Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

HERPES ZOSTER OFTALMIKUS

Disusun Oleh : Hesti Dwi Ningrum Tito


Pembimbing : dr. Intan Dwi Rahayu, Sp.M
Kepaniteraan Klinik
Ilmu Penyakit Mata
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled
2022
NERVUS TRIGEMINUS
DEFINISI

Nervus Trigeminus merupakan nervus


cranial terbesar, sensorik pada leher&
kepala serta merupakan nervus
motorik pada otot-otot pengunyahan

Voughan D, Tailor A. Penyakit Virus : Ophtalmologi Umum. Edisi 19. 2019.


ANATOMI NERVUS TRIGEMINUS

Voughan D, Tailor A. Penyakit Virus : Ophtalmologi Umum. Edisi 19. 2019.


Definisi & Etiologi Infeksi yang disebabkan varicella zooster virus,
rantai ganda DNA,
Family : virus herpes golongan
neuropatik/neurodermatotropik
Herpes zoster oftalmikus adalah
infeksi virus herpes zoster yang Genus : Varicellovirus
menyerang bagian ganglion gasseri
yang menerima serabut saraf dari Spesies : Human herpesvirus 3
cabang oftalmikus saraf trigeminus
(N.V)

Merupakan reaktivasi dari Varisela


Zoster Virus (VZV) pada nervus
trigeminus (N.V) dan cabang 1
paling umum terlibat

American Academy of Ophtalmology. External Cornea and Disease. Section 8. 2019-2020.


FAKTOR PREDISPOSISI
• Faktor predisposisi timbulnya herpes
zoster oftalmikus ini terbagi dua
yaitu:

1. Penurunan Imunitas 2. Faktor Reaktivasi


Usia tua Trauma lokal
HIV Sinar UV
Kanker dengan kemoterapi Udara dingin
Penggunaan steroid lama. Penyakit sistemik
Stress
Emosi
Patofisiologi
Patogenesis
Varicella Zooster Virus
menyebabkan infeksi primer →
menular → kontak langsung dg lesi
kulit/melalui droplet udara →
respiratori bag.atas → replikasi di
nasofaring → infiltrasi di RES →
aliran darah (viremia)/sistemik →
Varicella → VZV melewati lesi pada
permukaan kulit dan mukosa →
saraf ending sensoris yang
berdekatan&pindah secara
sentripetal ke atas serabut sensoris
pada dorsal spinal ganglion → Virus
laten
• MANIFESTASI KLINIK

• Gejala prodromal 1-4 hari seperti :


Rasa gatal, Nyeri lateral sampai
mengenai mata, Gejala-gejala
terbakar,Demam, Malaise, Sakit kepala
• Lesi kulit :
• Kelopak mata
Papul → Pustula → Vesikel →
Krusta → mengering → jaringan Edema palpebra dan inflamasi
parut (erupsi herpetik unilateral) Ptosis
• Hutchinson sign Lesi vesikuler di kelopak mata mirip lesi
kulit di tempat lain
• Lakrimasi
• Konjungtiva
• Penurunan visus Kemerahan unilateral
Injeksi konjungtiva&edema, kadang
disertai petechie
• Sklera
Skleritis/episkleritis nodul atau
difus yang menetap beberapa
bulan
ulkus kornea dg
• Kornea fluorescein
Keratitis didapatkan lesi
dendritic
kecil&halus
(pseudodendritik)

• Traktus Uvea
Uveitis
• Retina
Retinitis
Defek epitel&infeksi sekunder VZV
Pemeriksaan Penunjang
• Mikroskopis
Tzank Test : Kerokan pada lesi yang diwarnai
dengan pewarnaan Giemsa Sel Dantia
berinti banyak
• Immunofloresensi direk
• PCR ( Polymerase Chain Reaction ) 
isolasi dan identifikasi virus
Diferensial Diagnosis
• Yang penampakan luar sama
• Herpes simpleks

• Luka bakar

• Yang penyebaran nyeri mirip


• Bells Palsy
Penatalaksanaan
• Antiviral
• Acyclovir 5 x 800mg selama 7 hari po
• Vancyclovir 3 x 1000mg selama 7 hari po
• Rawat inap : berikan Acyclovir IV 5-10 mg/kgBB/8 jam selama 8-10 hari
• Kompres hangat dan salep antibiotik
• Pemberian terapi lokal untuk keratitis, iridosiklitis, dan skleritis dapat digunakan
u/steroid topikal dan siklopegik
• Infeksi sekunder berikan antibiotik tetes atau salep (gentamisin,ampisilin)
• Steroid : prednisone 20-60 mg/hari dalam dosis terbagi 2-4 selama 2-3 minggu
• Analgetik (asetaminofen, asam mefenamat)
• Artificial tears
• Keratoplasti : sikatriks kornea yang luas
Komplikasi

• Myelitis
• Keratitis
• Iritis
• Skleritis
• Parese otot penggerak mata (Okular Palsy)
• Neuritis optik
• Post herpetic neuralgia
Edukasi

• Menjaga kebersihan agar lesi tetap bersih


• Jangan menggaruk pada bagian lesi
• Konsumsi makan-makanan yang bergizi
• Perbanyak istirahat
• Teratur minum obat
• Disarankan melakukan vaksinasi VZV terutama u/ pasien
usia 60tahun keatas
Prognosis

• Bergantung pada tindakan perawatan


• Segi vital : baik
• Segi visus : baik jika diobati dini sehingga tidak meluas ke-
organ refraksi
• Segi sanam : baik
• Segi kosmetikam : baik jika belum sampai pada kornea
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Ophtalmology. External cornea and disease. Section 8. 2019-2020

2. Voughan D, Tailor A. Penyakit virus : ophtalmologi umum. Edisi 19. 2019

3. Suwarji H. Infeksi viral dan strategi pengobatan anti viral pada penyakit mata. Diakses
darihttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08InfeksiViral087.pdf. Oktober 2012.

4. Moses S. Herpes zoster ophtalmicus. Diakses dari www.fpnotebook.com. January 13, 2020.

5. Gurwood AS. Herpes zoster ophthalmicus. Diakses dari www.optometry.co.uk. November 16, 2002.

6. Maria M Diaz. Herpes zoster ophthalmicus. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article. Desember 10, 2009.

7. Web MD. Herpes of the eye. Diakses dari http://www.medicinenet.com/herpeseye/. November 2009.

8. Shaikh S. Evaluation and management of herpes zoster. Diakses dari: www.aafp.org. November 1, 2002.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai