Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357981374

URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMINIMALISIR


PROBLEMATIKA KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

Article · January 2022

CITATIONS READS

0 1,011

1 author:

Safar Uddin
Indonesia
227 PUBLICATIONS 26 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Safar Uddin on 21 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Vol.3 No.1 Januari 2022

URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMINIMALISIR


PROBLEMATIKA KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

SAFARUDDIN SMBR LEARNING DEVELOPMENT safaruddintohir@gmail.com

ABSTRAK Riwayat artikel:


Artikel ini berisikan berbagai informasi tentang permasalahan Diterima: 10-11-2021
kewarganegaraan yang terjadi di Indonesia, maksud artikel ini dibuat adalah Direview: 10-12-2021
sebagai bahan edukasi bagi semua orang agar kelak persoalan serupa tidak Diterbitkan: 10-01-2022
terulang. Berbagai data yang disajikan diambil dari pencarian di internet,
selanjutnya data tersebut disusun dan dideskripsikan dengan pendekatan
analisis analisis fenomenologi. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa
berbagai problematika kewarganegaraan akan dapat diminimalisir melalui
pendidikan kewrganegaraan yang diajarkan kepada masyarakat secara luas dan
menyeluruh.

KATA KUNCI: urgensi, problematika, pendidikan kewarganegaraan.

ABSTRACT
This article contains various information about citizenship issues that occur in
Indonesia, the purpose of this article is to serve as educational material for
everyone so that in the future similar problems will not be repeated. The various
data presented are taken from searches on the internet, then the data is
compiled and described using a phenomenological analysis approach. This
article concludes that various citizenship problems can be minimized through
citizenship education that is taught to the public widely and thoroughly. Copyright: © 2022 by the
author.Licensee.This article
KEYWORDS: urgency, problematic, civic education. is an open access article
distributed

How to cite:
Safaruddin (2022) Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meminimalisir Problematika
Kewarganegaraan Di Indonesia, Jurnal Ilmu Terapan JIRAN 3(1)

PENDAHULUAN
Hubungan negara dan warga negara menimbulkan persoalan fundamental tentang hak dan
kewajiban keduanya, hal ini disebabkan diantara keduanya memiliki keterikatan dan hubungan yang saling
membutuhkan. Manakala warga negara menuntut haknya, ini berarti akan timbul kewajiban bagi negara.
Sebaliknya apabila negara menuntut haknya maka akan timbul kewajiban bagi warga negaranya.
Hubungan demikian dapat dianalogikan seperti dua bejana yang berhubungan. Kesadaran mengenai hak
dan kewajiban diantara negara dan warga negara mutlak diperlukan sehingga tidak terjadi penyimpangan
yang dapat merugikan keduanya.
Pada artikel ini akan dibahas pengertian hak dan kewajiban, hak dan kewajiban negara dan warga
negara menurut UUD 1945, serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di negara
Pancasila. Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945, yang didalamnya menjelaskan beberapa
hak dan kewijaban untuk seorang warga negara Indonesia. Namun permasalahannya saat ini adalah
pencapaian dalam pelaksanaan hak dan kewajiban itulah yang menurut saya belum seimbang juga belum
Vol.3 No.1 Januari 2022
bisa terlaksana dengan baik yang disebabkan masih banyak permasalahan-permasalahan baik itu dalam
hak juga kewajiban sendiri. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab bersama, menncari solusi yang tepat
untuk pencapaian keseimbangan ini. Apa mungkin ini adalah faktor sistem pemerintahnya yang belum baik
atau dari sisi faktor pribadinya, secara pemerintah saat ini sendiri masih belum mencerminkan
kepemimpinannya dalam membangun negeri ini. Sedangkan peran pemerintah sendiri bagi negeri ini
sangat penting, dan berpengaruh pada rakyatnya yang mereka pimpin.
Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum mengetahui benar apa yang hendak dilaksanakan,
untuk melaksanakannya diperlukan pedoman, dan agar pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan harapan
maka perlu ada institusi yang mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan demikian ada tiga hal penting
dalam pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan benar
baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti
hal-hal yang mendasar ini amat sulit Pancasila untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan cepat
memudar dan dilupakan kembali. Kekuatan akar pemahaman ini amat penting untuk menopang batang,
ranting, daun dan buah yang akan tumbuh di atasnya. Banyak hal yang terjadi ketika semangat untuk
mengamalkan Pancasila sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman konsep dasar yang kuat,
bukan hanya mudah memudar, namun juga akan kehilangan arah, seakanakan sudah melaksanakan
Pancasila padahal yang dilaksanakan bukan Pancasila, bahkan bertentangan dengan Pancasila.
Hal ini amat mudah dilihat dalam praktek perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat ini yang
tanpa sadar sudah mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang bernapaskan
individualis bukan kolektifis. Kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh
apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P4). Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara mengerti
apa yang musti dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut. Manakala
tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat pedoman sendiri-sendiri sehingga
terjadi absurditas (kebingungan). Banyaknya kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu dievaluasi
untuk diperbaiki.
Contoh kelemahan utama dalam pelaksanaan P4 adalah bahwa pedoman tersebut bersifat kaku,
tertutup dan doktriner, hanya pemerintah yang berhak menerjemahkan dan menafsirkan Pancasila,
sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk diskusi dan terbukanya konsep-konsep baru. Kelemahan
tersebut harus diperbaiki tidak kemudian dibuang sama sekali. Ketiga, perlunya lembaga yang bertugas
mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang
bertujuan untuk mensosialisasikan Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog agar tumbuh kesadaran ber-
Pancasila baik di kalangan elit politik, pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas.
Yang tak kalah penting adalah ikut memberi masukan kepada lembaga-lembaga negara dalam
melaksanakan tugas dan membuat kebijakan serta ikut mengevaluasi setiap kebijakan yang dilakukan agar
terjamin tidak bertentangan dengan Pancasila.
Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban, maka tiga hal penting sebagaimana disebut di atas
juga perlu ada, yaitu perlu mengerti prinsipprinsip dasar hak dan kewajiban negara dan warga negara,
terdapat pedoman pelaksanaannya dan ada lembaga yang mengawalnya. Tiga hal ini tentu tidak berdiri
sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban negara dan warga negara, namun merupakan kesatuan
gerak besar revitalisasi Pancasila dalam semua bidang kehidupan. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara
dan warga negara dalam negara Pancasila adalah sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 seperti
tergambar dalam klasifikasi di atas. Namun demikian, selain melihat klasifikasi tersebut perlu juga
memahami konsep, prinsip dan nilai Pancasila dalam pelaksanaan hak asasi manusia. Jadi adanya
hubungan Pancasila terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban. Pentingnya dari pelaksanaan itu
menjadikan hidup dalam lingkungan yang aman, tentram dan damai.

TINJAUAN TEORI
Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya. Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal
Vol.3 No.1 Januari 2022
dan menjadi bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu unsur dari terbentuknya
suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat diartikan sebagai semua orang yang
tinggal serta bertumbuh di negara tersebut. Jika dikaitkan dengan negara Indonesia, maka warga negara
Indonesia adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara Indonesia itu sendiri. Namun, apa pengertian
secara spesifik warga negara itu sendiri? Simak informasi berikut, beserta fungsi, hak dan kewajiban
seseorang sebagai warga negara.
Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi yang pada saat itu menggunakan
bahasa Latin. Kata warga negara berasal dari kata “civis” atau “civitas” yang memiliki arti anggota warga
yang berasal dari city-state. Selain itu, kata civitas dalam bahasa Perancis dapat diistilahkan sebagai
“citoyen” yang memiliki makna warga dalam “cite” yang memiliki makna kota yang memiliki hak terbatas.
Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata bahasa Inggris yaitu citizen yang
memiliki makna yaitu warga negara atau juga dapat diartikan sebagai sesama penduduk serta individu
setanah air. Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga negara didefinisikan
sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara, baik yang tinggal di wilayah negara
tersebut maupun berada di luar negara tersebut pada jangka waktu tertentu. Dalam bahasa Inggris, kata
warga negara dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang menjadi bagian dari sebuah kependudukan
yang merupakan salah satu unsur terbentuknya sebuah negara.
Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk lokal maupun warga
negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara umum, terdapat asa kewarganegaraan yang
dapat digunakan dalam menentukan kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang. Pertama, yaitu asas
ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki
oleh orang tua yang melahirkan mereka. Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari
seseorang di sebuah negara tersebut.
Selain itu, berdasarkan buku “Pendidikan Kewarganegaraan” oleh Maryanto, terdapat pengertian
warga negara berdasarkan beberapa ahli, sebagai berikut. Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan
definisi dari warga negara sebagai terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship. Kata
tersebut memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang membentuk
sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai anggota suatu negara itu sendiri.
Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah negara, yang
merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam negara tersebut. Selain itu, ia juga
menambahkan bahwa seorang warga negara memiliki hubungan antara hak serta kewajiban yang sifatnya
timbal balik terhadap negara tersebut. Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah
sekelompok orang yang memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari suatu negara.
Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa warga negara RI atau warga negara
Republik Indonesia merupakan sekelompok orang yang memiliki dasar undang-undang serta maupun
perjanjian-perjanjian serta maupun peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 dan sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
Istilah warga negara sendiri juga bisa dibagi menjadi dua kategori, yang terdiri dari warga negara
asli atau pribumi dan warga negara asing atau vreemdeling. Hal ini secara yuridis diatur berdasarkan pasal
26 ayat 1 UUD 1945 dan perubahannya. Simak informasi berikut. Warga negara asli atau pribumi
merupakan penduduk asli sebuah negara tersebut. Seperti contohnya warga negara Indonesia yang
berasal dari suku Jawa, Madura, Sunda, Batak, Bugis, Dayak, Asmat, Minang, Toraja, Bali, Aceh, serta etnis
keturunan negara Indonesia yang lain. Warga negara asing atau vreemdeling merupakan penduduk yang
berasal dari suku bangsa keturunan di luar negara tersebut. Seperti pada contohnya warga negara
Indonesia yang berasal dari suku China atau Tionghua, India, Belanda, Eropa, Arab, dan masih banyak lagi.
Hal ini telah disahkan berdasarkan UU atau undang-undang yang telah berlaku mengenai warga negara
Indonesia.
Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan yang sah serta
berdaulat. Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah negara
menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing. Fungsi warga negara yang
ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi manusia yang dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara. Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada
Vol.3 No.1 Januari 2022
peraturan serta batasan yang ada dan sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan
yang berlaku. Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah negara.
Fungsi warga negara yang keenam adalah mentaati dasar sebuah negara, hukum yang berlaku, serta
sistem pemerintahan tanpa adanya terkecuali. Fungsi warga negara yang ketujuh adalah turut serta dalam
proses pembangunan dalam memangun bangsa dan cita-cita yang ingin dicapainya.
Berdasarkan Undang Undang Dasar atau UUD mengenai HAM atau Hak Asasi Manusia pasal 28 UUD
perubahan kedua, terdapat hak serta kewajiban sebagai WNI atau Warga Negara Indonesia, yang terdiri
sebagai berikut.
1. Hak serta Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia telah dicantumkan ke dalam UUD atau
Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 26, pasal 27, pasal 28, dan pasal 30. Berikut penjelasannya.
Pada pasal 26 ayat 1, dijelaskan bahwa dalam menjadi warga negara memiliki pengertian yaitu
sekelompok orang bangsa Indonesia asli serta kelompok orang bangsa lain yang telah disahkan
melalui undang-undang sebagai warga negara. Selanjutnya, pada ayat 2 syarat yang ada mengenai
kewarganegaraan ditetapkan melalui undang-undang. Pada pasal 27 ayat 1, dijelaskan bahwa
semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum serta sistem pemerintahan
yang ada, dan sebagai warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan yang ada
tersebut. Selanjutnya, pada ayat 2 setiap warga negara memiliki hak atas pekerjaan serta
penghidupan yang layak sebagai manusia. Pada pasal 28, dijelaskan bahwa setiap warga negara
memiliki hak atas kemerdekaan berserikat serta berkumpul, maupun mengeluarkan pikiran secara
lisan, dan sebagainya yang telah ditetapkan dalam undang-undang yang berlaku. Pada pasal 30
ayat 1, dijelaskan bahwa semua warga negara memiliki hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dalam partisipasi ikut serta membela negara. Selanjutnya, pada ayat 2 dinyatakan juga
bahwa pengaturan lebih lanjut diatur dalam undang-undang yang berlaku.
2. Hak sebagai WNI atau Warga Negara Indonesia. Pada pasal 27 ayat 1, hak yang pertama adalah
setiap warga negara Indonesia memiliki kesamaan dalam hukum dan pemerintahan. Pada pasal
27 ayat 2, hak yang kedua adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak atas pekerjaan serta
penghidupan yang layak. Pada pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal 18
Agustus 2000, hak yang ketiga adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Pada pasal 31 ayat 1 yang mengalami perubahan keempat pada
tanggal 10 Agustus 2000, hak yang keempat adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan. Pada pasal 33 ayat 1 dan 2 serta pada pasal 34, hak yang kelima
adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial. Pada
pasal 28A, hak yang keenam adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk hidup serta
berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pada pasal 28B ayat 1, hak yang ketujuh
adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk membentuk keluarga serta melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah. Hak atas kelangsungan hidup, yang merupakan hak yang
kedelapan adalah setiap anak memiliki hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, serta berkembang.
Pada pasal 28C ayat 1, hak yang kesembilan adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak
untuk mengembangkan diri serta melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya serta berhak untuk
mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan,seni dan budaya, serta teknologi, dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup dirinya demi kesejahteraan hidup manusia. Pada pasal 28C ayat 2,
hak yang kesepuluh adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk dapat memajukan
dirinya sendiri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, serta negaranya. Pada pasal 28D ayat 1, hak yang kesebelas adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, serta kepastian hukum secara adil
dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pada pasal 28I ayat 1, hak yang kedua belas adalah
setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup,
hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan baik pikiran maupun hati nurani, hak untuk beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, serta hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut ialah hak asasi manusia atau HAM yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan atau situasi apapun.
Vol.3 No.1 Januari 2022
3. Kewajiban sebagai WNI atau Warga Negara Indonesia. Pada pasal 27 ayat 1, kewajiban yang
pertama adalah setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi
hukum dan pemerintahan. Pada pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal
18 Agustus 2000, kewajiban yang kedua adalah setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban
untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pada pasal 23A yang mengalami perubahan
ketiga pada tanggal 10 November 2001, kewajiban yang ketiga adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk setia membayar pajak negara. Pada pasal 30 ayat 1 yang
mengalami perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus 2000, kewajiban yang keempat adalah
setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Pada pasal 28J ayat 1, kewajiban yang kelima adalah setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk menghormati HAM atau hak asasi manusia milik orang lain.
Pada pasal 28J ayat 2, kewajiban yang keenam adalah setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang telah ditetapkan melalui undang-undang. Pasal
tersebut berbunyi sebagai berikut: “Dalam menjalankan hak serta kebebasannya. Setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang telah ditetapkan melalui undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain serta untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama, keamanan, serta
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

Setiap warga negara Indonesia berhak untuk memeluk agama yang diyakininya serta menjalankan
kewajiban yang dianutnya tersebut. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan serta
menggunakan fasilitas kesehatan yang sudah disediakan. Seperti contohnya adalah BPJS Kesehatan. Setiap
warga negara Indonesia berhak untuk mengeluarkan pendapat yang mereka miliki asal tidak melanggar
hukum yang berlaku. Seperti contohnya membuat petisi mengenai suatu permasalahan. Setiap warga
negara Indonesia berhak untuk menggunakan fasilitas umum yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Seperti contohnya adalah transportasi umum serta jalan tol. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk
mendapat perlindungan di bawah hukum termasuk ke dalamnya memiliki hak pembelaan diri di
pengadilan yang ada. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapat fasilitas pendidikan yang ada
dengan sama rata tanpa adanya perbedaan pada tiap golongan ekonomi. Seperti contohnya adalah
pendirian sekolah negeri yang dibuat oleh pemerintah. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk
memiliki kedudukan yang sama tidak peduli golongannya di mata hukum yang berlaku tanpa dibeda-
bedakan. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk dibebaskan oleh pihak pemerintah negara
Indonesia ketika orang tersebut menjadi tawanan maupun sandera pada suatu permasalahan. Setiap
warga negara Indonesia berhak untuk memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya pada pemilu.
Seperti contohnya adalah saat seseorang warga negara menentukan pilihan pada pemilihan presiden dan
wakil presiden Indonesia. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan akses terhadap
teknologi yang sama. Seperti contohnya adalah pendistribusian secara luas ke seluruh penjuru Indonesia
mengenai jaringan internet serta jaringan listrik.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar pajak dengan tepat pada
waktunya. Seperti contohnya, membayar pajak bumi dan bangunan atau PBB dengan tepat waktu. Setiap
warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga fasilitas umum yang sudah diberikan dan tidak
merusaknya secara sembarangan. Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga
ketertiban serta keamanan yang berlangsung pada lingkungan sekitar tempatnya berada. Setiap warga
negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati peraturan serta perundang-undangan yang berlaku
di wilayah maupun lingkungan tersebut. Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati
norma yang berlaku di masyarakat. Seperti contohnya, norma kesopanan serta norma hukum yang ada.
Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menaati peraturan lalu lintas yang ada ketika
menggunakan kendaraan pribadi. Seperti contohnya, menggunakan helm ketika kamu mengendarai
sepeda motor. Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah biaya setelah
menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah. Seperti contohnya, membayar uang
jalan tol serta transportasi umum ketika menggunakannya. Setiap warga negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk saling menghormati serta mampu menjaga sikap toleransi antar umat beragama agar
Vol.3 No.1 Januari 2022
tidak terjadinya kericuhan dan persatuan Indonesia yang ada tetap terjaga. Setiap warga negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk menghormati hak hidup dan hak asasi manusia atau HAM yang dimiliki oleh
setiap manusia dengan tidak membahayakan atau mengancam hidup orang lain. Setiap warga negara
Indonesia memiliki kewajiban untuk membela negara jika dibutuhkan. Seperti contohnya adalah dengan
menggunakan produk buatan lokal Indonesia dibandingkan dengan menggunakan produk buatan luar
negeri. Selain itu juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.1

METODE
Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk
mengungkap kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar
dan individual dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya. Sebagai metode untuk mengungkap
esensi makna sekumpulan individu, fenomenologi menjadi metode riset yang dekat dengan filsafat dan
psikologi, serta penerapannya syarat upaya-upaya filosofis dan psikologis. Abstraksi dan refleksi filosofis
kerap dipraktikkan oleh para fenomenolog dalam rangka menangkap maksud dari informan sebelum
diekstrak ke dalam narasi yang mendalam.
Fenomenologi sebagai sebuah metode riset sering dikatakan memiliki kemiripan dengan studi
naratif dan etnografis. Bedanya, fenomenologi berupaya mengungkap esensi universal dari fenomena
yang dialami secara personal oleh sekelompok individu. Studi fenomenologis dapat diseskripsikan sebagai
penerapan metode kualitatif dalam rangka menggali dan mengungkap kesamaan makna dari sebuah
konsep atau fenomena yang menjadi pengalaman hidup sekelompok individu.
Fenomena yang dialami oleh sekelompok individu tentunya begitu beragam. Riset fenomenologis
selalu berusaha untuk mereduksi pengalaman-pengalaman personal ke dalam kesamaan pemaknaan atau
esensi universal (essentializing) dari suatu fenomena yang dialami secara sadar oleh sekelompok individu.
Perlu dicatat sekali lagi bahwa pengalaman tersebut merupakan pengalaman individual. Peneliti
mengumpulkan cerita dari sekelompok individu untuk dicari kesamaan maknanya.

PEMBAHASAN
1. Gaduh Status Kewarganegaraan Menteri ESDM.2
Jakarta - Publik dikejutkan dengan dengan kabar kewarganegaraan ganda Menteri ESDM, Arcandra
Tahar. Melalui pesan berantai yang telah beredar secara luas, Acandra Tahar diduga telah menjadi warga
negara Amerika Serikat. Isu ini telah menjadi kegaduhan baru yang menimpah Kementerian ESDM. Isu
kewarganegaraan ganda ini menjadi kegaduhan kedua sejak dirinya diangkat menjadi Menteri ESDM.
Kegaduhan pertama yaitu terkait diberikan izin ekspor konsentrat mineral kepada PT Freeport yang
sesungguhnya pemberian izin ini bertentangan dengan Pasal 170 UU Minerba yang melarang ekspor
mineral yang belum diolah dan/atau dimurnikan di dalam negeri. Kedua, isu kewarganegaraan ganda
Menteri AT.
Terkait isu kedua maka paling tidak terdapat 5 persoalan yang dapat menjadi catatan yang akan
menjadi kegaduhan hukum, yaitu:
 Pertama, UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan mengatur bahwa WNI yang menjadi WNA maka status
kewarganegaraanya hilang. Hal ini, tepatnya, sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (2) huruf a dan
huruf b UU 12/2006 bahwa WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan: (a)
memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri; dan (b) tidak menolak atau tidak
melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan yang bersangkutan mendapatkan kesempatan itu. Bila
memang Menteri Arcandra Tahar pernah mendapatkan kewarganegaraan asing maka secara otomatis
ia telah kehilangan WNI-nya.
 Kedua, bila yang bersangkutan telah menjadi WNA dan atas ke-WNA-annya ia tetap memiliki paspor atau
mengajukan perpanjangan paspor maka perbuatan hukum tersebut dapat diduga sebagai tindakan

1
https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/
2
https://news.detik.com/kolom/d-3275461/gaduh-status-kewarganegaraan-menteri-esdm
Vol.3 No.1 Januari 2022
pidana kewarganegaraan sebagaimana diatur dalam Pasal 37 UU 12/2006 bahwa setiap orang dilarang
memberikan keterangan palsu, membuat surat/dokumen palsu untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia. Sebagai akibat kehilangan ke-WNI-an maka segala dokumen ke-WNI-an seseorang secara
otomatis hapus atau tidak berlaku seketika sejak yang bersangkutan menerima kewarganegaraan asing.
Mengingat Indonesia menganut prinsip kewarganegaraan tunggal.
 Ketiga, dalam UU No. 39/2008 tentang Kementerian Negara diatur bahwa untuk dapat diangkat menjadi
menteri, seseorang harus memenuni persyaratan sebagai WNI (Pasal 22 ayat (2) huruf a). Artinya bila
Menteri Acandra Tahar terbukti memiliki kewarganegaraan asing maka statusnya sebagai menteri pun
tidak berlaku dan dianggap tidak pernah ada. Akibatnya maka setiap kebijakan yang dibuatnya harus
dianggap tidak pernah ada karena kebijakan itu dibuat oleh seseorang yang tidak berwenang.
 Keempat, untuk menjadi eselon 1 di Kementerian/lembaga, keterlibatan Badan Intelijen Negara saja ada,
lalu apakah dalam pemilihan seorang menteri yang notabenenya atasan eselon 1 BIN tidak dilibatkan?
Mengingat informasi intelijen tidak hanya menyangkut status kewarganegraan yang bersangkutan,
namun lebih dari itu terakit pula track record yang bersakutan selama ini. Seharusnya BIN pasti
dilibatkan. Bila akhirnya, ternyata tidak melalui penelusuran intelijen maka ini merupakan bentuk
kelalaian yang semestinya tidak terjadi karena isu kewargangeraan bukan hanya isu larangan
kewarganegaraan ganda bagi WNI namun ini juga menyangkut isu ketahanan nasional.
 Kelima, Arcandra Tahar ditetapkan menjadi Menteri ESDM yang sesungguhnya Kementerian ini erat
kaitannya dengan isu kepentingan strategis nasional, di dalamnya ada kepentingan nasionalisme. ESDM
erat kaitannya dengan cita hukum kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sebagaimana ada dalam Pasal
33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945.
Tentu sangat mengkhawatirkan apabila sektor ini tidak dikelola oleh seorang Menteri yang jiwanya
tidak "Merah Putih" atau diragukan "Merah Putihnya" apalagi dikelola oleh seseorang yang status ke-WNI-
annya dipertanyakan. Terlebih bahwa isu kewarganegaraan asingnya yang bersangkutan yaitu Amerika
Serikat yang kepentingan eksploitasi sumber daya alam Indonesia sangat besar-besaran. Akhirnya, istana
dan Menteri Arcandra Tahar harus segera merespon. Semakin lama respon dari istana dan dari Menteri
Arcandra Tahar maka makin menguatkan dugaan publik mengenai kewarganegaraan ganda Arcandra
Tahar. Tentu apabila isu itu tidak benar, pasti yang bersangkutan akan segera merespon karena ini
menyangkut fitnah dan pencemaran nama baik. Semoga, isu ini salah dan sektor ESDM dapat dikelola oleh
WNI yang tidak diragukan posisi berdirinya yaitu penyelenggaraan ESDM untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat Indonesia.3

2. Dilema Anak Cinta Dua Negara4


“Menurut aku, anak perkawinan campur seperti aku lebih asyik.” 5 Seorang anak, mana pernah bisa
memilih dilahirkan oleh siapa dan menjadi warga negara mana. Tak pula Gloria Natapradja Hamel, 16
tahun. Walaupun ayahnya berasal dari Auxerre, Prancis, Gloria lahir dan tumbuh besar di Cinere, Depok,
Jawa Barat. “Saya ditakdirkan terlahir dari perkawinan antara ibu saya yang bernama Ira Natapradja, warga
negara Indonesia, dan ayah saya, Didier Hamel, warga negara Prancis,” Gloria menulis dalam suratnya yang
dia tujukan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa pekan lalu.
Buah dari perkawinan campur ini sempat membuat hidup Gloria jungkir balik bak menunggang jet
coaster. Nama murid SMA Dian Didaktika, Depok, itu digugurkan dari anggota Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka (Paskibraka) Nasional karena kedapatan memiliki paspor Prancis, meskipun akhirnya Gloria
diizinkan bertugas di upacara penurunan bendera pada sore harinya di halaman Istana Merdeka. Gloria
tidak pernah menyangka kejadian ini akan menimpa dirinya. Sebab, pada awalnya, ketika ditawari menjadi
anggota paskibra di sekolah, Gloria tidak begitu berminat. Ketimbang bergabung dengan pasukan pengibar
bendera, Gloria lebih senang menghabiskan waktu luangnya dengan bermain basket. Sejak SD, Gloria

3
Dr. Ahmad Redi, SH,MH adalah Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara (nwk/nwk), artikel detiknews, "Gaduh Status
Kewarganegaraan Menteri ESDM" selengkapnya https://news.detik.com/kolom/d-3275461/gaduh-status-kewarganegaraan-
menteri-esdm.
4 https://news.detik.com/x/detail/metropop/20160922/Dilema-Anak-Cinta-Dua-Negara/
5 Gloria Natapradja Hamel. Jumat, 23 September 2016
Vol.3 No.1 Januari 2022
memang dikenal oleh teman-temannya sebagai gadis tomboi. Selain bermain bola basket, Gloria menyukai
kegiatan penuh keringat, seperti tinju dan muay Thai. Namun Gloria menilai banyak sifat dan kepribadian
seorang paskibra yang tidak dimilikinya. Untuk mengembangkan diri, Gloria memutuskan bergabung
dalam pelatihan paskibra di sekolah. “Setelah aku perhatikan, mereka itu keren banget. Sedangkan aku ini
orangnya pecicilan, enggak bisa diam. Attitude-nya nol banget, deh. Makanya aku mau mengembangkan
diri supaya bisa menghapus sifat jelek. Bisa enggak sih aku kayak mereka?” kata Gloria saat berbincang
dengan detikX. “Kalau mereka bisa, kenapa aku enggak.” Tapi sial bagi Gloria. Tulang kakinya patah saat
bermain futsal bersama teman-temannya. Gloria pun gagal menjadi anggota pengibar bendera di sekolah.
Untuk menghibur Gloria, gurunya memasukkan nama Gloria untuk ikut seleksi pasukan pengibar bendera
di tingkat kota. Tak disangka, gadis itu malah lolos jadi anggota pengibar bendera di Istana. Proses menjadi
pengibar bendera pusaka ini, kata Gloria, sangat berat dan penuh keringat. Fisik dan mental calon pengibar
bendera pusaka digenjot habis-habisan. Gloria dan teman-temannya bahkan pernah dihukum push-up
1.000 kali karena melakukan kesalahan. Makanya dia sedih bukan kepalang saat namanya disetip dari
daftar Pasukan Pengibar Bendera Pusaka lantaran memiliki paspor Prancis. Saking kecewa, Gloria tak bisa
menahan air mata di tempat pelatihannya. “Memang sedih sih pas awal tahu. Tapi aku yakin pasti ada
jawabannya. Soalnya usaha enggak mungkin mengkhianati hasil. Dan terbukti akhirnya bisa juga,” ujarnya.
Gloria memandang silang pendapat soal status kewarganegaraannya sebagai sebuah anugerah.
Sementara dulu Gloria sering mengisi waktu luangnya dengan bermain game, kini kegiatannya sehari-hari
lebih banyak diisi dengan aktivitas positif. Salah satunya sebagai duta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Gloria juga kembali dipercaya sebagai anggota pasukan pengibar bendera untuk upacara pembukaan
Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat.
Selain statusnya yang masih kabur, bagi Gloria, lahir dari orang tua beda kewarganegaraan, beda
budaya, justru memberi keuntungan. Gloria tumbuh menjadi pribadi yang memiliki pemikiran terbuka dan
bisa menghargai perbedaan. “Orang Indonesia kan lebih kekeluargaan dan ramah. Aku ambil nilai
positifnya dari sana. Sedangkan orang Prancis terkesan kaku dan introver, ya jangan ambil nilai yang
kurang. Jadi menurut aku, anak perkawinan campur seperti aku lebih asyik,” tutur perempuan yang
menyukai ayam pop ini. Soal fisik sama sekali tak jadi soal baginya. Gloria punya kulit gelap, tapi juga
tumbuh bulu pirang di tangannya. Kalaupun ada yang menyindir penampilan fisiknya, ia pilih
menanggapinya dengan guyonan. “Emang kan bulu di tangan aku ini pirang. Aku jawab aja, ‘Ga papa,
keren, kan?” ujarnya, santai.
Menjalin hubungan kasih jarak jauh tak pernah mudah, juga bagi Rosalina Syahriar. Terlebih jika
pasangannya adalah seorang warga negara Amerika Serikat. Selisih waktu 12 jam antara Indonesia dan
Negeri Paman Sam membuat sepasang kekasih ini begitu tersiksa. Begitu ada kesempatan, Rosalina buru-
buru memperkenalkan pria keturunan Afrika-Amerika itu di hadapan kedua orang tuanya. Kesungguhan
dari sang calon menantu membuat pintu restu orang tua terbuka lebar. Rosalina dan pasangan
mengikrarkan hubungan ke jenjang pernikahan, 21 tahun lalu. “Sewaktu masih kuliah, setiap kali liburan,
dia sering main ke Indonesia, jadi sudah mengenal budaya dan kultur warga lokal. Dia juga mau tinggal
dengan saya di Indonesia. Mungkin itu beberapa hal yang dipertimbangkan orang tua,” kata Rosalina.
Setahun menjalani masa manis pernikahan, kebahagiaan pasangan ini bertambah berkat kehadiran
seorang putra pertama, Jarred. Pada waktu itu, Indonesia masih menganut asas kewarganegaraan tunggal.
Rosalina pun harus legawa, anaknya yang dilahirkan di Indonesia menyandang status warga negara asing.
Masa-masa bulan madu pasangan baru ini rupanya hanya berlangsung sesaat. Cobaan bagi pelaku
perkawinan campuran baru dirasakan ketika mengajukan kartu izin tinggal terbatas (Kitas) untuk Jarred.
Saat mengurus perpanjangan Kitas, Rosalina kerap mendapat tatapan sinis dari petugas Imigrasi. Menurut
dia, wanita yang telah menikah dengan pria asing acap kali dipandang negatif. Ada orang yang
beranggapan bahwa perempuan yang dinikahi pria asing merupakan wanita nakal. Padahal banyak di
antara mereka menikah secara baik-baik. “Saya menikah dengan suami karena alasan cinta,” ujarnya.
Rosalina menuturkan pengalamannya saat hendak mengurus perpanjangan Kitas yang telah melewati
tenggat beberapa hari. Ia malah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan. Petugas Imigrasi
menyalahkan Rosalina karena menikah dengan pria asing, sehingga harus repot mengurus perpanjangan
izin tinggal anaknya. “Dia bilang, ‘Siapa suruh kawin sama orang asing? Begini nih jadinya.' Saya tak merasa
Vol.3 No.1 Januari 2022
berbuat salah. Tetapi, karena kasus itu, saya selalu dipersulit jika ke Imigrasi,” kata Rosalina. Dia juga
mengeluhkan birokrasi yang berbelit dan informasi yang tak lengkap dalam urusan keimigrasian.
Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 12 Tahun 2006, anak hasil perkawinan campuran
diberi kesempatan memiliki kewarganegaraan ganda terbatas sampai usia 18 tahun. Bagi anak yang lahir
sebelum 2006, mereka harus mendaftarkan kewarganegaraannya terlebih dulu untuk mendapatkan status
kewarganegaraan ganda terbatas. Rosalina, yang saat itu telah dikaruniai empat anak, harus memproses
pengajuan kewarganegaraan ganda terbatas paling telat pada 31 Juli 2010. Masalahnya, Rosalina kerap
diminta perusahaannya bertugas ke luar negeri. Satu tahun sebelum pendaftaran ditutup, Rosalina sedang
ditugaskan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Di antara waktu luangnya, ia pergi ke Kedutaan Besar Indonesia
untuk mendaftarkan kewarganegaraan ganda bagi keempat anaknya. Petugas Kedutaan meminta Rosalina
melegalisasi akta kelahiran yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Karena minim informasi,
Rosalina mengunjungi kantor Kedutaan Amerika di Kuala Lumpur untuk menanyakan hal tersebut.
“Petugas Kedutaan Amerika justru heran, apa yang perlu dilegalisasi? Itu dokumen resmi Amerika. Jadi
permintaan untuk melegalisasi enggak masuk akal,” kata Rosalina mengutip petugas di Kedutaan Amerika.
Bolak-balik ke Kedutaan Indonesia tak kunjung beres, Rosalina angkat tangan. Dia memutuskan akan
mengurus langsung status warga negara empat anaknya di Jakarta.
Di Jakarta, berkas permohonannya ditolak. Rupanya ia telah melewati tenggat pendaftaran.
Perjuangan Rosalina selama satu tahun pun terbuang sia-sia. Untuk mendapatkan status warga negara
Indonesia, keempat anaknya harus menggunakan cara naturalisasi dengan biaya per orang hingga puluhan
juta rupiah. “Terus terang saya merasa dirugikan. Bukan karena saya enggak berusaha, tapi karena
sosialisasinya belum baik. Kedutaan tak mengerti, saya pun kurang paham. Saya bahkan tak tahu ada batas
akhir pendaftaran itu,” kata Rosalina. Kini dia bersama empat anaknya menetap di Missouri, Amerika
Serikat. Anak pertamanya yang saat ini tengah kuliah beberapa kali sempat mengutarakan keinginan
kembali ke Indonesia. “Sebagai warga negara Amerika, tawaran dan fasilitasnya banyak. Tetapi dia sampai
SMA tinggal di Indonesia. Dia ingin bekerja dan berbakti untuk Indonesia,” kata Rosalina.6

3.Heboh Bupati Terpilih Berstatus WNA7


MEDIA KUPANG - Publik saat ini, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten
Sabu Raijua sedang dihebohkan dengan status kewarganegaraan Orient P. Riwu Kore, Bupati Sabu Raijua
yang baru saja terpilih pada Pilkada 9 Desember 2020 lalu. Orient dan pasangannya Thobis Uly telah
ditetapkan KPU setempat sebagai pasangan bupati dan wakil bupati terpilih dan saat ini tinggal menunggu
pelantikan pada tanggal 17 Februari 2021 mendatang. Mendekati hari H pelantikan, kabar mengejutkan
mencuat terkait status kewarganegaraan Orient, sang bupati terpilih. Orient disebut-sebut masih
berstatus sebagai warga dari Presiden Joe Biden di Amerika Serikat.Kabar ini bahkan telah dikonfirmasi
pihak Bawaslu setelah mendapatkan informasi resmi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia
di Jakarta.
Reaksi bermunculan terkait kondisi ini,bahkan sampai ada permintaan untuk penundaan pelantikan
pasangan yang terkenal dengan tagline IE RAI. Hari ini, Jumat tanggal 5 Februari 2021, Orient P. Riwu
bertandang ke Mapolda NTT. Tak diketahui agenda kedatangannya ke Mapolda tersebut namun kuat
dugaan terkait polemik yang ada. Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif kepada wartawan, Jumat 5 Fenruari
2021 membenarkan adanya pertemuan dengan Orient. Menurutnya, ada sejumlah hal yang dibicarakan
termasuk permintaannya kepada Orient untuk menjaga situasi tetap kondusif di Sabu Raijua. "Pertemuan
kami hanya sebatas dialog bersama dengan KPU NTT dan Sabu Raijua dengan pak Orient. Saya menitipkan
agar keadaan yang kondusif di Sabu Raijua menjadi hal yang utama," katanya kepada wartawan usai
menerima kedatangan bupati terpilih Sabu Raijua di Mapolda NTT seperti dilansir antaranews.com.
Kapolda Lotharia memastikan bahwa pertemuan dengan Orient dan juga KPU masih bagian dari operasi
mantap praja dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

6
Melisa Mailoa, Sapto Pradityo, Luthfy Syahban Dilema-Anak-Cinta-Dua-Negara Rubrik Metropop mengupas kehidupan sosial, seni,
dan budaya masyarakat perkotaan. https://news.detik.com/x/detail/metropop/20160922/
7 https://mediakupang.pikiran-rakyat.com/rakyat-kupang/pr-1381386198/heboh-bupati-terpilih-berstatus-wna-kapolda-ntt-minta-

orient-riwu-lakukan-ini-di-sabu-raijua
Vol.3 No.1 Januari 2022
Sebagai Kapolda NTT, demikian Lotharia, masih mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengamanan dan pengawasan terhadap sejumlah calon bupati selama masih berstatus calon bupati.
"Termasuk dengan pak Orient dan kita ingin agar keadaan kondusif tetap terjaga di sana (Sabu Raijua, red)"
ujar dia. Dalam dialog tersebut ia mengaku tak ada pembahasan yang membahas soal kewarganegaraan
dari bupati terpilih Sabu Raijua Orient P Riwu Kore. "Kita harapkan agar semuanya menghormati proses
hukum yang sedang berjalan saat ini. Apalagi saat ini belum ada keputusan dari pemerintah. Jadi status
dia sebagai WNI atau WNA itu keputusan pemerintah," tambah dia. Komandan berbintang dua itu
menambahkan bahwa kedatangan Orient ke Polda NTT sendiri bukan karena dipanggil oleh kepolisian,
tetapi karena ada komunikasi yang dijalin selama kasus ini bergulir.Kapolda NTT menambahkan bahwa
sejak kasus tersebut berjalan pihaknya sudah melakukan penyelidikan berkoordinasi dengan Bareskrim
Polri dan instansi terkait untuk memastikan ada terjadi pelanggaran atau kejahatan atau tidak. "Di sisi lain
kita juga masih menunggu dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan," pungkasnya.

4.Polemik WNI Eks ISIS dan Aturan Kehilangan Kewarganegaran8


Jakarta, CNN Indonesia -- Polemik ratusan WNI mantan anggota ISIS yang terlantar di Timur Tengah
sudah memasuki babak baru. Kini, Presiden Joko Widodo tak lagi mengakui mereka dengan menyebut ISIS
eks WNI. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga menyebut mereka yang bergabung dengan ISIS tak lagi
punya kewarganegaraan atau stateless. Bahkan pemerintah juga ingin menerbitkan keputusan berisi
nama-nama yang kehilangan status WNI akibat bergabung dengan ISIS. Nantinya, mereka akan dicekal dan
tak bisa masuk wilayah Indonesia.
"Pencabutan itu dilakukan oleh presiden harus melalui proses hukum, bukan pengadilan ya. Proses
hukum administrasi diteliti oleh menteri lalu ditetapkan oleh presiden," kata Menko Polhukam Mahfud
MD di Jakarta, Kamis (13/2). Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada, pemerintah Indonesia
harus berada dalam posisi yang pasif mengenai pencabutan dan pemberian status WNI. Tidak proaktif,
karena tak ada kalimat yang menyatakan secara gamblang bahwa pemerintah mencabut status WNI
seseorang. Dahulu, Kemenkumham pernah menyatakan itu saat polemik Imam Besar FPI Rizieq Shihab jadi
pembicaraan publik. Rizieq tinggal di Mekah sejak 2017 dan saat ini belum pulang ke Indonesia. "Tidak ada
yang namanya pencabutan kewarganegaraan, yang ada hanya kehilangan kewarganegaraan," kata
Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi Sam Fernando di Jakarta, Senin, 10 Juni 2019 lalu. Dengan demikian,
seseorang kehilangan status WNI bukan karena dicabut oleh pemerintah. Seseorang kehilangan status
WNI secara otomatis akibat melakukan sejumlah hal yang diatur UU Nomor 12 tahun 2006.
Syarat Kehilangan Status WNI. Dalam UU No. 12 tahun 2006, ada 9 hal yang membuat seseorang
kehilangan status WNI. Di antaranya, (1) memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri.
Kemudian, (2) tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain. Seseorang juga bisa kehilangan
status WNI jika (3) mengajukan permohonan kepada pemerintah Indonesia dan dikabulkan oleh Presiden.
Permohonan dikirim secara tertulis kepada Menteri Hukum dan HAM. "(WNI kehilangan
kewarganegaraannya jika yang bersangkutan) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu
dari Presiden," bunyi Pasal 23 butir d. Kemudian, seseorang kehilangan status WNI (5) jika secara sukarela
masuk dalam dinas negara asing dan mendapat jabatan tertentu. Juga kehilangan status WNI apabila (6)
menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut. WNI kehilangan
kewarganegaraannya (7) ketika turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing. Kehilangan status WNI juga bisa terjadi apabila (8) seseorang memiliki paspor atau
surat sejenis dari negara asing atau surat tanda kewarganegaraan dari negara lain. Terakhir, WNI otomatis
kehilangan status WNI jika (9) tinggal di luar NKRI selama 5 tahun berturut-turut bukan dalam rangka dinas
negara dan tidak memberitahu kepada kedutaan besar atau konsulat jenderal bahwa dirinya tetap ingin
menjadi WNI.
Soal kewarganegaraan juga diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2007. Dalam pasal
34 ayat 3 PP tersebut dinyatakan bahwa "Menteri menetapkan Keputusan Menteri tentang nama orang
yang kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia". Menteri juga mengumumkan nama orang yang

8
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200214113641-20-474581/polemik-wni-eks-isis-dan-aturan-kehilangan-
kewarganegaraan
Vol.3 No.1 Januari 2022
memperoleh kembali kewarganegaraan RI dalam berita negara. Semua ketentuan yang telah diuraikan di
atas tidak berlaku bagi anak-anak di bawah 18 tahun. Aturan tentang kewarganegaraan anak-anak diatur
dalam pasal dan ayat berbeda. Jika merujuk pada polemik ratusan WNI mantan simpatisan ISIS di Timur
Tengah, selama ini pemerintah belum pernah mengeluarkan keputusan berisi nama-nama orang yang
telah kehilangan status WNI. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan itu bakal dilakukan dalam waktu
dekat dan bukan berupa keputusan Menteri Hukum dan HAM, melainkan keputusan presiden.
Hak Mendapat Status WNI Kembali. Deklarasi Universal HAM PBB 1948 Pasal 15 Ayat 1 menyatakan
bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Lalu pada Ayat 2 dinyatakan bahwa seseorang
tak bisa dicabut kewarganegaraannya dengan sembarangan oleh siapa pun. "Tidak seorang pun dengan
semena-mena dapat dicabut kewarganegaraannya atau ditolak hanya untuk mengganti
kewarganegaraannya," bunyi Ayat 2 Pasal 15 Dekarasi Unversal HAM PBB 1948. Dalam konstitusi
Indonesia, yaitu UUD 1945, status kewarganegaraan termasuk salah satu hak asasi. Setiap orang berhak
mendapatkan status WNI. Termaktub dalam Pasal 28D ayat 4 "Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan." Amanat konstitusi itu lalu dituangkan ke dalam UU Nomor 12 tahun 2006 beserta
turunannya, yaitu PP Nomor 2 tahun 2007.
Syarat Mendapat Status WNI Kembali, Dalam Pasal 31 UU No. 12 tahun 2006 disebutkan bahwa
seseorang yang kehilangan status WNI dapat memperolehnya kembali. Syarat dan langkah yang harus
dipatuhi termuat dalam PP No. 2 tahun 2007 Pasal 43 sampai dengan Pasal 47. Syarat yang dimaksud
antara lain sehat jasmani dan rohani, mengakui Pancasila dan UUD 1945 serta tak pernah dijatuhi hukuman
yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih. Pemohon status WNI, jika berada di luar negeri,
mengajukan permohonan tertulis kepada kantor kedutaan besar atau konsulat jenderal. Permohonan
harus ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai memuat nama lengkap, alamat tempat
tinggal, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jenis kelamin, status perkawinan dan alasan kehilangan status
WNI. Berkas-berkas yang harus dikirim beserta permohonan antara lain, fotokopi akta kelahiran atau surat
lain memuat bukti kelahiran yang sah. Kemudian, fotokopi paspor Republik Indonesia, surat yang bersifat
paspor atau surat lain yang membuktikan pemohon pernah menjadi WNI secara sah. Lalu, pasfoto terbaru,
daftar riwayat hidup dan pernyataan tertulis tentang janji setia.
Berikut sumpah yang harus ditandatangani pemohon. "Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya
bersumpah melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui tunduk, dan setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 dan akan membelanya dengan
sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai warga
negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas." Kemudian, pemohon status WNI juga harus mengucapkan janji
setia yang memuat hal berikut. "Saya berjanji melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing,
mengakui tunduk dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 dan akan
membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara
kepada saya sebagai warga negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas." Pemohon status WNI, jika berada
di luar negeri, mengajukan permohonan tertulis dan semua lampiran ke kantor kedutaan besar atau
konsulat jenderal. Nantinya, permohonan beserta lampiran berkas dikirim ke Menkumham dan akan
diproses maksimal selama 14 hari. Jika belum lengkap, berkas akan dikembalikan. Apabila sudah lengkap
dan memenuhi syarat, menkumham lalu menetapkan keputusan berisi nama orang yang memperoleh
kembali status WNI. Keputusan menkumham harus diterbitkan maksimal 3 bulan sejak permohonan
diajukan.
Dalam PP No. 2 tahun 2007, tidak ada pasal dan ayat yang menjelaskan tentang penolakan
pemerintah atas permohonan pengajuan kembali status WNI. Sementara dalam UU No. 12 tahun 2006,
pada Pasal 13, Presiden bisa mengabulkan dan bisa menolak permohonan. "Penolakan permohonan
pewarganegaraan sebagaimana dimaksud harus disertai alasan dan diberitahukan oleh Menteri kepada
yang bersangkutan paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima menteri," bunyi
Pasal 13 Ayat (4) UU No. 12 tahun 2006. Sejauh ini, pemerintah sudah mengatakan bakal mengeluarkan
keppres berisi nama-nama WNI mantan anggota ISIS yang kehilangan status kewarganegaraan. Namun,
Vol.3 No.1 Januari 2022
pemerintah belum bicara soal sikap yang akan diambil andai WNI mantan anggota ISIS mengajukan
kembali status kewarganegaraan setelah Keppres diterbitkan.9

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan, atau PKN, diarahkan untuk menanamkan
rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini. Pendidikan ini menjadi patokan
dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga negara, demi kejayaan dan kemuliaan
bangsa. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan
kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam
diri para generasi muda penerus bangsa. Pendidikan ini tentunya harus dipadukan dengan penguasaan
ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi masa depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih
dalam pembangunan bangsa.
Melalui pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran penuh
akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaran ini, mereka akan memberikan kontribusi yang berarti
dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam
masyarakat Indonesia, dengan cara-cara yang damai dan cerdas. Mencetak generasi muda yang
bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air adalah tujan berikutnya. Rasa tanggung jawab
ini akan tercermin dalam partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang
bertanggung jawab akan menyaring pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak
hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa. Akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan
diharapkan mampu menumbuhkan sikap setia kepada tanah air dan bersedia dengan tulus iklhas untuk
menyumbangkan setiap potensinya demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas
atau harta dari pihak-pihak lain.

REFERENSI
Eva Nur Hidayah. Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Memperkukuh Nasionalisme untuk
Kemajuan Indonesia. Jurnal Pengembangan Wawasan Pendidikan WASPADA vol.9 no.2 (2021).
Putri HR., Metiadini A., Rahmat HK., Ukhsan A. Urgensi Pendidikan Bela Negara Guna Membangun Sikap
Nasionalisme Pada Generasi Millenial Di Indonesia.Jurnal ilmu-ilmu sosial dan keislaman AL-
MUADDIB. Vol.2 No.2 (2020)
Aulia Rosa Nasution. Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa
Indonesia Melalui Demokrasi, Ham Dan Masyarakat Madani. Jurnal pendidikan ilmu-ilmu sosial
JUPIIS vol.8 no.2 (2016)
Tjipto subadi. Metode Penelitian Kualitatif. Muhammadiyah university press. Surakarta Edisi 1 2006.
https://www.sman1ampekangkek.sch.id/blog/pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan-bagi-generasi-
muda-indonesia/

9
CNN Indonesia 2020 artikel CNN Indonesia "Polemik WNI Eks ISIS dan Aturan Kehilangan Kewarganegaraan"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200214113641-20-47458

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai