Anda di halaman 1dari 8

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling?

Mohon uraikan dengan singkat, padat,


dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran
penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat
merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Pak Eling adalah seorang guru yang mempunyai banyak tugas dan tanggung jawab yang besar bagi
sekolahan,sehingga sosial emosi pak eling yang mudah tersulut karena pak Eling juga sebagai wakil
kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid.
Sehingga saat mendapati siswa yang tidak sesuai dengan aturan pak Eling mudah tersulut emosi.

Kompetensi sosial emosional yang dibutuhkan Bapak Eling ialah mindfulness (kesadaran penuh) yang
akan memunculkan kesadaran diri. Pak Eling seharusnya bertanya bertanya kepada siswa tersebut
kenapa mengerjakan tugas lain. Pak Eling juga harus memahami kondisi anak karena mungkin juga ada
tugas lain yang cukup mendesak sehingga anak tersebut terpaksa mengerjakannya.

Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan manajemen diri yang berupa
kesadaran diri dalam mengendalikan perasaan dan emosi beliau. Selain itu, Pak Eling juga harus mampu
menggunakan kesadaran sosialnya kepada siswa dengan memahami siswa yang barangkali pada saat
tersebut memiliki tugas lain yang mendesak harus dikerjakan, sehingga siswa tersebut terpaksa
mengerjakan saat pelajaran beliau. Pak Eling dapat pula menggunakan teknik STOP untuk
mengembalikan diri pada keadaan ini dengan keadaan penuh. Alasan saya adalah Pak Eling sebagai
seorang guru yang telah lama mengajar serta mendapatkan amanah sebagai wakil kepala sekolah tentunya
beliau adalah seorang yang memiliki KSE yang baik, namun karena pada saat yang bersamaan beliau
mengalami kelelahan dan harus memikirkan hal besar mengenai acara sekolah, hal ini menjadikan beliau
sedikit tidak dapat mengelola emosinya.

Saran saya bagi Pak Eling adalah saat sedang kelelahan dan menghadapi hal sulit, rehatkan diri sejenak,
tenangkan diri sejenak kemudian gunakan teknik STOP yaitu menghentikan sejenak kegiatan yang
dilakukan (dalam hal ini mengajar PKN), tarik napas yang dalam kemudian hembuskan selama beberapa
kali, merasakan hal yang terjadi pada tubuh dan mulai membuat pilihan, melanjutkan aktivitas kembali
dengan tenang. Salah satunya adalah dengan meminta maaf kepada siswa karena sudah memberikan
respon dengan nada tinggi dan menanyakan alasan siswa tersebut mengerjakan tugas lain saat pelajaran
beliau.

Jawaban saya

Adapun Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah Beliau adalah Seorang Guru yang Memiliki Tugas dan
tanggung jawab yang besar di sekolah sehingga beliau Kelelahan saat mengajar tiga kelas secara
berurutan sehingga social emosional Pak Eling mudah tersulut apalagi beliau memiliki rasa Kecemasan
yang tinggi dalam menghadapi Finalisasi Acara Ulang tahun Sekolah serta merasa kecewa karena salah
satu siswanya justru mengerjakan tugas lain yang bukan mata Pelajaran yang beliau ajarkan. Sehingga
saat mendapati siswa yang tidak sesuai dengan aturan, Pak Eling mudah tersulut emosi.
Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan manajemen diri yang berupa
kesadaran diri dalam mengendalikan perasaan dan emosi beliau. Selain itu, Pak Eling juga harus mampu
menggunakan kesadaran sosialnya kepada siswa dengan memahami siswa yang barangkali pada saat
tersebut memiliki tugas lain yang mendesak harus dikerjakan, sehingga siswa tersebut terpaksa
mengerjakan saat pelajaran beliau. Pak Eling dapat pula menggunakan teknik STOP untuk
mengembalikan diri pada keadaan ini dengan keadaan penuh. Alasan saya adalah Pak Eling sebagai
seorang guru yang telah lama mengajar serta mendapatkan amanah sebagai wakil kepala sekolah tentunya
beliau adalah seorang yang memiliki KSE yang baik, namun karena pada saat yang bersamaan beliau
mengalami kelelahan dan harus memikirkan hal besar mengenai acara sekolah, hal ini menjadikan beliau
sedikit tidak dapat mengelola emosinya.

Saran saya bagi Pak Eling adalah saat sedang kelelahan dan menghadapi hal sulit, rehatkan diri sejenak,
tenangkan diri sejenak kemudian gunakan teknik STOP yaitu menghentikan sejenak kegiatan yang
dilakukan (dalam hal ini mengajar PKN), tarik napas yang dalam kemudian hembuskan selama beberapa
kali, merasakan hal yang terjadi pada tubuh dan mulai membuat pilihan, melanjutkan aktivitas kembali
dengan tenang. Salah satunya adalah dengan meminta maaf kepada siswa karena sudah memberikan
respon dengan nada tinggi dan menanyakan alasan siswa tersebut mengerjakan tugas lain saat pelajaran
beliau.

Kasus 1

1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau kelelahan setelah mengajar tiga
kelas secara berurutan dan merasa khawatir atau cemas menghadapi finalisasi
acara hari ulang tahun sekolah serta merasa kecewa karena salah satu
siswanya justru mengerjakan tugas lain yang bukan mata pelajaran yang beliau
ajarkan.

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan manajemen diri
yang berupa kesadaran diri dalam mengendalikan perasaan dan emosi beliau. Selain itu, Pak
Eling juga harus mampu menggunakan kesadaran sosialnya kepada siswa dengan memahami
siswa yang barangkali pada saat tersebut memiliki tugas lain yang mendesak harus dikerjakan,
sehingga siswa tersebut terpaksa mengerjakan saat pelajaran beliau. Pak Eling dapat pula
menggunakan teknik STOP untuk mengembalikan diri pada keadaan ini dengan keadaan
penuh. Alasan saya adalah Pak Eling sebagai seorang guru yang telah lama mengajar serta
mendapatkan amanah sebagai wakil kepala sekolah tentunya beliau adalah seorang yang
memiliki KSE yang baik, namun karena pada saat yang bersamaan beliau mengalami kelelahan
dan harus memikirkan hal besar mengenai acara sekolah, hal ini menjadikan beliau sedikit tidak
dapat mengelola emosinya.

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah saat sedang kelelahan dan menghadapi hal
sulit, rehatkan diri sejenak, tenangkan diri sejenak kemudian gunakan teknik
STOP yaitu menghentikan sejenak kegiatan yang dilakukan (dalam hal ini
mengajar PKN), tarik napas yang dalam kemudian hembuskan selama beberapa
kali, merasakan hal yang terjadi pada tubuh dan mulai membuat pilihan,
melanjutkan aktivitas kembali dengan tenang. Salah satunya adalah dengan
meminta maaf kepada siswa karena sudah memberikan respon dengan nada
tinggi dan menanyakan alasan siswa tersebut mengerjakan tugas lain saat
pelajaran beliau.

Kasus 2

Pertanyaan

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan


singkat, padat, dan jelas
2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri
berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari,
bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi
tersebut? Jelaskan alasan Anda

Jawaban
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah beliau mendapatkan amanah dan
tanggung jawab dan tugas yang banyak dalam waktu yang bersamaan yang
menjadikan beliau kewalahan. Akibatnya, beliau tidak mampu menentukan
skala prioritas antara menyiapkan pembelajaran untuk esok hari dan
mengirimkan proposal yang selambat-lambatnya lusa

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional dan
manajemen diri yang berupa pengambilan keputusan yang bertangung jawab,
di mana dalam hal ini adalah dengan menentukan skala prioritas. Proritas
utama adalah melaksanakan tugasnya sebagai guru yaitu menyiapkan dan
mengunduh pembelajaran PKN yang akan digunakan esok hari. Setelah
mengajar, beliau memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan
pengaturan anggaran dalam proposal hari ulang tahun sekolah sudah tepat
kemudian mengirimkannya kepada kepala sekolah. Hal ini menjadi prioritas
kedua karena duedatenya masih hari berikutnya. Alasannya, seorang guru
harus dapat menentukan skala prioritas untuk menghasilkan keputusan yang
bertanggung jawab, sehingga sebanyak apapun amanah yang diberikan, semua
dapat diselesaikan.

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah beliau dapat mengoptimalkan kompetensi
sosial emosional yang berupa keterampilan berelasi. Hal ini dapat dilakukan
karena dalam kepanitiaan beliau adalah seorang ketua dan tentu saja dalam
kepanitiaan tersebut memiliki tim. Pak Eling dapat berkolaborasi dengan tim
untuk memastikan kebenaran isi proposal setelah musyawarah sebelum dikirim
kepada kepala sekolah sehingga tugas Pak Eling menjadi lebih ringan dan
terbentuk hubungan-hubungan yang sehat dan suportif dengan rekan di sekolah
termasuk dengan siswa.

Kasus 3

Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam
mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah
seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak
mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling
bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam
kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan.
Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai
konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta
keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam
pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan
konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas .

Pertanyaan

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan


singkat, padat, dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan
kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana
Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut?
Jelaskan alasan Anda.

Jawaban
1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau merasa kecewa pada salah satu
siswanya yang berprestasi namun tidak mengumpulkan tugas dengan alasan
kelelahan latihan menghadapi lomba. Beliau berasumsi bahwa seharusnya siswa
tersebut harus dapat membagi waktu antara lomba dan pelajaran.

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang
berupa kesadaran sosial, di mana Pak Eling selayaknya memahami kondisi
siswa tersebut daru sudut pandang siswa sekaligus atlet yang dapat
mengharumkan nama sekolah, kemudian berempati dengan memberikan
dispensasi yang berupa tenggat waktu pengumpulan tugas. Alasannya, ketika
Pak Eling mampu menciptakan lingkungan belajar (dalam hal ini pembelajaran
PKN di kelas) dan mendukung pengembangan kompetensi siswa, diharapkan
siswa tersebut dapat nyaman belajar dan tetap berprestasi.

3. Saran saya bagi Pak Eling adalah meningkatkan kepekaan sosial terutama
kepada siswa dan memberikan perhatian pada kondisi saat sekarang
dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan terhadap siswa
yang sedang mempersiapkan lomba. Beliau juga sebaiknya mengelola emosi,
pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi (dalam hal ini
fokus pada penilaian tugas PKN dan persiapan acara besar sekolah) sehingga
mencapai tujuan pembelajaran dan kegiatan dapat tercapai.

Kasus 4

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak
Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal
yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena
isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak
melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan
budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus
melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal
tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini
akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal
ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau
mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi
proposal.

Pertanyaan

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan


singkat, padat, dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi
berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari,
bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi
tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Jawaban
1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah marah dan kecewa karena
harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara serta merevisi
ulang proposal

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang
berupa keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab. Karena kegiatan acara sekolah tersebut merupakan kegiatan bersama
maka seluruhnya harus dilakukan secara bersama. Di sinilah peran Pak Eling
selaku ketua dituntut kembali untuk me-manage timnya agar dapat melakukan
upaya koordinasi dan revisi proposal secara bersama dengan mengurangi
potensi terganggunya tugas utama sebagai seorang guru. Alasannya, dalam
setiap kegiatan berorganisasi, konflik dan perbedaan pendapat memang sering
terjadi. Hal ini menuntut Pak Eling dan tim untuk dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan cara yang bijaksana sehingga keputusan yang
dihasilkan adalah keputusan yang baik, mengakomodir aspirasi warga sekolah
dan dapat dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA

 Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1


 Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional-Ki Hadjar
Dewantara
 Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif
3. Saran saya kepada Pak Eling adalah fokus dengan masukan dari kepala
sekolah dan berkolaborasi dengan tim acara untuk melakukan revisi proposal
agar acara ulang tahun sekolah dapat berjalan dengan baik

Kasus 5

Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat
pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab
ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih
untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil
sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,
setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling
merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang
harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat
menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah
dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun.
Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.

Pertanyaan

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan


singkat, padat, dan jelas.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang
sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasi
tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

Jawaban
1. Situasi yang dihadapi Pak Eling adalah beliau merasa kewalahan dengn
banyaknya tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah yang berakibat
pada menurunnya kinerja beliau sebagai seorang guru. Awalnya beliau sangat
antusias dan tertantang dengan tugas yang diberikan, namun seiring
berjalannya waktu dan banyaknya tugas yang membuat beliau kelelahan,
menjadikan munculnya keinginan untuk mengundurkan diri

2. Pak Eling dapat merespon situasi dengan kompetensi sosial emosional yang
berupa kesadaran diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Sebagai seorang guru, Pak Eling harus memahami nilai-nilai diri sendiri, dan
bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi, dalam hal ini
sebagai guru dengan banyak tugas tambahan. Hal ini sangat diperlukan agar
beliau tetap dapat mengelola emosi dan perasaannya di saat menjalankan
amanah yang begitu banyak. Pak Eling juga harus mempertimbangkan baik-
baik keputusan yang diambil serta mengkomunikasikan dengan kepala sekolah
agar keputusan yang diambil tidak merugikan Pak Eling dan pihak lain.

3. Saran saya kepada Pak Eling adalah melakukan refleksi diri kemudian
berkomunikasi dengan kepala sekolah mengenai permasalahan yang dihadapi
(kewalahan dengan banyaknya tugas tambahan) agar memperoleh solusi
terbaik, membagi waktu apabila memperoleh tugas tambahan serta berani
menolak tugas yang diberikan apabila memang sudah memiliki tugas
tambahan lain. Selain itu, Pak Eling juga memprioritaskan tugas utama sebagai
seorang guru yaitu memberikan pembelajaran terbaik untuk murid-muridnya.

Bapak Eling dihadapkan pada situasi merasa kewalahan dengan tugas tambahan di sekolah. Awalnya
tugas tambahan tersebut membuat dirinya merasa tertantang dan bermotivasi tinggi, namun semakin
banyak tugas yang dia terima menjadikan bumerang buat dirinya sendiri sehingga kualitas mengajarnya
menurun, sehingga Bapak Eling memutuskan untuk memundurkan diri. Pengambilan Keputusan yang
Bertanggung Jawab, merupakan kompetensi sosial emosional yang diperlukan Bapak Eling

2. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab, merupakan kompetensi sosial emosional


yang diperlukan Bapak Eling. Keputusan yang diambil bapak Eling untuk mengundurkan diri
perlu dipertimbangkan secara baik. Tugas tambahan yang menjadi beban bisa dibicarakan
dengan kepala sekolah.

Hal yang perlu dilakukan pak Eling adalah

1). melakukan refleksi diri dengan metode STOP,

2). berdiskusi dengan kepala sekolah agar mendapat solusi yang terbaik.

3). Memanagemen waktu secara baik, membagi waktu dan bila ada tugas tambahan yang diberikan
4). Memberikan pertimbangan kepala sekolah untuk berbagi beban ke guru lain jika ada acara besar

5). Tetap menjaga dan menjadi guru yang baik, mencerdaskan anak didik,

6). melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai