SKEMA PENELITIAN
PERUBAHAN STRUKTUR
MASYARAKAT ASLI DAN KAUM MIGRAN DI POSO
PASCA KONFLIK IDENTITAS TAHUN 1999-2004
Studi Segregasi Pemukiman di Wilayah Pesisir dan Pedalaman
Kabupaten Poso Sulawesi Tengah
TIM PENGUSUL
Dr. Muhammad Irfan Mufti, M.Si / 0010126809/ Ketua
Dr. Surahman, M.Si / 0011036613 / Anggota
Dr. Nanang Wijaya, S.Sos., M.Si / 0023037906 / Anggota
Wahyu Wiranto, S.Sos., M.A / Anggota
Hal
DAFTAR ISI 2
1. BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 5
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN 16
2
Proposal Penelitian Tahun 2023
1. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa Sebelum konflik terjadi di Poso tahun 1998, wilayah Kabupaten itu
dihuni oleh beragam etnik dan agama dan wilayah pedesaan didominasi oleh etnis
tertentu seperti, seperti daerah pedalaman mayoritas penduduknya beretnis pamona,
sebagian toraja, Sangir dan manado, mereka umumnya beragama agama Kristen,
sementara wilayah bagian pesisir, dominan dihuni oleh suku Bugis, Gorontalo dan
Jawa, mayoritas beragama Islam.
Simbol budaaya Poso, seperti sintuvu maroso, selama ini menjadi bagian
integral orang Poso. mengalami pergeseran makna signifikan, disebabkan oleh
pesatnya pekembangan masyarakat. sulit memberi dukungan tradisi bagi
perkembangan masyarakat. Skema wilayah hunian yang terkotak-kotak dalam dua
zona kelompok berbeda, mengakibatkan masyarakat terkonsentrasi pada sikap
berkelompok, mementingkan komunitasnya. Meskipun simbol sintuvu maroso
menjadi media persatuan, namun pengaruh kultur tersebut perlahan mengalami
pergeseran peran dalam masyarakat yang telah terkondisi oleh dua enclave.
Awalnya, Orang Poso memahami pluralisme sebagai keniscayaan,
mereka telah lama hidup dalam kondisi majemuk. Terdapat cukup banyak
etnik asli Poso, seperti Pamona, Lore, Ondae, Mori, dahulu mereka terdiri
dari beberapa kerajaan kecil, sehingga jumlah etnik hampir berbanding sama
dengan banyaknya kerajaan masa lampau. Etnik tersebut menjadi cikal bakal
penyatuan wilayah Poso menjadi kabupaten.
Suku-suku di Poso secara ekstrim terbagi atas dua bagian besar.
Pertama, disebut sebagai penduduk asli, seperti suku Pamona, Mori, Bungku,
Napu, Besoa, dan Bada. Kedua, dikategorikan sebagai kaum migran, seperti,
Bugis, Makassar, Jawa, Gorontalo, Minahasa, Toraja, Bali, Kaili. Berdasarkan
sejarah, penyebaran suku-suku di Poso cukup sangat segregatif, Agama Kristen
yang dianut To Pamona mayoritas di wilayah kecamatan Pamona dan
kecamatan Lage, To Napu di Kecamatan Lore Utara To Besoa di Kecamatan
Lore Tengah, To Bada di Kecamatan Lore Selatan, To Mori di Kecamatan
Lembo dan Mori Atas. Sementara Agama Islam yang dianut To Ampana di
1
Proposal Penelitian Tahun 2023
Kecamatan Ampana Kota dan Ampana Tete, To Bungku di Bungku, Tojo, Una-
una, walea, di Kecamatan Ampana Kepulauan.
Segregasi penduduk di atas, baik asli maupun kaum migran, membedah
wilayah Poso kedalam dua zona besar, wilayah pesisir Pantai Teluk Tomini,
dihuni suku asli beragama Islam. Wilayah Pedalaman mayoritas dihuni oleh
mereka yang beragama Kristen. Antrapolog Kruit mengklaim, bahwa suku asli
Poso yang menjadi bagian dari sub-sub etnis di atas adalah orang Toraja, namun
Salombe menggugatnya dengan mentakan, (1972 : 175) :
“Penduduk yang masuk dalam kategori Toraja, adalah mereka yang
bermukim di jazirah utara provinsi Sulawesi Selatan. Wilayahnya
mencakup kabupaten Enrekang, Suppiran di kabupaten Pinrang,
Mamasa di kabupaten Polewali-Mamasa, Galumpang Makki di
kabupaten Mamuju, dan Pantilang Rongkong di Kabupaten Luwu”.
Orang Pamona, salah satu suku asli Poso , juga menamakan diri sebagai
orang Poso walau terdapat persamaan agama, namun mereka memiliki latar
belakang budaya berbeda dengan orang Toraja, “hanya mereka yang mendiami
wilayah Sulawesi Selatan bagian utara yang secara pasti menyebut dirinya
sebagai orang Toraja” (Ridhwan, 2019 : 102)
Suku Toraja yang dianggap oleh Albert Kruit sebagai etnis asli Sulawesi
Tengah, sepertinya terpola oleh latar belakang agama Kristen. Terdapat pula suku
asli masyarakat Sulawesi Tengah yang mendiami wilayah lembah Palu dan
sekitarnya, sampai pada daerah perbatasan Parigi – Poso dan Palu-Pasangkayu.
Mereka dikenal dengan nama Etnis Kaili seperti juga etnis lain di propinsi ini
komunitas ini terdiri dari beberapa sub etnis, seperti, Kaili Ledo, Kaili Tara,
Kaili Unde, Kaili Da’a. Komunitas ini sebagian besar menganut ajaran agama
Islam, sementara sub etnis yang banyak berdiam diri di lereng-lereng
pegunungan di lembah Palu yang dikenal dengan Kaili Da’a mayoritas
beragama Kristen. Komunitas disebut terkahir ini, walau memiliki kesamaan
agama dengan Suku Toraja, mereka secara kultural memiliki perbedaan
signifikan., sehingga Orang Da’a tidak bersedia disebut sebagai orang Toraja,
sebab baik wilayah hunian maupun symbol budaya masing-masing memiliki
karakter berbeda.
2
Proposal Penelitian Tahun 2023
Halnya dengan orang Pamona, salah satu suku yang mendiami wilayah
Poso ini, juga menamakan diri sebagai orang Poso walau terdapat persamaan
agama, namun, memiliki latar belakang budaya dan tradisi berbeda dengan
orang Toraja, “hanya mereka yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan bagian
utara yang secara pasti menyebut dirinya sebagai orang Toraja” (Ridhwan,
2019 : 112).
Mengapa pola pemukiman di wilayah Poso masyarakatnya tersegregasi
cukup tajam, hal demikian tidak terlepas dari sejarah masa lalu kabupaten ini
kaitannya dengan sebaran agama. Islam disebarkan oleh para pendakwahnya
terpusat di jalur sepanjang pesisir pantai, sehingga sampai saat ini wilayah tersebut
tetap didominasi oleh penduduk beragama Islam. Sementara, Kristen disebarkan
oleh para misionarisnya terpusat pada wilayah pedalaman dan hingga saat ini zona
itu tetap disominasi oleh agama Kristen. Skema sebaran agama-agama demikian
menjadi model dan terwariskan secara turun temurun pada dua komunitas berbeda,
sampai saat ini skema demikian juga terlihat dalam pola mograsi yang berlangsung
di wilayah Kabupaten Poso.
Peristiwa konflik kekerasan yang berlangsung selama sekitar lima tahun,
dimulai dari 1999 sampai dengan 2004, eskalasinya sangat cepat menyebar sebab
terbantukan oleh pola segregasi hunian yang telah berlangsung sejak awal wilayah
ini eksis, sehingga sebaran isu yang menjadi pemicu kekerasan cukup mudah
dijalankan, ditambah lagi oleh pergeseran pola stratifikasi masyarakat asli dan
kaum migran disana yang mencolok, kondisi stratifikasi demikian memangterkait
dengan eksistensi dua komunitas berbeda, masyarakat asli dan kamu migran,
namun hal demikian menjadi pemicu skema kekerasan terjadi. Isu bahwa orang
Islam yang migran telah berhasil menggeser status orang asli beragama Kristen,
telah disebar agar konflik kekerasan cepat tereskalasi. Bagaimana pergeseran status
sosial ekonomi masyarakat Poso berlangsug Selama ini sehingga hal itu terjadi,
perlu menelusuri pola strattifikasi masala lalu masyarakat Poso.
Terdapat pola stratifikasi sosial yang biasa masyarakat Poso sebut
dengan wa-wangkabisenya-kabosenya-watua, wa-angkabisenya, adalah mereka
yang menduduki strata tinggi di strata warga, kelas ini juga memiliki berbagai
kelebihan karena dijadikan sebagai panutan. Sementara golongan menengah
3
Proposal Penelitian Tahun 2023
disebut dengan kabosenya dan komunitas paling bawah disebut dengan
watua.Pola stratifikasi demiian juga dimanfaatkan oleh kalangan penyebar agama
masa lalu.
Umumnya kaum migran, awal kedatangan mereka di wilayah Poso,
sebagian bekerja pada orang asli bergelar waangkabisenya dan kabosenya,
sebagaian lagi membuka usaha bertani, dan berjualan di kios, ekspansi kaum
migran tersebut berlangsung masif, peluang-peluang usaha terbaca oleh meeka,
sementara kaum kabosenya tetap bertahan sebagai petani dengan lahan cukup luas.
Interaksi jual beli antara kabosenya dan waangkabosenya berlangsung, kaum
migran berhasil mengkonsolidasi lahan dan menguasainya. Secara perlahan mereka
yang dulunya berstatus sebagai pemilik lahan luas, karena transaksi yang
berlangsung demikian sehingga sebagain kelas masyarakat tersebut terdegradasi
menjadi watua. Pergeseran pola stratifikasi demikian tidak hanya berlangsung
secara homogen pada satu agama tertentu, namun pergeseran demkian berlangsung
oleh pelaku dalam komunitas agama migran di Poso. Artinya, migran Muslim
mengkonsolidasi lahan, demikian pula dengan migran Kristen dan dan suku
pendatang lain, namun dalam persitiwa kekerasandi Poso berupaya mengangkat
dua isu yang disebar, agama guna memudahkan eskalasi kekerasan menyebar.
Penelitian ini untuk menelusuri peristiwa kondisi masyarakat Poso terkait
dengan segregasi pemukiman pasca peristiwa kekerasan 1999-204 sehingga akan
diperoleh gambaran tentang skema migrasi apakah memakai pola sebagaimana
selama ini dipakai atau terjadi perubahan signifikan, penelitian ini juga untuk
menelusuri posisi dan peran kelembagaan (lembaga dan ketokohan) adat, apakah
institusi tersebut telah menjadi bagian dari masyarakat desa dan eksistensinya
mengakomodir semangat heterogeitas dan sensitif konflik dan penelitian ini juga
akan fokus pada kondisi ekonomi masyarakat beda agama, dengan pertimbangan
bahwa memahami situasi ekonomi antara berbagai komunitas yang ada, sehingga
dapat menelusuri peristiwa ke depan masyarakat Poso dan berbagai langkah
antisipatif mencegah konflik dapat terulang.
4
Proposal Penelitian Tahun 2023
1. Bagaimana pola sebaran penduduk yang berlangsung di wilayah pesisir
dan pedalaman Poso pasca konflik identitas tahun 1999-2004
5
Proposal Penelitian Tahun 2023
2. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konflik
Perspektif eskalasi konflik terdapat beberapa tingkatan seperti yang
disebutkan oleh Putra dan Fil, (2021 : 56) bahwa;
“konflik terdiri dari lima tingkatan, yaitu (1) perdamaian yang mapan,
sebuah situasi ideal dimana konflik tak terjadi; (2) perdamaian dingin/stabil,
meskipun situasi dalam kondisi damai tetapi diantara kelompok-kelompok
masyarakat saling mencurigai; (3) perdamaian tak stabil, kecurigaan anatar
kelompok masyarakat telah tampak kepermukaan; (5) perang, dalam tahap
ini telah terjadi konflik antara kelompok yang bertikai”
Konflik yang berkembang dalam masyarakat merupakan peristiwa dinamis,
ketika terjadi kekuatan tarik menarik, diantara kedua kelompok yang berkonflik,
akan muncul gesekan sosial kedalam masing-masing komunitas yang berhadapan.
Relasi diantara dua komunitas yang berbeda tidak akan sampai pada
kekerasan jika peran negara dimaksimalkan, elit-elit negara memiliki potensi
menciptakan konflik diantara relasi etnis-agama yang berbeda, saat mereka
melihat manfaat yang dapat dipetik dari konflik tersbut. Sebab bagaimanapun, elit
sosial memiliki sumber daya yang kuat, mereka mampu mengatur proses relasi
antar komunitas yang berbeda.
2.2 Sumber Daya Sosial
Sumber daya sosial bukanlah istilah yang popular dalam diskursus publik,
hal ini disebabkan munculnya terminology sumber daya ekonomi sangat dominan
istilah sumber daya hamper selalu berarti ekonomi atau manusia, dengan sebutan
human resources. Sumber daya sosilal hamper tidak terdengar atau jarang
dibicarakan, hal ini berdampak bukan saja pada pengetahuan public tentang
terminology tersebut, namun juga memiliki konsekuensi terhadap proses penataan
sumber daya sosial, sulitnya sumber daya sosial juga disebabkan oleh pengatahuan
akademis yang terkait dengan konsep tersebut sangat terbatas sehingga
menyebabkan potensi dan kekuatan pada tingkat lokal tidak berhasil
dipetakan.Konsep sumber daya sosial mulai dapat perhatian ketika banyak pihak
beranggapan bahwa kebudayaan merupakan salah satu penghambat pembangunan.
Pengakuan terhadap adanya faktor sosial budaya oleh Pieris (2004) dianggap
6
Proposal Penelitian Tahun 2023
sebagai pendekatan alternative guna menjelaskana proses sosial ekonomi dan
politik.
Kondisi dasar yang plural bagi terjadinya proses intraksi antar kelompok-
kelompok masyarakat yang mengalami keragaman pula. Karena itu, penatan
intraksi kelompok tidak jarang menghasilakan ketidak seimbangan, sebagai akibat
dari proses sosial politik yang juga lahir dari kepentingan sebagai akibat dari
terabaikannya potensi-potensi local masyarakat.
Sumber daya sosial yang berpotensi melahirkan konflik masyarakat, seperti
yang terjadi di Poso. Potensi sumber daya sosial dapat menjadi kekuatan besar yang
mampu mendukung proses integrase diantara sesame masyarakat. Meskipun
memiliki perbedaan sosial budaya, memahami hal tersebut kelompok-kelompok
sosial masyarakat berupaya maksimal untuk melakukan proses penguasan dan
kepemilikan komunal tadi menjadi kepemilikan kelompok , dari sini muncul
konflik kemudian menjadi permanen ketika elit masyarakat tidak berlaku bijak
dalam proses pengelolaan sumber daya sosial tersebut.
2.3 Migrasi
Pendapat Bairoch yang mengatakan bahwa “ masyarakat pertanian
tradisonal, tingkat urbanisasinya adalah antara 10 % dan 15 % (Bairoch, 1988 : 495)
Argumen ini memiliki kebenaran di beberapa daerah, sebab urbanisasi dikawasan
tersebut tetap rendah sementara produksi pertaniannya tinggi, sebagian besar
Negara kawasan ini sebagai pengeksport produk pertanian, analisis Bairoch
memungkinkan untuk membicarakan peran kota-kota utama, wilayah dimaksud
memiliki dominasi dan keutamaan untuk mengatur pola distribusi dan reproduksi
masyarakatnya.
Tidak adanya pengaturan kota kaitannya dengan urbanisasi di Indonesia, di
berbagai kota sehingga berbagai kota, terkhusus di Jawa involusi kota terjadi
hampir semua wilayah ini. Sangat padat penduduk namun tingkat urbanisasi
rendah.Sebagian penduduk pedesaan merantau ke Kota, kebanyakan Kota di luar
Jawa, akan tetapi ketersediaan lapangan kerja di daerah tujuan sangat terbatas,
akibat rendahnya pertumbuhan ekonomi di sana. Kaum urban memusatkan
perhatian pada sektor tradisonal padat karya,namun minim kesempatan kerja,
produktifitas rendah yang berimplikasi pada rendahnya pendapatan masyarakat.
7
Proposal Penelitian Tahun 2023
Pola urbanisasi berubah sejak 1970-an, secara keseluruhan Indonesia
merupakan salah satu kawasan tercepat laju pembangunannya di Dunia Ketiga dan
tercepat di asia Tenggara, salah satu penyebab adanya urbanisasi yang berlangsung
cepat . Terdapat empat Pola urbanisasi menurut (Setyono et al., 2017 : 107):
1. Urbanisasi lambat, pertumbuhan penduduk sebagaian besar diserap oleh
daerah pedesaan, seperti hanya yang terjadi di Indonesia
8
Proposal Penelitian Tahun 2023
Kaum migran (transmigrasi) diberi lahan dan berbagai fasilitas pertanian terutama
padi.
Perkembangan selanjutnya, kaum migran diberbagai tempat
memperlihatkan kemajuan signifikan, mereka mampu menyekolahkan anak-
anaknya sampai perguruan tinggi, Prestasi anak-anak mereka juga cukup menonjol.
Keberhasilannya dalam hal pendidikan memungkinkan kaum migran memasuki
area baru menjadi Pegawai Negeri Sipil, sementara disektor ekonomi, mereka
berhasil menambah luas lahan, semangat kerja dan pola-pola pertanian dan
perdagangan yang mereka kuasai menjadi faktor utama keberhasilan orang migran.
Lambannya masyarakat asli mengantisipasi perubahan yang terjadi semakin
meneguhkan masyarakat migran menguasai daerah tujuan itu.
Perkembangan selanjutnya, terjadi jarak ekonomi dan pendidikan cukup
menonjol antara masyarakat asli yang terpuruk ekonominya, meski awalnya
sebagai penguasa sumber-sumber produksi, seperti tanah pertanian. Kaum migran,
makin memperlihatkan eksistensinya menguasai berbagai sumberdaya. Terjadi
pergeseran penguasaan sumberdaya alam maupun sosial, dari masyarakat asli
betransformasi ke kaum migran. Perkembangan selanjutnya, menimbulkan
persoalan baru antar dua komunitas tersebut, kecemburuan bermetamorfosis
dibungkus oleh dimenasi kebencian, selanjutnya lahirlah kekerasan dengan dua titik
tumpu, distribusi dan identitas. Spiral kekerasan meluas karena terdistribusi dengan
baik memakai identitas sebagai perekat masing-masing Komunitas yang bertikai,
identitas orang asli sebagai “kami” dan kaum migran berstatus “mereka”.
9
Proposal Penelitian Tahun 2023
3. BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagai prosedur
penelitian, Bogdan dan Tailor mengemukakan “menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat
diamati” (Moleong, Lexy, 2001).
Peneliti mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks dari fenomena
dengan memahami dan menangkap makna yang berlangsung dibalik peristiwa
Selanjutnya penelitian memakai konsep deskripsi analitik, mempelajari masalah
masyarakat terkait tata cara yang berlaku serta situasi tertentu, kegiatan, sikap,
pandangan serta proses yang terjadi, sekaligus pengaruh dari fenomena.
3.2 Informan
Penelitian ini memakai dua jenis informan yaitu : (1). Informan kunci
(2). Informan biasa. Informan kunci diperoleh melalui pengamatan observasi
di lapangan, memegang prinsip relevansi, obyektifitas, kualitas dan validitas.
Informan kunci bersama peneliti menentukan informan biasa berdasar pada
kriteria yaitu :
1. Individu yang bermukim di desanya Poso > 25 tahun, terdiri dari kaum
migran dan masyarakat asli, tokoh komunitas agama dan etnis berbeda;
2. Tokoh agama dari komunitas berbeda
3. Tokoh adat dari komunitas berbeda
4. Mereka yang berprofesi sebagai pedagang dan petani selama kurun waktu
minimal 5 tahun
5. Pemerintah Daerah : Bupati atau representasi pemerintah sebagai penjelas
dari data tentang pola migrasi dan eksistensi masyarakat asli
10
Proposal Penelitian Tahun 2023
Poso menjadi fokus dengan pertimbangan merepresentasi komunitas muslim dan
kaum migran. Sementara daerah pedalaman Poso juga dipilih berdasar pada
mayoritas warganya beragama Kristen, untuk zonasi ini, penelitian akan
difokuskan di Desa Silanca dan Desa Sepe, salah satu pertimbangannya terkait
mayorotas penduduknya berstatus masyarakat asli dengan tingkat pertumbuhan
ekonmi warganya masih minim.
11
Proposal Penelitian Tahun 2023
- Receking data : melakukan cross cek data dari informan satu ke informan
lain
- Triangulasi Data : Dengan metode FGD (focus Group Discusions)
Penelitian kepustakaan : Upaya untuk menelusuri teori yang dipakai
sebagai dasar analisis, kemudian peneliti melakukan pengumpulan
berbagai referensi yang berkaitan dengan pola migrasi, segregasi dan
homogenitas pemukiman.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa karakteristik yang ditonjolkan:
Pertama. Peneliti bertindak sebagai key instrument, Kedua, penonjolan rincian
kontekstual, peneliti mengumpulkan dan mencatat data-data dengan rinci, yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diamati. Ketiga, menggunakan
perspektif emik, membandingkan pandangan informan, bagaimana ia
memandang dan menafsirkan masalah .
12
Proposal Penelitian Tahun 2023
4. BAB 4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Adapun yang menjadi fokus dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui perubahan struktur masyarakat asli dan kaum migran
di Poso pasca konflik identitas tahun 1999-2004. Berdasarkan fokus dan tujuan
penelitian tersebut, maka ditetapkan luaran dan target hasil penelitian ini sebagai
berikut:
13
Proposal Penelitian Tahun 2023
5. BAB 5. BIAYA DAN JADWAL
5.1 Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran biaya ditulis dengan terperinci dan jelas dengan format
sebagaimana pada Lampiran 3. Sedangkan ringkasan anggaran biaya disusun sesuai
dengan format Tabel 5.1 dengan komponen sebagai berikut.
Tabel 5.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan
14
Proposal Penelitian Tahun 2023
DAFTAR PUSTAKA
Bairoch, P. (1988). Cities and economic development: from the dawn of history to
the present. University of Chicago Press.
Moleong, Lexy, J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Pieris, J. (2004). Tragedi Maluku Sebuah Krisis Peradaban: analisis kritis aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan: sebuah krisis peradaban:
analisis kritis aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Yayasan Obor Indonesia.
Putra, I., & Fil, S. (2021). Sinergi Antara Tentara Nasional Indonesia Dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Pemberantasan Terorisme
Berdasarkan Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Media Sains Indonesia.
Ridhwan, R. (2019). Kepercayaan Masyarakat Bugis Pra Islam. Ekspose. Jurnal
Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 17(1), 481–498.
Salombe, C. (1972). Orang Toraja Dengan Ritusnya: In Memoriam Lasoʼ Rinding
Puang Sangallaʼ. Frater.
Setyono, J. S., Yunus, H. S., & Giyarsih, S. R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil
di Jawa Tengah: Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil di Wilayah
Joglosemar. Jurrnal Tataloka, 19(2), 142–162.
15
Proposal Penelitian Tahun 2023
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran
I. Gaji dan Upah
Honor/ Biaya
A Pelaksana Satuan Volume
Hari(Rp) (Rp)
Peneliti
1 a. Dr. SurahmanCinu, M.Si Hari 100Hari 60.000 6.000.000
b. Drs. SuardinAbd, Rasyid, Hari 100Hari 50.000 5.000.000
M.Si
TeknisiLapangan/
Mahasiswa
2 a. Marchilandorai B201 16 Hari 30Hari 25.000 750.000
023
b. Rahmawati B201 16 164 Hari 30Hari 25.000 750.000
Sub Total biaya 12.500.00
0
II. AnggaranKomponenPeralatan
N HargaSat Jumlah
NamaAlatdanSpesifikasi Satuan Volume
o uan (Rp) (Rp)
1 Flash disk (4 GB) 2 buah 1 Kali 200.000 400.000
2 Cartridge Canon 3 buah 1 Kali 425.000 1.275.000
3 Tinta Printer 3 botol 1 Kali 150.000 450.000
4 Microcassete (Soni) 30 buah 1 kali 25.000 750.000
Sub Total Biaya 2.875.000
III. SewaPeralatan
Sat Waktu Harga
N Jumlah
NamaAlatdanSpesifikasi ua Volume Pemak Satuan
o (Rp)
n aian (Rp)
16
Proposal Penelitian Tahun 2023
1 Tape Recorder 2 1 kali 4 100.000/ 800.0000
bua bulan bulan/1
h buah
2 KameraFoto 2 1 kali 4 150.000/b 1.200.000
bua bulan ulan/
h 1buah
Sub Total Biaya 2.000.000
Harga
Jumlah
IV. BahanHabis Pakai Satuan Satuan
Volume (Rp)
(RP)
N
JenisBahan
o
1 Kertas HVS 6 Rim 1 Kali 55.000 330.000
2 KertasDuplikator 2 Rim 1 Kali 40.000 80.000
3 Block Notes 10 buah 1 Kali 10.000 100.000
4 Bollpoint 2 Lusin 1 Kali 40.000 80.000
5 Tipp-ex 5 Buah 1 Kali 15.000 75.000
6 Stabilo 10 buah 1 Kali 15.000 150.000
7 StopmapPlastik 11buah 1 Kali 10.000 110.000
8 KartuMemori Camera digital
Sony PRO-HG Duo HX Media 2 buah 1 kali 250.000 500.000
16GB
9 BatereiAlkalin 50 buah 1 Kali 9000 450.000
Sub Total 1.875.000
V. BiayaPerjalanan
Pengumpulan Data BiayaSat Jumlah
Satuan Volume
Sekunder (Observasiawal) uan (Rp)
a. Palu – Poso /Bus Travel 4 Orang 2 Kali 150.000 1.200.000
(PP)
1 b. Hotel 4 Orang 3 hari 250.000 3.000.000
c. Konsumsi 4 Orang 3 hari 90.000 1.080.000
17
Proposal Penelitian Tahun 2023
d. Sewa motor 2 buah 3 hari 150.000 900.000
(Untuktransportasilokal)
Sub Total 6.180.000
Pengumpulan Data
Primer (Tahap I)
a. Palu – Poso /Bus Travel 4 Orang 2 Kali 150.000 1.200.000
(PP)
2 b. Hotel 4 Orang 7Hari 250.000 7.000.000
c. Konsumsi 4 Orang 7Hari 90.000 2.520.000
d. Sewa motor 2 buah 7 Hari 150.000 2.100.000
(Untuktransportasilokal)
Sub Total 12.820.00
0
Pengumpulan Data
Primer (Tahap II)
3 a. Palu – Poso/ Bus Travel 4 Orang 2 Kali 150.000 1.200.000
(PP)
b. Hotel 4 Orang 5 Hari 250.000 5.000.000
c. Konsumsi 4 Orang 5 Hari 90.000 1.800.000
d. Sewa motor 2 buah 5 Hari 150.000 1.500.000
(Untktransportasilokal)
Sub Total 9.500.000
18
Proposal Penelitian Tahun 2023
3 Pemeliharaanalat Dapatdifungsikandenganbaikun 750.000 (Paket)
tukmemperlancarpekerjaan
4 AdministrasidanSuratmenyur Penaataanarsip data 250.000 (Paket)
at penelitiandanpenyimpananlapo
rankegiatansecaraberkala
Sub Total 2.250.000
19
Proposal Penelitian Tahun 2023
Lampiran 2. Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas
20
Proposal Penelitian Tahun 2023
Lampiran 3. Biodata Ketua Dan Anggota
KETUA TIM PENELITI
A. Identitas Diri:
1 Nama lengkap (dengan gelar) Dr. Mohamad Irfan Mufti, M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196810211992031001
5 NIDN 00-1012-6809
6 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 21-10-1968
7 E-mail irfanmufthi66@gmail.com
9 Nomor Telepon/HP 082194434929
10 Alamat Kantor Kampus Fisip Untad Palu
11 No. Telpon/Faks (0451) 422611-422355/ (0451) 422844
12 Lulusan yang telah di hasilkan S1 = 97 orang, S2 = 63 S3 = 2
1. Teori Adm. publik
2. Teori Pembangunan
3. Implementasi Kebijakan Publik
4. Ekologi Adm. Publik
13 Mata Kuliah yang diampu
5. Teori Organisasi
6. Kebijakan Publik
7. Metode Penelitian Sosial
8. Filsafat Ilmu
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Universitas Universitas Negeri
Tinggi Tadulako Padjadjaran Makassar
Bidang Ilmu Adm. Negara Adm. Publik Adm. Publik
Tahun Masuk- 1986-1990 1997-2001 2009-2012
Lulus
Judul Kebijakan Kemampuan Evaluasi Kebijakan
Skripsi/Tesis/Disert Aparatur Daerah Program
Penataan Arsip
asi Terhadap Pemberdayaan
Dinamis pada Efektivitas Masyarakat (Studi
Penyelenggaraan pada Program
Kanwil Agama
Otonomi Daerah di Pengembangan
Provinsi Kabupaten Kecamatan di
Donggala Kabupaten Poso)
Sulawesi Tengah
Nama Drs. Moh. Prof. Dr. H. Ateng Prof. Dr.
Pembimbing/prom Syarif Sjafruddin, SH., Syamsurizal, M.Sc
otor MA
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
N Tahu
Judul Penelitian Jumlah juta
o n Sumber
(Rp)
21
Proposal Penelitian Tahun 2023
1 2017 Road Map Reformasi Birokrasi Kerjasama 100.000.000
Kabupaten Sigi 2017-2021 Bappeda
Kabupaten
Sigi dan
Fisip Untad
2017
2 2018 Implementasi Kebijakan Corporate DIPA Fisip 5.000.000
Social Untad
Responsibility pada Depot BBM PT
Pertamina Kabupaten Donggala
3 2018 Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kerjasama 80.000.000
Bappeda
Aparatur Daerah untuk Pelayanan
Kab. Sigi
Publik di Kabupaten Sigi dan Fisip
Untad
4 2022 Kajian Urgensi Percepatan Kerjasama 180.000.000
Pembentukan Mal Pelayanan Publik di Pemda
Kabupaten Sigi Kabupaten
Sigi dan
LPPM Untad
5 2022 Kajian dan Evaluasi Road Map Kerjasama 150.000.000
Reformasi Birokrasi Kabupaten Sigi Pemda
Tahun 2022-2026 Kabupaten
Sigi dan
LPPM Untad
D. Pengalaman Pengabdian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No. Tahun Jumlah juta
Masyarakat Sumber
(Rp)
1 2016 Bimbingan Teknis Manajemen DIPA Fisip
Pemerintahan Bagi Aparatur 2.500.000
Desa Di Kabupaten Sigi
2 2017 Etika Akademik dan Moralitas Bag. -
Keilmuan (PKKMB UNTAD) Kemahasiswaan
Untad
3 2017 Penguatan dan Aksi Bag. -
Kebangsaan Kemahasiswaan
Untad
4 2018 Penguatan tentang Layanan Bag. -
Akademik (PKKMB Untad) Kemahasiswaan
Untad
5 2019 Gerakan Produktif dan Hidup Dipa Fisip 2.500.000
Sehat di Tengah Pandemi
Covid-19 di Desa Kanuna
22
Proposal Penelitian Tahun 2023
Volume/
No. Judul Artikel Nama Jurnal
Nomor/Tahun
23
Proposal Penelitian Tahun 2023
Workshop BNN Kota tentang Narkotika dalam
P4GN Perspektif
Kebijakan Publik
3 Sosialisasi Partisipasi Pemilih Dampak Sistem Palu, 12 Oktober
Menjelang Pemilu 2024 Pemilu 2024 2022
4 Bimtek Anggota Penyelenggara Kerawanan Pemilu Poso, 4-5 Januari
2024 (Dalam 2023
Pemilu Kecamatan se Kabupaten
Perspektif
Poso Pemilih)
dst
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis No. P/ID
1
dst
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
Respon
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat
No. Tahun Masyarakat
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan
IPR dan IRT Provinsi Sulawesi 2022 Sulteng Baik &
Tengah diharapkan
dapat
membawa
perubahan
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
No.
Penghargaan
1 Satya Lencana Pengabdian PNS Presiden RI 2020
dst
24
Proposal Penelitian Tahun 2023
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Unggulan untuk tahun anggaran
2023.
25
Proposal Penelitian Tahun 2023
A. Anggota 1
CURICULUM VITAE
1. Nama : Dr. Surahman M. Si
2. Tempat Lahir : Makassar
3. Tanggal Lahir : 11 Maret 1966
4. Agama : Islam
5. Status : Menikah
6. Alamat : Jalan Agatis No. 27 Palu
7. Nomor Telepon : 081354501459
8. Pendidikan Formal :
a. SD Negeri 12 Palu Tamat tahun 1979
b. SMP Negeri 2 Palu Tamat tahun 1982
c. SMA Negeri 2 Palu Tamat tahun 1985
d. Menyelesaikan Program Sarjana ( S1 ) di Universitas
Tadulako Palu tahun 1993 dengan Judul Skripsi “Negara
dan Politik Pembangunan di Indonesia Kasus Orde Baru”
e. Menyelesaikan Program Magister ( S2 ) di Unversitas
Padjadjaran Bandung tahun 2001 dengan Judul Thesis
“Interaksi Politik antara ICMI dan Orde Baru
Studitentang Aliansi Politik di Masa Orde Baru”
f. Menyelesaikan Program Doktor ( S3 ) di Universitas
Padjadjaran Bandung tahun 2007 dengan Judul Disertasi
“Konflik Horisontal dalam Penguasaan Sumber Daya
Sosial”
9. Pengalaman Organisasi :
A. Intra Universitas :
a. Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Tadolako (Fisip Untad) periode
1985-1987
26
Proposal Penelitian Tahun 2023
b. Pengurus ikatan Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadolako ( Imasos
Fisip Untad ) periode 1987-1989
B. Ekstra Universitas
a. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI )
Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako Periode 1987-1989
b. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang
Palu Periode 1990-1992
c. Pengurus Pelajar Islam Indonesia ( PII ) Komisariat
Palu Barat Periode 1985-1987
d. Pengurus Pelajar Islam Indonesia ( PII ) Wilayah
Sulawesi Tengah Periode 1987-1989
e. Pengurus Gerakan Pemuda Islam ( GPI ) Daerah
Donggala Periode 1990-1992
f. Pengurus Gerakan Pemuda Islam ( GPI ) Wilayah
Sulawesi Tengah Periode 1995-1997
g. Pengurus Gerakan Pemuda Islam ( GPI ) Pusat Periode
1999-2001
h. Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan
Wilayah Palu Periode 2001-2003
i. Pengurus Pusat Forum Silaturahmi Mahasiswa
Pascasarjana Sulawesi Tengah di Bandung Periode
2004-2006
j. Ketua Umum Pengurus Wilayah Ahlul Bait Indonesia
(ABI) Sulawesi Tengah periode 2012 -2016
k. Majelis Pengurus Pusat Korps Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam ( MPP KAHMI) Periode 2012 – 2015
27
Proposal Penelitian Tahun 2023
b. Staf Pengajar di Universitas Tadulako Palu 2007-
sekarang
c. Staf Pengajar di Fakultas Komunikasi Universitas
Padjadjaran Bandung 2004-2005
d. Staf Pengajar di Jurusan Komunikasi Sekolah Tinggi
Komunikasi Profesi Indonesia ( Stikom Prosia ) Jakarta
Tahun 2005-2006
e. Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (
STIA YPIAMI ) Jakarta 2003-2005
f. Wartawan Majalah Mingguan Editor Jakarta Biro
Sulawesi Tengah tahun 1998 sampai dengan
dibredelnya Majalah Tersebut
g. Wakil pimpinan redaksi Tabloid Mingguan Respon
Palu 2001-2003
h. Sekretaris Eksekutif Lembaga Studi Pengembangan
Masyarakat ( LSPM ) Palu 1990-1993
i. Direktur Eksekutif Yayasan Raushanfikr Palu Periode
1995-1998
j. Direktur Lembaga Pengkajian Demokrasi dan
Perdamaian ( LPDP ) Palu Periode 2001-2003
k. Direktur Lembaga Pengkajian Demokrasi dan
Perdamaian ( LPDP ) Palu Periode 2007 – sekarang
l. Penanggung Jawab Divisi Jaringan Pada Yayasan
Baitul Hikmah Palu 2004 – sekarang
m. Aktif menjadi fasilitator pelatihan dan workshop
tentang bencana, pengembangan jaringan
kewirausahaan sumberdaya good governance dan
konflik kekerasan.
n. Aktif menjadi narasumber pelatihan dan workshop
tentang bencana, pengembangan jaringan
kewirausahaan sumberdaya good governance dan
28
Proposal Penelitian Tahun 2023
konflik kekerasan di lembaga Kemahassiswaan,
Kepemudaan dan lembaga kemasyarakatan.
o. Aktif menjadi narasumber di media massa (Koran dan
TVRI Palu) untuk tema, good governance, ekonomi dan
politik lokal.
p. Aktif mengikuti pelatihan dan workshop khususnya
tentang pengembangan jaringan dan konflik
kekerasan di masyarakat.
q. Aktif mengikuti diskusi seminar dan melakukan
penelitian khususnya politik, sumberdaya ekonomi,
masyarakat adat/lokal dan konflik kekerasan
komunal di masyarakat
r. Menjadi anggota forum diskusi terbatas Harian Umum
lokal Mercusuar Sulawesi Tengah.
s. Aktif menulis di beberapa media massa
t. Ketua Tim Peneliti pada Penelitian “Karakteristik
Wilayah Konflik di Kota Palu” Kerjasama LPDP – UNDP
– Bappeda Kota Palu dalam Program PTD Tahun 2008
u. Ketua Tim Peneliti Untuk Penelitian Kondisi Sosial
Ekonomi Wilayah Hulu Kabupaten Donggala tahun
2007
v. Ketua Tim Peneliti Untuk Penelitian Kondisi Sosial
Ekonomi Wilayah Hilir Kabupaten Donggala tahun
2007
w. Ketua Tim Peneliti Untuk Penelitian Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Tolitoli tahun
2008
x. Ketua sub tim peneliti sosial untuk penelitian Analisis
Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan Kota Nagaya
– Boilan tahun 2009
y. Ketua tim peneliti untuk penelitian tentang “Orang
Binggi Vatuika Menggarap Lingkungan Berfilosofi
29
Proposal Penelitian Tahun 2023
Kearifan” Studi tentang Kawasan Adat Tertinggal (KAT)
pada Suku Binggi Vatuika di Sulawesi Barat Tahun
2009
z. Pemakalah Pada Seminar dan Lokakarya Internasional
Tentang Kawasan Adat Tertinggal. di Batam tahun
2009.
aa.Penanggung jawab kegiatan lively hood tentang
“Wujudkan Perdamaian Berbasis Ekonomi Masyarakat
di Balaesang Tanjung Kab. Donggala” Kerjasama LPDP
dengan PTD (UNDP) Tahun 2009
bb. Penanggung jawab kegiatan lively hood
tentang“Briket Arang untuk Perdamaian di 12
Kelurahan di Kota Palu” Kerjasama LPDP dengan
USAID dalam Program SERASI Tahun 2010
cc. Anggota Tim penulis Buku “Satu Dekade Mengantar
Universitas TadulakoPalu Menuju Modernisasi” Tahun
2010
dd. Anggota Komisi Tim Penilai AMDAL bidang social
Kabupaten Donggala Tahun 2010 – 2014.
ee. Anggota tim penyusun Rencana tata Ruang Wilayah
Kota Palu Tahun 2010-2030.
ff. Anggota Tim penyusun Task Force Reformasi Birokrasi
Kota Palu 2011-2012
gg. Peserta Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam (KAHMI) di Kampar,Pekan Baru,
Riau, tahun 2012
hh. Pemakalah pada Seminar Internasional I tentang
“Sejarah Perkembangan Islam di Tanah Melayu” di
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN
SUSKA) tanggal 29 Desember 2013 di Pekan Baru, Riau
ii. Pemakalah pada Seminar Internasional II tentang
“Islam dan Tamaddun Melayu” di Universitas Islam
30
Proposal Penelitian Tahun 2023
Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) tanggal 7-9
September 2014 di Pekan Baru, Riau
jj. Pemateri pada Pelatihan Riset dan Metodologi Sosial
penyelenggara kerjasama DPP ABI dengan Pusat
Penelitian dan Komunikasi Kementrian Agama RI,
Jakarta November 2015
kk. Peneliti dan Pemakalah pada “Pemetaan Potensi
Konflik di Sulawesi Tengah untuk Kasus Banggai,
Banggai Kepulauan dan Donggala” pada Kantor
Kesbangpol Sulawesi Tengah tahun 2013
ll. Peneliti
mm. Pemateri pada pelatihan manajemen penulisan
dan pemetaan konflik pada (DPP Ahlul Bait Indonesia)
di jepara Jawa Tengah Mei 2015
nn. Peneliti pada “Pola Pergeseran dan Potensi
Konflik antara Negara (BTNLL) dengan Masyarakat Adat
di Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
oo. Pemateri pada pelatihan pendamping (advokasi)
Perempuan dan Anak) di Kecamatan Toili Kabupaten
Banggai (Luwuk) Desember 2019
pp. Penyusun Analisis Dampak Lingkungan Bidang
Kajian sosial pada Pertambangan emas Poboya Palu,
Sulawesi Tengah, Pebruari 2018
qq.Penyusun analisi Dampak Lingkungan Pembangunan
Proyek Pelelangan Ikan Dermaga Mato di Banggai,
Banggai Laut,Sulawesi Tengah Juli 2018
rr. Pemateri pada pelatihan pendamping (advokasi)
Perempuan dan Anak) di Kecamatan Toili Kabupaten
Banggai (Luwuk) Desember 2019
31
Proposal Penelitian Tahun 2023
tt. Koordinator RCTI Peduli Sulawesi Tengah tahun 2012
– Sekarang.
uu. Dosen pada Fakultas Perikanan Universitas
Islam Alkhairaat 2015-2016
vv. Dosen pada Program Studi Magister Administrasi
Publik (MAP) Program Pasca Sarjana Universitas
Tadulako
ww. Dosen pada Program Studi Ilmu Sosial
(Konsentrasi Sosiologi) Program Pasca Sarjana
Universitas Tadulako
xx. Dosen pada Program Studi Magister Pembangunan
Wilayah Pedesaan (MPWP) Program Pasca Sarjana
Universitas Tadulako
yy. Dosen pada Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial
Universitas Tadulako 2018- sekarang
zz. Dosen tetap di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako (FISIP-UNTAD)
NIP : 19660311 1994031 004
NIDN : 0011036613
32
Proposal Penelitian Tahun 2023
B. Anggota 2
1. Identitas Diri
2. Riwayat Pendidikan
Jenjang pendidikan S1 S2 S3
3. Pengalaman Penelitian
33
Proposal Penelitian Tahun 2023
No Tahun Judul Penelitian Sumber Dana Jumlah
2007 Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Pemda Kab.
1 Masyarakat Hulu Pesisir Kab. Donggala
Donggala
2007 Identifikasi Masalah Pendidikan Pemda Toli-toli
2 Dalam Rangka Penyusunan Master
Plan Pendidikan Kab. Toli-toli
2008 Analisis Faktor-faktor Penyulut Bappeda Kota Palu
Potensi Konflik dan Karakteristik
Wilayah Konflik serta Model
Rekonsiliasi Perdamaian di Kota
Palu
2008 Identifikasi Sumber Daya Hutan Pemda Donggala
Kota Kab. Donggala
2008 Pengkajian Pemberdayaan Budaya Pemda Tojo Una-
una
Lokal Dalam Rangka Mendukung
Pelaksanaan Otonomi Daerah
di Kab. Tojo Una-una
2009 Kajian Akademik Pemekaran Pemkot Kota Palu
Kecamatan di Kota Palu
2010 Kajian Akademik Pemekaran Penda Tojo Una-
Kecamatan Ampana Kota di Kab.
Tojo Uma-una una
2012 Riset Tanaman Obat dan Jamu Departemen
(RISTOJA) Kesehatan
2013 Penyusunan Biografi Anggota DPRD Pemda Donggala
Donggala
2014 Riset Tanaman Obat dan Jamu Departemen
(RISTOJA) II Kesehatan
4. Pengalaman Pengabdian
34
Proposal Penelitian Tahun 2023
Dampak Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM-MP
2010 2007- 2008) JURNALIIS
(Jurnal Penelitian Ilmu-
Kabupaten Banggai Ilmu Sosial)
Kepulauan Sulawesi Tengah
2009
Peran Konstruksi Organisasi Keagamaan JURNALIIS
2013 Dalam Upaya Penanggulangan Terorisme (Jurnal Penelitian Ilmu-
di Sulawesi Ilmu Sosial)
Tengah
Pembagian kerja dalam kehidupan JURNALIIS
2013 keluarga nelayan tradisional di desa (Jurnal Penelitian Ilmu-
Enu Ilmu Sosial)
Fenomena Remaja Putus Sekolah di Desa JURNALIIS
2014 Dalaka Kab. Donggala (Jurnal Penelitian Ilmu-
Ilmu Sosial)
Partisipasi Masyarakat Dalam PNPM JURNALIIS
2014 Mandiri Perdesaan di desa Puro’o Kab. (Jurnal Penelitian Ilmu-
Tojo Una-una Ilmu Sosial)
Resolusi Konflik Berbasis Budaya
2021 Oleh Masyarakat Kabupaten Poso Jurnal Kolaborasi Resolusi
Konflik
Deradicalization of Poso Muslim Society:
2022 Evidence from Indonesia Italienisch
Nanang Wijaya
35
Proposal Penelitian Tahun 2023
C. Anggota 3
D. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Wahyu Wiranto, S.Sos., MA
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 7204030911970001
5 NIDN -
6 Tempat dan Tanggal Lahir Salumbia, 09 November 1997
7 E-Mail Wahyualwalid09@gmail.com
8 Alamat Rumah Jl. Andi Mattulada, Vatutela Tondo
9 Nomor Telepon/HP 082293951309
Jl. Soekarno Hatta, KM. 9 Palu,
10 Alamat Kantor
Sulawesi Tengah
11 Nomor Telepon/Fax -
12 Lulusan yang telah Dihasilkan Strata Satu (S1) + Strata Dua (S2)
13 Mata kuliah yang Ditempuh Sosiologi Perdesaan
E. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Tadulako Universitas Gadjah Mada
Pembangunan Sosial dan
Bidang Ilmu Sosiologi
Kesejahtraan
Tahun Masuk – Lulus 2015 – 2019 2020 – 2022
Perubahan Mata Pencaharian RESILIENSI SOSIAL
Nelayan Menjadi Jasa LEMBAGA PARIWISATA
Angkutan Wisata, Studi Kasus LOKAL PADA MASA
Judul Skripsi/Tesis Pengembangan Wisata Alam PANDEMI COVID-19 (Studi
Udang Merah Di Desa Kasus Kampung Flory,
Salumbia Kecamatan Dondo Kabupaten Sleman, D I
Kabupaten Tolitoli Yogyakarta)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
36
Proposal Penelitian Tahun 2023
hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian dosen pemula/dasar untuk
tahun anggaran 2022
37
Proposal Penelitian Tahun 2023
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pengusul
38
Proposal Penelitian Tahun 2023