Anda di halaman 1dari 51

KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS INTEGRASI ADAPTASI

PERUBAHAN IKLIM DALAM RENCANA TATA RUANG

Diajukan untuk memenuhi syarat tugas akhir mata kuliah Kurikulum Pendidikan dan
Pelatihan
Dosen Pengampu:
Dr. Dadang Sukirman, M.Pd.

Oleh:
Taopik Barkah
2217289

PROGRAM MAGISTER PENGEMBANGAN KURIKULUM


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
BUKU KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS INTEGRASI
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM RENCANA
TATA RUANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat


dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyusun buku
Kurikulum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
Dalam Rencana Tata Ruang, adapun maksud pembuatan dokumen
kurikulum ini yaitu untuk memenuhi sebagian syarat tugas akhir
dan sebagai pelaksanaan prosedur akademik mata kuliah
Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan. Dalam menyusun dokumen
kurikulum ini, penulis mendapat banyak hambatan dan kesulitan
yang ditemukan. Namun berkat dorongan dan arahan dari berbagai
pihak akhirnya dokumen buku kurikulum ini dapat dikerjakan
dengan baik.
Penulis masih menyadari bahwa penulisan dokumen kurikulum
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan.

Bandung, Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................. 4
C. MANFAAT................................................................................... 4
D. SASARAN ................................................................................... 4
E. KOMPETENSI............................................................................. 4
BAB II KURIKULUM ................................................................................................................... 6
A. MATA PELATIHAN PENGANTAR ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
(API) DAN RENCANA TATA RUANG (RTR) ............................................ 6
B. MATA PELATIHAN PENGENALAN INFORMASI IKLIM, BAHAYA
HIDROMETEOROLOGIS, DAN BAHAYA PESISIR ................................. 7
C. MATA PELATIHAN KAJIAN KERENTANAN DAN RISIKO SPASIAL
AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DALAM RENCANA TATA RUANG............. 8
D. MATA PELATIHAN TEKNIK INTEGRASI ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM ..................................................................................................9
E. OVERVIEW KEBIJAKAN PELATIHAN ........................................ 10
F. BUILDING LEARNING COMITMENT (BLC) .................................. 11
BAB III KETENTUAN PELAKSANAAN ..........................................................................13
A. PERSYARATAN......................................................................... 13
B. PENETAPAN PESERTA ............................................................. 13
C. BAHAN AJAR PELATIHAN ........................................................ 13
D. JUMLAH PESERTA .................................................................. 14
E. KEWAJIBAN PESERTA ............................................................. 14
F. TATA TERTIB ........................................................................... 14
G. KODE SIKAP PERILAKU ........................................................... 15
BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM PENYELENGGARAAN
PELATIHAN ....................................................................................................................................18
A. PENGERTIAN ........................................................................... 18
B. PERSYARATAN TENAGA KEPELATIHAN .................................. 19
C. PENUGASAN TENAGA KEDIKLATAN ........................................ 20
D. USULAN TENAGA PENGAJAR .................................................. 20
BAB V PRASARANA DAN SARANA PELATIHAN ...................................................21

i
A. PRASARANA ............................................................................. 21
B. SARANA ................................................................................... 21
BAB VI PERENCANAAN, PENJAMIN MUTU DAN PEMBIAYAAN ...............22
A. PERENCANAAN ........................................................................ 22
B. PENJAMIN MUTU PELATIHAN ................................................. 23
C. PEMBIAYAAN ........................................................................... 23
BAB VII PENYELENGGARAAN PELATIHAN BLENDED LEARNING..........24
A. LEMBAGA PENYELENGGARA .................................................. 24
B. PELAKSANAAN......................................................................... 24
C. WAKTU PELAKSANAAN............................................................ 24
D. POLA PELAKSANAAN ............................................................... 25
E. JADWAL PELAKSANAAN .......................................................... 26
F. PENYELENGGARAAN PELATIHAN DENGAN METODE
KLASIKAL/ON CLASS ........................................................................ 27
BAB VIII EVALUASI ..................................................................................................................30
A. EVALUASI PESERTA ................................................................ 30
B. REMEDIAL ............................................................................... 34
C. EVALUASI PENGAMPU MATERI (WIDYAISWARA/ PENGAJAR) 35
D. EVALUASI PENYELENGGARAAN ............................................. 35
BAB IX PENUTUP .......................................................................................................................37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubahan iklim merupakan perubahan terkait iklim yang dapat
diidentifikasi (antara lain dengan menggunakan uji statistik)
berdasarkan perubahan rata-rata dan/atau variabilitas iklim, serta
bertahan untuk jangka panjang, terutama dalam kurun waktu dekade
atau lebih lama (IPCC-AR5, 2014). Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
mendefinisikan perubahan iklim sebagai berubahnya iklim yang
diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan
selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang
teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim, akibat kenaikan
gas rumah kaca (anthropogenic climate change), UNFCCC (1992)
menekankan 2 (dua) macam respon penanggulangannya, yaitu (1)
mitigasi, yang merupakan upaya/intervensi yang dilakukan untuk
mengurangi laju emisi gas rumah kaca di atmosfer serta meningkatkan
peluang rosot (sink) yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
tersebut; serta (2) adaptasi, yang merupakan upaya penyesuaian yang
dilakukan oleh manusia untuk menanggapi perubahan-perubahan
lingkungan yang terjadi akibat perubahan iklim.
Sebagai negara kepulauan yang berada di daerah tropis, Indonesia
merupakan negara yang rawan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh
karenanya upaya untuk beradaptasi dengan perubahan iklim perlu
segera dilakukan. Bank Dunia (2012) juga telah menyebutkan bahwa
penundaan terhadap upaya adaptasi perubahan iklim dapat
mengakibatkan peningkatan kerugian ekonomi yang lebih besar. Selain
itu, meskipun mitigasi dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global, namun manfaat dari upaya adaptasi akan lebih dulu

1
dirasakan dibandingkan upaya mitigasi (Berkhout, et.al., 2005). Namun
demikian, upaya adaptasi tidak dimaksudkan untuk menggantikan
peran mitigasi. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, upaya
adaptasi perlu dilakukan terintegrasi dengan upaya mitigasi.
Dokumen Assessment Report 5 (AR5) yang disusun oleh
Intergovernmental Panel on Climate Change (2014) telah merangkum
berbagai praktik dan pengalaman adaptasi perubahan iklim di seluruh
dunia. Secara umum terdapat 2 (dua) hal penting yang menjadi
perhatian, yaitu: (i) upaya adaptasi mulai diintegrasikan ke dalam
proses perencanaan, dan (ii) bertambahnya praktik dan pengalaman
adaptasi, baik sektor publik maupun swasta dan masyarakat.
Upaya adaptasi perubahan iklim pada dasarnya perlu diantisipasi
oleh seluruh pihak, terutama karena dampak perubahan iklim dapat
menyentuh berbagai sendi kehidupan. Oleh karenanya upaya adaptasi
perubahan iklim perlu diintegrasikan dalam proses perencanaan
pembangunan, termasuk proses perencanaan tata ruang.
Pada tingkat global, perencanaan tata ruang diyakini memiliki
peran yang sangat penting dalam mengantisipasi perubahan iklim, baik
melalui upaya mitigasi maupun adaptasi (Hurlimann and March, 2012).
Hal ini terutama terkait dengan fakta bahwa guna lahan saat ini dan
rencana guna lahan di masa depan pada suatu wilayah, memiliki
dampak yang signifikan terhadap kerentanan suatu wilayah terhadap
dampak perubahan iklim. Berbagai kajian terbaru menyimpulkan
bahwa perencanaan tata ruang dapat dipergunakan sebagai perangkat
yang efektif untuk menurunkan keterpaparan (exposure) dan
sensitivitas terhadap kejadian iklim ekstrem.
Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya integrasi adaptasi
perubahan iklim ke dalam proses perencanaan tata ruang di Indonesia
sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi terwujudnya rencana
tata ruang yang tahan (resillience) terhadap perubahan iklim.
Kebutuhan ini kemudian diamanatkan dalam PP No. 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Dengan adanya amanat ini,

