Anda di halaman 1dari 137

CONTOH:

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Bagian I
I. Analisis Instruksional
I. Profil Lulusan dan Strandar Kompetensi
Pengantar Ilmu Ekonomi
Tahun Akademik 2017/2018

A. Struktur Kompetensi

Profil lulusan: Sarjana Terapan dalam bidang agribisnis hortikultura yang sesuai
dengan KKNI dan berada pada level 6, yaitu:
1. Wirausaha Mandiri
Sarjana terapan yang terampil dan teruji sesuai dengan keahlian dalam
hortikultura dengan memasuki berbagai peluang sub bidang usaha, seperti:
- Subsistem penyediaan input
- Subsistem produksi
- Subsistem distribusi
- Subsistem penyediaan jasa peralatan mekanisasi
- Subsistem pengolahan hasil pertanian
- Subsistem jasa pembiayaan
- Subsistem jasa pengembangan produk dan desain produk

2. Asisten Manajer
Sarjana terapan yang terampil, teruji dan tersertifikasi untuk menjadi asisten
manajer dalam subsistem agribisnis hortikultura(seperti agribisnis hulu,
agribisnis usahatani, agribisnis hilir, agribisnis pemasaran dan sarana
pendukung agribisnis). Sarjana Terapan Agribisnis hortikultura memiliki
skill, knowledge dan kemampuan berorganisasi serta menganalisis dan
memecahkan permasalahan dalam ruang lingkup agribisnis hortikultura.

3. Penyelia Utama/ Supervisor


Sarjana terapan yang terampil, teruji, dan tersertifikasi untuk menjadi
penyelia utama (supervisor) dalam 5 subsistem agribisnis hortikultura mulai
dari input, hasil produksi, pasca produksi (pasca panen) dan pemasaran
tanaman hortikultura. Sarjana terapan agribisnis hortikultura memiliki
kemampuan dalam ruang lingkup agribisnis hortikultura.

4. Analis
Sarjana Terapan Agribisnis hortikultura memiliki skill, knowledge dan
kemampuan menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam ruang
lingkup agribisnis hortikultura.
Profil lulusan demikian diharapkan akan dapat berkarya pada bidang-bidang :
1. Produksi benih
2. Produksi pupuk organik
3. Produksi Hortikultura
4. Pegolahan Produk Hortikultura
5. Perdagangan Input Pertanian
6. Perdagangan Produk Hortikultura
7. Pembiayaan Pertanian

Dengan adanya profil lulusan diatas, maka standar kompetensi yang


diharapkan dari lulusan Sarjana Terapan Agribisnis Hortikultura (dinyatakan
dalam capaian pembelajaran lulusan), adalah sebagai berikut :

ASPEK TATA NILAI (SIKAP)


1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

ASPEK KETERAMPILAN UMUM


1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai
dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
3. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai sosial humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototipe, prosedur baku, desain
atau karya ilmiah lainnya
4. Mampu menyusun hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain, atau esai, dan menggunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil
kerja sama di dalam maupun diluar lembaganya
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
mandiri, dan
9. Mampu mendokumentasikan, meyimpan, mengamankan dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi

ASPEK PENGETAHUAN
1. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang pengantar ilmu ekonomi
(ilmu ekonomi mikro dan makro) serta perbedaan diantara keduanya
2. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang mekanisme pasar yaitu
permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
3. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang elastisitas permintaan
dan penawaran
4. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang teori perilaku konsumen
dalam ekonomi mikro
5. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang teori produksi dan biaya
produksi
6. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang keseimbangan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli
dan pasar monopolistik
7. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang teori konsumsi, tabungan
dan investasi pada pengantar ekonomi makro
8. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang pengaruh suku bunga,
jumlah uang dan perbankan dalam perekonomian
9. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang keseimbangan pasar
barang dan pasar uang
10. Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang keseimbangan umum
makro agregatif

ASPEK KETERAMPILAN KHUSUS


1. Mampu menghitung, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar yang terkait dengan contoh
kasus dalam lingkungan agribisnis hortikultura
2. Mampu menghitung, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
elastisitas permintaan dan penawaran yang terkait dengan contoh kasus dalam
lingkungan agribisnis hortikultura
3. Mampu menganalisis dan menginterpretasikan perilaku konsumen yang
terkait dengan contoh kasus dalam lingkungan agribisnis hortikultura
4. Mampu menghitung, menyajikan, dan menganalisis faktor produksi dan biaya
produksi yang terkait dengan contoh kasus dalam lingkungan agribisnis
hortikultura
5. Mampu menganalisis contoh kasus keseimbangan perusahaan pada pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli dan pasar monopolistik
6. Mampu menghitung, menyajikan, dan menganalisis teori konsumsi, tabungan
dan investasi pada pengantar ekonomi makro
7. Mampu menghitung, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
tentang pengaruh suku bunga, jumlah uang dan perbankan dalam
perekonomian
8. Mampu menghitung, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
tentang keseimbangan pasar barang dan pasar uang
9. Mampu menghitung, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan
tentang keseimbangan umum makro agregatif
B. PETA KONSEP
Peta konsep pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi, yaitu:
Bagian II
II. Silabus dan
Rencana Perkuliahan Semester
II. Silabus dan Rencana Perkuliahan Semester (RPS)

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN


Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Tim
Medan, Sumatera Utara 20235
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

FORMULIR Kordinator Ketua Program Studi


MUTU
(………………………) ( ………………………… )
Kode: 203122
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Agribisnis Hortikultura Pengantar Ilmu Ekonomi 203122 2 ………………………………..


Profil Lulusan 1. Wirausaha mandiri
2. Asisten manajer
3. Penyelia Utama/ Supervisor
4. Analis
Capaian Pembelajaran 1. Sikap
Lulusan yang dibebankan a. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
kepada matakuliah b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara mandiri
2. Pengetahuan
Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjabarkan, menerapkan serta
menganalisis konsep dasar ilmu ekonomi mikro dan makro, serta kemampuan dalam menghitung dan
menganalisis kasus – kasus ekonomi mikro dan ekonomi makro.
3. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu dasar (pengantar) ekonomi mikro dan makro
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian kasus-kasus ekonomi mikro dan
makro
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi ekonomi mikro dan ekonomi makro
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu serta perumusan isu-
isu terkait pengantar ilmu ekonomi (ekonomi mikro dan makro).
Deskripsi Matakuliah Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta kemampuan dasar kepada
mahasiswa mengenai konsep-konsep ilmu ekonomi. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar ekonomi baik
secara mikro dan makro yang meliputi: pengertian ilmu ekonomi dan masalah ekonomi, mekanisme
pasar:permintaan dan penawaran, konsep elastisitas, teori perilaku konsumen, teori produksi, teori biaya produksi,
keseimbangan perusahaan, konsep dasar ilmu ekonomi makro, teori klasik : perekonomian jangka panjang, ekonomi
internasional dan teori siklus bisnis : perekonomian jangka pendek
Prasyarat Matakuliah -
Metode Evaluasi / Penilaian Sumber
Pembelajaran Alokasi Waktu
Kemampuan Akhir Belajar
Minggu Indikator capaian Bahan Kajian dan
yang diharapkan Jenis Kriteria
Pengalaman T P Bobot
Belajar
6
1 2 3 4 5 7 8 9

1 Menjelaskan pengertian  Mahasiswa dapat a. Kontrak perkuliahn dan 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan, 3,4,6
ilmu ekonomi dan masalah mendeskripsikan dan RPS 2. Diskusi 50 (TR, CBR, Keaktifan,
ekonomi menerapkan kontrak b. Pengertian Ilmu 3. Belajar menit CJR, RI, Kebenaran
perkuliahan dan ruang lingkup Ekonomi dan Masalah terstruktur dan MR, PROJ) dan Kejelasan
perkuliahan (C2, C3) Ekonomi: mandiri
 Mahasiswa dapat menjelaskan 1.Problematika ekonomi 4. Kolaboratif
dan mengemukakan kembali 2.Pengertian Ilmu
Ekonomi
problematika ekonomi, 3.Sepuluh Prinsip
pengertian ilmu ekonomi, Ekonomi
metode ekonomi, dan sistem 4.Metode ekonomi
ekonomi, (C2, C3) 5.Sistem ekonomi
Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat menjelaskan Mekanisme Pasar: 1. Kuliah Penugasan Ketepatan,
dan mendemonstrasikan dan mengemukakan kembali 1. Permintaan 2. Diskusi (Tes Kebenaran
serta menganalisis mekanisme pasar : permintaan a. Pengertian, hukum dan 3. Belajar Tertulis) dan Kejelasan
mekanisme pasar dan penawaran serta kurvapermintaan terstruktur dan
(permintaan, penawaran, terbentuknya harga serta b. Faktor-faktor yang mandiri
dan keseimbangan pasar) perubahan keseimbangan mempengaruhi 4. Kolaboratif
dipasar, (C2), (C3) permintaan
 Mahasiswa dapat menghitung c. Pergeseran
dan menyimpulkan kurvapermintaan
1x2x
perhitungan permintaan dan 2. Penawaran
2 50 3,4,6,7
penawaran serta terbentuknya a. Pengertian, hukum dan
menit
harga dan kuantitas kurva penawaran
keseimbangan dipasar (C3,C4) b. Faktor-faktor yang
 Mahasiswa mampu mempengaruhi
menjelaskan, penawaran
mendemonstrasikan pergeseran c. Pergeseran kurva
kurva permintaan, penawaran penawaran
dan keseimbangan pasar (C2, 3. Terbentuknya harga
P2) keseimbangan
4. Perubahan keseimbangan
Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat menjelaskan Elastisitas: 1. Kuliah Penugasan Ketepatan,
dan menganalisis dan mengemukakan kembali 1. Pengertian Elastisitas 2. Diskusi (Tes Kebenaran
elastisitas pengertian elastisitas, 2. Pengertian Elastisitas 3. Belajar Tertulis) dan Kejelasan
elastisitas permintaan dan Permintaan terstruktur dan
1x2x
penawaran (C2), (C3) 3. Elastisitas Permintaan mandiri
3 50 6,7
 Mahasiswa dapat menghitung 4. Pengertian Elastisitas 4. Kolaboratif
menit
dan menyimpulkan Penawaran
(menganalisis) perhitungan 5. Elastisitas Penawaran
elastisitas permintaan dan
penawaran (C3, C4)
4 Menjelaskan dan  Mahasiswa dapat menjelaskan Teori Perilaku Konsumen: 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan, 6,7
mendemonstrasikanteori dan mengemukakan kembali 1.Pendekatan marginal 2. Diskusi 50 (Tes Kebenaran
perilaku konsumen teori perilaku komsumen (C2, utility (utilitas marginal) 3. Belajar menit Tertulis) dan Kejelasan
C3) 2.Pendekatan indefference terstruktur dan
 Mahasiswa dapat menghitung curve (kurva kepuasan mandiri
perilaku konsumen melalui yang sama) dan budget 4. Kolaboratif
pendekatan marginal (C3), line (garis anggaran)
 Mahasiswa dapat
mendemonstrasikan dan
menjelaskan pergeseran
(perubahan) yang terjadi dalam
pendekatan kurva kepuasan
yang sama dan garis
anggaran(C2, P2)
Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat menjelaskan Teori Produksi: 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
dan menganalisis teori dan mengemukakan kembali 1.Pengertian 2. Diskusi 50 (Tes Kebenaran
produksi pengertian teori produksi, 2.Model produksi satu 3. Belajar menit Tertulis) dan Kejelasan
model produksi satu dan dua faktor berubah terstruktur dan
faktor berubah (C2), (C3) 3.Model produksi dua mandiri
 Mahasiswa dapat menjelaskan faktor berubah 4. Kolaboratif
dan mengemukakan kembali
5 model produksi satu dan dua 6,7
faktor berubah serta mampu
menggambarkan kurvanya
(C2), (C3)
 Mahasiswa dapat menghitung
dan menganalisis model
produksi satu faktor berubah
(C3, C4)
Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat menjelaskan Teori Biaya Produksi: 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
dan menganalisis teori dan mengemukakan kembali 1. Konsep dan Biaya 2. Diskusi 50 (Tes Kebenaran
biaya produksi konsep dan biaya produksi, Produksi 3. Belajar menit Tertulis) dan Kejelasan
produksi dan produktifitas, 2. Produksi, produktifitas terstruktur dan
biaya produksi jangka pendek biaya mandiri
6 dan jangka panjang (C2), (C3) 3. Biaya produksi jangka 4. Kolaboratif 3,4,6,7
 Mahasiswa dapat menghitung pendek
dan menganalisis biaya 4. Biaya produksi jangka
produksi, biaya produkasi panjang
jangka pendek dan panjang
(C3, C4)
7 Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat memahami Struktur pasar dan 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan, 3,4,6,7
dan mendemonstrasikan dan menjelaskan keseimbangan perusahaan: 2. Diskusi 50 (Tes Kebenaran
serta menganalisis struktur keseimbangan perusahaan pada 1. Pasar persaingan 3. Belajar menit Tertulis) dan Kejelasan
pasar dan keseimbangan pasar persaingan sempurna dan sempurna terstruktur dan
perusahaan pasar persaingan tidak 2. Pasar persaingan tidak mandiri
sempurna (C2), (C4) sempurna 4. Kolaboratif
 Mahasiswa mampu a. Monopoli,
menggambarkan kurva pasar b. Oligopoli,
persaingan sempurna dan pasar c. Monopolistik
persaingan tidak sempurna
(C4)

8 UTS

Menjelaskan, menghitung  Mahasiswa dapat menjelaskan PENGANTAR 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
dan menganalisis dan mengemukakan kembali EKONOMI MAKRO 2. Diskusi 50 (Tes Kebenaran
pendapatan nasional pengertian dan ruang lingkup 1. Dasar Pengertian 3. Belajar menit Tertulis) dan Kejelasan
ekonomi makro, indikator 2. Konsep dasar ekonomi terstruktur dan
ekonomi makro, (C2,C3) makro mandiri
 Mahasiswa menjelaskan dan 3. Indikator Ekonomi 4. Kolaboratif
mengemukakkn kembali Makro
konsep perhitungan PENDAPATAN
pendapatan nasional dan NASIONAL
9& 10 4,6,9
struktur ekonomi makro, 1. Konsep dasar penentuan
(C2,C3) pendapatan nasional
 Mahasiswa dapat menghitung 2. Perekonomian tertutup
dan menyimpulkan sederhana
perhitungan sederhana pada
3. Perekonomian tiga
perkonomian tertutup dan
sector
perekonomian terbuka (C3,C4)
4. Perekonomian terbuka
empat sector
Menjelaskan dan  Mahasiswa dapat menjelaskan KONSUMSI, 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
menganalisis teori dan mengemukakan kembali TABUNGAN DAN 2. Diskusi 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
konsumsi, tabungan dan konsep konsumsi, investasi INVESTASI 3. Belajar menit dan
investasi. dan tabungan, (C2, C3) 1. Konsep dasar terstruktur dan Kejelasan
 Mahasiswa dapat menentukan konsumsi dalam mandiri
faktor-faktor yang Pendapatan Nasional 4. Kolaboratif
mempengaruhi konsumsi, 2. Teori konsumsi
investasi dan tabungan, (C3) Keynes
 Mahasiswa mengemukakan 3. Konsep dasar
11 hubungan investasi dan 4,6,9
tabungan dan investasi
pertumbuhan ekonomi, (C3) 4. Fungsi tabungan dan
fungsi investasi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
tabungan dan investasi
6. Hubungan investasi
dengan pertumbuhan
ekonomi
Menjelaskan pengaruh dan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan UANG, TINGKAT 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
peran suku bunga, jumlah dan mengemukakan kembali SUKU BUNGA DAN 2. Diskusi 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
uang beredar dan jenis-jenis dan fungsi uang BANK 3. Belajar menit dan
perbankan dalam dalam perekonomian, (C2, C3) 1. Fungsi uang dalam terstruktur dan Kejelasan
perekonomian. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perekonomian mandiri
dan mengemukakakn kembali 2. Jenis uang yang 4. Kolaboratif
fungsi perbankan dalam beredar dalam
perekonomian, (C2,C3) perekonomian
12 3. Mahasiswa mampu 4,6,9
3. Teori uang dan
menjelaskan dan
pengaruh uang dalam
mengemukakan kembali
perekonomian
pengaruh suku bunga terhadap
perekonomian, (C2, C3) 4. Fungsi bank dalam
4,6,9perekonomian
5. Pengaruh tingkat
bunga dalam
perekonomian
Mahasiswa menjelaskan  Mahasiswa mampu KESEIMBANGAN 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
keseimbangan pasar menjelaskan konsep dasar PASAR BARANG 2. Diskusi 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
barang dan keseimbangan pasar barang dan pasar uang, (PENDEKATAN IS) 3. Belajar menit dan
pasar uang. (C2) DAN KESEIMBANGAN terstruktur dan Kejelasan
 Mahasiswa mampu PASAR UANG mandiri
membedakan konsep pasar (PENDEKATAN LM) 4. Kolaboratif
barang dan pasar uang, (C3) A.Pasar Barang;
 Mahasiswa mampu Pendekatan IS
menjelaskan kembali dan 1. Konsep dasar pasar
mendemonstrasikan barang
pergeseran kurva IS dan LM, 2. Model penurunan fungsi
(C3, P2) dan kurva IS
 Mahasiswa mampu 3. Kedudukan Kurva dan
membedakan teori dalam Fungsi IS
13 4,6,9
pasar uang, (C3) 4. Kebijakan Fiskal dan
Pergeseran Kurva IS
B.Pasar Uang; Pendekatan
LM
1. Konsep Dasar Pasar
Uang
2. Teori Klasik Tradisional
dan Modern
3. Teori Keynes
Tradisional dan Modern
4. Penurunan Kurva LM
dan Perengkap
Likuiditas
14 Menjelaskan  Mahasiswa mampu KESEIMBANGAN 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan, 4,6,9
keseimbangan umum pasar menjelaskan konsep UMUM PASAR 2. Diskusi 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
barang dan pasar uang. keseimbangan umum IS-LM, BARANG DAN PASAR 3. Belajar menit dan
(C2) UANG terstruktur dan Kejelasan
 Mahasiswa mampu 1. Konsep dasar mandiri
menjelaskan kembali keseimbangan umum IS- 4. Kolaboratif
perubahan keseimbangan IS- LM
LM, (C3) 2. Proses penentuan
kegiatan ekonomi dalam
model analisis IS-LM
3. Keseimbangan IS-LM
dan penentuan kegiatan
ekonomi
4. Perubahan
keseimbangan IS-LM
Menjelaskan  Mahasiswa dapat menjelaskan KESEIMBANGAN 1. Kuliah 1x2x Penugasan Ketepatan,
keseimbangan umum konsep dasar keseimbangan UMUM MAKRO 2. Diskusi 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
makro agregatif. umum agregatif, (C2) AGREGATIF 3. Belajar menit dan
 Mahasiswa mampu 1. Konsep dasar terstruktur dan Kejelasan
15 menjelaskan dan membedakan keseimbangan umum mandiri 4,6,9
permintaan agregatif dan agregatif 4. Kolaboratif
penawaran agregatif, (C3) 2. Permintaan agregatif
3. Penawaran agregatif
4. Keseimbangan agregatif

16 UAS

DAFTAR REFERENSI
1. Branson, WB. 1989. Macroeconomic Theory and Policy Third Edition. New York: Harper and Row Publisher.
2. Dominic Salvatore, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga
3. Michael K Evan S. Macroeconomics for Managers, Australia Black Well Publishing LTD
4. N Gregory Menkiw. Teori Makro Ekonomi, Jakarta; Erlangga
5. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
6. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta : Salemba Empat
7. Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi Makro, Jakarta, Penerbit, FE-UI
8. Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
9. P Eko Prasetyo.2012.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta: Beta Offset
Bagian III
III. Kontrak Perkuliahan
III. Kontrak Perkuliahan

POLITEKNIK WILMAR BISNIS INDONESIA


Jl. Kapten Batu Sihombing Desa Medan Estate
Deli Serdang
KONTRAK PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen:
Pihak I Pihak II Disetujui

Dosen Pengampu Komting Program Studi Ketua Program Studi


FORMULIR
Agribisnis Hortikultura
MUTU

(Amelira Haris Nasution, SP, M.Si)


(...........) (Amelira Haris Nasution, SP, M.Si)
Kode: 203122
Tanggal: 02 Maret 2018 Tanggal : 02 Maret Tanggal : 02 Maret 2018
2018
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode:
Agribisnis Hortikultura Pengantar Ilmu Ekonomi 203122
Semester: SKS: Dosen Pengampu:

2 2 (2-0) Amelira Haris Nasution, SP, M.Si


1 Deskripsi Matakuliah:
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta
kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai konsep-konsep ilmu ekonomi. Mata kuliah ini
membahas tentang konsep dasar ekonomi baik secara mikro dan makro yang meliputi: pengertian
ilmu ekonomi dan masalah ekonomi, mekanisme pasar:permintaan dan penawaran, konsep
elastisitas, teori perilaku konsumen, teori produksi, teori biaya produksi, keseimbangan perusahaan,
konsep dasar ilmu ekonomi makro, teori klasik : perekonomian jangka panjang, ekonomi
internasional dan teori siklus bisnis : perekonomian jangka pendek
2 Manfaat Matakuliah:
 Membangun karakteristik serta cara berfikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan
permasalah berkaitan dengan kasus-kasus ekonomi (ekonomi mikro dan makro)
 Mahasiswa memiliki etika, kedisiplinan dan kemampuan kerjasama
3 Profil Lulusan dan Standar Kompetensi
1. Wirausaha mandiri
2. Asisten manajer
3. Penyelia Utama/ Supervisor
4. Analis
Standar Kompetensi:
Menguasai dan menerapkan konsep teori ilmu ekonomi mikro dan makro dalam penyelesaian kasus
ekonomi dalam lingkungan agribisnis hortikultura
4 Capaian Pembelajaran Matakuliah
1. Sikap
a. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
2. Pengetahuan
Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjabarkan,
menerapkan serta menganalisis konsep dasar ilmu ekonomi mikro dan makro, serta kemampuan
dalam menghitung dan menganalisis kasus – kasus ekonomi mikro dan ekonomi makro.
3. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu dasar (pengantar) ekonomi mikro dan makro
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian kasus-kasus
ekonomi mikro dan makro
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi ekonomi mikro
dan ekonomi makro
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu
serta perumusan isu-isu terkait pengantar ilmu ekonomi (ekonomi mikro dan
makro)
5 Analisis Instruksional/Organisasi Materi

6 Strategi Perkuliahan
Perkuliahan dilaksanakan dengan metode pembelajaran
a. Kuliah/ Ceramah
b. Diskusi
c. Belajar terstruktur dan mandiri
d. Kolaboratif
Evaluasi yang digunakan adalah:
a. Evaluasi sikap dan keterampilan umum dilakukan dengan teknik non tes dengan melakukan
observasi
b. Evaluasi pengetahuan dan keterampilan khusus dilakukan dengan tes yang meliputi tes
formatif (pre test, post test dan kuis) dan tes sumatif (UTS dan UAS). Penilaian juga
dilakukan melalui tugas terstruktur dan tugas pratikum
7 Materi/Bahan Bacaan Perkuliahan
1. Branson, WB. 1989. Macroeconomic Theory and Policy Third Edition. New York: Harper
and Row Publisher.
2. Dominic Salvatore, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga
3. Michael K Evan S. Macroeconomics for Managers, Australia Black Well Publishing LTD
4. N Gregory Menkiw. Teori Makro Ekonomi, Jakarta; Erlangga
5. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta :
Salemba Empat
6. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta :
Salemba Empat
7. Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi Makro, Jakarta, Penerbit, FE-UI
8. Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
9. P Eko Prasetyo.2012.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta: Beta Offset
8 Tugas-Tugas
1. Tugas terstruktur (Kuliah) diberikan pada saat perkuliahan yang terdiri dari tugas pribadi dan
tugas kelompok. Tugas dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Pengingkaran terhadap waktu yang disepakati untuk mengumpulkan tugas akan
mengakibatkan pengurangan point tugas sebanyak 20
2. Setiap mahasiswa diwajibkan mendaftar dalam akun Edmodo (www. edmodo.com). tugas-
tugas atau kuis melalui edmodo harus dikirimkan melalui sarana tersebut
9 Kriteria Penilaian
No Unsur Penilaian Elemen Bobot
1 Sikap Kejujuran, kerjasama, etika, 20%
disiplin
2 Pengetahuan 40%
(Cognitive) a. Quis 10%
b. Tugas terstruktur 20%
c. UTS 30%
d. UAS 40%
3 Keterampilan 40%
(Psikomotor) a. Unjuk Kinerja 50%
b. Presentasi 50%
10 Jadwal Perkuliahan
Minggu Bahan Kajian Tugas Bahan Bacaan
1 3 9
Pengertian Ilmu Ekonomi dan Masalah Tugas Terstruktur 1
1 3,4,6
Ekonomi
Mekanisme Pasar (Permintaan, Tugas Terstruktur 2
2 3,4,6,7
Penawaran, Keseimbangan Pasar)
3 Elastisitas permintaan dan penawaran Tugas Terstruktur 3 6,7
4 Teori Perilaku Konsumen Tugas Terstruktur 4 6,7
5 Teori Produksi Tugas Terstruktur 5 6,7
6 Teori Biaya Produksi Tugas Terstruktur 6 3,4,6,7
Struktur pasar dan keseimbangan Tugas Terstruktur 7
7 3,4,6,7
perusahaan
8 UTS
9 Pendapatan Nasional Tugas Terstruktur 8 4,6,9
10 Konsumsi, Tabungan Dan Investasi Tugas Terstruktur 9 4,6,9
11 Uang, Tingkat Suku Bunga Dan Bank Tugas Terstruktur 10 4,6,9
12 Keseimbangan Pasar Barang Tugas Terstruktur 11 4,6,9
(Pendekatan Is) Dan Keseimbangan
Pasar Uang (Pendekatan LM)
13 Keseimbangan Umum Pasar Barang Tugas Terstruktur 12 4,6,9
Dan Pasar Uang
14 Keseimbangan Umum Makro Agregatif Tugas Terstruktur 13 4,6,9
15 Ekonomi Internasional Tugas Terstruktur 14 4,6,9
16 UAS
11 Tata Kelola Perkuliahan
1. Mahasiswa harus masuk ke dalam kelas sebelum perkuliahan di mulai
2. Mahasiswa diizinkan masuk ke dalam kelas mengikuti perkuliahan dengan waktu maksimum
terlambat selama 15 menit setelah dosen memberikan kuliah
3. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit, tetap diizinkan mengikuti perkuliahan,
dengan catatan tidak diizinkan mengisi absensi
4. Apabila dosen tidak hadir setelah 15 menit dari jadwal, mahasiswa dipersilahkan untuk
menghubungi dosen via telp/hp untuk menanyakan apakah perkuliahan diadakan atau tidak.
5. Mahasiswa minimal hadir 80% dari jumlah perkuliahan yang direncanakan untuk dapat
mengikuti ujian final.
6. Apabila mahasiswa tidak hadir, harus ada pemberitahuan kepada dosen melalui surat tertulis
sesuai dengan peraturan akademik.
7. Mahasiswa dan dosen memakai pakaian yang rapi dan sopan sewaktu pelaksanaan
perkuliahan (tidak diperkenankan memakai kaos oblong dan memakai sandal)
8. Mahasiswa harus memiliki komitmen untuk mengikuti perkuliahan dengan baik dan
mengerjakan semua tugas yang disepakati secara optimaldan menyerahkan tugas sesuai
dengan kesepakatan bersama (Tugas tidak akan dinilai apabila dikumpulkan diluar waktu
yang telah ditetapkan)
9. Jika ditemukan tugas hasil plagiat, maka nilai akan dikompensasi.
10. Sebelum kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan pre test dan post test setelah selesai
kegiatan belajar mengajar
11. Kuis akan dilakukan setiap minggu 4 dan 7 secara teratur
12. Penilaian dilaksanakan atas dasar tugas, partisipasi, dan tes yang dilakukan selama proses
belajar.
Bagian IV
IV. Satuan Acara Pengajaran
IV. Satuan Acara Pengajaran (SAP)

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN


Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Tim
Medan, Sumatera Utara 20235

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kode: 203122
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Agribisnis Hortikultura
Pengantar Ilmu Ekonomi 203122 2
Pertemuan 1
Pokok Bahasan Pengertian Ilmu Ekonomi dan Masalah Ekonomi
Sub Pokok 1. Problematika ekonomi 3. Metode ekonomi
Bahasan 2. Pengertian Ilmu Ekonomi 4. Sistem ekonomi
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori ilmu ekonomi mikro dan makro dalam penyelesaian kasus ekonomi dalam lingkungan
Kompetensi agribisnis hortikultura
Kompetensi Menjelaskan pengertian ilmu ekonomi dan masalah ekonomi
Dasar
Indikator 1. Menjelaskan dan mengemukakan kembaliproblematika ekonomi
keberhasilan 2. Menjelaskan dan mengemukakan kembalipengertian ilmu ekonomi,
3. Menjelaskan dan mengemukakan kembalimetode ekonomi, dan
4. Menjelaskan dan mengemukakan kembalisistem ekonomi
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang RPS, kontrak perkuliahan dan sistem penilaian dan dilanjutkan dengan
review tentang pengetahuan mereka mengenai ekonomi dan selanjutnya dijelaskan mengenai topik perkuliahan
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media
Pembelajaran Waktu Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan dan perkenalan Mendengarkan uraian 30 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
2. Menjelaskan materi kuliah dan kontrak tentang kontrak 2. Diskusi Point
perkuliahan serta evaluasi pembelajaran perkuliahan, tata kelola 3. Belajar 2. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta konsep terstruktur dan 3. Buku
pekuliahan dan sistem
mandiri penunjag
evaluasi 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang permasalahan Mendengarkan penjelasan 50 menit
(kegiatan inti): dalam ekonomi dan pengertian ilmu ekonomi tentang permasalahan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa dalam ekonomi dan
2. Contoh tentang topik yang dipelajari pengertian ilmu ekonomi
3. Latihan serta memberi tanggapan,
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 20 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Dominic Salvatore, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga
2. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
3. Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi Makro, Jakarta, Penerbit, FE-UI
4. Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Tim
Medan, Sumatera Utara 20235

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Amelira Haris Nasution, SP, M.Si ) ( Amelira Haris Nasution, SP, M.Si )
Kode: 203122
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Agribisnis Hortikultura
Pengantar Ilmu Ekonomi 203122 2 Amelira Haris Nasution, SP, M.Si
Pertemuan 2
Pokok Bahasan Mekanisme Pasar: Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar
Sub Pokok 1. Permintaan
Bahasan a. Pengertian, hukum dan kurva permintaan c. Pergeseran kurva permintaan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
2. Penawaran
a. Pengertian, hukum dan kurva penawaran c. Pergeseran kurva penawaran
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
3. Terbentuknya harga keseimbangan
4. Perubahan keseimbangan
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori ilmu ekonomi mikro dan makro dalam penyelesaian kasus ekonomi dalam lingkungan
Kompetensi agribisnis hortikultura
Kompetensi Menjelaskan, menghitung dan mendemonstrasikan serta menganalisis mekanisme pasar (permintaan, penawaran, dan keseimbangan
Dasar pasar)
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali mekanisme pasar : permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga
keberhasilan serta perubahan keseimbangan dipasar
2. Mahasiswa dapat menghitung dan menyimpulkan perhitungan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan dipasar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan, mendemonstrasikan pergeseran kurva permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar sekaligus meriview
tentang materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 15 menit 1. Kuliah 1. Slide
2. Melakukan review singkat tentang materi review malalui diskusi 2 2. Diskusi Powe Point
minggu lalu arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur dan Ajar
konsep dipelajari pada bab ini mandiri 3. Buku
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang permintaan, Mendengarkan penjelasan 75 menit 4. Kolaboratif penunjang
inti):1. Uraian penawaran dan keseimbanagn pasar tentang permintaan,
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan penawaran dan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang dipelajari keseimbangan pasar, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 20 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
1. Dominic Salvatore, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga
Sumber Belajar 2. N Gregory Menkiw, Euston Quah, Peter Wilson. Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat
3. Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi Makro, Jakarta, Penerbit, FE-UI
4. Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Bagian V
V. Bahan Ajar
V. Bahan Ajar

BAB 1. PENGERTIAN ILMU EKONOMI DAN MASALAH


EKONOMI

1.1. Problematika Ekonomi

Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu pasti dihadapkan kepada


permasalahan-permasalahan yang bersifat ekonomi, yaitu berkaitan dengan
persoalan membuat keputusan untuk menentukan cara yang terbaik dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Problem ini timbul akibat adanya kesenjangan
antara kebutuhan umat manusia berupa barang/jasa dengan ketersediaan faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksi barang/jasa tersebut. Akibat dari
kondisi ini adalah timbulnya kelangkaan (scarcity), sehingga mengharuskan orang
untuk menentukan pilihan-pilihan yang tepat agar bisa menghindari problem
kelangkaan tersebut.
Terdapat 3 persoalan pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan
menjadi dasar pengambilan keputusan-keputusan dalam kegiatan perekonomian,
yaitu:
1. Barang dan Jasa apa yang diproduksi (What)
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (How)
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for what)

1.2. Pengertian Ilmu Ekonomi

Menurut Mankiw (2013), ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang


bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber dayanya yang langka.
Sedangkan Sugiarto (2002) mengartikan ilmu ekonomi sebagai telaah mengenai
individu-individu dan masyarakat dalam memahami kebutuhannya dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya
kelangkaan.
Dalam ilmu ekonomi terdapat 2 teori pokok yang menjadi bagian dari
analisis ilmu ekonomi, yaitu:
1. Teori Ekonomi Mikro yang menitikberatkan padaperilaku ekonomi individu
rumah tangga, perusahaan dan pasar, dalam mengelola sumberdaya ekonomi
secara efisien
Teori ekonomi mikro mempelajari bagian “kecil” dalam keseluruhan kegiatan
ekonomi terutama menyangkut tentang individu, perusahaan dan mayarakat
atau bisa disebut sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang
menganalisa mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Dalam teori ekonomi mikro, terdapat 3 persoalan utama yang menjadi
perhatian, yaitu: 1) interaksi di pasar barang, 2) tingkah laku penjual dan
pembeli, 3) interaksi di pasar faktoran. Dari tiga hal ini, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana caranya menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia secara efisien agar kemakmuran dapat dimaksimumkan.
2. Teori Ekonomi Makroyang menitikberatkan pada pembahasan tentang
perekonomian secara keseluruhan (agregatif), pengangguran, inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional
Teori ekonomi mikro disebut sebagai analisis terhadap keseluruhan kegiatan
ekonomi, yang analisanya bersifat umum dan tidakmemperhatikan kegiatan
ekonomi yang kecil.
Teori ekonomi makro menerangkan aspek-aspek seperti penentuan tingkat
perekonomian negara yang berkaitan dengan sampai dimana suatu
perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa.

1.3. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi

1. Ekonomi Deskriptif
Menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau faktualsuatu keadaan
ekonomi dalam bentuk angka-angka, grafik, kurva dan penyajian lainnya.
Ex: jumlah pengangguran
2. Ekonomi Terapan
Cabang ilmu ekonomi yang melaah tentang kebijakan yang perlu
dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi (apa yang
sebenarnya harus wujud)= Value of judgement
3. Teori Ekonomi
 Pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang
sebenarnya dalam kegiatan perekonomian dan ramalan tentang peristiwa
yang terjadi apabila suatu keadaan yang dapat mempengaruhi mengalami
perubahan. Teori ekonomi dibagi menjadi dua yaitu teori ekonomi mikro
dan teori ekonomi makro

1.4. Pernyataan Positif dan Pernyataan Normatif

Pernyataan Positif: menyangkut penjelasan, ramalan dan merupakan dasar


pembentukan teori ekonomi mikro. Teori dikembangkan untuk menjelaskan
fenomena, dikonfrontasi terhadap pengamatan dan digunakan untuk menyusun
model yang kemudian menghasilkan ramalan-ramalan ditemui pada ilmu
ekonomi deskiptif dan teori ekonomi. Contohnya: Jika produksi beras turun, maka
harga beras akan mengalami kenaikan atau jika menejer menaikkan harga
komoditasnya, maka kenaikan harga tersebut akan mempengaruhi jumlah yang
diminta konsumen
Pernyataan Normatif: suatu pandangan subjectif atau value judgement yang
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti filsafat, kebudayaan dan keagamaan. Oleh
karena itu pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan dengan melihat
kenyataan dan danyak ditemui pada ilmu ekonomi terapan. Contohnya:
peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan mempercepat
pertambahan pendapatan nasional
1.5. Sifat-Sifat Teori Ekonomi

Sebelum membahas berbagai macam teori di dalam bab-bab selanjutnya,


perlu untuk diketahui sifat-sifat umum dari teori-teori didalam ilmu ekonomi.
Setiap teori mempunyai 4 unsur penting, yaitu:
1. Definisi-definisi yang menjelaskan variabel-variabel yang sifat
hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Ex: Hukum
permintaan
2. Sejumlah Asumsi-asumsiyang menggambarkan hubungan suatu peristiwa
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemisalan dikenal dengan
CATERIS PARIBUS
3. Satu atau beberapa hipotesis mengenai sifat-sifat hubungan diantara
berbagai variabel yang dibicarakan
4. Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan yang akan berlaku

1.6. Alat-Alat Anlisis dalam Ilmu Ekonomi

1. Grafik, yaitu: gambar-gambar yang menunjukan secara visual data berupa


angka, biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat
2. Kurva
3. Ilmu Statistik, menyediakan berbagai jenis angka indeks (harga &
produksi) untuk menunjukkan kecenderungan perkembangan varibel-
variabel ekonomi. Menguji atau menyelidiki kebenaran pandangan dalam
teori-teori ekonomi

1.7. Model Ekonomi

Dua Pendekatan utama model ekonomi mencakup:


1. Diagram Aliran Sirkuler, yaitu suatu model visual perekonomian, yang
memperlihatkan bagaimana aliran uang melalui pasar antara rumah tangga
dan perusahaan.
Gambar 1.1. Diagram Alir Sirkuler
2. Batas Kemungkinan Produksi adalah suatu grafik yang memperlihatkan
berbagai kombinasi keluaran yang mungkin dapat diproduksi oleh
perekonomian,dengan faktor produksi tertentu dan teknologi produksi
yang tersedia.
Konsep yang digambarkan oleh batas kemungkinan produksi adalah
efisiensi, trade off, biaya Kesempatan,dan pertumbuhan Ekonomi

1.8. Sistem-Sistem Perekonomian

1. Sistem pasar bebas atau liberalis /kapitalis/ perekonomian pasar.


Sistem ini dipopulerkan oleh mashab klasik yang dipelopori oleh Adam
smith. Pada sistem ini tidak adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian masyarakat dibiarkan bebas untuk melakukan kegiatan
ekonomi dan bisnis.karena hanya msyarakatlah yang tahu kebutuhannya.
Amerika serikat atau eropa barat belum bisa secara penuh menjalankan
sistem ini.
2. Sistem Komando atau ekonomi perencanaan
Sistem ini dipopulerkan oleh Karl Max. Pada sistem ini campur tangan
pemerintah penuh dalam perekonomian masyarakat, karena jika masyarakat
dibiarkan secara bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnisnya akan
terjadi ketimpangan penguasaan sumber-sumber ekonomi dan terjadi
penindasan ekonomi. Uni soviet gagal dalam perekonoiannya yang menganut
sistem ini.
3. Sistem Campuran (Hybrid Mixture istilah dari Heilbroner)
Pada sistem ini pemerintah memberikan kebebasan kepada msyarakat untuk
berusaha dalam memenuhi kebutuhannya akan tetapi juga turut campur
tangan dalam perekonomian. Tujuannya untuk menghindari penguasaan
secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
Campur tangan pemerintah biasanya dalam bentuk :Membuat peraturan atau
undang-undangmendirikan perusahaan negara yang kegiatannya hampirsama
dengan kegiatan usaha swastaDalam bentuk kebijakan-kebijakan fiskal dan
moneter. Sistem campuran inilah yang paling banyak diterapkan dan yang
paling berhasil serta mampu bertahan hingga sekarang ini.

Daftar Pustaka

Bilas RA. 1992. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar.Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada
BAB 2. PERMINTAAN, PENAWARAN, dan KESEIMBANGAN PASAR

2.1 PERMINTAAN

Permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu


komoditas (barang atau jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang
diminta dengan harga serta pembentukan kurva permintaan (Sukirno, 2005).
Jumlah permintaan (Quantity demanded) adalahJumlah barang yang ingin dan
mampu dibeli oleh pembeli (Mankew, 2003)
Hukum permintaan adalah “ Semakin rendah harga suatu komoditas,
semakin banyak permintaan terhadap komoditas tersebut, begitu juga sebaliknya
(cateris paribus)”.
Penentu – penentu permintaan
1. Harga komoditas itu sendiri
2. Harga komoditas lain
3. Pendapatan masyarakat
4. Selera
5. Jumlah penduduk
6. Ramalan mengenai keadaan,dll
Bila dinyatakan secara matematis, fungsi permintaan tersebut ditulis sebagai
berikut:
QD = F ( harga, harga komoditas lain, pendapatan, selera, jumlah penduduk,
ramalan mengenai keadaan, dll)

2.1.1. Skedule Permintaan Dan Kurva Permintaan

Skedule pemintaan adalah tabulasi angka yg memperlihatkan jumlah yg diminta


pada harga tertentu. Kurva permintaan adalah penyajian secara grafik dari skedule
permintaan
Contoh:
Berikut adalah skedule permintaan dan kurva permintaan lemari es mini “ Fresh”.
Tabel 2.1. Tingkat harga dan jumlah lemari es mini “ fresh” yang diminta pada
tingkat harga
Harga per satuan (ribuan Rp) Jumlah yang diminta (unit)
1000 80
800 120
600 160
400 200
200 240
Atas dasar daftar permintaan tersebut dapat dibuat kurva permintaan seperti
terlihat dibawah ini:

Gambar 2.1. Kurva permintaan lemari es mini “Fresh”

2.1.2. Permintaan Individu Dan Permintaan Pasar

Contoh : Dimisalkan pada pasar hanya terdiri dari dua individu yaitu Peter dan
Susan dengan jumlah lemari es mini “Fresh” yang diminta pada setiap tingkat
harga sebagai berikut:
Tabel 2.2 Pembentukan kurva pemintaan pasar
Harga Jumlah yang Jumlah yang PASAR
(ribuan Rp) diminta Peter diminta Susan
1000 80 50 130
800 120 100 220
600 160 120 280
400 200 180 380
200 240 250 490

2.1.3. Perubahan Permintaan

Terdapat 2 jenis perubahan permitaan, yaitu pergerakan sepanjang kurva


permintaan dan pergesaran sepanjang kurva permintaan. Pergerakan sepanjang
kurva permintaan berlaku jika terjadi peningkatan/ penurunan harga sedangkan
pergeseran sepanjang kurva permintaan berlaku jika terjadi perubahan akibat
faktor bukan harga. Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang diminta
pada setiap harga akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Pergerakan
sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva sepanjang kurva permintaan
dapat dilihat pada gambar 2.2 dan 2.3.
Gambar 2.2. Pergerakan sepanjang kurva permintaan

Gambar 2.3. Pergeseran sepanjang kurva permintaan

2.2. PENAWARAN

Penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan komoditas


yang akan dijualnya (Sukirno, 2005).Jumlah Penawaran (Quantity Supplied)
adalah Kuantitas barang yang tersedia dan dapat dijual oleh para penjual
(Mankew, 2003).
Hukum penawaran adalah “Semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin
banyak jumlah komoditas tersebut yang ditawarkan oleh penjual, begitu juga
sebaliknya (cateris paribus)”
Penentu Penawaran:
1. Harga komoditas itu sendiri
2. Harga komoditas lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan dari perusahaan
5. Tingkat teknologi yang digunakan
6. Musim,dll

Bila dinyatakan secara matematis, fungsi penawaran tersebut ditulis sebagai


berikut:
QS = F ( harga, harga komoditas lain, biaya produksi, tujuan dari perusahaan,
tingkat teknologi yang digunakan, musim, dll)
2.2.1. Skedule Penawaran Dan Kurva Penawaran

Skedule penawaran adalah tabulasi angka yg memperlihatkan jumlah yg


ditawarkan pada harga tertentu. Kurva penawaran adalah penyajian secara grafik
dari skedule penawaran.
Contoh:
Berikut adalah skedule penawaran dan kurva penawaran lemari es mini “ Fresh”.

Tabel 2.3 Tingkat harga dan jumlah lemari es mini “ fresh” yang ditawarkan pada
tingkat harga
Harga per satuan (ribuan Rp) Jumlah yang ditawarkan (unit)
1000 350
800 300
600 250
400 200
200 150

Atas dasar daftar penawaran tersebut dapat dibuat kurva penawaran seperti terlihat
dibawah ini:

Gambar 2.4. Kurva penawaran lemari es mini “Fresh”

2.2.2. Penawaran Individu dan Penawaran Pasar

Contoh : Dimisalkan pada pasar hanya terdiri dari dua produsen yaitu Max dan
Mili dengan jumlah lemari es mini “Fresh” yang ditawarkan pada setiap tingkat
harga sebagai berikut:
Tabel 2.4. Pembentukan kurva penawaran pasar
Harga Jumlah yang Jumlah yang PASAR
(ribuan Rp) ditawarkanMax ditawarkanMili
1000 350 400 750
800 300 350 650
600 250 300 550
400 200 250 450
200 150 100 250
2.2.3. Perubahan Permintaan

Sama halnya dengan pemintaan, dalam penawaran juga terdapat 2 jenis


perubahan penawaran, yaitu pergerakan sepanjang kurva penawaran dan
pergesaran sepanjang kurva penawaran. Pergerakan sepanjang kurva penawaran
berlaku jika terjadi peningkatan/ penurunan harga sedangkan pergeseran
sepanjang kurva penawaranberlaku jika terjadi perubahan akibat faktor bukan
harga. Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang ditawarkan pada
setiap harga akan menggeser kurva penawaran ke kanan. Pergerakan sepanjang
kurva penawaran dan pergeseran kurva sepanjang kurva penawaran dapat dilihat
pada Gambar 2.5. dan Gambar 2.6.

Gambar 2.5. Pergerakan sepanjang kurva penawaran

Gambar 2.6. Pergeseran sepanjang kurva penawaran

2.3. KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Equilibrium (keseimbangan) adalah penggabungan permintaan dan


penawaran yang akan menunjukkan interaksi antara pembeli dan penjual. Secara
grafik keseimbangan (equilibrium) tercapai pada perpotongan kurva permintaan
dan penawaran. Ini artinya jumlah yang diminta SAMA dengan jumlah yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu (market clearing). Selain secara grafik,
keseimbangan juga bisa ditentukan secara matematis. Untuk menentukan
keseimbangan secara matematis, telebih dahulu harus diketahui fungsi permintaan
dan fungsi penawaran untuk komoditas tertentu.

2.3.1. Menentukan Keseimbangan Secara Grafik

Keseimbangan (equilibrium) tercapai pada perpotongan kurva permintaan


dan penawaran. Jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan pada tingkat
harga tertentu (market clearing)

Gambar 2.7. menentukan keseimbangan secara grafik

2.3.2. Menentukan Keseimbangan Secara Matematis

Contoh:
Permintaan karet alam disuatu kampung adalah QD = 280 – 0,2 Px dan
penawarannya adalah QS = 100 + 0,25 Px. Berapa harga karet alam (Px ) dan
kuantitas karet yang diperjualbelikan?
Penyelesaian:
QD= QS
280 – 0,2 Px = 100 + 0,25 Px
280 – 100 = 0,2 Px + 0,25 Px
180 = 0,45 Px
Px = 180 / 0,45
Px = 400

QD = 280 – 0,2 Px QS = 100 + 0,25 Px


QD = 280 – 0,2 (400) QS = 100 + 0,25 (400)
QD = 280 – 80 QS = 100 + 100
QD = 200 QS = 200
2.3.3. Perubahan/Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran

Terdapat 4 jenis kurva hasil pergeseran/ perubahan kurva pemintaan dan


penawaran. Peningkaan permintaan menyebabkan peningkatan keseimbangan
harga pasar dan peningkatan kuantitas keseimbangan di pasar. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 2.8. Peningkatan penawaran menyebabkan penurunan harga
keseimbangan pasar dan peningkatan kuantitas keseimbangan pasar. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 2.9. Penurunan permintaan menyebabkan penurunan harga
pada keseimbangan padar dan penurunan kuantias pada pasar keseimbangan. Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 2.10. Penurunan penawaran menyebabkan harga
pada keseimbangan menjadi naik dan kuantitas pada keseimbangan menjadi turun.
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.8. Pergeseran kurva akibat peningkatan permintaan

Gambar 2.9. Pergeseran kurva akibat peningkatan penawaran


Gambar 2.10. Pergeseran kurva akibat penurunan permintaan

Gambar 2.11. Pergeseran kurva akibat penurunan penawaran

2.3.4. Perubahan/Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran


Secara Bersama
a. Penawaran dan Permintaan meningkat. Jika kenaikan penawaran lebih
besar dari kenaikan permintaan maka harga keseimbangan akan turun dan
jumlah keseimbangan akan naik, begitu juga sebaliknya. Harga keseimbangan
tak dapat ditentukan tetapi jumlah keseimbangan akan naik.
Gambar 2.12. Pergeseran kurva akibat penawaran dan permintaan meningkat

b. Penawaran Turun dan Permintaan Naik. Jika penurunan penawaran lebih


kecil dan kenaikan permintaan maka harga dan jumlah keseimbangan akan
naik. Harga keseimbangan pasti naik tetapi jumlah keseimbangan tak dapat
ditentukan

Gambar 2.13. Pergeseran kurva akibat penawaran turun dan permintaan naik

c. Penawaran Meningkat dan Permintaan Turun. Jika kenaikan penawaran


lebih kecil dari penurunan permintaan maka harga dan jumlah keseimbangan
akan turun . Harga keseimbangan pasti turun tetapi jumlah keseimbangan tak
dapat ditentukan
Gambar 2.13. Pergeseran kurva akibat penawaran meningkat dan permintaan
turun

d. Penawaran dan Permintaan Turun. Jika penurunan penawaran lebih besar


dari penurunan permintaan maka harga keseimbangan akan turun Harga
keseimbangan tak dapat ditentukan tetapi jumlah keseimbangan pasti turun

Gambar 2.14. Pergeseran kurva akibat penawaran dan permintaan turun

DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

Mankiw, NG. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga
BAB 3. ELASTISITAS

3.1. ELASTISITAS

Elastisitas adalah ukuran kepekaan jumlah yang diminta atau jumlah yang
ditawarkan terhadap determinannya (faktor-faktor penentu/hal yang
mempengaruhi). Koofisien elastisitas adalah persentase perubahan variabel yang
tidak bebas dibagi dengan persentase perubahan variabel bebas. Konsep elastisitas
memungkinkan kita menganalisis penawaran dan permintaan lebih tajam

3.1.1. Elastisitas Harga dari Permintaan

Elastisitas harga dari permintaan merupakan ukuran yang menujukkan


seberapa banyak jumlah yang diminta atas suatu barang berubah mengikuti
perubahan harga barang tersebut, ukuran ini dinyatakan dalam bentuk persentase
peubahan kuantitas yang dibagi persentase perubahan harga (Mankiw, 2003).

Ed = Pesentase perubahan jumlah yang diminta


Persentase perubahan harga
Ed dinyatakan dalam bentuk bilangan positif

Q2−Q1 P 2−P1
Ed= : ( ElastisitasTitik )
Q1 P1
Q 2−Q1 P2−P1
Ed= : ( Elastisitas Busur )
(Q2 +Q1 )/2 (P2 + P1)/2
Kriteria Elastisitas:
• ElastisEd > 1, dimana perubahan jml yang diminta lebih besar dari
persentase perubahan harga.
• Uniter ElastisEd = 1 dimana dimana perubahan jml yang diminta sama
dengan persentase perubahan harga.
• InelastisEd < 1, dimana perubahan jml yang diminta lebih kecildari
persentase perubahan harga.
• Elastis Sempurna Ed∞(tak hingga), dimana konsumen sanggup membeli
berapa saja banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu
• Inelastis SempurnaEd = 0, dimana permintaan tidak tanggap terhadap
perubahan harga, jadi berapapun harga di pasar, jumlah yang diminta
tetap.

Penentu Elastisitas Permintaan


1. Kebutuhan VS Kemewahan, barang kebutuhan pokok lazimnya inelastis,
sedangkan barang mewah lazimnya bersifat elastis
2. Ketersediaan Barang Substitusi yang Terdekat, barang yang substitusinya
banyak cenderung memiliki permintaan yang elastis, karena konsumen
mudah berganti ke barang substitusi tersebut
3. Definisi Pasar, tergantung pada batas pasar (kecil atau besar). Pasar kecil/
terbatas cenderung elatis dari pada pasar besar karena mudah mencari
substitusi. Misalnya: Pasar makanan pokok (Besar) Inelastis dan es krim
(terbatas/kecil),
4. Rentang Waktu, jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi
dipasar. Dalam rentang waktu yang panjang, permintaan barang cenderung
bersifat elastis

Contoh:
Ketika harga beras Rp 8000/kg. Jumlah beras yang dibeli konsumen adalah
100 kg. Ketika harga beras turun menjadi Rp 6000/kg, konsumen hanya ingin
membeli sebesar 150 kg. Berapakah elastisitas permintaan beras tersebut?
Diketahui : P1 = 8000 Q1 = 100
P2 = 6000 Q2 = 150
Penyelesaian:
Q 2−Q1 P2−P1
Ed= :
(Q2 +Q1 )/2 (P2 + P1)/2
150−100 6000−8000
Ed= :
(150+100)/2 (6000+8000)/2
50 −2000
Ed= :
125 7000
Ed=−1 , 4
Ed> 1 ,elastis
Perubahan harga sebesar 1% akan menimbulkan perubahan permintaan sebesar
1,38%

3.1.2. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan bertujuan untuk mengukur perubahan jumlah barang


yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.

Ey = persentase perubahan jumlah yang diminta


persentase perubahan pendapatan

Q2 −Q1 I 1
E y= X
I 2 −I 1 Q1
Contoh:
Jika pendapatan Rp 100.000 jumlah barang yang diminta 10 ketika pendapatannya
naik menjadi 200.000 jumlah barang yang diminta naik menjadi 15. Tentukan Ey!

Diketahui : I1 = 100.000 Q1 = 10
I2 = 200.000 Q2= 15
Penyelesaian :
Q2 −Q1 I 1
E y= X
I 2 −I 1 Q1
15−10 100.000
E y= X
200.000−100.000 10
5 100.000
E y= X
100.000 10
E y =0 , 5
E y <1 , inelastis, Termasuk barang normal
Perubahan pendapatan sebesar 1% akan mempengaruhi perubahan permintaan
sebesar 0,5%

3.1.3. Elastisitas Silang

Elastisitas silang bertujuan untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan


suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada
kaitannya denganbarang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat
berupa barang subtitusi.
Ec = persentase perubahan jumlah yang diminta untuk komoditi x
pesentase perubahan harga komoditi lain y
∆Q x P y 1
Ec = X
∆ P y Qx 1
Q x2 −Qx 1 P y 1
Ec = X
P y2 −P y 1 Q x 1
Contoh:
Skedul Harga dan Kuantitas T-Shirt dan Kemeja
Harga T-Shirt (Py) Kuantitas T-Shirt (Qy) Kuantitas Kemeja (Qx)
6000 20 25
7500 15 20

Diketahui : Py1 = 6000 Qx1 = 25


Py2 = 7500 Qx2 = 20
Penyelesaian:
Q x2 −Qx 1 P y 1
Ec = X
P y2 −P y 1 Q x 1
20−25 6000
Ec = X
7500−6000 25
−5 6000
Ec = X
1500 25
Ec =0 , 8
Ec >1 , inelastis , barang komplementer
Kenaikan harga T-shirt sebesar 1% akan menyebabkan kenaikan kuantitas
permintaan kemeja

3.1.4. Elastisitas Penawaran

Elatisitas penawaran merupakan derajat kepekaan perubahan harga terhadap


perubahan jumlah barang yang ditawarkan atau nilai bagi antara persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga.

Es = persentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan


persentase perubahan harga

Q2−Q1 P2−P 1
Es= : ( ElastisitasTitik )
Q1 P1
Q2−Q1 P2−P1
Es= : ( Elastisitas Busur )
(Q2 +Q1)/2 (P 2+ P1 )/2

Penentu Elastisitas Penawaran


1. Sifat Perubahan Biaya Produksi. Penawaran akan tidak bersifat elastis
(inelastis) apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang
dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
2. Jangka Waktu Analisis. Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada
elastisitas penawaran, dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
• Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak
dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis
sempurna).
• Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara
menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran
bersifat tidak elastis)
• Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat
dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat
elastis)

Contoh:
Naiknya harga barang X dari Rp 200 menjadi Rp 250, menyebabkan
bertambahnya jumlah barang yang ditawarkan dari 150 unit menjadi 200 unit.
Berapakah besarnya koefisien elastistas harga penawarannya?
Diketahui : P1 = 200 Q1 = 150
P2 = 250 Q2 = 200
Penyelesaian:
Q2−Q1 P2−P1
Es= :
(Q2 +Q1)/2 (P 2+ P1 )/2
200−150 250−200
Es= :
(200+150)/2 (250+ 200)/2
50 50
Es= :
175 225
Es=1 ,31
Es>1 , elastis
Perubahan harga sebesar 1% akan mempengaruhi perubahan penawaran sebesar
1,31%

DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada
BAB 4. TEORI PERILAKU KONSUMEN

4.1. Teori Tingkah Laku Konsumen

Teori tingkah laku konsumen menjelaskan bagaimana konsumen


mendayagunakan sumberdaya yang ada (uang) untuk memuaskan
kebutuhan/keinginan dari satu atau beberapa produk. Teori tingkah laku
konsumen bersifat subjektif. Terdapat dua pendekatan dalam teori tingkah laku
konsumen:
1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) cardinal yaitu kenikmatan konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif
2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal yaitu kenikmatan konsumen tidak
dapat dinyatakan secara kuantitatif

4.1.1. Pendekatan Utilitas Marginal (Marginal Utility)

Teori nilai guna adalah kepuasan atau kenikmatan yang yang


diperolehseseorangdari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan makin
tinggi, maka nilai guna makin tinggi (utility-nya makin tinggi).
Nilai guna ada dua:
1. Nilaiguna total (Total Utility = TU) adalahjumlah seluruh kepuasan
dalam penggunaan suatu barang
2. Nilai guna marginal (Marginal Utility = MU)adalah pertambahan atau
pengurangan (perubahan) kepuasan sebagai akibat pertambahan
penggunaan satu nilai barang
Jika konsumsi terus ditambah maka penambahan kepuasan akan
semakin berkurang, yang disebut Diminishing Marginal

Hukum teori nilai guna marginal : “Tambahan nilai guna yang akan
diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin
sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya atas barang
tersebut”.
Tabel 4.1. Contoh skedule utilitas marginal
Jumlah jeruk yang Total Utility (TU) Marginal Utility (MU)
dikonsumsi (Q)
0 0 -
1 20 20
2 35 15
3 45 10
4 50 5
5 53 3
6 55 2
7 55 0
8 54 -1

a. Total Utility b. Marginal Utility


Gambar 4.1. Contoh Grafik Utilitas Total dan Marginal

PARADOKS NILAI

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengetahui bahwa air adalah barang


yang sangat vital dalam kehidupan manusia, akan tetapi harga air cenderung
murah (ditempat yang makmur). Sedangkan berlian adalah barang yang tidak vital
dalam kehidupan manusia, akan tetapi harga berlian cenderung mahal. Kedua
kasus ini bisa terjadi karena biaya produksi dari kedua produk tersebut bebeda,
bila biata produksi air cenderung murah, maka biaya produksi berlian cenderung
mahal. Sehingga mengakibatkan harga berlian lebih mahal dibandingkan harga
air, walaupun berlian bukanlah produk vital bagi kebutuhan umat manusia.
Dari kasus paradoks diatas dapat diketahui bahwa perbedaan biaya produksi
dan kelangkaan barang sangat berpengaruh terhadap harga dan perilaku konsumen
terhadap barang tersebut. Teori nilai guna marginal memberikan penjelasan lain
bahwa terdapat perbedaan nilai guna marginal pada kedua jenis barang tersebut
(air mudah diperoleh maka orang akan mengkonsumsi air, sehingga pada tingkat
manapun nilai guna marginal air akan tetap rendah), sehingga harganya menjadi
rendah.

Penggunaan Teori Utilitas Marginal

Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan


kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini dalam
analisis ekonomi, dikenal sebagai SURPLUS KONSUMEN. Surplus konsumen
pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang
didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus
dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Dengan asumsi kepuasan yang didapat
lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.

Gambar 4.2. Surplus Konsumen

Surplus Konsumen dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:


SK = ½ (P saat Qd=0 – P Qd seimbang) *Qd

4.1.2. Pendekatan Kurva Indiferen dan Garis Anggaran

Secara historis, teori nilai guna (utility) kardinal merupakan teori yang
terlebih dahulu menerangkan perilaku individu dalam memilih barang yang akan
dibeli dan dikonsumsinya. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,
diketahui bahwa teori nilai guna kardinal ini memiliki kelemahan karena
kepuasan merupakan sesuatu yang tidak mudah diukur.
Sir John R. Hicks telah mengembangkan analisis kurva kepuasan sama,
yang meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan
garis anggaran pengeluaran untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman
kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah:
1. Rasionalitas , dimana konsumen akan berusaha meningkatkan
kepuasannya atau akan memilih tingkat kepuasan yang tertinggi yang bisa
dicapai.
2. Konveksitas, yaitu bentuk kurva indiferen cembung dari titik origin
3. Nilai guna tergantung pada jumlah barang yang dikonsumsi.
4. Transitivitas , yaitu konsumen akan menjatuhkan pada pilihan yang
terbaik dari beberapa pilihan.
5. Kurva indiferen tidak saling berpotongan.

Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan/ menggambarkan


kombinasi konsumsi yang memberikan konsumen tingkat kepuasan yang sama.

Marginal Rate Of Substitution


(MRS)Kemiringan disetiap titik pada kurva
indiferen sama dengan tingkat dimana
konsumen bersedia mengganti satu barang
dengan barang lainnya.
MRS  Jumlah dari komoditi yang satu rela
dikorbankan untuk mendapatkan tambahan
satu unit komoditi lainnya.
MRS selalu negatif dan mengukur
pertukaran (trade off) dua komoditas pada
kondisi utilitas konsumen yang tidak
berubah  Kurva Indeferen memiliki
Gambar 4.2. Kurva
kecendrungan cembung terhadap titik asal
Indiveren
(convex to origin)

Garis anggaran adalah garis


yang menunjukkan jumlah
barang yang dapat dibeli dengan
jumlah pendapatan atau anggaran
tertentu.

Gambar 4.3. Garis Anggaran


Kepuasan maksimum tercapai apabila mencapai
titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.
Gambar 4.4. Kepuasan Maksimum

Daftar Pustaka

Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

Mankiw, NG. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga
BAB 5. TEORI PRODUKSI

1.1. Teori Produksi

Produksi adalah proses mengubah input menjadi output. Dalam ekonomi,


fungsi produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari
pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu.
Faktor-faktor produksi :
1. Tanah dan Sumber Alam
 Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah, berbagai jenis
barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat
dijadikan modal.
2. Tenaga Kerja
 Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Faktor
produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia/SDM yang mempunyai
keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu Tenaga kerja
kasar, Tenaga kerja terampil, Tenaga kerja terdidik
3. Modal
 Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan digunakan
untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan
(contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik, alat-alat
angkutan, dll).
4. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)
 Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengkoordinasi berbagai
sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien, sehingga
usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan
jasa untuk masyarakat. Peranan pengelolaan (skills), yaitu memimpin
usaha-usaha yang bersangkutan, mengatur organisasinya dan menaikkan
mutu tenaga manusia untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan alam
dengan sebaik-baiknya.Pengertian skills meliputi : Managerial skills atau
entrepreneurial skills, Technological skills, Organizational skills

Produksi adalah proses mengubah input menjadi output.Dalam ekonomi


fungsi Produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari
pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Proses
produksi digambarkan oleh Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Proses produksi


Fungsi Produksi
Q = f (K,L,R,T)

Dimana:
K = Modal (capital) R = Kekayaan alam (Resources)
L = Tenaga Kerja (labour) T = Teknologi

Jangka waktu analisis untuk kegiatan produksi


1. Jangka pendek  terjadi apabila sebagian dari faktor produksi dianggap
tetap jumlahnya (fixed input)  tidak dapat menambah jumlah faktor
produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi tetap : modal, tanah, bahan
baku, dan teknologi
2. Jangka panjang  semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Faktor produksi variabel : tenaga kerja

Dua pendekatan analisis pada Teori Produksi:


1. Teori Produksi dengan satu faktor berubah
2. Teori produksi dengan dua faktor berubah

5.1.1 Teori Produksi dengan satu faktor berubah

Teori produksi dengan satu faktor berubah menggambarkan tentang


hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakannya untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dianggap faktor produksi yang berubah hanya tenaga kerja
Fungsi produksinya:Q = f (L)

Hubungan TP, AP, dan MP


1. Produk total (Total product) yaitu keseluruhan output yang dihasilkan
dari hasil penggunaan sejumlah faktor produksi tertentu. (TP atau Q)
2. Produk rata-rata (Average product) yaitu besarnya rata-rata
produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan satu orang tenaga
Q
kerja/input variabel ( APL = ¿
L
3. Produk marjinal (Marginal product) yaitu tambahan produk yang
diakibatkan oleh bertambahnya seorang tenaga kerja/ input variabel
∆Q
Marginal Product of Labor ( MP L ¿( MP L = ¿
∆L

Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (Law of Diminishing


Return): “Jika faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah satu unit,pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif dan ini menyebabkan tambahan produksi total semakin lambat dan
akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum untuk kemudian menurun”.

Tahap I : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat


Tahap II : Produksi total pertambahannya semakin lambat
Tahap III : Produksi total semakin lama semakin berkurang

Tabel 5.1. Hubungan TP, MP, dan AP


Gambar 5.2. Grafik TP, MP, AP

Contoh Matematis
Diketahui fungsi produksi suatu komoditas adalah : Y = 12 X2 – 0,2 X3
Y = produk yang dihasilkan
X = faktor produksi
Pertanyaan :
a. Bagaimana bentuk fungsi APL dan MPL ?
b. Tentukan TP dan MPL maksimum
c. Buktikan bahwa kurva MPL akan memotong kurva APL saat APL
maksimum?
Penyelesaian:
a. APL dan MPL
APL = Q/L
APL = 12x2 – 0,2x3 / x
APL = 12x – 0,2x2

MPL= ∆Q/∆L
MPL = 24x – 0,6x2

b. TP dan MPL maksimum


 TP maksimum  TP’ = 0 atau MPL = 0
24x – 0,6x2 = 0
X (0,6x – 24) = 0
0,6 x = 24
x = 40

TP maksimum Y = 12 X2 – 0,2 X3
Y = 12 (40)2 – 0,2 (40)3
Y = 6400 unit

 MPL maksimum  MPL’ = 0


MPL = 24x – 0,6x2
MPL ‘ = 24 – 1,2x
24 – 1,2x = 0
24 = 1,2 x
X = 20
MPL maksimum  MPL= 24x – 0,6x2
MPL= 24 (20) – 0,6(20)2
MPL = 240 unit

c. Bukti kurva MPL akan memotong kurva APL saat APL maksimum
APL maksimumAPL ‘ = 0
APL = 12x – 0,2x2
APL ‘ = 12 – 0,4x
12 – 0,4x = 0
12= 0,4x
X = 30

APL maksimum12x – 0,2x2


12 (30) – 0,2 (30)2
180
MPL maksimum 24x – 0,6x2
24 (30) – 0,6 (30)2
180

Jadi terbukti APL akan memotongMPL

5.1.2. Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah

Teori Produksi dengan dua faktor berubah, yaitu:


1. Pendekatan isoquant
Iso = sama, quant = quantity. Isoquant menunjukkan kombinasi 2
macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.
Kurva isoquant biasa disebut kurva produksi yang sama yang
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang menghasilkan
satu tingkat produksi tertentu. Prinsip dasar kurva isoquant serupa
dengan kurva indiferent, kecuali tujuan penggunaannya yang berbeda
Gambar 5.3. Slop Isoquan

Slope isoquant dikenal sebagai Marginal Rate Of Technical


Substitution (MRTS)menunjukkan secara teknis berapa K dan L dapat saling
diubah untuk menghasilkan output yang sama.

Ciri-ciri isoquant
a. Mempunyai kemiringan negatif
b. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah
output
c. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
d. Isoquant cembung ke titik origin.

2. Pendekatan isocost
Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli perusahaan
dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.Iso= sama, cost
= biaya. Isocost disebut Garis Biaya sama. Tujuannya untuk menghemat biaya
dan memaksimumkan keuntungan. Untuk membuatnya diperlukan faktor produksi
yang digunakan dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor produksi
tersebut.
Gambar 5.3. Kurva Isocost

Harga Input :
Harga input K = r (rate, biaya modal)
Harga input L = w (wage, upah TK)

Ongkos Produksi (C) :


C = wL + rK
Kurva Ongkos Produksi :
Makin kekanan makin besar
C1 < C2 < C3

5.2. Keseimbangan Produsen

Keseimbangan produsen (kondisi optimal)  tingkat output maksimal yang


dapat dihasilkan dnegan sejumlah biaya tertentu atau jumlah dana tertentu.
Perusahaan dapat meminimumkan biaya produksi untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu dengan memilih kombinasi input  SLOP ISOQUANT =
ISOCOST.

Gambar 5.4. Keseimbangan Produsen

Output Maksimum :
Isoquant = Isocost
MRTS = w/r
MPL= w
MPK r
MPL= MPK
w r
MRST = Marginal Rate Of Technical Substitution

Perusahaan dapat menghemat biaya produksi selama persamaan tersebut terpenuhi


Misalnya : MPL>MPK
wr
maka : biaya produksi dapat diturunkan jika penggunaan tenaga kerja
diperbanyak atau penggunaan kapital dikurangi

Daftar Pustaka

Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

MATERI 6 : BIAYA PRODUKSI

1.1. BIAYA PRODUKSI

Dalam kegiatan produksi, yang menjadi bahan pertimbangan bukan saja


input yang digunakan, akan tetapi juga mempertimbangkan harga dari input
(biaya produksi (biaya produksi dari output). Proses produksi dapat dilihat pada
Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Proses Produksi

Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh


perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi untuk menciptakan barang-
barang yang diproduksi. Biaya ini tercermin dari opportunity cost mencakup
semua hal lain yang harus dikorbankan untuk memperoleh hal tertentu.
Jenis Opportunity Cost
1. Biaya Eksplisit (explicit cost)  biaya yang dikeluarkan dari kas perusahaan
yang biasanya dicatat secara akuntansi untuk membeli input dari pemasok,
untuk membayar listrik, untuk membayar bunga, asuransi, dll)
2. Biaya Implisit (implicit cost) biaya produksi yang tidak terlihat dalam
laporan keuangan  merefleksikan bahwa suatu input dapat digunakan
ditempat lain atau untuk memproduksi output yang lain

1.1.1. Analisis Biaya Produksi

Analisis biaya produksi dibawah ini merujuk Pada Fungsi Produksi, yaitu:
1. Jangka pendek
 Dalam proses produksinya, perusahaan dapat menambah salah satu faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi dan sebagian masih
menggunakan input tetap
2. Jangka panjang
Semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya
dapat ditambah apabila memang diperlukan

1.1.2. Sumber Biaya Produksi

1. Fixed Resources
Yaitu: input yang jumlahnya tetap walaupun output yang dihasilkan bertambah
atau berkurang. Contoh: tanah, bangunan, mesin
2. Variable Resources
yaitu : input yang jumlahnya senantiasa berubah sesuai dengan perubahan output
yang dihasilkan
Contoh : bahan baku, tenaga kerja

1.1.3. Produksi dan Biaya

Biaya = f (Q) dimana Q = Output


Output = f(X) dimana X = Input
a. Biaya produksi ditentukan oleh bagaimana fungsi produksi perusahaan
tersebut, yang menunjukkan kombinasi input yang diperlukan untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu, beserta harga yang harus dikeluarkan
untuk mendapatkan input tersebut
b. Dalam jangka pendek fungsi produksi menghubungkan output dengan jumlah
input variabel saja, karena input tetap tidak berubah

1.2. Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek (Short-run Costs)

1. Total Fixed Cost (TFC) = FC


Total fixed cost adalah biaya yang tidak tergantung pada berapa banyak output
yang dihasilkan. Misal, biaya sewa gedung

2. Total Variable Cost (TVC) = VC


Biaya variabel adalah biaya yang tergantung pada banyaknya jumlah output yang
diproduksi. Variable cost berbanding lurus dengan jumlah output.
Misal :biaya bahan baku

3. Total Cost (TC)


Total Cost berubah-ubah seiring dengan perubahanjumlah output yang
dihasilkan. Pada saat tidak ada output yang dihasilkan (nol) adalah sama dengan
biaya tetap

TC= TFC + TVC atau TC = FC + VC

Gambar 6.2. Kurva Biaya Total (Kurva TC, TFC, TVC)

4. Marginal Cost (MC)


Marginal cost adalah perubahan total cost sebagai akibat berubahnya
outputsebanyak satu unit
MC = (∆TC/∆Q)

5. Average Fixed Cost (AFC)


AFC = TFC/Q
6. Average Variable Cost (AVC)
AVC= TVC/Q

7. Average Cost (AC)


TC TFC+TVC
AC= = =AFC+ AVC
Q Q

Gambar 6.3. Kurva MC, AC, AVC, AFC

1.2.1. Hubungan MC dengan AVC dan AC

KurvaAVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing
– masing kurva tersebut
1. Apabila MC < AVC ,maka nilai AVC menurun ( berarti kalau kurva MC
di bawah kurva AVC,maka kurva AVC sedang menurun )
2. Apabila MC > AVC ,maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau
kurva MC di atas kurva AVC,maka kurva AVC sedang menaik )

Contoh 1
Output Total Fixed Total Total Average Average Average Marginal
Quantity Costs Var. Costs Fixed Cost Var. Costs Total Costs Costs
(Q) (TFC) Costs (TC) (AFC) (AVC) (ATC) TC/Q (MC)
(TVC) TFC/Q TVC/Q atau (∆TC/∆Q)
AFC+AVC
0 60 0 60 ~ ~ ~ 0
1 60 20 80 60 20 80 20
2 60 30 90 30 15 45 10
3 60 45 105 20 15 35 15
4 60 80 140 15 20 35 35
5 60 135 195 12 27 39 55

Contoh 2
Diketahui fungsi biaya sbb:
TC = 0,08Q3 – 0,8 Q2 + 10Q + 10
Tentukanlah :
a. Turunkan fungsi AC, AVC, AFC dan MC
b. Tentukan tingkat produksi pada saat AVC minimum dan saat MC
minimum
c. Buktikan bahwa pada saat AVC minimum,nilai AVC = MC

Penyelesaian:
a. AC = TC/Q
AC = 0,08Q2 – 0,8Q +10/Q

AVC = TVC/Q
AVC = 0,08Q2 – 0,8Q + 10

AFC = 10/Q

MC = 0,24Q2 – 1,6Q + 10

b. AVC minimum  AVC’ = 0


AVC = 0,08Q2 – 0,8Q + 10
AVC’ = 0,6Q – 0,8
0,6Q – 0,8 = 0
0,6Q = 0,8
Q=5
MC minimum  MC’ = 0
MC = 0,24Q2 – 16Q + 10
MC’ = 0,48Q – 16
0,48Q – 16 = 0
0,48Q = 16
Q = 3,33

c. Saat AVC minimum, nilai AVC = MC


AVC minimum saat Q = 5
AVC = 0,08Q2 – 0,8Q + 10
AVC = 8

MC = 0,24Q2 – 16Q + 10
MC = 8

Terbukti bahwa AVC = MC saat AVC minimum

1.3. Biaya Jangka Panjang

Pada analisis jangka panjang proses produksi sudah tidakmenggunakan


input tetap, seluruh biayaproduksi adalah variable. Perilaku biaya produksi jangka
panjang adalah keputusan penggunaan input variabel olehperusahaan dalam
jangka pendek.Biaya-biaya produksi yang terkait dengan biaya produksi jangka
panjang adalah:
1. Biaya total jangka panjang (LTC), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi produknya dan sifatnya biayanya adalah
variabel. LTC = LVC
2. Biaya marjinal jangka panjang (LMC), adalah biaya yang timbul
dikarenakan perusahaan menambah kapasitas produksinya.
3. Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), adalah biaya total jangka panjang
dibagi jumlah output yang diproduksi.

Cara meminimumkan Biaya Jangka Panjang


Untuk meminimumkan biaya dalam jangka panjang tergantung kepada 2faktor :
1. Tingkat produksi yang ingin dicapai
2. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

Gambar 6.4. Cara meminimumkan biaya jangka panjang


Karena dalam Jangka panjang perusahaan dapat memperluas produksi,
maka perusahaan harus menentukan kapasitas produksi yang meminimumkan
biaya.
Kapasitas produksi ini digambarkan oleh AC

6.3.2. Kurva LRAC (Long Run Average Cost)

Kurva LRAC menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk


berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas
memproduksinya
Gambar 6.5. Kurva LRAC

Kurva LRAC terbentuk oleh kurva AC yang tidak terhingga


banyaknyaKurva LRAC bentuknya lengkung seperti U. Kurva LRAC  kurva
yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik persinggungan AC
dan LRAC merupakan biaya yang paling minimun.

6.4. Skala Ekonomis

Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala


ekonomis (economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan
biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.
Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah
kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan
memproduksi bertambah efisien yang dicerminkan oleh biaya produksi yang
semakin rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva
LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah.

6.4.1. Faktor Penting Menimbulkan Skala Ekonomis

• Spesialisasi faktor-faktor produksi


Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja
diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah
keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan
menurunkan biaya per unit.
• Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan
produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan
menjadi semakin murah.
• Memungkinkan produk sampingan (By/products) diproduksi
Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang
(waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup
banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi
secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit
dari keseluruha operasi perusahaan.
• Mendorong perkembangan usaha lain
Jika suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang
cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain
yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan
perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang
menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang.
Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

6.5. Posisi Laba Maksimal

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh LABA MAKSIMAL. Laba


ditentukan oleh Total Penerimaan (Total Revenue = TR) dan Total Biaya
(Total Cost = TC)
π = TR - TC
Perubahan laba yang diperoleh perusahaan tergantung pada perubahan
penerimaan (Marginal Revenue = MR) dan perubahan biaya (Marginal Cost =
MC). Jika MR > MC  laba (π) meningkat, dan sebaliknya. π maksimal, jika
MR –MC = 0 atau MC =MR

Daftar Pustaka
Sugiarto, dkk. 2002. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

Sukirno S. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada
BAB 7.STRUKTUR PASAR

7.1. Market Structure

Struktur pasar membahas mengenai bagaimana produsen dan konsumen


berperilaku dipasar dan seluruh karakteristik yang ada didalam pasar yang
mempengaruhi keputusan pelaku-pelaku pasar.

4 Faktor Dalam Identifikasi Market Structure


 Banyaknya perusahaan dalam industri
 Ciri-ciri barang yang dihasilkan
 Hambatan masuk atau keluar pasar
 Besarnya kekuasaan perusahaan (firma) di dalam pasar

7.2. Pasar Persaingan Sempurna

Karakteristik :
 Jumlah penjual dan pembeli banyak serta pangsa pasar masing-masingnya
sangat kecil jika dibandingkan pasar, sehingga masing-masing pelaku
tidak bisa mempengaruhi harga pasar (price taker)
 Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain (homogen)
 Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar pasar
 Perfect information, informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah
serta sempurna

Terbentuknya Harga di Pasar Persaingan Sempurna


Setiap perusahaan hanya bertindak sbg pengambil harga (price taker) bukan
penentu harga (price maker). Harga ditetapkan berdasarkan interaksi
kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand)di dalam pasar.

Permintaan Pasar dan Perusahaan

Gambar 7.1. Kurva Permintaan Pasar dan Perusahaan

Demand yang dihadapi perusahaan sama dengan harga (elastisitasnya tak


hingga), hal ini bisa terjadi karena produk yang dihasilkan adalah produk
homogen. Perusahaan bisa menjual berapapun dengan harga P. Jika perusahaan
menetapkan harga diatas pasar maka D = 0 dan produsen tidak ada inisiatif
dibawah P*.

Pendapatan Pada Pasar Persaingan Sempurna


Pada pasar persaingan sempurna, total pendapatan
untuk perusahaan adalah harga jual (P) dikalikan kuantitas (Q) yang terjual. Hal
ini bisa digambarkan dalam persamaan seperti dibawah ini.
TR = (P  Q)

Total pendapatan sebanding denganjumlah output.Pendapatan rata-


rata adalah berapa banyak pendapatan perusahaan untuk unit yang
dijual.Pendapatan rata-rata adalah total pendapatan dibagi dengankuantitas
penjualan.

AR = TR/Q

Pendapatan marjinal adalah perubahan jumlah pendapatan dari unit


tambahan dijual.

MR =TR/ Q

Untuk perusahaan kompetitif, pendapatan marjinal sama denganharga barang.

7.3. Pasar Monopoli

Karakteristik :
 Dlm industri hanya terdapat satu perusahaan/penjual
 Produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna(no
substitutes)
 Perusahaan baru sulit memasuki industri karena adanya hambatan yang
bersifat legal , undang2, teknologi, keuangan, dsb
 Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price maker)
 Promosi iklan kurang diperlukan karena perusahaan monopoli adalah satu-
satunya perusahaan dalam industri

Pemaksimuman keuntungan Pada Pasar Monopoli


Dalam pasar monopoli hanya tedapat satu perusahaan dalam pasar.
Sehingga Permintaan dalam industri adala juga permintaan keatas produksi
perusahaan tersebut.

Gambar 7.2. Kurva Permintaan Monopoli


Harga jual semakin tinggi bila jumlah produksi semakin sedikit, begitu juga
sebaliknya. Sifat permintaan pada pasar monopoli menyebabkan hubungan antara
P lebih tinggi dari pada MR pada pasar monopoli, kecuali pada unit penjualan
pertama.

Maksimalisasi Keuntungan
a. Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih penjualan total (TR) dg
biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar
b. Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR –
MC menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat

7.4. Pasar Monopolistik

Karakteristik :
 Terdapat cukup banyak pengusaha (penjual)
 Produk terdiferensiasi
 Relatif bebas masuk dan keluar pasar
 Perusahaan memiliki beberapa kontrol terhadap harga
 Persaingan promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan Memperoleh Keuntungan

Gambar 7.3. Perusahaan Memperoleh Keuntungan


Perusahaan memperoleh keuntungan maksimum pada tingkat produksi dan
penjualan sebesar Q dan tingkat harga sebesar P karena pada keadaan ini
terpenuhi dalil keuntungan (MR = MC). Luas PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang diperoleh.

Perusahaan Memperoleh Kerugian


Gambar 7.4 Perusahaan Memperoleh Kerugian

Kerugian pada tingkat produksi dan penjualan sebesar Q1 dan tingkat harga
P1. Kerugian sebesar P1ABC1.

7.5. Pasar Oligopoli

Karakteristik :
• Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Pada umumnya dalam pasar oligipoli terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang memiliki pangsa pasar 70 sampai 80 persen dan disamping
itu pula beberapa perusahaan denganpangsa kecil
• Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or
DifferentiatedProduct)
• Pengambilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi(Interdependence
Decision)Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus di
pertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri
• Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Penentuan Harga Tanpa Kesepakatan


Walaupun tidak terdapat persepakatan, setiap perusahaan dalam pasar
oligopoli terkait pada perusahaan-perusahaan lainnya dan juga mampu
mempengaruhi perusahaan lainnya. Hal ini disebabkan karena jumlah perusahaan
yang beroperasi di pasar sangat sedikit.

Hubungan Antar Perusahaan

Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat


tersebut, pengusaha di pasar oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat
terhadap reaksi dari perusahaan lain bila berniat menaikkan atau menurunkan
harga komoditasnya.Dalam pasar oligopli, penurunan harga dari suatu perusahaan
cenderung menyebabkan perusahaan-perusahaan lain melakukan penurunan harga
juga agar mereka tidak kehilangan pelanggan.
Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikkan harga, produksi perusahaan-
perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibat perusahaan yang
menaikkan harga akan berkurang pelanggannnya karena sebagian atau seluruh
pelanggan mereka membeli komoditas yang dihasilkan perusahaan lain,
sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga akan bertambah banyak
pelanggannya.

74.1. Teori Oligopoli


- Kinked Demand Curve
- Cartel
- Price Leadership
- Non Price competition
- Game Theory
a. Kinked Demand Curve
Kinked Demand Curve menjelaskan fenomena mengapa dipasar oligopoli
tidak mudah berubah. Paul Swezy, econom prancis (1929) menjelaskan kenapa
fenomena tersebut terjadi. Dipasar oligopoli, bila suatu perusahaan meningkatkan
harga, maka perusahaan lain tdk meniru tindakan tersebut, tapi apabila perusahaan
menurunkan harga, maka perusahaan lain/pesaing akan meniru perusahaan tsb
untuk menurunkan harga.

Gambar 7.5. Kurva Kinked Demand Curve

D1 menggambarkan permintaan perusahan oligopoli bila dimisalkan


perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga walaupun perusahaan yang
pertama melakukannya. D2 adalah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
oligopolis bila dimisalkan perubahan harga yang dilakukannya diikuti oleh
perusahaan lain.
Dimisalkan permulaan harga yang berlaku dipasar adalah P0 dan kuantitas
permintaan adalah Q0. Jika perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan
akan bertambah ke tingkat C1. Bila perusahaan lain dalam pasar oligopoli tsb
turut menurunkan harga, maka permintaan hanya bertambah sebesar C
Apabila perusahaan oligopoli merubah harga jual, reaksi2 perusahaan lain
adalah :
- Mereka turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan
harga agar tidak kehilangan pelanggan
- Mereka tidak ikut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan
harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapatkan
pelanggan

b. Cartel
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan kartel:
– Masing-masing perusahaan memiliki dorongan yang kuat untuk melanggar
kesepakatan kartel
– Anggota kartel biasanya berselisih pendapat mengenai kesepakatan kartel yang
diinginkan terutama mengenai jumlah output, harga, pembagian pangsa pasar
dan pembagian keuntungan
– Ancaman dari pemain-pemain baru karena keuntungan yang diperoleh oleh
anggota kartel
Contoh dari kartel adalah OPEC, yaitu organisasi pengeskspor minyak yang
didirikan pada tahun 1960

c. Game Theory
Game Theory mengandaikan ada 2 pihak, masing-masing pihak
melaksanakan pergerakan mengambil keputusan dengan asumsi seperti: kolusi
kartel/perjanjian dan ada juga yang tidak melakukan perjanjian sama sekali
sehingga masing-masing pihak menghitung pergerakan dan strategi dengan hasil
akhir yang berbeda seperti bisa dipastikan/ tidak bisa dipastikan atau optimal atau
tidak optimal
Kepentingan-kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut pemain
(players). Anggapan yang digunakan adalah bahwa setiap pemain mempunyai
kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.

Daftar Pustaka
Sukirno, S. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiarto. dkk. 2010. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta:


Gramedia
BAB 8. PENGANTAR EKONOMI MAKRO dan PENDAPATAN
NASIONAL
2.4. RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
2.4.1. Perbedaan Makroekonomi dengan Mikroekonomi

Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar
lainnya adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganlisis kegiatan suatu
perekonomian dengan melihat bagian-bagin kecil dari keseluruhan kegiatan
ekonomi, manakala makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan
memperhatikan gambaran kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah
membuat pilihan untuk :
 Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya
(resources).
 Mencapai kepuasaan yang maksimum.
Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang :
 Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian.
 Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.
 Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi.

2.4.2. Kelemahan Analisis Mazhab Klasik

Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab klasik (classical


economists), yaitu ahli ekonomi yang hidup diatara zamannya Adam Smith
(1776) dan zamannya Keynes (1936), tidak banyak membuat analisis mengenai
masalah pengangguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi.
Kekurangan perhatian tersebut disebabkan karena menurut keyakinan
mereka sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang
efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh (kesempatan kerja
penuh) akan selalu tercapai dan perekonomian akan mengalami pertumbuhan
yang teguh. Ahli-ahli ekonomi Klasik menyadari bahwa ketidakstabilan dalam
perekonomian, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat atau
kemunduran ekonomi dan pengangguran, dapat berlaku dalam setiap
perekonomian, akan tetapimenurut mereka masalah-masalah tersebut hanya
sementara saja berlakunya. Sistem pasar bebas akan membuat penyesuaian-
penyesuaian yang menyebabkan masalah-masalah tersebut akan lenyap dengan
sendirinya dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan berlangsung kembali.

2.4.3. Pandangan Teori Keynes Terhadap Kelemahan Analisis


Makroekonomi VersiMazhab Klasik
Menurut pandangan keynes dapat dibedakan 2 aspek : di satu pihak
mengemukakan beberapa kritik ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik
mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian.
Kritik-kritik tersebut menunjukan kelemahan-kelemahan dari pandangan yang
menjadilandasan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik bahwa penggunaan
tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai. Dan
dipahak lain keynes mengemukakan pula faktor utama yang akan menentukan
prestasi kegiatan ekonomi sesuatu negara. Keynes berpendapat pengeluaran
agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor
utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai sesuatu negara.
Seterusnya keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan
tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan
pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan
pertumbuhan ekonomi yang teguh.

2.4.4. Isu-isu utama dalam makroekonomi

Makroekonomi membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi sesuatu


perekonomian. Analisisnya berusaha memberi jawaban kepada pertanyaaan-
pertanyaan yang dikemukakan yaitu : faktor-faktor apakah yang menentukan
tingkat kegiatan suatu perekonomian? Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak
selalu teguh.Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil?
Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?
Disamping menerangkan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai
masalah,analisis makroekonomi menerangkan pula langkah-langkah yang dapat
digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Tiga analisis penentuan tingkat kegiatan perekonomian suatu negara dalam


jangka pendek.
a. Analisis penentuan kegaitan perekonomian yang memisalkan bahwa harga
tetap dan suku bunga tetap. Dalam menunjukan penentuan kegiatan
perekonomian berdasarkan kepada dua permisalan tersebut, analisis dibuat
secara bertahap yaitu bermula dari menerangkan keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor, kepada keseimbangan dalam perekonomian
yang terdiri dari empat sektor.
b. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan
dalam tingkat kegiatan perekonomian.
c. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan
suku bungamengalami perubahan. Melalui analisa ini dapatlah
diterangkan bagaimana perubahan-perubahan penawaran uang dan suku
bunga mempengaruhi keseimbangan kegaiatn perekonomian.

2.4.5. Masalah-masalah utama dalam perekonomian


a. Pertumbuhan Ekonomi
Adalah perekembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah.
b. Kurva Kemungkinan Produksi
Adalah batas maksimum produksi yang dapat diciptakan sesuatu
negara pada suatu waktu tertentu. Dalam negara yang kurva batas
produksinya adalah AB, kemakmuran masyarakat mencapai paling
maksimum apabila kombinasi barang industri dan barang pertanian adalah
seperti ditunjukan oleh salah satu titik pada kurva AB – misalnya di titik P.
Berati untuk memaksimumkan kemakmuran masyarakat, negara itu harus
menghasilkan X0 barang industri dan barang industri dan Y 0 barang
pertanian. Dalam kenyataannya misalkan tingkat produksi yang dicapai
negara tersebut hanyalah seperti ditunjukan oleh titik M, yaitu menghasilkan
X1 barang industri dan Y1 barang pertanian. Tingkat kegiatan ekonomi di
bawah potensi ini menyebabkan sebagian faktor-faktor produksi
mengganggur termasuk tenaga kerja, dan ini terutama disebabkan oleh
kekurangan pengeluaran agregat.

Y0

Y1

Barang Industri

Gambar 8.1. Pertumbuhan potensial dan pertumbuhan sebenarnya


Pada periode berikutnya, pertambahan berikutnya, pertambahan
faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi memungkinkan negara
itu memproduksi lebih banyak dan ini digambarkan oleh perubahan kurva
kemungkinan produksi dari AB ke CD. Perubahan itu menyebabkan
masyarakat dapat memproduksi kombinasi barang industri dan pertanian
seperti yang ditunjukan oleh titik-titik pada kurva CD dan titik R
menggambarkan suatu kombinasi yang dapat dicapai. Dengan demikian,
secara potensial negara tersebut dapat menaikkan produksi dalam
perekonomian dari kombinasi yang ditunjukan oleh titik P kepada kombinasi
yangditunjukan oleh titik R. Akan tetapi kegiatan ekonomi yang sebenarnya
hanya berkembang dari M ke N, berarti pertumbuhan sebenarnya lebih lambat
dari yang secara potensial dapat berlaku.
c. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Nasional Sebenarnya (rill)
Perbedaan di antara pertumbuhan ekonomi potensial dan pertumbuhan
ekonomi sebenarnya dapat pula ditunjukan oleh grafik yang menggambarkan
potensi perkembangan pendapatan nasional dalam jangka panjang dan
perkembangan sebenarnya pendapatn nasional. (gambar 1.2).
Grafik (a) menggambarkan pendapatn nasional potensial, yaitu tingkat
pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerjasepenuhnya digunakan.
Grafik (b) menggambarkan pendapatn nasional yang sebenarnya terwujud dari
tahun-ketahun.

160

140 Pendapatan nasional potensial (a)

120 (b)

100 Jurang PNB

80 Pendapatan nasional sebenarnya

60

40

20

1975 1985 1995 1999 2003


Periode

Gambar 8.2. Pertumbuhan potensial dan pertumbuhan sebenarnya


Perbedaan diantara pendapatan nasional potensial dengan pendapatan
nasional sebenarnya dinamakan jurang produk nasional bruto (jurang PNB).
Apabila jurang tersebut wujud, pengangguran akan berlaku ; semakin besar
jurang PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian.
Disamping keburukan ini, jurang PNB menyebabkan masyarakat tidak menikmati
kemakmuran potensial yang dapat dicapai.
d. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang tang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari
pekerjaan tidakltergolong sebagai pengangguran. Sebagai contoh, ibu rumah
tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin memgurus keluarganya tidak
tergolong sebagai pengangguran. Seseorng anak keluarga kaya yang tidak mau
bekerja krena gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong
sebagai pengangguran. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut
dinamakan pengangguran sukarela.

2.4.6. Inflasi

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam


sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (peresentasi pertambahan kenaikan harga)
berbeda dari periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara ke
negara lain. Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu 2-3 %. Tingkat inflasi
yang moderat mencapi diantara 4-10 %. Inflasi yang sanagat serius dapat
mencapai tingkat beberapa puluhan atau beberapa ratus persen dalam setahun.
Faktor-aktor penyebab inflasi :
a) Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-
perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
b) Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaiakn upah.
Kedua faktor diatas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah
mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari :


a) Kenaikan harga-harga barang impor
b) Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang.
c) Kekacauanpolitik dalam ekonomi sebagai akibat permintaan yang kurang
bertanggung jawab.

Akibat buruk inflasi :


Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu, masyarakat
dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat penting dari
inflasi adalah ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar
masyarakat. Sebagaian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari
pekerja-pekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari
kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab itu upah rill para pekerja akan merosot
disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan
besar masyarakat mengalami kemerosotan.
Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin
memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan
menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi, inflasi yang bertambah serius
tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi
ekspor dan manaikkan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi.

2.4.7. Neraca Pembayaran

Adalah suatu tingkatan pembukuan yang menunjukan aliran pembayaran


yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negari, dan dari dalam negeri ke
negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi :
a) Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa
b) Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal
ke luar negeri.
c) Aliran ke luar aliran masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan
uang di luar negeri).

Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi


penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan
masalah ini adlah impor melebihi ekspor. Pengaliran modal yang terlalu banyak
ke luar negeri adalah faktor lain yang menimbulkan defisit.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor
yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam
negari karena konsumen menggantikan barang dalam negari dengan barang
impor. Harga valuta asing akan menigkat dan menyebabkan harga-harag barang
impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun
mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman
modal dan membangun kegiatan usaha yang baru.
2.5. Pendapatan Nasional
8.2.1 Konsep dasar penentuan pendapatan nasional

Terdapat beberapa konsep dasar dalam penentuan pendapatan nasional,


yaitu:
1. Gross domestic product(GDP), yaitu seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
seluruh warga masyarakat pada suatu wilayah negara (termasuk WNA yang
ada di negara tersebut)
2. Gross National Product(GNP), yaitu seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
seluruh warga negara yang bersangkutan (yang berada di dalam negeri dan
luar negeri, tidak termasuk WNA)
3. Net National Product (NNP) = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti
modal)
4. Net National Income (NNI) = NNP – Pajak tidak langsung
5. Personal Income (PI), yaituJumlah seluruh penerimaan yang diperoleh
perseorangan sebagai balas jasa dalam produksi
PI = (NNI + Transfer Payment) – (iuran Jaminan sosial + iuran asuransi +
laba ditahan + pajak perseorangan)
6. Disposible Income (DI), yaitu pendapatan yang diterima seseorang yang
sudah siap untuk dibelanjakan
DI = PI – Pajak Langsung

Pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan Nasional


1. Pendekatan Pendapatan
Dengan menjumlahkan semua pendapatan dari pelaku ekonomi
2. Pendekatan Produksi
 Dihitung berdasarkan jumlah barang dan jasa dikalikan dengan tingkat
harga yang berlaku
3. Pendekatan Pengeluaran
- Metode Produksi
- Metode Pendapatan
- Metode Pengeluaran

8.2.2. Perekonomian Tertutup Sederhana

Perekonomian tertutup sederhana berkaitan dengan hubungan sektor rumah


tangga (konsumsi) dengan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 8.3.
Gambar 8.3. Perekonomian tertutup sederhana

Sehingga fungsi pendapatan agregatif sebagai berikut:


Y = C + IAtau Y = C + S
Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan

8.2.3. Perekonomian Tiga Sektor

Gambar 8.4. Perekonomian tiga sektor

Sehingga fungsi pendapatan agregatif sebagai berikut:


Y=C+I+G

Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pemerintah
8.2.4. Perekonomian Terbuka Empat Sektor

Gambar 8.5. Perekonomian terbuka empat sektor

Sehingga fungsi pendapatan agregatif sebagai berikut:


Y=C+I+G+X-M

Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan
G = Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

Daftar Pustaka
Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset

Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
BAB 9. KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI

1.1. Kosep Dasar Konsumsi

Besarnya konsumsi ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh. Sehingga:


Fungsi Konsumsi  C = f (YD).
C = a + by atau C = a + MPCY
a = (APC – MPC) Y
b = MPC
Artinya semakin besar pendapatan, semakin besar hasrat untuk menggunakan
pendapatan untuk konsumsi.
Contoh
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1000 miliar, besar konsumsi per
tahun Rp950 miliar, dan pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1200
miliar, besar konsumsi per tahun Rp1100 miliar. Tentukan nilai APC dan MPC,
dan fungsi konsumsinya!
Penyelesaian:
Diketahui : Y1 = Rp1000
Y2 = Rp1200
C1 = Rp950
C2 = Rp1100
Ditanya : Fungsi Konsumsi?
Jawab:
=>APC = C/Y a = (APC - MPC) Y
=> APC = 950/1000 => a = (0.95 - 0.75) 1000
=> APC = 0.95 => a = 200
b = MPC
=>MPC = ∆C/∆Y b = 0,75
=> MPC = 150/200 Maka fungsi konsumsinya:
=> MPC = 0.75 => C = a + by
=>C = 200 + 0.75Y

1.1.1. Teori Konsumsi Keynes

Keynes menyatakan bahwa:


“Peningkatan konsumsi akan meningkat ketika pendapatan meningkat,
namun peningkatan konsumsinya tidak sebanyak peningkatan pendapatannya,
bahkan lebih kecil dari kenaikan pendapatan”.

Hipotesis Keynes tentang teori konsumsi:


1. MPC merupakan kenaikan konsumsi dari setiap unit pendapatan, di
mana nilai MPC adalah antara 0 dan 1.
2. APC turun ketika pendapatan naik
3. Pendapatan merupakan determinan konsumsi, sedangkan tingkat
tabungan tidak memiliki peran penting.

1.2. Konsep Dasar Tabungan dan Investasi

TABUNGAN adalah simpanan masyarakat di Bank yang diperoleh dari


pendapatan yang mereka miliki setelah dikurangi untuk konsumsi.  yang
kemudian digunakan oleh pihak ketiga sebagai SUMBER INVESTASI..
INVESTASI merupakan pembelian modal atau barang-barang yang tidak
dikonsumsi, tetapi barang-barang yang digunakan untuk produksi di masa datang.
Interaksi Tabungan, Investasi dan Tingkat Bunga

Gambar 9.1. Interaksi Tabungan investasi dan tingkat bunga

Beberapa jenis investasi


1. Investasi tanah
2. Investasi perumahan
3. Investasi pendidikan
4. Investasi saham, reksana dana, obligasi dll.

Fungsi tabungan dan investasi


Y ¿ C+ S
Y ¿ C+ I
Jika:
Y ¿ C+ S
S ¿ Y −C
S ¿ Y −(a+ MPCY ) karena MPC + MPS = 1
Maka;
S ¿−a+ MPSY atau S=−a+(1−b)Y

Contoh Soal
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1000 miliar, besar konsumsi per
tahun Rp950 miliar, dan pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1200
miliar, besar konsumsi per tahun Rp1100 miliar.
=>APC = 0.95
=> MPC = 0.75
 a = 200
 b = 0,75
 C = 200 + 0.75Y
Maka;
S = -a + (1 – b)Y
S = -200 + (1 – 0,75)Y
S = -200 + 0,25Y  FUNGSI TABUNGAN

Gambar 9.2. Grafik fungsi konsumsi, investasi dan tabungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Tabungan dan Investasi


1. Tingkat bunga
2. Marginal efficiency of capital (MEC)
3. Peningkatan aktivitas perekonomian
4. Kestabilan politik suatu negara
5. Tingkat keuntungan investasi
6. Faktor-faktor lain, ex: teknologi

Daftar Pustaka
Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset

Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
BAB 10. UANG, TINGKAT SUKU BUNGA dan BANK

9.1. UANG

Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan


kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Uang adalah benda-benda yang
disetujui oleh masyarakat sebagai perantara untuk mengadakan
tukar-menukar/perdagangan. Yang dimaksud denga kata ’disetujui’ disini adalah
terdapat kata sepakat diantara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan
satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.
Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah
benda itu memenuhi syarat berikut :
a. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
b. Mudah dibawa-bawa
c. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
d. Tahan lama
e. Jumlahnyaterbats (tidak berlebih-lebihan)
f. Bendanya mempunyai mutu yang sama

10.1.1 Fungsi Uang


 Uang Sebagai Perantara Tukar-Menukar
Dengan adanya uang, kegiatan tukar-menukar akan jauh lebih mudah
dijalankan kalau dibandingkan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara
barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi
kebtuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia memilki uang
yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang dapat dengan mudah
ditukarkan dengan barang-barang yang diinginkan. Dengan adanya uang
seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah mencari
orang yang dimilikinya barang tersebut dan selanjutnya memperoleh barang
tersebut dengan menggunakan uang. Uang dapat digunakan dalam kegiatan tukar-
menukar, maka waktu untuk melaukan kegiatan dapat dipersingkatan, tenaga
dapat dihemat, dan kegiatan tukar-menukar menjadi lebih sederhana. Berarti uang
telah dapat melancarkan jalannya kegiatan perdagangan.
 Uang Sebagai Satuan Nilai
Yang dimaksud dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan
besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, niali sesuatu
barang barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Disamping itu, dengan
membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan dapat ditentukan besarnya nilai
barang-barang lain. Tanpa uang nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam
bentuk membandingkan kurs pertukaran di antara sesuatu barang dengan berbagai
jenis barang lainnya. Penggunaan uang sebagai satuan nilai menyebabkan
masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai sesuatu barang
dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang
lainnya.
 Uang Sebagai Alat Bayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak
sekali dilakukan dengan pembayaran yang ditunda, atau penjulan secara kredit.
Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada
masa yang akan datang, penggunaan uang sebagai alat perantara dalam tukar
menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian
karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu
adalah sesuai denga yang diharapkannya. Mutu benda yang akan diperolehnya di
masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai
dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.
Satu syarat penting agar fungsi uang sebagai alat bayaran yang tertunda
dapat dijalankan dengan abaik adalah bahwa niali uang yang digunakan harus
tetap stabil. Niali uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan
akan tetap memperoleh barang-barang yang sama dan sama mutunya dari waktu
ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsin uang sebagai ukuran
untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan denagn sempurna.
 Uang Sebagai Alat Penyimpan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam
bentuk uang. Didlam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama
adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya
untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena kalau
seseorang memeliki uang ini, penyimpanan dan pengurusannya bukan dilakukan
oleh pemiliknya tetapi oleh bank umum yang menyimpannya. Walaupun uang itu
tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin
menggunakan uang tersebut dengan cara menulis di selembar cek jumlah uang
dan diberikan kepada siapa pembayaran harus dilakukan.
Jenis kedua uang yang sekarang banyak digunakan adalah uang kertas.
Uang ini juga merupakan lata penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyipan
nulai dalam bentuk barang. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang
pesat nilai uang akan terus-menerus mengalami kemersosotan. Maka kekayaan
yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan
kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demilkian uang bukanlah alat
penyimpanan yang baik.

10.1.2. Perkembangan Penggunaan Uang Kertas dan Uang bank


Pada ketika ini emas dan perak tidak lagi digunakan sebagai uang.
Disemua negara uang terutama dibuat dari kertas atau berbentuk tabungan di bank
yang dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek. Uang yang dibuat dari logam
(bukan emas dan perak) merupakan bagian yang sangat kecil dalam keseluruhan
jumlah dalam perekonomian.
1) Sebab perkembangan uang kertas
Penggunaan uang kertas sebagai alat perantara dalam perdagangan
menjadi sangat bertambah pesat perkembangannya setelah bank umum
mengeluarkan uang kertas tanpa terlebih dahulu mereka menerima emas dari
para nasabahnya. Apabila di dalam perekonomian telah wujud kebutuhan
yang mendesak akan bersedia menyediakannya. Dengan demikian setelah
periode tersebut uang yang beredar telah melebihi nilai emas yang telah
disimpan oleh bank-bank.
Masyarakat tetap bersedia menggunakan uang yang diciptakan secara
demikian karena di atas uang kertas yang dikeluarkan itu dijanjiakn bahwa
apabila pemegangnya ingin menggantikan uang tersebut dengan emas, maka
bank umum tiap waktu akan bersedia untuk melakukannya. Emas yang
berada di bank-bank umu akan digunakan sebagai cadangan untuk
menciptakan lebih banyak uang kertas. Didalam keadaan politik dan
perekonomiam yang stabil para pemegang uang kertas yang diciptakan oleh
bank-bank umum tersebut tidak akan menukarkannya dengan emas. Oleh
sebab itu, walaupun uang kertas yang diciptakan melebihi nilai emas yang
disimpan, bank-bank umum akan selalu dapat memenuhi keinginan dari
beberap pemegang uang yang ingin menukarkannya dengan emas.
Uang kertas yang sekarang digunakan di berbagi negara bukanlah
dikeluarkan oleh bank-bank umum tetapi oleh bank sentral yaitu bank yang
bertindak sebagai bank untuk bank- bank umum
2) Perkembangan Uang Giral (Uang Bank)
Di negara-negara yang sudah maju sistem keuangannya, bank-bank umum
merupakan pencipta uang Giral, yang sering disebut sebagai uang bank atau
rekening koran. Oleh karena bank-bank umum mempunyai peranan yang
penting sekali dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.

9.2. Peranan dan Kegiatan Bank Umum


9.2.1. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan atau institusi keuangan adalah semua perusahaan yang


kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepada mereka .
Sebagai balas jasanya para penabung diberi pendapatan berupa bunga ke atas
tabungan yang mereka buat. Tabungan dikumpulkan olel lembaga keuangan
selanjutnya akan dipinjamkan kembali kepada invidu-individu dan perusahaan
yang membutuhkanya, sebagian lagi digunakan untuk membeli saham-saham
barbagai perusahaan.
Lembaga keuangan yang lazim terdapat di suatu negara dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis :
1) Bank umum atau perdagangan
Adalah banak yang bukan saja meminjamkan atau menginvestasikan
berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juag dapat memberikan
pinjaman dari memciptakan sendiri uang giral.
2) Bank Tabungan
Bank ini melakukan kgiatan hanpir seperti perusahaan peminjamn. Ia
menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjag dan
kemudian meminjamkannya atau menginvestasikan uang tersebut.
3) Perusahaan Peminjaman
Merupakan badan keuangan yang menerima simpanan dalam bentuk
tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil oleh
pemiliknya sesudah beberapa waktu yang ditentukan), dan selanjutnya
meminjamkan atau menginvestasikan tabungan tersebut.
4) Pasaran Saham
Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi pusat di mana saham
perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5) Perusahaan Asuransi
Terdiri dari perusahaaan yang memperoleh uang dengan menjanjikan akan
membuat sejumlah ganti rugi kepada individu, perusahaan, dan bada-badan
lainnya apabila sesuatu peristiwa seperti kecelakaan, kebakaran, kematian, dan
sebagainya berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang membayar uang
asuransi kepada perusahaan asuransi. Uang asuransi yang dikumpulkan oleh
badan ini akan diinvestasikan atau dipinjamkan.

9.2.2. Bank Sentral

Bank setral yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk
mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat
dalam perekonomian. Berdasarkan fungsinya bank setral didefinisikan sebagai
suatu lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang serahi
tangung jawab untk mengatur dan mengawasi kesetabilan kegiatan lembaga-
lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga
keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan itu akan
membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

 Perbedaan Kegiatan Bank sentral dam bank umum


1) Dalam perekonomian hanya terdapat satu bank sentral, sebaliknya bank umum
mempunyai jumlah yang lebih banyak. Bank sentral mempunyai kemampuan
yang lebih besar di dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi jika
dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki bamk umum. Bank sentral
bertugas mengatur kegiatan-kegiatan bank umum.
2) Bank umum kebanyakannya dimiliki oleh pihak swasta
Di negara maju dan negara berkembang bank sentral dimiliki atau dikuasai
oleh pemerintah. Di beberapa negara, misalnya negara kita bank umum yang
dimiliki pemerintah sebagian besar dari bank umum yang ada, tetapi
manajemennya dan kegiatannya tidak berbeda dengan bank umum swasta
yang biasa. Yaitu kegiatan meeka terutama adalah untuk memberi pinjaman
dan melakukan investas, dan dalam menjalankan kegiatannya harus mengikuti
petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan oleh bank sentral.
3) Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda
Tujuan dari bank umum terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat
menghasilkan dan memberikan keuntungan yang maksimum kepada
pemiliknya. Bank sentral bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
bank-bank umum dan lembaga keuangan lainnya, dan tujuan penting lainnya
bank sentral membantu menciptakan kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Dalam jangka panjang salah satu tugas penting dari bamk sentral adalah untuk
melancarkan proses pertumbuhan ekonomi dan mengusahakan tercapainya
tingkat pertumbuhan ekonomi yang laju.
4) Bank sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dam uang logam
Bank sentral diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak mata uang yaitu
mengeluarkan uang logam dan uang kertas. Bank-bank umum tidak
mempunyai kekuasaan yang demikian, tetapi bank umum juga mempunyai
kuasa untuk mempengaruhi jumlah uang beredar.

9.2.3. Fungsi Utama Bank Sentral


a. Bertindak Sebagai Bank Kepada Pemerintah
Pemerintah dapatlah dipandang sebagai suatu perusahaan raksasa. Salah
satu fungsi bank sentral adalah memenuhi kebutuhan pemerintah. Bank sentral
bertindak sebagai lembaga keuangan terutama yang menyimpan uang yang
dimiliki pemerintah, pemerintah menggunakan jasa-jasa bank sentral untuk
membayar dan mengirimkan uang kepada pemerintah daerah dan depatemen
pemerintah lainnya
b. Bertindak Sebagai Bank Kepada Bank-Bank Umum dan Lembaga-
Lembaga KeuanganLainnya.
Bank sentral disebut juag bank kepada bank (bankers’ bank) atau sumber
pinjaman terakhir (lender of lastresort) artinya bank sentral adalah bank dari bank-
bank lainnya dan ia merupakan sumber terakahir dari pinjaman apabila bank-bank
umum tidak dapat memperoleh lagi pinjaman dari sumber lainnya.
c. Mengawasi Bank Umum dan institusi Keuangan lain
Lembaga-lembaga keuangan, termasuk bank umum, merupakan
perusahaan perusahaan yang mencari keuntungan dari meminjamkan uang atau
yang ditabungkan kepadanya. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal
mereka haruslah meminjamkan kepada perusahaan atau perorangan sebanyak
mungkin. Apabila tujuan ini teralu ditekankan oleh lembaga-lembaga keuangan,
maka akan timbul akibat-akibat buruk kepada masyarakat dan perekonomian.
Apabila pemerintah tidak mengawasi kegiatan mereka, lembaga-lembaga
keuangan memberi pinjaman berlebih-lebihan pada masa perekonomian mencapai
kemakmuran yang tinggi dan perekonomian sedang mengalami masa inflasi.
Tindakan ini akan mempeburuk masalah inflasi yang sedang dihadapi.
Didalam usah menstabilkan tingkat kegiatan ekonomi, menjamin agar
perekonomian tetap mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan
perkembangan ekonomi berjaln secara efisien, bank sentral dapat melaksanakan
bebrapa langkah yang digolongkan segai kebijaka moneter. Tujuannya adalah
untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar atau suku bunga yang diwujud
dalam peekonomian. Kebijakan moneter adalah kebijakan-kebijakan bank sentral
yang bertujuan untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi denagn mengawasi
jumlah uang yang beredar atau suku bunagn atau kedua-duanya.
d. Mengawasi Kesetabilan Kurs Valuta Asing
Salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk memciptakan kestabilan nilai
kurs mata uang asing. Untuk mencapai tujuan ini haruslah dijaga agar terdapat
keseimbangan di antara ekspor dan aliran masuk modal di astu pihak, dengan
impor dan aliran ke luar modal di lain pihak. Harus pula dijaga agar tedapat cukup
cadangan mata uang asing yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk
membiayai, pembayaran uang asing yang berlebihan ke negara-negara lain karena
aliran ke luar negeri untk pembayaran impor dan kebutuhan lain adalah lebih
besar daripada aliran masuk yang diterima dari ekspor dan pendapatan dari luar
lainnya. Bank sentral salah satu lembaga pemerinyah yang bertugas untuk
menjaga kesetabilan kegiatan impor, ekspor dan aliran modal ke luar negeri
dengan tujuan untuk menjamin tercapainya kesetabilan perekonomian negara.

9.3. Pengaruh Tingkat Bunga Dalam Perekonomian


Teori kuantitas uang adalah “kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang
sebesar 1 persen, menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi. Kenaikan
1 persen inflasi menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal”.
 disebut Fisher Effect.

r=i–π i=r+π

Di mana:
r = tingkat bunga riil
π = inflasi
i = tingkat bunga nominal

Daftar Pustaka
Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset
Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat

BAB 11. KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG (IS-


LM)

10.1. Keseimbangan Pasar Barang: Pendekatan IS

Pendektan IS (Investasi Saving) didasarkan bahwa investasi (I) dipengaruhi


oleh tinggi-rendahnya tingkat suku bunga (r).

Pembentukan Kurva IS dari Perubahan Keseimbangan Pembelanjaan


Agregat

Gambar 11.1. Pembentukan Kurva IS

Di mana:
AE = Agregat Expenditure/Pembelanjaan Agregat
Y = Pendapatan Nasional
r = tingkat suku bunga
E = Equilibrium/Keseimbangan
Fungsi IS adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat suku
bunga dengan tingkat pendapatan nasional di mana dipenuhi syarat keseimbangan
pasar. [I = f(r, Y)]. Sedangkan kurva IS adalah kurva yang menghubungkan
berbagai tingkat pendapatan nasional pada berbagai kemungkinan tingkat bunga
di mana dipenuhi syarat keseimbangan pada pasar barang. Dimana,
hubungantingkat suku bunga dengan pendapatan nasional dalam pasar barang
bersifat negatif. (r↓ maka I↑ dan Y↑)
Penurunan Kurva IS dengan Pendekatan Empat Kuadran Tersebar

Gambar 11.2. Penurunan Kurva IS


Di mana:
I = Investasi
S = Saving
Y = Pendapatan Nasional
r = Tingkat Bunga
Kuadran I  Fungsi I = f(r)
Kuadran II  Fungsi I = S
Kuadran III  S = f (Y)
Kuadran IV  Y = f (r)
Noted;r↓ maka I↑ S↑ Y ↑, kurva IS bergeser ke kanan bawah
Gambar 11.3. Model Penurunan Fungsi dan Kurva IS

Penurunan Fungsi IS Secara Metematik


Contoh 1:
Diketahui kondisi suatu negara memiliki fungsi konsumsi sebesar C = 100 +
0,75YD, fungsi investasi adalah I = 125 – 6r. Selain itu, diketahui fungsi pajaknya
adalah proporsional dengan besarnya tingkat pendapatan yaitu; Tx = 20 + 0,2Y
dan besarnya pengeluaran pemerintah sebesar G = 50 milyar. Tentukan fungsi IS-
nya:
Jawaban:
a−bT x 0+ bT r + I +G
Y Eq=
1−b+bt
100−0 , 75 ( 20 ) +125−6 r +50
Y Eq=
1−0 , 75+0 , 75(0 , 2)
260−6 r
Y Eq= , Jadi YEq = 650 – 15r Fungs IS
0,4

Kebijakan Fiskal dan Pergeseran Kurva IS

Gambar 11.4. Kebijakan fiska dan Pergeseran Kurva IS

Keterangan:
PA = Pengeluaran Aktual
PD = Pengeluaran yang direncanakan
AE = Pengeluaran Agregat
r = Tingkat Suku Bunga
Y = Pendapatan Nasional
G = Pengeluaran Pemerintah
Ketika ada kebijakan fiskal melalui penambahan belanja pemerintahan
sebesar ∆G akan membuat kurva IS bergeser ke kanan atas, karena kebijakan
fiskal akan meningkatkan pengeluaran yang direncanakan sehingga meningkatkan
pendapatan keseimbangan dari Y0 ke Y1.Perubahan kebijakan fiskal (G atau T)
yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, akan menggeserkan
kurva IS ke kanan. Dan kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan barang dan
kasa akan menggeser kurva IS ke kiri.

10.2. Keseimbangan Pasar Uang : Pendekatan LM


10.2.1. Konsep dasar Keseimbangan Pasar Uang

Keseimbangan pasar uang menunjukkan interaksi antara permintaan uang


dan penawaran uang. Permintaan uang  variabel yang endogen dan bergantung
pada kondisi perekonomian.Penawaran uang  variabel eksogen (ditentukan oleh
otoritas moneter atau pemerintah).
Fungsi dan Kurva LM (Liquidy of Money)  hubungan positif antara
tingkat bunga (r) dengan pendapatan nasional yang terjadi di pasar uang.
Kurva LM mengilustrasikan bagaimana keseimbangan pada tingkat bunga
itu tergantung pada tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan,
semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang dan semakin tinggi
tingkat bunga keseimbangan.

Teori Kuantitas Uang Tradisional


MV ¿ PT
Di mana:
M = Uang yang harus disediakan di masyarakat
V = Sejumlah perputaran uang untuk transaksi
P = Harga dari suatu transaksi barang dan jasa di pasar
T = Volume transaksi
MV adalah sisi penawaran uang, PT adalah sisi permintaan uang

Teori kuantitas ini menyatakan bahwa “masyarakat memerlukan uang tunai


untuk keperluan transaksi tukar menukar atau sebagai alat media tukar menukar
(medium of exchange).....” uang yang diminta masyarakat hanya sebanyak jumlah
uang yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk membiayai proses transaksi mereka.
Jadi semakin banyak transaksi yang dilakukan oleh masyarakat, semakin banyak
pula uang tunai yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.

Teori Kuantitas Uang Modern


Teori Pemintaan Uang Friedman
M d =f (P , r , rFC , Y )
Di mana:
Md = permintaan uang
P = tingkat harga barang dan jasa
r = tingkat suku bunga
rFc = tingkat pengembalian modal dari investasi fiskal (rate of return)
Y = Pendapatan

Pembentukan Kurva LM versi Kaum Klasik (Friedman)

Gambar 11.5. Pembentukan Kurva LM versi Kaum Klasik (Friedman)

• Permintaan uang riil berhubungan negatif dengan tingkat suku bunga dan
berhubungan positif dengan tingkat pendapatan.
• Kurva LM menunjukkan semua kombinasi suku bunga dan tingkat pendapatan
di mana permintaan sama dengan penawarannya.

Tiga Motif Ekonomi dalam Permintaan Uang


1. Motif transaksi
2. Motif berjaga-jaga
3. Motif spekulasi

Penurunan Kurva LM Versi Keynes


Gambar 11.6. Penurunan Kurva LM Versi Keynes

Di mana:
L1 = f(Y)  Motif berjaga-jaga
L2 = f(r)  Motif Spekulasi
Maka fungsi permintaan uang Keynes adalah
L = f (Y, r)
Di mana; M adalah Jumlah Uang beredar, L adalah permintaan uang.
Sehingga kurva LM menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat pendapatan
nasional pada berbagai tingkat bunga yang memenuhi keseimbangan di pasar
uang.

Penurunan Kurva LM
1. Penurunan Fungsi LM secara Matematik
Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran uang dalam suatu perekonomian
negara adalah sebagai berikut:
• Jumlah Uang Beredar (JUB): M = tetap Mo = 200 Milyar
• Permintaan uang untuk transaksi LT = f(Y): LT = kTY = 0,25Y
• Permintaan uang untuk berjaga-jaga LJ = f(Y): LJ = kJY = 0,15Y
• Permintaan uang untuk spekulasi L2 = f(r): L2 = K2ᴼ – L2r = 160 – 4r
Carilah fungsi dan kurva LM secara matematika dan grafiknya.
Jawaban:
Cara 1:
MS = MD
Md = L1 + L2
L1 = LT + LJ
L2 = k2 – L2r
MS = LT + LJ + K2 – L2r
200 = 0,25Y + 0,15Y + 160 – 4r
0,4Y = 200 – 160 +4r
0,4Y = 40 + 4r
Y = 100 + 10r  Fungsi LM

Cara 2:
Y = M0/k1 – L2ᴼ/k1 – k2/k1.r
Y = (200/0,4) – (160/0,4) – (-4/0,4)r
Y = 500 – 400 + 10r
Y = 100 + 10r  Fungsi LM

Penurunan Fungsi LM Secara Grafik

Gambar 10.7. Penurunan Fungsi LM

Hubungan tingkat bunga dengan spekulasi adalah negatif, karena pada


umumnya ketika tingkat bunga sangat tinggi maka secara umum orang akan
merasa senang untuk tidak memegang uang kas sama sekali, dan uangnya
digunakan untuk berspekulasi di pasar uang.Orang umumnya hanya memegang
uang untuk transaksi dan berjaga-jaga saja yang jumlahnya relatif sedikit.
Sedangkan, dalam kurva LM ditemukan hubungan positif antara berbagai tingkat
bunga dengan tingkat pendapatan nasional di mana dipenuhi keseimbangan
permintaan uang baik untuk transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi dan jumlah uang
yang ditawarkan di pasar uang.
Daftar Pustaka

Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset

Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat

BAB 12. KESEIMBANGAN UMUM PASAR BARANG DAN PASAR


UANG

12.1. Konsep Dasar Keseimbangan Umum IS-LM

Keseimbangan umum IS-LM merupakan suatu kedudukan berbagai tingkat


pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat
keseimbangan pada pasar barang dan pasar uang.

Gambar 12.1. Penentu Keseimbangan IS di Pasar Barang

1. Penentuan Keseimbangan IS di Pasar Barang


Kurva IS dapat bergeser ke kiri maupun ke kanan tergantung dari besar
kecilnya perubahan pada variabel eksogen pengeluaran yang menentukannya.
Misal: Jika ada kebijakan pemerintah menambah pengeluaran untuk subsidi BBM
dan subsidi jaminan pengaman sosial masyarakat (JPS) serta kebijakan untuk
kenaikan gaji pegawai (PNS, TNI/Polri), maka akan menggeser kurva IS ke kanan
atas dari IS0 ke IS1. Sedangkan jika ada kebijakan pemerintah menurunkan
pengeluaran pemerintah atau kebijakan pemerintah menaikkan pajak, maka akan
menggeser kurva IS ke kiri bawah yakni dari IS0 ke IS2.

Gambar 12.2. Penentu Keseimbangan IS di Pasar Barang

2. Penentuan Fungsi dan Kurva LM di Pasar Uang


a. Penentuan Kurva LM dengan Pendekatan Matematik
Jika permintaan uang untuk transaksi (LT) dengan permintaan uang untuk
berjaga-jaga (LJ) kita sebut sebagai (L1) dan permintaan uang untuk spekulasi
(L2) sehingga permintaan uang MD = L1 + L2. Sedangkan, penawaran uang
adalah jumlah uang yang beredar pada saat itu.
Contoh Soal:
Diketahui LT = 0,2Y, LJ = 0,15Y dan L2 = 50r – 5r. Sedangkan, jumlah uang
yang beredar (JUB atau MS) adalah sebesar 250M.
Jawab:
L = L1 + L2  MD
L1 = 0,2Y + 0,15Y
L2 = 50 – 5r
Jika fungsi LM  MD = MS
Maka:
LT + LJ + L2 = MS
0,2Y + 0,15Y + 50 – 5r = 250
0,35Y + 50 – 5r = 250
0,35Y = 250 – 50 + 5r
0,35Y = 200 + 5r
Y = 571,43 + 14,29r  Fungsi LM

b. Penentuan Kurva LM dengan Pendekatan Grafik


Gambar 12.4. Penentuan Kurva LM dengan Pendekatan Grafik

Misal pemerintah mengenakan kebijakan moneter penambahan jumlah


uang beredar dengan cara mencetak uang baru sementara tingkat suku bunga
tetap, maka kurva LM akan bergeser ke kanan bawah dari LM0 ke LM1 dengan
demikian kebijakan tersebut meningkatkan pendapatan nasional dari Y0 ke Y1.

12.2. Keseimbangan Umum IS-LM Dan Penentuan Kegiatan


Ekonomi
Keseimbangan Umum terjadi pada perpotongan antara kurva IS dan kurva
LM.
Contoh:
Perekonomian suatu negara memiliki fungsi konsumsi rumah tangga
sederhana adalah C=40 + 0,60Y; fungsi saving dalam perekonomian adalah S = -
40 + 0,4Y dan fungsi investasi yang dipengaruhi bunga yaitu I = 80 – 4r.
Sedangkan JUB adalah tetap, atau sebesar MS=MD=200 Milyar. Sementara itu,
masyarakat di negara tersebu juga memiliki permintaan uang masing-masing
adalah permintaan uang untuk transaksi (LT atau MT) sebesar MT = 0,25Y;
permintaan uang untuk berjaga-jaga (LJ atau MJ) sebesar MJ=0,15Y dan
permintaan uang untuk spekulasi M2=160 – 4r. Tentukanlah nilai tingkat bunga
dan tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan IS-LM tersebut!
Penyelesaian:
Fungsi IS:
Y=C+I
Y = 40 + 0,60Y + 80 – 4r
0,4Y = 120 – 4r
Y = 300 – 10r  Fungsi IS
Fungsi LM:
MD = MS
M1 + M2 = MS
0,4Y + 160 – 4r = 200
Y = 100 + 10r  Fungsi LM
Nilai Ekuilibrium IS=LM
300 – 10r = 100 + 10r
20r = 200
r* = 10
Jika:
Y* = 100 + 10r  Y* = 100 + 10(10) =200
C* = 40 + 0,6Y  C* = 40 + 0,6 (200) = 160
I* = 80 – 4r  I* = 80 – 40 (10) = 40
S* = Y* - C*  S* = 200 – 160 = 40
MT* = 0,25Y  MT* = 0,25 (200) = 50
MJ* = 0,15Y  MJ* = 0,15 (200) = 30
M2* = 160 – 4r  M2* = 160 – 4(10) = 120
Syarat keseimbangan pasar barang dan pasar uang (IS-LM)
I=S
MD = MS
Dari hasil perhitungan diketahui
I = S = 40
MD = MS  50 + 30 + 120 = 200
Berarti kedua syarat telah terpenuhi.

12.3. Perubahan Keseimbangan IS-LM

Contoh:
Sebuah negara yang sedang berkembang, memiliki kondisi perekonomian sebagai
berikut:
Fungsi konsumsi rumah tangga  C = 70 + 0,75YD
Untuk keperluan pembangunan, pemerintah memungut pajak sebesar  Tx = 80
Milyar
Penerimaan tersebut dibelanjakan semua sebesar  G = 80 Milyar
Pengeluaran investasi dipengaruhi suku bunga  I = 140 – 10r
Penawaran uang  MS=M0= 170 Milyar
Permintaan uang  MD = 130 – 10r + 0,2Y
Tentukanlah:
a) Fungsi IS-LM keseimbangan dan gambarkan keseimbangan IS0-LM0
b) Jika ada kebijakan pemerintah menaikkan pengeluaran menjadi sebesar 100
milyar, tentukan keseimbangan baru (IS1-LM0)!
c) Jika pemerintah ternyata lebih memilih kebijakan moneter dengan cara
menaikkan JUB sebesar 30 Milyar, tentukan keseimbangan yang baru (IS0-
LM1)
Penyelesaian:
a) Fungsi dan Kurva Keseimbangan IS0-LM0
• Persamaan fungsi IS adalah sebagai berikut:
Y=C+I+G
Y = 70 + 0,75YD + 140 – 10r + 80
Y = 70 + 0,75 (Y – 80) + 140 – 10r + 80
Y = 70 + 0,75Y – 60 + 140 – 10r + 80
Y = 230 + 0,75Y – 10r
0,25Y = 230 – 10r
Y = 920 – 40r Fungsi IS0
• Persamaan fungsi LM
MD = MS
130 – 10r + 0,2Y = 170
0,2Y = 40 + 10r
Y = 200 + 50r Fungsi LM0
Keseimbangan umum IS0 = LM0
920 – 40r = 200 + 50r
90r = 720
r0 = 8
Jika r* = 8% maka Y keseimbangan adalah Y0 = 200 + 50 (8) = 600

b) Jika ada kebijakan fiskal dengan cara pemerintah menaikkan pengeluaran


pemerintah dari Rp 80 milyar menjadi Rp 100 milyar, maka akan menggeser
kurva IS ke kanan atas.
a−bTx +bTr + I +G
YEq=
MPS
70−0 ,75 (80)+140+10 r +100
YEq=
0 ,25
250−10 r
YEq= = 1000 – 40r  fungsi IS1
0 ,25

• Keseimbangan IS1-LM0 yang baru:


1000 – 40r = 200 + 50r
90r = 800
r1* = 8,89  Y1* = 644,50

c) Jika ada kebijakan moneter dengan cara menaikkan JUB sebesar Rp 30 milyar,
maka kebijakan kenaikan JUB ini akan mampu menggeserkan kurva LM ke kanan
bawah.
• Keseimbangan IS0-LM1 sebagai berikut:
MS1 = MD0
200 = 130 – 10r + 0,2Y
70 + 10r = 0,2Y
Y = 350 + 50r  Fungsi LM1
IS0 = LM1
920 – 40r = 350 + 50r
90r = 570
r2* = 6,33  Y2* = 666,50
• Keseimbangan baru IS1=LM1 sebagai berikut:
1000 – 40r = 350 + 50r
90r = 650
r3* = 7,22  Y3* = 711
Gambar 12.5. Perubahan Keseimbangan Umum IS-LM

Titik-titik Keseimbangan IS-LM:


• Di titik E : r0* = 8% dan Y0* = Rp 600 Milyar
• Di titik F : r1* = 8,89% dan Y1* = Rp 644,5 Milyar
• Di titik G : r2* = 6,33% dan Y2* = Rp 666,5 Milyar
• Di titik H: r3* = 7,22% dan Y3* = Rp 711 Milyar

Daftar Pustaka

Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset

Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
BAB 13. KESEIMBANGAN UMUM MAKRO AGREGATIF

13.1. KURVA PERMINTAAN AGREGAT (AD)


13.1.1. Cara Membentuk Kurva AD

Kurva AD adalah suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara


tingkat harga dengan jumlah pengeluaran agregat yang akan dilakukan dalam
perekonomian.Kenaikan harga menyebabkan pendapatan rill masyarakat menurun
dan menyebabkan nilai rill konsumsi rumah tangga juga merosot.Kenaikan harga
menyebabkan nilai rill pengeluaran agregat merosot dan menurunkan pendapatan
nasional rill pada keseimbangan.

(a) Efek perubahan harga


Gambar 13.1. Tingkat Harga, Keseimbangan pendapatan Nasional dan Kurva AD
(b) Membentuk kurva AD
Gambar 13.2. Tingkat Harga, Keseimbangan pendapatan Nasional dan Kurva AD

Gambar (a) menunjukkan perubahan keseimbangan sebagai akibat dari


kenaikan harga. Gambar (b) menunjukkan kurva AD yang dibentuk berdasarakan
perubahan keseimbangan dalam bagian (a).Misalkan mulanya tingkat harga P0
dan pengeluaran agregat pada tingkat harga adalah AE (P0). Dengan demikian
keseimbangan dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. kenaikan harga
dari P0 menjadi P1 menyebabkan pengeluaran agregat rill merosotdari AE (P0)
menjadi AE (P1). Perubahan ini menyebabkan keseimbangan baru dicapai di E1
dan pendapatan nasional pada keseimbangan merosot menjadi Y1.
Dari perubahan keseimbangan di atas ditunjukkan cara untuk membentuk
kurva AD pada gambar (a) keseimbangan asal yaitu pada harga Po, adalah di titik
E0 dan pendapatan nasional adalah Yo. Titik A pada gambar (b) menunjukkan
keadaan keimbangan yang asal ini yaitu pada harga P0 pendapatan nasional
adalah Yo.Kenaikan harga dari P0 menjadi P1 memindahkan keseimbangan ke E1
dan pendapatan nasional adalah Y1. dalam bagian (b) titik B menunjukkan
keadaan keseimbangan yang baru ini, yaitu tingkat harga adalah P1 dan
pendapatan nasional Y1.Dengan menarik garis melalui titik A dan B akan
terbentuk kurva permintaan agregat AD.

13.1.2. Sifat Utama Kurva AD

Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri atas ke
kanan bawah. Artinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan
agregat yang wujud dalam perekonomian.Sifat kurva AD ini disebabkan oleh
beberapa faktor :
1. Tingkat harga dan pengeluaran rumah tangga
2. Tingkat harga, suku bunga dan investasi
3. Tingkat harga ekspor dan impor
13.1.3. Perpindahan Kurva Permintaan Agregat AD

Pertambahan dalam komponen pengeluaran agregat kecuali impor yaitu


pertambahan C, I, G,dan X, akan menambah pengeluaran agregat dan pendapatan
nasional. Pertambahan dalam bocoran yaitu pertambahan S,T,dan M akan
mengurangi pengeluaran agregat.Efek dari perubahan (1) dan (2) terhadap kurva
permintaan agregat AD
a. Efek pertambahan komponen pengeluaran agregat
Efek pertambahan komponen pengeluaran agregat adalah pertambahan
C,I,G,dan X, akan menambah pengeluaran agregat dan pendapatan nasional
adalah sama :
∆Y = Multiplier x ∆AE
dimana ∆AE dapat berupa pertambahan salah satu dari C, I, G dan X.

Berdasarkan pada keseimbangan Y = AE (Po) yaitu keseimbangan


pendapatan nasional, tingkat harga adalah P0 dan pendapatan nsional rill adalah
Y0. Dalam gambar (b), kurva AD0 menunjukkan agregat yang asal dan titik A
menunjukkan keseimbangan pendapatan nasional yang asal. Kenaikan investasi
memindahkan keseimbangan dari Eo ke E1 dan pada keseimbangan yang baru ini
tingkat harga tetap pada Po tetapi pendapatan nasional rill meningkat menjadi Y1.
berarti, dalam gambar (b) keseimbangan yang baru ditunjukkan oleh titik (b).
Pada keseimbangan ini dapat ditentukan kurva permintaan agregat yang
baru yaitu kurva AD yang melalui B dan sejajar dengan AD0. Gambar (b)
menunjukkan bahwa AB sama dengan Y0 Y1. dan nilai Yo Y1 atau ∆Y adalah
multiplier x ∆I. Dalam analisis AD-AS nilai multiplier akan selalu lebih kecil
dalam analisis Y = AE. Hal ini disebabkan karena apabila AD bertambah
keseimbangan AD-AS yang baru akan tercapai pada tingkat harga yang lebih
tinggi dan pendapatan nasional yang lebih rendah.

(a) Efek pertambahan pengeluaran agregat


Gambar 13.3. Efek Pertambahan Pengeluaran Agregat ke atas Kurva AD
(b) Perpindahan AD efek dari pertambahan pengeluaran agregat
Gambar 13.4. Efek Pertambahan Pengeluaran Agregat ke atas Kurva AD

b. Efek pertambahan bocoran


Efek pertambahan bocoran terhadap kurva permintaan agregat AD ditunjukkan :
- Gambar (a) menunjukkan keseimbangan pendapatannasionaldengan
menggunakan pendekatan Y = AE. Pengeluaran agregat yang asal
adalah AE (Po), dan pada keseimbangan ini tingkat harga adalah Po dan
pendapatan nasional Yo.
- Dalam gambar (b) titik A menggambarkan keseimbangan ini dan berarti
Ado adalah permintaan agregat yang asal dan titik A menunjukkan bahwa
tingkat harga adalah Po danpendapatan nasional adalah Po.

13.2. Kurva Penawaran Agregat (AS)


Ciri-ciri Kurva AS
 Ketika tingkat pengangguran tinggi, kurva penawaran agregat AS relatif
landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan
perusahaan-perusahaan pada harga yang relatif tetap karena tingkat
penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya yang optimum
dan masih relatif tetap. Tahap ini dicapai pada bagian AB dari kurva AS
 Dari titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat
kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaikannya.
Sebabnya adalah pengangguran sudah semakin merosot dan kapasitas
pabrik-pabrik sudah mencapai optimum.
 Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin
tegak.
Gambar 13.4. Kurva Penawaran Agregat

Kurva penawaran agregat AS adalah suatu kurva yang berbentuk


melengkung dari kiri bawah ke kanan atas, dengan tingkat kelengkungan yang
semakin lama semakin tinggi.Kurva penawaran agregat hakekatnya
menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat harga yang berlaku dalam
ekonomi dan nilai produksi rill atau pendapatan nasional rill yang akan
ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalm sesuatu perekonomian.
Bentuknya yang melengkung ke atas berarti semakin tinggi harga umum
semakin banyak output nasional yang akan diproduksikan oleh perusahaan-
perusahaan dalam perekonomian. Dua faktor penyebab dari bentuk kurva AS
yang melengkung ke atas yaitu:
 Ciri-ciri fungsi produksi
 Ciri-ciri pasaran tenaga kerja
Efek hukum hasil tambahan yang semakin berkurang

Untuk memproduksi barang dan jasa memerlukan faktor-faktor produksi


yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Dalam jangka
pendek tanah, modal, teknologi dan keahlian dianggap tatap dan faktor yang adpat
berubah adalah tenaga kerja, persamaannya adalah :

Q = f (L)

Jumlah output atau nilai produksi rill, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja
yang digunakan. Fungsi produksi jangka pendek dipengaruhi oleh hukum hasil
tambahan yang semakin berkurang, yaitu apabila jumlah tenaga kerja ditambah,
produksi marginal yang diciptakan oleh pertambahan tenaga kerja adalah lebih
rendah dari tenaga kerja sebelumnya.
Kurva AS yang melengkung ke atas menggambarkan ciri perhubungan :
semakin tinggi tingkat harga, semakin besar jumlah barang yang dproduksikan
dan ditawarkan para pengusaha.Efek hukum hasil tambahan yang semakin
berkurang ke atas biaya produksi dan kurva penawaran perusahaan dalam
persaingan sempurna.Gambar (a) kurva AC, AVC, dan MC adalah kurva biaya
rata-rata, biaya berubah tara-rata dan biaya marginal. Ketiga kurva tersebut
berbentuk U, kegiatan memproduksi dipengaruhi oleh hukum hasil tambahan
yang semakin berkurang.

Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat


Dalam pasaran tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna tingkat upah
ditentukan oleh permintaan tenaga kerja digambarkan oleh kurva DL dan
penawaran tenaga kerja digambarkan oleh kurva SL.Ketika permintaan tenaga
kerja adalah DL tingkat upah adalah Wo dan jumlah tenaga kerja adalah No.
Permintaan tenaga kerja yang semakin meningkat menjadi DL1 meningkatkan
kesempatan kerja menjadi N1 dan tingkat upah menjadi W1.
Apabila permintaan tenaga kerja mencapai DL2 maka upahakan mencapai
W2 dan kesempatan kerja menjadi sebanyak N2. Ini menunjukkan semakin tinggi
kesempatan kerja semakin tinggi upah yang diterima para pekerja.

Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah


Kurva philips yaitu suatu kurva yang menerangkan ciri perhubungan:
1. Perhubungan diantara tingkat kenaikan upah dan tingkat pengangguran
2. Perhubungan diantara tingkat inflasi and tingkat penagngguran
3. Bentuk kurva philips menunjukkan hubungan antara tingkat pengangguran
dan tingkat kenaikan upah nominal.

Kurva philips dan kurva penawaran agregat


1. Bentuk hubungan diantara tingkat upah dan tingkat kesempatan kerja
2. Bentuk kurva penawaran agregat

Kurva philips dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kesempatan kerja


semakin tinggi tingkat upah dan apabila tingkat kesempatan kerja sangat tinggi
tingkat kenaikan upah menjadi semakin cepat.

Daftar Pustaka

Prasetyo, PE. 2012. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta; Beta Offset

Menkew, NG, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat
Bagian VI
VI.Media Pembelajaran
VI. Media Pembelajaran

Bahan Presentasi
Bagian VII
VII.Rancangan Penugasan dan
Praktikum
VII. Daftar Tugas
Tugas Terstruktur

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN


Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Timur
Medan, Sumatera Utara 20235

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kode:
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Agribisnis Hortikultura Pengantar Ilmu Ekonomi 2


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Amelira Haris Nasution, SP, M.Si 1 1


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan problematika ekonomi, pengertian
ilmu ekonomi, metode ekonomi, dan sistem ekonomi
2 Uraian Tugas:
a. Obyek Garapan:
1. Buatlah resume mengenai 10 prinsip ekonomi!
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Menyelesaikan soal yang diberikan sesuai dengan perintah dari masing-masing soal
secara teliti dan rapi
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
Jl. Sutomo No.4A, Perintis, Kec. Medan Timur
Medan, Sumatera Utara 20235

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kode:
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Agribisnis Hortikultura Pengantar Ilmu Ekonomi 2


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

2 2
1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mekanisme pasar (permintaan,
penawaran dan keseimbangan pasar)
b. Mahasiswa dapat menghitungkeseimbangan pasar
c. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan mekanisme pasar (permintaan, penawaran dan
keseimbangan pasar) dalam bentuk grafik
2 Uraian Tugas:
a. Obyek Garapan:
Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Jelaskan tentang hukum permintaan dan penawaran

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

3. “Peningkatan permintaan buku akan menaikkan kuantitas buku yang diminta, tetapi tidak
menaikkan kuantitas yang ditawarkan.” Apakah pernyataan ini benar atau salah?
Jelaskan!

4. Dengan penggunaan kurva permintaan dan penawaran, tunjukkan dampak peristiwa


berikut terhadap pasar pakaian dari katun
a. Banjir di Cina yang menghancurkan panen katun
b. Harga pakaian sutra turun
c. Semua sekolah mewajibkan siswa siswi membeli sepasang seragam baru tambahan
d. Mesin jahit belum ditemukan
5. Buatlah kurva hubungan antara harga kacamata dengan penawaran kacamata yang terjadi
di toko Maju berdasarkan Tabel 1 dibawah ini
Tabel 1. Hubungan antara harga kacamata dengan penawaran kacamata
Harga Kacamata (US$) Kuantitas Kacamata (unit)
1000 90
900 80
800 70
700 60
600 50
500 40
400 30
300 20
200 10

6. Buatlah kurva permintaan individu dan permintaan pasar (agregat) dari sepatu bola
berdasarkan data-data dibawah ini
Tabel 2. Harga dan permintaan individu serta permintaan agregat
Harga Permintaan Individu (Pair) Permintaan
(US$) Penjual A Penjual B Penjual C Agregat
100 90 60 95
120 75 50 85
140 60 40 75
160 55 30 65
180 40 20 55
190 35 15 45
195 20 10 25

7. Misalkan permintaan dan penawaran telur pada berbagai tingkat harga didalam suatu
pasar adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Pemintaan dan Penawaran Telur
Penawaran Telur
Harga (US$) Permintaan Telur (Butir)
(Butir)
3 1000 200
4 900 400
5 700 700
6 450 1100
7 150 1600
a. Buatlah kurva keseimbangan permintaan dan penawaran telur!
b. Berapakah kuantitas permintaan dan penawaran dalam keseimbangan?
c. Jika pendapatan masyarakat bertambah, perubahan yang bagaimanakah yang
saudara ramalkan?

8. Berikut adalah informasi permintaan dan penawaran jeruk QD = 200 – 0,5 Px dan QS = 100
+ 0,5 Px. Tentukan : Jumlah dan harga keseimbangan permintaan dan penawaran jeruk
tersebut!
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Menyelesaikan soal yang diberikan sesuai dengan perintah dari masing-masing soal
secara teliti dan rapi
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
Bagian VIII
Kisi – Kisi Tes
VIII. Kisi – Kisi Tes
SOAL UTS GASAL 2017/ 2018

NAMA MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU EKONOMI


SEMESTER :1
WAKTU : 150 menit
DOSEN : Amelira Haris Nasution, SP, M.Si
Sifat : TERTUTUP
Kode Soal : A

Nama :
NIM :
Program Studi :

Petunjuk Soal:
a. Bacalah dengan seksama soal-soal dibawah ini. Jawablah dengan
tepat, benar dan tulisan rapi.
b. Tulis kode soal di lembar jawaban
c. Soal dikumpulkan beserta lembar jawaban

1. Pasar pizza memiliki skedule pemintaan dan penawaran sebagai berikut:


Harga ($) Kuantitas yang diminta Kuantitas yang ditawarkan
4 135 26
5 104 53
6 81 81
7 68 98
8 53 110
9 39 121
a. Gambarlah kurva permintaan dan penawarannya !
b. Berapakah harga dan kuantitas ekuilibrium pada pasar ini?
c. Jika harga pizza menjadi $5, apakah yang akan terjadi pada permintaan
dan penawaran serta keseimbangan pasar? Jelaskan!

2. Jelaskanlah tentang elastisitas permintaan dan penawaran serta faktor-faktor


yang mempengaruhinya (penentu elastisitas pemintaan dan penawaran)!
3. Sebuah perusahaan memiliki fungsi biaya jangka pendek sbb:
TC =Q3 – 10Q2 + 17Q + 66
Tentukanlah:
a. Turunkan fungsi AC, AVC, AFC dan MC
b. Jika Q = 10, berapakah TC, AC,AVC,AFC dan MC?

4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indifference curve dan buget line?
b. Kapankah konsumen mencapai kepuasan maksimum? Jelaskan dan
gambarkan
kurvanya!

5. Suatu perusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi jumlah tenaga


kerja dan jumlah produksi.
Jumlah Pekerja (Orang) Jumlah produksi (Unit)
1 150
2 400
3 810
4 1080
5 1290
6 1440
7 1505
8 1520
9 1440
10 1300
Atas dasar informasi tersebut tentukanlah nilai AP dan MP!

6. Sebutkan perbedaan karakteristik pada pasar persaingan sempurna, monopoli,


monopolistik, dan oligopoli!
Bagian IX
IX.Kunci Jawaban
IX. Kunci Jawaban

2. a.

b. Harga pada kuantitas equilibrium = 6 dan kuantitas pada equilibrium = 81


c. Permintaan pasar akan meningkat menjadi 104 dan penawaran akan turun
menjadi 53

2. Elastisitas permintaan adalah Ukuran yang menujukkan seberapa banyak


jumlah yang diminta atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga
barang tersebut, ukuran ini dinyatakan dalam bentuk persentase peubahan
kuantitas yang dibagi persentase perubahan harga (Mankiw, 2003)

Faktor penentu elastisitas permintaan adalah


1. Kebutuhan VS Kemewahan
Barang kebutuhan pokok lazimnya inelastis, sedangkan barang mewah
lazimnya bersifat elastis
2. Ketersediaan Barang Substitusi yang Terdekat
Barang yang substitusinya banyak cenderung memiliki permintaan yang
elastis, karena konsumen mudah berganti ke barang substitusi tersebut
3. Definisi Pasar
Tergantung pada batas pasar (kecil atau besar). Pasar kecil/ terbatas
cenderung elatis dari pada pasar besar karena mudah mencari substitusi.
Misalnya: Pasar makanan pokok (Besar) Inelastis dan es krim
(terbatas/kecil)
4. Rentang Waktu
Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar. Dalam
rentang waktu yang panjang, permintaan barang cenderung bersifat elastis

Elastisitas penawaran adalahderajat kepekaan perubahan harga terhadap


perubahan jumlah barang yang ditawarkan atau nilai bagi antara persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga.
Faktor penentu elastisitas penawaran adalah
• Sifat Perubahan Biaya Produksi
 Penawaran akan tidak bersifat elastis (inelastis) apabila kenaikan
penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi,
penawaran akan bersifat elastis.
• Jangka Waktu Analisis
 Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran,
dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
– Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak
dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis
sempurna).
– Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara
menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif.
(penawaran bersifat tidak elastis)
– Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan
dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran
bersifat elastis)

3. TC =Q3 – 10Q2 + 17Q + 66


a. AC = Q2 – 10Q + 17 + 66/Q
TFC = 66
AFC = 66/Q
AVC = Q3 – 10Q2 + 17Q + 66 =Q2 – 10 + 17
Q
2
MC = 3Q – 20Q + 17
b. Jika Q = 10,
TC = 103 – 10(10)2 + 17(10) + 66 = 236
AC = 102 – 10(10)2 + 17 + 66/ 10 = 23,6
AVC = (10)2 – 10(10) +17 =17
AFC = 6,6
MC = 3 (10)2 – 20(10) + 17 = 117

4. a. Indifference curveadalah Kurva yang menunjukkan/ menggambarkan


kombinasi konsumsi yang memberikan konsumen tingkat kepuasan yang
sama dan buget lineadalah Garis yang menunjukkan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan jumlah pendapatan atau anggaran tertentu
b. Kepuasan maksimum tercapai apabila mencapai titik dimana garis anggaran
pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama
2.
Jumlah Pekerja Jumlah produksi AP MP
(Orang) (Unit)
1 150 150 150
2 400 200 250
3 810 270 410
4 1080 270 270
5 1290 258 210
6 1440 240 150
7 1505 215 65
8 1520 190 15
9 1440 160 -80
10 1300 130 -140
Atas dasar informasi tersebut tentukanlah nilai AP dan MP

3. Sebutkan perbedaan karakteristik pada pasar persaingan sempurna, monopoli,


monopolistik, dan oligopoli!
Karakteristik PPS Monopoli Monopolistik Oligopoli
1. Jumlah Banyak/ Satu/ banyak Lebih dari 2 2 atau lebih/
penjual banyak (banyak)/ banyak
dan banyak
pembeli
2. Informasi Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup
3. Produk Homogen Unik Terdiferensias Terdiferensiasi
i
2. Hambatan Tidak Ada Ada Tida ada Ada

Anda mungkin juga menyukai