SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG
NOMOR : / SK-RSUD PROV / / 2019
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkandi : Tanjungpinang
Padatanggal : Oktober 2019
PEMIMPIN BLUD
RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PROVINSI KEPULAUAN
RIAU TANJUNGPINANG
NOMOR : /SK-RSUD PROV / / 2019
TANGGAL: Oktober 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan Umum:
Meningkatkan pelayanan neonatus yang bermutu dan mengutamakan
keselamatan pasien dalam rangka menurunkan Angka Kematian Bayi di
Indonesia
.
Tujuan Khusus:
1. Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan semua proses
dibidang pelayanan Neonatal Intensive Care Unit di RSUD Provinsi
Kepulauan Riau
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien NICU di
RSUD Provinsi Kepulauan Riau
3. Terlaksananya manajemen pelayanan neonatus dari aspek administrasi,
kompetensi SDM fasilitas dan sarana serta prosedur pelayanan di RS
4. Terlaksananya system rujukan pelayanan neonatus
PENGORGANISASIAN
2.1.1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
didisain sebagai rumah sakit kelas B non pendidikan, merupakan rumah
sakit rujukan dari kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau dan sebagai
upaya antisipasi perkembangan Provinsi Kepulauan Riau yang sangat pesat
dalam tiga tahun terakhir dan pada dekade yang akan datang sebagai
daerah industri pariwisata dan pusat pemerintahan.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau membangun RSUD
Provinsi Kepulauan Riau dengan yang berlokasi di pusat Pulau Bintan yaitu
di wilayah jalan Sungai Carang dimana saat ini telah berubah nama
menjadi Jl. W.R Supratman No. 100. Kota Tanjungpinang.
Pendirian RSUD ditujukan untuk meningkatkan akselerasi penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam rangka
mempercepat pencapaian MDG’s, meningkatkan jaminan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan rujukan yang komprehensif.
Saat ini Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang termasuk dalam Rencana
Strategis Bisnis sedang dirumuskan ulang, dimana Tahun 2016 merupakan
tahun transisi pergantian Gubernur dan bersamaan juga dengan pergantian
SOTK.
DIREKTUR
Jam dinas:
1) Dinas Pagi : 08.00-14.00
2) Dinas Siang : 14.00-21.00
3) Dinas Malam: 21.00-08.00
4) Dokter spesialis Anak oncall 24 jam
5) Tenaga perawat siap 24 jam melayani kasus kegawatan neonatus
( terjadwal)
BAB IV
STANDAR FASILITAS
4.1. Denah Ruang
( Terlampir )
4.2. Standar Fasilitas
4.2.1.Peralatan Medis
NO Peralatan jumlah
1 Kulkas asi 1 pintu 1
2 Ac 3 unit
3 Tempat sampah medis tersedia
4 Tempat sampah non medis tersedia
5 Savety box tersedia
6 Troly obat 1 buah
7 Lemari bhp 1 buah
8 Lemari linen 1 buah
9 Lemari file 1 buah
10 Dispenser 1 buah
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1. Definisi.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu Proses kegiatan
yang dilakukan oleh staff dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan
bagi pasien untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil .
6.2. Tujuan.
7.1. Pengertian.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun
rumah sakit.
7.2. Tujuan.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSUD Prov Kepri.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan.
Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan
infeksi, yaitu :
1. Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan
infeksi.
2. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu boot/alas
kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat kontak dengan
spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dll.
3. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit luka,
memasang infus, dll .
4. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah menangani
pasien
5. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius.
6. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu :
a. Dekontaminasi dengan larutan klorin
b. Pencucian dengan sabun
c. Pengeringan
7. Menggunakan baju kerja yang bersih.
8. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus infeksi
menular.
9. Kewaspadaan standar karyawan / petugas NICU Harus diterapkan untuk
kasus kasus tertentu.
Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air megalir dengan menggunakan sikat
selama ± 5 menit, yaitu dengan menyikat selruh telapak tangan maupun
punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
Memakai masker
Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila diperlukan)
Menggunakan apron / gaun pelindung
Menggunakan sarung tangan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.1.6. Rata-Rata Pasien Yang Kembali Ke Perawatan Intensif Dengan Kasus Yang Sama < 72
Jam.
Pedoman pelayanan NICU di RSUD Prov kepri ini diharapkan dapat menjadi
panduan bagi seluruh petugas pemberi layanan yang menyelenggarakan
pelayanan pada pasien NICU. Berdasarkan klasifikasi sumber daya, sarana,
prasarana dan peralatan pelayanan NICU di RSUD Provinsi Kepulauan Riau .
PEMIMPIN BLUD
RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TANJUNGPINANG