Anda di halaman 1dari 3

Sholat Sunnah Rawatib

Pengertian shalat rawatib yaitu shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat
fardhu. Ada yang qabliyah (sebelum shalat fardhu) dan ada yang ba’diyah (sesudah shalat
fardhu).

Shalat rawatib adalah shalat sunnah dua rakaat atau empat rakaat, tetapi pelaksanaannya tetap
dua rakaat satu salam, yang dilaksanakan sebelum atau sesudah shalat wajib lima waktu,
dilaksanakan secara munfarid (sendiri-sendiri) tidak berjamaah dan cara pelaksanaannya
seperti melaksanakan shalat biasa yang dua rakaat.

Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang shalat dua belas rakaat pada siang dan malam,
akan dibangunkan baginya rumah di surga.”

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum
shalat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua
rakaat sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum shalat subuh.” (HR. Al-
Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729).

Adapun waktu pelaksanaan shalat rawatib ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini.

Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari
masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib ba’diyah
maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu
tersebut “. (Al-Mughni 2/544)

 Tata Cara Shalat Rawatib

Niat dan tata cara shalat rawatib tidak jauh berbeda dengan shalat biasanya. Perbedaannya
hanya terdapat pada bacaan doa yang dianjurkan. Berikut niat dan tata cara shalat rawatib:

1. Membaca Niat

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca doa Iftitah

4. Membaca Surat al-Fatihah

5. Membaca Surat Pendek (Dianjurkan Surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas)


6. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar)

7. Itidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah

9. Duduk di antara dua sujud, dengan tumaninah

10. Sujud kedua dengan tumaninah (Allahu akbar)

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

12. Membaca surat Al-Fatihah

13. Membaca Surat Pendek yang dihapal

14. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar)

15. Itidal

16. Sujud pertama (rakaat kedua)

17. Duduk diantara dua sujud

18. Sujud kedua (rakaat kedua)

19. Tasyahud Akhir

20. Salam

 Keistimewaan Shalat Rawatib

Shalat sunnah yang menyertai sholat fardhu ini memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Disebutkan dalam salah satu hadis, bahwa siapapun melaksanakan shalat rawatib dengan
konsisten maka Allah membangunkan rumah baginya di surga.

Sebagaimana hadis dari Ummu Habibah ra, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang muslim yang melakukan sholat sunnah yang bukan wajib, karena Allah (sebanyak) dua
belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di
surga.” (Kemudian) Ummu Habibah ra berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak
pernah meninggalkan sholat-sholat tersebut.”
Selain itu, shalat rawatib yang dikerjakan secara konsisten menjadi amalan ibadah yang paling
dicintai oleh Allah SWT.

Sebagaimana hadis, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amal (ibadah)
yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling kontinyu dikerjakan meskipun sedikit.”

Anda mungkin juga menyukai