Selama 2 minggu ini, saya mulai mempelajari konsep baru yang
menurut saya materi yang cukup sulit untuk dapat dipraktikkan dalam keseharian saya sebagai guru, yaitu “Coaching untuk supervisi akademik”. Pengalaman belajar saya awali dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif menceritakan saat supervisi oleh Kepala Sekolah atau oleh Pengawas.
Selanjutnya, saya mulai mendalami materi yang ada
dalam bagian eksplorasi konsep. Dalam materi tersebut dijelaskan apa itu coaching, paradigma berpikir among, paradigma berpikir coaching, prinsip coaching, kompetensi inti coaching, percakapan berbasis coaching dengan alur TIRTA, umpan balik berbasis coaching dan supervisi akademik. Semua saya pelajari hingga saya mulai memahami nya.
Selanjutnya, tiba saatnya melakukan kegiatan video
conference dalam ruang kolaborasi. Pada sesi ini, setiap CGP ditugaskan untuk melatih diri menjadi coach dan coachee yang disimulasikan dengan rekan CGP lain. Semula saya merasa kesulitan dalam memerankan coach, namun dengan adanya sesi latihan yang dilakukan berulang kali, maka saya mulai terbiasa dengan menerapkan percakapan berbasis coaching menggunakan alur TIRTA.
Selain mensimulasikan peran sebagai coach dan coachee,
tugas selanjutnya adalah memerankan sebagai pengamat atau observer dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual. Terdapat 3 CGP dalam tiap kelompok, masing-masing akar bertukar peran sebagai observer, coach dan coachee. Semoga dengan latihan ini dapat membuat saya menjadi lebih mantap dalam mempraktikkan secara langsung di lingkungan sekolah saya.