Anda di halaman 1dari 4

PERSEPSI

Pengertian persepsi
Persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception yang dapat diartikan sebagai
penglihatan, tanggapan, dan daya memahami atau menanggapi. Secara umum, pengertian
persepsi adalah proses penginderaan yang dilakukan oleh manusia dengan melakukan
tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman tentang lingkungan sekitarnya.
Pendapat lain mengatakan arti persepsi adalah suatu proses interpretasi yang dimulai
melalui penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima individu melalui alat reseptor
(indera) yang kemudian diorganisir sedemikian rupa sehingga individu menyadari dan
memahami tentang hal-hal yang diindera.Sedangkan secara istilah, para psikolog berbeda-
beda dalam mendefinisikan pengertian persepsi, yaitu di antaranya:
 Sarlito Wiraman Sarwono berpendapat bahwa persepsi merupakan kemampuan untuk
membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya.
 Irwanto dkk mengemukakan bahwa persepsi ialah proses diterimanya rangsang
(objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu
disadari dan dimengerti.
 Jalaludin Rakhmat mengatakan persepsi merupakan pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan.
 Clifford T. Morgan mengatakan bahwa “Perception is the process of discriminating
among stimuli and interpreting their meaning”. Persepsi adalah proses bagai mana
membedakan rangsangan (stimulus) dan menginterpretasikan stimulus- stimulus yang
diterima.
Dilihat dari beberapa pengertian persepsi yang disebutkan tadi, dapat disimpulkan bahwa
persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa
pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek. Agar individu dapat menyadari
dan mengadakan persepsi. Maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a) adanya obyek atau stimulus yang dipersepsikan,
b) adanya alat indera/ reseptor,
c) adanya perhatian.
Faktor yang mempengaruhi persepsi
Secara umum, persepsi manusia dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam hal ini merupakan berbagai faktor dari dalam diri sendiri yang
dapatmempengaruhi persepsi individu, diantaranya;
a. Fisiologis, yaitu proses masuknya informasi melalui alat indera manusia yang
dapat mempengaruhi dan melengkapi upaya untuk memberikan arti terhadap
suatu objek atau lingkungan sekitarnya.
b. Minat, yaitu kecenderungan individu untuk tertarik dan memperhatikan tipe
tertentu dari stimulus.
c. Perhatian, yaitu pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek yang
datang dari dalam dan dari luar individu.
d. Kebutuhan, yaitu segala sesuatu yang diperlukan oleh individu untuk
mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kenyamanan dan kesejahteraan.
e. Suasana Hati, yaitu keadaan emosi individu yang dapat mempengaruhi
perasaannya pada saat tertentu sehingga dapat mempengaruhi individu tersebut
dalam menerima, mengingat, dan bereaksi terhadap suatu objek atau
lingkungannya.
f. Pengalaman dan Ingatan, pengalaman seseorang tergantung pada ingatannya
terhadap berbagai peristiwa dan kejadian di masa lalu untuk mengetahui suatu
rangsangan dalam pengertian luas.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam hal ini merupakan berbagai faktor dari luar diri seorang
individu yang dapat mempengaruhi persepsi individu tersebut, diantaranya;
a. Stimulus, yaitu semua hal (objek atau keadaan) yang diterima oleh alat indera
seorang individu dan dapat merangsang pikiran dan perasaan individu tersebut.
Umumnya, untuk membentuk suatu persepsi maka stimulus harus cukup kuat.
Ketepatan persepsi juga dipengaruhi oleh individu yang melakukan persepsi,
terutama bila objek yang menjadi stimulus merupakan suatu benda bukan
manusia.
b. Lingkungan/ Situasi. Dalam hal ini, obyek dan lingkungan atau situasi yang
melatar belakanginya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Sehingga lingkungan/ situasi yang melatarbelakangi suatu objek akan
mempengaruhi persepsi seseorang, terutama bila objek adalah manusia.
Jenis-Jenis Persepsi
Secara umum, persepsi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Mengacu pada
definisinya, adapun jenis-jenis persepsi adalah sebagai berikut:
a. Persepsi Visual, yaitu persepsi individu yang diperoleh dari indera penglihatannya
(mata). Dengan indera penglihatan, seseorang dapat mengenali suatu objek melalui
cahaya yang masuk ke mata dan kemudian menafsirkankannya.
b. Persepsi Auditori, yaitu persepsi individu yang diperoleh dari indera pendengarannya
(telinga). Dengan indera pendengaran, seseorang dapat mengenali suatu objek dari
suaranya.
c. Persepsi Perabaan, yaitu persepsi individu yang didapatkan melalui indera peraba (kulit).
Dalam hal ini, seseorang dapat mengenali suatu objek dengan meraba atau
menyentuhnya.
d. Persepsi Penciuman, yaitu persepsi individu yang diperoleh dari indera penciuman
(hidung). Dengan indera penciuman, seseorang dapat mengenali suatu objek atau
keadaan dengan merasakan bau.
e. Persepsi Pengecapan, yaitu persepsi yang didapatkan individu dari indera pengecap
(lidah). Dengan indera pengecap, seseorang dapat mengenali suatu objek dengan
merasakannya di lidah, misalnya makanan atau minuman.
Contoh Persepsi
 Rendah Diri – Seorang individu dapat merasa rendah diri ketika melihat atau mendengar
suatu pesan atau objek tertentu yang membuatnya tidak berdaya. Hal tersebut akan
menjadi sebuah persepsi dalam pikirannya sehingga membuatnya merasa tidak nyaman.
 Perasaan Bangga – Dalam ilmu psikologi komunikasi disebutkan bahwa rasa bangga
yang dialami seseorang merupakan contoh persepsi. Seseorang bisa mendapatkan
persepsi dalam bentuk rasa bangga ketika mendengar pernyataan orang lain yang
mengakui karya atau prestasinya.
 Ketakutan – Rasa ketakutan merupakan salah satu contoh dari bentuk suatu persepsi.
Dapat diambil contoh seandainya seseorang melihat senapan api yang diarahkan kepada
dirinya.
Daftar Pustaka

Irwanto, d. (1989). Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia.

Morgan, C. T. (1961). Introdution to Psycology. New York. NY: Graw Hill Book, Company, Inc.

Rakhmat, J. (2002). Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi`.

Wirawan, S. S. (1982). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai