PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Aulia Rahmawati
NPM. 18.42.0067
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2024
ANALISIS SUASANA TOKO (Store Atmosphere), VARIASI PRODUK DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
DI CAFE OFFICE COFFEE BANJARMASIN
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Aulia Rahmawati
NPM. 18.42.0067
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2024
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh :
Dr. Ir. Ilhamiyah, MM.
Pembimbing I
Fuzi Maulana Ashari, S.Pt., M.P
Pembimbing II
Penguji I
Penguji II
Diketahui Oleh :
Prof. Dr. Ir. Aam Gunawan, MP., IPU Fuzi Maulana Ash’ari, S.Pt., MP
NIP.19670415 199403 1 003 NIK.061 1911 1177
Tangga Ujian:
i
ii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak
menjiplak karya orang lain, selain nama-nama yang tercantum isi dan tertulis di
Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil plagiat
maka saya akan bersedia menanggung segala risiko yang akan saya terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran dan tidak ada
Yang Menyatakan,
Aulia Rahmawati
18.42.0067
ii
RIWAYAT HIDUP
November 1999. Penulis merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dari
pasangan suami istri Bapak Sugeng dan Ibu Norbaiti. Penulis sekarang bertempat
Agribisnis. Selain itu, penulis juga pernah mengikuti program Kampus Merdeka
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
laporan skripsi ini yang berjudul “Analisis Suasana Toko (Store Atmosphere),
Variasi Produk dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Office
Coffee Banjarmasin”. Laporan skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi
Keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan laporan skripsi ini juga tidak
terlepas dari peran serta bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
semoga laporan skripsi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
METODE PENELITIAN....................................................................................32
iv
\
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................46
vi
DAFTAR TABEL
vii
I. PENDAHULUAN
Budaya minum kopi di Indonesia saat ini tidak hanya dimiliki para orangtua
saja, tetapi sudah menjadi keseharian bagi anak-anak muda di Indonesia dan akrab
dilakukan sebagai teman obrolan pelepas penat dari padatnya rutinitas mereka.
Konon, kopi dianggap dapat menyegarkan tubuh para penikmatnya dan juga
menghilangkan letih dan rasa kantuk guna menyeimbangi padatnya rutinitas dan
banyaknya tugas. Budaya ini pun membuat industri kopi di Indonesia semakin
meningkat selain memiliki nilai komersil yang tinggi, bahkan saat ini komoditas
perkebunan kopi di Indonesia turut serta menjadi penghasil devisa bagi negara.
mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun
sebelumnya sebesar 786,2 ribu ton. Volume produksi kopi nasional juga konsisten
meningkat tiap tahun sejak 2020. Pada 2022 Sumatera Selatan menjadi provinsi
penghasil kopi terbesar, yakni 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi
nasional. Selanjutnya ada Lampung dengan produksi kopi 124,5 ribu ton, Sumatra
Utara 87 ribu ton, dan Aceh 75,3 ribu ton. Kepulauan Bangka Belitung,
Gorontalo, dan Papua Barat menjadi provinsi dengan produksi kopi paling sedikit,
1
2
Data diatas membuat industri kedai kopi (coffee shop) pun meningkat.
Kedai kopi merupakan tempat yang menyediakan minuman kopi dan teh yang
yang kompleks dan budaya ngopi yang mengalami perubahan membuat kedai
kopi tak hanya memberikan aktivitas konsumtif konsumennya tetapi dituntut juga
untuk memberikan pelayanan lebih agar dapat digunakan untuk mengisi waktu
luang, diskusi, rapat kerja dan lain lain. Perilaku konsumtif ini pun membuat
kedai kopi berkembang melakukan inovasi konsep yang lebih modern agar dapat
Selain itu, kedai kopi juga harus fokus terhadap konsumen dengan terus
meningkatkan kualitas menu, pelayanan dan harga agar dapat unggul dalam
persaingan.