2
rencana tata ruang diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu
perangkat untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang dalam menjalankan fungsinya untuk melakukan pembinaan
dan pengaturan di bidang penataan ruang, berupaya menyusun
pedoman teknis integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam
perencanaan tata ruang di Indonesia, sebagai panduan bagi Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) bersama
Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional bertugas untuk merencanakan,
menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan Pelatihan yang
dilaksanakan bagi para pegawai lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, salah satu kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
(PPSDM) bersama Direktorat Jenderal Tata Ruang adalah Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
Maka dari itu, untuk mewujudkan kegiatan pelatihan yang terarah dan
terselenggara dengan baik maka perlu disusun pedoman
penyelenggaraan pembinaan teknis ini, sehingga kegiatan dapat
terselenggara dengan efektif, efisien dan akuntabel.

3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud diselenggarakannya Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang adalah sebagai
pembentukan pemahaman teknis kepada peserta mengenai upaya
integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam proses perencanaan tata
ruang di Indonesia yang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi
terwujudnya rencana tata ruang yang tahan (resillience) terhadap
perubahan iklim.
Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini untuk memberikan
pemahaman yang terstruktur dan terintegrasi agar diperoleh
keselarasan mengenai pelaksanaan pengintegrasian Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.

C. MANFAAT
Peserta Pelatihan mendapatkan pemahaman secara konseptual
dan teknis terkait pengetahuan Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang yang diharapkan dapat berfungsi sebagai
salah satu perangkat untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

D. SASARAN
Sasaran Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang adalah pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.

E. KOMPETENSI
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengantar Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Rencana Tata Ruang
(RTR);
2. Pengenalan Informasi Iklim, Bahaya Hidrometeorologis, dan Bahaya
Pesisir;

4
3. Kajian Kerentanan dan Risiko Spasial Akibat Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang;
4. Teknik Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Substansi
Rencana Tata Ruang.

5
BAB II
KURIKULUM
Kurikulum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang terdiri dari 5 (lima) mata pelatihan, yaitu dengan rincian
sebagai berikut:

A. MATA PELATIHAN PENGANTAR ADAPTASI PERUBAHAN


IKLIM (API) DAN RENCANA TATA RUANG (RTR)

1. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang Kedudukan kajian API dalam
konteks perumusan RTR, Peraturan dan kebijakan eksisting terkait
integrasi API ke dalam RTR, Alur proses integrasi API ke dalam RTR,
Konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim dan
Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR.
2. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat memahami secara
fundamental adaptasi perubahan iklim (API) dan rencana tata ruang
(RTR) dengan baik.
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Menjelaskan kedudukan kajian adaptasi perubahan iklim dalam
konteks perumusan rencana tata ruang;
b. Menjabarkan peraturan dan kebijakan eksisting terkait
intergrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata
ruang;
c. Menjelaskan alur proses integrasi adaptasi perubahan iklim ke
dalam rencana tata ruang;
d. Menjelaskan konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi
perubahan iklim;
e. Menjabarkan bahaya iklim dan dampaknya dalam rencana tata
ruang.

6
4. Pokok Bahasan
a. Kedudukan kajian API dalam konteks perumusan RTR
b. Peraturan dan kebijakan eksisting terkait integrasi API ke dalam
RTR
c. Alur proses integrasi API ke dalam RTR
d. Konsep dasar Perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim
e. Konsep dasar Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 2 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:
a. 2 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung

B. MATA PELATIHAN PENGENALAN INFORMASI IKLIM,


BAHAYA HIDROMETEOROLOGIS, DAN BAHAYA PESISIR
1. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang unsur-unsur utama yang
harus diperhatikan dalam analisis science basis dan bahaya terkait
perubahan iklim (climate-induced hazard), dan kualitas data dan
informasi yang diperlukan dalam analisis science basis dan bahaya
terkait perubahan iklim, beserta sumbernya.
2. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat memahami informasi
iklim, bahaya hidrometeorologis, dan budaya pesisir dengan baik.
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Menguraikan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam
analisis science basis dan bahaya terkait perubahan iklim;
b. Menguraikan kualitas data dan informasi yang diperlukan dalam
analisis science basis dan bahaya terkait perubahan iklim dan
sumbernya.
4. Pokok Bahasan
a. Unsur-unsur dalam analisis science basis dan bahaya terkait
perubahan iklim (climate-induced hazard)

7
b. Kualitas data dan informasi dalam analisis science basis dan
bahaya terkait perubahan iklim dan sumbernya
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 3 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:
a. 3 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung

C. MATA PELATIHAN KAJIAN KERENTANAN DAN RISIKO


SPASIAL AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DALAM RENCANA
TATA RUANG
1. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang konsep analisis kerentanan
dan risiko perubahan iklim (termasuk rumus perhitungannya) dan
faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam analisis
risiko dan kerentanan spasial akibat perubahan iklim.
2. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat melakukan kajian
kajian kerentanan dan risiko spasial akibat perubahan iklim
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Mengonsepkan kajian kerentanan dan risiko spasial akibat
perubahan iklim;
b. Menguraikan faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan
dalam analisis risiko dan kerentanan spasial karena perubahan
iklim.
4. Pokok Bahasan
a. Konsep analisis kerentetan dan risiko perubahan iklim;
b. Faktor-faktor penting dalam analisis risiko spasial akibat
perubahan iklim.
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 2 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:

8
a. 3 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung.

D. MATA PELATIHAN TEKNIK INTEGRASI ADAPTASI


PERUBAHAN IKLIM
1. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang identifikasi dampak dari
bahaya akibat perubahan iklim pada kawasan terpapar, perumusan
adaptasi perubahan iklim ke dalam tujuan, kebijakan, dan strategi
penataan ruang wilayah, perumusan adaptasi perubahan iklim ke
dalam rencana struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis,
integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam arahan pemanfaatan
ruang wilayah, dan integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam
arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.
2. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat menerapkan teknik
integrasi adaptasi perubahan iklim dalam substansi rencana tata
ruang sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Mengidentifikasi dampak dari bahaya akibat perubahan iklim
pada kawasan terpapar;
b. Mengonsepkan perumusan adaptasi perubahan iklim ke dalam
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah
4. Pokok Bahasan
a. Identifikasi Dampak dari Bahaya Akibat Perubahan Iklim pada
Kawasan Terpapar
b. Perumusan Adaptasi Perubahan Iklim ke dalam Tujuan,
Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
c. Studi kasus
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 5 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:
a. 5 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung.

9
E. OVERVIEW KEBIJAKAN PELATIHAN
1. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan Overview Kebijakan Pelatihan membekali peserta
dengan kemampuan menjelaskan sistem penyelenggaraan Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang melalui penguasaan terhadap dasar hukum kebijakan
penyelenggaraan, tujuan, sasaran dan kompetensi, kurikulum,
evaluasi, fasilitas pendukung pelatihan dan pemanfaatannya, dan
tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang .
2. Hasil Belajar
Setelah mengikuti Overview Kebijakan Pelatihan ini, peserta mampu
menjelaskan aspek substansi dan administratif penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang .
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Menjelaskan dasar hukum kebijakan penyelenggaraan Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang;
b. Menjelaskan tujuan, sasaran, dan kompetensi yang dibangun
dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
c. Menjelaskan kurikulum dan evaluasi Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
d. Menjelaskan mekanisme penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
e. Menjabarkan fasilitas pendukung pelatihan dan
memanfaatkannya secara optimal; dan
f. Menguraikan tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
4. Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Overview Kebijakan Pelatihan adalah:

10
a. Dasar hukum kebijakan penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang ;
b. Tujuan, sasaran, dan kompetensi dalam penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang ;
c. Kurikulum dan evaluasi Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang ;
d. Mekanisme penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
e. Fasilitas pendukung Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang .
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 2 JP (1 JP = 45
menit)

F. BUILDING LEARNING COMITMENT (BLC)


1. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan Building Learning Comitment (BLC) memfasilitasi
peserta membangun kelompok yang dinamis dalam proses
pembelajaran melalui penguasaan terhadap pengenalan diri sendiri,
pemahaman terhadap orang lain, membangun kelompok dinamis,
dan komitmen kelompok.
2. Hasil Belajar
Setelah mengikuti Building Learning Comitment (BLC), peserta
mampu membangun kelompok yang dinamis selama
penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
3. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti Building Learning Comitment (BLC) peserta dapat:
a. Mengidentifikasi nilai-nilai diri, kebiasaan diri;
b. Mengenal orang lain;
c. Membangun kelompok yang dinamis; dan

11
d. Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Building Learning Comitment (BLC) adalah:
a. Pengenalan diri sendiri;
b. Pemahaman terhadap orang lain;
c. Kelompok dinamis; dan
d. Komitmen kelompok.
5. Waktu
Alokasi waktu untuk Building Learning Comitment (BLC) ini adalah 2
JP @ 45 Menit.

12
BAB III
KETENTUAN
PELAKSANAAN

A. PERSYARATAN
Persyaratan dan standar minimal pelatihan:
1. Peserta merupakan Perwakilan Tiap Unit Eselon I terkait di
lingkungan Direktorat Jenderal Tata Ruang, Direktorat Jenderal
Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, dan Direktorat
Jenderal Penataan Agraria.
2. Memiliki pendidikan paling rendah Sarjana (S-1)
3. Memiliki pendidikan:
a. Di bidang Penataan Ruang, Bangunan, dan/atau Infrastruktur,
seperti Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi/Teknik
Planologi, Arsitektur, Teknik Sipil, atau bidang lainnya relevan
dengan pengalaman teknis operasional bidang Penataan Ruang,
bangunan dan perumahan, dan/atau infrastruktur;
b. Di bidang lain seperti Teknik Lingkungan, Geografi, Teknik
Geodesi, Teknik Geologi, atau bidang lainnya dengan
pengalaman teknis operasional bidang Penataan Ruang

B. PENETAPAN PESERTA
Peserta Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang ditunjuk oleh Biro Organisasi dan
Kepegawaian, Direktorat Jenderal Tata Ruang, dan ditetapkan oleh
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

C. BAHAN AJAR PELATIHAN


Kurikulum Pelatihan terdapat pada BAB II dan Lampiran
pedoman ini. Bahan Ajar Pelatihan disampaikan pada materi
disampaikan secara terprogram sesuai dengan sequence kurikulum
yang ada. Bahan ajar yang disajikan dapat berupa bahan
tayang/handout pembelajaran dan media pembelajaran dalam format
lainnya.

13
D. JUMLAH PESERTA
Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang yang mengikuti pelatihan secara
klasikal/tatap muka (On Class) jumlah kepesertaanya disesuaikan
dengan jumlah yang telah ditentukan, sepanjang memenuhi syarat
sebagai mana dimaksud dalam huruf A Bab ini.

E. KEWAJIBAN PESERTA
1. Melengkapi data dan berkas administrasi yang dibutuhkan pada
pelatihan;
2. Menyediakan laptop/personal computer (PC) yang berkamera;
3. Menyiapkan/memastikan jaringan internet stabil;
4. Mengakses aplikasi LMS;
5. Mengikuti pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara;
6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh fasilitator/pengajar; dan
7. Mematuhi aturan dan tata tertib pelatihan yang telah ditentukan.

F. TATA TERTIB
1. Peserta harus sudah hadir dikelas paling lambat 15 (lima belas)
menit sebelum pelajaran, diskusi atau ujian dimulai dan kegiatan-
kegiatan lainnya;
2. Peserta diwajibkan melakukan presensi/konfirmasi kehadiran secara
online maupun luring yang telah disediakan petugas penyelenggara.
3. Peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir mengikuti
Pembelajaran, Diskusi, Ujian dan acara lainnya dengan alasan
apapun harus memberitahukan secara tertulis kepada panitia;
4. Ketidakhadiran peserta dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan maksimal sesuai JP pelatihan yang telah
disepakati;
5. Peserta dilarang meninggalkan tempat untuk keperluan yang tidak
ada hubungannya dengan pembelajaran kecuali ke toilet;
6. Menghormati pengajar, penyelenggara, dan sesama Peserta lainnya;
7. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah,

14
pengajar, dan penyelenggara pelatihan; dan
8. Bagi peserta wajib menggunakan pakaian kemeja (tidak boleh
menggunakan pakaian kaos).

G. KODE SIKAP PERILAKU


Kode Sikap Perilaku merupakan pedoman perilaku yang meliputi
kewajiban dan larangan bagi Peserta selama mengikuti pelatihan.
Rincian Kode Sikap Perilaku antara lain sebagai berikut:
1) Hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak kurang
dari 90% dari jumlah total sesi pembelajaran di tempat pelatihan;
2) Menghormati pengajar, penyelenggara, dan sesama Peserta
lainnya;
3) Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah,
pengajar, dan penyelenggara pelatihan;
4) Berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan pelatihan; dan
5) Tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama
mengikuti pelatihan.
Kode sikap perilaku yang wajib ditunjukan oleh peserta selama
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang adalah sebagai berikut:
1. JUJUR
Mengikuti dan menyelesaikan pelatihan sendiri dan tidak menyuruh
atau dibantu orang lain/Joki;
2. DISIPLIN/TEPAT WAKTU
Mengerjakan dan menyelesaikan pelatihan sesuai jangka waktu
yang telah ditetapkan dalam jadwal pelatihan;
3. CERMAT
Menyelesaikan pelatihan sesuai dengan pedoman/SOP;

4. KOMUNIKATIF/INTERAKTIF
Senantiasa melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan
penyelenggara;

5. INOVATIF
Memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran.

15
Pelanggaran terhadap kode sikap perilaku yang wajib ditunjukkan
diberikan sanksi sebagai berikut: Jika peserta terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan pelanggaran terhadap salah satu atau seluruh
kode sikap perilaku yang harus ditunjukan selama pelatihan
berlangsung, untuk pelanggaran pertama diberikan peringatan lisan,
pelanggaran kedua diberi surat teguran, dan pelanggaran ketiga peserta
dibatalkan keikutsertaanya sebagai peserta dalam Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang dengan
diberikan surat pengantar dari Kepala Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
Kode sikap perilaku yang dilarang selama penyelenggaraan
pelatihan adalah sebagai berikut:

1. CURANG
Tidak mengerjakan dan menyelesaikan pelatihan sendiri/
menggunakan Joki;

2. TIDAK DISIPLIN/TEPAT WAKTU


Menyelesaikan pelatihan lewat waktu dari yang telah ditetapkan
dalam jadwal pelatihan;

3. TIDAK CERMAT
Mengerjakan dan menyelesaikan materi tidak sesuai pedoman/SOP;
4. GRATIFIKASI
Memberi gratifikasi kepada Widyaiswara, Fasilitator, Pengelola, dan
Penyelenggara pelatihan.

5. PLAGIARISME
Melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama mengikuti
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang ;

6. Melakukan pelanggaran norma, hukum, moral dan susila selama


mengikuti pelatihan.

16
Jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
pelanggaran terhadap kode sikap perilaku yang dilarang selama
mengikuti pelatihan diberikan sanksi sebagai berikut:
1. Pelanggaran terhadap ketentuan kode sikap perilaku nomor 1, 4, 5
dan 6, peserta dinyatakan gugur dan tidak diperkenankan untuk
melanjutkan tahapan pelatihan;

2. Pelanggaran terhadap ketentuan nomor 2 dan 3, pelanggaran


pertama diberikan peringatan secara lisan, pelanggaran kedua surat
teguran, dan pelanggaran ketiga peserta dinyatakan gugur dan tidak
diperkenankan untuk melanjutkan tahapan pelatihan;

3. Setiap pelanggaran terhadap kode sikap perilaku dan tata tertib


khusus diberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya oleh
penyelenggara pelatihan, meliputi penegakan kode sikap perilaku,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

17
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM
PENYELENGGARAAN PELATIHAN

A. PENGERTIAN
Sumber Daya Manusia (SDM) dan Penyelenggara pada Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional terdiri atas:

1. TUTOR yaitu:
Pengajar, Penguji, Pembimbing (Coach), atau sebutan lainnya yang
mempunyai kompetensi untuk memberikan informasi, pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku kepada peserta pelatihan dalam
suatu kegiatan pembelajaran;

2. PENGELOLA yaitu:
Sumber daya manusia pada Instansi penyelenggara Pengembangan
Kompetensi yang secara fungsional bertugas merencanakan,
melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
program pelatihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

3. PENYELENGGARA yaitu:

Sumber daya manusia pada Instansi penyelenggara Pengembangan


Kompetensi yang secara fungsional bertugas melaksanakan
dukungan administratif penyelenggaraan pelatihan, pengembang
bahan ajar, penganalisis kurikulum, pengembang media
pembelajaran, pengembang evaluasi pembelajaran, dan
pengembangan teknologi pembelajaran lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

18
4. MENTOR yaitu:
Atasan atau pejabat lain yang ditugaskan untuk memberikan
panduan kepada peserta pelatihan berdasarkan pengalaman yang
mereka miliki.

B. PERSYARATAN TENAGA KEPELATIHAN


1. TUTOR
a. Pengajar adalah:
Widyaiswara, Narasumber, Pejabat Struktural dan Pejabat
Fungsional lainnya yang memiliki kompetensi untuk mengajar
untuk kegiatan pembelajaran, yaitu memiliki:
1) Menyusun rencana pembelajaran;
2) Menyusun dan/atau mengembangkan bahan ajar dan media
pembelajaran;
3) Menghasilkan bahan ajar dan media pembelajaran;
4) Menyebarluaskan dan/atau mengunggah bahan ajar dan
media pembelajaran;
5) Memberikan tutorial terkait materi pembelajaran; dan
6) Membimbing peserta pelatihan di bidang akademik.

b. Penguji adalah:
Pegawai yang ditugaskan oleh Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang memiliki kompetensi
untuk memberikan penilaian terhadap evaluasi hasil belajar
peserta pelatihan, memberikan saran untuk peningkatan
kualitas hasil belajar peserta pelatihan dan menyusun soal,
tugas dan/atau evaluasi hasil belajar, termasuk kunci
jawabannya.

c. Pembimbing (Coach) adalah:


Widyaiswara/pegawai lainnya yang memiliki kompetensi dalam
memberikan bimbingan selama proses pelatihan, membantu
mengenali, menggali dan memampukan peserta pelatihan

19
dengan potensi yang dimiliki dan memantau kegiatan peserta
pelatihan.

2. PENGELOLA
Pengelola Pelatihan adalah Pejabat Struktural yang telah mengikuti
Pelatihan Pengelola/Management of Training (MOT);

3. PENYELENGGARA
Penyelenggara adalah Pejabat Struktural yang telah mengikuti
Pelatihan untuk Penyelenggara/Training Officer Course (TOC);

4. MENTOR
Memiliki kompetensi yang memadai dalam membimbing peserta
Pelatihan.

C. PENUGASAN TENAGA KEDIKLATAN


Sumber Daya Manusia pada Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang yang meliputi pengampu
materi, coach, penguji, pendamping, pengelola dan penyelenggara, dan
penjamin mutu pelatihan ditugaskan oleh Pimpinan Lembaga Pelatihan
yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan yang telah ditentukan.

D. USULAN TENAGA PENGAJAR


Tenaga pengajar/instruktur/fasilitator Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang dapat melibatkan
tenaga pengajar lain di luar lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang ahli di bidangnya yang sesuai
dengan materi pembelajaran pelatihan yang merupakan akademisi
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sains Bandung.
Pemateri kegiatan ini adalah:
1. Prof. Djoko Santoso Abi Suroso;
2. Nurrohman Wijaya, ST, MT, M.Sc., Ph.D;
3. Dr. Tri Wahyu Hadi dan Hamzah Latief, Ph.D. (Eng), M.Sc;
4. Wilmar Salim, Ph.D dan Muhammad Suhardjono Fitriyanto, M.Sc; dan
5. Dr. Putu Oktavia.

20
BAB V
PRASARANA DAN SARANA PELATIHAN

A. PRASARANA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang menggunakan prasarana yang telah
ditentukan dan responsif gender. Prasarana yang diperlukan untuk
kegiatan pelatihan meliputi:
1. Ruang kelas;
2. Learning Management System (LMS);

B. SARANA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang menggunakan sarana:
1. Perangkat lunak pendukung (Microsoft Word, dan Microsoft Excel);
2. Komputer/laptop;
3. Jaringan internet.

21
BAB VI
PERENCANAAN, PENJAMIN
MUTU DAN PEMBIAYAAN

A. PERENCANAAN
Perencanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang diatur sebagai berikut:
1. Pengelola dan penyelenggara Pelatihan merencanakan kebutuhan
penyelenggaraan Pelatihan yang meliputi peserta, jadwal
pembelajaran, SDM, dan fasilitas pelatihan;
2. Apabila perencanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dimaksud telah memenuhi
ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, maka Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menetapkan
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dimaksud dalam Surat Keputusan;
3. Penyelenggaraan pelatihan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang untuk memperoleh ijin
penyelenggaraan Pelatihan, dengan melampirkan Surat Keputusan
tersebut kepada Sekretaris Jenderal selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan;
4. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, atas nama Sekretariat
Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional memberitahukan peserta Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang yang telah
ditetapkan sebagai peserta Pelatihan untuk melakukan log in di
laman website: ppsdm.atrbn.go.id dengan melengkapi profil, upload
photo terbaru, dan dokumen lain yang dipersyaratkan;
5. Peserta mengikuti pelatihan dengan metode Distance Learning;

22
6. Setelah memenuhi persyaratan (completion 100% dan mastery 70%),
peserta dapat mengikuti Uji Kompetensi.

B. PENJAMIN MUTU PELATIHAN


Penjaminan Mutu Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dilakukan Komite Penjamin Mutu
Pelatihan dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang, serta hasilnya disampaikan kepada Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

C. PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang dibebankan pada anggaran
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
Instansi asal peserta pelatihan atau dari sumber pembiayaan lain yang
sah mengacu pada mekanisme pengelolaan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

23
BAB VII
PENYELENGGARAAN
PELATIHAN BLENDED
LEARNING

A. LEMBAGA PENYELENGGARA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan oleh Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

B. PELAKSANAAN
Pelaksanaan dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang , meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan tugas dan fungsi Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang antara lain meliputi penyusunan kurikulum, pembuatan
modul pembelajaran, rekrutmen peserta, penunjukan pengajar,
penyediaan sarana dan prasarana, penyusunan jadwal, dan kegiatan
pelaksanaan serta pembiayaan;
2. Memantau persiapan, pelaksanaan dan melakukan evaluasi
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang ; dan
3. Menyampaikan laporan keseluruhan penyelenggaraan kegiatan
kepada Sekretaris Jenderal.

C. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan dengan jumlah jam
pembelajaran sebanyak 18 (delapan belas) Jam Pelatihan (JP) dengan
jadwal yang akan ditetapkan berdasarkan hari kalender oleh Pusat

24
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
D. POLA PELAKSANAAN
Agar pelaksanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang berjalan sesuai dengan urutan
kegiatan yang disesuaikan dengan kurikulum yang sudah ditentukan,
sebagai berikut:

JP
JP Pengajar/
Mandiri/ Tatap JP Total Pemateri
No. Mata Pelatihan
E- Muka/ On Praktik JP
Learning Class/
Syncronous
Overview
PPSDM Kementerian
1 Kebijakan 2 - - 2
ATR/BPN
Pelatihan
Building Learning
2 Commitment 2 - - 2
(BLC)
Pengantar
Adaptasi
Perubahan Iklim
3 - 2 - 2 Nurrohman Wijaya, PhD.
(API) dan
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Pengenalan
Informasi Iklim,
Bahaya Dr. Tri Wahyu Hadi
4 - 3 - 3
Hidrometeorologis Hamzah Latief, PhD.
dan Bahaya
Pesisir
Kajian
Kerentanan dan
Risiko Spasial Wilmar Salim, PhD.
5 Akibat - 2 - 2 M.S. Fitriyanto, MSc.
Perubahan Iklim Yonatan Kurniawan, ST.
dalam Rencana
Tata Ruang
Teknik Integrasi
Adaptasi
Perubahan Iklim
6 - 5 - 5 Dr. Putu Oktavia
dalam Substansi
Rencana Tata
Ruang
PPSDM Kementerian
8 Uji Kompetensi - 2 - 2
ATR/BPN
Total Jam
4 14 18
Pelatihan

25
E. JADWAL PELAKSANAAN
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang akan diselenggarakan selama 2 (dua) hari, yang
akan dilaksanakan pada hari Rabu s/d Kamis, Pukul 09.00 s/d selesai,
dengan metode klasikal/on class yang dilaksanakan yaitu:
1. Pengisian Administrasi secara mandiri melalui Learning
Management System (LMS);
2. Pertemuan tatap muka dengan pengajar
(synchronous/pembelajaran klasikal).
JP
JP Pengajar/
Hari Mandiri/ Tatap Jumlah Narasumber/Pengajar
Mata Pelatihan
Ke- E- Muka/ On Pengajar
Learning Class/
Syncronous
Overview
Kebijakan 2 JP - PPSDM
Pelatihan
Building Learning
Commitment 2 JP -
(BLC)
Pengantar
Adaptasi
Perubahan Iklim
2 JP 1 Nurrohman Wijaya, PhD.
(API) dan
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Pengenalan
Informasi Iklim,
Bahaya Dr. Tri Wahyu Hadi
3 JP 2
1 Hidrometeorologis Hamzah Latief, PhD.
dan Bahaya
Pesisir
Kajian
Kerentanan dan
Risiko Spasial Wilmar Salim, PhD.
Akibat 3 JP 3 M.S. Fitriyanto, MSc.
Perubahan Iklim Yonatan Kurniawan, ST.
dalam Rencana
Tata Ruang
Teknik Integrasi
Adaptasi
Perubahan Iklim
2,5 JP 1 Dr. Putu Oktavia
dalam Substansi
Rencana Tata
Ruang
Moderator : Yonatan
Kurniawan, ST.
Presentasi Studi Reviewer :
2 2,5 JP 5
Kasus Prof. Djoko Santoso Abi
Suroso,
Nurrohman Wijaya, PhD.,

26
Dr. Putu Oktavia,
Wilmar Salim, PhD.,
M.S. Fitriyanto, MSc.
Uji Kompetensi - 2 PPSDM
Total Jam
4 14
Pelatihan

F. PENYELENGGARAAN PELATIHAN DENGAN METODE


KLASIKAL/ON CLASS
Penyelenggaraan pelatihan klasikal/tatap muka terdiri atas:

1. Pertemuan tatap muka dengan pengajar (pembelajaran klasikal)


dilakukan dengan penyampaian materi, praktik dan berdiskusi
langsung dengan pengajar dalam kelas.

Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Rabu, Sesi 1 1. Peserta 1 Pertemuan: Tatap Muka
a. Konsep dasar terkait: memahami 90 Menit
- Perubahan iklim konsep dasar Rincian:
dan adaptasi terkait • 30 menit
perubahan iklim perubahan pemaparan
- Bahaya iklim dan iklim dan materi
dampaknya dalam dampak • 45 Menit
RTR perubahan Diskusi
b. Kedudukan kajian iklim • 15 Menit
Adaptasi perubahan 2. Peserta pengisian
iklim (API) dalam memahami learning
konteks perumusan kerangka journal
RTR integrasi
c. Peraturan dan Adaptasi
kebijakan eksisting Perubahan
terkait integrasi API ke Iklim kedalam
dalam RTR Rencana Tata
d. Alur proses integrasi Ruang
API ke dalam RTR

Sesi 2 Peserta 1 Pertemuan: Tatap Muka


a. Pengenalan informasi mengetahui 165 Menit
iklim sebagai bentuk informasi iklim Rincian:
integrasi dalam tahap yang perlu • 30 menit
pengumpulan informasi dikumpulkan pemaparan
dan data. Unsur-unsur berserta spesifikasi materi
utama yang yang diharapkan terkait iklim
diperhatikan terkait serta atmosfer
bentuk informasi, pemanfaatannya dan bahaya
pemanfaatan, dan hidrometeor
sumber. ologis
b. Pengenalan informasi • 30 Menit
bahaya yang pemaparan
ditimbulkan oleh materi
perubahan iklim. terkait iklim

27
Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Unsur-unsur utama laut dan
yang diperhatikan bahaya
terkait bentuk pesisir
informasi, • 60 Menit
pemanfaatan, dan Diskusi
sumber. • 15 Menit
pengisian
learning
journal
Sesi 3 Peserta memahami 1 Pertemuan: Tatap Muka
konsep dan dapat 105 Menit
Pengenalan konsep mempraktikan Rincian
kerentanan dan risiko analisis • 45 Menit
spasial yang digunakan kerentanan dan pemaparan
untuk mendetailkan risiko spasial materi dan
analisis fisik lingkungan – diskusi
pengurangan risiko • 60 Menit
bencana Praktik

Sesi 4 Peserta memahami 1 Pertemuan: Tatap Muka


a. Identifikasi dampak dan dapat 150 Menit
dari bahaya akibat mengintegrasikan Rincian
perubahan iklim pada informasi- • 60 Menit
kawasan terpapar informasi terkait pemaparan
sebagai isu perubahan iklim materi dan
pengembangan wilayah yang dipelajari diskusi
b. Perumusan Konsep pada Sesi 1 – 3 ke • 90 Menit
Adaptasi Perubahan dalam muatan RTR Praktik dan
Iklim ke dalam Muatan Penyiapan
RTR bahan
- Tujuan, Kebijakan, Presentasi
dan Strategi
Penataan Ruang
Wilayah
- Perumusan
Struktur Ruang,
Pola Ruang, dan
Kawasan Strategis
- Arahan
Pemanfaatan Ruang
Wilayah
- Arahan
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Wilayah

28
Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Kamis, Presentasi tim berdasarkan Peserta berbagi 1 Pertemuan: Tatap Muka
hasil diskusi pada sesi 3 dan hasil praktik 150 Menit
4 untuk
mendapatkan lebih Rincian
banyak insight • 120 Menit
mengenai integrasi Presentasi
API kedalam RTR Tim
• 30 Menit
Feedback
dan diskusi
umum

29
BAB VIII
EVALUASI
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
Pelatihan dari segi akademis maupun administrasi dan sebagai upaya
penyempurnaan program pelatihan.

A. EVALUASI PESERTA
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pelatihan dari segi akademis maupun administrasi dan sebagai upaya
penyempurnaan program pelatihan.
Penilaian terhadap kelulusan peserta difokuskan pada beberapa aspek
dengan ketentuan bobot penilaian:
1) EVALUASI SIKAP PERILAKU, bertujuan apresiasi terhadap peserta
dalam mengikuti pelatihan. Evaluasi sikap perilaku memiliki bobot
penilaian sebesar 10%, dengan rincian sebagai berikut:
a) Kedisiplinan, evaluasi dari kehadiran peserta dengan bobot
penilaian sebesar 4%

Poin Penjelasan
4 : peserta memenuhi kehadiran 5 kali dari keseluruhan sesi kelas
3 : peserta memenuhi kehadiran 4 kali dari keseluruhan sesi kelas
2 : peserta memenuhi kehadiran 3 kali dari keseluruhan sesi kelas
1 : peserta memenuhi kehadiran 2 kali dari keseluruhan sesi kelas

b) Kerjasama, evaluasi dari panitia dengan bobot penilaian sebesar


3%

Poin Penjelasan
3 : Peserta berperan aktif dalam kelompok
2 : Peserta jarang berperan aktif dalam kelompok
1 : Peserta menjadi anggota pasif dalam kelompok

c) Prakarsa, evaluasi dari pengajar, dengan bobot penilain sebesar 3%.


Pada umumnya biasanya penilaiannya terhadap individu peserta
tersebut.

30
Poin Penjelasan
3 : Peserta memberikan respon sebanyak > 2 kali dalam materi
pembelajaran
2 : Peserta memberikan respon sebanyak 1 kali dalam materi
pembelajaran
1 : Peserta tidak aktif berperan dalam pembelajaran

2) EVALUASI PRAKTIK, Evaluasi dilakukan pada saat melakukan


praktik dan merupakan penilaian secara kelompok, Evaluasi ini
memiliki bobot sebesar 20% dengan rincian sebagai berikut:

Rentang Nilai Parameter


Peserta mampu merumuskan kerentanan spasial dengan
85-100
lengkap dan tepat
Peserta mampu merumuskan kerentanan spasial dengan
70-85
lengkap namun masih terdapat kesalahan kecil
Peserta mampu merumuskan kerentanan spasial dengan
60-70
lengkap namun masih terdapat kesalahan sedang
Peserta mampu merumuskan kerentanan spasial dengan
50-60
lengkap namun masih terdapat banyak kesalahan
0 Peserta tidak mampu merumuskan kerentanan spasial
*Kriteria untuk praktik materi 3
**Kemampuan dalam mengisi Tabel Praktik (80%)

Rentang Nilai Parameter


Peserta aktif berdiskusi dengan menyampaikan ide-ide
85-100 yang berpengaruh signifikan dalam substansi hasil kerja
kelompok
Peserta aktif berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
70-85
ide yang mendukung substansi hasil kerja kelompok
Peserta ikut berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
60-70
ide terkait substansi
50-60 Peserta hadir namun tidak aktif berdiskusi
0 Peserta tidak mengikuti diskusi
*Kriteria untuk praktik materi 3
**Keaktifan dalam diskusi (20%)

Rentang Nilai Parameter


- Peserta aktif berdiskusi dengan menyampaikan ide-ide
yang berpengaruh signifikan dalam substansi hasil kerja
kelompok
85-100
- Peserta memahami substansi integrasi API dalam RTR
dengan sangat baik (pekerjaan terisi dengan lengkap dan
tepat)

31
- Peserta aktif berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
ide yang mendukung substansi hasil kerja kelompok
70-85 - Peserta memahami substansi integrasi API dalam RTR
dengan baik (pekerjaan terisi dengan lengkap dengan
kesalahan kecil)
- Peserta ikut berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
60-70 ide terkait substansi
- Peserta cukup memahami substansi integrasi API dalam
RTR (pekerjaan terisi dengan kesalahan sedang)
- Peserta hadir namun tidak aktif berdiskusi
50-60 - Peserta tidak memahami substansi integrasi API dalam
RTR (pekerjaan sedikit terisi dengan banyak kesalahan)
0 Peserta tidak mengikuti diskusi
*Kriteria untuk praktik materi 4

3) LEARNING JOURNAL, Penilaian Penugasan individu dengan bobot


10% merupakan penilaian proses belajar peserta yang diberikan oleh
pengajar berupa penilaian Learning Journal materi 1 dan 2.

No. Indikator Nilai

Peserta membuat pokok-pokok pikiran dalam materi


pelatihan disertai dengan contoh kasus, peristiwa, atau
konsep pendukung hasil dari proses belajar individu
1 80,01 - 100
dan membuat gagasan tentang penerapannya untuk
mengembangkan kualitas pekerjaan dengan
kelengkapan dan kualitas yang sangat baik.

Peserta membuat pokok-pokok pikiran dalam materi


pelatihan disertai dengan contoh kasus, peristiwa, atau
konsep pendukung hasil dari proses belajar individu
2 70,01 - 80,00
dan membuat gagasan tentang penerapannya untuk
mengembangkan kualitas pekerjaan dengan
kelengkapan dan kualitas yang cukup.

Peserta membuat pokok-pokok pikiran dalam materi


pelatihan disertai dengan contoh kasus, peristiwa, atau
3 60,01 - 70,00
konsep pendukung hasil dari proses belajar individu
dan membuat gagasan tentang penerapannya untuk

32
mengembangkan kualitas pekerjaan dengan
kelengkapan yang sedikit.

Peserta tidak membuat pokok-pokok pikiran dalam


materi pelatihan disertai dengan contoh kasus,
peristiwa, atau konsep pendukung hasil dari proses
4 0
belajar individu dan membuat gagasan tentang
penerapannya untuk mengembangkan kualitas
pekerjaan

4) EVALUASI UJI KOMPETENSI, Penilaian Uji Kompetensi dilakukan


pada saat peserta mengerjakan soal-soal yang ada di dalam CBT.
Evaluasi ini memiliki bobot penilaian sebesar 60% dengan jumlah soal
sebanyak 50 soal dikerjakan dalam sekitar 75 menit.

Para peserta Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam


Rencana Tata Ruang yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian proses
pelatihan dengan baik dan dinyatakan lulus akan diberikan sertifikat yang
di dalamnya termuat kualifikasi kompetensi yang telah dicapai.

Penilaian terhadap ketercapaian kompetensi peserta Pelatihan Teknis


Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang adalah
peserta dapat dinyatakan lulus jika telah mengikuti proses berikut:

1. Website LMS: ppsdm.atrbpn.go.id


a. Mengikuti seluruh materi dengan indikator penyelesaian
materi 100% (seratus persen);
b. Mengakses materi yang telah disediakan;
c. Peserta mengisi Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan;
d. Kemudian peserta wajib mendownload E-Ticket sebagai syarat
mengikuti Uji Kompetensi.
2. Website CBT: cbt.atrbpn.go.id
a. Peserta wajib Upload E-Ticket tersebut di laman Computer
Based Test (CBT);

33
b. Uji Kompetensi dengan menggunakan metode CBT.

c. Selesai mengerjakan Uji Kompetensi, peserta wajib mengisi


Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan;

d. Perolehan nilai evaluasi peserta ditetapkan dengan rincian


kualifikasi sebagai berikut:

1) sangat memuaskan (skor 90,01 – 100);

2) memuaskan (skor 80,01 – 90,00);

3) baik (skor 70,01 – 80,00);

4) kurang baik (skor 60,01 – 70,00); dan

5) tidak memenuhi kualifikasi (skor <60).

e. Peserta dinyatakan lulus dalam Pelatihan Teknis Integrasi


Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang apabila
sudah memenuhi nilai minimum 70.01 (tujuh puluh);

f. Peserta dinyatakan lulus apabila memperoleh kualifikasi


paling rendah baik untuk setiap aspek penilaian evaluasi
peserta;

g. Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi


batas nilai kelulusan, peserta diberikan kesempatan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan (remedial);

h. Peserta yang menyelesaikan seluruh tahapan kegiatan dan


lulus Uji Kompetensi Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang akan diberikan
Sertifikat.

B. REMEDIAL
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas
nilai kelulusan, peserta diberikan kesempatan untuk memenuhi batas
nilai kelulusan (remedial). Peserta diberikan kesempatan 1 (satu) kali
perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat sampai

34
dengan 3 (tiga) hari sebelum pelatihan berakhir atau berdasarkan rapat
evaluasi.

C. EVALUASI PENGAMPU MATERI (WIDYAISWARA/


PENGAJAR)
Evaluasi Pengampu Materi dilakukan oleh peserta dan Tim
Evaluasi Pengampu Materi. Aspek yang dinilai oleh peserta adalah:
1. Sistematika penyajian;
2. Penggunaan metode dan sarana Pelatihan;
3. Penggunaan sistem E-Learning.
Adapun aspek yang dinilai oleh Tim Evaluasi Pengampu Materi
adalah implementasi dari sertifikat kompetensi yang dimiliki yang
meliputi:
1. Pengelolaan pembelajaran, dengan sub kompetensi kemampuan
dalam:
a. Membuat Rencana Pembelajaran (RP);
b. Menyusun bahan ajar;
c. Menerapkan metode pembelajaran orang dewasa;
d. Melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta;
e. Mengevaluasi pembelajaran.
2. Kompetensi substantif dengan subkompetensi kemampuan dalam
menguasai keilmuan dan keterampilan mempraktikkan sesuai
dengan materi Pelatihan yang diajarkan. Penilaian terhadap
Pengampu Materi dilakukan oleh Tim Evaluasi Pengampu Materi,
dengan mempertimbangkan masukan dari peserta sebagai
pembanding. Tim Evaluasi Pengampu Materi terdiri dari pejabat
struktural di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia.

D. EVALUASI PENYELENGGARAAN
Evaluasi terhadap penyelenggara dilakukan oleh
Widyaiswara/Pengajar/ Instruktur dan Peserta, dinilai dari aspek :
1. Efektifitas penyelenggaraan;
2. Kesiapan sarana pelatihan;

35
3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4. Ketersediaan instrumen – instrumen penilaian.

Penilaian terhadap penyelenggaraan Pelatihan dengan


mengevaluasi pengelola dan penyelenggara dilakukan oleh Tim
Evaluasi. Hasil penilaian diolah dan disampaikan kepada Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai masukan untuk
peningkatan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pada masa
mendatang.

36
BAB IX
PENUTUP

Buku Kurikulum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim


dalam Rencana Tata Ruang ini disusun untuk lebih meningkatkan kualitas,
efisiensi, dan efektivitas dalam penyelenggaraan pelatihan.
Apabila dikemudian hari ditemukan kebutuhan baru, untuk
penyesuaian dan perubahan pada aspek kurikulumnya, maka dapat
dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Demikian Buku Kurikulum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang ini disusun untuk dijadikan
arahan atau petunjuk semua pihak yang terlibat dalam kegiatan dimaksud.
Ketentuan dikemudian hari yang ternyata mengandung kekeliruan, dan atau
kekurangan akan diperbaiki oleh kami dengan baik.

37
DAFTAR REFERENSI

Anna C. Hurlimann & Alan P. March, 2012. "The role of spatial planning in
adapting to climate change," Wiley Interdisciplinary Reviews: Climate
Change, John Wiley & Sons, vol. 3(5), pages 477-488, September.
Adopted, I. P. C. C. (2014). Climate change 2014 synthesis report. IPCC: Geneva,
Szwitzerland.
Maria, A. (2021). Transformasi Menuju Corporate University Generasi Berikut.
Jakarta: Wahana Tatar Wirakelola.
McArdle, G. (2010). Instructional Design for Action Learning. New York: American
Management Association.
Noe, R. A. (2022). Employee Training and Development. New York: McGraw Hill.
Rusman. (2021). Manajemen Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan. Depok:
Rajagrafindo Persada.
Smith, A., Stirling, A., & Berkhout, F. (2005). The governance of sustainable socio-
technical transitions. Research policy, 34(10), 1491-1510.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 13/K.1/Pdp.07/2022
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja menjadi Undang-Undang
Undang-undang (UU) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

38
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN

Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Pengantar Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Rencana Tata Ruang (RTR)
Alokasi Waktu : 2 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai Kedudukan kajian API dalam konteks
perumusan RTR, Peraturan dan kebijakan eksisting terkait integrasi API ke dalam RTR,
Alur proses integrasi API ke dalam RTR, Konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi
perubahan iklim dan Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat memahami secara
fundamental adaptasi perubahan iklim (API) dan rencana tata ruang (RTR) dengan baik.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar
a. Menjelaskan kedudukan kajian adaptasi perubahan iklim dalam konteks perumusan
rencana tata ruang;
b. Menjabarkan peraturan dan kebijakan eksisting terkait intergrasi adaptasi
perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang;
c. Menjelaskan alur proses integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata
ruang;
d. Menjelaskan konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim;
e. Menjabarkan bahaya iklim dan dampaknya dalam rencana tata ruang.

39
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Menjelaskan 1.1. Kedudukan 1.1.1. Kedudukan kajian • Ceramah • Laptop • Pre-Test
kedudukan kajian kajian API Adaptasi perubahan iklim materi • Alat • Post-Test
adaptasi perubahan dalam konteks (API) dalam konteks • Diskusi bantu • Kuis
iklim dalam konteks perumusan perumusan RTR • Penugasan Belajar • Uji
perumusan rencana RTR Learning Kompete
tata ruang; Journal ensi

2 Menjabarkan peraturan 2.1. Peraturan dan 2.1.1. Peraturan dan kebijakan


dan kebijakan eksisting kebijakan eksisting terkait integrasi
terkait intergrasi eksisting terkait API ke dalam RTR
adaptasi perubahan integrasi API
iklim ke dalam rencana ke dalam RTR
tata ruang;
- 2 - 2
3 Menjelaskan alur 3.1. Alur proses 3.1.1. Alur proses integrasi API
proses integrasi integrasi API ke dalam RTR
adaptasi perubahan ke dalam RTR
iklim ke dalam rencana
tata ruang;
4 Menjelaskan alur 4.1. Konsep dasar 4.1.1. Perubahan iklim dan
proses integrasi Perubahan adaptasi perubahan iklim
adaptasi perubahan iklim dan
iklim ke dalam rencana adaptasi
tata ruang; perubahan
iklim
5 Menjabarkan bahaya 5.1 Konsep dasar 5.1.1 Bahaya iklim dan
iklim dan dampaknya Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR
dalam rencana tata dampaknya dalam
ruang. RTR
0 2 0 2

Referensi:

40
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN

Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Pengenalan Informasi Iklim, Bahaya Hidrometeorologis, dan Bahaya Pesisir
Alokasi Waktu : 3 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai unsur-unsur utama yang harus
diperhatikan dalam analisis science basis dan bahaya terkait perubahan iklim (climate-
induced hazard), dan kualitas data dan informasi yang diperlukan dalam analisis science
basis dan bahaya terkait perubahan iklim, beserta sumbernya.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat memahami informasi
iklim, bahaya hidrometeorologis, dan budaya pesisir dengan baik.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Menguraikan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam analisis science basis dan
bahaya terkait perubahan iklim;
b. Menguraikan kualitas data dan informasi yang diperlukan dalam analisis science
basis dan bahaya terkait perubahan iklim dan sumbernya.

41
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Menguraikan unsur- 1.1 Unsur-unsur 1.1.1. Pengenalan informasi • Ceramah • Laptop • Pre-Test
unsur yang harus dalam analisis iklim sebagai bentuk materi • Alat • Post-Test
diperhatikan dalam science basis dan integrasi dalam tahap • Diskusi bantu • Uji
analisis science basis dan bahaya terkait pengumpulan informasi • Penugasan Belajar kompete
bahaya terkait perubahan iklim dan data. Learning nsi
perubahan iklim (climate-induced 1.1.2. Iklim atmosfer dan Journal
hazard) bahaya hidrometeorologis
1.1.3. Unsur-unsur utama yang
diperhatikan terkait
bentuk informasi, - 3 - 3
pemanfaatan dan sumber.
2 Menguraikan kualitas 2.1 Kualitas data dan 2.1.1 Pengenalan informasi bahaya
data dan informasi informasi dalam yang ditimbulkan oleh perubahan
yang diperlukan dalam analisis science basis iklim.
analisis science basis dan dan bahaya terkait 2.1.2 Iklim laut dan bahaya pesisir
bahaya terkait perubahan iklim dan 2.1.2 Unsur-unsur utama yang
perubahan iklim dan sumbernya. diperhatikan terkait bentuk
sumbernya. informasi, pemanfaatan, dan
sumber.
3 3

Referensi:

42
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN

Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Kajian Kerentetan Dan Risiko Spasial Akibat Perubahan Iklim Dalam Rencana Tata Ruang
Alokasi Waktu : 2 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai konsep analisis kerentanan dan risiko
perubahan iklim (termasuk rumus perhitungannya) dan faktor-faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam analisis risiko dan kerentanan spasial akibat perubahan iklim.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat melakukan kajian
kajian kerentanan dan risiko spasial akibat perubahan iklim berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Menjelaskan konsep dasar penataan kelembagaan pemberdayaan masyarakat yang
mencakup pengertian, ruang lingkup, maksud, tujuan, dan manfaat dari penataan
kelembagaan;
b. Mengaplikasikan mekanisme implementasi penataan kelembagaan sesuai prosedur
ketentuan yang berlaku;
c. Mengaplikasikan mekanisme pembentukan kelompok usaha sesuai prosedur
ketentuan yang berlaku.

43
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Mengonsepkan kajian 1.1. Konsep analisis 1.1.1. Konsep Analisis • Ceramah • Laptop • Pre-Test
kerentanan dan risiko kerentanan dan kerentanan dan risiko • Diskusi • Alat • Post-Test
spasial akibat perubahan risiko perubahan perubahan iklim • Praktik bantu
iklim. iklim termasuk rumus
• Uji
Belajar kompetensi
perhitungannya
2 Menguraikan faktor- 2.1. Faktor-faktor 2.1.1. Faktor-faktor analisis - 1 1 2
faktor penting yang penting dalam risiko spasial akibat
perlu dipertimbangkan analisis risiko perubahan iklim
dalam analisis risiko dan spasial akibat
kerentanan spasial perubahan iklim
karena perubahan iklim.
1 1 2

Referensi:

44
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN

Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Teknik Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
Alokasi Waktu : 5 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai identifikasi dampak dari bahaya akibat
perubahan iklim pada kawasan terpapar, perumusan adaptasi perubahan iklim ke dalam
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah, perumusan adaptasi perubahan
iklim ke dalam rencana struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis, integrasi
adaptasi perubahan iklim ke dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah, dan integrasi
adaptasi perubahan iklim ke dalam arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat menerapkan teknik
integrasi adaptasi perubahan iklim dalam substansi rencana tata ruang sesuai ketentuan
yang berlaku.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Mengidentifikasi dampak dari bahaya akibat perubahan iklim pada kawasan terpapar
b. Mengonsepkan perumusan adaptasi perubahan iklim ke dalam tujuan, kebijakan,
dan strategi penataan ruang wilayah
c. Menjabarkan hasil studi kasus mengenai integrasi API kedalam RTR

45
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN

No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Mengidentifikasi 1.1 Identifikasi 1.1.1 Dampak dari bahaya • Ceramah • Laptop • Pre-Test
dampak dari bahaya Dampak dari akibat perubahan iklim • Diskusi • Alat • Post-Test
akibat perubahan iklim Bahaya Akibat pada kawasan terpapar • Praktik bantu • Uji
pada kawasan terpapar; Perubahan Iklim Belajar kompetensi
pada Kawasan
Terpapar

2 Mengonsepkan 2.1 Perumusan 2.1.1 Tujuan, Kebijakan, dan 1 1,5 2,5


perumusan adaptasi Adaptasi Perubahan Strategi Penataan Ruang Wilayah
perubahan iklim ke Iklim ke dalam 2.1.2 Perumusan Struktur Ruang,
dalam tujuan, Tujuan, Kebijakan, Pola Ruang, dan Kawasan
kebijakan, dan strategi dan Strategi Penataan Strategis
penataan ruang wilayah Ruang Wilayah 2.1.3 Arahan Pemanfaatan Ruang
Wilayah
2.1.4 Arahan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Wilayah

3 Menjabarkan hasil 3.1 Studi kasus 3.1.1 Pemaparan hasil praktik • •


studi kasus mengenai mengenai integrasi API kedalam
1 1,5 2,5
integrasi API kedalam RTR
RTR
2 3 5

Referensi:

46

Anda mungkin juga menyukai