UAS Kurikulum Pendidikan Dan Pelatihan
UAS Kurikulum Pendidikan Dan Pelatihan
Diajukan untuk memenuhi syarat tugas akhir mata kuliah Kurikulum Pendidikan dan
Pelatihan
Dosen Pengampu:
Dr. Dadang Sukirman, M.Pd.
Oleh:
Taopik Barkah
2217289
Penulis
DAFTAR ISI
i
A. PRASARANA ............................................................................. 21
B. SARANA ................................................................................... 21
BAB VI PERENCANAAN, PENJAMIN MUTU DAN PEMBIAYAAN ...............22
A. PERENCANAAN ........................................................................ 22
B. PENJAMIN MUTU PELATIHAN ................................................. 23
C. PEMBIAYAAN ........................................................................... 23
BAB VII PENYELENGGARAAN PELATIHAN BLENDED LEARNING..........24
A. LEMBAGA PENYELENGGARA .................................................. 24
B. PELAKSANAAN......................................................................... 24
C. WAKTU PELAKSANAAN............................................................ 24
D. POLA PELAKSANAAN ............................................................... 25
E. JADWAL PELAKSANAAN .......................................................... 26
F. PENYELENGGARAAN PELATIHAN DENGAN METODE
KLASIKAL/ON CLASS ........................................................................ 27
BAB VIII EVALUASI ..................................................................................................................30
A. EVALUASI PESERTA ................................................................ 30
B. REMEDIAL ............................................................................... 34
C. EVALUASI PENGAMPU MATERI (WIDYAISWARA/ PENGAJAR) 35
D. EVALUASI PENYELENGGARAAN ............................................. 35
BAB IX PENUTUP .......................................................................................................................37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan iklim merupakan perubahan terkait iklim yang dapat
diidentifikasi (antara lain dengan menggunakan uji statistik)
berdasarkan perubahan rata-rata dan/atau variabilitas iklim, serta
bertahan untuk jangka panjang, terutama dalam kurun waktu dekade
atau lebih lama (IPCC-AR5, 2014). Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
mendefinisikan perubahan iklim sebagai berubahnya iklim yang
diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan
selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang
teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim, akibat kenaikan
gas rumah kaca (anthropogenic climate change), UNFCCC (1992)
menekankan 2 (dua) macam respon penanggulangannya, yaitu (1)
mitigasi, yang merupakan upaya/intervensi yang dilakukan untuk
mengurangi laju emisi gas rumah kaca di atmosfer serta meningkatkan
peluang rosot (sink) yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
tersebut; serta (2) adaptasi, yang merupakan upaya penyesuaian yang
dilakukan oleh manusia untuk menanggapi perubahan-perubahan
lingkungan yang terjadi akibat perubahan iklim.
Sebagai negara kepulauan yang berada di daerah tropis, Indonesia
merupakan negara yang rawan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh
karenanya upaya untuk beradaptasi dengan perubahan iklim perlu
segera dilakukan. Bank Dunia (2012) juga telah menyebutkan bahwa
penundaan terhadap upaya adaptasi perubahan iklim dapat
mengakibatkan peningkatan kerugian ekonomi yang lebih besar. Selain
itu, meskipun mitigasi dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global, namun manfaat dari upaya adaptasi akan lebih dulu
1
dirasakan dibandingkan upaya mitigasi (Berkhout, et.al., 2005). Namun
demikian, upaya adaptasi tidak dimaksudkan untuk menggantikan
peran mitigasi. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, upaya
adaptasi perlu dilakukan terintegrasi dengan upaya mitigasi.
Dokumen Assessment Report 5 (AR5) yang disusun oleh
Intergovernmental Panel on Climate Change (2014) telah merangkum
berbagai praktik dan pengalaman adaptasi perubahan iklim di seluruh
dunia. Secara umum terdapat 2 (dua) hal penting yang menjadi
perhatian, yaitu: (i) upaya adaptasi mulai diintegrasikan ke dalam
proses perencanaan, dan (ii) bertambahnya praktik dan pengalaman
adaptasi, baik sektor publik maupun swasta dan masyarakat.
Upaya adaptasi perubahan iklim pada dasarnya perlu diantisipasi
oleh seluruh pihak, terutama karena dampak perubahan iklim dapat
menyentuh berbagai sendi kehidupan. Oleh karenanya upaya adaptasi
perubahan iklim perlu diintegrasikan dalam proses perencanaan
pembangunan, termasuk proses perencanaan tata ruang.
Pada tingkat global, perencanaan tata ruang diyakini memiliki
peran yang sangat penting dalam mengantisipasi perubahan iklim, baik
melalui upaya mitigasi maupun adaptasi (Hurlimann and March, 2012).
Hal ini terutama terkait dengan fakta bahwa guna lahan saat ini dan
rencana guna lahan di masa depan pada suatu wilayah, memiliki
dampak yang signifikan terhadap kerentanan suatu wilayah terhadap
dampak perubahan iklim. Berbagai kajian terbaru menyimpulkan
bahwa perencanaan tata ruang dapat dipergunakan sebagai perangkat
yang efektif untuk menurunkan keterpaparan (exposure) dan
sensitivitas terhadap kejadian iklim ekstrem.
Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya integrasi adaptasi
perubahan iklim ke dalam proses perencanaan tata ruang di Indonesia
sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi terwujudnya rencana
tata ruang yang tahan (resillience) terhadap perubahan iklim.
Kebutuhan ini kemudian diamanatkan dalam PP No. 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Dengan adanya amanat ini,
2
rencana tata ruang diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu
perangkat untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang dalam menjalankan fungsinya untuk melakukan pembinaan
dan pengaturan di bidang penataan ruang, berupaya menyusun
pedoman teknis integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam
perencanaan tata ruang di Indonesia, sebagai panduan bagi Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) bersama
Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional bertugas untuk merencanakan,
menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan Pelatihan yang
dilaksanakan bagi para pegawai lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, salah satu kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
(PPSDM) bersama Direktorat Jenderal Tata Ruang adalah Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
Maka dari itu, untuk mewujudkan kegiatan pelatihan yang terarah dan
terselenggara dengan baik maka perlu disusun pedoman
penyelenggaraan pembinaan teknis ini, sehingga kegiatan dapat
terselenggara dengan efektif, efisien dan akuntabel.
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud diselenggarakannya Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang adalah sebagai
pembentukan pemahaman teknis kepada peserta mengenai upaya
integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam proses perencanaan tata
ruang di Indonesia yang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi
terwujudnya rencana tata ruang yang tahan (resillience) terhadap
perubahan iklim.
Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini untuk memberikan
pemahaman yang terstruktur dan terintegrasi agar diperoleh
keselarasan mengenai pelaksanaan pengintegrasian Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
C. MANFAAT
Peserta Pelatihan mendapatkan pemahaman secara konseptual
dan teknis terkait pengetahuan Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang yang diharapkan dapat berfungsi sebagai
salah satu perangkat untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
D. SASARAN
Sasaran Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang adalah pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
E. KOMPETENSI
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengantar Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Rencana Tata Ruang
(RTR);
2. Pengenalan Informasi Iklim, Bahaya Hidrometeorologis, dan Bahaya
Pesisir;
4
3. Kajian Kerentanan dan Risiko Spasial Akibat Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang;
4. Teknik Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Substansi
Rencana Tata Ruang.
5
BAB II
KURIKULUM
Kurikulum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang terdiri dari 5 (lima) mata pelatihan, yaitu dengan rincian
sebagai berikut:
1. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas tentang Kedudukan kajian API dalam
konteks perumusan RTR, Peraturan dan kebijakan eksisting terkait
integrasi API ke dalam RTR, Alur proses integrasi API ke dalam RTR,
Konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim dan
Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR.
2. Hasil Belajar
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat memahami secara
fundamental adaptasi perubahan iklim (API) dan rencana tata ruang
(RTR) dengan baik.
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Menjelaskan kedudukan kajian adaptasi perubahan iklim dalam
konteks perumusan rencana tata ruang;
b. Menjabarkan peraturan dan kebijakan eksisting terkait
intergrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata
ruang;
c. Menjelaskan alur proses integrasi adaptasi perubahan iklim ke
dalam rencana tata ruang;
d. Menjelaskan konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi
perubahan iklim;
e. Menjabarkan bahaya iklim dan dampaknya dalam rencana tata
ruang.
6
4. Pokok Bahasan
a. Kedudukan kajian API dalam konteks perumusan RTR
b. Peraturan dan kebijakan eksisting terkait integrasi API ke dalam
RTR
c. Alur proses integrasi API ke dalam RTR
d. Konsep dasar Perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim
e. Konsep dasar Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 2 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:
a. 2 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung
7
b. Kualitas data dan informasi dalam analisis science basis dan
bahaya terkait perubahan iklim dan sumbernya
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 3 JP (1 JP = 60 menit)
dengan rincian sebagai berikut:
a. 3 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung
8
a. 3 JP melalui pembelajaran klasikal/tatap muka secara langsung.
9
E. OVERVIEW KEBIJAKAN PELATIHAN
1. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan Overview Kebijakan Pelatihan membekali peserta
dengan kemampuan menjelaskan sistem penyelenggaraan Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang melalui penguasaan terhadap dasar hukum kebijakan
penyelenggaraan, tujuan, sasaran dan kompetensi, kurikulum,
evaluasi, fasilitas pendukung pelatihan dan pemanfaatannya, dan
tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang .
2. Hasil Belajar
Setelah mengikuti Overview Kebijakan Pelatihan ini, peserta mampu
menjelaskan aspek substansi dan administratif penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang .
3. Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
a. Menjelaskan dasar hukum kebijakan penyelenggaraan Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang;
b. Menjelaskan tujuan, sasaran, dan kompetensi yang dibangun
dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
c. Menjelaskan kurikulum dan evaluasi Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
d. Menjelaskan mekanisme penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
e. Menjabarkan fasilitas pendukung pelatihan dan
memanfaatkannya secara optimal; dan
f. Menguraikan tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang.
4. Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Overview Kebijakan Pelatihan adalah:
10
a. Dasar hukum kebijakan penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang ;
b. Tujuan, sasaran, dan kompetensi dalam penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang ;
c. Kurikulum dan evaluasi Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang ;
d. Mekanisme penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang;
e. Fasilitas pendukung Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang .
5. Waktu
Waktu penyampaian Mata Pelatihan ini adalah 2 JP (1 JP = 45
menit)
11
d. Menyepakati komitmen bersama dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Building Learning Comitment (BLC) adalah:
a. Pengenalan diri sendiri;
b. Pemahaman terhadap orang lain;
c. Kelompok dinamis; dan
d. Komitmen kelompok.
5. Waktu
Alokasi waktu untuk Building Learning Comitment (BLC) ini adalah 2
JP @ 45 Menit.
12
BAB III
KETENTUAN
PELAKSANAAN
A. PERSYARATAN
Persyaratan dan standar minimal pelatihan:
1. Peserta merupakan Perwakilan Tiap Unit Eselon I terkait di
lingkungan Direktorat Jenderal Tata Ruang, Direktorat Jenderal
Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, dan Direktorat
Jenderal Penataan Agraria.
2. Memiliki pendidikan paling rendah Sarjana (S-1)
3. Memiliki pendidikan:
a. Di bidang Penataan Ruang, Bangunan, dan/atau Infrastruktur,
seperti Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi/Teknik
Planologi, Arsitektur, Teknik Sipil, atau bidang lainnya relevan
dengan pengalaman teknis operasional bidang Penataan Ruang,
bangunan dan perumahan, dan/atau infrastruktur;
b. Di bidang lain seperti Teknik Lingkungan, Geografi, Teknik
Geodesi, Teknik Geologi, atau bidang lainnya dengan
pengalaman teknis operasional bidang Penataan Ruang
B. PENETAPAN PESERTA
Peserta Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang ditunjuk oleh Biro Organisasi dan
Kepegawaian, Direktorat Jenderal Tata Ruang, dan ditetapkan oleh
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
13
D. JUMLAH PESERTA
Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang yang mengikuti pelatihan secara
klasikal/tatap muka (On Class) jumlah kepesertaanya disesuaikan
dengan jumlah yang telah ditentukan, sepanjang memenuhi syarat
sebagai mana dimaksud dalam huruf A Bab ini.
E. KEWAJIBAN PESERTA
1. Melengkapi data dan berkas administrasi yang dibutuhkan pada
pelatihan;
2. Menyediakan laptop/personal computer (PC) yang berkamera;
3. Menyiapkan/memastikan jaringan internet stabil;
4. Mengakses aplikasi LMS;
5. Mengikuti pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara;
6. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh fasilitator/pengajar; dan
7. Mematuhi aturan dan tata tertib pelatihan yang telah ditentukan.
F. TATA TERTIB
1. Peserta harus sudah hadir dikelas paling lambat 15 (lima belas)
menit sebelum pelajaran, diskusi atau ujian dimulai dan kegiatan-
kegiatan lainnya;
2. Peserta diwajibkan melakukan presensi/konfirmasi kehadiran secara
online maupun luring yang telah disediakan petugas penyelenggara.
3. Peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir mengikuti
Pembelajaran, Diskusi, Ujian dan acara lainnya dengan alasan
apapun harus memberitahukan secara tertulis kepada panitia;
4. Ketidakhadiran peserta dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan maksimal sesuai JP pelatihan yang telah
disepakati;
5. Peserta dilarang meninggalkan tempat untuk keperluan yang tidak
ada hubungannya dengan pembelajaran kecuali ke toilet;
6. Menghormati pengajar, penyelenggara, dan sesama Peserta lainnya;
7. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah,
14
pengajar, dan penyelenggara pelatihan; dan
8. Bagi peserta wajib menggunakan pakaian kemeja (tidak boleh
menggunakan pakaian kaos).
4. KOMUNIKATIF/INTERAKTIF
Senantiasa melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan
penyelenggara;
5. INOVATIF
Memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran.
15
Pelanggaran terhadap kode sikap perilaku yang wajib ditunjukkan
diberikan sanksi sebagai berikut: Jika peserta terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan pelanggaran terhadap salah satu atau seluruh
kode sikap perilaku yang harus ditunjukan selama pelatihan
berlangsung, untuk pelanggaran pertama diberikan peringatan lisan,
pelanggaran kedua diberi surat teguran, dan pelanggaran ketiga peserta
dibatalkan keikutsertaanya sebagai peserta dalam Pelatihan Teknis
Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang dengan
diberikan surat pengantar dari Kepala Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
Kode sikap perilaku yang dilarang selama penyelenggaraan
pelatihan adalah sebagai berikut:
1. CURANG
Tidak mengerjakan dan menyelesaikan pelatihan sendiri/
menggunakan Joki;
3. TIDAK CERMAT
Mengerjakan dan menyelesaikan materi tidak sesuai pedoman/SOP;
4. GRATIFIKASI
Memberi gratifikasi kepada Widyaiswara, Fasilitator, Pengelola, dan
Penyelenggara pelatihan.
5. PLAGIARISME
Melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama mengikuti
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang ;
16
Jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
pelanggaran terhadap kode sikap perilaku yang dilarang selama
mengikuti pelatihan diberikan sanksi sebagai berikut:
1. Pelanggaran terhadap ketentuan kode sikap perilaku nomor 1, 4, 5
dan 6, peserta dinyatakan gugur dan tidak diperkenankan untuk
melanjutkan tahapan pelatihan;
17
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM
PENYELENGGARAAN PELATIHAN
A. PENGERTIAN
Sumber Daya Manusia (SDM) dan Penyelenggara pada Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional terdiri atas:
1. TUTOR yaitu:
Pengajar, Penguji, Pembimbing (Coach), atau sebutan lainnya yang
mempunyai kompetensi untuk memberikan informasi, pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku kepada peserta pelatihan dalam
suatu kegiatan pembelajaran;
2. PENGELOLA yaitu:
Sumber daya manusia pada Instansi penyelenggara Pengembangan
Kompetensi yang secara fungsional bertugas merencanakan,
melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi
program pelatihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. PENYELENGGARA yaitu:
18
4. MENTOR yaitu:
Atasan atau pejabat lain yang ditugaskan untuk memberikan
panduan kepada peserta pelatihan berdasarkan pengalaman yang
mereka miliki.
b. Penguji adalah:
Pegawai yang ditugaskan oleh Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang memiliki kompetensi
untuk memberikan penilaian terhadap evaluasi hasil belajar
peserta pelatihan, memberikan saran untuk peningkatan
kualitas hasil belajar peserta pelatihan dan menyusun soal,
tugas dan/atau evaluasi hasil belajar, termasuk kunci
jawabannya.
19
dengan potensi yang dimiliki dan memantau kegiatan peserta
pelatihan.
2. PENGELOLA
Pengelola Pelatihan adalah Pejabat Struktural yang telah mengikuti
Pelatihan Pengelola/Management of Training (MOT);
3. PENYELENGGARA
Penyelenggara adalah Pejabat Struktural yang telah mengikuti
Pelatihan untuk Penyelenggara/Training Officer Course (TOC);
4. MENTOR
Memiliki kompetensi yang memadai dalam membimbing peserta
Pelatihan.
20
BAB V
PRASARANA DAN SARANA PELATIHAN
A. PRASARANA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang menggunakan prasarana yang telah
ditentukan dan responsif gender. Prasarana yang diperlukan untuk
kegiatan pelatihan meliputi:
1. Ruang kelas;
2. Learning Management System (LMS);
B. SARANA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang menggunakan sarana:
1. Perangkat lunak pendukung (Microsoft Word, dan Microsoft Excel);
2. Komputer/laptop;
3. Jaringan internet.
21
BAB VI
PERENCANAAN, PENJAMIN
MUTU DAN PEMBIAYAAN
A. PERENCANAAN
Perencanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang diatur sebagai berikut:
1. Pengelola dan penyelenggara Pelatihan merencanakan kebutuhan
penyelenggaraan Pelatihan yang meliputi peserta, jadwal
pembelajaran, SDM, dan fasilitas pelatihan;
2. Apabila perencanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dimaksud telah memenuhi
ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, maka Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menetapkan
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dimaksud dalam Surat Keputusan;
3. Penyelenggaraan pelatihan menyampaikan Surat Pemberitahuan
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang untuk memperoleh ijin
penyelenggaraan Pelatihan, dengan melampirkan Surat Keputusan
tersebut kepada Sekretaris Jenderal selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan;
4. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, atas nama Sekretariat
Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional memberitahukan peserta Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang yang telah
ditetapkan sebagai peserta Pelatihan untuk melakukan log in di
laman website: ppsdm.atrbn.go.id dengan melengkapi profil, upload
photo terbaru, dan dokumen lain yang dipersyaratkan;
5. Peserta mengikuti pelatihan dengan metode Distance Learning;
22
6. Setelah memenuhi persyaratan (completion 100% dan mastery 70%),
peserta dapat mengikuti Uji Kompetensi.
C. PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi
Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang dibebankan pada anggaran
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
Instansi asal peserta pelatihan atau dari sumber pembiayaan lain yang
sah mengacu pada mekanisme pengelolaan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
23
BAB VII
PENYELENGGARAAN
PELATIHAN BLENDED
LEARNING
A. LEMBAGA PENYELENGGARA
Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan oleh Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
B. PELAKSANAAN
Pelaksanaan dalam penyelenggaraan Pelatihan Teknis Integrasi
Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang , meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan tugas dan fungsi Pelatihan
Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata
Ruang antara lain meliputi penyusunan kurikulum, pembuatan
modul pembelajaran, rekrutmen peserta, penunjukan pengajar,
penyediaan sarana dan prasarana, penyusunan jadwal, dan kegiatan
pelaksanaan serta pembiayaan;
2. Memantau persiapan, pelaksanaan dan melakukan evaluasi
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana
Tata Ruang ; dan
3. Menyampaikan laporan keseluruhan penyelenggaraan kegiatan
kepada Sekretaris Jenderal.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
dalam Rencana Tata Ruang dilaksanakan dengan jumlah jam
pembelajaran sebanyak 18 (delapan belas) Jam Pelatihan (JP) dengan
jadwal yang akan ditetapkan berdasarkan hari kalender oleh Pusat
24
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
D. POLA PELAKSANAAN
Agar pelaksanaan Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan
Iklim dalam Rencana Tata Ruang berjalan sesuai dengan urutan
kegiatan yang disesuaikan dengan kurikulum yang sudah ditentukan,
sebagai berikut:
JP
JP Pengajar/
Mandiri/ Tatap JP Total Pemateri
No. Mata Pelatihan
E- Muka/ On Praktik JP
Learning Class/
Syncronous
Overview
PPSDM Kementerian
1 Kebijakan 2 - - 2
ATR/BPN
Pelatihan
Building Learning
2 Commitment 2 - - 2
(BLC)
Pengantar
Adaptasi
Perubahan Iklim
3 - 2 - 2 Nurrohman Wijaya, PhD.
(API) dan
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Pengenalan
Informasi Iklim,
Bahaya Dr. Tri Wahyu Hadi
4 - 3 - 3
Hidrometeorologis Hamzah Latief, PhD.
dan Bahaya
Pesisir
Kajian
Kerentanan dan
Risiko Spasial Wilmar Salim, PhD.
5 Akibat - 2 - 2 M.S. Fitriyanto, MSc.
Perubahan Iklim Yonatan Kurniawan, ST.
dalam Rencana
Tata Ruang
Teknik Integrasi
Adaptasi
Perubahan Iklim
6 - 5 - 5 Dr. Putu Oktavia
dalam Substansi
Rencana Tata
Ruang
PPSDM Kementerian
8 Uji Kompetensi - 2 - 2
ATR/BPN
Total Jam
4 14 18
Pelatihan
25
E. JADWAL PELAKSANAAN
Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam
Rencana Tata Ruang akan diselenggarakan selama 2 (dua) hari, yang
akan dilaksanakan pada hari Rabu s/d Kamis, Pukul 09.00 s/d selesai,
dengan metode klasikal/on class yang dilaksanakan yaitu:
1. Pengisian Administrasi secara mandiri melalui Learning
Management System (LMS);
2. Pertemuan tatap muka dengan pengajar
(synchronous/pembelajaran klasikal).
JP
JP Pengajar/
Hari Mandiri/ Tatap Jumlah Narasumber/Pengajar
Mata Pelatihan
Ke- E- Muka/ On Pengajar
Learning Class/
Syncronous
Overview
Kebijakan 2 JP - PPSDM
Pelatihan
Building Learning
Commitment 2 JP -
(BLC)
Pengantar
Adaptasi
Perubahan Iklim
2 JP 1 Nurrohman Wijaya, PhD.
(API) dan
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Pengenalan
Informasi Iklim,
Bahaya Dr. Tri Wahyu Hadi
3 JP 2
1 Hidrometeorologis Hamzah Latief, PhD.
dan Bahaya
Pesisir
Kajian
Kerentanan dan
Risiko Spasial Wilmar Salim, PhD.
Akibat 3 JP 3 M.S. Fitriyanto, MSc.
Perubahan Iklim Yonatan Kurniawan, ST.
dalam Rencana
Tata Ruang
Teknik Integrasi
Adaptasi
Perubahan Iklim
2,5 JP 1 Dr. Putu Oktavia
dalam Substansi
Rencana Tata
Ruang
Moderator : Yonatan
Kurniawan, ST.
Presentasi Studi Reviewer :
2 2,5 JP 5
Kasus Prof. Djoko Santoso Abi
Suroso,
Nurrohman Wijaya, PhD.,
26
Dr. Putu Oktavia,
Wilmar Salim, PhD.,
M.S. Fitriyanto, MSc.
Uji Kompetensi - 2 PPSDM
Total Jam
4 14
Pelatihan
Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Rabu, Sesi 1 1. Peserta 1 Pertemuan: Tatap Muka
a. Konsep dasar terkait: memahami 90 Menit
- Perubahan iklim konsep dasar Rincian:
dan adaptasi terkait • 30 menit
perubahan iklim perubahan pemaparan
- Bahaya iklim dan iklim dan materi
dampaknya dalam dampak • 45 Menit
RTR perubahan Diskusi
b. Kedudukan kajian iklim • 15 Menit
Adaptasi perubahan 2. Peserta pengisian
iklim (API) dalam memahami learning
konteks perumusan kerangka journal
RTR integrasi
c. Peraturan dan Adaptasi
kebijakan eksisting Perubahan
terkait integrasi API ke Iklim kedalam
dalam RTR Rencana Tata
d. Alur proses integrasi Ruang
API ke dalam RTR
27
Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Unsur-unsur utama laut dan
yang diperhatikan bahaya
terkait bentuk pesisir
informasi, • 60 Menit
pemanfaatan, dan Diskusi
sumber. • 15 Menit
pengisian
learning
journal
Sesi 3 Peserta memahami 1 Pertemuan: Tatap Muka
konsep dan dapat 105 Menit
Pengenalan konsep mempraktikan Rincian
kerentanan dan risiko analisis • 45 Menit
spasial yang digunakan kerentanan dan pemaparan
untuk mendetailkan risiko spasial materi dan
analisis fisik lingkungan – diskusi
pengurangan risiko • 60 Menit
bencana Praktik
28
Jumlah Jam
Tanggal Materi Capaian Metode
Pertemuan
Kamis, Presentasi tim berdasarkan Peserta berbagi 1 Pertemuan: Tatap Muka
hasil diskusi pada sesi 3 dan hasil praktik 150 Menit
4 untuk
mendapatkan lebih Rincian
banyak insight • 120 Menit
mengenai integrasi Presentasi
API kedalam RTR Tim
• 30 Menit
Feedback
dan diskusi
umum
29
BAB VIII
EVALUASI
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
Pelatihan dari segi akademis maupun administrasi dan sebagai upaya
penyempurnaan program pelatihan.
A. EVALUASI PESERTA
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pelatihan dari segi akademis maupun administrasi dan sebagai upaya
penyempurnaan program pelatihan.
Penilaian terhadap kelulusan peserta difokuskan pada beberapa aspek
dengan ketentuan bobot penilaian:
1) EVALUASI SIKAP PERILAKU, bertujuan apresiasi terhadap peserta
dalam mengikuti pelatihan. Evaluasi sikap perilaku memiliki bobot
penilaian sebesar 10%, dengan rincian sebagai berikut:
a) Kedisiplinan, evaluasi dari kehadiran peserta dengan bobot
penilaian sebesar 4%
Poin Penjelasan
4 : peserta memenuhi kehadiran 5 kali dari keseluruhan sesi kelas
3 : peserta memenuhi kehadiran 4 kali dari keseluruhan sesi kelas
2 : peserta memenuhi kehadiran 3 kali dari keseluruhan sesi kelas
1 : peserta memenuhi kehadiran 2 kali dari keseluruhan sesi kelas
Poin Penjelasan
3 : Peserta berperan aktif dalam kelompok
2 : Peserta jarang berperan aktif dalam kelompok
1 : Peserta menjadi anggota pasif dalam kelompok
30
Poin Penjelasan
3 : Peserta memberikan respon sebanyak > 2 kali dalam materi
pembelajaran
2 : Peserta memberikan respon sebanyak 1 kali dalam materi
pembelajaran
1 : Peserta tidak aktif berperan dalam pembelajaran
31
- Peserta aktif berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
ide yang mendukung substansi hasil kerja kelompok
70-85 - Peserta memahami substansi integrasi API dalam RTR
dengan baik (pekerjaan terisi dengan lengkap dengan
kesalahan kecil)
- Peserta ikut berdiskusi dengan menyampaikan beberapa
60-70 ide terkait substansi
- Peserta cukup memahami substansi integrasi API dalam
RTR (pekerjaan terisi dengan kesalahan sedang)
- Peserta hadir namun tidak aktif berdiskusi
50-60 - Peserta tidak memahami substansi integrasi API dalam
RTR (pekerjaan sedikit terisi dengan banyak kesalahan)
0 Peserta tidak mengikuti diskusi
*Kriteria untuk praktik materi 4
32
mengembangkan kualitas pekerjaan dengan
kelengkapan yang sedikit.
33
b. Uji Kompetensi dengan menggunakan metode CBT.
B. REMEDIAL
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas
nilai kelulusan, peserta diberikan kesempatan untuk memenuhi batas
nilai kelulusan (remedial). Peserta diberikan kesempatan 1 (satu) kali
perbaikan untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat sampai
34
dengan 3 (tiga) hari sebelum pelatihan berakhir atau berdasarkan rapat
evaluasi.
D. EVALUASI PENYELENGGARAAN
Evaluasi terhadap penyelenggara dilakukan oleh
Widyaiswara/Pengajar/ Instruktur dan Peserta, dinilai dari aspek :
1. Efektifitas penyelenggaraan;
2. Kesiapan sarana pelatihan;
35
3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4. Ketersediaan instrumen – instrumen penilaian.
36
BAB IX
PENUTUP
37
DAFTAR REFERENSI
Anna C. Hurlimann & Alan P. March, 2012. "The role of spatial planning in
adapting to climate change," Wiley Interdisciplinary Reviews: Climate
Change, John Wiley & Sons, vol. 3(5), pages 477-488, September.
Adopted, I. P. C. C. (2014). Climate change 2014 synthesis report. IPCC: Geneva,
Szwitzerland.
Maria, A. (2021). Transformasi Menuju Corporate University Generasi Berikut.
Jakarta: Wahana Tatar Wirakelola.
McArdle, G. (2010). Instructional Design for Action Learning. New York: American
Management Association.
Noe, R. A. (2022). Employee Training and Development. New York: McGraw Hill.
Rusman. (2021). Manajemen Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan. Depok:
Rajagrafindo Persada.
Smith, A., Stirling, A., & Berkhout, F. (2005). The governance of sustainable socio-
technical transitions. Research policy, 34(10), 1491-1510.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 13/K.1/Pdp.07/2022
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja menjadi Undang-Undang
Undang-undang (UU) No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
38
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Pengantar Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Rencana Tata Ruang (RTR)
Alokasi Waktu : 2 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai Kedudukan kajian API dalam konteks
perumusan RTR, Peraturan dan kebijakan eksisting terkait integrasi API ke dalam RTR,
Alur proses integrasi API ke dalam RTR, Konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi
perubahan iklim dan Bahaya iklim dan dampaknya dalam RTR.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat memahami secara
fundamental adaptasi perubahan iklim (API) dan rencana tata ruang (RTR) dengan baik.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar
a. Menjelaskan kedudukan kajian adaptasi perubahan iklim dalam konteks perumusan
rencana tata ruang;
b. Menjabarkan peraturan dan kebijakan eksisting terkait intergrasi adaptasi
perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang;
c. Menjelaskan alur proses integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata
ruang;
d. Menjelaskan konsep dasar perubahan iklim dan adaptasi perubahan iklim;
e. Menjabarkan bahaya iklim dan dampaknya dalam rencana tata ruang.
39
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Menjelaskan 1.1. Kedudukan 1.1.1. Kedudukan kajian • Ceramah • Laptop • Pre-Test
kedudukan kajian kajian API Adaptasi perubahan iklim materi • Alat • Post-Test
adaptasi perubahan dalam konteks (API) dalam konteks • Diskusi bantu • Kuis
iklim dalam konteks perumusan perumusan RTR • Penugasan Belajar • Uji
perumusan rencana RTR Learning Kompete
tata ruang; Journal ensi
Referensi:
40
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Pengenalan Informasi Iklim, Bahaya Hidrometeorologis, dan Bahaya Pesisir
Alokasi Waktu : 3 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai unsur-unsur utama yang harus
diperhatikan dalam analisis science basis dan bahaya terkait perubahan iklim (climate-
induced hazard), dan kualitas data dan informasi yang diperlukan dalam analisis science
basis dan bahaya terkait perubahan iklim, beserta sumbernya.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat memahami informasi
iklim, bahaya hidrometeorologis, dan budaya pesisir dengan baik.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Menguraikan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam analisis science basis dan
bahaya terkait perubahan iklim;
b. Menguraikan kualitas data dan informasi yang diperlukan dalam analisis science
basis dan bahaya terkait perubahan iklim dan sumbernya.
41
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Menguraikan unsur- 1.1 Unsur-unsur 1.1.1. Pengenalan informasi • Ceramah • Laptop • Pre-Test
unsur yang harus dalam analisis iklim sebagai bentuk materi • Alat • Post-Test
diperhatikan dalam science basis dan integrasi dalam tahap • Diskusi bantu • Uji
analisis science basis dan bahaya terkait pengumpulan informasi • Penugasan Belajar kompete
bahaya terkait perubahan iklim dan data. Learning nsi
perubahan iklim (climate-induced 1.1.2. Iklim atmosfer dan Journal
hazard) bahaya hidrometeorologis
1.1.3. Unsur-unsur utama yang
diperhatikan terkait
bentuk informasi, - 3 - 3
pemanfaatan dan sumber.
2 Menguraikan kualitas 2.1 Kualitas data dan 2.1.1 Pengenalan informasi bahaya
data dan informasi informasi dalam yang ditimbulkan oleh perubahan
yang diperlukan dalam analisis science basis iklim.
analisis science basis dan dan bahaya terkait 2.1.2 Iklim laut dan bahaya pesisir
bahaya terkait perubahan iklim dan 2.1.2 Unsur-unsur utama yang
perubahan iklim dan sumbernya. diperhatikan terkait bentuk
sumbernya. informasi, pemanfaatan, dan
sumber.
3 3
Referensi:
42
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Kajian Kerentetan Dan Risiko Spasial Akibat Perubahan Iklim Dalam Rencana Tata Ruang
Alokasi Waktu : 2 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai konsep analisis kerentanan dan risiko
perubahan iklim (termasuk rumus perhitungannya) dan faktor-faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam analisis risiko dan kerentanan spasial akibat perubahan iklim.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat melakukan kajian
kajian kerentanan dan risiko spasial akibat perubahan iklim berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Menjelaskan konsep dasar penataan kelembagaan pemberdayaan masyarakat yang
mencakup pengertian, ruang lingkup, maksud, tujuan, dan manfaat dari penataan
kelembagaan;
b. Mengaplikasikan mekanisme implementasi penataan kelembagaan sesuai prosedur
ketentuan yang berlaku;
c. Mengaplikasikan mekanisme pembentukan kelompok usaha sesuai prosedur
ketentuan yang berlaku.
43
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Mengonsepkan kajian 1.1. Konsep analisis 1.1.1. Konsep Analisis • Ceramah • Laptop • Pre-Test
kerentanan dan risiko kerentanan dan kerentanan dan risiko • Diskusi • Alat • Post-Test
spasial akibat perubahan risiko perubahan perubahan iklim • Praktik bantu
iklim. iklim termasuk rumus
• Uji
Belajar kompetensi
perhitungannya
2 Menguraikan faktor- 2.1. Faktor-faktor 2.1.1. Faktor-faktor analisis - 1 1 2
faktor penting yang penting dalam risiko spasial akibat
perlu dipertimbangkan analisis risiko perubahan iklim
dalam analisis risiko dan spasial akibat
kerentanan spasial perubahan iklim
karena perubahan iklim.
1 1 2
Referensi:
44
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
Nama Pelatihan : Pelatihan Teknis Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang
Mata Pelatihan : Teknik Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim
Alokasi Waktu : 5 JP (On Class/klasikal)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini berisikan materi mengenai identifikasi dampak dari bahaya akibat
perubahan iklim pada kawasan terpapar, perumusan adaptasi perubahan iklim ke dalam
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah, perumusan adaptasi perubahan
iklim ke dalam rencana struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis, integrasi
adaptasi perubahan iklim ke dalam arahan pemanfaatan ruang wilayah, dan integrasi
adaptasi perubahan iklim ke dalam arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.
Hasil Belajar : Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, peserta dapat menerapkan teknik
integrasi adaptasi perubahan iklim dalam substansi rencana tata ruang sesuai ketentuan
yang berlaku.
Indikator Hasil : Indikator keberhasilan dari pembelajaran ini adalah peserta dapat:
Belajar a. Mengidentifikasi dampak dari bahaya akibat perubahan iklim pada kawasan terpapar
b. Mengonsepkan perumusan adaptasi perubahan iklim ke dalam tujuan, kebijakan,
dan strategi penataan ruang wilayah
c. Menjabarkan hasil studi kasus mengenai integrasi API kedalam RTR
45
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
JABATAN PENATA PERTANAHAN
No Indikator Hasil Materi Pokok Sub Materi Pokok Metode Media Penilaian Jumlah JP
Belajar Belajar Mandiri KBM Praktik Total
1 Mengidentifikasi 1.1 Identifikasi 1.1.1 Dampak dari bahaya • Ceramah • Laptop • Pre-Test
dampak dari bahaya Dampak dari akibat perubahan iklim • Diskusi • Alat • Post-Test
akibat perubahan iklim Bahaya Akibat pada kawasan terpapar • Praktik bantu • Uji
pada kawasan terpapar; Perubahan Iklim Belajar kompetensi
pada Kawasan
Terpapar
Referensi:
46