Anda di halaman 1dari 7

ORGANISASI

ORGANISASI
ISLAM DI
INDONESIA
KELOMPOK KAMI
KURNIA
AL QADRI
FAUZAN SYAHRIR
1. Nahdlatul Ulama atau NU
Nahdlatul Ulama atau NU ini telah berdiri sejak tanggal 31
Januari 1926 yang bertempat di kota Surabaya. NU ini memiliki
tujuan untuk membela praktik Islam tradisionalis (sesuai dengan
akidah Asy'ariyah dan fiqih Mazhab Syafi'i) dan kepentingan
ekonomi anggotanya. Sehingga pandangan keagamaannya tidak
jauh dari kata tradisionalis, karena mentoleransi budaya lokal
selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
NU sendiri merupakan organisasi Islam di Indonesia yang
mengindentifikasi Al-Qur'an, Sunnah, dan kemampuan akal
ditambah dengan realitas empiris sebagai sumber pemikirannya.
Dalam praktiknya, NU mengaitkan pendekatan ini dengan para
pemikir sebelumnya, seperti Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu
Mansur Al-Maturidi di bidang teologi.
2. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di
Kota Yogyakarta sebagai gerakan sosial-keagamaan reformis, yang
menganjurkan dibukanya keran ijtihad sebagai bentuk penyesuaian
detail hukum Islam dengan perkembangan zaman. Secara teologis,
Muhammadiyah menganut doktrin Salafiyah; menyerukan secara
langsung kembali ke al-Qur'an dan Sunnah dan pemahaman para imam-
imam Salaf (generasi awal), termasuk eponim dari empat Mazhab
Sunni.
3. Persatuan Islam atau PERSIS
Organisasi Islam di Indonesia yang paling banyak pengikutnya adalah
PERSISI. Organisasi ini didirikan pada 12 September 1923 di
Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat dalam pendidikan dan
aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji
Muhammad Yunus.
4. Persatuan Umat Islam atau PUI
Organisasi Islam di Indonesia yang paling banyak pengikutnya adalah
PUI. Organisasi ini berdiri pada tanggal 21 Desember 1917 di Jawa
Barat. Organisasi ini merupakan gabungan dari dua organisasi massa
Islam, yakni Perikatan Oemmat Islam (POI) dari Majalengka, dan
Persatoean Oemmat Islam Indonesia (POII) dari Sukabumi.

PUI sendiri didirikan oleh tiga tokoh K.H. Abdul Halim, K.H. Ahmad
Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin. Dalam pengamalan ibadah, PUI
mengadopsi pemahaman madzhab Syafi'i rahimahullah, adapun Al-
Irsyad al-Islamiyyah merujuk langsung kepada al-Qur'an dan Sunnah
melalui pemahaman ulama mereka.
ADA YANG INGIN
DITANYAKAN ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai