Anda di halaman 1dari 2

Muslimah kecintaan allah

(oleh Silvana Risa)

Pada zaman jahiliyah, perempun bagaikan barang dagangan yang mudah


dipindah tangan kan tanpa memiliki hak untuk menolak. Di zaman itu, jika
seorang laki-laki mati, istrinya termasuknyang diwariskan untuk anak-
anaknya. Perempuan haid dikucilkan, bahkan ada yang dipaksa tinggal
dikandang hewan. Tidak cukup itu, melahirkan seorang anak perempuan juga
menjadi sebuah aib, sehingga mereka dikubur hidupp-hidup setelah
dilahirkan. Hampir pasti, saat itu tidak ada kisah tentang perempuan.

Pada zaman nabi Muhammad Saw, perubahan pun terjadi. Perempuan


perempuan memiliki peran penting sejak awal perjuangan nabi Muhammad
Saw. Yang tercatat dalam sejarah islam. Khadijah misalnya, menghabiskan
hartanya demi menyokong perjuangan nabi Saw. Asma binti abu bakar,
penyuplai makanan Ketika nabi Muhammad dan Abu bakar Ash- sidiq(ayahnya)
singgah di gua tsur dalam perjalananan hijrah ke Madinah. Sumayyah, ibu
Ammar bin Yatsir, perempuan pertama yang syahid dijjalan allah pada masa
awal pekembangan islam di Mekkah. Fathimah putri nabiyang selalu
membersihkan kotoranyang di letkan kaum kafir qurays di pungung nabi
Ketika sujud dalam sholatnya. Peran it uterus berkembang seiring
berkembangnya ajaran agama islam.

Islam memandang sama kedududkan perempuan dan laki-laki dihadapan


Allah. Islam juga memberikan kesempatan belajar pada perempuan sama
dengan laki-laki. Perempuan juga boleh ikut berperangdengan tugas-tugas
khusus, seperti menjadi perawat dan masih banyak lagi peranya dalam dunia
perniagaan,pendidikan, hingga pertanian.

Dalam salah salah satu hadist rasulullah Saw bersabda, “ perempuan adalah
tiang negara, jika baik kaum perempuanya maka baiklah negaranya dan jika
rusak kaum perempuanya maka rusak pula negaranya”. Lewat hadis itu
rasulullah Saw sedang menyampaikanpesan bahwa perempuan memiliki
tanggung jawab yang sangan besar dan berperan sangat penting dalam
membentuk generasi yang baik, secara fitrah, perempuanlah yang prtama kali
berhubungan pertama kali berhubungan dengan manusia yang pertama kali
lahir dibumi. Malah, menurut ilmu parenting modern , ssejak kehamilan
seorang ibu sudah dapat berkomunilasi dan mengajari bayi dalam
kandungannya. Maka tak salah ucapan Rasulullah Saw bahwa ibu adalah
sekolah pertama bagi anak-anaknya. Selain itu, interaksi terhadap anak pada
umummnya lebih sering dibandingkan dengan ayah. Sehingga figure seorang
ibu lebih sering terlihat dan ditiru anak-anaknya, ketimbang sang ayah.
Sudah sepatutnya seorang ibu menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya
agar pesan Rasulullah tentang “membentuk generasi yang baik” dapat dicapai.

Melihat tanggung jawab dan peran penting yang dibebankan kepada


perempuan, tak heran banyak hadis Rasulullah yang menjelaskan tentang
keuutamaan perempuan disbanding laki-laki. Ketika seorang dating kepada
Rasulullah dan bertanya kepada siapakah dia harus berbuat baik? Maka
Rasulullah menjawab “ibumu” sebanyal tiga kali, baru kemudian kepada ayah,
dan lalu kepada kerabbat dekatm selain itu Rasululah juga bersabda “ surga
itu berada dibawah telapak kaku ibu’’. Dan , masih banyak lagi hadist yang
menunjukan keutamaan perempuan disbanding laki-laki.

Namun, Rasuulullah juga mengingatkan bahwa kebanyakan penhuni neraka


adalah perempuan, bahwa perempuan adalah panah setan , dan
beerapahaaddis lain. Peringatan ini dimaksudkan agar para perempuan bisa
tetap menjaga kemuliaan yang telah disandangnya dan tidak meninggalkan
tanggung jawab bbesar yang diembanya.

Anda mungkin juga menyukai