Lapsus Muskulo2 - Fraktur Patella
Lapsus Muskulo2 - Fraktur Patella
OLEH :
R024231021
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Studi Kasus Profesi Manajemen Fisioterapi Gangguan Gerak dan Fungsi
Gerak Knee Joint Sinistra Berupa Nyeri, Limitasi ROM, Kelemahan Otot e.c Post
OP Fracture Patella Sejak 3 Bulan yang Lalu
Mengetahui, Mengetahui,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat dan Anugerah-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kasus ini sebagai pembuka pintu menyelesaikan studi,
yang berjudul “Laporan Kasus Profesi Manajemen Fisioterapi Gangguan Gerak dan
Fungsi Gerak Knee Joint Sinistra Berupa Nyeri, Limitasi ROM, Kelemahan Otot
e.c Post OP Fracture Patella Sejak 3 Bulan yang Lalu”. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan,
namun berkat do’a, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak, kami
mampu menyelesaikan satu tahapan penyelesaian studi. Harapan kami semoga
laporan kasus yang diajukan ini dapat diterima dan diberi kritikan serta masukan
yang dapat semakin memperbaiki laporan kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan Praktik......................................................................................................
C. Manfaat Praktik....................................................................................................
D. Tempat dan Waktu................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
A. Definisi Sendi Lutut (Knee Joint).........................................................................
B. Etiologi.................................................................................................................
C. Epidemiologi.........................................................................................................
D. Patofisiologi..........................................................................................................
E. Manifestasi Klinis.................................................................................................
F. Pemeriksaan dan Penegakan Diagnosis................................................................
G. Penatalaksanaan Fisioterapi................................................................................
BAB III MANAJEMEN FISIOTERAPI.................................................................
A. ANAMNESIS UMUM.......................................................................................
B. ANAMNESIS KHUSUS....................................................................................
C. DIAGNOSA FISIOTERAPI..............................................................................
D. PROBLEM FISIOTERAPI................................................................................
E. TUJUAN FISIOTERAPI....................................................................................
F. PROGRAM FISIOTERAPI................................................................................
G. MODIFIKASI FISIOTERAPI............................................................................
H. EVALUASI........................................................................................................
I. HOME PROGRAM............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Patah tulang adalah kerusakan atau keretakan pada tulang yang disebabkan
oleh cedera, tekanan fisik, kekakuan, sudut, kondisi jaringan lunak yang
mengelilingi tulang, yang menentukan apakah tulang tersebut patah seluruhnya
atau tidak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun setidaknya
5 juta orang meninggal karena patah tulang, dan patah tulang menyumbang 9%
kematian di seluruh dunia dan menimbulkan ancaman kesehatan di seluruh dunia.
Kecelakaan lalu lintas menyebabkan setidaknya 1,35 juta kematian setiap
tahunnya. Sekitar 20 hingga 50 juta orang menderita cedera yang tidak fatal, dan
banyak yang mengalami patah tulang. Di negara berkembang, jumlah kematian
per 100.000 penduduk terus meningkat (masing-masing 24,1% dan 18,4%).
Angka kejadian patah tulang di Indonesia tercatat sebesar 5,5%. Cedera pada
bagian tubuh paling banyak terjadi, terbanyak terjadi pada ekstremitas bawah
sebesar 67,9% (Novitasari, 2023).
Sumber: Fraktur Rockwood dan Green pada Dewasa, Edisi ke-9, Gambar 59-4
Patela adalah bagian penting dari perjalanan biomekanik alat ekstensor
lutut, Patela adalah bagian penting dari perjalanan biomekanik alat ekstensor lutut.
Fraktur patela dapat mengganggu mekanisme ekstensor dan dikombinasikan
dengan permukaan artikular posterior yang tidak kongruen dan menyebabkan
komplikasi jangka panjang, misalnya ketidaknyamanan akibat osteoartritis
femoropatellar. Pilihan pengobatan yang ada bergantung pada pola fraktur yang
mendasarinya (Kruse et al., 2022).
Patologi yang terjadi di lutut dapat mengakibatkan keterbatasan gerak pada
tungkai bawah yang dapat berpengaruh kepada mobilitas sehari-hari seseorang
seperti berjalan, berdiri dan naik turun tangga.
B. Tujuan Praktik
Praktek Profesi Fisioterapi Muskuloskeletal II bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa tentang teori
musculoskeletal bedah dan peran fisioterapi pada kasus muskuloskeletal bedah.
C. Manfaat Praktik
Manfaat yang diperoleh dari praktik fisioterapi muskuuloskeletal II ini
adalah mahasiswa mampu melakukan assessment pada kasus muskuloskeletal
bedah. Mahasiswa juga mampu merancang dan melakukan tindakan intervensi
fisioterapi pada pasien kasus muskuloskeletal bedah.
C. Epidemiologi
Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa fraktur patela
terutama terjadi pada wanita yang lebih tua (>65 tahun) akibat trauma
berenergi rendah yang disebabkan oleh terjatuh. Tergelincir di luar
ruangan dapat menyebabkan variasi musiman dan mekanisme trauma.
Mekanisme cedera yang paling umum adalah jatuh sederhana sejalan
dengan penelitian sebelumnya. Kecelakaan lalu lintas sebagai penyebab
patah tulang patela tiga kali lebih sering terjadi pada laki-laki. Sekali lagi,
perbedaan distribusi fraktur berdasarkan jenis kelamin mungkin sebagian
disebabkan oleh kualitas tulang yang berbeda, terjatuh dan benturan
langsung mengakibatkan patah tulang vertikal lateral (laki-laki) atau patah
tulang melintang sederhana (wanita) (Kruse et al., 2022).
Dalam suatu penelitian didapatkan bahwa terjatuh merupakan
mekanisme yang sering menyebabkan fraktur pada kelompok lansia,
paling sering terjadi di dapur dan kamar mandi. Kejadian jatuh pada
kelompok lansia tergantung pada berbagai faktor antara lain adanya
gangguan keseimbangan atau gait yang tidak stabil. Insiden fraktur yang
disebabkan oleh kejadian jatuh sebesar 40% pada lansia (Kepel dan
Lengkong, 2020).
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
Pada anamnesis pasien dengan fraktur, keluhan utama yang
biasanya didapatkan ialah nyeri dan ketidakmampuan menggunakan
anggota gerak tubuhnya disertai riwayat trauma. Baik trauma langsung
maupun trauma tidak langsung, keduanya dapat menyebabkan fraktur.
Nyeri yang dirasakan pasien biasanya terlokalisir dan nyeri akan
bertambah bila bagian tubuh tersebut digerakkan. Selain nyeri, didapatkan
juga keluhan penyerta lain seperti pembengkakan, gangguan fungsi
anggota gerak, deformitas, kelainan gerak, krepitasi dan gejala lainnya
(Kepel & Lengkong, 2020).
A. ANAMNESIS UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
2. Vital Sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 97 x/menit
B. ANAMNESIS KHUSUS
C: Chief of Complaint
Nyeri dan kaku pada lutut kiri
H : History Taking
Pasien terjatuh pada bulan agustus dari ketinggian sekitar 2meter dengan posisi
lutut langsung menumpu di tanah. Pada awal jatuh pasien tidak merasakan
nyeri hebat tetapi dikarenakan pada awal jatu lutu pasien langsung di Tarik
oleh istrinya setelah itu baru pasien merasakan nyeri yang sangat hebat.
Malam setealh jatuh kaki pasien tepatnya pada lutut pasien mengalami
bengkak dan keesokan harinya pasien memutuskan untuk memeriksakan
diri ke dokter dan melakukan foto radiologi yaitu hasil nya pasien
mengalami patah pada tempurung lutut kaki kiri pasien. Setelah beberapa
hari periksa pasien langsung operasi. Pasien datang ke fisioterapi pada
tanggal 27 november 2023 dengan kondisi kaki kiki tertekuk dan tidak bisa
diluruskan karena pasien merasa takut dan sakit apabila diluruskan.
-Pasien berjalan menggunakan tongkat.
A : Assymetric
1. Inspeksi Statis
- pasien datang dengan ekspresi sedikit cemas
2. Inspeksi Dinamis
- saat berjalan pincang dan menggunakan tongkat
- kaki pasien tertekuk sekitar 35 derajat
3. Palpasi :
- Suhu : Agak hangat
- Oedem : Tidak ada
- Kontur kulit : ada bekas insici pada knee sinistra
- Tenderness : bagian lateral dan medial knee sinistra
4. Tes Orientasi
-Pasien mampu duduk berdiri namum ada nyeri
5. PFGD
a. Aktif
Regio Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi Dalam batas Normal Terbatas, Hardendfeel
Knee
Ekstensi Dalam batas Normal Terbatas, Hardendfeel
b. Pasif
Regio Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi Dalam batas Normal Terbatas, Hardendfeel
Knee
Ekstensi Dalam batas Normal Terbatas, Hardendfeel
c. TIMT
Regio Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi Mampu Mampu, nyeri
Knee
Ekstensi Mampu Mampu, nyeri
R: Restrictive
• Limitasi ROM : Limitasi ROM Fleksi dan ekstensi knee
• Limitasi ADL : Walking, Toiletting dan selfcare
• Limitasi Pekerjaan : terbatas sebagai PNS
• Limitasi Rekreasi :-
T: Tissue impairment
• Musculotendinogen : weakness m. flexor dan extensor knee
sinistra, m. hamstring sinistra dan m. quadriceps sinistra
• Osteoarthrogen : post op fraktur Os. Patella
• Psikogen : ada kecemasan
• Neurogen :-
S: Spesific Test
1. VAS
Tipe Nyeri Hasil
Nyeri Diam = ₁ Nyeri ringan
Nyeri Gerak = 3 Nyeri sedang
Nyeri Tekan = 4 Nyeri berat
2. MMT
Hasil : 3+ (mampu melawan tahanan minimum) otot-otot flexor dan
extensor knee.
3. Range Of Motion
Regi
Gerakan Dextra Sinistra
o
Aktif S : 0º.0º.130º S : 0º.0º.30º
Knee
Pasif S : 0º.0º.130º S : 0º.0º.50º
Interpretasi : Limitasi Gerakan pasif sinistra
4. HRS-A
Ip : 20 (Kecemasan Sedang)
5. Lower Extremity Funtional Test (LEFT)
Hasil : skor 50/80, dengan fungsi tungkai bawah sebesar 62,5%
6. Other Spesifik Test (Penunjang)
Pemeriksaan X-ray : Memastikan diagnosis dan tingkat perpindahan
fraktur dan polanya. IP: Terdapat fraktur patella sinistra
C. DIAGNOSA FISIOTERAPI
1. Activity Limitation :
- Sulit berjalan dan melakukan aktivitas toileting dan dressing
2. Body Structure &Function :
- Limitasi ROM pada fleksi-ekstensi knee
3. Participation Restriction : Terhambat sebagai PNS
4. Environmental factors : Bersosialisasi
5. Personal Factors : Merasa cemas
6. Diagnosa Fisioterapi : gangguan gerak dan fungsi gerak knee joint berupa
nyeri, muscle weakness, limitasi ROM, e.c Post OP Fracture Patella sejak
3 bulan yang lalu
D. PROBLEM FISIOTERAPI
1. Primer : Muscle weakness, keterbatasan ROM, kecemasan
2. Sekunder : Nyeri
3. Kompleks :Gangguan ADL yaitu walking, toileting dan dressing.
E. TUJUAN FISIOTERAPI
1) Jangka pendek :
- Mengurangi nyeri
- Mengurangi kecemasan
- Meningkatkan ROM
- Meningkatkan kekuatan otot
2) Jangka panjang :
Mengembalikan kemampuan ADL, yaitu walking, toiletting dan dressing
F. PROGRAM FISIOTERAPI
No. Problem Modalitas Dosis
F : 1x/hari
Komunikasi I : setiap terapi
1. Kecemasan
teraupetik T : interpersonal approach
T : selama terapi
F : 1x/hari
TENS (Pre I : 35 mA
2. Nyeri
eliminary Exc.) T : Contraplanar
T : 15 menit
Limitasi F : 1x/hari
3. ROM Exercises
ROM I : 8 hitungan, 4 repetisi
T : AROMEX, PROMEX
T : 3 menit
F : 1x/hari
Stretching Exc.
I : 2x8 hitungan, 2 repetisi
T : Stretch hamstring
&quadriceps
T : 3 menit
4. Kelemahan F : 1x/hari
Otot I : 2x8 hitungan, 4 repetisi
T : quad set
T : 3 menit
G. MODIFIKASI FISIOTERAPI
Modifikasi latihan yang dapat diberikan seperti single leg bridging, Weight
bearing exc. dan star exurcision exc. untuk memberikan variasi latihan
strengthening dan balance.
H. EVALUASI
No. Problem Parameter Sebelum Sesudah
Nyeri diam : 0 Nyeri diam : 0
1. Nyeri VAS Nyeri gerak : 2 Nyeri gerak : 0
Nyeri tekan : 2 Nyeri tekan : 1
Limitasi ROM Goniometer
2 S : 0º.0º.30º S : 0º.0º.45º
pasif
Nilai 3+ untuk Nilai 3+ untuk otot-
3. Kekuatan otot MMT otot-otot fleksi- otot fleksi-ekstensi
ekstensi knee knee
I. HOME PROGRAM
No. Problem Modalitas Dosis
F : 1x/hari
I : 8 rep, 2 set
T : straight leg raise
1. Kekuatan otot Strengthening Exc
(tanpa/dengan beban)
T : 3 menit
Kepel, F. R., & Lengkong, A. C. (2020). Fraktur geriatrik. E-CliniC, 8(2), 203–210. HYPERLINK
"https://doi.org/10.35790/ecl.v8i2.30179"https://doi.org/10.35790/ecl.v8i2.30179
Kruse, M., Wolf, O., Mukka, S., & Brüggemann, A. (2022). Epidemiology,
classification and treatment of patella fractures: an observational study of 3194
fractures from the Swedish Fracture Register. European Journal of Trauma and
Emergency Surgery, 48(6), 4727–4734. https://doi.org/10.1007/s00068-022-
01993-0
Palastanga, N., & Soames, R. (2012). Anatomy and Human Movement: Structure and
Function (6th ed.). Churchill Livingstone Elsevier.