan barang
perserikatan
2. Syarat menjadi anggota, yaitu berakal, baligh, dan merdeka
3. Syarat modal perkongsian, yaitu uang atau barang yg dapat ditimbang dan dua
barang itu dicampur sebelum akad sehingga tidak dapat dibedakan lagi
• Rukun Syirkah
1. shigotnya (lafadz akad)
2. Ada orang yang berakad (aqidani), syaratnya harus memiliki kecakapan (ahliyah),
melakukan pengelolaan harta (tasharruf)
3. Adanya objek akad (mahal), disebut juga ma’qud ‘alayhi, yakni yg mencakup pekerjaan
dan modal
• Syirkah abdan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya
memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal).
Contohnya: A dan B sama-sama nelayan dan bersepakat melaut bersama untuk mencari
ikan. Mereka juga sepakat apabila memperoleh ikan akan dijual dan hasilnya akan dibagi
dengan ketentuan: A mendapatkan sebesar 60 dan B sebesar 40. Dalam syirkah ini tidak
disyaratkan kesamaan profesi atau keahlian, tetapi boleh berbeda profesi.
• Sirkah wujuh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau
keahlian (wujuh) seseorang di tengah masyarakat. A dan B adalah tokoh yang dipercaya
pedagang. Lalu A dan B bersyirkah wujuh dengan cara membeli barang dari seorang
pedagang secara kredit. A dan B bersepakat bahwa masing-masing memiliki 50 dari barang
yang dibeli. Lalu, keduanya menjual barang tersebut dan keuntungannya dibagi dua.
Sementara harga pokoknya dikembalikan kepada pedagang.
• Sirkah mufawadah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua
jenis syirkah di atas. Rah muāaah dalam pengertian ini boleh dipraktikkan. A adalah
pemodal, berkontribusi modal kepada B dan C. Kemudian, B dan C juga sepakat untuk
berkontribusi modal untuk membeli barang secara kredit atas dasar kepercayaan pedagang
kepada B dan C.
• Mudarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak. Pihak pertama menyediakan
semua modal (sahibul mal), dan pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha
(mudarrib). Keuntungan usaha secara mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak.