Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERBILIRUBINEMIA


DI RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan ANAK (PPKA)

Preseptor Akademik: Evy Noorhasanah, Ns.,M.Imun


Preseptor Klinik: Rina Yuniarti, S.Kep.,Ns

Oleh :
NORLAILAN HAYATI, S.Kep
2314901210162

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2023/20234


1. Pengertian
Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar serum bilirubin dalam darah sehingga
melebihi nilai normal. Pada bayi baru lahir biasanya dapat mengalami hiperbilirubinemia
pada minggu pertama setelah kelahiran. Keadaan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
disebabkan oleh meningkatnya produksi bilirubin atau mengalami hemolisis, kurangnya
albumin sebagai alat pengangkut, penurunan uptake oleh hati, penurunan konjugasi bilirubin
oleh hati, penurunan ekskresi bilirubin, dan peningkatan sirkulasi enterohepatik (IDAI,
2013).
Hiperbilirubinemia atau penyakit kuning adalah penyakit yang disebabkan karena tingginya
kadar bilirubin pada darah sehingga menyebabkan bayi baru lahir berwarna kuning pada
kulit dan pada bagian putih mata (Mendri dan Prayogi, 2017).
2. Pathway

3. Diagnosa Keperawatan
1. Hiperbilirubinemia Neonatal (00194)
Definisi:
Akumulasi bilirubin tak terkonjugasi di dalam sirkulasi (kurang dari 15ml/dl) yang dapat
terjadi setelah 24 jam kelahiran.

Batasan karakteristik Factor yang berhubungan/etiologi

 Hasil tes fungsi hati abnormal  Keterlambatan pengeluaran meconium


 Membrane kulit  Kurang perilaku paternal
 Membrane mukosa kuning  Bayi malnutrisi
 Sklera kuning
 Warna kulit kuning-oranye
NOC NIC

Setelah dilakukan asuhan keperawatan, 1. Fototerapi: neonatus


maka didapatkan: a. Kaji ulang riwayat maternal dan bayi
- Adaptasi bayi baru lahir: mengenai adanya faktor risiko terjadinya
a. Warna kulit hyperbilirubinemia
b. Mata bersih b. Observasi tanda-tanda (warna) kuning.
c. Kadar bilirubin c. Periksa kadar serum bilirubin, sesuai
- Organisasi (Pengelolaan) bayi prematur: kebutuhan, sesuai protokol dan permintaan
a. Warna kulit dokter.
- Fungsi hati , resiko gangguan: d. Edukasikan keluarga mengenai prosedur
a. Pertumbuhan dan perkembangan dalam perawatan isolasi
bayi dalam batas normal e. Tutup mata bayi, hindari penekanan yang
b. Tanda-tanda vital bayi dalam batas berlebihan
normal f. Ubah posisi bayi setiap 4jam per protokol.
2. Monitor tanda vital
a. Monitor nadi, suhu, dan frekuensi
pernapasan dengan tepat.
b. Monitor warna kulit, suhu, dan kelembaban

2. Hipertermia (00007)
Definisi:
Suhu inti tubuh diatas rentang diurnal normal karena kegagalan termoregulasi

Batasan karakteristik Factor yang berhubungan/etiologi

 Postur abnormal  Dehidrasi


 Apnea  Pakaian tidak sesuai
 Koma  Aktivitas berlebihan
 Kulit kemerahan
 Hipotensi
 Bayi tidak dapat mempertahankan
menyusu
 Letargi
 Kejang
 Stopor
 Takikardi
 Takipnea
 Vasodilatasi

NOC NIC

Setelah dilakukan asuhan keperawatan, 1. Temperature regulation (pengaturan suhu)


maka didapatkan kriteria: a) Monitor suhu minimal tiap 2 jam.
1. Termoregulasi. b) Rencanakan monitoring suhu secara
a. Berkeringat saat panas kontinyu
b.Gemetaran saat dingin c) Monitor nadi dan RR
c. Tingkat pernafasan d) Monitor warna dan suhu kulit
2. Kontrol resiko : hipertermi e) Sesuaikan suhu yang sesua dengan
a.Teridentifikasi nya tanda dan kebutuhan pasien
gejala hipertermi f) Monitor tanda-tanda hipertermi dan
b.Modifikasi lingkungan untuk hipotermi
mengontrol suhu tubuh g) Tingkatkan cairan dan nutrisi
h) Berikan antipiretik jika perlu.
i) Gunakan kasur yang dingin dan mandi air
hangat untuk perubahan suhu tubuh yang
sesuai.
2. Manajemen demam
a) Monitor suhu secara kontinue
b) Monitor keluaran cairan
c) Monitor warna kulit dan suhu
d) Monitor masukan dan keluaran.

3. Resiko kerusakan integritas kulit (00047)


Definisi:
Rentan pada perubahan epidermis dan dermis, yang dapat mengganggu kesehatan.

Batasan karakteristik Factor yang berhubungan/etiologi

 Abses - Factor external


 Nyeri akut  Kelembapan berlebihan
 Perubahan warna kulit  Eksresi
 Perubahan turgor  Hipe/hipotermi
 Perdarahan  Penggunaan agens kimia tidak tepat
 Lepuh  Agitasi psikomotor
 Kulit kering  Sekresi
 Hematoma  Penggunaan linen dengan bahan kurang
 Pengelupasan menyerap
- Factor internal
 IMT diatas/ dibawah rentang normal usia
dan gender
 Penurunan aktivitas fisik
 Edema
 Kurang kepatuhan pada program
pengobatan inkontinensia
 Malnutrisi
 Merokok
 Penyalah gunaan zat
 Ketidakseimangan air elektrolit

NOC NIC

Setelah dilakukan asuhan keperawatan, maka 1. Manajemen cairan


didapatkan kriteria: a. Monitor berat badan
1. Integritas jaringan : kulit dan membran b. Pertahankan catatan intake dan output
mukosa. yang akurat
a. Integritas kulit yang baik bisa c. Dorong masukan oral
dipertahankan (sensasi, elastisitas, d. Monitor status hidrasi (kelembapan
hidrasi) membran mukosa, nadi adekuat,
b. Perfusi jaringan baik. tekanan darah ortostatik)
2. Kontrol resiko. integritas kulit neonatus e. Berikan cairan yang sesuai
kembali membaik. Dengan kriteria hasil: 2. Pressure management (Manajemen tekanan)
a. Faktor resiko teridentifikasi a. Anjurkan untuk menggunakan pakaian
b. Faktor resiko personal termonitor yang longgar.
c. Faktor resiko lingkungan termonitor b. Hindari kerutan pada tempat tidur.
c. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
dan kering.
d. Mobilisasi (ubah posisi pasien) setiap
dua jam sekali.
e. Monitor akan adanya kemerahan.
f. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
g. Memandikan pasien dengan sabun dan
air hangat.

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M. (2013). Nursing Interventation Classification (NIC). Missouri:


ELSEVIER
Doengoes,M.E. (2012) Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Herdman & Kamitsuru. (2015). DIAGNOSA KEPERAWATAN Definisi & Klasifikasi
2021-2023 edisi 12. Jakarta: EGC
IDAI (2013) Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. Indonesia Peiatric Society.
Muttaqin, A., 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.
Moorhead, Sue. (2013). Nursing Otcomes Classification (NOC) measurement of Health
Otcomme. Missouri: ELSEVIER
Mendri dan Prayogi (2017) Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta:CV. Trans Info Media.

Kandangan, 22 Desember 2023


Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Evy Noorhasanah, Ns.,M.Imun) (Rina Yuniarti, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai