Anda di halaman 1dari 2

INSTRUMEN PEMETAAN 01 NON-RITUAL BENDA*

Nama : DUTA ARGESTA


NIM. : 2232018
HP. : 085268801597
Tempat Asal : DESA SARANG MANDI
Matakuliah : SEJARAH PERADABAN ISLAM
Dosen : Adnan M.S
No Benda Deskripsi Asal Usul Deskripsi fisik (peta/foto) Lokasi Status Respon Masyarakat

1 2 3 4 5 6 7

1 Makam D.W Ia adalah seorang mayor Infantri untuk bentuk makam secara jln. Batin tikal Peninggalan sejarah dan "Kita sudah biasa tinggal disini,
BECKING yang diangkat oleh fisik memiliki tinggi 2 Meter , terletak di masih ada sampai selama ini kami hidup tenang
pemerintahan kolonial Belanda hal ini dikarenakan mayor belakang rumah sekarang serta sebagai nyaman dan damai kami tidak
sebagai pemimpin pertempuran Becking yang meninggal warga cagar budaya yang pernah mengalami hal-hal
melawan Depati Amir. dengan posisi berdiri , akan dipelihara masyarakat mistis yang mengganggu
Pertempuran itu berlangsung 4 tetapi ia tetap dimakamkan setempat. kami"ujarnya saat ditemui di
tahun lamanya sejak tahun 1848 dengan posisi berbaring kediaman rumahnya.
sampai tahun 1851. kemudian hanya saja sebagai simbol
DW Becking meninggal 1 tahun yang memberitahukan bahwa
setelah Depati Amir di memang benar mayor
berangkatkan ke pembuangan di backing meninggal dalam
wilayah Kupang.DW Becking keadaan berdiri.
dimakamkan sejak tahun 1851
dan terus berdiri hingga saat ini.

2 Meriam Kudok merupakan meriam peninggalan saat ini masih tersisa satu jln. Ahmad yani sebagai benda cagar untuk masyarakat yang lebih
Belanda yang sengaja diletakkan buah meriam yang terletak di sungai selan atas budaya peninggalan tua mereka lebih mengenal
di depan rumah dinas kantor depan rumah dinas kantor tepatnya di kantor sejarah yang dipelihara meriam Kudok tersebut
camat , terdapat dua buah camat Sungai Selan camat. oleh masyarakat setempat dibandingkan anak - anak yang
meriam yang diletakkan secara dan masih ada hingga
berdampingan masyarakat sekarang lebih muda sekarang.
wilayah setempat lebih
mengenalnya dengan nama
meriam kudok.

3 Sumur Tua sumur yang sudah ada sejak kondisi sumur itu pada saat Berada dibelakang cagar budaya yang masih masyarakat sudah banyak yang
zaman penjajahan Belanda yang ini ditutup dengan penutup kantor Polsek ada hingga saat ini. tidak mengetahui sumur tua ini
digunakan untuk sebagai besi dan di sekitarnya sudah kec.sungai selan karena disekitar nya sudah
sumber mata air pada zaman banyak ditumbuhi ilalang dan banyak ditumbuhi ilalang dan
dahulu. semak-semak. umurnya yang sudah tua.

5**

PETUNJUK PENGISIAN TABEL:


*Instrumen ini digunakan untuk objek berupa MAKAM TUA (KERAMAT), KITAB LAMA (NASKAH KUNO), SENJATA LAMA, ALAT KESENIAN, dan HUTAN LARANGAN.
** nomor bisa terus ditambah sesuai jumlah objek/benda yang dideskripsikan.
1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut nama objek/benda yang akan dideskripsikan dikolom-kolom berikutnya.
2. Kolom 2 menuliskan nama objek/benda yang akan dideskripsikan.
3. Kolom 3 menuliskan asal usul objek/benda dan juga menulis sumbernya (tokoh/orang atau buku).
4. Kolom 4 menuliskan bentuk fisik objek/benda sekigus mendokumentasikannya (foto).
5. Kolom 5 menuliskan alamat lengkap dimana objek/benda tersebut berada saat observasi dilakukan.
6. Kolom 6 menuliskan status objek/benda, apakah sebagai benda cagar budaya yang dipelihara pemerintah atau oleh masyarakat
7. Kolom 7 menuliskan respon masyarakat setempat dan sekitarnya terhadap keberadaan objek/benda tersebut. Apakah masih diketahui atau tidak diketahui lagi.

Anda mungkin juga menyukai