Anda di halaman 1dari 154

1|Page

Nurliana, Fiqih Ibadah


Dr. Nurliana, SHI., MA

FIQIH IBADAH

PENERBIT
LPPM STAI DINIYAH P E K A N B A R U
2021

ISBN 978-623-92169-7-9

2|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Nurliana

Fiqih Ibadah / Nurliana – Ed.1. Cet. Pertama.

Pekanbaru : 1 November 2021.

LPPM STAI Diniyah Pekanbaru 2021

140 hlm,

ISBN : 978-623-92169-7-9

Editor : Miftah Ulya


Penyunting : Bang Naldi
Desain sampul dan tata letak : Bang Naldi
Penerbit : LPPM STAI Diniyah Pekanbaru

Redaksi :

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 100 Sukajadi Pekanbaru


Telp. 0813 6568 7847
Email. fesrifarihah2013@gmail.com

Cetakan Pertama
Hak Cipta dilindungi Undang-undang

3|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
PENGANTAR PENULIS

Ilmu keislaman tidak lekang dimakan waktu dan


usia, umat Islam membutuhkan kehadiran nilai-nilai
keislaman dalam menjalani dinamika kehidupan sembari
pengabdian kepada yang Maha Kuasa Allah swt.
Hukum-hukum Allah lebih banyak diuraikan dalam ilmu
fiqih.
Tulisan ini diberi judul “ Fiqih Ibadah” kajian di
dalamnya mengkaji masalah ibadah. Dengan harapan
kehadiran buku “Fiqih Ibadah” bisa memberi
pemahaman dan panduan dalam menjalankan ibadah
sehari-hari.
Tulisan dalam buku ini diformulasikan dalam
bentuk yang sederhana dan mudah dipahami. Penulis
menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan,
kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan
untuk mendekatkan pada kesempurnaan, kesempurnaan
hanya milik Allah swt. Terima kasih kepada kedua
orang tua; H. Muslim Bin Yusuf, Ibunda Fitrianis Binti
Muhammad Khusus kepada pak Febri Giantara, M.Pd.
yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku ini.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat
hidayah-Nya bagi para hamba yang senantiasa
mengharap petunjuk-Nya. Amin !

Pekanbaru, 1 November 2021


Wassalam Penulis
Ttd.
Dr. Nurliana, SHI, MA

4|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
DAFTAR ISI

BAB I MEMAHAMI FIQIH


A. Memahami Fiqih…………………….. ……………1
B. Tujuan Mempelajari Fiqih……………………...… 7

BAB 2 HUKUM-HUKUM FIQIH………………… 9

A. Memahami Hukum-Hukum Fiqih …………… 9


B. Hukum Taklifi ………………………...……… 11
1. Wajib…………;;…………..……………... 11
2. Sunnah…………………….………...……. 13
3. Haram……………………….……...……. .14
4. Makruh……………….…….…..……….. . 15
5. Mubah……………………………..……… 17
C. Hukum Wad’i ……………………...……….. 18

BAB 3 TAHARAH
A. Memahami Taharah ………………….…………... 21
B. Memahami Najis ………………….…………….... 22
C. Memahami Jenis Air ………………..……………..26
D. Hikmah Taharah …………………..……………… 28

5|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 4 AZAN DAN IQOMAH
A. Pengertian Azan dan Iqamah……….………. 33
B. Lafaz Azan dan Iqamah …………….……… 34
C. Ketentuan Azan dan Iqamah……….………...36

BAB 5 SHOLAT WAJIB


A. Dasar Hukum Sholat ……………………….…….39
B. Syarat Dan Rukun Sholat…………………….….. 45
C. Bacaan Dalam Shalat………………….…….. 47
D. Hal Yang Terkait Sholat Wajib……..….…… 57
E. Cara Sholat Jamak dan Qashar …………...… 61

BAB 6 SHOLAT SUNNAH


A. Memahami Sholat Sunnah……………….…….… 68
B. Jenis Sholat Sunnah ………………….….. 69
C. Keutamaan Sholat Sunnah………….…… 71

BAB 7 PUASA WAJIB


A. Dasar Hukum…………………………….. 75
B. Ketentuan Puasa …………………………. 78

6|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 8 PUASA SUNNAH
A. Memahami Puasa Sunnah dan Jenisnya… 84
B. Puasa Perspektif Kesehatan……………… 85

BAB 9 ZAKAT FITRAH


A. Defenisi dan Syariat Zakat……………………… 90
B. Dalil Distribusi Zakat…………………………... 91

BAB 10 ZAKAT MAAL


A. Defenisi Zakat Maal …………………… 94
B. Jenis Harta Zakat ……………………… 100
C. Cara Penghitungan Zakat Profesi …………

BAB 11 HAJI
A. Pengertian Haji………………….……. 109
B. Orang Yang Wajib Haji………..……… 110
C. Rukun Haji………………………..…… 110
D. Kewajiban Haji……………...……...………111
E. Sunnah Haji ……………………...…..…113
F. Pelaksanaan Haji……………………….….. 116
G. Hikmah Haji……………………..…….. 121

7|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 12 UMRAH

A. Memahami Umrah………………….…. 123


B. Rukun Dan Wajib Umrah…………………..123
C. Ketentuan Pelaksanaan Umrah…………124
D. Larangan Ihram …………………………….125

BAB 13 MANFAAT IBADAH

A. Kesehatan Jasmani…………………………..… 131


B. Kesehatan Rohani…………………………….... 136

DAFTAR KEPUSTAKAAN

8|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 1
MEMAHAMI FIQIH

A. Memahami Fiqih

Sumber utama ajaran Islam ialah Alqur’an dan


hadis yang sering disebut syariat, banyaknya jumlah ayat
dalam Alqur’an dan banyak jumlah hadis, tentu perlu
memahami metode ilmiah dalam memahami Alqur’an
dan hadis, pemahaman yang dimaksud ialah fiqih dan
orang yang paham tentang fiqih disebut Faqih. Fiqih
suatu disiplin keilmuan dalam Islam. yang menjelaskan
lebih spesifik tentang hukum-hukum yang terkandung
dalam Alqur’an dan hadis. Dengan menguasai ilmu fiqih,
ajaran Islam bisa dipahami dengan baik. Memahami
ajaran Islam jika hanya berpegang pada Alqur’an dan
hadis dengan mengabaikan ilmu fiqih, dimungkinkan
akan terjadi penyelewengan makna yang terdapat dalam
Alqur’an dan hadis khusus ayat dan hadis yang
berimplikasi hukum-hukum syari’ah.

9|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
Menurut analisis penulis bahwa fiqih merupakan
ruang yang urgen untuk dipelajari, dengan mempelajari
fiqih akan bisa memahami hukum Islam sehingga bisa
beraktivitas dan beribadah secara jelas dan benar tanpa
ada keraguan. Ilmu fiqih penting untuk dipelajari guna
memahami ajaran Islam baik aspek ibadah, muamalah,
sosial kemasyarakatan, pernikahan, hubungan
kekeluargaan, pidana dan lainnya.
Umumnya umat Islam tidak menguasai berbagai
disiplin ilmu seperti tafsir, ilmu hadis, bahasa Arab,
balaghah, ilmu mantiq dan lainnya walaupun ini juga
bagian ilmu yang harus dikuasai bagi umat Islam. Namun
berbeda dengan ilmu fiqih setiap umat Islam harus
mengetahui dan memahami karena erat kaitannya dengan
aktivitas sehari-hari. Sulit untuk beribadah dengan benar
ketika tidak memahami fiqih ibadah seperti thaharah,
sholat, puasa, zakat dan segala seluk beluknya dalam
fiqih.
Memahami fiqih dimulai dari defenisi. Secara
harfiah fiqih berasal dari bahasa Arab yang artinya ,‫الفهم‬
‫ العلم‬artinya paham, berilmu maksudnya pemahaman

10 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
yang mendalam terhadap sesuatu hal. Secara istilah, fiqih
yaitu suatu ilmu yang mempelajari ketetapan hukum
Islam yang dipahami malalui dalil dari Alqur’an dan
hadis. Fiqih merupakan memahami sekumpulan hukum
yang disyariatkan dalam Islam mencakup amalan
mukallaf (orang yang dibebankan ketentuan syari’at) atau
orang yang sudah baligh, berakal sehat, yang dibebankan
ketentuan syariat padanya. Orang yang paham tentang
hukum Islam disebut Faqih.
Setiap muslim membutuhkan fiqih (ilmu tentang
hukum syari’at) sebagai referensi fundamental dalam
kehidupan beragama, untuk mengetahui hukum wajib,
sunnah, haram, makruh dan mubah dari segala perbuatan
makallaf. Mempelajari ilmu syari’at dan
mengajarkannya merupakan kewajiban bagi setiap
mukallaf berdasar Q.S. Attaubah [9] : 122
 ⧫◆
⧫❑⬧☺
  ◆
  ⧫⧫ ❑◼⬧
 ⬧
⬧
 ❑⧫◆
11 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah

◆
⬧ ⧫❑⬧
⬧ ❑➔◆
⧫⬧ ➔⬧

Tidak seharusnya setiap mukminin pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-
tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Berlandaskan hadis Rasulullah saw.


‫طلب العلم فريضة على كلى مسلم ومسلمة‬
)‫(رواه ابن عبد البر‬
Menuntut ilmu merupakan sesuatu yang
difardhukan terhadap kaum muslim dan muslimat.
(HR. Ibnu Abdil Barr)

Hadis di atas dipahami yaitu Islam mewajibkan


umatnya agar berilmu pengetahuan, memahami jalan
kemaslahatan dan kemanfaatan, mengenal hakikat alam,
dan menganalisis pengalaman yang didapat baik
kaitannya dengan aqidah, ibadah, muamalah dan lainnya

12 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
yang terkait dengan fenomena kehidupan. Kewajiban
menuntut ilmu disini menurut analisa penulis yaitu
menuntut ilmu-ilmu agama dan mengimplemetasikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ketaatan,
menjalankan ibadah, muamalah dan hal yang terkait
dengannya sesuai tuntutan ajaran agama Islam. Menuntut
ilmu duniawi merupakan suatu keharusan bukanlah
kewajiban karena bersifat permanen, seiring berjalannya
waktu ilmu duniawi selalu mengalami perubahan, maka
keharusan bagi kita umat Islam memahami dan
mengikuti perkembanggannya karena kita juga dituntut
untuk mengikuti perkembangan zaman. Jika
meninggalkan dan tidak peduli dengan ilmu duniawi
maka kemungkinan akan ditinggalkan zaman. Mengikuti
perkembangan ilmu yang bersifat duniawi dan tidak
menentang ketentuan hukum syari’at.
Dalil menuntut ilmu juga Q.S. Almujadalah : 11
 ⬧⧫
❑⧫◆ ⧫
⧫◆ 
➔ ❑➔
◆  ◆

13 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫❑➔☺➔⬧ ☺
 
Allah meninggikan derajat orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Q.S. Azzumar [39] : 9


❑⧫  ➔
⧫❑⬧➔⧫ ⧫
 ⧫◆
☺  ⧫❑☺◼➔⧫
❑ ⧫⧫
 ⧫
Katakanlah: "Samakah orang-orang yang berilmu
pengetahuan dengan orang yang tidak berilmu
pengetahuan?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.

Memahami ilmu agama dan


mengimplementasikan dalam kehidupan merupakan
ending dari tujuan pendidikan, dengan ilmu seseorang
akan selamat jalan hidupnya karena ilmu merupakan
nuur atau cahaya, penerang kehidupan. Dengan
memperoleh ilmu ia akan menjagamu, sementara dirimu

14 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menjaga harta, ilmu diberikan kepada orang lain
mendapatkan pahala, sedangkan harta akan berkurang.
Dengan demikian memahami fiqih berarti
memahami ilmu-ilmu syariat, tidak sekedar paham
namun dipraktekkan dalam kehidupan sebagai ketaatan
terhadap perintah Allah swt.

B. Tujuan Mempelajari Fiqih

Fiqih sebagai suatu disiplin ilmu yang


menjelaskan hukum-hukum yang terkandung dalam
Alqur’an dan hadis, dengan menguasai fiqih maka ajaran
Islam bisa dipahami dengan baik dengan memaknai ayat-
ayat dalam Alqur’an dan hadis-hadis hukum dalam hadis.
Diantara tujuan mempelajari fiqih, pertama,
memberi pemahaman-pemahaman agama Islam. Kedua,
memahami ketetapan hukum Islam terkait dengan
perbuatan manusia. Ketiga, untuk memperdalam
pengetahuan agama bidang aqidah, ibadah, muamalah
dan lainnya sehingga tidak buta arah dalam menjalankan

15 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kehidupan. Dengan mempelajari fiqih berarti
mempelajari dan memahami hukum Islam yang terkait
seluk beluk kehidupan umat manusia.
Fiqih merupakan suatu ilmu yang hadir
disebabkan rahmat Allah swt. dan kesungguhan para
imam mazhab. Fiqih telah menjadi salah satu sumber
penetapan syari’at. Upaya untuk menjaga berbagai
macam sumber syari’at yang terdapat dalam Alqur’an
dan hadis dengan berbagai macam perkembangan dan
perubahan yang sedang terjadi. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi hukum halal haram, demi menggapai
kemaslahatan bagi umat manusia dan memenuhi
kebutuhan mereka sepanjang zaman.
Seteleh melihat perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi umat Islam terkadang kesulitan dalam
memperoleh kebenaran pemahaman Islam seiring
pekembangan zaman modern., karena adanya dualisme
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan umum cenderung
menggirng pemikiran pada materialisme dan ilmu
pengetahuan agama pada dasarnya berlandaskan dari
syari’ah Islam. Terkadang sulit memfilter ilmu

16 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
pengetahuan ketika berhadapan dengan kepentingan
seiring perkembangan zaman. Karenanya umat Islam
mesti memahami hukum-hukum Allah yang telah
termuat dalam Alqur’an dan hadis Rasulullah saw.
melalui kajian fiqih. Fiqih lebih penekankan pada
tatacara pelaksanaan ibadah yang berorientasi pada
akhlak mulia, maka ibadah disyariatkan untuk
membersihkan jiwa serta menjauhkan manusia dari
kemungkaran.

BAB 2

HUKUM-HUKUM FIQIH

A. Memahami Hukum Fiqih (Syari’at)

Hukum fiqih merupakan sesuatu yang harus


dipahami dalam aktivitas ibadah, untuk membedakan
suatu perbuatan dengan perbuatan lainnya, antara
melakukan atau meninggalkan perbuatan ataupun
memilih antara melakukan atau meninggalkan. Dari

17 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
perbuatan yang dilakukan bisa memperoleh segudang
pahala, namun bisa juga berdosa ketika melanggar aturan
syariat.
Seiring perkembangan zaman, fiqih mengalami
perkembangan, namun tetap saja sumber hukum fiqih
berdasarkan dalil dari Alqur’an, hadis, ijma’ dan qiyas.
Fiqih tetap dipahami sebagai ketentuan Allah swt. yang
bersumber dari Alqur’an dan hadis.
Defenisi hukum syari’at

‫الحكم الشرعى وهو خطاب هللا تعالى المتعلَّقة بأفعال‬


‫المكلَّفي‬
‫على سبيل االقتضاء او تخيير او الوضع‬

Hukum syara’ ialah khitab Allah swt. terkait


melalui perbuatan mukallaf melalui jalan
iqtidha’ (yang dikehendaki) atau pilihan atau
wadhi’.

: ‫االقتضاء وهو طلب‬


. ‫ واجب‬- ‫ الفعل = طلب جاذما‬.1
‫طلب غير جاذما – سنة‬
18 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
. ‫الترك = جاذما – حرام‬.2
‫غير جاذما – مكروه‬
‫ او التخيير – مباح‬.3
Iqtidha’ (yang dikehendaki) yaitu tuntutan:
Pertama tuntutan untuk melakukan, jika tuntutan
itu mesti dilakukan maka lahir hukumnya wajib. Jika
tuntutan itu tidak mesti dilakukan maka lahir hukumnya
sunnah.
Kedua tuntutan untuk meninggalkan; jika
tuntutan mesti ditinggalkan maka lahirlah hukumnya
haram. Jika tuntutan itu tidak mesti ditinggalkan maka
lahir hukumnya makruh.
Ketiga takhyir (pilihan) antara melakukan atau
meninggalkan yang dikehendaki maka lahirlah
hukumnya mubah.
Melalui defenisi di atas lahir ketetapan hukum
taklifi dalam bentuk tingkatan wajib, sunnah, haram,
makruh dan mubah.

B. Pembagian Hukum Taklifi :

1. Wajib

19 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Wajib ialah suatu perbuatan yang berpahala
dilakukan dan berdosa bila ditinggalkan. Seperti
perintah sholat, wajib melakukannya, ketika ditinggalkan
akan berakibat berdosa.
Allah swt. Berfirman dalam Q.S. Annisa [4] : 103
❑☺⬧
  ◼❑◼
⧫ ◼❑◼
✓⬧☺ ◼⧫
❑➔❑ ⧫
Maka tunaikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
ialah fardhu yang waktunya ditentukan terhadap
orang yang beriman.

Q.S. al-Isra’ : 78
◼❑◼ 
▪☺ ❑→
 ◼
⧫◆➔◆ 
  
 ⧫◆➔
 ❑⧫ 
Tunaikanlah shalat setelah matahari tergelincir
hingga gelap malam dan (dirikanlah shalat)
subuh. Sesungguhnya shalat subuh disaksikan
(para malaikat).

20 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Fardhu dan wajib dipahami dengan maksud dan
tujuan yang sama dalam pandangan mayoritas ulama.
Namun berbeda menurut mazhab Hanafiah. Mereka
mendefenisikan fardhu dengan tuntutan yang mesti
dilakukan makallaf (orang yang dibebankan hukum)
dengan tuntutan yang pasti dengan dalil qat’i (ayat
Alqur’an). Berbeda halnya dengan wajib, merupakan
suatu tuntutan yang mesti dilakukan melalui dalil yang
zhanni. Namun mayoritas ulama menganggap fardhu dan
wajib itu sama (muradif).

2. Sunnah

Sunnah ialah sesuatu yang berpahala melakukan


dan tidak berdosa meninggalkannya. Kata-kata sunnah
muradif dengan mandub, nafilah, mustahab, ihsan,
tatawu’, murghab fih.

Sunnah terbagi pada 3 bentuk ;


a. Sunnah muakad, yaitu suatu perintah
sunnah yang sangat ditekankan kepada mukallaf seperti
21 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
melakukan sholat sunnat jum’at, rawatib, sholat sunnat
dua hari raya, sholat tarawih, dan sholat sunnat dhuha.
Perbuatan yang bersifat umum seperti
mengumandangkan azan dan iqomah.

b. Sunnah masyru’ yaitu suatu perintah


sunnah yang disyariatkan sesuai syariat yang dibawa oleh
Nabi Muhammad, contohnya puasa disunnahkan pada
hari senin dan hari kamis, berpuasa tiga hari setiap
pertengahan bulan, puasa 6 hari bulan syawal, puasa
arafah dan lainnya.
c. Sunnah zaidah, yaitu perintah sunnah
yang disyariatkan tetapi sifatnya pelengkap, hendaknya
diikuti juga, ternyata dibalik sunnah zaidah banyak
hikmah yang terkandung di dalamnya seperti, makan,
minum, tidur. Setelah dilakukan reseach ternyata sangat
berpengaruh terhadap kesehatan fisik ketika mengikuti
petunjuk yang diajarkan Rasulullah saw. seperti adab
minum disunnahkan untuk duduk, setelah dilakukan
penelitian ternyata berpengaruh terhadap kesehatan fisik,
hikmahnya agar terhindar dari kencing batu, karena jika
minum berdiri maka air yang diminum langsung

22 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
mengalir ke lambung, sehingga lambung tidaklah terlalu
kuat menahan air yang begitu banyak diminum, namun
jika mengikuti perintah adab minum yang disunnahkan
dengan cara duduk, maka air akan mengalir ke rongga-
rongga tubuh sehingga lambung akan longgar.

3. Haram

Defenisi haram yaitu sesuatu yang berpahala


kalau ditinggalkan dan berdosa ketika dilakukan melalui
dengan tuntutan yang jelas berdasarkan dalil yang qat’i.
Firman Allah swt. Q.S. al-Maidah [5] : 38
◆
➔⬧◆
❑➔⬧⬧
⧫ ☺⧫
⬧⧫ ⧫ ☺
◆   
  ⧫
Pencuri laki-laki dan perempuan, potonglah
kedua tangannya (sebagai) balasan terhadap
sesuatu yang telah diusahknnya dan bentuk
siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha bijaksana.
Firman Allah Q.S. Al isra’ : 32

23 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
❑⧫⬧ ◆
  
◆◆ ⧫⬧⬧ ⧫
 
Dan jangan kamu dekati perbuatan zina;
Sesungguhnya zina merupakan perbuatan yang
keji merupakan suatu jalan yang buruk.
Ketentuan yang sudah diharamkan Allah swt.
seperti contoh di atas wajib dijauhi, ditinggalkan dan
pelakunya dihukum, siksa, perbuatannya dinamakan
maksiat orang yang melakukannya berdosa.
4. Makruh
Makruh ialah perbuatan yang berpahala
meninggalkannya dan tidak berdosa melakukkan
perbuatan tersebut. Makruh terbagi pada tiga bagian,
yaitu :

(1) Makruh Tahrim; adalah suatu tuntutan


syar’i supaya ditinggalkan melalui ketentuan yang jelas
berdasarkan dalil zhanni. Adapun hukumnya bagi yang
meninggalkan perbuatan mendapat pahala dan bagi yang
melakukan mendapat hukuman atau berdosa.

24 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Seperti hadis ahad:
- Membeli barang yang sedang ditawar orang lain.
- Meminta bertunangan dengan tunangan orang
lain
- Memakai emas atau sutera bagi laki-laki.

(2) Makruh Tanzih ialah suatu tuntutan


syaraat agar meninggalkannya. tidak mengisyaratkan
adanya hukuman, berpahala meninggalkannya dan tidak
berdosa melakukannya. Misalnya
- Makan daging kuda perang karena kuda
diperlukan untuk berperang.
- Berwudhu’ dengan air dari bejana sisa minuman
kucing atau burung
Akibat hukum dari makruh yaitu bagi yang tidak
melakukan memperoleh pahala, namun bagi yang
melakukan tidak berdosa.
(3) Khilaful Aula
Khilaful aula selain makruh tahrim dan makruh
tanzih yaitu melakukan yang lebih utama. Seperti
meninggalkan sholat dhuha bagi yang sering

25 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
melakukannya, maka yang lebih utama tidak
meninggalkan sholat dhuha.

5. Mubah

Mubah ialah suatu kebebasan yang diberikan


syara’ kepada mukallaf untuk melakukannya atau
meninggalkan. Salah satu qaidah dalam ushul fiqih ;

‫االصل فى االشياء اباحة‬


Hukum asal sesuatu itu mubah

Sesuatu dikatakan mubah selama tidak ada


pengharaman atau larangan, hukumnya tidak ada pahala
dan tidak pula dosa bagi yang melakukan dan
meninggalkannya. Apabil meninggalkan perkara mubah
menyebabkan kebinasaan, mendatangkan mudharat
(kerusakan), maka hukum mubah berubah menjadi wajib
atau sunnah karenakan sebab ataupun illat untuk
mendatangkan maslahat. Seperti makan hukumnya
mubah, boleh-boleh saja berdasarkan takaran dan
waktunya, namun jika seseorang sakit maag dan tidak
mau makan, secara alamiah kalau tidak makan maka

26 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sakitnya akan bertambah parah bahkan mungkin akan
meninggal, maka hukum makan berubah menjadi wajib.
Maka berlaku hukum fiqih.
‫ األمكان و األحوال‬, ‫تغير األحكام بالتغير األزمان‬
Hukum itu berubah tergantung waktu, tempat
dan keadaan.

C. Hukum Wad’i

Pengertian hukum wadh’i ialah ketentuan syara’


pada prinsipnya mengandung pengertian adanya sesuatu
sebagai ; sebab, syarat, atau penghalang.

1. Sebab )‫)اسباب‬
Seperti Firman Allah swt. Q.S. Almaidah : 6
 ⧫
⬧ ❑⧫◆
◼ ☺➔
❑◼
❑➔⬧
❑
◼ ⧫◆
⧫☺
❑⬧◆

27 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah

◼ →◼◆
✓⧫➔⬧
Menjalankan perintah sholat menjadi sebab
kewajiban untuk berwudhu’.

Firman Allah swt. Q.S. Albaqarah 185

َََ‫فَمَنََشَ َهدََمَنَكَمََ َالشَ َهرََفَلَيَصَمَه‬


Siapa saja yang melihat bulan (awal bulan
Ramadhan) maka hendaklah ia berpuasa.
Maksud dari ayat di atas, ketika umat Islam
melihat awal bulan Ramadhan menjadi sebab wajib
melaksanakan berpuasa.

2. Syarat ( ‫)شراط‬
Adanya unsur sengaja dan permusuhan sehingga
terjadi pembunuhan menjadi syarat diberlakukannya
hukum qisas. Adanya 2 orang saksi yang adil menjadi
syarat penyempurna akad perkawinan.

3. Penghalang ) ‫) ما نع‬

28 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Apabila berbeda agama antara yang mewariskan
dengan yang mewarisi maka menjadi penghalang untuk
tidak saling mewarisi.

Contoh
Hadis Rasulullah saw.

) ‫اليرث المسلم الكافر وال الكافر المسلم (متفق علييه‬

Tidak saling mewarisi antara orang Islam dengan


orang kafir, dan tidak pula antara orang kafir
dengan orang Islam. (H,R. Bukhari Muslim).

BAB 3
29 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
TAHARAH

A. Memahami Taharah

Defenisi Taharah menurut bahasa yaitu bersih,


suci dari kotoran atau najis. Menurut syara’ thaharah
berarti bersih dari hadas dan najis baik najis haqiqi atau
najis hukmi. Thaharah artinya usaha membersihkan
badan, pakaian, atau benda yang terkena najis dengan
cara tertentu yang telah ditetapkan syariat Islam.

Bersuci hukumnya wajib, jika dikaitkan dengan


ibadah. Seperti sholat, taharah merupakan syarat sah
sholat. Melaksanakan sholat harus bersih dari hadas dan
najis. Sholat merupakan ibadah rohani dan jasmani
secara vertikal. Hanya pantas didekati oleh orang-orang
yang suci. Pada dasarnya manusia cinta kebersihan,
tetapi banyak orang yang mengingkari fitrahnya. Orang-
orang yang senantiasa membersihkan dirinya disukai
Allah swt. dan terhindar dari berbagai penyakit kulit.

Sabda Rasulullah saw:

30 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
)‫اليقبل هللا الصَلة بغير الَّطهور (رواه مسلم‬
Allah tidak menerima sholat orang yang tidak suci
(HR. Muslim)

B. Memahami Najis

Untuk mengamalkan thaharah mesti terhindari


dari najis. Najis secara lughah artinya kotoran, lawan
dari suci. Menurut syara’ najis ialah sesuatu zat atau
benda yang menjijikkan yang menghalangi sahnya
ibadah. Misalnya, sholat terkena tahi dan kemih.
Thaharah dan najis sebagaimana halal dan haram
merupakan dua hal yang bertentangan, baik dalam
bentuk sesuatu yang dipakai seperti pakaian, tempat,
badan, makanan dan minuman. Pembagian najis terbagi
kepada 3 bentuk.

1. Najis Mukhaffafah / Ringan

Najis mukhaffafah yaitu najis ringan misalnya air


kencing bayi laki-laki maksimal usianya dua tahun
yang belum memakan makanan selain air susu ibu (asi).

31 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Untuk mensucikannya dengan cara memercikkan air
seperlunya pada benda yang dikenainya, tidak perlu
disiram, dibasuh atau digosok. Bayi laki-laki yang telah
memakan selain asi seperti makan nasi, bubur, makanan
tambahan pendamping asi, maka kencingnya harus
dibasuh dan sudah masuk pada kategori najis
mutawasitah (pertengahan).

2. Najis Mukhalazah / Najis Berat


Najis Mughalazah ialah najis berat seperti anjing
dan babi dari seluruh bagian tubuhnya, baik mati atau
hidup, kecuali sentuhannya dalam keadaan kering. Cara
membersihkannya dibasuh dengan air sehingga merata
dan diulangi sampai tujuh kali basuhan, basuhan
pertama disamak menggunakan debu suci, atau tanah
(disamak).

3. Najis Mutawasitah / Pertengahan

Najis mutawasitah yaitu najis pertengahan selain


najis mughalazah dan mukhaffafah. Misalnya, bangkai
binatang darat yang berdarah mengalir, darah, nanah,

32 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
semua cairan yang keluar dari kubul dan dubur selain air
mani, arak, daging binatang yang diambil dari binatang
hidup. Cara mensucikannya dengan cara dibasuh
berulangkali sampai hilang rasa, bau dan warna.
Ulama Kuffah meringankan urusan
membersihkan diri dari najis. Mereka memaafkan najis
mughalazah, kalau hanya sekedar dirham, dan
memaafkan najis mukhafafah, kalau hanya sekedar satu
seperempat tempat yang kena najis.
Imam Syafi’i hanya mema’afkan najis yang
sedikit dan tidak terlihat seperti istinja’, tahi lalat, darah
kutu. Menajiskan semua bentuk tahi binatang, kemih-
kemih dan sejenisnya. Pendapat Imam Syafi’i dalam soal
najis baik mengenai macam dan kadar, paling teliti
(ihtiyath) di antara pendapat-pendapat imam yang lain.
Imam Ahmad demikian juga pendiriannya,
pemahaman mazhabnya tidak menajiskan semua tahi
binatang dan kencingnya, dan memaafkan najis yang
sedikit yang sulit dihindari. Seperti memaafkan tahi dan
kemih yang sedikit dari semua binatang yang suci.

33 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Menurut Imam Ahmad, seseorang sholat dengan
tidak mngetahui ada najis di badannya, atau lupa
membersihkan, tidak wajib diulang sholatnya, hal ini
serupa dengan pandanga mazahab Imam Malik.
Hanifiah dan Syafi’iyah mewajibkan untuk
mengulangi sholatnya. Syafi’iyah dan Habaliyah dalam
suatu riwayat, menajiskan bagian badan bangkai yang
tidak berdarah. Menurut pendapat Asy-Syafi’i rambut
(bulu) sayap binatang mati adalah najis, karena dianggap
dari bangkai.

Najis Mutawasithah ada dua jenis :


1. Ainiyah ialah benda najis yang berwujud,
dibersihkan dengan cara zatnya dihilangkan ; rasa, bau
dan warna.
2. Hukmiyah, ialah kondisi najis yang tidak
bisa dilihat dan tidak berwujud seperti bekas kencing,
arak yang kering, melalui mengalirkan air ke tempat
najis sampai yakin zatnya sudah hilang.
Najis hukmiyah yang tidak terlihat, bila
menempel pada salah satu anggota tubuh manusia
seperti bekas kencing yang sudah kering dan tidak

34 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
terlihat lagi, namun belum dibersihkan, seseorang
kakinya dalam kondisi basah berjalan di atas bekas
kencing tadi, maka kaki tersebut sudah terkena najis.
Karena salah satunya basah menempel pada benda kering
yang menjadikan najis hinggap dan menempel.
Najis yang dimaafkan :
1. Darah binatang yang tidak mengalir. Contohnya
: darah nyamuk, darah kutu, darah jerawat dan
sejenisnya.
2. Kadar najis yang sangat sedikit .
3. Darah atau nanah kudis atau jerawat.
4. Debu bercampur najis dan sulit dihindari.

C. Memahami Jenis Air


Umat Islam senantiasa bersih dan suci, maka dari itu
umat Islam tidak terlepas dan harus menggunakan air tatkala
bersuci ataupun bersih. Dalam menggunakan air, air dibagi
menjadi empat bagian. Air sebagai alat untuk bersuci yang
paling utama, jenis air di antaranya:
1. Air Mutlak
Air Mutlak artinya air yang suci lagi mensucikan,
kondisi air yang belum terkontaminasi oleh apapun bisa

35 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dipakai untuk bersuci, seperti air hujan, air sungai, air laut,
air sumur. Air mutlak merupakan syarat air yang bisa
digunakan untuk wudhu’ dan mandi wajib menurut mazhab
Imam Syafi’i.
2. Air Makruh
Air Makruh ialah air yang suci dan bisa t mensucikan
tetapi makruh dipergunakan untuk ibadah Misalnya, air
musammas (air panas terkena sinar matahari, air yang
mengandung logam dan berkarat.
3. Air suci tetapi tidak bisa mensucikan
Air yang boleh diminum tetapi tidak sah untuk
bersuci. Misalnya air musta’mal (air sedikit tetapi telah
berobah sifatnya), air teh, air kopi dan sejenisnya, yang sudah
berubah sifatnya.
4. Air Mutanajis
Air mutanajis yaitu air yang sudah bernajis sehingga
tidak lagi bisa digunakan untuk mengangkat hadas, baik hadas
kecil maupun hadas besar. Air tersebut tidak lagi memenuhi
syarat digunakan untuk ibadah karena sudah terkena najis.
Makna lain dari air mutanajis yaitu terjadi perubahan pada air
disebabkan bercampur dengan suatu benda najis walaupun
sedikit.

36 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Air dua qullah (air banyak) tidak menjadi najis hanya
karena masuknya najis yang sedikit. Dengan memastikan tidak
terjadi perubahan pada air baik perubahan rasa, warna ataupun
baunya. Jika perubahan itu hilang dengan sendirinya atau
karena ditambahkan air lain dan tidak ada perubahan pada air
dari rasa, bau dan warna maka air tersebut adalah suci.
Perubahan air terjadi karena sebab minyak kasturi atau
menaburkan debu, maka air tersebut tidak suci. Air yang tidak
sampai dua qullah (sedikitnya air) bisa menjadi najis karena
ada najis yang menemempel walau sifatnya tidak berubah.
Seperti masuknya bangkai cicak ke dalam wadah air yang
sedikit sekalipun tidak merubah rasa, bau dan warna air, itu
sudah masuk pada kategori air yang terkena najis.

D. Hikmah Taharah

1. Hikmah Suci Dari Hadas dan Najis.

a. Menghindari penyakit kulit / kelamin


b. Agar selalu mengingat Allah.
c. Membiasakan hidup sehat dan bersih.
d. Menghindarkan diri dari hal keji dan munkar.
e. Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan.

2. Hikmah Wudhu’

37 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa hikmah yang diperoleh bagi seseorang yang
senantiasa dalam keadaan berwudu’ di antaranya:
1. Menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan
sebelumnya.
2. Pada hari kiamat muka orang yang berwudhu’
bercahaya.
3. Rezeki dan kekayaan yang berlimpah.
4. Bagian dari arribath (pertahanan) dari musuh.
5. Mengerjakan perintah Allah.

3. Hikmah Mandi
Mandi secara syara’t yaitu berniat dan meratakan air
ke seluruh tubuh untuk membersihkan hadas besar. Syarat
sholat baru sah apabila suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Untuk menghilangkan hadas besar yaitu melalui mandi
wajib, yaitu membasuh dan mengalirkan air ke seluruh tubuh
dimulai dari puncak kepala (ujung rambut) hingga ujung kaki.
Maksud dari mandi bukanlah mandi yang sering kita
lakukan setiap pagi dan sore hari, melainkan mandi yang
disebabkan beberapa hal seperti junub, haid, nifas, dan
sebagainya. Maka hukum mandi yaitu wajib. Berlandaskan
firman Allah swt. Q.S. Almaidah : 6 :
 ⧫
⬧ ❑⧫◆

38 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼ ☺➔
❑◼
❑➔⬧
❑
◼ ⧫◆
⧫☺
❑⬧◆

◼ →◼◆
◆  ✓⧫➔⬧
 
◆  ⬧
  
◆   ◼⧫
  ⧫◼
 ⧫
☺⬧
◼⬧ ◆
⧫ 
➔ ❑☺☺◆⧫⬧
❑⬧⬧ ⬧
→❑❑
⧫   ◆
➔◆  
⚫⧫  →◼⧫
 ⬧◆
⧫⬧
⧫☺➔ ▪◆
→➔⬧ ◼⧫
◼

39 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Wahai orang yang beriman, apabila kamu hendak
menunaikan shalat, maka basuhlah wajahmu dan
tanganmu hingga siku, dan sapu kepalamu dan (basuh)
kakimu hingga kedua mata kaki, dan jika kamu junub
maka mandilah, dan jika dalam kondisi sakit atau
musafir atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
mendapatkan air, bertayamumlah dengan tanah yang
(bersih); sapu wajahmu dan tanganmu dengan tanah.
Allah tidak bermaksud menyulitkannu, namun hendak
membersihkanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya
terhadapmu, agar kamu bersyukur.

Sebab mewajibkan mandi yaitu hubungan kelamin,


keluar mani, haid, nifas, wiladah. Rukun mandi yaitu niat,
membasuh badan, menghilangkan najis di badan, meratakan
air ke seluruh tubuh
4. Hikmah Tayamum
Tayamum adalah bentuk rukhsah atau keringanan dari
Allah swt. bagi yang akan melaksanakan ibadah namun tidak
mendapatkan air untuk bersuci, maka sebagai penggantinya
dilakukan tayamum dengan debu / tanah yang suci. Firman
Allah (QS. Almaidah : 6 lihat sebelumnya). Sebab yang
membolehkan tayamum.
40 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
1. Tidak diperoleh air atau airnya ada tetapi tidak cukup
untuk bersuci.
2. Mempunyai luka atau sakit, khawatir menggunakan
air penyakitnya bertambah, atau lama sembuhnya.
3. Air sangat dingin, diduga menimbulkan bahaya,
karena tidak sanggup mamanaskan terlebih dahulu.
4. Air ada namun khawatir keselamatan dan
kehormatan, harta, kehilangan teman, takut musuh.
5. Khawatir habis waktu sholat bila berwudhu’/ mandi.
6. Air sangat diperlukan kondisi airnya sedikit.

Esensi thaharah di antaranya; pertama,


menghilangkan semua bau busuk yang membuat tidak
nyaman. Kedua, agar fisik terasa segar, jiwapun semangat,
kesegaran tubuh sangat erat kaitannya dengan kebersihan
tubuh dan ketenteraman. Bila tubuh bersih maka jiwa ikut
semangat karena adanya kesegaran dan hilanglah kemalasan.
Ketiga, mensucikan diri dari hadas dan najis, merupakan
isyarat bagi kita untuk senantiasa mensucikan jiwa dari dosa
dan segala perbuatan yang keji.

41 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 4
ADZAN DAN IQAMAH

A. Defenisi Adzan dan Iqamah.

Adzan : merupakan panggilan untuk shalat lima


waktu. Hukum mengumandangkan adzan adalah sunnah
muakkad.

Syarat mengumandangkan azan:


a. Dikumandangkan oleh orang yang sudah tamyiz.
b. Dikumandangkan ketika masuk waktu shalat.
c. Dikumandangkan dengan urutan kalimat tertib.
42 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Iqamah : Hukum iqamah sunnah muakkad
dikumandangkan sebelum mendirikan sholat, bacaan
Iqamah sama dengan lafaz azan, lafaz Iqamah lebih
pendek dari bacaan azan, dan ada tambahan sedikit yaitu
lafaz; Qad qamatis Sholaaah(2x)

B. Lafaz Adzan dan Iqamah

1. Lafaz adzan.

‫الل أكبر – الل أكبر‬


Allah Mahabesar – Allah Mahabesar.

‫أشهد ان الاله اال هللا‬


Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.(2x)

‫أشهد ان مهمد الرسول هللا‬


Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad itu
utusan Allah.(2x)

‫حي على الصَلة‬

43 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Mari kita kerjakan shalat.(2x)

‫حيى على الفَلح‬


Mari kita menuju kebahagiaan .(2x)

‫الل أكبر الل أكبر‬


Allah Mahabesar – Allah Mahabesar.
‫ال اله اال هللا‬
Tiada Tuhan selain Allah.

Khusus adzan subuh, ada tambahan kalimat


setelah kalimat, Hanyya ‘ alal Falah. bunyi kalimat
tambahan tersebut adalah:
‫الصَلة خير من النوم‬
Shalat itu lebih baik dari pada tidur ( 2x)

2. Lafaz iqamah.
‫الل أكبر الل أكبر‬
Allah Mahabesar – Allah Mahabesar.

‫أشهد ان الاله اال هللا‬


Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah
selain Allah.
44 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
‫وأشهد ان مهمد الرسول هللا‬
Aku bersaksi sesungguhnya Nabi Muhammad utusan Allah.

‫حي على الصَلة‬


Mari kita kerjakan shalat.

‫حي على الفَلح‬


Mari kita menuju kebahagiaan .

‫قد قامت الصَلة‬


Sholat sudah sampai di tunaikan (2X)

‫الل أكبر الل أكبر‬


Allah Mahabesar – Allah Mahabesar.
‫ال اله اال هللا‬
Tiada Tuhan selain Allah.

C. Ketentuan Azan dan Iqamah.


Ketentuan apabila mendengar adzan dikumandangkan

1. Mendengarkannya dengan baik


2. Bergegas untuk menunaikan shalat.
3. Menjawab kumandang adzan tersebut.

45 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Cara menjawab adzan adalah sebagai berikut:
1. Menirukan bacaan muadzin (orang yang adzan)
untuk kalimat:
Allahu Akbar, Asyhadu anal ilaha illallah, Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah dan La ilaha illallah.
2. Untuk kalimat Hanya ‘ alash – Shalah dan Hanya
‘ alal Falah, cara menjawabnya adalah dengan
membaca lafaz :
‫الحول وال قوة اال بالل العلي العظيم‬
“ Tiada daya dan kekuatan keculai dengan pertolongan
Allah
Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung “

3. Untuk tambahan kalimat pada kumandang shalat


Shubuh, yaitu Ash – shalatu khairum minan
naum, cara menjawabnya adalah:

‫صدقت وبركت وأنا علي ذلك من الَّشاهدين‬


“ Engkau berkata benar dan berbuat kebaikan. Dan aku
termasuk orang yang bersaksi atas hal tersebut “

46 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa amaliah yang disunnahkan dalam
mengumandangkan adzan:
1. Dilakukan dalam keadaan suci dari najis dan hadas.
2. Dikumandangkan oleh orang yang memiliki suara
merdu.
3. Dikumandangkan sambil menghadap kiblat.
4. Memasukkan ujung jari ke lobang telinga.
5. Berjedah sejenak saat membaca kalimat adzan.
6. Berdoa setelah adzan, sebagai berikut:

‫اللهم رب هذه الدعوة التامة والصَلة القاءمة‬


‫أت سيدنا محمدا الوسيلة والفضيلة والشرف والدرجة‬
‫العالية الرفيعة وبعثه المقام المحمود الذي وعدته‬
‫انك التخلف الميعاد‬
“Ya Allah, Tuhan yang mempunyai panggilan yang
sempurna dan shalat yang tegak ini. Berikanlah kepada
tuan kami Muhammad kedudukan yang tinggi,
keistimewaan, kehormatan serta derajat yang tinggi dan
mulia. Berikanlah dia tempat terpuji yang telah Engkau
janjikan kepada-nya. Sesungguhnya Engkau tidak
pernah mengingkari janji “

Ketika iqamah dikumandangkan, kita dianjurkan


menjawab dengan jawaban iqamah juga pada setiap
47 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kalimat, hanya pada kalimat Qad qamatish – Shalah kita
dianjurkan untuk mulai bangkit dari tempat duduk dan
membentuk shaf shalat.

BAB 5
SHOLAT WAJIB

A. Dasar Hukum Sholat


Defenisi sholat menurut bahasa yaitu doa. Istilah
syara’ yaitu perkataan serta perbuatan dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam sesuai ketentuan yariat.
Ketentuan wajib sholat ditetapkan pada malam isra’
rentang waktu lima tahun sebelum hijrah begitulah
menurut pendapat yang masyhur dikalangan ulama.
Sholat hukumnya fardhu ain bagi setiap mukallaf (baligh
dan berakal). Sholat merupakan kewajiban yang

48 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
ditetapkan Allah swt. Firman Allah swt. Q.S. annisa’
[4] : 103.
◼❑◼  
◼⧫ ⧫
✓⬧☺
❑➔❑ ⧫

Sesungguhnya shalat difardhukan terhadap orang-orang
yang beriman melalui waktu yang telah ditentukan.
Firman Allah swt. Q.S. al-Hajj: 77
 ⧫
❑⧫◆
❑➔
→◆
◆
◆
❑➔➔◆
→➔⬧ ◆
 ❑⬧➔
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan.
Firman Allah swt. Q.S. al-Baqarah [2] : 43
❑☺◆ -
◼❑◼
❑➔◆◆
49 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼❑
⧫ ❑➔◆
 ⧫✓➔▪
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'

Firman Allah swt. Q.S. al-Mukminun : 1-2


◼ ⬧
 ⧫❑⬧☺
 ➔ ⧫
⧫❑➔ 

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya,

Dalil Hadis

‫االسَلم ان تشهد ان الاله ا َّال هللا واَّن محمدا رسول لل‬


‫وتقيم الصَلة وتؤتى الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت‬
)‫ان استطعت اليه سبيَلً (رواه مسلم‬

Islam itu didirikan atas lima perkara; yaitu bersaksi


bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah RasulNya, mendirikan sholat, membayarkan

50 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
zakat, berpuasa, dan menunaikan ibadah haji di Baitullah
bagi orang yang mampu. (HR. Muttafaqun Alaih).
 ➔
 
 ❑⧫⧫
◼ ⬧  ⬧
⬧⬧ ❑➔⧫ ◆
→ ⧫
✓
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika
mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan
mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang
sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya
akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap)
orang-orang dahulu ".

Kecuali orang murtad, bahwa orang murtad yang


kembali memeluk Islam wajib mengqadha seluruh
kewajiban yang telah ditinggalkan, untuk
memberatkannya.
Anak yang baliqh tidak wajib mengqadha sholat
yang ditingalkan, karena belum dikenai taklif walaupun
sholatnya sah. Demikian juga wanita haid dan nifas,
karena dalam kondisi tersebut mereka justru
diperintahkan untuk meninggalkan sholat. Orang gila
yang tidak murtad dan orang yang kehilangan
51 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kesadarannya tidak ada kewajiban melakukan sholat
kecuali setelah ia sadar.
Orang tua dan pihak yang berwenang wajib
memerintahkan anak yang sudah tamyiz, genap berumur
7 tahun untuk melaksanakan sholat. Meninggalkan
sholat bagi yang berumur 10 tahun, wali wajib
memukulnya bila meninggalkan sholat dengan pukulan
edukatif (mendidik) supaya terbiasa, terlatih
melaksanakan sholat.
Berdasar hadisr Rasulullah saw.

َ‫ََ«َمروا‬-‫صلىَ هللاَ عليهَ وسلم‬-ََ‫َّللا‬


‫قالَ قالَ رسولَ ه‬
َ‫أوالدكمَ بالصهالةَ وهمَ أبناءَ سبعََسنينَ واضربوهم‬
َ‫عليهاَ وهمَ أبناءَ عشرَ سنينَ وفرقواَ بينهمَ فى‬
.»َ‫المضاجع‬

Telah bersabda Rasulullah saw. : suruhlah anak-anakmu


mengerjakan sholat bila mereka telah berusia 7 tahun
dan pukullah jika meninggalkannya, bila mereka telah
berumur 10 tahun pisahkanlah mereka dari tempat tidur!
(H.R. Ahmad, Abu Daud dan Hakim yang mengatakan
hadis ini sahih atas syarat Muslim).

52 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Allah swt. mewajibkan sholat kepada Nabi
Muhammad dan umatnya pada malam isra’ dan mi’raj.
Isra’ adalah kenyataan yang menunjukkan kemuliaan
Nabi Muhammad dalam pandangan umat Islam,
kenyataan tersebut dilahirkan dengan memberikan
kewajiban shalat sebagai puncak ibadah kepada Nabi
Muhammad. Isra’ dilakukan sesudah Nabi dibersihkan
dan dipenuhi jiwanya dengan hikmah dan iman.
Bersesuaianlah bahwa malam itu disyari’atkan sholat
sebagai suatu ibadah yang dikerjakan sesudah diri bersih
dari najis, hadast, dan segala bentuk kotoran jiwa,
sesudah hati diisi dengan rasa takut, rasa harap dengan
memperbaharui taubat dari dosa. Isra’ juga dipahami
untuk melahirkan kemuliaan Nabi di mata malaikat dan
alam.
Sholat lima waktu bisa membawa pelakunya
berbuat adil dan mensucikan serta mendekatkan kepada
Allah swt. perbuatan sholat mencegah pelakunya dari
berbuat keji dan munkar. Firman Allah swt. Q.S. al-
Ankabut : 45

53 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
َّ ‫صَلة إ َّن ال‬
‫صَلة تنهى عن الفحشاء والمنكر‬ َّ ‫وأقم ال‬

Dirikanlah sholat sesungguhnya sholat mencegah dari


perbuatan keji dan munkar.

Sholat merupakan salah satu pilar agama Islam


yang menduduki peringkat kedua setelah syahadat.
Sholat yang dilaksanakan di awal waktu merupakan
amalan yang terbaik, meninggalkan sholat merupakan
perbuatan kufur. Sholat merupakan ibadah mahdhoh
pertama kali diwajibkan Allah swt. Sholat juga
merupakan seruan yang dikumandangkan Allah swt.
Kepada semua Nabi dan RasulNya.
Firman Allah QS. Ibrahim [14] : 40

➔ ◆
❑◼ 
 ➔ ◆
⬧⬧◆ ◆
 ⧫
Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-
orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku.

54 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Sholat yang difardhukan ada lima waktu, yaitu
sholat subuh, sholat zuhur, sholat ashar, sholat maghrib
dan sholat isya, yang kesemuanya diwajibkan begi
setiap muslim dan muslimah yang baliqh, berakal sehat,
dan dalam keadaan suci.
Diwajibkan bagi para orang tua untuk
mengajarkan sholat pada anak-anaknya laki laki maupun
perempuan.
⧫✓  ⬧⬧
⧫✓◼◆ ❑☺➔
⬧◆  ⧫❑⬧➔
 ☺⬧
◆❑☺
⧫◆ ◆
⧫→➔ ⧫✓◼◆

17. Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu
berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu
subuh,
18. Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi
dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu
kamu berada di waktu Zuhur.
Sholat yang diwajibkan yaitu sholat subuh, zuhur,
ashar, maghrib dan isya.

B. Syarat dan Rukun Sholat


55 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Syarat Wajib Sholat
1. Muslim
2. Baligh berakal sehat
3. Masuk waktu
4. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.

Syarat sah sholat yaitu:


1. Suci badan, tempat dan pakaian.
2. Sholat pada waktunya
3. Menutup aurat
4. Menghadap kiblat.
Apabila tidak mengetahui arah kiblat maka harus
bertanya kepada orang yang mengetahuinya, jika tidak
ada orang yang dapat menunjukkan, maka dibolehkan
untuk melakukan ijtihad menentukan arah kiblat tersebut
dan mengerjakan sholat dengan menghadap kearah yang
dianggap sebagai kiblat keadaan seperti ini sholatnya
tetap sah.
Rukun sholat yaitu ; niat, berdiri, takbiratul
ihram, membaca al-fatihah, ruku’ i’tidal, sujud, duduk
antara dua sujud, duduk untuk tasyahud kedua, membaca

56 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tasyahud akhir, membaca shalawat, mengucapkan salam,
tertib.

C. Bacaan Dalam Shalat

1. Niat Sholat Fardhu.


Shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Shalat
merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap
muslim. Sholat lima waktu (fardhu) disebut juga dengan
sholat Maktubah. Mengerjakan shalat lima waktu sehari
semalam, yaitu: subuh, zuhur, asar, magrib, isya.

Sebagai seorang muslim, kita mengerjakan shalat


sebanyak 17 rakaat dalam sehari semalam.
1. Shalat subuh kerjakan sebanyak 2 rakaat,
2. Shalat zuhur sebanyak 4 rakaat,
3. Shalat asar sebanyak 4 rakaat,
4. Shalat magrib sebanyak 3 rakaat,
5. Shalat isya sebanyak 4 rakaat.
Agar shalat kita sah, kita harus memahami niat
sebelum mengerjakannya. menghafal niat shalat dalam
bahasa Arab. Berikut adalah niat shalat lima waktu.
57 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
1. Niat shalat subuh.
/ ‫ مأموما‬/ ‫أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء‬
‫ ِل تعالى‬- ‫اما ًما‬
“ Ushallii fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati
adaa-an / makmuman / imaman -lillahi ta’aala”.

Artinya : Aku niat shalat fardu subuh dua rakaat


menghadap kiblat tuai / makmum/ imam- karena Allah
ta’ala.
2. Niat shalat Zuhur.

‫أصلي فرض الظهراربع ركعات مستقبل القبلة‬


‫ ِل تعلى‬- ‫اما ًما‬/‫مأموما‬/‫أدا ًء‬
“ Ushallii fardhazh-zuhri arba’a raka’atim mustaqbilal
qiblati adaa-an / makmuman / imaman-lillahi ta’aala”.

Artinya : aku niat shalat fardu zuhur empat rakaat


menghadap kiblat tunai / makmum/Imam -karena Allah
ta’ala.

3. Niat Shalat Asar


58 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
‫ ِل‬- ‫ اما ًما‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة أدا ًء‬
‫تعلى‬
“ Ushallii fardhal-‘ashri arba’a aaka’atim mustaqbilal
qiblati adaa-an / makmuman / imaman- llilaahi ta’aala “

Artinya : Aku niat shalat fardu asar empat rakaat


menghadap kiblat tunai / makmum/Imam -karena Allah
ta’ala.

4. Niat Shalat Magrib

‫القبلة‬ ‫مستقبل‬ ‫ركعات‬ ‫ثَلث‬ ‫المغرب‬ ‫فرض‬ ‫أص ل ي‬

- / /
‫أدا ًء مأموما اما ًما ِل تعالى‬
“Ushallii fardhal magribi tsalaatsa raka’atim
mustaqbilal qiblati adaan / makmum/ Imam lilaahi
ta’aala “
Artinya : Aku niat shalat fardu Magrib tiga rakaat
menghadap kiblat tunai/ makmum/Imam-
karena Allah ta’ala.

5. Niat Shalat Isya

59 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
/‫مأموما‬/‫أصلي فرض العشاء اربع ركعات مستقبل القبلة أدا ًء‬
‫ ِل تعالى‬- ‫اما ًما‬
“ Ushallii fardhal-‘isyaai arba’a raka’atim mustqbilal
qiblati adaan / makmum/Imam lilaahi ta’aala ”

Artinya : Aku niat shalat fardu isya empat rakaat


menghadap kiblat tunai / makmum/Imam- karena Allah
ta’ala.

Setelah mengetahui lafal niat, hendak juga


mempelajari beberapa bacaan yang terdapat dalam shalat.
Berikut ini akan disebutkan beberapa bacaan yang
terdapat dalam gerakan – gerakan shalat.

2. Berdiri Lurus Menghadap Qiblat

3. Takbiratul Ihram, gerakan ini adalah gerakan


pertama dalam shalat dimana seseorang megangkat
kedua tangan sampai ke telinga. Pada waktu inilah
seseorang membaca lafaz :
‫ألل أكبر‬
“ Allah Maha Besar “
60 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Dalam keadaan tetap berdiri dengan melipat
kedua tangan di dada, kita disunahkan membaca do’a
iftitah (pembuka). Bacaan do’a iftitah adalah :
‫ كبيرا والحمدِل كثيرا وسبحان هللا بكرة ً وأصيَل‬.‫الل أكبر‬
‫اني و َّجهت وجهي للذي فطر السموات واألرض حنيفًا‬
‫مسل ًما وما أنا من المشركين ان صَلتي ونسكي ومحياي‬
‫ومماتي ِل رب العالمين الشريك له وبذالك أمرت و أنا من‬
‫المسلمين‬
“ Allah Maha Besar dengan sebesar – besarnya, segala
puji bagi Allah dengan sebanyak banyaknya dan Maha
Suci Allah di waktu pagi dan sore. Sesungguhnya aku
menghadapkan mukaku kepada dzat yang menciptakan
semua langit dan bumi. Dengan tulus ikhlas sebagai
seorang Islam dan aku bukannya termasuk golongan
orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku seru kalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya karena
itu aku diperintahkan dan aku adalah termasuk golongan
orang-orang Islam “

Setelah membaca do’a iftitah, hendaklah membaca


surah Al-Fatihah. Membaca surah Al-Fatihah hukumnya
wajib, karena merupakan salah satu rukun shalat. Setelah

61 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
‫‪itu‬‬ ‫‪disunahkan untuk membaca ayat Alqur’an yang‬‬
‫‪lainnya.‬‬

‫‪4.‬‬ ‫‪Membaca Alfatihah‬‬


‫الرحيم‬
‫الرحمٰ ن َّ‬
‫ّٰللا َّ‬
‫ب سم ه‬
‫الحمد هِل رب العٰلمين‬
‫مٰ لك يوم الدين‬
‫ايَّاك نعبد وايَّاك نستعين‬
‫اهدنا الصراط المستقيم‬
‫صراط الَّذين انعمت عليهم ە غير المغضوب عليهم وال الض َّۤالين‬

‫‪Membaca bagian dari ayat Alqur’an seperti.‬‬


‫ۤال ۤمۚ ‬
‫ْبۚ ۛۚ فِ ْي ِهۚ ۛۚ هُدًىۚ ِل ْل ُمتَّ ِقيْنَ ۚ ‬
‫ۚ ري َ‬ ‫ۚ َل َ‬‫ۚ ال ِك ٰتبُ َ‬ ‫ٰذلِكَ ْ‬
‫اۚ رزَ ْق ٰن ُه ْمۚ يُ ْن ِفقُ ْونَ ۚ ۙۚ ۚ ‬ ‫ص ٰلوة َ‬
‫َۚ ومِ َّم َ‬ ‫ۚ ويُ ِق ْي ُم ْونَ ۚ ال َّ‬ ‫ب َ‬ ‫الَّ ِذيْنَ ۚ يُؤْ مِ نُ ْونَ ۚ بِ ْالغَ ْي ِ‬
‫اَلخِ َر ِةۚ هُ ْمۚ ‬ ‫ۚ و ِب ْ ٰ‬‫ۚ و َمآۚ ا ُ ْن ِزلَۚ مِ ْنۚ قَ ْبلِكَ ۚ َ‬ ‫َوا َّل ِذيْنَ ۚ يُؤْ مِ نُ ْونَ ۚ ِب َمآۚ ا ُ ْن ِزلَۚ اِلَيْكَ َ‬
‫ي ُْوقِنُ ْو َۗنَ ۚ ‬

‫‪62 | P a g e‬‬
‫‪Nurliana, Fiqih Ibadah‬‬
5. Ruku’, gerakan berikutnya adalah ruku’. Ketika
ruku’ disunahkan membaca Allahu Akbar. Ketika dalam
posisi ruku’ membaca do’a :
‫سبحان ربي العظيم وبحمده‬

“Maha Suci tuhanku yang Maha Agung dan segala puji


bagu-Nya 3x“
6. I’tidal, gerakan berdiri ini dilakukan setelah
ruku’ membaca ;
‫سمع هللا لمن حمده‬
Sami’ allahu liman hamidah.

Do’a yang kita baca adalah :


‫ربنا لك الحمد مل السموات ومل األرض ومل أماشءت من‬
‫شيئ بعد‬
“ Ya Tuhan kami, Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit,
sepenuh bumi dan sepenuh apa saja yang Engkau
kehendaku sesudah itu “
7. Sujud, gerakan ini dilakukan sambil membaca
lafaz :
‫الل أكبر‬
63 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Allahu Akbar.
Do’a yang dibaca ketika sujud adalah :
‫سبحان ربي األعلى وبحمده‬
“Maha suci Tuhanku yang Maha tinggi dan segala puji
bagi-Nya )3x“(

8. Duduk diantara dua sujud. Ketika bangkit dari


sujud hendaknya membaca
‫هللا أكبر‬
Allahu Akbar
Setelah itu membaca do’a :
‫رب اغفرلي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واهدني‬
‫وعافني واعف عني‬

“ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku,


cukupkanlah segala kekuranganku dan tinggikanlah
derajatku, berilah aku rizki petunjuk, sehatkanlah aku
dan berilah ampunan kepadaku “

64 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Setelah duduk di antara dua sujud, kembali sujud
untuk yang kedua kali. Rangkaian gerakan mulai dari
awal sampai sujud kedua ini dihitung satu raka’at.

9. Duduk Tasyahud. Dalam shalat dikenal dengan


dua macam tasyahhud, yakni tasyahhud awal dan akhir.
Tasyahhud awal dilakukan setelah bangkit dari sujud
pada hitungan raka’at kedua.

10. Tasyahhud awal


Bacaan Tasyahud Awal:

‫ألتحيات المباركات الصلوات الطيبات ِل ألسَلم عليك أيها‬


‫ أسَلم علينا وعلى عباد هللا‬.‫النبي ورحمة هللا وبركاته‬
‫الصالحين أشهد أن الاله االلل وأشهد أن محمدًارسول هللا‬
‫اللهم صل على سيدنا محمد‬
“ Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebaikan
bagi Allah. Salam rahmat dan berkah-Nya ku panjatkan
kepadamu wahai Nabi Muhammad. Keselamatan semoga
tetap untuk kami seluruh hamba-hamba yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku

65 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah limpahkanlah rahmad kepada Nabi
Muhammad“

11. Membaca Sholawat kepada Nabi

Bacaan tasyahhud akhir sama dengan bacaan


tasyahhud awal. Hanya saja ditambahkan kalimat sebagai
berikut:

‫وعلى أل سيدنامحمد كماصليت على سيدنا إبراهيم وعلى أل‬


‫سيدنا إبراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد‬
‫كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى أل سيدنا إبراهيم فى‬
‫العالمين انك حميد مجيد‬
“ Ya Allah limpahkan rahmat atas keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau berikan rahmat
kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan
limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para
keluarganya, sebagaimana Engkau member berkah
kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam
semesta Engkaulahyang Maha Terpuji dan Maha Mulia“

66 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
12. Salam, merupakan gerakan terakhir yang
dilakukan pada waktu shalat. Caranya dengan
menolehkan kepala kearah kanan dan kiri sambil
membaca lafal :
‫أسَلم عليكم ورحمة هللا‬
“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada
kamu sekalian“

13. Tertib, dilaksanakan secara berurutan.

D. Hal Yang Terkait Sholat Wajib

Sholat yang tertinggal bagi muslim atau


muslimah berkewajiban mengqhodhonya
(mengulangnya) secara tertib sesuai urutan sholat yang
ditinggalkan. Jika lupa, gugurlah kewajiban untuk
mengerjakan secara tertib. Apabila mengakhirkan
pelaksanaan sholatnya karena alasan mengantuk atau
alasan lainnya sehingga terbangun ketika waktu sholat
hampir habis, mestilah segera mengerjakan sholat
wajib terlebih dahulu sebelum sholat sunnah. Karena
dikhawatirkan akan masuk waktu sholat berikutnya.
67 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Waktu sholat subuh ialah dari terbit fajar shadiq
hingga terbit matahari. Waktu sholat zhuhur ialah dari
tergelincir matahari hingga waktu ketika bayangan
sesuatu menjadi sama panjang. Waktu sholat ashar ialah
dari berakhirnya waktu zhuhur hingga kuning matahari.
Waktu sholat maghrib ialah dari terbenam matahari
hingga terbenam syafaq merah. Waktu sholat isya’ ialah
dari terbenam mega merah hingga munculnya fajar
shadiq.
Imam Ahmad berpendapat bahwa akhir dari
waktu sholat isya’ yaitu pada sepertiga malam, berdasar
hadis tentang Malaikat Jibril disebutkan bahwa beliau
pernah sholat bersama Nabi saw. Untuk yang kedua
kalinya pada sepertiga malam, Nabi bersabda “ waktu
sholat Isya adalah antara dua waktu”
Abu Hanifah berpendapat bahwa batas akhir dari
waktu sholat isya’ sampai pertengahan malam. Hal ini
didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Anas Bin
Malik “ Rasulullah mengakhirkan sholat Isya sampai
pertengahan malam”.

68 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa hal yang membatalkan sholat di
antaranya berhadas kecil maupun besar, terkena najis
yang tidak bisa dima’afkan, berkata-kata dengan sengaja
selain bacaan sholat, sengaja meninggalkan suatu rukun
sholat, tertawa terbahak-bahak, bergerak tiga kali
berturut-turut, mendahului imam sampai dua rukun,
murtad (keluar dari Islam)
Shalat adalah ibadah yang paling utarna untuk
membuktikan keislaman seseorang. Islam memandang
shalat sebagai tiang agama dan inti sari Islam terletak
pada shalat, sebab dalam shalat tersimpul seluruh rukun
agama. Oleh karenanya amalan shalat perlu ditanamkan
sejak anak-anakdan melatih anaknya untuk mengerjakan
shalat dan memerintahkannya kala mereka berusia 7
tahun. Anak harus diperintah untuk mengerjakan shalat
dengan keras bila mereka telah mencapai usia 10 tahun.

Dalam pelaksanaan sholat wajib dianjurkan


melaksanakan berjamaah. Shalat berjama'ah ialah shalat
yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama,
sekurang-kurangnya dua orang, satu orang sebagai imam
dan lainnya sebagai makmun, sebagai imam tentulah
69 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang
hukum Islam.
Shalat berjama'ah hukumnya sunnah mu'akkad
memperoleh ganjaran pahala 27 derajat dibandingkan
dengan shalat sendirian.
Rasululah saw. Bersabda:

: ‫قال اإلمام البخاري رحمه هللا‬


: ‫ عن‬،‫ عن نافع‬،‫ أخبرنا مالك‬:‫ قال‬،‫حدَّثنا عبد هللا بن يوسف‬
‫ أ َّن رسول هللا صلَّى هللا عليه وسلَّم قال‬،‫عبد هللا بن عمر‬
ً‫ صَلة الجماعة تفضل صَلة الفذ بسبع وعشرين درجة‬.

Imam al-Bukhari ra berkata: Telah menceritakan kepada


kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah
mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari
Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat
sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.
Memahami makna dari hadis di atas yaitu :
Shalat yang dilakukan secara berjamaah lebih baik dan
lebih utama dibanding shalat sendiri, perbandingannya
yaitu 27 : 1, karena fadilah sholat berjamaah jauh lebih
besar dan lebih utama, maka disarankan kepada umat
Islam untuk senantiasa melaksanakan sholat berjamaah.
70 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
E. Cara Sholat Jamak dan Qashar
Sholat bagi musafir dibolehkan mengqashar atau
menjama' shalat-shalat fardhu, dan mengqashar
sholatnya. Shalat qashar ialah shalat yang
diperpendek (diringkaskan). Seorang musafir
diperbolehkan mengqashar shalat fardhu yang empat
raka'at menjadi dua raka'at. Adapun shalat maghrib (3
raka'at) dan shubuh (2 raka'at) tetap sebagaimana biasa.

Syarat-syarat sahnya shalat jamak dan qashar:


1. Jarak perjalanan sekurang-kurangnya dua hari
perjalanan kaki, atau dua marhalal
(yaitu sama dengan 16 farsah) atau setara dengan 138
KM. Keterangan ini berdasarkan hadist Nabi saw.

‫كان ابن عمر وابن عباس رضي هللا عنهما تقصران‬


‫ (رواه‬.‫ويفطران فى اربعة برد هي ست َّة عشر فرس ًخا‬
)‫البخاري ومسلم‬

71 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
"Pernah Ibnu Umar dan Ibn Abbas r.a. mengqashar dan
berbuka dalam perjalanan sejauh empat burud yaitu enam
belas farsakh".

2. Bepergian bukan untuk maksiat.


3. Shalat yang boleh diqashar hanya shalat yang empat
raka'at saja, dan bukan shalat qadla.
4. Niat mengqashar.
5. Tidak ma'mun kepada orang shalat yang bukan
musafir.
Sholat jamak terbagi pada 2 bagian; pertama
jamak taqdim yaitu sholat yang dikerjakan pada waktu
sholat yang pertama, misalnya jamak sholat zuhur dan
ashar, maka sholat tersebut dikerjakan pada waktu zuhur.
Melakukan niat jamak sholat pada waktu sholat pertama,
dilakukan secara berurutan dalam pelaksanaan sholat
sesuai urutan waktunya. Kedua jamak takhir, yaitu
berniat untuk menjamak sholat jamak takhir pada waktu
sholat yang pertama namun dilakukan pada waktu sholat
yang kedua, seperti niat jamak qashar pada waktu zuhur
namun pelaksanaan sholat dilakukanpada waktu ashar.

72 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dan masih dalam perjalanan ketika masuknya waktu
sholat pertama dan sholat kedua.
Niat sholat jamak qhasar
1. Niat Sholat zuhur jamak taqdim
‫اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا اليه العصر ادا ًء ِل‬
‫تعالى‬
‫ هللا اكبر‬.
Aku niat sholat fardhu zuhur dua rakaat qashar, jamak
dengan ashar fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.
2. Niat sholat ashar jamak taqdim

‫اصلى فرض العصر ركعتين قصرا مجموعا الى الظهر ادا ًء ِل‬
‫تعالى‬
‫هللا اكبر‬
Aku niat sholat fardhu ashar dua rakaat jamak qashar
sama zuhur, fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.

3. Niat sholat zuhur jamak takhir

73 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
‫اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا الى العصر‬
‫ادا ًء ِل تعالى‬
‫هللا اكبر‬
Aku niat sholat fardhu zuhur dua rakaat qashar, jamak
dengan ashar fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.

4. Niat sholat ashar jamak takhir

‫اصلى فرض العصر ركعتين قصرا مجموعا اليه الظهر ادا ًء ِل‬
‫تعالى‬
‫هللا اكبر‬
Aku niat sholat fardhu ashar dua rakaat jamak qashar
sama zuhur, fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.

Demikian juga niat sholat maghrib dan sholat


isya bila dilakukan dengan cara jamak qashar.
Pelaksanaannya secara berurutan tanpa diselingi doa dan
lainnya.

74 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Shalat Orang Sakit
Orang yang sedang sakit wajib pula mengerjakan
shalat, selama akal dan ingatanya masih radar.
1. Kalau tidak dapat berdiri boleh mengerjakan
sholat dengan cara duduk.
2. Jika tidak dapat duduk, boleh mengerjakanya
dengan cara berbaring; dua belah kakinya
diarahkan ke arah kiblat, kepalanya ditinggikan
dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke
kiblat.
3. Jika duduk seperti biasa dan berbaring juga tidak
dapat, maka boleh berbaring dengan seluruh
anggota badan dihadapkan ke arah kiblat.
4. Jika tidak dapat mengerjakan dengan cara
berbaring seperti tersebut diatas, maka cukup
dengan isyarat, baik melalui kepala maupun
dengan kedipan mata.
Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena
kelupaan dalam shalat. Cara mengerjakannya sama
dengan sujud biasa, artinya dengan takbir diantara dua

75 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sujud dan dikerjakan sesudah tahiyat akhir sebelum
salam.
Mayoritas ulama sepakat bacaan pada saat sujud
sahwi sama seperti bacaan sujud dalam sholat seperti
biasa. Namun bisa juga dengan membaca bacaan
berikut ini:
‫سبحان من ال ينام وال يسهو‬

"Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw"


Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa"

Mayoritas ulama berpendapat bahwa ketika


makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib
melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa. "Maka
ia (makmum) wajib melakukan sujud bersamanya,"
Hal-hal yang membatalkan shalat yaitu :

1. Berhadats kecil maupun besar.


2. Terkena najis yang tidak bisa dimaafkan.
3. Berkata-kata dengan sengaja selain bacaan shalat.
4. Sengaja meninggalkan sesuatu rukun atau syarat
shalat tanpa `udzur.
5. Tertawa berbahak-bahak.
6. Bergerak tiga kali berturut-turut.
76 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Mendahului Imam sampai dua rukun.
8. Murtad, yakni keluar dari Islam.

Diantara manfaat melaksanakan shalat fardhu (wajib)


yaitu :

1. Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar


2. Shalat menjauhkan dari sifat mengeluh dan kikir
3. Shalat mencegah dari berbagai macam kesesatan
4. Shalat menenangkan dan menentramkan hati
5. Mendapatkan ridha Allah Swt.

77 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 6
SHOLAT SUNNAH

A. Memahami Sholat Sunnah

Sholat sunnah ialah sholat yang dilakukan diluar


sholat fardhu untuk mendekatkan diri pada Allah swt
dengan tambahan pahala. Sholat sunnah dianjurkan untuk
menambah kekurangan yang mungkin terdapat pada
sholat-sholat fardhu. Sholat sunnah mempunyai
beberapa fadilah yang tidak terdapat pada sholat lainnya.
Tempat melakukan sholat sunnah boleh dimana
saja baik di rumah, msjid atau mushallah. Namun apabila
dilakukan di rumah lebih utama berdasarkan sabda
Rasulullah saw.

‫صَلة الرجل فى بيته تط ُّوعًا نور فمن شاء ن َّور بيته‬


)‫(متفق عليه‬
Sholat seseorang di rumahnya yakni sholat sunnah
merupakan cahaya maka barangsiapa yang
menghendakinya ia dapat menyinari rumahnya hingga
bercahaya. (H.R. Bukhari dan Muslim)

78 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
B. Jenis Sholat Sunnah

Jenis sholat sunnah ada dua yaitu: sholat sunnah


yang dikerjakan sendiri dan sholat sunnah yang
dikerjakan secara berjamaah

1. Sholat sunnah yang dikerjakan sendiri

1) Sholat rawatib
2) Sholat wudhu
3) Sholat dhuha
4) Sholat tahiyatul masjid
5) Sholat tahajjud
6) Sholat hajat
7) Sholat istikharah
8) Sholat sunnah mutlaq
9) Sholat awwabin
10) Sholat tasbih
11) Sholat taubat
2. Sholat sunnah yang disunnahkan melakukannya
berjamaah
1) Sholat tarawih dan witir
2) Sholat idul fitri dan idul adha

79 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
3) Sholat gerhana bulan dan matahari
4) Sholat istisqa’ (minta hujan)

1.1) Sholat sunnah rawatib


Sholat sunnah rawatib ialah sholat sunnah yang
dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardu, jumlah
sholat sunnah rawatib dalam 24 jam sebanyak 22 rakaat.
2 rakaat sebelum sholat subuh (setelah sholat
subuh tidak ada sholat sunnah ba’diyah)
2 rakaat sebelum sholat zuhur, 2 atau 4 rakaat
setelah sholat zuhur
2 atau 4 rakaat sebelum sholat ashar (tidak ada
ba’diyah setelah ashar)
2 rakaat sesudah sholat maghrib
2 rakaat sebelum sholat isya
2 rakaat setelah sholat isya
Jika dilakukan sebelum sholat farhu dinamakan
sunnah qabliyah, jika dilakukan setelah sholat fardhu
disebut sholat sunnah ba’diyah. Dengan ketentuan:
a. Niatnya menurut jenis sholatnya
b. Tidak dengan azan dan iqamah
c. Bacaannya siyr ( tidak nyaring)
80 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
d. Tidak berjamaah melakukannya
e. Dilakukan setiap 2 rakaat satu salam

C. Keutamaan Sholat Sunnah

1. Menutupi Kekurangan dalam Sholat Fardhu


Sholat fardhu yang dilakukan sebanyak lima
waktu setiap harinya, kemungkinan terdapat
kekuarangan dan ketidaksempurnaan, misalnya kurang
khusyu’, doa iftitah yang ketinggalan, kekurangan
lainnya dalam rangkaian sholat, maka sholat sunnah
dapat menutupi kekurangan dalam sholat fardhu yang
sifatnya sunnah. Syafiiyah mengatakan bahwa sholat
rawatib ialah sholat sunnah yang mengiringi sholat
fardhu,
Diriwayatkan dalam hadits at-Tirmidzi dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali
dihisab adalah sholatnya. Jika sholatnya bagus maka dia
beruntung dan selamat. Namun jika sholatnya buruk
maka dia sengsara dan merugi. Jika ada kekurangan dari
sholat fardhunya mempunyai pahala sholat sunnah untuk
81 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
melengkapi kekurangan sholat fardhu? Kemudian
seluruh amalnya seperti itu".
2. Ibadah Sunnah Paling Afdhal
Para ulama jumhur mengatakan, sholat sunah
yang kita kerjakan termasuk ibadah badaniyah yang lebih
afdal, dari pada ibadah sunnah lainnya.
3. Bisa Menemani Nabi di Surga
Salah seorang sahabat, Rabiah bin Ka'ab al-
Aslamiy ra. ingin sekali bisa mendampingi Rasulullah
saw. di surga. Maka dia pun mengutarakan keinginan
tersebut kepada Rasulullah saw. Kisah ini diriwayatkan
dalam hadits Imam Muslim.
"Dari Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslamiy ra. dia
berkata: Nabi saw. berkata kepadaku, wahai Rabiah
mintalah sesuatu. Maka aku jawab: Aku ingin bisa
menemanimu di surga wahai nabi. Lalu nabi bertanya:
ada yang lain tidak? Aku menjawab: tidak ada. Lalu nabi
bersabda: Kalau begitu bantulah aku untuk bisa
menolongmu dengan memperbanyak sujud."

82 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
4. Dosanya Berguguran Ketika Ruku' dan Sujud
Semakin banyak sholat dikerjakan maka semakin
banyak dosa yang berguguran. Diriwayatkan dalam
hadits Ibnu Hibban dan al-Baihaqi dari Abdullah bin
Umar ra. Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba jika sedang sholat
didatangkan semua dosa-dosanya dan diletakkan di atas
kepala atau pundaknya, lalu ketika dia rukuk atau sujud
maka dosa-dosa itu berguguran dari dirinya."
5. Dicintai Allah swt.
Allah swt. sangat mencintai orang-orang yang
rajin mengerjakan sholat sunnah. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits Imam al-
Bukhari, Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa yang memusuhi
waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba
bertaqarrub kepadaKu dengan amalan sunnah sampai
Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku
akan menjadi pendengarnya ketika dia mendengar, Aku
akan menjadi penglihatannya ketika dia melihat, Aku
akan menjaga tangannya ketika dia memukul. Aku akan

83 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menjadi kakinya ketika berjalan. Jika dia meminta
kepadaku maka sungguh akan Aku beri dia, jika dia
minta perlindungan maka sungguh akan Aku lindungi
dia."
6. Doanya Mustajab
Keutamaan sholat sunnah rawatib di antaranya,
yaitu doanya diijabah Allah swt.
7. Diangkat Derajatnya di Sisi Allah swt.
Sholat sunnah rawatib merupakan amalan sunnah
yang afdal dilakukan, dan orang yang melakukannya
mendapat tempat yang mulia, seperti diangkatnya
derajat disisi Allah swt, mungkin akan terlihat dengan
kehidupan yang bahagia di dunia, serta akhiratnya.
Berdasarkan sabda Rasulullah saw.
"Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya jika
engkau sujud satu kali saja maka Allah akan mengangkat
derajatmu dan Allah akan menghapus kesalahanmu."
(HR. Muslim).

84 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 7
PUASA WAJIB

C. Dasar Hukum
Menurut lughah puasa ‫صوم‬, berarti menahan
(imsak). Sedangkan menurut istilah syara’ puasa berarti
menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai
dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat.

⧫ ⧫
 ❑⧫◆
◆ →◼⧫
◼⧫  ☺
→⬧  
 ⧫❑→⬧ ➔⬧
 ➔ 
  ☺⬧
◼⧫  
 ➔⬧ 
◼⧫◆  ⧫ 
⧫❑→ 
➔⬧ ⧫
⧫▪❑⬧⬧ ☺⬧  ✓
 ◆❑⬧ 
❑❑⬧ ◆  
  → 
85 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫❑☺◼➔⬧ 
⧫⧫◆  
 ⧫ ✓
➔ ◆→
⧫◆ 
 
☺⬧  ⬧→◆
 
 ☺◆⬧ ⧫
 ⬧ ⧫ ⧫◆
➔⬧  ◼⧫
 ⧫  
→  
 ◆ ⧫
◆➔ →
❑➔☺◆
◼➔
 ◆
 ⧫ ◼⧫
◼ →➔⬧◆

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184. dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-
hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar

86 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu,
Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Puasa wajib ialah puasa yang dilakukan bagi
umat Islam dengan ganjaran pahala, dan berdoisa apabila
ditinggalkan. Jenis puasa wajib yaitu :
(1) Puasa Ramadhan
(2) Puasa Nazar
(3) Puasa Kifarat atau denda
(4) Puasa Qadha.

87 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Puasa yang diwajibkan ialah puasa di bulan
ramadhan, ramadhan artinya panas terik matahari.
Kebiasaan orang Arab Jahiliyah apabila datang bulan
ramadhan mereka memanaskan senjata untuk persiapan
perang. Menjadi kebiasaan pula bahwa dahulu orang
Arab apabila memindahkan nama bulan dari bahasa lama
ke dalam bahasa Arab mereka memberi nama sesuai
masa yang dilewati (sesuai iklim). Kebetulan bulan
ramadhan datang pertama sekali mereka mengalami
masa panas yang menyengat, karena sengatan matahari,
maka diberi nama bulan ramadhan (bulan pembakaran)
Puasa diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah,
Rasulullah saw. wafat setelah sembilan kali
melaksanakan puasa ramadhan.

D. Ketentuan Puasa

Syarat wajib puasa yaitu beragama Islam, baligh


berakal, bebas dari uzur syar’i (suci dari haidh dan nifas),
mampu melaksanakan puasa. Syarat sah puasa yaitu,
Islam, tamyiz, suci dari haidh dan nifas, tidak dihari yang
dilarang melaksanakan puasa.

88 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Rukun puasa yaitu suatu rangakaian dalam proses
pelaksanaan puasa yaitu:
a. Niat / qasdun (sengaja)
Dengan sengaja melaksanakan puasa mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari.
b. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa
selama berpuasa.

2. Hal membatalkan puasa diantaranya :


a. Memasukkan sesuatu ke lobang rongga badan
dengan sengaja. Seperti makan, minum, merokok,
memasukkan benda ke lobang telinga, atau
kedalam hidung hingga melewati batang
hidungnya, jika lupa maka tidaklah membatalkan
puasa. Suntik bukanlah kategori rongga.
b. Muntah dengan sengaja
c. Haidh dan nifas
d. Jima’ pada siang hari
e. Gila walaupun sebentar
f. Mabuk atau pingsan sepanjang hari

89 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
g. Murtad.
h. Berniat berbuka

3. Sunnah-Sunnah Puasa

a. Makan sahur walaupun sedikit


b. Mengakhirkan makan sahur
c. Menyegerakan berbuka bila masuk waktunya.
d. Berdoa ketika berbuka
e. Menjauhkan diri dari ucapan yang tidak senonoh.
f. Memperbanyak amal kebaikan; sedeqah,
membaca Alqur’an, zikir dan lainnya.
g. I’tikaf di Masjid.

4. Hal Makruh Dalam Puasa


a. Berlebihan dalam berkumur-kumur
b. Mencicipi makanan
c. Bekam, cacar, suntik
d. Bersiwak, sikat gigi setelah tergelincir matahari

5. Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa

1. Boleh Meninggalkan Puasa Wajib Qadha


1) Maridun / sakit

90 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2) Musafir
3) Wanita hamil yang khawatirakan dirinya dan
kandungannya
4) Orang yang sedang menyusui yang bisa
memudharatkan diri dan anaknya.
5) Sedang haid dan nifas
6) Melakukan hal yang membatalkan puasa

2. Boleh Meninggalkan Puasa Wajib Fidyah

1) Orang yang sedang sakit parah dan sulit


diharapkan sembuh
2) Orang yang lemah karena sudah tua dan tidak
kuat berpuasa

Bulan Ramadhan dibukanya pintu surga oleh


Alah swt. bagi para hambanya agar senantiasa beramal
saleh, kesempatan itu tidak datang pada bulan bulan
lainnya. Seperti sholat tarawih dan amal kebajikan
lainnya serta upaya untuk menghindari berbagai macam
pelanggaran. Semua itu merupakan keistimewaan bulan
Ramadhan bagi umat Islam. Maksud ditutupnya seluruh
91 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
pintu neraka dan dibelenggunya syetan mengandung
pengertian supaya manusia menghindari berbagai macam
pelanggaran. Mengandung pengertian bahwa syetan
senantiasa mencintai kaum muslimin. Karenanya mereke
dibelenggu pada malam-malam bulan Ramadhan.
Sebagaimana pada waktu diturunkkan Alqur’an. Sebagai
kiasan dari ketatnya penjagaan. Selain itu juga
mengandung pengertian bahwa syetan tidak mudah
mengganggu kaum muslimin pada saat berpuasa,
dibandingkan mengganggu mereka pada bulan-lainnya.
Sebab kaum muslimin menyibukkan diri dengan ibadah,
yang dengannya mereka menahan segala bentuk hawa
nafsu disibukkan membaca Alqur’an dan zikir.
Ulama lainnya mengatakan yang dimaksud
dengan dibelenggunya syetan adalah sebagiannya saja.
Yaitu bagi syetan yang ingkar. Dibukanya pintu langit
merupakan kiasan bagi diturunkannya rahmat dan
dihilangkannya sebagai rintangan yang menghalangi
naiknya amal perbuatan. Maksud ditutupnya pintu neraka
jahannam merupakan kiasan bersihnya jiwa orang-orang

92 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
berpuasa dari perbuatan keji dan keinginan untuk berbuat
maksiat dengan cara mengendalikan diri.
Hikmah Puasa di antaranya;
1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.
meningkatkan penghayatan dan pengamalan ibadah-
ibadah yang diperintahkan.
2. Meningkatkan kesehatan mental, pengobatan
terhadap gangguan seperti rasa bersalah, berdosa,
dan rasa dendam.
3. Mendidik dalam mengendalikan diri terhadap hal-
hal yang buruk dan keji, seperti sifat rakus, boros,
berkata buruk dan menyakiti orang.
4. Menanamkan rasa kasih sayang dan ramah terhadap
fakir miskin, anak yatim, orang yang melarat
hidupnya.
5. Membiasakan diri agar dapat memelihara amanah.
Karena tidak ada seorang pun yang dapat menilai
puasa seseorang kecuali Allah swt.
6. Melatih kesabaran dan ketabahan dari segala ujian
Allah yang akan menimpanya kelak.

93 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Menghidupkan kekuatan fikiran dan kekuatan
basyariah yakni dapat melihat dengan mata hati.

BAB 8
PUASA SUNNAH

A. Memahami Puasa Sunnah dan Jenisnya

Puasa sunnah ialah puasa yang disunnahkan,


berpahala jika dilakukan dan tidak berdosa kalau
ditinggalkan. Cara pelaksanaan puasa sunnah sama
dengan pelaksanaan puasa wajib, yang harus terpenuhi
syarat dan rukunnya, yang berbeda hanyalah waktu
pelaksanaannya saja. Puasa sunnah yaitu puasa yang

94 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
disyariatkan pada nabi Muhammad saw. namun boleh
juga kita melaksanakan puasa sunnah yang di syariatkan
kepada nabi sebelum nabi Muhammad saw. seperti puasa
sunnah nabi Dawud dengan cara pelaksanannya
berpuasa satu hari kemudian hari esoknya tidak berpuasa
setelah itu berpuasa kembali dan seterusnya yang
dilakukan dengan cara diselingi. Di antara puasa yang
disyariatkan kepada nabi Muhammad saw yaitu :
(1) Puasa 9 Zulhijjah (puasa arafah)
(2) tanggal 9 dan 10 Muharram (hari tasu’ah dan
Asura)
(3) puasa senin dan kamis
(4) puasa tanggal 13,14,15 setiap bulan (yaumul
bith)
(5) puasa 6 hari di bulan syawal.

Hukum puasa makruh bila dilakukan seperti :


(1) khusus puasa hari jum’at atau hari sabtu saja
(2) puasa sepanjang tahun.

Waktu yang diharamkan berpuasa :


(1) puasa di hari raya (dua hari raya)
(2) puasa di hari tasyrik 11,12,13 Zulhijjah
95 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
(3) puasa pada tanggal 30 sya’ban.

B. Puasa Perspektif Kesehatan


Puasa menurut ahli kesehatan atau medis bagian
dari terapi yang sering dilakukan oleh pasien yang
hendak melakukan operasi, karena dengan berpuasa
dapat menetralisis peredaran darah dalam tubuh manusia.
Berpuasa pada hari-hari yang disunnahkan
merupakan ibadah yang disertai dengan niat karena Allah
swt. sekaligus terapi kesehatan guna menetralisis
peredarah dalam tubuh manusia. maka puasa di hari-hari
yang disunnahkan merupakan suatu anjuran dalam Islam
agar manusia senantiasa dalam kondisi stabil fisik dan
psikis.
Esensi puasa di antaranya ialah:
1. Menyederhanakan dalam makan dan minum serta
kelezatan-kelezatan syahwat.
2. Mendidik orang mukmin supaya berperang dalam
sebagian waktunya dan mendidik mereka untuk
berusaha menyerupakan diri dengan Malaikat, yaitu
terlepas dari hawa nafsu.

96 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
3. Membiasakan orang yang berpuasa, bersabar dan
menahan dari penderitaan serta menahan
kesukaran-kesukaran.
4. Mengingatkan diri pada kehinaan dan kemiskinan.
5. Memelihara jiwa agar tidak tersungkur kedalam
dosa dan maksiat. Inilah hikmah Nabi mengatakan
“barang siapa tidak sanggup memberikan nafkah
zahir kepada isteri, sedang ia mempunyai keinginan
untuk beristeri, hendaklah ia berpuasa karena puasa
dapat melenyapkan syahwat.
Berdasar pada hadis Nabi saw.
ُّ ‫شباب من استطاع منكم الباءة فليتز َّوج فإنَّه أغ‬
‫ض‬ َّ ‫يا معشر ال‬
‫صوم فإنَّه له‬
َّ ‫للبصر و أحصن للفرج و من لم يستطع فعليه با ل‬
‫وجاء‬
“Wahai, para pemuda! Barangsiapa diantara kalian
berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena
nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih
membentengi farji (kemaluan), dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena
shaum itu dapat membentengi dirinya”.1

1
HR Bukhari no. 5.090, Muslim no. 1.466, Abu Dawud no.
2.047, Nasa’i (6/68), Ibnu Majah 1.858, Ahmad (2/428)
97 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
6. Menggerakkan orang kaya untuk merahmati orang
yang fakir dan menyelesaikan kebutuhan mereka.
7. Memperoleh berbagai faedah kelaparan yaitu
jernihnya fikiran dan tembusnya penglihatan mata
hati.

Puasa dinyatakan Rasulullah saw. sebagai junnah


atau perisai, pernyataan yang bisa diambil makna dari
kata tersebut ialah puasa berfungsi sebagai:
1. Perisai (penghalang) manusia dari api neraka.
2. Perisai (penahan) manusia dari tumbuh dan
berkembangnya penyakit-penyakit hati
(psikosomatik), menurut Imam al-Ghazali sebagai
Amradlul qulub seperti penyakit riya, takabur, emosi
dan berperilaku tidak jujur.
3. Perisai (benteng) dari penyakit fisik yang dapat
menyerang tubuh manusia. Perisai yang dimaksud
dari aktivitas puasa yaitu bertambahnya sel darah
putih dan diblokirnya suplai makanan untuk
bakhteri, virus, sel kanker yang bersarang dalam
tubuh. Orang yang berpuasa memiliki daya tahan

98 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tubuh dan kekebalan tubuh semakin membaik.
Mereka kelihatan lebih sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Sejalan dengan hadis nabi ‫صوموا‬
‫ تصحوا‬suwmuw tasihu (puasalah kamu niscayaakan
sehat. Puasa mendatangkan pahala sekaligus badan
akan senantiasa sehat.
Para peneliti Amerika Serikat mengadakan
ekperimen terhadap tikus tubuhnya dinjeksi dengan sel
kanker, kemudian diterapi dengan cara berpuasa ternyata
tikus yang tidak diberi makan dan minum tidak terkena
kanker, sebaliknya kelompok tikus yang tidak diberi
terapi puasa terserang penyakit kanker.
Tubuh manusia normal, setiap hari sel kanker
selalu diproduksi, jumlah yang tidak terkena kanker jauh
lebih banyak ketimbang yang terkena kanker, ini terjadi
karena tubuh manusia memiliki zat yang bisa
mengahancurkan racun. Sel getah bening yang berada
dalam sel darah putih memiliki keampuhan
menghancurkan sel kanker yang disebut vaksinasi sel.
Parasit yang menumpang dalam tubuh manusia termasuk
menumpang makan dan minum dengan menghentikan

99 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
suplai makanan, kuman-kuman penyakit, dan bakhteri
serta sel kanker tidak bisa bertahan hidup.

BAB 9
ZAKAT FITRAH

A. Defenisi dan Syariat Zakat

Zakat secara etimologi artinya suci dan bersih,


subur dan berkembang. Zakat menurut terminologi
mengeluarkan sebagian harta benda atas perintah Allah
swt. menurut ketentuan syariat Islam. Zakat merupakan
ibadah maliyah ijtimaiyah (ibadah yang berkaitan dengan
keuangan dan kemasyarakatan) dan bagian dari salah
satu rukun Islam.

Zakat terbagi kepada dua bagian, yaitu zakat


fitrah dan zakat mal (harta). Pertama, zakat fitrah ialah
100 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
zakat pribadi yang harus dikeluarkan sebelum hari raya
fitrah. Syarat wajib zakat fitrah (1) Islam, (2) mempunyai
kelebihan makanan untuk sehari semalam (3) masih
hidup dikala matahari terbenam pada akhir ramadhan.
Zakat fitrah wajib hukumnya bagi setiap umat Islam
yang masih hidup, baik kecil, besar, kaya, miskin.
Firman Allah swt. QS. Albaqarah: 43
❑☺◆
◼❑◼
❑➔◆◆
◼❑
⧫ ❑➔◆
 ⧫✓➔▪
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku’

B. Dalil Distribusi Zakat


Pendistribusian zakat atau orang yang berhak
menerima zakat beradasar pada firman Allah swt. Q.S.
at-Taubah : 60

101 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
→⬧ ☺ 
⧫⬧→
✓☺◆
⧫☺➔◆
◼⧫
⬧☺◆
◆ ❑➔➔
⬧
◆ ⧫✓⧫◆
◆  
⬧  
◆   
  ⧫
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Orang yang dimaksud ayat di atas ialah :

1. Fakir, ialah orang yang amat sengsara hidupnya


tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya. Terkadang makan
dan terkadang tidak makan.

102 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Miskin, ialah orang yang tidak mencukupi
kebutuhan pokoknya (dalam keadaan
kekurangan).
3. Pengurus zakat (amil), ialah orang yang bertugas
mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf, ialah orang kafir yang ada harapan
masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak, ialah memerdekakan
hamba sahaya, mencakup juga untuk melepaskan
umat muslim yang ditawan oleh orang-orang
kafir.
6. Qharimin, ialah orang yang terlilit hutang bisa
juga dipahami orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya.
Orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu
dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Fisabilillah, ialah orang yang berada di jalan
Allah untuk keperluan pertahanan Islam dan

103 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kaum muslimin. Di antara mufasirin para ulama
berpendapat bahwa fisabilillah mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Ibnu sabil ialah orang yang sedang dalam
perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.

BAB 10
ZAKAT MAAL

A. Defenisi Zakat Maal


104 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Zakat maal atau harta ialah mengeluarkan
sebagian harta yang diperoleh setelah mencapai haul (1
tahun) dan nisab (jumlahnya).
Harta bisa berkembang tanpa disadari melalui
zakat. Disisi lain zakat mensucikan pelakunya dari dosa.
Cara pembagian zakat dengan memberikan bagian harta
yang telah mencapai nisab dan haul kepada fakir miskin
dan lainnya yang berhak menerimanya, zakat ini
merupakan pelaksanaan rukun Islam yang ketiga dan
zakat disyariatkan pada tahun ke 2 hijriyah. Menurut
Istilah zakat ialah sejumlah harta yang dikeluarkan
untuk diberikan kepada golongan-golongan yang telah
ditetapkan syara’ .

Firman Allah swt Q.S. al-Bayyinah : 5


  ⧫◆
 ➔◆
⬧ ⧫✓➔
◆◆ ⧫
❑☺◆
105 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼❑◼
❑➔⬧◆
 ◼❑
 ⬧◆
 ☺⬧
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian Itulah agama yang lurus.
Tujuan utama diwajibkan zakat terhadap umat
Islam adalah untuk memecahkan problem kemiskinan,
meratakan pendapatan, dan meningkatkan kesejahteraan
umat.
Syarat orang yang mengeluarkan zakat ialah
Islam, baligh, berakal, dan merdeka. Zakat merupakan
amalan yang pasti, tidak membutuhkan argumentasi lagi.
Perbedaan pendapat hanya terjadi pada beberapa dari
furu’nya saja. Hukum pokok wajibnya sudah jelas dan
orang yang mengikarinya disebut kafir.
Apabila umat Islam enggan mengeluarkan zakat
karena tidak mengakui kewajiban maka telah berlaku
kafur. Bagi seorang muslim yang enggan mengeluarkan
zakat karena bakhil dengan tetap mengakui hukum

106 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
wajibnya maka ia berdosa, dalam hal ini boleh dilakukan
pemaksaan terhadapnya dengan memberikan hukuman
ta’zir.
Syarat wajib zakat yaitu sudah mencapai haul dan
nisab. Nisab yaitu nilai atau jumlah harta sudah mencapai
85 gram emas (penulis mengambil standar dari Badan
Amil Zakat Nasional). Haul yaitu harta sudah sampai
satu tahun. Yang menjadi perhitungan adalah terpenuhi
jumlah nisab dari harta yang akan dizakatkan. Awal
dan akhir penyempurnaan haul tersebut tidak
berpengaruh, misalnya seseorang mempunyai dua ratus
dirham pada awal tahun, lalu berkurang hingga satu
dirham. Atau empat puluh ekor kambing, jumlahnya
berkurang hingga tinggal satu ekor saja ditengah-tengah
penyempurnaan haulnya. Kemudian pada akhir haul ia
mempunyai dua ratus dirham atau empat puluh ekor
kambing maka ia harus mengeluarkan zakatnya atas harta
tersebut secara keseluruhan.
Islam mewajibkan zakat pada harta seperti emas,
perak, perhiasan, barang-barang perniagaan, tanaman
buah-buahan, tanah yang disewakan, investasi, rumah

107 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kontrakan, madu, hewan, hasil tambang, dan zakat
profesi termasuk jenis zakat kontemporer seperti dokter
spesialis, seorang profesor, motivator, dosen, guru,
Aparatur Sipil Negara (ASN), dan sejenisnya yang
memperoleh penghasilan dari apa saja yang diusahakan,
dimana penghasilannya jika mencapai setara dengan 85
gram emas selama satu tahun, maka ia wajib
mengeluarkan zakatnya 2,5% / tahun. Semua bentuk
penghasilan terkena wajib zakat berdasarkan ketentuan
Q.S. al-Baqarah [2]: 267
⧫ ⧫
❑⧫◆
 ❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆ 
 ⬧ ⧫
◆  
❑☺☺◆⬧
 
⬧◆ ⧫❑→➔
  ⧫
  ❑→☺➔
 ❑☺◼◆
☺  
⧫ 
108 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
❑⧫◆ ⧫
 ❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆ 
 ⬧ ⧫
◆  
❑☺☺◆⬧
 
⬧◆ ⧫❑→➔
  ⧫
  ❑→☺➔
 ❑☺◼◆
☺  

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha kaya lagi Maha terpuji.
Ayat di atas mengandung pengertian umum,
bahwa asal penghasilan tersebut telah melebihi
kebutuhan pokok hidupnya dan keluarganya berupa
sandang, pangan, papan, beserta alat-alat rumah tangga,

109 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
alat kerja, alat usaha seperti kendaraan, dan lain-lain
yang tidak bisa diabaikan, bebas dari beban hutang.
Dalam fiqih berdasarkan referensi yang penulis
baca, bahwa nisab harta yang dimiliki seseorang yaitu
senilai 96 gram emas, sebagaian ulama berpendapat 95,6
gram emas. Atau setara dengan 20 dinar (mitsqal). Bisa
jadi ini takaran emas yang ada pada negara-negara Arab
seperti Mekkah, Madinah, Arab dan Mesir. Di Indonesia
nisab harta zakat berdasarkan standar Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS), para ulama kita merumuskan nisab
harta yaitu setara dengan 85 gram emas. Jika sudah
mencapai nilai harta setara dengan 85 gram emas maka
wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 % / tahun.
Menurut hemat penulis bahwa mengeluarkan
zakat tidak harus menunggu sampai nisab, cukup haul,
penulis cenderung memahami ayat di atas bahwa setiap
penghasilan atau bahkan rezeki tanpa usaha yang
diperoleh diperintahkan untuk menafkahkannya atau
mengeluarkannya sebagain.
Dalam mengeluarkan harta zakat, ada tiga
pendapat para ulama. Pertama, pendapat Imam Abu

110 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Hanifah bahwa mengeluarkan zakat boleh berupa harga
yang senilai dari harta yang akan dizakatkan. Kedua,
menurut Imam asy-Syafi’i bahwa mengeluarkan zakat
tidak boleh berbentuk nama (harga). Ketiga,
mengeluarkan zakat tidak boleh diganti dengan uang
kecuali karena terpaksa, seperti orang yang wajib
mengeluarkan seekor kambing dalam zakat unta, tidak
mempunyai kambing menurut pendapat Imam Ahmad,
akan tetapi para ashibnya ada yang menukilkan
kebolehan dari Ahmad.

B. Jenis Harta Zakat

Harta benda yang wajib dikeluarkan zakat :

1. Emas, Perak, Mata Uang.

Berdasarkan pada Firman Allah swt. QS at-Taubah : 34

⧫ ⧫
 ❑⧫◆
 
⧫
⧫◆
111 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫◆❑ ⧫❑➔◆⬧

⧫
 ⧫ ⧫◆
◆  
 ⧫
◆ ⬧◆
 ⧫❑→
 
➔ ➔⧫⬧
 
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan
rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Syarat zakat emas dan perak:


a. Islam
b. Pemiliknya merdeka
c. Milik penuh
d. Sampai nisab
e. Sampai haul

112 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Jika seorang muslim memiliki 96 gram emas atau
lebih dan telah cukup setahun dimilikinya, maka wajib
dikeluarkan zakatnya 2 ½ %.
Zakat Perak 200 dirham atau 672 gram. Namun
emas dan perak dipakai untuk perhiasan dan bukan
simpanan, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Zakat uang, peredaran uang berstandar emas,
maka nisab dan zakatnya disamakan yaitu 2,5 %.

2) Harta perniagaan
Harta perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya
berdasarkan firman Allah swt QS. Al-Baqarah : 267

⧫ ⧫
❑⧫◆
 ❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆ 
 ⬧ ⧫
◆  
❑☺☺◆⬧
 
⬧◆ ⧫❑→➔
  ⧫
  ❑→☺➔

113 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
 ❑☺◼◆
☺  

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu menafkahkan daripadanya,padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca
atau perhitungan harta dagangannya. Tahun
perdagangan dihitung dari tahun mulai perdagangan,
yang dihitung bukan labanya saja tetapi seluruh barang
yang diperdagangkan, apabila sudah cukup nisab maka
wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 % seperti zakat emas di
atas.

3) Binatang Ternak
Syarat zakat binatang ternak:
a. Pemilik orang Islam
b. Pemilik merdeka

114 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
c. Milik sendiri
d. Sampai nisab
e. Sampai haul
f. Makannya dengan pengembalaan bukan rumput
yang dibeli.
g. Binatang tidak digunakan membajak sawah dan
sejenisnya.

a. Nisab Zakat Unta

5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing


10 ekor unta zakatnya2 ekor kambing
15 ekor untazakatnya 3 ekor kambing
20 ekor untazakatnya4 ekor kambing
25 ekor untazakatnya1ekor unta betina umur 1 tahun.
36 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur 2 tahun.
46 ekor unta zakatnya 1 ekor unta umur 3 tahun masuk 4
(Huqqah)
61 ekor unta zakatnya 1 ekor unta umur 4 tahun (Jidz’ah)
76 ekor unta zakatnya 2 ekor unta umur 2 tahun
91 – 121 ekor unta zakatnya 2 ekor unta umur 3 tahun.

115 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
b. Zakat Lembu / kerbau

30-39 zakatnya 1 ekor anaknya (ta-bi’)


40-59 zakatnya 1 ekor anaknya umur 2 tahun (musinnah)
60-69 zakatnya 2 ekor anak nya (ta-bi’)
70-79 zakatnya 1 ekor ta-bi’ dan 1 ekor musinnah
80-89 zakatnya 2 ekor musinnah
90-99 zakatnya 3 ekor ta-bi’
100-109 zakatnya 2 ekor ta-bi’ dan 1 ekor musinnah

c. Nisab Kambing
40-120 ekor zakatnya 1 ekor
121-200 ekor zakatnya 2 ekor
201-300 ekor zakatnya 3 ekor
301-400 ekor zakatnya 4 ekor.

4) Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan


makanan pokok
Hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya
yang dapat dijadikan makanan pokok seperti padi,
gandum, jagung. Firman Allah swt. QS Al-Baqarah 267
di atas. Syarat zakat hasil bumi sama dengan syarat
116 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
lainnya tetapi tidak disyaratkan setahun memiliki, tetapi
wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap kali penen.
Nisab hasil bumi yang sudah dibersihkan ialah 5
wasaq: kira-kira 700 kg. Sedangkan yang masih berkulit
nisabnya 10 wasaq = 1400 kg zakatnya 10 % bila diairi
dengan air alami, jika diairi dengan air yang diperoleh
dengan cara pembelian maka zakatnya 5%

5) Barang Tambang Dan Barang Temuan


Barang tambang yang wajib dikeluarkan zakatnya
ialah emas dan perak yang diperoleh dari hasil
pertambangan.
Rikaz ialah harta benda purbakala yang berharga
dan ditemukan oleh mereka saat ini, bendanya berupa
emas, perak dan logam yang senilai harganya.
Syaratnya:
a. Orang Islam
b. Orang merdeka
c. Milik sendiri
d. Sampai nisabnya

117 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Tidak disyaratkan 1 tahun, nisab barang tambang
dan rikaz sama dengan nisab emas dan perak 20 misqal =
96 gram emas maka zakatnya masing-masing 2, 5%.

C. Cara Penghitungan Zakat Profesi


Cara penghitungan zakat profesi, diambil dari
harta penghasilan selama satu tahun (sampai haul), dan
sampai nisab (yaitu total harta yang diperoleh selama
satu tahun mencapai 85 gram emas) mengikuti standas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Misalnya:
Penghasilan tetap setiap bulan Rp. 5.600.000
Penghasilan tambahan Rp. 1.500.000
Rp. 7.100.000
Total penghasilan setiap bulan x satu tahun
Rp. 7. 100. 000 x 12 Bulan = Rp. 85.200.000
Penghasilan wajib zakat setara dengan 85 gram
emas. Jika harga 1 gram emas Rp. 1. 000.000,- maka
jumlah standar wajib zakat ialah Rp. 85. 000. 000
penghasilan selama satu tahun

118 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Penghasilan selama satu tahun Rp. 85.200.000
sudah memenuhi standar wajib mengeluarkan zakat yaitu
2,5%
2,5 % dari Rp. 85.000.000 ialah sebesar Rp.
2.130. 000,-
Jika dalam rumah tangga ternyata suami dan isteri
memiliki penghasilan masing-masing, hendaknya
disatukan antara penghasilan suami dan isteri,
pengeluaran suami juga pengeluaran isteri, karena
kebutuhan mereka satu tujuan. Namun apabila
dipisahkan penghasilan suami dan isteri bisa saja total
penghasilan suami ataupun penghasilan isteri
menyebabkan tidak wajib mengeluarkan zakat
dikarenakan tidak mencapai nisab 85 gram emas.
Sebaliknya jika digabungkan penghasilan suami dan
isteri mencapai standar wajib zakat.
Pengalaman penulis, cara mudah mengeluarkan
zakat dengan cara langsung menyisihkan penghasilan
sebesar 10% ; 2,5 % untuk zakat, 2,5% untuk saving
keuangan saat sulit, 2,5% untuk ibadah seperti haji atau
umrah, 2,5 % untuk refresing akhir tahun. Diantara

119 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
pengelolaan keuangan terencana dengan baik dan zakat
bisa didistribusikan sesuai ketentuan syar’i.
Zakat itu ibarat menimba air dari sumur, ketika
menimba air ada sebagian air yang tumpah sehingga
membasahi permukaan sumur, maka mata air sumur
menjadi lebih lancar. Sebaliknya jika disekeliling sumur
tidak ada air yang tumpah membasahi permukaannya,
akan menjadikan sumur lebih gersang dan mata airpun
akan berkurang. Demikian ilustrasi dalam mengeluarkan
zakat yang terkadang tidak logis untuk diterima. Semakin
ditumpahkan atau diberikan harta zakat, hartapun
semakin bertambah.

BAB 11
HAJI

120 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
A. Pengertian Haji

Haji secara bahasa yaitu menyengaja untuk


mengunjungi. Menurut istilah syara’ haji ialah
mengunjungi ka’bah untuk beribadah kepada Allah swt.
dengan rukun dan syarat tertentu dalam waktu yang
ditentukan.
Haji bagian dari rukun Islam poin kelima yang
wajib dikerjakan oleh setiap umat Islam baik laki-laki
maupun perempuan apabila telah memenuhi syarat dan
kewajiban haji. Haji hukumnya wajib bagi umat Islam
yang sudah mampu, dan kewajibannya hanya 1 kali saja.
Kewajiban haji berdasarkan firman Allah swt. Q.S. Ali
Imrah : 97:
 ◼⧫ ◆
⧫ ⧫ 
⬧ ⧫⬧⧫
⧫ ⧫◆  
⧫   ⬧
 ⧫✓☺◼➔
Kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka

121 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
esungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.

B. Orang Yang Wajib Haji


Kewajiban haji hanya terhadap orang yang
masuk kategori berikut ini :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu
Poin kelima yaitu mampu, yang dimaksud ialah
cukup bekal untuk berangkat, selama proses haji dan
cukup pula bekal untuk pulang, serta mampu dari segi
fisik untuk melakukan haji.

C. Rukun Haji
Dalam pelaksanaan haji tentu ada rukun haji,
rukun haji merupakan sesuatu yang mesti dilakukan
dalam pelaksanaan haji. Rukun haji yaitu:
1. Ihram, yaitu berpakaian ihram dan berniat ihram
dan haji.

122 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
(hadirnya seseorang yang berihram untuk haji,
sesudah tergelincir matahari yaitu pada hari yang
ke 9 Dzulhijjah).
3. Thawaf, yaitu thawaf untuk haji (thawaf Ifadah)
4. Sa’i , yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan
Marwah sebanyak 7 kali
5. Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting
rambut sedikitnya 3 helai rambut untuk
kepentingan ihram
6. Tertib, yaitu berurutan.

D. Kewajiban Haji
Kewajiban haji ialah suatu kewajiban yang mesti
dilakukan: kewajiban haji pertama kali diturunkan pada
tahun keenam Hijriyah. Namun ada juga yang
mengatakan pada tahun kesembilan Hijriyah.
1. Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian ihram,
dimulai dari tempat yang sudah ditentukan.
2. Bermalam di Muzdalifah sesudah wuquf, pada
malam tanggal 10 Dzulhijjah. Bermalam di

123 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tempat itu sesudah tengah malam walaupun
sebentar.
3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam, pada
hari tasyrik tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
4. Melempar jumrah aqabah 7 kali dengan batu,
pada tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu melempar
jumrah dilakukan setelah lewat tengah malam 9
Dzulhijjah dan setelah mengerjakan wuquf.
5. Melempar jumrah ketiga-tiganya yaitu jumrah
Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12 dan
13 Dzulhijjah dan melemparnya 7 kali disetiap
jumrah. Waktu melempar jumrah dimulai sejak
tergelincir matahari hingga terbenamnya sampai
tanggal 13 Dzulhijjah.
6. Meninggalkan segala yang diharamkan karena
ihram.

E. Sunnah Haji

124 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
1. Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji setelah
itu baru mengerjakan umrah.
2. Membaca Talbiyah,

‫ ا َّن الحمد والنعمة لك‬,‫ لبيك ال شريك لك لبيك‬, ‫لبيك اَّلله َّم لبيك‬
‫والملك الشريك لك‬
3. Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan
ketika permulaan datang di tanah haram, thawaf
ini dikerjkan oleh seorang yang mengerjakan haji
ketika di Mekkah sebelum wuquf di Arafah.
4. Sholat Sunnah Ihram 2 raka’at sesudah selesai
wuquf di Arafah, lebih utama dilakukan di
belakang maqam Ibrahim.
5. Bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
6. Thawaf Wada’, yaitu tawaf yang dikerjakan
setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat
tinggal bagi mereka yang keluar dari Mekkah.
7. Berpakaian Ihram dan serba putih
8. Berhenti di Masjidil Haram pada tanggal 10
Dzulhijjah.

125 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Cara melaksanakan haji ada tiga cara :

1. Tamattu’.
Tamattu’ ialah mengerjakan umrah terlebih
dahulu hingga selesai, kemudian baru mengerjakan haji
pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pertama mengerjakan ihram
sampai selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram
untuk keperluan ibadat haji yang sebenarnya.
2. Qiran
Qiran adalah mengerjakan haji dan umrah
sekaligus. Niatnya mengerjakan haji dan umrah, dan
caranya dengan mencukupkan amalan haji. Amalan haji
seperti ini disebut qiran dan wajib membayar denda
(dam).
3. Ifrad
Ifrad adalah mengerjakan amalan haji lebih
dahulu, kemudian mengerjakan umrah. Orang yang
memakai cara ini, jika masuk ke tanah haram (Mekkah)
wajib ihram hingga tiba waktunya untuk mengerjakan
haji (pada tanggal 8 Dzulhijjah) cara ini tidak dikenakan
denda (dam).

126 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Deskripsi pelaksanaan haji dan umrah

1. Sebelum memulai umrah dari miqat disunnahkan


memotong rambut dan kuku, mandi, berwudhu’,
memakai wewangian dan memakai pakaian
ihram.
2. Di tempat miqat hendaklah sholat dua rakaat
setelah itu berniat haji ‫ لبيك اللههم حجا‬jika memilih
cara tamattu’. Berniat haji dan umrah ‫لبيك و عمرة‬
‫اللههم حجا‬ jika memilih cara qiran.
3. Dengan tetap meninggalkan beberapa larangan
ihram dan banyak membaca do.a talbiyah menuju
kota Mekkah.
4. Memasuki Mekkah terus menuju Masjidil Haram
melalui babus salam, sambil berdo’a, mencium
hajar aswad atau cukup dengan memberikan
isyarat.
5. Melaksanakan thawaf yaitu mengelilingi Ka’bah
sebanyak 7 kali yang arahnya berlawanan dengan
arah jarum jam dan dimulai dari hajar aswad.
6. Selesai thawaf lalu mengerjakan sholat sunnah
thawaf sekaligus berdo’a di dekat multazam.

127 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Keluar dari masjid melalui pintu syafa menuju
bukit syafa, sambil berdo’a untuk melaksanakan
sa’i yaitu berjalan dari bukit syafa ke bukit
marwah sebanyak 7 kali.
8. Selesai sa’i hendaklah bertahalul dengan
mencukur atau memotong rambut bagi yang
memilih tamattu’. Dan bagi yang memilih qiran
dan ifrad ia tetap dalam keadaan ihram.

F. Pelaksanaan Haji

a. Pada hari tarwiyah 8 Dzulhijjah ihram dengan


niat haji dimulai dari Mekkah atau dari mana saja
ia berada atau di tempat mana ia tinggal di tanah
haram menuju Mina dan bermalam sampai pagi
hari tanggal 9 Dzulhijjah.
b. Pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah matahari terbit
pada hari arafah, jamaah haji berangkat menuju
arafah dan tinggal di sana sampai matahari
terbenam untuk melaksanakan wukuf.
c. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah matahari
terbenam jamaah haji mulai meninggalkan arafah

128 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menuju muzdalifah dengan tenang dan khusyu’
sambil membaca do’a.
Firman Allah swt. Q.S. Albaqarah : 198

‫ليس عليكم جناح ان تبتغوا فضَلً من َّربكم فاذاافضتم من عرفات‬


‫فاذكروا هللا عند المشعر الحرام واذكروه كما هداكم وان كنتم من‬
‫قبله لمن الضالين‬
Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari
Tuhanmu, maka apabila kamu bertolak dari Arafah,
berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram, dan
berzikirlah kepadaNya sebagaimana Dia telah memberi
petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-
benar termasuk orang yang tidak tahu. Sampai di
muzdalifah menunaikan sholat maghrib dan isya secara
jamak takhir dengan satu kali azan dan dua kali iqomah.
Kemudian bermalam (mabit) di muzdalifah dan
hendaklah mabid di masy’aril haram apabila fajar telah
terbit sampai terbit matahari. Selama di muzdalifah
perbanyaklah berdo’a dan mengambil batu untuk jumrah
sekurangnya 49 butir kemudian lanjut ke mina.

129 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
d. Setelah matahari terbit pada tanggal 10
Dzulhijjah, melakukan jumrah aqabah (jumrah
wajib) dengan melempar 7 buah kerikil,
menyembelih qurban bagi yang melakukan haji
tamattu’ dan qiran. Kemudian bertahalul awal
dengan mencukur paling sedikit 3 helai rambut
atau memotong sebagiannya maka halallah segala
larangan ihram, kecuali berhubungan dengan
pasangan suami atau isteri.

Kemudian hendaklah pergi ke Mekkah untuk


melakukan thawaf ifadhah (thawaf rukun). Jika
menempuh cara tamattu’ hendaklah lanjutkan dengan
sa’i. Bagi yang mengambil cara qiran dan ifrad tidak
perlu sa’i, kecuali apabila belum sa’i ketika tawaf
qudum. Setelah itu tahalul tsani (kedua), maka halallah
baginya segala sesuatu yang menjadi larangan ihram.
Kemudian kembali ke mina dan bermalam (hukumnya
wajib).
e. Pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melakukan
lempar ketiga jumrah, dimulai dari jumrah Ula,
kemudian jumrah wustha, dan terakhir jumrah
130 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
aqabah, dilakukan setelah tergelincir matahari,
kemudian dapat memilih kembali ke Mekkah,
atau menunggu sampai tanggal 13 Dzulhijjah
untuk melakukan jumrah lagi. Selanjutnya,
sebelum ia kembali ke negeri asalnya, ia wajib
melakukan thawaf wada’ (tawaf perpisahan), jika
tidak ia harus berqurban memotong kambing.

Para jamaah haji dari Indonesia miqatnya sama


dengan jamaah yang datang dari India dan Yaman.
Jemaah haji dari Indonesia yang datang pada trip pertama
umumnya dari Jeddah pergi ke Madinah terlebih dahulu,
dari Madinah menuju Mekkah mereka miqat di
Dzulhulaifah atau lebih populer namanya sekarang
dengan Bir Ali. Para jamaah haji Indonesia yang datang
pada trip pertama ini sesampai di Mekkah biasanya bulan
syawal dan waktu mengerjakan haji masih lama, oleh
karena itu mereka dapat mengerjakan haji tamattu’ yaitu
memakai ihram dengan niat umrah dari miqatnya.
Setelah sampai di Mekkah segera thawaf dan sa’i, lalu
tahalul dengan bercukur rambut dan menanggalkan
pakaian ihram.

131 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Jemaah yang datang dari luar tanah haram, mulai
ihramnya ditentukan pada 5 titik kumpul atau miqatnya,
yaitu:

1. Dzulhulaifah (Bir Ali), merupakan miqat bagi


orang-orang yang datang dari jurusan Madinah.
2. Juhfah (dekat Rabih sekarang) adalah miqat bagi
orang yang datang dari Mesir, Syam, Maghribi
dan negeri yang berdekatan dengan negeri
tersebut.
3. Qarnin (Qarnilmanazil) adalah tempat miqat bagi
orang yang datang dari Najed.
4. Dzatu ‘Irqin adalah tempat miqat bagi orang-
orang yang datang dari Iraq.
5. Yalamlam adalah tempat miqat bagi orang-orang
yang datang dari jurusan Yaman, India dan
termasuk Indonesia.

Orang yang melalui miqat-miqat tersebut dan


belum menjalankan ihram, mereka wajib kembali lagi ke
miqat atau tempat yang sejajar dengan itu, kemudian
baru ihram. Jika tidak dapat wajiblah baginya
membayar denda (dam). Orang yang mendahulukan
132 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
ziarah ke Madinah sebelum pergi ke Mekkah, maka
ihramnya dimulai dari Dzulhulaifah dan tidak perlu
membayar denda (dam).

G. Hikmah Haji
Ibadah haji yang dilakukan umat Islam satu kali
dalam setiap tahunnya memiliki banyak hikmah,
diantaranya yaitu:

1. Memberi pelajaran bagi umat Islam untuk


berkorban, menyatukan diri dengan umat Islam di
seluruh dunia ketika berkumpul di tanah suci.
2. Melalui ibadah haji berarti umat Islam
diperintahkan harus berusaha dengan giat untuk
mencari rezeki agar dapat menyempurnakan
rukun Islam yang kelima.
3. Melalui ibadah haji juga dapat mengumpulkan
umat Islam dalam satu aliran dan pendapat, untuk
cita-cita persaudaraan dan dapat menciptakan
ukhwah islamiyah

133 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
4. Dalam menunaikan ibadah haji terdapat dasar-
dasar pokok ke arah kewajiban melakukan tugas :
a. Kesucian niat dan kebersihan hati untuk
melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh
karena Allah swt.
b. Senantiasa mencari nafkah untuk mengatasi
segala kesulitan yang dihadapi, sehingga dengan
bekerja dan beusaha memperoleh rezeki
merupakan keharusan untuk menunaikan ibadah
haji.
5. Melalui pelaksanaan ibadah haji umat Islam
dilarang melakukan perbuatan yang dapat
mengotorkan pribadinya seperti memaki,
berkelahai senantiasa menjaga kesucian jiwa.

BAB 12

UMRAH

134 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
A. Memahami Umrah

Melaksanakan ibadah umrah di luar musim haji


sama saja pelaksanaan umrah pada musim haji.
Melaksanakan umrah hukumnya sunnah dan dapat
dilaksanakan kapan saja.

B. Rukun Dan Wajib Umrah

Dalam melaksanakan ibadah umrah harus


mengetahui dan melaksanakan rukun umrah itu sendiri.
Adapun rukun umrah dan wajib umrah adalah :
1. Rukun Umrah :
1) Ihram dengan niat umrah
2) Thawaf
3) Sa’i
4) Tahalul
5) Tertib

2. Wajib Umrah :

1) Ihram dari Miqat


2) Meninggalkan larangan karena ihram

135 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
C. Ketentuan Pelaksanaan Umrah
Melaksanakan ibadah umrah dimulai dari miqat
makani, yaitu ketentuan batas tempat wajib memakai
ihram. Semua jamaah umrah dari seluruh dunia yang
datang menuju Mekkah ditentukan lima tempat, tempat
mereka wajib memakai ihram. Bahkan orang yang
tempat tinggalnya di Mekkah atau tanah haram ketika
akan menunaikan ibadah umrah terlebih dahulu harus
keluar dari tanah haram (Mekkah). Tanah halal yang
biasa untuk berihram ialah Ju’ranah, Tan’im dan
Hidaibiyah. Ihram untuk haji bagi orang yang tempat
tinggalnya di Mekkah yang akan berangkat ke Arafah,
mereka berihram mulai dari rumahnya sendiri.
Tata Cara Berihram
1. Terlebih dahulu membersihkan badan, memotong
kuku, mandi dan wudhu’.
2. Memakai pakaian Ihram
Bagi laki-laki memakai dua helai kain putih yang
tidak dijahit. Sehelai dipakai seperti kain panjang
dan yang sehelai lagi untuk selendang atau

136 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
selimut guna menutup badan. Bagi perempuan
tetap seperti biasa, hanya muka dan telapak
tangannya terbuka.
3. Sholat sunnah ihram dua raka’at
4. Setelah sholat berangkatlah menuju Mekkah atau
Arafah.
5. Ketika itu mulailah masuk dalam ihram dan
berlaku segala larangan ihram.

D. Larangan Ihram

1. Memakai pakaian yang dijahit bagi laki-laki.


2. Menutup kepala bagi laki-laki dan menutup muka
bagi wanita.
3. Memotong atau mencabut kuku; kecuali jika kuku
pecah dengan sendirinya dan pecahnya
mengganggu pelaksanaan amalan ihram, maka
boleh menghilangkan kuku yang pecah.
4. Memotong atau mencabut atau menyisir rambut
5. Memakai wewangian.
6. Berburu binatang yang halal dimakan dagingnya.

137 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Memotong pohon-pohonan yang tumbuh di tanah
haram
8. Nikah atau menikahkan.
9. Bersetubuh.
10. Bersentuhan kulit (dengan maksud menyalurkan
syahwat).
Bagi yang melanggar larangan di atas wajib
membayar denda (dam). Ketentuan pembayaran denda
bagi yang melanggar larangan ketika ihram, hukumnya
wajib membayar denda menurut larangan yang
dilanggarnya dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Orang yang membunuh binatang buruan di tanah
haram, pembayaran denda dengan ketentuan:
a. Menyembelih binatang yang serupa atau hampir
serupa dengan binatang yang terbunuh.
b. Kalau tidak dapat ia wajib bersedekah makanan
kepada fakir miskin sejumlah harga binatang
yang terbunuh.
c. Kalau tidak mungkin pula, ia boleh berpuasa
dengan perhitungan untuk setiap mud (kira-kira
600 gram dengan berpuasa satu hari). Andaikan

138 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
harga seekor kambing 1.000,- dan harga beras Rp.
50,- per mud, berarti ia harus berpuasa 20 hari.
2. Orang yang bersetubuh denda diatur dengan
ketentuan :
a. Meyembelih seekor unta
b. Kalau tidak dapat, maka menyembelih seekor
lembu
c. Kalau tidak juga dapat atau tidak bisa, maka
diganti denda dengan 7 ekor kambing.
d. Kalau tidak dapat, maka diganti dengan berpuasa
dan setiap satu mud makanan berpuasa satu hari.
Jika harga unta Rp. 4.000 dan harga beras Rp.
50,-/mud maka orang tersebut harus berpuasa 80
hari lamanya. di samping itu juga hajinya batal
dan wajib meneruskan ihramnya hingga selesai.
3. Orang yang memotong pohon-pohonan di tanah
suci maka dendanya:
a. Meyembelih unta atau lembu jika pohon yang
ditebangnya besar, ukuran besar atau kecilnya
pohon berdasarkan pendapat secara umum yang
berlaku dikawasan tersebut.

139 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
b. Menyembelih kambing jika kayu yang dipotong
kecil.
4. Bagi orang yang terhalang di jalan, sehingga tidak
bisa meneruskan haji atau umrah ia boleh tahalul
dengen menyembelih seekor kambing, di tempat
ia terhalang itu, kemudian mencukur atau
memotong rambut dengan niat tahalul.
5. Orang yang melanggar salah satu larangan di
waktu ihram, seperti memakai wewangian,
menutup kepala bagi laki-laki, memotong kuku,
memotong rambut, memakai pakaian yang
dijahit bagi laki-laki, bersentuhan dengan
perempuan dengan maksud syahwat sesudah
tahalul awal, maka damnya sebagai berikut :
a. Meyembelih seekor kambing untuk
disedekahkan.
b. Kalau tidak dapat, memberi makan kepada fakir
miskin sebanyak lebih kurang 7 Kilo gram untuk
6 orang.
6. Orang yang mengerjakan salah satu hal-hal
dibawah ini:

140 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
- Mengerjakan haji secara tamattu’
- Mulai ihram tidak dari miqat
- Tidak bermalam di Muzdalifah
- Tidak brmalam di Mina
- Tidak melontar Jumrah
Mulai urutan ke 3, 4, 5, 6 adalah bagian dari wajib haji
juga, maka dendannya sebagai berikut:
a. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk
berkurban dan disedekahkan kepada fakir miskin.
b. Kalau tidak dapat, boleh ia mengganti dengan
berpuasa 10 hari; 3 hari dikerJakan pada waktu
haji, dan 7 hari dikerjakan setelah pulang ibadah
haji di kampung halaman.

Tempat Membayar Denda (Dam)

1. Pembayaran dam dengan meyembelih binatang


dan memberikan makanan harus dibayarkan di
tanah haram.

141 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Denda berupa penyembelihan binatang karena
terhalang dijalan, maka harus dibayarkan di
tempat ia terhalang.
3. Denda dengan berpuasa, boleh dilaksanakan
dimana saja, kecuali yang sudah ditentukan harus
di bayar diwaktu haji.

BAB 13
MANFAAT IBADAH

A. Kesehatan Jasmani

142 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Allah mewajibkan ibadah kepada kita umat Islam
tentu saja ada hikmah positif dan berpengaruh baik
terhadap kesehatan fisik bagi umat Islam yang
menjalankan ibadah tersebut. Efek ibadah tidak bisa
dirasakan keindahannya dan faedahnya kecuali jika
ibadah yang dijalankan sudah sesuai dengan perintah
syari’at.
Ketika kita mampu menganalisis dari setiap
rangkaian ibadah yang diperintahkan dalam Islam
mengandung manfaat bagi kesehatan jiwa dan raga
manusia,juga manfaat sosial. Andai saja semua umat
Islam mengetahui semua rahasia dan hikmah ibadah,
niscaya mereka akan merasakan kehidupan yang
bahagia, penuh berkah, kemuliaan, dan kesejahteraan.
Tentu saja dengan memahami dan menjalankan ibadah
sesuai yang disyari’atkan, rahasia pensyariatan, serta
memahami pelbagai faedahnya.
Allah yang Maha agung telah memberikan
keistimewaan kepada manusia serta menyempurnakan
dimensi fisikal dan mentalnya. Manusia Allah
anugerahkan mekanisme tubuh secara sempurna.

143 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Dilengkapi dengan tempat pengeluaran adanya qubul
dan dubur, tempat mengeluarkan semua kotoran
manusia, najis, dan sisa metabolisme tubuh. Melalui
tempat pengeluaran kotoran fisik manusia selalu sehat
dan bersih serta mampu menjalankan kewajiban sebagai
manusia antara sesama dan kewajibannya kepada Allah
sebagai makhluk.
Dalam Islam makna sehat mengandung dua
pengertian yang populer yaitu sihah dan afiah, sihah
berarti bentuk kesehatan lahiriah atau kesehatan jasmani.
Afiah berarti kesehatan bathiniah atau rohani
Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk
melakukan segala yang diperintahkan Islam dan tidak
melakukan sesuatu yang dilarang sesuai syari’at.
Perhatian Islam yang luar biasa terhadap kebersihan
hiduap terutama dalam beribadah. Tidak sah ibadah
tanpa dalam kondisi suci. Secara kontekstual bahwa
kebersihan bisa mempengaruhi tingkat kesehatan bak
jasmani atau rohani. Secara umum hadirnya Islam
bertujuan untuk menjaga manusia aspek agama, akal
jiwa, harta dan keturunan kita. Untuk menjaga

144 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sebagaimana tujuan Islam hal yang urgen bagi kita ialah
menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan merupakan
modal utama untuk melakukan berbagai aktivitas
kehidupan termasuk beribadah.
Islam memerintahkan umatnya untuk beristinjak
yaitu membersihkan area qubul dan dubur terlebih
ketika dihubungkan dengan ibadah. Para ahli kedokteran
modern menyatakan, dengan menjaga kesucian qubul
dan dubur berarti sudah menjaga kebersihan yang
sesungguhnya karena begitu urgen pengaruhnya terhadap
kesehatan tubuh manusia. Keduanya dua hal yang
rentan dihuni virus, bakhteri dan mikroba yang akan
menyerang ke bagian anggota tubuh lainnya ataupun
kepada orang lain.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa
membersihkan qubul dan dubur menggunakan tangan
kiri, tangan kanan bisa digunakan untuk makan dalam
kondisi bersih, terbebas dari kotoran atau bakhteri.
Islam memerintahkan umat manusia untuk senantiasa
membersihkan tangan berdasarkan riwayat dari Qatadah
dari bapaknya bahwa Rasulullah saw. bersabda “ jika

145 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
salah seoarang diantara kalian minum, jangan bernafas
dalam tempat minum, jika hendak masuk wc janganlah
mengusap kemaluan dengan tangan kanan dan tidak
mencuci dengan tangan kanan”.
Fakta menarik yang membuktikan nilai penting
istinjak bagi kesehatan manusia. Tahun 1963 di Inggris
tepatnya di kota Dundee penyakit tipus mewabah dan
menyebar secara cepat dan ganas. Korban yang banyak
dan berjatuhan, seluruh masyarakat mengerahkan
kemampuan untuk menghentikan penyakit tersebut,
setelah melakukan berbagai upaya ahli medis dikota itu
sepakat untuk menyebarkan pengumuman dengan
menggunakan seperangkat pengumuman yang isinya
memperingatkan masyarakat agar tidak menjadi
kebiasaan menggunakan tisu untuk membersihkan qubul
atau dubur setelah buang air, membersihkan wadah, dan
mengganti penggunaan tisu dengan menggunakan air.
Itu salah satu cara untuk menghentikan wabah
penyebaran virus dan bakhteri dan penyakit yang
mewabah di kota Dundee itu. Masyarakat mematuhi
aturan tersebut dan hasil luar biasa mencengangkan.

146 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Penyebaran wabah tipus seketika berhenti dan
masyarakat terbebas darinya. Sejak itu masyarakat
menyadari betapa pentingnya istinjak dan menggunakan
air dalam membersihkan anggota tubuh dan mereka
memilih air dan tidak lagi menggunakan tisu untuk
membersihkan kotoran.
Ibadah sholat diyakini dapat mengokohkan dan
melindungi masyarakat dari perbuatan keji dan munkar,
zakat secara khusus berfungsi untuk menucikan jiwa
manusia dari sifat asosial, misalnya sifat bakhil, hasad,
dendam yang biasanya menghancurkan keutuhan
masyarakat. Kesadaran dalam membayar zakat akan
meningkatkan kualitas hubungan antar masyarakat sebab
berlomba-lomba menolong orang lain yang
membutuhkan.
Puasa atau rasa lapar sejak zaman dahulu sudah
diyakini sebagai sarana untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Ahli kedokteran Yunani masa lampau
menjadikan puasa sebagai penawar obat untuk
kesembuhan dari ragam penyakit yang belum dapat
disembuhkan secara medis atau penyembuhan lainnya.

147 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Abad ke 15 dokter Ludipipo Korina menjadikan puasa
sebagai media untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Ia sering berpuasa guna melatih dirinya sehingga usianya
mencapai ratusan tahun, fisiknya dalam keadaan sehat,
walaupun sebelumnya pernah menderita gangguan
pencernaan akut. Dipenghujung usianya ia menulis
sebuah buku berjudul “ panjang umur dengan sedikit
makan”.
Pengaruh puasa terhadap fisik diantaranya
mampu menyembuhkan penyakit seperti hipertensi, sakit
maag, diabetes dan lainnya. Tubuh manusia
membutuhkan istirahat Para ilmuan menganggap bahwa
puasa adalah salah satu solusi untuk sehat dari berbagai
penyait, bahkan penyakit yang tidak bisa ditangani oleh
para dokter dari segi kesehatan. Begitulah puasa mampu
mempengaruhi kondisi fisik dan menetralisir peredarah
darah dalam tubuh manusia.

B. Kesehatan Rohani
Dalam Islam terdapat beberapa aturan syariat
yang mengatur tatanan kehidupan umat Islam bernilai
ibadah baik secara vertikal maupun horizontal melalui
148 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
ketentuan syariat dalam melaksanakan ibadah,
melakukan hal yang diperintahkan Islam dan
menghindarkan diri dari sesuatu yang dilarang Islam
secara bathiniah jiwa akan tenang, bahagia, maka kondisi
rohani akan merasa sehat serta kehidupan dijalani
dengan sehat dan tenang. Dikarenakan tidak ada konflik
bathiniah yang dirasakan, tidak ada perasaan bersalah,
tidak ada menyakiti orang lain, dan juga tidak punya
masalah dengan orang lain.
Beberapa bentuk sifat yang membuat rohani
sehat, seperti mengamalkan sikap sabar terhadap
masalah yang dihadapi, syukur atas nikmat yang
diperoleh, senantiasa berprasangka baik (khusnuzhon)
atau senantiasa berfikir positif terhadap problema
kehidupan. Sehingga kondisi rohani selalu stabil dengan
memahami beberapa konsep Islam dalam menentukan
sikap.
Ibadah merupakan perintah dalam agama
sejatinya memiliki sejumlah keuntungan bagi yang
menjalankannya. Kemaslahatan ibadah aspek duniawi
ialah segala bentuk manfaat yang dapat dirasakan di

149 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dunia melalui hal yang dikerjakan. seperti menjaga
manfaat kesehatan dari berpuasa seperti ketenangan jiwa
ataupun kesehatan fisik. Kemaslahatan yang sifatnya
ukhrawi adalah manfaat dan ganjaran yang akan diterima
seorang hamba di akhirat kelak dari ibadah yang
dilakukan. Kemaslahatan ukhrawi dapat berupa pahala,
surga, selamat dari api neraka, dan lain-
lainnya. Beribadah sesuai syariat akan berpengaruh baik
pada diri yaitu secara fisik dan psikis.

Pertama, Menguatkan keimanan dalam kehidupan dunia


dan akhirat
ٰ ‫ّٰللا الَّذين ٰامنوا بالقول الثَّابت فى الحيٰوة الدُّنيا وفى‬
‫االخر ِۚة‬ ‫ي ث بت ه‬
ࣖ ‫ّٰللا ما يش ۤاء‬
‫ّٰللا الظهلمين ويفعل ه‬
‫ويض ُّل ه‬
27. Allah mengokohkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di
dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang
yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(QS. Ibrâhîm/14: 27).

Kedua, merasakan manisnya Iman


Rasulullah saw. bersabda, artinya:
Dari Anas, dari Nabi saw bersabda: "Tiga hal,
barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan
manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang
150 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada
kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke
dalam api neraka."
Ketiga, Pemeliharan dari Allah swt. berdasarkan hdis
Rasulullah saw. kepada `Abdullâh bin Abbâs ra. “Jagalah
(batasan syariat) Allah swt. maka Dia akan menjagamu,
jagalah (batasan-batasan) Allah swt. maka kamu akan
mendapati-Nya di hadapanmu.”

Keempat, solusi hidup dari setiap masalah atau problem

‫َّويرزقه من حيث ال يحتسب ومن يَّتو َّكل على ه‬


‫ّٰللا فهو حسبهٗ ا َّن‬
‫ّٰللا لكل شيء قد ًرا‬
‫ّٰللا بالغ امره قد جعل ه‬
‫ه‬
Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak bisa
disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada
Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah menyampaikan urusan-Nya.
Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap
sesuatu. (QS. Ath-Thalâq/65: 3).
Kelima, Terhindar dari kesempitan dan kesulitan hidup.
Firman Allah Q.S. Toha Ayat 124

‫ومن اعرض عن ذكري فا َّن لهٗ معيشةً ضن ًكا َّونحشر ٗه يوم القيٰمة‬ •
‫اعمٰ ى‬
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami

151 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
akan mengumpulkannya di hari Kiamah dalam kondisi
buta.”
Tafsir Almuyassar Kementerian Agama Arab Saudi
menerangkan, barangsiapa yang berpaling dari
peringatanKu yang dengannya Aku memperingatkannya,
sesungguhnya baginya di dunia kehidupan sempit lagi
sengsara, (walaupun tampaknya dia orang bermartabat
dan berkemudahan) dan Kami mengumpulkan mereka di
hari Kiamat dalam kondisi buta dari hujjah.”
Firman Allah swt. Q.S. An-Nahl [16] : 97
ً‫من عمل صال ًحا من ذكر او ان ٰثى وهو مؤمن فلنحيينَّهٗ حيٰوة ً طيب ِۚة‬
‫ولنجزينَّهم اجرهم باحسن ما كانوا يعملون‬
Barangsiapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki atau
perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami akan
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan dibalas
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka lakukan.
Itulah diantara pengaruh ibadah jika dilaksanakan
dengan baik dan benar semoga kita termasuk di
dalamnya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

152 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Aqis bil Qitsi dan Moh. Fadlun al-Bantheny,
Nilai Kefiqihan Wanita Beriman, (Surabaya: Himmah
Jaya, 2005
Labib MZ, Risalah merawat Jenazah dilengkapi
sholat jenazah dan ziarah kubur, Surabaya: Terbit
Terang.
Masjfuk Zuhdi, Masail al-Fiqhiyah, Jakarta:
Haji Masagung, 1994
Moh. Amrullah, Fiqih I, Bandung: Armico 1994
Moh. Rifa’i. Ilmu Fiqih Islam Lengkap,
Semarang : PT karya Toha Putra tt
Muhammad Ibn Ismail as-Shan’ani, Subulus
Salam, Surabaya: al-Ikhlas
Nurliana, Ilmu Ushul Fiqih, Pekanbaru: LPPM
Stai Diniyah Pekanbaru, 2011
Nurliana, Fiqih 1, Pekanbaru: LPPM Stai
Diniyah Pekanbaru, 2019
Sa’id, Budi’uzzaman Nursi, Iman Kunci
Kesempurnaan, Jakarta: Rabbani Press, 1988.

153 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Syaikh Allamah Muhammad bin Abdurrahman
ad-Dimasyqi, Fiqih Empat Mazhab Rahmah al-ummah
fi Ikhtilath al-a’immahi Bandung: Hasyimi
T. Hasbi Ash-Sidiqy, Fiqih Sunnah, (Bandung:
Pustaka Setia,1995)
Tim Komisi Fatwa, Hukum dan Perundang-
Undangan MUI Provinsi Sumatera Utara, Kematian
dan Pelaksanaan Fardhu Kifayah Penuntun bagi Bilal
dan Keluarga Ahli Musibah. Sekretariat MUI Sumut
Medan, 2007
Wahbah az-Zuhaili, Fiqhul Islam Waadilatuhu,
Jakarta: Gema Insani, 2011
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i Mengupas
Masalah Fiqhiyah Berdasarkan Alqur’an dan Hadist,
Beirut: Daarul Fikr, 2008
Zaini, Syahminan, Pedoman Aqidah Islam,
Jakarta: Pustaka Darul Ilmi, 2006.
Muhammad Elzaky, Fushul Fi Thibb ar-Rasul,
Kairo: Syuruq, 2010
Muhammad Ismail ash-Shanani, Subulussalam
Jilid 3 Surabaya: al-Ikhlas, 1995
Abu al-Baqaa’Ayyub bi Musa al-Husainy al-
Kafawy, al-Kulliyat, Beirut: al-Muassah al-Risalah,
1993

154 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah

Anda mungkin juga menyukai