Cafe Office Coffee merupakan kedai kopi modern dengan cita rasa khas
Indonesia, mulai dari biji kopi yang diambil dari petani kopi di Indonesia,
peralatan dan metode yang digunakan pun merupakan metode modern. Konsep
kedai dengan gaya modern merupakan salah satu keunikan yang ditawarkan kedai
kopi ini, didesain industrial dengan berbagai macam peralatan seduh digital yang
Cafe Office Coffee adalah salah satu kedai kopi yang masih bertahan di
Banjarmasin dan Banjarbaru yang mampu bersaing diantara sekian banyak kedai
kopi atau coffeshop lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari peran pelanggan setia
Cafe Office Coffee yang mengonsumsi produk yang ditawarkan. Cafe Office
salah satu keunikan yang ditawarkan kedai kopi ini. Hal tersebut merupakan salah
pembelian secara berulang. Selain faktor store atmosphere, faktor yang dianggap
produk. Variasi produk merupakan kumpulan seluruh produk dan barang yang
adalah suatu bentuk barang atau jasa yang diukur dalam ketingkatan standar mutu
keandalan, keistimewaan standaran, kadar, rasa, serta fungsi kinerja dari produk
tersebut yang dapat memenuhi ekspansi pelanggan, sehingga adanya kualitas yang
baik akan membuat para pelanggan merasa puas dengan barang atau jasa tersebut.
Suasana Toko (Store Atmosphere), Variasi Produk dan Kualitas Produk Terhadap
sebagai berikut :
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana S1 pada
layanan maupun susunan layout yang dapat memberikan rasa nyaman sehingga
yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan
sebaik mungkin. Kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar
b. Marque (simbol)
c. Extrance (pintu)
f. Uniqueness (keunikan)
5
6
2. General Interior (bagian dalam toko) Yang paling utama yang dapat
visual merchandising. Display yang baik adalah display yang dapat menarik
a. Flooring (lantai)
d. Fixture (penempatan)
i. Personel (pramusaji)
k. Price (harga)
n. Cleaness (kebersihan)
7
3. Store Layout (tata letak toko) Pengelola harus mempunyai rencana dalam
b. Traffic flow
laba toko. Interior POP Display terdiri dari: 1) Theme setting display
1. Eksterior yang meliputi papan nama dan tanda-tanda penunjuk di luar toko,
area.
5. Grup yang berinteraksi dalam toko, misalkan interaksi antara pelayan atau
sales dengan pengunjung termasuk karakteristik dan sikap dari grup tersebut
1. Internal layout
meja kasir, meja sekaligus kursi pengunjung, pendingin ruangan atau suhu
ruangan, tata letak lampu dan volume musik di sound. Keadaan internal
layout yang baik dan benar dapat membuat konsumen merasa nyaman dan
menimbulkan perasaan ingin membeli selain itu pemilik toko pun bisa
Bagian luar toko yang unik dapat menarik perhatian konsumen untuk
singgah dan menimbulkan minat pembelian. Selain bagian luar yang unik,
desain
9
yang menonjol pun dapat menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk sebuah
toko.
3. General interior
karena itu suasana didalam toko harus dirancang sedemikian rupa seperti
dengan pilihan produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang
yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat
para konsumen
kelompok produk.
8. Lini produk. Sekumpulan produk dalam kelas produk yang saling terkait
9. Tipe produk adalah barang atau hal yang berada dalam lini produkdan
10. Merek adalah nama yang dapat dihubungkan dengan suatu ataulebih barang
atau hal yang melihat dalam lini produk dan digunakanuntuk mengenal
11. Jenis produk adalah sesuatu yang khusus di dalam suatu merek atau lini
diartikan sebagai produk yang memiliki desain atau jenis berbeda dan
1. Ukuran didefinisikan sebagai bentuk, model dan struktur fisik dari suatu
2. Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh
tampilan merupakan daya tarik produk yang dilihat secara langsung oleh
12
sesuatu yang terlihat dengan mata dan bersifat menarik konsumen untuk
pembelian dalam toko tersebut telah habis dirak maka dapat diisi lagi.
atas produk maka minat konsumen terhadap produk akan besar. Karena
konsumen saat ini sangat kritis dalam memilih dan memilah produk yang
akan mereka beli. Mereka sangat detail dalam mencari informasi terhadap
mencari tahu kualitas produk dari teman atau keluarga karena mereka
biasa dilakukan adalah mencoba, merasakan tekstur, melihat bahan baku yang
setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk
faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan
barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil
lainnya.
mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena
harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen
13
pesaing.
14
merupakan salah satu nilai utama yang sangat diharapkan oleh konsumen
dari pihak produsen untuk menciptakan kualitas produk atau jasa yang
memiliki nilai tinggi atau baik. Kualitas produk yang tinggi atau baik
produk adalah hal penting yang harus di terapkan oleh setiap perusahaan
dicapai.
2. Wujud luar produk salah satu faktor yang penting dan sering dipergunakan
kualitas produk tersebut adalah wujud luar produk. Walaupun produk yang
dihasilkan secara teknis atau mekanis telah maju tetapi tidak bila wujud
14
luarnya kurang menarik akan sulit diterima, maka hal ini dapat
3. Biaya produk tersebut umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat
menentukan kualitas produk tersebut. Hal ini terlihat dari produk yang
suatu produk.
yang terbentuk lama terkait dengan aspek kognitif, afektif dan konatif dari
perilaku konsumen Shijie & Lingfang, (2013). Konsumen yang loyal tetep
membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk merek produk atau jasa
dimasa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan usaha – usaha
(2016).
Loyalitas diartikan sebagai pembelian ulang yang terus menerus pada merek
yang sama atau dengan kata lain adalah tindakan seseorang yang membeli suatu
merek dan memberikan perhatian hanya pada merek tertentu (Sondakh, 2014).
Griffin (2016) berpendapat bahwa seorang konsumen dikatakan setia atau loyal
suatu kondisi mewajibkan konsumen membeli paling sedikit dua kali dalam
tertentu adalah pembelian berulang. Empat jenis loyalitas yang berbeda muncul
bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi silang dengan pola pembelian
membidik pembeli jenis ini karena tidak akan pernah menjadi pelanggan
ini membeli suatu barang karena faktor kebiasaan. Pada jenis loyalitas ini
keterkaitan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi pula.
Jenis loyalitas ini merupakan jenis yang paling disukai untuk semua
suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi Neria, (2012).
konsisten terhadap produk atau jasa sepanjang waktu dan ada sikap yang
konsumen adalah sikap konsumen terhadap merek suatu produk atau jasa
konsumen ini tidak terbentuk dalam waktu yang singkat terkait dengan
2. Kualitas jasa salah satu faktor penting yang membuat konsumen puas adalah
langsung yang signifikan terhadap loyalitas konsumen dan ada pula yang
1. Nilai (harga dan kualitas) penggunaan suatu merek dalam waktu lama akan
2. Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk yang
barang atau jasa perusahaan, tetapi sama sekali belum mengenal perusahaan
keberadaan perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan karena telah
4. Konsumen awal (first time customer) yaitu pelanggan yang membeli untuk
produk yang sama sebanyak dua kali atau lebih atau membeli dua macam
6. Klien membeli semua produk atau jasa yang ditawarkan dan dibutuhkan.
Mereka membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis konsumen ini sudah
22
8. Mitra merupakan bentuk hubungan yang paling kuat antara pelanggan dan
tahap yaitu :
1. Kognitif
suatu merek lebih baik daripada alternatif merek lainnya. Pelanggan yang
suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada
2. Afektif
Pada tahap ini loyalitas lebih sulit diubah karena loyalitas sudah masuk ke
dalam benak konsumen sebagai afek yang tidak mudah berubah. Afektif
didefinisikan sebagai beragam perasaan yang dialami oleh orang, dan dapat
dialami dalam bentuk emosi dan suasana hati Robbins, (2018). Munculnya
afektif kerentanan pelanggan lebih banyak terfokus pada tiga faktor yaitu
ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pesaing, dan upaya
3. Konatif
terlaksana.
4. Tindakan Tahap ini merupakan hasil pertemuan dua kondisi, yaitu kondisi
sedikit bahkan tidak sama sekali memberi peluang kepada pelanggan untuk
konsumen. Jalinan relasi ini akan berlangsung dnegan baik jika dilandasi
3. Sikap saling percaya antara manajer dan karyawan serta perusahaan dengan
konsumen.
3. Nilai adalah persepsi yang dimiliki konsumen ketika akan memilih suatu
berulang oleh konsumen terhadap suatu merek dan mereka tidak berpikir
datang.
5. Fokus dapat mempengaruhi loyalitas dalam tiga cara yaitu bagaimana anda
etika dan integritas yang utuh, nilai tambah, sikap saling percaya antara
4. Tidak ingin mencoba produk pesaing. Sikap konsumen yang tidak berminat
merek yang selama ini digunakan adalah merek terbaik sehingga konsumen
Pelanggan Kafe Keibar (Studi Kasus Kafe Keibar Pamulang). Inovasi merupakan
salah satu kunci untuk bertahan di tengah pesatnya pertumbuhan dunia bisnis.
Keibar sebagai salah satu kafe tertua di Pamulang juga melakukannya. Salah satu
inovasi yang dilakukan adalah pada kualitas produk dan store atmosphere
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan store
konsumen pada kafe Keibar. Sampel yang digunakan adalah 100 responden dari
masyarakat yang pernah berkunjung dan membeli produk Keibar sebanyak dua
kali atau lebih. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis path. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa setiap variabel eksogen (kualitas produk dan store
masyarakat. Salah satu bidang industri makanan dan minuman yang sedang
masyarakat Indonesia yang coffee culture. Banyak cafe dengan pengelolaan tidak
efisien dan tanpa strategi unik ke luar dari industri ini, sehingga pemasar mulai
loyalitas konsumen pada coffe shop Surjoy Kota Bandung. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen caffe sedjati di Kota Bandung sebanyak 101
orang, yang mana sampel dalam penelitian ini juga adalah populasi tersebut. Data
bahwa terdapat pengaruh antara store atmosphere dan kualitas layanan terhadap
loyalitas konsumen. Hasil ini diukung oleh penelitian Dahmiri (2020) bahwa
meningkat.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 265 dengan menggunakan teknik Non
Probability Sampling dengan metode Sampel Insidental. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu teknik analisis kualitas data yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji
variabel store atmosphere dengan kualitas produk diperoleh nilai sebesar 0,744
yang berarti mempunyai tingkat korelasi yang kuat, positif dan signifikan.
Pengaruh secara parsial kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan Café Patroli
Kopi sebesar 39,6% lebih besar dari pengaruh parsial store atmosphere terhadap
kepuasan pelanggan Café Patroli Kopi yaitu sebesar 25,8% maka bisa dinyatakan
sedangkan sisanya 34,5% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti.
Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis dengan kriteria uji nilai sig. (0,000) <
(0,05) dan f hitung > f tabel (248,772 > 3,030), maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa Store
Israk Fabian Hasan, 2022, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Suasana Toko Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Coffee Shop
(Non Franchise) Di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga dan store atmosphere
pada coffee shop non franchise di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Analisis yang
penelitian kausalitas dengan variabel yang meliputi kualitas produk, harga dan
31
pengunjung coffee shop (non franchaise) yang ada di kota Bukittinggi, Sumatera
purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 300 responden dan
kualitas produk, harga dan store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan
kepuasan pelanggan. Kualitas produk dan suasana toko berpengaruh negatif dan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan November 2023 sampai dengan
Februari 2024. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen di Cafe Office Coffee
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah jenis data yang berwujud simbol, angka atau
b. Data Kualitatif
banyak makan waktu dan dan sulit dikerjakan karena harus melakukan
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
32
33
ordinal.
b. Data Sekunder
dalam melakukan penelitian. Pendapat diatas menjadi acuan untuk peneliti dalam
Banjarmasin.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
teknik purposive sampling, yang artinya teknik pengambilan sampel sumber data
oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
34
yang menjadi sampel yaitu yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun kriteria yang
Konsumen yang sudah beberapa kali membeli kopi di Cafe Office Coffee Di
1. Kuesioner
Untuk setiap pertanyaan akan diberi nilai dengan menggunakan Skala Likert
Setuju (S) =4
Ragu (R) =3
2. Wawancara
3. Observasi
4. Kepustakaan/Literatur
dari karakteristik data dalam penelitian ini menjadi mudah dibaca dan dipahami
dan agar dapat menemukan solusi dari masalah dari penelitian ini. Dalam
Teknik analisis data kuantitatif yang peneliti gunakan adalah uji validitas, uji
1. Uji validitas
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam
penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kesioner. Suatu kuesioner
dikatakan sah atau valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk
(2016). Kriteria penpenilaian uji validitas adalah apabila r hitung > r tabel,
maka item tersebut dapat dikatakan valid sedangkan apabila r hitung < r
2. Uji realibilitas
Adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur reliabel atau terpercaya
Ferdinand (2006) sebuah instrumen dan data yang disebut reliabel atau
dilakukan dengan one shot atau sekali pengukuran saja yang kemudian
Alpha. Apabila hasil koefisien α lebih dari taraf signifikansi 0,60 maka
sedangkan apabila hasil koefisien α kurang dari taraf signifikansi 0,60 maka
a. Uji Normalitas
Uji yang bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
berdistribusi normal adalah ketika diketahui nilai sig lebih besar dari
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heterokedastisitas
Dimana :
a = Konstanta
pesaing.
berikut :
1. Internal layout
Merupakan keadaan tata letak ruangan didalam toko yang meliputi meja
ruangan, tata letak lampu dan volume musik di sound. Keadaan internal
layout yang baik dan benar dapat membuat konsumen merasa nyaman dan
menimbulkan perasaan ingin membeli selain itu pemilik toko pun bisa
Bagian luar toko yang unik dapat menarik perhatian konsumen untuk
singgah dan menimbulkan minat pembelian. Selain bagian luar yang unik,
desain yang menonjol pun dapat menjadi salah satu daya tarik konsumen
3. General interior
oleh konsumen. Display yang bagus ialah ketika dapat memberikan pilihan
menu ketika konsumen berada didalam toko, oleh karena itu suasana
Sehingga ketika konsumenmasuk kedalam toko , ada banyak hal yang akan
Variasi produk (produck mix) adalah kumpulan seluruh produk dan barang
yang ditawarkan penjualan tertentu kepada konsumen. Menurut Kotler dan Keller
1. Ukuran didefinisikan sebagai bentuk, model dan struktur fisik dari suatu
2. Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh
tampilan merupakan daya tarik produk yang dilihat secara langsung oleh
sesuatu yang terlihat dengan mata dan bersifat menarik konsumen untuk
pembelian dalam toko tersebut telah habis dirak maka dapat diisi lagi
produk dengan melihat kualitas yang ditampakkan. Semakin tinggi kualitas yang
43
ditawarkan perusahaan atas produk maka minat konsumen terhadap produk akan
besar. Menurut Sopiah dan Sangadji, (2016) kualitas produk terdiri dari beberapa
indikator, yaitu:
dikonsumsi.
7. Cafe Office Coffee adalah kedai kopi yang mempunyai tiga cabang
tingkat keefektifan pada suatu alat ukur atau media ukur guna
memperoleh data.
10. Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistic yang harus dilakukan
pada analisi regresi linier beganda yag berbasis ordinary lest square.
11. Uji Normalitas yaitu uji yang bertujuan untuk ngetahui normal atau
13. Uji Heterokedastisitas yaitu uji yang digunakan untuk menguji apakah
pengamatan lain.
15. Uji Parsial (uji t) adalah uji untuk mengetahui apakah masing-masing
16. Café Office Coffee Banjarmasin adalah kedai kopi yang didirikan
17. Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengukur dari
tingkat keefektifan pada suatu alat ukur atau media ukur guna
memperoleh data.
19. Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistic yang harus dilakukan
pada analisi regresi linier beganda yag berbasis ordinary lest square.
20. Uji Normalitas yaitu uji yang bertujuan untuk ngetahui normal atau
22. Uji Heterokedastisitas yaitu uji yang digunakan untuk menguji apakah
pengamatan lain.
24. Uji Parsial (uji t) adalah uji untuk mengetahui apakah masing-masing
Angger, P. S., & Nurafni, R. (2015). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat
Pembelian Ulang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 23(1), 136-143.
Assauri, S. (2018). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen.
Rajawali Pers.
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Perkebunan Kopi Indonesia. [Sumber data
produksi dan konsumsi kopi di Indonesia].
Harjuno. (2018). Pengaruh Teknologi dan Sumber Daya Manusia Terhadap
Kualitas Produk. Jurnal Manajemen Teknologi, 17(2), 123-136.
Ichsannudin, A., & Purnomo, E. P. (2021). Pengaruh Variasi Produk Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Pemasaran, 19(1), 23-35.
Indrasari, R. (2019). Variasi Produk dan Keputusan Pembelian Konsumen pada
Toko Online Fashion di Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis dan
Kewirausahaan, 8(1), 25-34.
Kotler, P. (2017). Manajemen Pemasaran (15th ed.). Erlangga.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2015). Principles of Marketing (16th ed.). Pearson.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2017). Manajemen Pemasaran (15th ed.). Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2018). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Meldarianda. (2018). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keadaan Emosi
Pembeli. Jurnal Manajemen Pemasaran, 16(2), 123-135.
Mikell P. Groover. (2018). Product Design and Development. John Wiley & Sons.
Pan, C. I., Su, Y. J., & Chiang, W. T. (2018). How Store Atmosphere Influences
Perceived Value and Behavioral Intentions: The Moderating Role of
Perceived Crowding. Frontiers in Psychology, 9, 2074.
Purba, S. A. (2019). Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Supermarket Carrefour Medan Plaza. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(2), 234-245.
Sopiah, & Sangadji, E. M. (2016). Manajemen Pemasaran: Pendekatan Strategi.
PT Refika Aditama.
Utami. (2016). [Judul Tidak Diketahui]. (Tidak ada informasi lebih lanjut tentang
referensi ini).
46
47
Dian Retno Intan. (2021). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Dan
Loyalitas Konsumen.
R. Iim Takwim. (2022). Pengaruh kualitas layanan dan store atmosphere terhadap
customer loyalty.
Febby Febriani. (2021). Pengaruh Store Atmosphere Dan Kualitas Produk
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survey Pada Café Patroli Kopi
Karawang).
Israk Fabian Hasan. (2022). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Suasana Toko Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas