Fiqih Ibadah
Fiqih Ibadah
FIQIH IBADAH
PENERBIT
LPPM STAI DINIYAH P E K A N B A R U
2021
ISBN 978-623-92169-7-9
2|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Nurliana
140 hlm,
ISBN : 978-623-92169-7-9
Redaksi :
Cetakan Pertama
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
3|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
PENGANTAR PENULIS
4|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
DAFTAR ISI
BAB 3 TAHARAH
A. Memahami Taharah ………………….…………... 21
B. Memahami Najis ………………….…………….... 22
C. Memahami Jenis Air ………………..……………..26
D. Hikmah Taharah …………………..……………… 28
5|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 4 AZAN DAN IQOMAH
A. Pengertian Azan dan Iqamah……….………. 33
B. Lafaz Azan dan Iqamah …………….……… 34
C. Ketentuan Azan dan Iqamah……….………...36
6|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 8 PUASA SUNNAH
A. Memahami Puasa Sunnah dan Jenisnya… 84
B. Puasa Perspektif Kesehatan……………… 85
BAB 11 HAJI
A. Pengertian Haji………………….……. 109
B. Orang Yang Wajib Haji………..……… 110
C. Rukun Haji………………………..…… 110
D. Kewajiban Haji……………...……...………111
E. Sunnah Haji ……………………...…..…113
F. Pelaksanaan Haji……………………….….. 116
G. Hikmah Haji……………………..…….. 121
7|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 12 UMRAH
DAFTAR KEPUSTAKAAN
8|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 1
MEMAHAMI FIQIH
A. Memahami Fiqih
9|Page
Nurliana, Fiqih Ibadah
Menurut analisis penulis bahwa fiqih merupakan
ruang yang urgen untuk dipelajari, dengan mempelajari
fiqih akan bisa memahami hukum Islam sehingga bisa
beraktivitas dan beribadah secara jelas dan benar tanpa
ada keraguan. Ilmu fiqih penting untuk dipelajari guna
memahami ajaran Islam baik aspek ibadah, muamalah,
sosial kemasyarakatan, pernikahan, hubungan
kekeluargaan, pidana dan lainnya.
Umumnya umat Islam tidak menguasai berbagai
disiplin ilmu seperti tafsir, ilmu hadis, bahasa Arab,
balaghah, ilmu mantiq dan lainnya walaupun ini juga
bagian ilmu yang harus dikuasai bagi umat Islam. Namun
berbeda dengan ilmu fiqih setiap umat Islam harus
mengetahui dan memahami karena erat kaitannya dengan
aktivitas sehari-hari. Sulit untuk beribadah dengan benar
ketika tidak memahami fiqih ibadah seperti thaharah,
sholat, puasa, zakat dan segala seluk beluknya dalam
fiqih.
Memahami fiqih dimulai dari defenisi. Secara
harfiah fiqih berasal dari bahasa Arab yang artinya ,الفهم
العلمartinya paham, berilmu maksudnya pemahaman
10 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
yang mendalam terhadap sesuatu hal. Secara istilah, fiqih
yaitu suatu ilmu yang mempelajari ketetapan hukum
Islam yang dipahami malalui dalil dari Alqur’an dan
hadis. Fiqih merupakan memahami sekumpulan hukum
yang disyariatkan dalam Islam mencakup amalan
mukallaf (orang yang dibebankan ketentuan syari’at) atau
orang yang sudah baligh, berakal sehat, yang dibebankan
ketentuan syariat padanya. Orang yang paham tentang
hukum Islam disebut Faqih.
Setiap muslim membutuhkan fiqih (ilmu tentang
hukum syari’at) sebagai referensi fundamental dalam
kehidupan beragama, untuk mengetahui hukum wajib,
sunnah, haram, makruh dan mubah dari segala perbuatan
makallaf. Mempelajari ilmu syari’at dan
mengajarkannya merupakan kewajiban bagi setiap
mukallaf berdasar Q.S. Attaubah [9] : 122
⧫◆
⧫❑⬧☺
◆
⧫⧫ ❑◼⬧
⬧
⬧
❑⧫◆
11 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◆
⬧ ⧫❑⬧
⬧ ❑➔◆
⧫⬧ ➔⬧
Tidak seharusnya setiap mukminin pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-
tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
12 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
yang terkait dengan fenomena kehidupan. Kewajiban
menuntut ilmu disini menurut analisa penulis yaitu
menuntut ilmu-ilmu agama dan mengimplemetasikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ketaatan,
menjalankan ibadah, muamalah dan hal yang terkait
dengannya sesuai tuntutan ajaran agama Islam. Menuntut
ilmu duniawi merupakan suatu keharusan bukanlah
kewajiban karena bersifat permanen, seiring berjalannya
waktu ilmu duniawi selalu mengalami perubahan, maka
keharusan bagi kita umat Islam memahami dan
mengikuti perkembanggannya karena kita juga dituntut
untuk mengikuti perkembangan zaman. Jika
meninggalkan dan tidak peduli dengan ilmu duniawi
maka kemungkinan akan ditinggalkan zaman. Mengikuti
perkembangan ilmu yang bersifat duniawi dan tidak
menentang ketentuan hukum syari’at.
Dalil menuntut ilmu juga Q.S. Almujadalah : 11
⬧⧫
❑⧫◆ ⧫
⧫◆
➔ ❑➔
◆ ◆
13 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫❑➔☺➔⬧ ☺
Allah meninggikan derajat orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
14 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menjaga harta, ilmu diberikan kepada orang lain
mendapatkan pahala, sedangkan harta akan berkurang.
Dengan demikian memahami fiqih berarti
memahami ilmu-ilmu syariat, tidak sekedar paham
namun dipraktekkan dalam kehidupan sebagai ketaatan
terhadap perintah Allah swt.
15 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kehidupan. Dengan mempelajari fiqih berarti
mempelajari dan memahami hukum Islam yang terkait
seluk beluk kehidupan umat manusia.
Fiqih merupakan suatu ilmu yang hadir
disebabkan rahmat Allah swt. dan kesungguhan para
imam mazhab. Fiqih telah menjadi salah satu sumber
penetapan syari’at. Upaya untuk menjaga berbagai
macam sumber syari’at yang terdapat dalam Alqur’an
dan hadis dengan berbagai macam perkembangan dan
perubahan yang sedang terjadi. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi hukum halal haram, demi menggapai
kemaslahatan bagi umat manusia dan memenuhi
kebutuhan mereka sepanjang zaman.
Seteleh melihat perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi umat Islam terkadang kesulitan dalam
memperoleh kebenaran pemahaman Islam seiring
pekembangan zaman modern., karena adanya dualisme
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan umum cenderung
menggirng pemikiran pada materialisme dan ilmu
pengetahuan agama pada dasarnya berlandaskan dari
syari’ah Islam. Terkadang sulit memfilter ilmu
16 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
pengetahuan ketika berhadapan dengan kepentingan
seiring perkembangan zaman. Karenanya umat Islam
mesti memahami hukum-hukum Allah yang telah
termuat dalam Alqur’an dan hadis Rasulullah saw.
melalui kajian fiqih. Fiqih lebih penekankan pada
tatacara pelaksanaan ibadah yang berorientasi pada
akhlak mulia, maka ibadah disyariatkan untuk
membersihkan jiwa serta menjauhkan manusia dari
kemungkaran.
BAB 2
HUKUM-HUKUM FIQIH
17 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
perbuatan yang dilakukan bisa memperoleh segudang
pahala, namun bisa juga berdosa ketika melanggar aturan
syariat.
Seiring perkembangan zaman, fiqih mengalami
perkembangan, namun tetap saja sumber hukum fiqih
berdasarkan dalil dari Alqur’an, hadis, ijma’ dan qiyas.
Fiqih tetap dipahami sebagai ketentuan Allah swt. yang
bersumber dari Alqur’an dan hadis.
Defenisi hukum syari’at
1. Wajib
19 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Wajib ialah suatu perbuatan yang berpahala
dilakukan dan berdosa bila ditinggalkan. Seperti
perintah sholat, wajib melakukannya, ketika ditinggalkan
akan berakibat berdosa.
Allah swt. Berfirman dalam Q.S. Annisa [4] : 103
❑☺⬧
◼❑◼
⧫ ◼❑◼
✓⬧☺ ◼⧫
❑➔❑ ⧫
Maka tunaikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
ialah fardhu yang waktunya ditentukan terhadap
orang yang beriman.
Q.S. al-Isra’ : 78
◼❑◼
▪☺ ❑→
◼
⧫◆➔◆
⧫◆➔
❑⧫
Tunaikanlah shalat setelah matahari tergelincir
hingga gelap malam dan (dirikanlah shalat)
subuh. Sesungguhnya shalat subuh disaksikan
(para malaikat).
20 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Fardhu dan wajib dipahami dengan maksud dan
tujuan yang sama dalam pandangan mayoritas ulama.
Namun berbeda menurut mazhab Hanafiah. Mereka
mendefenisikan fardhu dengan tuntutan yang mesti
dilakukan makallaf (orang yang dibebankan hukum)
dengan tuntutan yang pasti dengan dalil qat’i (ayat
Alqur’an). Berbeda halnya dengan wajib, merupakan
suatu tuntutan yang mesti dilakukan melalui dalil yang
zhanni. Namun mayoritas ulama menganggap fardhu dan
wajib itu sama (muradif).
2. Sunnah
22 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
mengalir ke lambung, sehingga lambung tidaklah terlalu
kuat menahan air yang begitu banyak diminum, namun
jika mengikuti perintah adab minum yang disunnahkan
dengan cara duduk, maka air akan mengalir ke rongga-
rongga tubuh sehingga lambung akan longgar.
3. Haram
23 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
❑⧫⬧ ◆
◆◆ ⧫⬧⬧ ⧫
Dan jangan kamu dekati perbuatan zina;
Sesungguhnya zina merupakan perbuatan yang
keji merupakan suatu jalan yang buruk.
Ketentuan yang sudah diharamkan Allah swt.
seperti contoh di atas wajib dijauhi, ditinggalkan dan
pelakunya dihukum, siksa, perbuatannya dinamakan
maksiat orang yang melakukannya berdosa.
4. Makruh
Makruh ialah perbuatan yang berpahala
meninggalkannya dan tidak berdosa melakukkan
perbuatan tersebut. Makruh terbagi pada tiga bagian,
yaitu :
24 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Seperti hadis ahad:
- Membeli barang yang sedang ditawar orang lain.
- Meminta bertunangan dengan tunangan orang
lain
- Memakai emas atau sutera bagi laki-laki.
25 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
melakukannya, maka yang lebih utama tidak
meninggalkan sholat dhuha.
5. Mubah
26 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sakitnya akan bertambah parah bahkan mungkin akan
meninggal, maka hukum makan berubah menjadi wajib.
Maka berlaku hukum fiqih.
األمكان و األحوال, تغير األحكام بالتغير األزمان
Hukum itu berubah tergantung waktu, tempat
dan keadaan.
C. Hukum Wad’i
1. Sebab ))اسباب
Seperti Firman Allah swt. Q.S. Almaidah : 6
⧫
⬧ ❑⧫◆
◼ ☺➔
❑◼
❑➔⬧
❑
◼ ⧫◆
⧫☺
❑⬧◆
27 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼ →◼◆
✓⧫➔⬧
Menjalankan perintah sholat menjadi sebab
kewajiban untuk berwudhu’.
2. Syarat ( )شراط
Adanya unsur sengaja dan permusuhan sehingga
terjadi pembunuhan menjadi syarat diberlakukannya
hukum qisas. Adanya 2 orang saksi yang adil menjadi
syarat penyempurna akad perkawinan.
3. Penghalang ) ) ما نع
28 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Apabila berbeda agama antara yang mewariskan
dengan yang mewarisi maka menjadi penghalang untuk
tidak saling mewarisi.
Contoh
Hadis Rasulullah saw.
BAB 3
29 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
TAHARAH
A. Memahami Taharah
30 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
)اليقبل هللا الصَلة بغير الَّطهور (رواه مسلم
Allah tidak menerima sholat orang yang tidak suci
(HR. Muslim)
B. Memahami Najis
31 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Untuk mensucikannya dengan cara memercikkan air
seperlunya pada benda yang dikenainya, tidak perlu
disiram, dibasuh atau digosok. Bayi laki-laki yang telah
memakan selain asi seperti makan nasi, bubur, makanan
tambahan pendamping asi, maka kencingnya harus
dibasuh dan sudah masuk pada kategori najis
mutawasitah (pertengahan).
32 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
semua cairan yang keluar dari kubul dan dubur selain air
mani, arak, daging binatang yang diambil dari binatang
hidup. Cara mensucikannya dengan cara dibasuh
berulangkali sampai hilang rasa, bau dan warna.
Ulama Kuffah meringankan urusan
membersihkan diri dari najis. Mereka memaafkan najis
mughalazah, kalau hanya sekedar dirham, dan
memaafkan najis mukhafafah, kalau hanya sekedar satu
seperempat tempat yang kena najis.
Imam Syafi’i hanya mema’afkan najis yang
sedikit dan tidak terlihat seperti istinja’, tahi lalat, darah
kutu. Menajiskan semua bentuk tahi binatang, kemih-
kemih dan sejenisnya. Pendapat Imam Syafi’i dalam soal
najis baik mengenai macam dan kadar, paling teliti
(ihtiyath) di antara pendapat-pendapat imam yang lain.
Imam Ahmad demikian juga pendiriannya,
pemahaman mazhabnya tidak menajiskan semua tahi
binatang dan kencingnya, dan memaafkan najis yang
sedikit yang sulit dihindari. Seperti memaafkan tahi dan
kemih yang sedikit dari semua binatang yang suci.
33 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Menurut Imam Ahmad, seseorang sholat dengan
tidak mngetahui ada najis di badannya, atau lupa
membersihkan, tidak wajib diulang sholatnya, hal ini
serupa dengan pandanga mazahab Imam Malik.
Hanifiah dan Syafi’iyah mewajibkan untuk
mengulangi sholatnya. Syafi’iyah dan Habaliyah dalam
suatu riwayat, menajiskan bagian badan bangkai yang
tidak berdarah. Menurut pendapat Asy-Syafi’i rambut
(bulu) sayap binatang mati adalah najis, karena dianggap
dari bangkai.
34 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
terlihat lagi, namun belum dibersihkan, seseorang
kakinya dalam kondisi basah berjalan di atas bekas
kencing tadi, maka kaki tersebut sudah terkena najis.
Karena salah satunya basah menempel pada benda kering
yang menjadikan najis hinggap dan menempel.
Najis yang dimaafkan :
1. Darah binatang yang tidak mengalir. Contohnya
: darah nyamuk, darah kutu, darah jerawat dan
sejenisnya.
2. Kadar najis yang sangat sedikit .
3. Darah atau nanah kudis atau jerawat.
4. Debu bercampur najis dan sulit dihindari.
35 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dipakai untuk bersuci, seperti air hujan, air sungai, air laut,
air sumur. Air mutlak merupakan syarat air yang bisa
digunakan untuk wudhu’ dan mandi wajib menurut mazhab
Imam Syafi’i.
2. Air Makruh
Air Makruh ialah air yang suci dan bisa t mensucikan
tetapi makruh dipergunakan untuk ibadah Misalnya, air
musammas (air panas terkena sinar matahari, air yang
mengandung logam dan berkarat.
3. Air suci tetapi tidak bisa mensucikan
Air yang boleh diminum tetapi tidak sah untuk
bersuci. Misalnya air musta’mal (air sedikit tetapi telah
berobah sifatnya), air teh, air kopi dan sejenisnya, yang sudah
berubah sifatnya.
4. Air Mutanajis
Air mutanajis yaitu air yang sudah bernajis sehingga
tidak lagi bisa digunakan untuk mengangkat hadas, baik hadas
kecil maupun hadas besar. Air tersebut tidak lagi memenuhi
syarat digunakan untuk ibadah karena sudah terkena najis.
Makna lain dari air mutanajis yaitu terjadi perubahan pada air
disebabkan bercampur dengan suatu benda najis walaupun
sedikit.
36 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Air dua qullah (air banyak) tidak menjadi najis hanya
karena masuknya najis yang sedikit. Dengan memastikan tidak
terjadi perubahan pada air baik perubahan rasa, warna ataupun
baunya. Jika perubahan itu hilang dengan sendirinya atau
karena ditambahkan air lain dan tidak ada perubahan pada air
dari rasa, bau dan warna maka air tersebut adalah suci.
Perubahan air terjadi karena sebab minyak kasturi atau
menaburkan debu, maka air tersebut tidak suci. Air yang tidak
sampai dua qullah (sedikitnya air) bisa menjadi najis karena
ada najis yang menemempel walau sifatnya tidak berubah.
Seperti masuknya bangkai cicak ke dalam wadah air yang
sedikit sekalipun tidak merubah rasa, bau dan warna air, itu
sudah masuk pada kategori air yang terkena najis.
D. Hikmah Taharah
2. Hikmah Wudhu’
37 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa hikmah yang diperoleh bagi seseorang yang
senantiasa dalam keadaan berwudu’ di antaranya:
1. Menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan
sebelumnya.
2. Pada hari kiamat muka orang yang berwudhu’
bercahaya.
3. Rezeki dan kekayaan yang berlimpah.
4. Bagian dari arribath (pertahanan) dari musuh.
5. Mengerjakan perintah Allah.
3. Hikmah Mandi
Mandi secara syara’t yaitu berniat dan meratakan air
ke seluruh tubuh untuk membersihkan hadas besar. Syarat
sholat baru sah apabila suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Untuk menghilangkan hadas besar yaitu melalui mandi
wajib, yaitu membasuh dan mengalirkan air ke seluruh tubuh
dimulai dari puncak kepala (ujung rambut) hingga ujung kaki.
Maksud dari mandi bukanlah mandi yang sering kita
lakukan setiap pagi dan sore hari, melainkan mandi yang
disebabkan beberapa hal seperti junub, haid, nifas, dan
sebagainya. Maka hukum mandi yaitu wajib. Berlandaskan
firman Allah swt. Q.S. Almaidah : 6 :
⧫
⬧ ❑⧫◆
38 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼ ☺➔
❑◼
❑➔⬧
❑
◼ ⧫◆
⧫☺
❑⬧◆
◼ →◼◆
◆ ✓⧫➔⬧
◆ ⬧
◆ ◼⧫
⧫◼
⧫
☺⬧
◼⬧ ◆
⧫
➔ ❑☺☺◆⧫⬧
❑⬧⬧ ⬧
→❑❑
⧫ ◆
➔◆
⚫⧫ →◼⧫
⬧◆
⧫⬧
⧫☺➔ ▪◆
→➔⬧ ◼⧫
◼
39 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Wahai orang yang beriman, apabila kamu hendak
menunaikan shalat, maka basuhlah wajahmu dan
tanganmu hingga siku, dan sapu kepalamu dan (basuh)
kakimu hingga kedua mata kaki, dan jika kamu junub
maka mandilah, dan jika dalam kondisi sakit atau
musafir atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
mendapatkan air, bertayamumlah dengan tanah yang
(bersih); sapu wajahmu dan tanganmu dengan tanah.
Allah tidak bermaksud menyulitkannu, namun hendak
membersihkanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya
terhadapmu, agar kamu bersyukur.
41 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 4
ADZAN DAN IQAMAH
1. Lafaz adzan.
43 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Mari kita kerjakan shalat.(2x)
2. Lafaz iqamah.
الل أكبر الل أكبر
Allah Mahabesar – Allah Mahabesar.
45 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Cara menjawab adzan adalah sebagai berikut:
1. Menirukan bacaan muadzin (orang yang adzan)
untuk kalimat:
Allahu Akbar, Asyhadu anal ilaha illallah, Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah dan La ilaha illallah.
2. Untuk kalimat Hanya ‘ alash – Shalah dan Hanya
‘ alal Falah, cara menjawabnya adalah dengan
membaca lafaz :
الحول وال قوة اال بالل العلي العظيم
“ Tiada daya dan kekuatan keculai dengan pertolongan
Allah
Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung “
46 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa amaliah yang disunnahkan dalam
mengumandangkan adzan:
1. Dilakukan dalam keadaan suci dari najis dan hadas.
2. Dikumandangkan oleh orang yang memiliki suara
merdu.
3. Dikumandangkan sambil menghadap kiblat.
4. Memasukkan ujung jari ke lobang telinga.
5. Berjedah sejenak saat membaca kalimat adzan.
6. Berdoa setelah adzan, sebagai berikut:
BAB 5
SHOLAT WAJIB
48 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
ditetapkan Allah swt. Firman Allah swt. Q.S. annisa’
[4] : 103.
◼❑◼
◼⧫ ⧫
✓⬧☺
❑➔❑ ⧫
Sesungguhnya shalat difardhukan terhadap orang-orang
yang beriman melalui waktu yang telah ditentukan.
Firman Allah swt. Q.S. al-Hajj: 77
⧫
❑⧫◆
❑➔
→◆
◆
◆
❑➔➔◆
→➔⬧ ◆
❑⬧➔
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan.
Firman Allah swt. Q.S. al-Baqarah [2] : 43
❑☺◆ -
◼❑◼
❑➔◆◆
49 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
◼❑
⧫ ❑➔◆
⧫✓➔▪
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'
Dalil Hadis
50 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
zakat, berpuasa, dan menunaikan ibadah haji di Baitullah
bagi orang yang mampu. (HR. Muttafaqun Alaih).
➔
❑⧫⧫
◼ ⬧ ⬧
⬧⬧ ❑➔⧫ ◆
→ ⧫
✓
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika
mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan
mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang
sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya
akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap)
orang-orang dahulu ".
52 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Allah swt. mewajibkan sholat kepada Nabi
Muhammad dan umatnya pada malam isra’ dan mi’raj.
Isra’ adalah kenyataan yang menunjukkan kemuliaan
Nabi Muhammad dalam pandangan umat Islam,
kenyataan tersebut dilahirkan dengan memberikan
kewajiban shalat sebagai puncak ibadah kepada Nabi
Muhammad. Isra’ dilakukan sesudah Nabi dibersihkan
dan dipenuhi jiwanya dengan hikmah dan iman.
Bersesuaianlah bahwa malam itu disyari’atkan sholat
sebagai suatu ibadah yang dikerjakan sesudah diri bersih
dari najis, hadast, dan segala bentuk kotoran jiwa,
sesudah hati diisi dengan rasa takut, rasa harap dengan
memperbaharui taubat dari dosa. Isra’ juga dipahami
untuk melahirkan kemuliaan Nabi di mata malaikat dan
alam.
Sholat lima waktu bisa membawa pelakunya
berbuat adil dan mensucikan serta mendekatkan kepada
Allah swt. perbuatan sholat mencegah pelakunya dari
berbuat keji dan munkar. Firman Allah swt. Q.S. al-
Ankabut : 45
53 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
َّ صَلة إ َّن ال
صَلة تنهى عن الفحشاء والمنكر َّ وأقم ال
➔ ◆
❑◼
➔ ◆
⬧⬧◆ ◆
⧫
Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-
orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku.
54 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Sholat yang difardhukan ada lima waktu, yaitu
sholat subuh, sholat zuhur, sholat ashar, sholat maghrib
dan sholat isya, yang kesemuanya diwajibkan begi
setiap muslim dan muslimah yang baliqh, berakal sehat,
dan dalam keadaan suci.
Diwajibkan bagi para orang tua untuk
mengajarkan sholat pada anak-anaknya laki laki maupun
perempuan.
⧫✓ ⬧⬧
⧫✓◼◆ ❑☺➔
⬧◆ ⧫❑⬧➔
☺⬧
◆❑☺
⧫◆ ◆
⧫→➔ ⧫✓◼◆
17. Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu
berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu
subuh,
18. Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi
dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu
kamu berada di waktu Zuhur.
Sholat yang diwajibkan yaitu sholat subuh, zuhur,
ashar, maghrib dan isya.
56 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tasyahud akhir, membaca shalawat, mengucapkan salam,
tertib.
- / /
أدا ًء مأموما اما ًما ِل تعالى
“Ushallii fardhal magribi tsalaatsa raka’atim
mustaqbilal qiblati adaan / makmum/ Imam lilaahi
ta’aala “
Artinya : Aku niat shalat fardu Magrib tiga rakaat
menghadap kiblat tunai/ makmum/Imam-
karena Allah ta’ala.
59 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
/مأموما/أصلي فرض العشاء اربع ركعات مستقبل القبلة أدا ًء
ِل تعالى- اما ًما
“ Ushallii fardhal-‘isyaai arba’a raka’atim mustqbilal
qiblati adaan / makmum/Imam lilaahi ta’aala ”
61 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
itu disunahkan untuk membaca ayat Alqur’an yang
lainnya.
62 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
5. Ruku’, gerakan berikutnya adalah ruku’. Ketika
ruku’ disunahkan membaca Allahu Akbar. Ketika dalam
posisi ruku’ membaca do’a :
سبحان ربي العظيم وبحمده
64 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Setelah duduk di antara dua sujud, kembali sujud
untuk yang kedua kali. Rangkaian gerakan mulai dari
awal sampai sujud kedua ini dihitung satu raka’at.
65 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah limpahkanlah rahmad kepada Nabi
Muhammad“
66 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
12. Salam, merupakan gerakan terakhir yang
dilakukan pada waktu shalat. Caranya dengan
menolehkan kepala kearah kanan dan kiri sambil
membaca lafal :
أسَلم عليكم ورحمة هللا
“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada
kamu sekalian“
68 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Beberapa hal yang membatalkan sholat di
antaranya berhadas kecil maupun besar, terkena najis
yang tidak bisa dima’afkan, berkata-kata dengan sengaja
selain bacaan sholat, sengaja meninggalkan suatu rukun
sholat, tertawa terbahak-bahak, bergerak tiga kali
berturut-turut, mendahului imam sampai dua rukun,
murtad (keluar dari Islam)
Shalat adalah ibadah yang paling utarna untuk
membuktikan keislaman seseorang. Islam memandang
shalat sebagai tiang agama dan inti sari Islam terletak
pada shalat, sebab dalam shalat tersimpul seluruh rukun
agama. Oleh karenanya amalan shalat perlu ditanamkan
sejak anak-anakdan melatih anaknya untuk mengerjakan
shalat dan memerintahkannya kala mereka berusia 7
tahun. Anak harus diperintah untuk mengerjakan shalat
dengan keras bila mereka telah mencapai usia 10 tahun.
71 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
"Pernah Ibnu Umar dan Ibn Abbas r.a. mengqashar dan
berbuka dalam perjalanan sejauh empat burud yaitu enam
belas farsakh".
72 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dan masih dalam perjalanan ketika masuknya waktu
sholat pertama dan sholat kedua.
Niat sholat jamak qhasar
1. Niat Sholat zuhur jamak taqdim
اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا اليه العصر ادا ًء ِل
تعالى
هللا اكبر.
Aku niat sholat fardhu zuhur dua rakaat qashar, jamak
dengan ashar fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.
2. Niat sholat ashar jamak taqdim
اصلى فرض العصر ركعتين قصرا مجموعا الى الظهر ادا ًء ِل
تعالى
هللا اكبر
Aku niat sholat fardhu ashar dua rakaat jamak qashar
sama zuhur, fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
73 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا مجموعا الى العصر
ادا ًء ِل تعالى
هللا اكبر
Aku niat sholat fardhu zuhur dua rakaat qashar, jamak
dengan ashar fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.
اصلى فرض العصر ركعتين قصرا مجموعا اليه الظهر ادا ًء ِل
تعالى
هللا اكبر
Aku niat sholat fardhu ashar dua rakaat jamak qashar
sama zuhur, fardhu karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.
74 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Shalat Orang Sakit
Orang yang sedang sakit wajib pula mengerjakan
shalat, selama akal dan ingatanya masih radar.
1. Kalau tidak dapat berdiri boleh mengerjakan
sholat dengan cara duduk.
2. Jika tidak dapat duduk, boleh mengerjakanya
dengan cara berbaring; dua belah kakinya
diarahkan ke arah kiblat, kepalanya ditinggikan
dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke
kiblat.
3. Jika duduk seperti biasa dan berbaring juga tidak
dapat, maka boleh berbaring dengan seluruh
anggota badan dihadapkan ke arah kiblat.
4. Jika tidak dapat mengerjakan dengan cara
berbaring seperti tersebut diatas, maka cukup
dengan isyarat, baik melalui kepala maupun
dengan kedipan mata.
Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena
kelupaan dalam shalat. Cara mengerjakannya sama
dengan sujud biasa, artinya dengan takbir diantara dua
75 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sujud dan dikerjakan sesudah tahiyat akhir sebelum
salam.
Mayoritas ulama sepakat bacaan pada saat sujud
sahwi sama seperti bacaan sujud dalam sholat seperti
biasa. Namun bisa juga dengan membaca bacaan
berikut ini:
سبحان من ال ينام وال يسهو
77 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 6
SHOLAT SUNNAH
78 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
B. Jenis Sholat Sunnah
1) Sholat rawatib
2) Sholat wudhu
3) Sholat dhuha
4) Sholat tahiyatul masjid
5) Sholat tahajjud
6) Sholat hajat
7) Sholat istikharah
8) Sholat sunnah mutlaq
9) Sholat awwabin
10) Sholat tasbih
11) Sholat taubat
2. Sholat sunnah yang disunnahkan melakukannya
berjamaah
1) Sholat tarawih dan witir
2) Sholat idul fitri dan idul adha
79 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
3) Sholat gerhana bulan dan matahari
4) Sholat istisqa’ (minta hujan)
82 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
4. Dosanya Berguguran Ketika Ruku' dan Sujud
Semakin banyak sholat dikerjakan maka semakin
banyak dosa yang berguguran. Diriwayatkan dalam
hadits Ibnu Hibban dan al-Baihaqi dari Abdullah bin
Umar ra. Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba jika sedang sholat
didatangkan semua dosa-dosanya dan diletakkan di atas
kepala atau pundaknya, lalu ketika dia rukuk atau sujud
maka dosa-dosa itu berguguran dari dirinya."
5. Dicintai Allah swt.
Allah swt. sangat mencintai orang-orang yang
rajin mengerjakan sholat sunnah. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits Imam al-
Bukhari, Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa yang memusuhi
waliKu maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba
bertaqarrub kepadaKu dengan amalan sunnah sampai
Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku
akan menjadi pendengarnya ketika dia mendengar, Aku
akan menjadi penglihatannya ketika dia melihat, Aku
akan menjaga tangannya ketika dia memukul. Aku akan
83 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menjadi kakinya ketika berjalan. Jika dia meminta
kepadaku maka sungguh akan Aku beri dia, jika dia
minta perlindungan maka sungguh akan Aku lindungi
dia."
6. Doanya Mustajab
Keutamaan sholat sunnah rawatib di antaranya,
yaitu doanya diijabah Allah swt.
7. Diangkat Derajatnya di Sisi Allah swt.
Sholat sunnah rawatib merupakan amalan sunnah
yang afdal dilakukan, dan orang yang melakukannya
mendapat tempat yang mulia, seperti diangkatnya
derajat disisi Allah swt, mungkin akan terlihat dengan
kehidupan yang bahagia di dunia, serta akhiratnya.
Berdasarkan sabda Rasulullah saw.
"Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya jika
engkau sujud satu kali saja maka Allah akan mengangkat
derajatmu dan Allah akan menghapus kesalahanmu."
(HR. Muslim).
84 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
BAB 7
PUASA WAJIB
C. Dasar Hukum
Menurut lughah puasa صوم, berarti menahan
(imsak). Sedangkan menurut istilah syara’ puasa berarti
menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai
dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat.
⧫ ⧫
❑⧫◆
◆ →◼⧫
◼⧫ ☺
→⬧
⧫❑→⬧ ➔⬧
➔
☺⬧
◼⧫
➔⬧
◼⧫◆ ⧫
⧫❑→
➔⬧ ⧫
⧫▪❑⬧⬧ ☺⬧ ✓
◆❑⬧
❑❑⬧ ◆
→
85 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫❑☺◼➔⬧
⧫⧫◆
⧫ ✓
➔ ◆→
⧫◆
☺⬧ ⬧→◆
☺◆⬧ ⧫
⬧ ⧫ ⧫◆
➔⬧ ◼⧫
⧫
→
◆ ⧫
◆➔ →
❑➔☺◆
◼➔
◆
⧫ ◼⧫
◼ →➔⬧◆
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184. dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-
hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar
86 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu,
Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Puasa wajib ialah puasa yang dilakukan bagi
umat Islam dengan ganjaran pahala, dan berdoisa apabila
ditinggalkan. Jenis puasa wajib yaitu :
(1) Puasa Ramadhan
(2) Puasa Nazar
(3) Puasa Kifarat atau denda
(4) Puasa Qadha.
87 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Puasa yang diwajibkan ialah puasa di bulan
ramadhan, ramadhan artinya panas terik matahari.
Kebiasaan orang Arab Jahiliyah apabila datang bulan
ramadhan mereka memanaskan senjata untuk persiapan
perang. Menjadi kebiasaan pula bahwa dahulu orang
Arab apabila memindahkan nama bulan dari bahasa lama
ke dalam bahasa Arab mereka memberi nama sesuai
masa yang dilewati (sesuai iklim). Kebetulan bulan
ramadhan datang pertama sekali mereka mengalami
masa panas yang menyengat, karena sengatan matahari,
maka diberi nama bulan ramadhan (bulan pembakaran)
Puasa diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah,
Rasulullah saw. wafat setelah sembilan kali
melaksanakan puasa ramadhan.
D. Ketentuan Puasa
88 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Rukun puasa yaitu suatu rangakaian dalam proses
pelaksanaan puasa yaitu:
a. Niat / qasdun (sengaja)
Dengan sengaja melaksanakan puasa mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari.
b. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa
selama berpuasa.
89 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
g. Murtad.
h. Berniat berbuka
3. Sunnah-Sunnah Puasa
90 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2) Musafir
3) Wanita hamil yang khawatirakan dirinya dan
kandungannya
4) Orang yang sedang menyusui yang bisa
memudharatkan diri dan anaknya.
5) Sedang haid dan nifas
6) Melakukan hal yang membatalkan puasa
92 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
berpuasa dari perbuatan keji dan keinginan untuk berbuat
maksiat dengan cara mengendalikan diri.
Hikmah Puasa di antaranya;
1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.
meningkatkan penghayatan dan pengamalan ibadah-
ibadah yang diperintahkan.
2. Meningkatkan kesehatan mental, pengobatan
terhadap gangguan seperti rasa bersalah, berdosa,
dan rasa dendam.
3. Mendidik dalam mengendalikan diri terhadap hal-
hal yang buruk dan keji, seperti sifat rakus, boros,
berkata buruk dan menyakiti orang.
4. Menanamkan rasa kasih sayang dan ramah terhadap
fakir miskin, anak yatim, orang yang melarat
hidupnya.
5. Membiasakan diri agar dapat memelihara amanah.
Karena tidak ada seorang pun yang dapat menilai
puasa seseorang kecuali Allah swt.
6. Melatih kesabaran dan ketabahan dari segala ujian
Allah yang akan menimpanya kelak.
93 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Menghidupkan kekuatan fikiran dan kekuatan
basyariah yakni dapat melihat dengan mata hati.
BAB 8
PUASA SUNNAH
94 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
disyariatkan pada nabi Muhammad saw. namun boleh
juga kita melaksanakan puasa sunnah yang di syariatkan
kepada nabi sebelum nabi Muhammad saw. seperti puasa
sunnah nabi Dawud dengan cara pelaksanannya
berpuasa satu hari kemudian hari esoknya tidak berpuasa
setelah itu berpuasa kembali dan seterusnya yang
dilakukan dengan cara diselingi. Di antara puasa yang
disyariatkan kepada nabi Muhammad saw yaitu :
(1) Puasa 9 Zulhijjah (puasa arafah)
(2) tanggal 9 dan 10 Muharram (hari tasu’ah dan
Asura)
(3) puasa senin dan kamis
(4) puasa tanggal 13,14,15 setiap bulan (yaumul
bith)
(5) puasa 6 hari di bulan syawal.
96 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
3. Membiasakan orang yang berpuasa, bersabar dan
menahan dari penderitaan serta menahan
kesukaran-kesukaran.
4. Mengingatkan diri pada kehinaan dan kemiskinan.
5. Memelihara jiwa agar tidak tersungkur kedalam
dosa dan maksiat. Inilah hikmah Nabi mengatakan
“barang siapa tidak sanggup memberikan nafkah
zahir kepada isteri, sedang ia mempunyai keinginan
untuk beristeri, hendaklah ia berpuasa karena puasa
dapat melenyapkan syahwat.
Berdasar pada hadis Nabi saw.
ُّ شباب من استطاع منكم الباءة فليتز َّوج فإنَّه أغ
ض َّ يا معشر ال
صوم فإنَّه له
َّ للبصر و أحصن للفرج و من لم يستطع فعليه با ل
وجاء
“Wahai, para pemuda! Barangsiapa diantara kalian
berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena
nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih
membentengi farji (kemaluan), dan barangsiapa yang
tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena
shaum itu dapat membentengi dirinya”.1
1
HR Bukhari no. 5.090, Muslim no. 1.466, Abu Dawud no.
2.047, Nasa’i (6/68), Ibnu Majah 1.858, Ahmad (2/428)
97 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
6. Menggerakkan orang kaya untuk merahmati orang
yang fakir dan menyelesaikan kebutuhan mereka.
7. Memperoleh berbagai faedah kelaparan yaitu
jernihnya fikiran dan tembusnya penglihatan mata
hati.
98 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tubuh dan kekebalan tubuh semakin membaik.
Mereka kelihatan lebih sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Sejalan dengan hadis nabi صوموا
تصحواsuwmuw tasihu (puasalah kamu niscayaakan
sehat. Puasa mendatangkan pahala sekaligus badan
akan senantiasa sehat.
Para peneliti Amerika Serikat mengadakan
ekperimen terhadap tikus tubuhnya dinjeksi dengan sel
kanker, kemudian diterapi dengan cara berpuasa ternyata
tikus yang tidak diberi makan dan minum tidak terkena
kanker, sebaliknya kelompok tikus yang tidak diberi
terapi puasa terserang penyakit kanker.
Tubuh manusia normal, setiap hari sel kanker
selalu diproduksi, jumlah yang tidak terkena kanker jauh
lebih banyak ketimbang yang terkena kanker, ini terjadi
karena tubuh manusia memiliki zat yang bisa
mengahancurkan racun. Sel getah bening yang berada
dalam sel darah putih memiliki keampuhan
menghancurkan sel kanker yang disebut vaksinasi sel.
Parasit yang menumpang dalam tubuh manusia termasuk
menumpang makan dan minum dengan menghentikan
99 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
suplai makanan, kuman-kuman penyakit, dan bakhteri
serta sel kanker tidak bisa bertahan hidup.
BAB 9
ZAKAT FITRAH
101 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
→⬧ ☺
⧫⬧→
✓☺◆
⧫☺➔◆
◼⧫
⬧☺◆
◆ ❑➔➔
⬧
◆ ⧫✓⧫◆
◆
⬧
◆
⧫
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Orang yang dimaksud ayat di atas ialah :
102 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Miskin, ialah orang yang tidak mencukupi
kebutuhan pokoknya (dalam keadaan
kekurangan).
3. Pengurus zakat (amil), ialah orang yang bertugas
mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf, ialah orang kafir yang ada harapan
masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak, ialah memerdekakan
hamba sahaya, mencakup juga untuk melepaskan
umat muslim yang ditawan oleh orang-orang
kafir.
6. Qharimin, ialah orang yang terlilit hutang bisa
juga dipahami orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya.
Orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu
dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Fisabilillah, ialah orang yang berada di jalan
Allah untuk keperluan pertahanan Islam dan
103 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kaum muslimin. Di antara mufasirin para ulama
berpendapat bahwa fisabilillah mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Ibnu sabil ialah orang yang sedang dalam
perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
BAB 10
ZAKAT MAAL
106 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
wajibnya maka ia berdosa, dalam hal ini boleh dilakukan
pemaksaan terhadapnya dengan memberikan hukuman
ta’zir.
Syarat wajib zakat yaitu sudah mencapai haul dan
nisab. Nisab yaitu nilai atau jumlah harta sudah mencapai
85 gram emas (penulis mengambil standar dari Badan
Amil Zakat Nasional). Haul yaitu harta sudah sampai
satu tahun. Yang menjadi perhitungan adalah terpenuhi
jumlah nisab dari harta yang akan dizakatkan. Awal
dan akhir penyempurnaan haul tersebut tidak
berpengaruh, misalnya seseorang mempunyai dua ratus
dirham pada awal tahun, lalu berkurang hingga satu
dirham. Atau empat puluh ekor kambing, jumlahnya
berkurang hingga tinggal satu ekor saja ditengah-tengah
penyempurnaan haulnya. Kemudian pada akhir haul ia
mempunyai dua ratus dirham atau empat puluh ekor
kambing maka ia harus mengeluarkan zakatnya atas harta
tersebut secara keseluruhan.
Islam mewajibkan zakat pada harta seperti emas,
perak, perhiasan, barang-barang perniagaan, tanaman
buah-buahan, tanah yang disewakan, investasi, rumah
107 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
kontrakan, madu, hewan, hasil tambang, dan zakat
profesi termasuk jenis zakat kontemporer seperti dokter
spesialis, seorang profesor, motivator, dosen, guru,
Aparatur Sipil Negara (ASN), dan sejenisnya yang
memperoleh penghasilan dari apa saja yang diusahakan,
dimana penghasilannya jika mencapai setara dengan 85
gram emas selama satu tahun, maka ia wajib
mengeluarkan zakatnya 2,5% / tahun. Semua bentuk
penghasilan terkena wajib zakat berdasarkan ketentuan
Q.S. al-Baqarah [2]: 267
⧫ ⧫
❑⧫◆
❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆
⬧ ⧫
◆
❑☺☺◆⬧
⬧◆ ⧫❑→➔
⧫
❑→☺➔
❑☺◼◆
☺
⧫
108 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
❑⧫◆ ⧫
❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆
⬧ ⧫
◆
❑☺☺◆⬧
⬧◆ ⧫❑→➔
⧫
❑→☺➔
❑☺◼◆
☺
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha kaya lagi Maha terpuji.
Ayat di atas mengandung pengertian umum,
bahwa asal penghasilan tersebut telah melebihi
kebutuhan pokok hidupnya dan keluarganya berupa
sandang, pangan, papan, beserta alat-alat rumah tangga,
109 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
alat kerja, alat usaha seperti kendaraan, dan lain-lain
yang tidak bisa diabaikan, bebas dari beban hutang.
Dalam fiqih berdasarkan referensi yang penulis
baca, bahwa nisab harta yang dimiliki seseorang yaitu
senilai 96 gram emas, sebagaian ulama berpendapat 95,6
gram emas. Atau setara dengan 20 dinar (mitsqal). Bisa
jadi ini takaran emas yang ada pada negara-negara Arab
seperti Mekkah, Madinah, Arab dan Mesir. Di Indonesia
nisab harta zakat berdasarkan standar Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS), para ulama kita merumuskan nisab
harta yaitu setara dengan 85 gram emas. Jika sudah
mencapai nilai harta setara dengan 85 gram emas maka
wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 % / tahun.
Menurut hemat penulis bahwa mengeluarkan
zakat tidak harus menunggu sampai nisab, cukup haul,
penulis cenderung memahami ayat di atas bahwa setiap
penghasilan atau bahkan rezeki tanpa usaha yang
diperoleh diperintahkan untuk menafkahkannya atau
mengeluarkannya sebagain.
Dalam mengeluarkan harta zakat, ada tiga
pendapat para ulama. Pertama, pendapat Imam Abu
110 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Hanifah bahwa mengeluarkan zakat boleh berupa harga
yang senilai dari harta yang akan dizakatkan. Kedua,
menurut Imam asy-Syafi’i bahwa mengeluarkan zakat
tidak boleh berbentuk nama (harga). Ketiga,
mengeluarkan zakat tidak boleh diganti dengan uang
kecuali karena terpaksa, seperti orang yang wajib
mengeluarkan seekor kambing dalam zakat unta, tidak
mempunyai kambing menurut pendapat Imam Ahmad,
akan tetapi para ashibnya ada yang menukilkan
kebolehan dari Ahmad.
⧫ ⧫
❑⧫◆
⧫
⧫◆
111 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
⧫◆❑ ⧫❑➔◆⬧
⧫
⧫ ⧫◆
◆
⧫
◆ ⬧◆
⧫❑→
➔ ➔⧫⬧
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan
rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
112 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Jika seorang muslim memiliki 96 gram emas atau
lebih dan telah cukup setahun dimilikinya, maka wajib
dikeluarkan zakatnya 2 ½ %.
Zakat Perak 200 dirham atau 672 gram. Namun
emas dan perak dipakai untuk perhiasan dan bukan
simpanan, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Zakat uang, peredaran uang berstandar emas,
maka nisab dan zakatnya disamakan yaitu 2,5 %.
2) Harta perniagaan
Harta perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya
berdasarkan firman Allah swt QS. Al-Baqarah : 267
⧫ ⧫
❑⧫◆
❑→
⧫ ⧫⬧
☺◆
⬧ ⧫
◆
❑☺☺◆⬧
⬧◆ ⧫❑→➔
⧫
❑→☺➔
113 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
❑☺◼◆
☺
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu menafkahkan daripadanya,padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca
atau perhitungan harta dagangannya. Tahun
perdagangan dihitung dari tahun mulai perdagangan,
yang dihitung bukan labanya saja tetapi seluruh barang
yang diperdagangkan, apabila sudah cukup nisab maka
wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 % seperti zakat emas di
atas.
3) Binatang Ternak
Syarat zakat binatang ternak:
a. Pemilik orang Islam
b. Pemilik merdeka
114 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
c. Milik sendiri
d. Sampai nisab
e. Sampai haul
f. Makannya dengan pengembalaan bukan rumput
yang dibeli.
g. Binatang tidak digunakan membajak sawah dan
sejenisnya.
115 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
b. Zakat Lembu / kerbau
c. Nisab Kambing
40-120 ekor zakatnya 1 ekor
121-200 ekor zakatnya 2 ekor
201-300 ekor zakatnya 3 ekor
301-400 ekor zakatnya 4 ekor.
117 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Tidak disyaratkan 1 tahun, nisab barang tambang
dan rikaz sama dengan nisab emas dan perak 20 misqal =
96 gram emas maka zakatnya masing-masing 2, 5%.
118 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Penghasilan selama satu tahun Rp. 85.200.000
sudah memenuhi standar wajib mengeluarkan zakat yaitu
2,5%
2,5 % dari Rp. 85.000.000 ialah sebesar Rp.
2.130. 000,-
Jika dalam rumah tangga ternyata suami dan isteri
memiliki penghasilan masing-masing, hendaknya
disatukan antara penghasilan suami dan isteri,
pengeluaran suami juga pengeluaran isteri, karena
kebutuhan mereka satu tujuan. Namun apabila
dipisahkan penghasilan suami dan isteri bisa saja total
penghasilan suami ataupun penghasilan isteri
menyebabkan tidak wajib mengeluarkan zakat
dikarenakan tidak mencapai nisab 85 gram emas.
Sebaliknya jika digabungkan penghasilan suami dan
isteri mencapai standar wajib zakat.
Pengalaman penulis, cara mudah mengeluarkan
zakat dengan cara langsung menyisihkan penghasilan
sebesar 10% ; 2,5 % untuk zakat, 2,5% untuk saving
keuangan saat sulit, 2,5% untuk ibadah seperti haji atau
umrah, 2,5 % untuk refresing akhir tahun. Diantara
119 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
pengelolaan keuangan terencana dengan baik dan zakat
bisa didistribusikan sesuai ketentuan syar’i.
Zakat itu ibarat menimba air dari sumur, ketika
menimba air ada sebagian air yang tumpah sehingga
membasahi permukaan sumur, maka mata air sumur
menjadi lebih lancar. Sebaliknya jika disekeliling sumur
tidak ada air yang tumpah membasahi permukaannya,
akan menjadikan sumur lebih gersang dan mata airpun
akan berkurang. Demikian ilustrasi dalam mengeluarkan
zakat yang terkadang tidak logis untuk diterima. Semakin
ditumpahkan atau diberikan harta zakat, hartapun
semakin bertambah.
BAB 11
HAJI
120 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
A. Pengertian Haji
121 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
esungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.
C. Rukun Haji
Dalam pelaksanaan haji tentu ada rukun haji,
rukun haji merupakan sesuatu yang mesti dilakukan
dalam pelaksanaan haji. Rukun haji yaitu:
1. Ihram, yaitu berpakaian ihram dan berniat ihram
dan haji.
122 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
(hadirnya seseorang yang berihram untuk haji,
sesudah tergelincir matahari yaitu pada hari yang
ke 9 Dzulhijjah).
3. Thawaf, yaitu thawaf untuk haji (thawaf Ifadah)
4. Sa’i , yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan
Marwah sebanyak 7 kali
5. Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting
rambut sedikitnya 3 helai rambut untuk
kepentingan ihram
6. Tertib, yaitu berurutan.
D. Kewajiban Haji
Kewajiban haji ialah suatu kewajiban yang mesti
dilakukan: kewajiban haji pertama kali diturunkan pada
tahun keenam Hijriyah. Namun ada juga yang
mengatakan pada tahun kesembilan Hijriyah.
1. Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian ihram,
dimulai dari tempat yang sudah ditentukan.
2. Bermalam di Muzdalifah sesudah wuquf, pada
malam tanggal 10 Dzulhijjah. Bermalam di
123 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
tempat itu sesudah tengah malam walaupun
sebentar.
3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam, pada
hari tasyrik tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
4. Melempar jumrah aqabah 7 kali dengan batu,
pada tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu melempar
jumrah dilakukan setelah lewat tengah malam 9
Dzulhijjah dan setelah mengerjakan wuquf.
5. Melempar jumrah ketiga-tiganya yaitu jumrah
Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12 dan
13 Dzulhijjah dan melemparnya 7 kali disetiap
jumrah. Waktu melempar jumrah dimulai sejak
tergelincir matahari hingga terbenamnya sampai
tanggal 13 Dzulhijjah.
6. Meninggalkan segala yang diharamkan karena
ihram.
E. Sunnah Haji
124 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
1. Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji setelah
itu baru mengerjakan umrah.
2. Membaca Talbiyah,
ا َّن الحمد والنعمة لك, لبيك ال شريك لك لبيك, لبيك اَّلله َّم لبيك
والملك الشريك لك
3. Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan
ketika permulaan datang di tanah haram, thawaf
ini dikerjkan oleh seorang yang mengerjakan haji
ketika di Mekkah sebelum wuquf di Arafah.
4. Sholat Sunnah Ihram 2 raka’at sesudah selesai
wuquf di Arafah, lebih utama dilakukan di
belakang maqam Ibrahim.
5. Bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
6. Thawaf Wada’, yaitu tawaf yang dikerjakan
setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat
tinggal bagi mereka yang keluar dari Mekkah.
7. Berpakaian Ihram dan serba putih
8. Berhenti di Masjidil Haram pada tanggal 10
Dzulhijjah.
125 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Cara melaksanakan haji ada tiga cara :
1. Tamattu’.
Tamattu’ ialah mengerjakan umrah terlebih
dahulu hingga selesai, kemudian baru mengerjakan haji
pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pertama mengerjakan ihram
sampai selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram
untuk keperluan ibadat haji yang sebenarnya.
2. Qiran
Qiran adalah mengerjakan haji dan umrah
sekaligus. Niatnya mengerjakan haji dan umrah, dan
caranya dengan mencukupkan amalan haji. Amalan haji
seperti ini disebut qiran dan wajib membayar denda
(dam).
3. Ifrad
Ifrad adalah mengerjakan amalan haji lebih
dahulu, kemudian mengerjakan umrah. Orang yang
memakai cara ini, jika masuk ke tanah haram (Mekkah)
wajib ihram hingga tiba waktunya untuk mengerjakan
haji (pada tanggal 8 Dzulhijjah) cara ini tidak dikenakan
denda (dam).
126 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Deskripsi pelaksanaan haji dan umrah
127 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Keluar dari masjid melalui pintu syafa menuju
bukit syafa, sambil berdo’a untuk melaksanakan
sa’i yaitu berjalan dari bukit syafa ke bukit
marwah sebanyak 7 kali.
8. Selesai sa’i hendaklah bertahalul dengan
mencukur atau memotong rambut bagi yang
memilih tamattu’. Dan bagi yang memilih qiran
dan ifrad ia tetap dalam keadaan ihram.
F. Pelaksanaan Haji
128 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
menuju muzdalifah dengan tenang dan khusyu’
sambil membaca do’a.
Firman Allah swt. Q.S. Albaqarah : 198
129 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
d. Setelah matahari terbit pada tanggal 10
Dzulhijjah, melakukan jumrah aqabah (jumrah
wajib) dengan melempar 7 buah kerikil,
menyembelih qurban bagi yang melakukan haji
tamattu’ dan qiran. Kemudian bertahalul awal
dengan mencukur paling sedikit 3 helai rambut
atau memotong sebagiannya maka halallah segala
larangan ihram, kecuali berhubungan dengan
pasangan suami atau isteri.
131 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Jemaah yang datang dari luar tanah haram, mulai
ihramnya ditentukan pada 5 titik kumpul atau miqatnya,
yaitu:
G. Hikmah Haji
Ibadah haji yang dilakukan umat Islam satu kali
dalam setiap tahunnya memiliki banyak hikmah,
diantaranya yaitu:
133 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
4. Dalam menunaikan ibadah haji terdapat dasar-
dasar pokok ke arah kewajiban melakukan tugas :
a. Kesucian niat dan kebersihan hati untuk
melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh
karena Allah swt.
b. Senantiasa mencari nafkah untuk mengatasi
segala kesulitan yang dihadapi, sehingga dengan
bekerja dan beusaha memperoleh rezeki
merupakan keharusan untuk menunaikan ibadah
haji.
5. Melalui pelaksanaan ibadah haji umat Islam
dilarang melakukan perbuatan yang dapat
mengotorkan pribadinya seperti memaki,
berkelahai senantiasa menjaga kesucian jiwa.
BAB 12
UMRAH
134 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
A. Memahami Umrah
2. Wajib Umrah :
135 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
C. Ketentuan Pelaksanaan Umrah
Melaksanakan ibadah umrah dimulai dari miqat
makani, yaitu ketentuan batas tempat wajib memakai
ihram. Semua jamaah umrah dari seluruh dunia yang
datang menuju Mekkah ditentukan lima tempat, tempat
mereka wajib memakai ihram. Bahkan orang yang
tempat tinggalnya di Mekkah atau tanah haram ketika
akan menunaikan ibadah umrah terlebih dahulu harus
keluar dari tanah haram (Mekkah). Tanah halal yang
biasa untuk berihram ialah Ju’ranah, Tan’im dan
Hidaibiyah. Ihram untuk haji bagi orang yang tempat
tinggalnya di Mekkah yang akan berangkat ke Arafah,
mereka berihram mulai dari rumahnya sendiri.
Tata Cara Berihram
1. Terlebih dahulu membersihkan badan, memotong
kuku, mandi dan wudhu’.
2. Memakai pakaian Ihram
Bagi laki-laki memakai dua helai kain putih yang
tidak dijahit. Sehelai dipakai seperti kain panjang
dan yang sehelai lagi untuk selendang atau
136 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
selimut guna menutup badan. Bagi perempuan
tetap seperti biasa, hanya muka dan telapak
tangannya terbuka.
3. Sholat sunnah ihram dua raka’at
4. Setelah sholat berangkatlah menuju Mekkah atau
Arafah.
5. Ketika itu mulailah masuk dalam ihram dan
berlaku segala larangan ihram.
D. Larangan Ihram
137 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
7. Memotong pohon-pohonan yang tumbuh di tanah
haram
8. Nikah atau menikahkan.
9. Bersetubuh.
10. Bersentuhan kulit (dengan maksud menyalurkan
syahwat).
Bagi yang melanggar larangan di atas wajib
membayar denda (dam). Ketentuan pembayaran denda
bagi yang melanggar larangan ketika ihram, hukumnya
wajib membayar denda menurut larangan yang
dilanggarnya dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Orang yang membunuh binatang buruan di tanah
haram, pembayaran denda dengan ketentuan:
a. Menyembelih binatang yang serupa atau hampir
serupa dengan binatang yang terbunuh.
b. Kalau tidak dapat ia wajib bersedekah makanan
kepada fakir miskin sejumlah harga binatang
yang terbunuh.
c. Kalau tidak mungkin pula, ia boleh berpuasa
dengan perhitungan untuk setiap mud (kira-kira
600 gram dengan berpuasa satu hari). Andaikan
138 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
harga seekor kambing 1.000,- dan harga beras Rp.
50,- per mud, berarti ia harus berpuasa 20 hari.
2. Orang yang bersetubuh denda diatur dengan
ketentuan :
a. Meyembelih seekor unta
b. Kalau tidak dapat, maka menyembelih seekor
lembu
c. Kalau tidak juga dapat atau tidak bisa, maka
diganti denda dengan 7 ekor kambing.
d. Kalau tidak dapat, maka diganti dengan berpuasa
dan setiap satu mud makanan berpuasa satu hari.
Jika harga unta Rp. 4.000 dan harga beras Rp.
50,-/mud maka orang tersebut harus berpuasa 80
hari lamanya. di samping itu juga hajinya batal
dan wajib meneruskan ihramnya hingga selesai.
3. Orang yang memotong pohon-pohonan di tanah
suci maka dendanya:
a. Meyembelih unta atau lembu jika pohon yang
ditebangnya besar, ukuran besar atau kecilnya
pohon berdasarkan pendapat secara umum yang
berlaku dikawasan tersebut.
139 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
b. Menyembelih kambing jika kayu yang dipotong
kecil.
4. Bagi orang yang terhalang di jalan, sehingga tidak
bisa meneruskan haji atau umrah ia boleh tahalul
dengen menyembelih seekor kambing, di tempat
ia terhalang itu, kemudian mencukur atau
memotong rambut dengan niat tahalul.
5. Orang yang melanggar salah satu larangan di
waktu ihram, seperti memakai wewangian,
menutup kepala bagi laki-laki, memotong kuku,
memotong rambut, memakai pakaian yang
dijahit bagi laki-laki, bersentuhan dengan
perempuan dengan maksud syahwat sesudah
tahalul awal, maka damnya sebagai berikut :
a. Meyembelih seekor kambing untuk
disedekahkan.
b. Kalau tidak dapat, memberi makan kepada fakir
miskin sebanyak lebih kurang 7 Kilo gram untuk
6 orang.
6. Orang yang mengerjakan salah satu hal-hal
dibawah ini:
140 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
- Mengerjakan haji secara tamattu’
- Mulai ihram tidak dari miqat
- Tidak bermalam di Muzdalifah
- Tidak brmalam di Mina
- Tidak melontar Jumrah
Mulai urutan ke 3, 4, 5, 6 adalah bagian dari wajib haji
juga, maka dendannya sebagai berikut:
a. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk
berkurban dan disedekahkan kepada fakir miskin.
b. Kalau tidak dapat, boleh ia mengganti dengan
berpuasa 10 hari; 3 hari dikerJakan pada waktu
haji, dan 7 hari dikerjakan setelah pulang ibadah
haji di kampung halaman.
141 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
2. Denda berupa penyembelihan binatang karena
terhalang dijalan, maka harus dibayarkan di
tempat ia terhalang.
3. Denda dengan berpuasa, boleh dilaksanakan
dimana saja, kecuali yang sudah ditentukan harus
di bayar diwaktu haji.
BAB 13
MANFAAT IBADAH
A. Kesehatan Jasmani
142 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Allah mewajibkan ibadah kepada kita umat Islam
tentu saja ada hikmah positif dan berpengaruh baik
terhadap kesehatan fisik bagi umat Islam yang
menjalankan ibadah tersebut. Efek ibadah tidak bisa
dirasakan keindahannya dan faedahnya kecuali jika
ibadah yang dijalankan sudah sesuai dengan perintah
syari’at.
Ketika kita mampu menganalisis dari setiap
rangkaian ibadah yang diperintahkan dalam Islam
mengandung manfaat bagi kesehatan jiwa dan raga
manusia,juga manfaat sosial. Andai saja semua umat
Islam mengetahui semua rahasia dan hikmah ibadah,
niscaya mereka akan merasakan kehidupan yang
bahagia, penuh berkah, kemuliaan, dan kesejahteraan.
Tentu saja dengan memahami dan menjalankan ibadah
sesuai yang disyari’atkan, rahasia pensyariatan, serta
memahami pelbagai faedahnya.
Allah yang Maha agung telah memberikan
keistimewaan kepada manusia serta menyempurnakan
dimensi fisikal dan mentalnya. Manusia Allah
anugerahkan mekanisme tubuh secara sempurna.
143 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Dilengkapi dengan tempat pengeluaran adanya qubul
dan dubur, tempat mengeluarkan semua kotoran
manusia, najis, dan sisa metabolisme tubuh. Melalui
tempat pengeluaran kotoran fisik manusia selalu sehat
dan bersih serta mampu menjalankan kewajiban sebagai
manusia antara sesama dan kewajibannya kepada Allah
sebagai makhluk.
Dalam Islam makna sehat mengandung dua
pengertian yang populer yaitu sihah dan afiah, sihah
berarti bentuk kesehatan lahiriah atau kesehatan jasmani.
Afiah berarti kesehatan bathiniah atau rohani
Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk
melakukan segala yang diperintahkan Islam dan tidak
melakukan sesuatu yang dilarang sesuai syari’at.
Perhatian Islam yang luar biasa terhadap kebersihan
hiduap terutama dalam beribadah. Tidak sah ibadah
tanpa dalam kondisi suci. Secara kontekstual bahwa
kebersihan bisa mempengaruhi tingkat kesehatan bak
jasmani atau rohani. Secara umum hadirnya Islam
bertujuan untuk menjaga manusia aspek agama, akal
jiwa, harta dan keturunan kita. Untuk menjaga
144 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
sebagaimana tujuan Islam hal yang urgen bagi kita ialah
menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan merupakan
modal utama untuk melakukan berbagai aktivitas
kehidupan termasuk beribadah.
Islam memerintahkan umatnya untuk beristinjak
yaitu membersihkan area qubul dan dubur terlebih
ketika dihubungkan dengan ibadah. Para ahli kedokteran
modern menyatakan, dengan menjaga kesucian qubul
dan dubur berarti sudah menjaga kebersihan yang
sesungguhnya karena begitu urgen pengaruhnya terhadap
kesehatan tubuh manusia. Keduanya dua hal yang
rentan dihuni virus, bakhteri dan mikroba yang akan
menyerang ke bagian anggota tubuh lainnya ataupun
kepada orang lain.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa
membersihkan qubul dan dubur menggunakan tangan
kiri, tangan kanan bisa digunakan untuk makan dalam
kondisi bersih, terbebas dari kotoran atau bakhteri.
Islam memerintahkan umat manusia untuk senantiasa
membersihkan tangan berdasarkan riwayat dari Qatadah
dari bapaknya bahwa Rasulullah saw. bersabda “ jika
145 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
salah seoarang diantara kalian minum, jangan bernafas
dalam tempat minum, jika hendak masuk wc janganlah
mengusap kemaluan dengan tangan kanan dan tidak
mencuci dengan tangan kanan”.
Fakta menarik yang membuktikan nilai penting
istinjak bagi kesehatan manusia. Tahun 1963 di Inggris
tepatnya di kota Dundee penyakit tipus mewabah dan
menyebar secara cepat dan ganas. Korban yang banyak
dan berjatuhan, seluruh masyarakat mengerahkan
kemampuan untuk menghentikan penyakit tersebut,
setelah melakukan berbagai upaya ahli medis dikota itu
sepakat untuk menyebarkan pengumuman dengan
menggunakan seperangkat pengumuman yang isinya
memperingatkan masyarakat agar tidak menjadi
kebiasaan menggunakan tisu untuk membersihkan qubul
atau dubur setelah buang air, membersihkan wadah, dan
mengganti penggunaan tisu dengan menggunakan air.
Itu salah satu cara untuk menghentikan wabah
penyebaran virus dan bakhteri dan penyakit yang
mewabah di kota Dundee itu. Masyarakat mematuhi
aturan tersebut dan hasil luar biasa mencengangkan.
146 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Penyebaran wabah tipus seketika berhenti dan
masyarakat terbebas darinya. Sejak itu masyarakat
menyadari betapa pentingnya istinjak dan menggunakan
air dalam membersihkan anggota tubuh dan mereka
memilih air dan tidak lagi menggunakan tisu untuk
membersihkan kotoran.
Ibadah sholat diyakini dapat mengokohkan dan
melindungi masyarakat dari perbuatan keji dan munkar,
zakat secara khusus berfungsi untuk menucikan jiwa
manusia dari sifat asosial, misalnya sifat bakhil, hasad,
dendam yang biasanya menghancurkan keutuhan
masyarakat. Kesadaran dalam membayar zakat akan
meningkatkan kualitas hubungan antar masyarakat sebab
berlomba-lomba menolong orang lain yang
membutuhkan.
Puasa atau rasa lapar sejak zaman dahulu sudah
diyakini sebagai sarana untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Ahli kedokteran Yunani masa lampau
menjadikan puasa sebagai penawar obat untuk
kesembuhan dari ragam penyakit yang belum dapat
disembuhkan secara medis atau penyembuhan lainnya.
147 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Abad ke 15 dokter Ludipipo Korina menjadikan puasa
sebagai media untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Ia sering berpuasa guna melatih dirinya sehingga usianya
mencapai ratusan tahun, fisiknya dalam keadaan sehat,
walaupun sebelumnya pernah menderita gangguan
pencernaan akut. Dipenghujung usianya ia menulis
sebuah buku berjudul “ panjang umur dengan sedikit
makan”.
Pengaruh puasa terhadap fisik diantaranya
mampu menyembuhkan penyakit seperti hipertensi, sakit
maag, diabetes dan lainnya. Tubuh manusia
membutuhkan istirahat Para ilmuan menganggap bahwa
puasa adalah salah satu solusi untuk sehat dari berbagai
penyait, bahkan penyakit yang tidak bisa ditangani oleh
para dokter dari segi kesehatan. Begitulah puasa mampu
mempengaruhi kondisi fisik dan menetralisir peredarah
darah dalam tubuh manusia.
B. Kesehatan Rohani
Dalam Islam terdapat beberapa aturan syariat
yang mengatur tatanan kehidupan umat Islam bernilai
ibadah baik secara vertikal maupun horizontal melalui
148 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
ketentuan syariat dalam melaksanakan ibadah,
melakukan hal yang diperintahkan Islam dan
menghindarkan diri dari sesuatu yang dilarang Islam
secara bathiniah jiwa akan tenang, bahagia, maka kondisi
rohani akan merasa sehat serta kehidupan dijalani
dengan sehat dan tenang. Dikarenakan tidak ada konflik
bathiniah yang dirasakan, tidak ada perasaan bersalah,
tidak ada menyakiti orang lain, dan juga tidak punya
masalah dengan orang lain.
Beberapa bentuk sifat yang membuat rohani
sehat, seperti mengamalkan sikap sabar terhadap
masalah yang dihadapi, syukur atas nikmat yang
diperoleh, senantiasa berprasangka baik (khusnuzhon)
atau senantiasa berfikir positif terhadap problema
kehidupan. Sehingga kondisi rohani selalu stabil dengan
memahami beberapa konsep Islam dalam menentukan
sikap.
Ibadah merupakan perintah dalam agama
sejatinya memiliki sejumlah keuntungan bagi yang
menjalankannya. Kemaslahatan ibadah aspek duniawi
ialah segala bentuk manfaat yang dapat dirasakan di
149 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
dunia melalui hal yang dikerjakan. seperti menjaga
manfaat kesehatan dari berpuasa seperti ketenangan jiwa
ataupun kesehatan fisik. Kemaslahatan yang sifatnya
ukhrawi adalah manfaat dan ganjaran yang akan diterima
seorang hamba di akhirat kelak dari ibadah yang
dilakukan. Kemaslahatan ukhrawi dapat berupa pahala,
surga, selamat dari api neraka, dan lain-
lainnya. Beribadah sesuai syariat akan berpengaruh baik
pada diri yaitu secara fisik dan psikis.
ومن اعرض عن ذكري فا َّن لهٗ معيشةً ضن ًكا َّونحشر ٗه يوم القيٰمة •
اعمٰ ى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami
151 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
akan mengumpulkannya di hari Kiamah dalam kondisi
buta.”
Tafsir Almuyassar Kementerian Agama Arab Saudi
menerangkan, barangsiapa yang berpaling dari
peringatanKu yang dengannya Aku memperingatkannya,
sesungguhnya baginya di dunia kehidupan sempit lagi
sengsara, (walaupun tampaknya dia orang bermartabat
dan berkemudahan) dan Kami mengumpulkan mereka di
hari Kiamat dalam kondisi buta dari hujjah.”
Firman Allah swt. Q.S. An-Nahl [16] : 97
ًمن عمل صال ًحا من ذكر او ان ٰثى وهو مؤمن فلنحيينَّهٗ حيٰوة ً طيب ِۚة
ولنجزينَّهم اجرهم باحسن ما كانوا يعملون
Barangsiapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki atau
perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami akan
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan dibalas
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka lakukan.
Itulah diantara pengaruh ibadah jika dilaksanakan
dengan baik dan benar semoga kita termasuk di
dalamnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
152 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Aqis bil Qitsi dan Moh. Fadlun al-Bantheny,
Nilai Kefiqihan Wanita Beriman, (Surabaya: Himmah
Jaya, 2005
Labib MZ, Risalah merawat Jenazah dilengkapi
sholat jenazah dan ziarah kubur, Surabaya: Terbit
Terang.
Masjfuk Zuhdi, Masail al-Fiqhiyah, Jakarta:
Haji Masagung, 1994
Moh. Amrullah, Fiqih I, Bandung: Armico 1994
Moh. Rifa’i. Ilmu Fiqih Islam Lengkap,
Semarang : PT karya Toha Putra tt
Muhammad Ibn Ismail as-Shan’ani, Subulus
Salam, Surabaya: al-Ikhlas
Nurliana, Ilmu Ushul Fiqih, Pekanbaru: LPPM
Stai Diniyah Pekanbaru, 2011
Nurliana, Fiqih 1, Pekanbaru: LPPM Stai
Diniyah Pekanbaru, 2019
Sa’id, Budi’uzzaman Nursi, Iman Kunci
Kesempurnaan, Jakarta: Rabbani Press, 1988.
153 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah
Syaikh Allamah Muhammad bin Abdurrahman
ad-Dimasyqi, Fiqih Empat Mazhab Rahmah al-ummah
fi Ikhtilath al-a’immahi Bandung: Hasyimi
T. Hasbi Ash-Sidiqy, Fiqih Sunnah, (Bandung:
Pustaka Setia,1995)
Tim Komisi Fatwa, Hukum dan Perundang-
Undangan MUI Provinsi Sumatera Utara, Kematian
dan Pelaksanaan Fardhu Kifayah Penuntun bagi Bilal
dan Keluarga Ahli Musibah. Sekretariat MUI Sumut
Medan, 2007
Wahbah az-Zuhaili, Fiqhul Islam Waadilatuhu,
Jakarta: Gema Insani, 2011
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i Mengupas
Masalah Fiqhiyah Berdasarkan Alqur’an dan Hadist,
Beirut: Daarul Fikr, 2008
Zaini, Syahminan, Pedoman Aqidah Islam,
Jakarta: Pustaka Darul Ilmi, 2006.
Muhammad Elzaky, Fushul Fi Thibb ar-Rasul,
Kairo: Syuruq, 2010
Muhammad Ismail ash-Shanani, Subulussalam
Jilid 3 Surabaya: al-Ikhlas, 1995
Abu al-Baqaa’Ayyub bi Musa al-Husainy al-
Kafawy, al-Kulliyat, Beirut: al-Muassah al-Risalah,
1993
154 | P a g e
Nurliana, Fiqih Ibadah