Anda di halaman 1dari 9

(Kukis Biji Durian Mocaf Brokoli) SEBAGAI SARANA

PEMAKSIMALAN PEMANFAATAN BUAH MANGROVE DI


KABUPATEN REMBANG DENGAN NILAI GIZI TINGGI

PROPOSAL BUSINESS IDEA COMPETITION


YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PERDAGANGAN DAN
KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN
REMBANG

Oleh :
1. Al Fath Rahmani
2. Helena Natasha Gunawan
3. Farellino Jovanda Putra

PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 REMBANG
2024
LEMBAR PENGESAHAN

STIKYO (Stik Brayo) SEBAGAI SARANA PEMAKSIMALAN


PEMANFAATAN BUAH MANGROVE di KABUPATEN REMBANG
DENGAN NILAI GIZI TINGGI

Penulis

Al Fath Rahmani
Helena Natasha Gunawan
Farellino Jovanda Putra

Telah disetujui oleh pembimbing dan diketahui oleh


Kepala SMA Negeri 1 Rembang

Rembang,

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala SMA Negeri 1 Rembang Pembimbing

Endang Sri Lestari, S.Pd. Puspita Septim W. ,M.Pd.


NIP 19730511 199702 2 001 NIP 19930916 202221 2010
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa yang tertulis dalam laporan


karya proposal business idea ini benar karya sendiri, bukan jiplakan dari
karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam laporan karya ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini
penulis siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Rembang, 20 September 2023


Ketua,

Al Fath Rahmani
NIS. 2023015134

Anggota,

Helena Natasha Gunawan


NIS. 2023015150

Anggota,

Farellino Jovanda Putra


NIS. 2023015318
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal dengan judul “STIKYO (Stik Brayo) SEBAGAI SARANA
PEMAKSIMALAN PEMANFAATAN BUAH MANGROVE di
KABUPATEN REMBANG DENGAN NILAI GIZI TINGGI”
Karya ini diharapkan mampu memotivasi para remaja agar dapat
menuangkan karyanya dalam hal yang positif agar terhindar dari hal-hal
negatif yang merugikan orang lain. Terima kasih kepada kepala sekolah
SMA N 1 Rembang, atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan penulisan ini.
Penulisan ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Endang Sri Lestari, S.Pd. sebagai Kepala SMA Negeri 1 Rembang.
2. Ibu Puspita Septim Wulandari, M.Pd. sebagai pembimbing dalam
penulisan ini.
3. Bapak, Ibu dan Saudara-saudara penulis yang selalu memberi motivasi
dan semangat.
4. Teman-teman yang membantu terselesaikannya penulisan ini yang tidak
mungkin kamu sebutkan satu persatu.
Karya Ilmiah Remaja ini sangat jauh dari kesempurnaan,
dikarenakan keterbatasan, kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan
yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan penulis di masa mendatang

Rembang, 20 September 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Durian berasal dari Asia Tenggara dan ditanam secara komersial.
Buah ini dikenal karena aromanya yang kuat dan unik serta daging
arilnya yang manis seperti puding, yang membuatnya mendapat gelar
“Raja Buah”. Daging aril mengandung sejumlah senyawa bioaktif
berbeda yang banyak di antaranya bermanfaat bagi kesehatan manusia
(Ketsa, et al., 2020). Indonesia merupakan salah satu negara penghasil
durian terbesar di dunia selain Thailand dan Malaysia. Produksi buah
durian Indonesia mencapai 1,5 juta ton per tahun dan sebagian besar
dikonsumsi di dalam negeri (Erianto., 2023).
Habitat asli dari pohon durian adalah wilayah beriklim tropis, salah
satunya kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pohon ini dapat
tumbuh secara maksimal ketika berada di dataran rendah sampai
wilayah dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Secara
umum pohon ini menyukai daerah yang agak lembab dan tidak terlalu
panas.
Kabupaten Rembang sebagai salah satu daerah yang berdekatan
dengan laut menjadikan wilayahnya memiliki berbagai macam kekayaan
alam yang melimpah salah satunya di bidang Perkebunan. Diantara
komoditi Perkebunan yang terkenal di Kabupaten Rembang yaitu durian
(Prakoso., 2020).
Konsumsi durian di Rembang cukup tinggi, hal ini menghasilkan
limbah durian yang besar. Selama ini, bagian buah durian yang lebih
umum dikonsumsi adalah bagian salut buah atau dagingnya. Umumnya
kulit dan biji menjadi limbah yang hanya sebagian kecil dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, malahan sebagian besar dibuang begitu saja.
Sebagian kecil masyarakat mengkonsumsi bijinya dengan cara dibakar,
dikukus atau direbus. Padahal jika diolah lebih lanjut biji durian dapat
bermanfaat lebih sebagai bahan baku berbagai olahan makanan yang
tentunya akan memberikan nilai tambah. Oleh karena itu, peneliti
memanfaatkan limbah biji durian untuk dijadikan tepung agar dapat
diolah menjadi makanan yang dapat dikonsumsi banyak orang serta
bergizi tinggi.
Tepung biji durian mengandung karbohidrat sebesar 76,73
% dan protein sebesar 10,41%. Tepung biji durian memiliki
kandungan protein yang tidak kalah jika dibandingkan dengan
tepung lainnya, seperti tepung terigu (8,9%), tepung beras (7%),
tepung biji nangka (12,19%) dan tepung jagung (9,2%) (Hutapea
dalam Nathanael., 2016). Kandungan karbohidrat dan protein yang
tinggi ini diharapkan dapat menghasilkan olahan tepung durian yang
memiliki gizi tinggi. Menurut Verawati, dkk., 2019 selain memiliki
kandungan gizi yang tinggi, biji durian tidak mengandung gluten.
Untuk menambah nilai gizi pada tepung durian, peneliti
mencampurkan mocaf. Mocaf adalah produk tepung dari singkong yang
termodifikasi. Mocaf memiliki kandungan protein yang lebih rendah
daripada tepung terigu yang berbahan dasar gandum, sedangkan untuk
kandungan karbohidratnya lebih tinggi dari tepung terigu serta memiliki
gelasi yang lebih rendah dari tepung terigu (Amanda., 2021).
Selain itu, Guillain et al. (2013) menyebutkan beberapa survei
melaporkan konsumsi sayur pada anak-anak kurang dari rekomendasi
yang dianjurkan terutama pada sayur. Kebiasaan makan yang salah pada
masa anakanak dapat berlanjut dan menjadi bibit masalah kesehatan
yang serius di usia dewasa. Oleh karena itu, peneliti ingin menambahkan
brokoli dalam adonan tepung biji durian.
Brokoli (Brassica olaracea L.var italica) merupakan salah satu famili
dari Brassicaceae yang mengandung fitokimia yang baik seperti
glukosinolat, senyawa fenolik, serat dan senyawa antioksidan seperti
vitamin C dan E serta mineral (Ca, Mg, Se,dan K) (Moreno dalam
Hariadi., 2017). Manfaat brokoli cukup banyak diantaranya adalah
untuk kesehatan mata, saraf dan mengurangi tekanan darah, kandungan
kalsium dan vitamin K yang tinggi membuat brokoli baik untuk
kesehatan tulang (Sihombing, 2020). Sayuran dan buah alami, seperti
brokoli tidak mengandung gluten.
Dari uraian diatas juga dapat diambil kesimpulan bahwa biji durian,
mocaf, dan brokoli tidak mengandung gluten. Gluten adalah jenis
protein yang ditemukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam. Gluten
biasanya memberikan tekstur kenyal dan elastis dalam adonan. Bagi
sebagian orang, gluten tidak memiliki efek negative bagi kesehatan.
Namun bagi mereka yang menderita penyakit celiac atau intoleransi
gluten, mengonsumsi gluten dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan. Pada penderita celiac, system kekebalan tubuh bereaksi
negative terhadap gluten dan menyerang lapisan usus kecil,
menyebabkan kerusakan pada lapisan usus dan mengganggu penyerapan
nutrisi.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengolah limbah biji durian, mocaf,
dan brokoli menjadi suatu produk olahan yang memiliki nilai gizi dan
jual yang tinggi. Sehingga peneliti memilih mengolah ketiga bahan
tersebut menjadi kukis yang banyak diminati oleh masyarakat. Hasil
pengolahan makanan ringan berbahan biji durian, mocaf, dan brokoli
yang kaya gizi diberi nama

B. Tujuan Bisnis
Adapun tujuan dari bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendorong pemanfaatan limbah biji buah durian di
Kabupaten Rembang
2. Untuk mengembangkan ide pengolahan produk dari limbah yang
banyak ditemui di Kabupaten Rembang yaitu limbah biji durian
3. Untuk memberikan alternatif yang lebih sehat dalam bahan subtitusi
tepung terigu sebagai bahan baku dari pembuatan kukis
C. Manfaat Bisnis
1. Manfaat Teoritis
Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan manfaat tepung
biji durian yang bebas gluten sehingga aman bagi anak autism
2. Manfaat Praktis
Manfaat program ini diharapkan berguna untuk menuangkan
kreatifitas dari penulis. Serta memberitahukan kepada masyarakat
adanya inovasi baru mengenai pemanfaatan limbah biji durian
sebagai kukis bebas gluten di Kabupaten Rembang
D. Sasaran Bisnis
Kukis dari biji buah durian ini dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kukis ini pun
aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang menderita autisme karena
tepung biji durian ini bebas gluten sehingga tidak menimbulkan efek
samping jika dikonsumsi oleh anak penderita autism
E. Kelebihan Bisnis
1. Konsep Produk yang Unik
Hadir dalam konsep produk yang unik. STIKYO dibuat
berdasarkan dibutuhkannya inovasi pemanfaatan limbah biji buah
durian di Kabupaten Rembang menggunakan produk yang disukai
oleh semua kalangan, yaitu kukis. Kandungan brayo ini juga
lengkap dengan kandungan utama meliputi protein, zat besi,
karbohidrat, antioksidan, dan kalsium. Maka, secara tidak langsung
para remaja dan orang dewasa mengkonsumsi makanan bergizi
dengan cara yang menyenangkan.
2. Segmentasi Pasar yang Luas
STIKYO (Stik Brayo) pada dasarnya menargetkan segmentasi
pasar secara umum pada semua kalangan umur bahkan orang orang
yang mengidap autisme, segmentasi ini dirasa cukup luas karena
anak anak, remaja, dan orang dewasa memiliki minat yang tinggi
terhadap rasa manis dari kukis ini
3. Produk Awet dan Tahan Lama
Proses pengolahan dan pengemasan dalam pembuatan produk ini,
bisa membuat produk ini awet dan tahan lama.
4. Produk Lebih Sehat
STIKYO lebih sehat bila dibandingkan kukis yang biasanya dijual
di pasaran serta tidak mengandung gluten sehingga aman
dikonsumsi orang-orang yang mengidap autisme.

Anda mungkin juga menyukai